SlideShare a Scribd company logo
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
2020
Pengasuhan
Positif
DIREKTORAT PAUD KEMDIKBUD 2020
Pengasuhan
Positif
Judul:
Pengasuhan
Positif
Pengarah : Hamid Muhammad, Ph.D.
Penanggung Jawab : Dr. Muhammad Hasbi
Penyunting : Ir. Fitriani Amrullah, M.Pd.
Penyusun : Dr. Muhammad Hasbi
		 Rochaeni Esa Ganesha, M.Pd.
Pembahas : Nurfadillah, M.Psi., Psikolog
Ilustrator : Zalsabila Fawaza
Penata Letak : Arnalis
Sekretariat : Elis Widiyawati, S.Psi.
Diterbitkan oleh:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jalan Jenderal Sudirman
Gedung E lt. 7, Senayan Jakarta 10270
Telepon: (021) 57900244
Pengasuhan Positif iii
Daftar Isi iii
Kata Pengantar iv
A. Apa Pengasuhan? 1
B. Mengapa Pengasuhan Positif Penting untuk Anak Usia Dini? 2
C. Kapan Pengasuhan Dilakukan Pada Anak? 3
D Bagaimana Memberikan Pengasuhan Yang Tepat Untuk Anak 4
1. Prinsip Pengasuhan untuk Diri Orang Tua atau Guru (Internal) 5
2. Prinsip Pengasuhan Untuk Pengondisian Lingkungan (Eksternal) 7
3. Pola Asuh Orang Tua Terbagi ke dalam Tiga Jenis 8
4. Hal yang Perlu Dipahami Orang Tua dalam Penerapan Pengasuhan Positif 10
E. Dimana dan Siapa Saja yang Terlibat di dalam Melakukan Pengasuhan? 12
F. Dampak Pengasuhan yang Keliru dan Tips Pengsuhan Positif 13
Daftar Pustaka 16
Daftar Isi
Pengasuhan Positif
iv
Kata Pengantar
Sejak ditetapkannya Covid-19 sebagai pandemi pada tanggal
11 Maret 2020, Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran
Mendikbud No. 4 tahun 2020 yang menetapkan aturan belajar
dari rumah (learn from home) bagi anak-anak sekolah dan
bekerja dari rumah (work from home) bagi guru, termasuk
mereka yang bekerja di satuan PAUD. Untuk dunia pendidikan
di Indonesia kondisi ini merupakan hal yang tak terduga bagi
guru, orang tua, dan anak. Guru, orang tua, dan anak- anak
tiba-tiba harus mencari cara agar proses belajar tetap berjalan
meskipun mereka di rumah dalam jangka waktu yang tidak
tentu.
Sebagian satuan PAUD masih tetap dapat melaksanakan
proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK). Sebagian satuan PAUD yang
lain, mengalami kesulitan disebabkan jaringan internet yang
tidak stabil atau bahkan tidak ada. Pada keadaan seperti ini,
peran Pemerintah untuk mendukung orang tua, guru, dan
anak dalam pembelajaran di rumah menjadi sangat penting.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah, antara lain,
menyediakan materi belajar pendidikan jarak jauh (PJJ) bagi
semua sasaran pendidikan dari jenjang PAUD, pendidikan
dasar hingga pendidikan menengah melalui tayangan televisi
TVRI dan berbagai sumber belajar daring, seperti Rumah
Belajar, PAUD Pedia dan Anggun PAUD.
Namun dalam implementasinya, pelaksanaan PJJ tidak
selalu berjalan mulus. Khususnya dalam pendidikan anak
usia dini, masih banyak keluhan dari guru mengenai kesulitan
dalam mengoperasikan komputer, mengakses jaringan
internet, internet tidak stabil, kesulitan mengomunikasikan
pesan kepada orang tua, kesulitan menyusun perencanaan
pembelajaran yang sederhana dan sesuai untuk diterapkan
anak di rumah melalui orangtua, dan juga kesulitan guru dalam
melakukan penilaian terhadap hasil belajar anak di rumah. Di
sisi lain, keluhan juga datang dari orangtua, yaitu kesulitan
mendampingi anak belajar karena belum paham caranya, tidak
biasa menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran anak,
tidak memahami maksud pesan yang disampaikan guru, dan
lain-lain.
