Dokumen tersebut membahas tiga tipe parenting yaitu Tiger Parenting, Helicopter Parenting, dan Free-Range Parenting. Tiger Parenting adalah tipe orang tua yang sangat otoriter dan membuat anak tumbuh dengan rasa takut. Helicopter Parenting adalah tipe orang tua yang terus mengawasi dan menanyakan keberadaan anak setiap saat. Free-Range Parenting memberikan kebebasan penuh kepada anak dan mengajarkan mereka untuk mandiri.

1. By : MIDWAY WRITER
TIPE PARENTING

2. Jaman semakin bergerak maju, teknologi berkembang semakin canggih,
pendidikan juga berubah semakin akomodatif untuk semua kebutuhan
anak. Dalam segi pendidikan, banyak pola asuh orang tua yang dapat
dikategorikan ke dalam beberapa kelompok. Berikut tipe parenting yang
sudah ada dan berkembang dari masa ke masa.
TIPE
PARENTING
Tiger
Parenting
Helicopter
Parenting
Free-Range
Parenting

3. TIPE TIGER

4. Tipe Tiger
otoriter dan membuat
anak tumbuh
dengan rasa takut
Pada jaman dulu, sering kit
a jumpai orang tua dengan
tipe asuh seperti ini. Diman
a orang tua memegang ken
dali dan menjadi pusat dari
pola asuh. Orang tua masih
belum sepenuhnya mempe
rcayai anak untuk melakuka
n tugas-tugas mereka sendi
ri sehingga orang tua terkes
an sangat otoriter dan mem
buat anak tumbuh dengan r
asa takut dan segan terhad
ap orang tua. Walaupun ja
man sudah berkembang, te
rnyata sampai sekarang ma
sih ada beberapa keluarga y
ang menerapkan tipe paren
ting seperti ini.

5. TIPE HELICOPTER

6. Tipe Helicopter
Kedua orang tua merasa tidak memiliki waktu yang banyak untuk anak-anaknya karena haru
fokus bekerja. Sebagai konsekuensinya, orang tua akan mengawasi gerak-gerik anak dengan
menanyakan keberadaan anak dan sedang bersama dengan siapa mereka setiap saat. Orang
dengan tipe pengasuhan seperti ini bahkan bisa melakukan screening teman-teman anaknya
selalu memonitor prestasi sekolah anaknya.

7. TIPE FREE-RANGE PARENTING

8. TIPE
Free-Range
Parenting
Orang tua dengan tipe ini artinya mereka memberikan
kebebasan yang penuh terhadap anak baik karena
mereka terlalu malas atau terlalu sibuk untuk
mengawasi anak-anak mereka. Sehingga sedari dini,
anak sudah diajarkan untuk mandiri dan diberikan
tanggung jawab untuk mengurus keperluan mereka
sendiri misalnya berangkat dan pulang sekolah sendiri,
menyelesaikan PR sendiri dan lain sebagainya tanpa
melibatkan orang tua.