Berdasarkan berbagai kendala yang dialami guru dan orangtua,
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dalam rangka fasilitasi
kebijakan belajar dari rumah telah menyusun seperangkat
bahan ajar salah satunya berjudul Pengasuhan Positif. Melalui
bahan ajar ini diharapkan guru dan orang tua memiliki pedoman
dalam pelaksanaan pembelajaran bersama anak di rumah.
Pengasuhan Positif 1
Pengasuhan merupakan proses interaksi
antara orang tua dan anak dalam mendukung
perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan
spiritual (Wong: 2001) sehingga anak tumbuh dan
berkembang menjadi pribadi yang cerdas, mandiri,
sehat, berbudi pekerti yang luhur, dan berakhlak
mulia.
Anak dapat tumbuh dan berkembang dengan
optimal jika pengasuhan yang dilakukan mengacu
kepada prinsip-prinsip pengasuhan positif yang
sesuai dengan usia dan potensi anak. Pengasuhan
positif di sini adalah pengasuhan yang dilakukan
berdasarkan kasih sayang, saling menghargai,
pemenuhan dan pelindungan hak anak,
terbangunnya hubungan yang hangat, bersahabat
dan ramah antara anak dan orang tua, serta
menstimulasi tumbuh kembang anak, agar optimal.
A. Apa Pengasuhan?
Foto Dokumentasi Dit. PAUD
Pengasuhan Positif
2
Pengasuhan yang positif perlu dilakukan oleh
setiap orang tua dalam memberikan dukungan
kesuksesan anak di masa depan karena dapat:
1. Meningkatkan kualitas interaksi anak dengan
orang tua.
Orang tua dan anak bisa saling berkomunikasi
dengan efektif, membangun kerja sama yang
baik, saling mendukung dan menghargai satu
sama lain.
2. Mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Dengan pengasuhan yang positif, anak
mendapatkan kesempatan yang memadai untuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya,
percaya diri, mandiri, disiplin, bertumbuh sesuai
dengan usianya, tanpa adanya tekanan, bebas
dari intimidasi, serta rasa takut.
3. Mencegah perilaku-perilaku menyimpang.
Pengasuhan positif memberikan kesempatan
bagi anak untuk mengembangkan karakter mulia
dengan bimbingan dari orang tua, sehingga
menghindarkan anak dari berbagi perilaku
menyimpang, baik saat ini maupun di masa
depan.
4. Mendeteksi kelainan pada tumbuh kembang
anak.
Pengasuhan positif memungkinkan untuk
tumbuhnya kepekaan pada orang tua terhadap
setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan
anak sehingga apabila terjadi penyimpangan
atau gangguan, dapat dideteksi atau diketahui
oleh orang tua sedini mungkin, yang kemudian
sangat memungkinkan untuk intervensi sedini
mungkin.
B. Mengapa Pengasuhan Positif Penting Untuk Anak Usia Dini?
Pengasuhan Positif 3
Anak merupakan amanah terbesar yang dititipkan
sang pencipta kepada orang tua. Michele Borba
dalam bukunya The Big Book of Parenting Solutions
(2009) mengatakan pengasuhan adalah amanah
untuk orang tua sepanjang hidupnya. Artinya,
pengasuhan dilakukan tanpa henti, dari sejak
anak dalam kandungan, usia dini, remaja, hingga
dewasa. Orang tua memiliki tanggung jawab penuh
untuk membimbing, mengawasi, dan melindungi
anaknya untuk tumbuh dan berkembang optimal
sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap anak
agar kelak anak siap untuk hidup bermasyarakat
dengan karakternya yang mulia.
Gambar sumber Internet: https://www.google.com/
search?q=foto+orangtua+dan+anak+indonesia&rlz=
C. Kapan Pengasuhan Dilakukan Pada Anak?
Pengasuhan Positif
4
Pengasuhan anak menekankan pada sikap positif dan
menerapkan disiplin dengan kasih sayang. Prinsip
dasarnya adalah menghargai anak agar tumbuh menjadi
pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.
Dalam praktiknya, pengasuhan yang diterapkan
pada satu anak tidak selalu berhasil untuk anak yang
lain. Mengapa? Karena pada prinsipnya, semua anak
adalah unik, berbeda satu sama lain. Perbedaan dapat
disebabkan oleh usia, jenis kelamin, pola pengasuhan,
latar belakang keluarga, kondisi lingkungan, termasuk
sosial budaya yang ada di masyarakat, temperamen,
atau gaya belajar, ataupun berbagai perbedaan lainnya,
sejak anak berada dalam kandungan, proses persalinan,
hingga pasca persalinan. Meskipun demikian, ada
sejumlah prinsip yang dapat digunakan dalam
pengasuhan untuk tiap anak pada setiap kesempatan.
Prinsip pengasuhan ada yang ditujukan secara internal
untuk diri orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya.
Ada juga prinsip yang ditujukan bagi pengondisian
lingkungan anak (eksternal).
D. Bagaimana Memberikan Pengasuhan yang Tepat Untuk Anak
Pengasuhan Positif 5
1. Prinsip Pengasuhan untuk Diri Orang Tua atau Guru (Internal)
Rasa cinta serta kasih sayang orang tua dan guru
kepada anak selalu ada dan tidak pernah berkurang.
Namun, yang terpenting dalam hubungan orang tua,
guru ataupun anak bukan hanya banyaknya cinta yang
diberikan, tetapi bagaimana di antara mereka bisa saling
mencintai dan menyayangi dengan lebih baik .
Ada beberapa prinsip pengasuhan yang bisa diterapkan
orang tua dalam pengasuhan positif anak, sebagai
berkut:
a. Pahami setiap anak unik dan memiliki impian
Setaiap anak unik, mereka memiliki keunggulan yang
berbeda baik dalam pengetahuan, keterampilan,
maupun perilaku. Kepercayaan orang tua dan guru
menjadi modal utama anak untuk percaya diri, kreatif,
mandiri dan bertanggung jawab. Modal inilah yang
menjadi dasar bagi tercapainya cita-cita atau
impian anak kelak. Untuk itu orang tua dan guru harus
percaya bahwa pada dasarnya anak mampu, bahkan
sebelum anak membuktikan pada dirinya sendiri
bahwa dia berhasil melakukan sesuatu.
b. Selalu mencari cara
Tantangan yang dihadapi orang tua dan guru pada
tiap tahap perkembangan anak berbeda. Demikian
juga kondisi lingkungan memberikan pengaruh
pada perubahan diri anak, untuk itu dibutuhkan cara
yang berbeda untuk setiap anak dalam melakukan
pengasuhan.
Misalnya ketika anak belum masuk sekolah,
penanaman disiplin dan komunikasi biasanya masih
mudah dilakukan. Akan tetapi ketika anak sudah
dapat bersosialisasi memiliki banyak teman baik di
lingkungan rumah maupun di sekolah, prilaku anak
mengalami perubahan, maka penerapan disiplin
dan komunikasi perlu disesuiakan dengan perubahan
prilaku anak. Orangtua dan guru harus mencari
cara baru atau strategi yang tepat untuk menyikapi
perubahan tersebut.
c. Terima anak apa adanya
Orangtua dan guru harus dapat menerima anak apa
adanya, baik ketika dia berbuat benar maupun berbuat
Pengasuhan Positif
6
salah. Ketika anak mendapat penghargaan atau piala
karena menang lomba orang tua dan guru merasa
bangga, bahagia dan bersikap manis terhadap anak.
Dan saat anak kalah dan salah, orang tua dan guru
pun harus tetap bersikap wajar, tidak memberiakn
celaan dan dapat mengendalikan amarah. Justru
disinilah anak membutuhkan dukungan dan motivasi,
anak membutuhkan guru dan orang tua yang dapat
meluruskan dan mendampingi dia untuk mengoreksi
kesalahan dan berbuat lebih baik.
d. Dukung dan fasilitasi anak untuk tumbuh dan
berkembang.
Orang tua dan guru harus terus belajar dalam
memberikan dukungan pada anak. Dorong anak
untuk melakukan kembali apabila anak mengalami
kegagalan dalam suatu kegiatan. Yakinkan pada
anak untuk terus mencoba dan tidak takut salah.
Kesempatan kedua tidak pernah sia-sia, selalu
ada hikmah atau pelajaran yang bisa dipetik, serta
diadaptasi. Seperti halnya Ketika anak belajar
berjalan, berapa kali dia terjatuh untuk akhirnya dia
berhasil berjalan sendiri, tanpa bantuan orang tua.
e. Bermain dan bergembira bersama
Interaksi yang hangat penuh humor yang dilakukan
orangtuadangurukepadaanakmenjadimengasyikan,
menggembirakan juga didambakan, bila dilakukan
bersungguh-sungguh dengan rasa cinta dan kasih
sayang. Kehadiran dan keterlibatan orangtua dan
guru dalam proses belajar anak harus menjadi
pengalaman yang menyenangkan dan bermakna
untuk semua terutama anak.
Pengasuhan Positif 7
2. Prinsip Pengasuhan untuk Pengkondisian Lingkungan (External)
a. Lingkungan yang aman
Semua anak membutuhkan lingkungan yang
aman bagi proses tumbuh kembangnya (Maswita,
dkk, 2018). Untuk itu, orang tua dan guru harus
memastikan lingkungan fisik anak bebas dari benda
tajam dan berbahaya, berada dalam jarak yang dapat
dilihat dan diawasi.
Keamanan juga harus terjadi di lingkungan non
fisik anak. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga
lingkungan belajar anak bebas dari kekerasan (verbal,
emosi dan seksual).
b. Lingkungan yang nyaman, ramah dan
menyenangkan
Lingkungan yang nyaman dan ramah tercipta ketika
guru atau orang tua ada ketika anak membutuhkan
bantuan, dukungan atau perhatian. Saat guru atau
orang tua memberikan perhatian dan pujian bagi
perilaku baik anak, akan terasa bermakna, maka
anak akan melakukannya lagi. Dengan demikian
perkembangan anak dapat tumbuh optimal.
c. Lingkungan yang melibatkan (engaging)
Setiap anak harus dilibatkan dalam pengasuhan. Hal
ini dapat dilakukan dengan meminta pendapat, ide/
gagasan, dan cerita anak dalam banyak kesempatan.
Sanders and Ralph (2001) mengatakan, pengasuhan
yang melibatkan juga dapat dilakukan dengan
menciptakan kesempatan yang menantang bagi anak
untuk eksplorasi, menemukan dan mengembangkan
gagasan dan keterampilan. Tentunya, kesempatan
yang menantang tersebut disesuaikan dengan
usia dan tahap perkembangan anak, serta tetap
memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak.
Gambar: Sumber Internet
Pengasuhan Positif
8
Pola Asuh Orang Tua Terbagi Kedalam Tiga Jenis Yaitu:
Pola asuh orang tua terbagi atas tiga jenis, yaitu:
1. Pola Asuh Permissif
Pola asuh permisif dapat diartikan sebagai pola yang
membebaskan anak untuk melakukan apa yang
ingin dilakukan tanpa mempertanyakan. Pola asuh
ini tidak menggunakan aturan yang ketat, bahkan
bimbingan pun kurang diberikan sehingga tidak
ada pengendalian atau pengontrolan serta tuntutan
kepada anak. Kebebasan diberikan penuh dan anak
diizinkan untuk memberi putusan untuk dirinya sendiri.
Anak berperilaku sesuai dengan keinginannya tanpa
adanya kontrol dari orang tua
2. Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter, yaitu ketika orang tua menerapkan
aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa
memberi kesempatan pada anak untuk berpendapat,
jika anak tidak mematuhi akan diancam dan dihukum.
Pola asuh otoriter ini dapat menimbulkan hilangnya
kebebasan pada anak, kurangnya inisiatif dan
aktivitasnya, sehingga anak menjadi tidak percaya
diri pada kemampuannya.
3. Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis yaitu menanamkan disiplin
kepada anak, dan menghargai kebebasan yang tidak
mutlak, dengan bimbingan yang penuh pengertian
antara anak dan orang tua, memberi penjelasan
secara rasional dan obyektif jika keinginan dan
pendapat anak tidak sesuai. Dalam pola asuh ini,
tumbuh rasa tanggung jawab pada anak, dan pada
akhirnya, anak mampu bertindak sesuai dengan
norma yang ada.
Pengasuhan Positif 9
Strategi pengasuhan positif yang dapat diterapkan oleh
orang tua selama masa anak belajar dari rumah antara
lain :
1. Ciptakan suasana rumah yang aman, nyaman dan
menyenangkan
2. Ciptakan suasana positif yang mendukung proses
belajar
3. Lakukan proses belajar di rumah dengan disiplin
positif
4. Berikan ekpresi yang realistis pada saat anak belajar
5. Orang tua tetap tenang dan rileks
6. Orangtua menyiapkan berbagai kegiatan selain
yang sudah disiapkan oleh guru. Kegiatan tersebut
hendaknya mengarah pada kecakapan hidup dasar,
antara lain kecakapan untuk menolong diri sendiri,
pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat, dan aman,
pembiasaan kecakapan dalam menghadapi pandemi
covid-19.Kegiatantidakmembebanianak,terintegrasi
dalam berbagai aktivitas harian yang dilaksanakan di
rumah, menyenangkan, dan bermakna bagi anak.
7. Libatkan anak dalam berbagai aktivitas di rumah,
misalnya membereskan tempat tidur, menata alat dan
bahan main, memilih menu makanan, memasak di
dapur, mencuci buah-buahan, dan berbagai aktivitas
lainnya. Sesuaikan aktivitas tersebut dengan usia dan
tahap perkembangan anak.
8. Mengajak bermain dengan permainan yang edukatif
sesuai dengan alat dan bahan main yang tersedia di
rumah.
9. Orang tua dapat membacakan buku, mengajak anak
membaca bersama-sama atau bercerita.
Foto Dokumentasi Dit. PAUD
Pengasuhan Positif
10
1. Memahami tahap perkembangan anak
Masa anak usia dini merupakan masa perkembangan
yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan
selanjutnya. Anak memiliki dunia dan karakteristik
tersendiri yang jauh berbeda dari dunia dan
karakteristik orang dewasa. Anak sangat aktif,
dinamis, antusias dan hampir selalu ingin tahu
terhadap apa yang dilihat dan didengarnya. Orang tua
perlu mehami setiap perkembangan anak agar dapat
memberikan stimulasi yang sesuai dengan tahapan
usianya sehinga pertumbuhan anak bisa maksimal
baik secara fisik maupun secara psikologi.
2. Memahami komunikasi efektif
Komunikasi merupakan sebuah media untuk
menyampaikan pesan. Komunikasi harus dikuasai
oleh orang tua dan guru dalam melakukan
pengasuhan positif pada anak. Melalui komunikasi
verbal dan komunikasi nonverbal orang tua dan guru
dapat mengetahui maksud yang akan disampaikan
oleh anak. Komunikasi berlangsung efektif ketika
orang tua atau guru memberikan arahan kepada
anak, dan anak menyampaikan gagasannya dalam
suasana yang nyaman dan saling memahami.
Hal yang Perlu Dipahami Orang Tua dalam Penerapan
Pengasuhan Positif
Foto Dokumentasi Dit. PAUD
Pengasuhan Positif 11
3. Memahami disiplin positif
Disiplin positif merupakan suatu cara penerapan
disiplin tanpa kekerasan, ancaman, dan hukuman,
yang dalam praktiknya melibatkan komunikasi
tentang perilaku yang efektif antara orang tua dan
anak.
Dalam penerapan disiplin positif, anak diajarkan untuk
memahami konsekuensi dari perilaku mereka. Selain
itu, disiplin positif juga mengajarkan anak tanggung
jawab serta rasa hormat dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
Disiplin positif membuat anak mengerti bahwa
ketika ia merapikan kamar tidurnya, ia akan merasa
nyaman, bukan karena akan dihukum oleh mama jika
tidak melakukannya atau karena ingin mendapatkan
pujian atau hadiah.
Contoh komunikasi yang efektif dan tidak efektif.
Komunikasi Efektif Komunikasi Tidak Efektif
Refleksi Pengalaman
“Ibu juga pernah mecahin
gelas, kaget banget. Akhirnya,
ibu selalu berhati-hati kalau
membawanya
Nasihat
“Makanya jangan sambil main-
main bawanya!
Menyatakan Observasi
“Ibu lihat makanan kamu masih
agak banyak”
Interogasi
“Kok, makannya ga dihabiskan?
Kenyang? Nggak suka?”
Menunjukkan Empati
“Ngantuk ya rasanya habis main
di luar?”
Menolak /Mengalihkan
perasaan
“Masa sih kamu capek?”
Pilihan
“Ibu akan membacakan cerita
mengenai binatang, mana yang
akan kamu pilih: ibu bercerita
tentang sapi atau ayam?
Perintah
“Tenang! Ibu akan membacakan
buku tentang sapi!
Pengasuhan Positif
12
E. Di mana dan Siapa Saja yang Terlibat
di dalam Melakukan Pengasuhan?
Selain di lingkungan rumah, ayah, ibu, kakak, nenek, kakek, om, tante, sepupu, dan asisten rumah tangga (semua orang
dewasa yang ada di rumah) , pengasuhan dapat pula dilakukan di lingkungan sekolah, yaitu guru, kepala sekolah, dan
warga sekolah lainnya yang melakukan pengasuhan. Pengasuhan dapat pula dilakukan di lingkungan masyarakat,
melibatkan tetangga dan orang-orang yang tinggal di sekitar lingkungan tempat tinggal anak.
Semua orang dewasa dirumah Guru, kepala sekolah
dan pengelola
Tetangga dan lingkungan rumah
Pengasuhan Positif 13
F. Dampak Pengasuhan yang Keliru dan Tips Pengasuhan Positif
Beberapa perilaku anak yang menandakan pola asuh
orangtua yang masih keliru.
1. Sering menangis dan mudah tersinggung
Setiap anak tentu pernah menangis, tetapi perhatikan
frekuensi dan intensitasnya. Jika anak terus-menerus
menangis meminta perhatian dan mengganggu
dengan sengaja, bisa jadi menjadi salah satu tanda
dari pola asuh yang kurang tepat.
Ada kemungkinan orang tua kurang memberikan
perhatian dan kasih sayang yang ditunjukkan dengan
sentuhan atau kata kata yang lembut.
2. Sering berbohong
Jika menemukan anak sering berbohong, bahkan
tentang hal-hal kecil, kemungkinan besar orang
tua telah bereaksi berlebihan terhadap kesalahan
sebelumnya.
Hal ini menjadi kebiasaan yang fatal sehingga orang
tua sebaiknya perlu berkaca mengenai respons
terhadap perilakunya.
Cobalah untuk tidak bereaksi hebat saat dirinya
melakukan kesalahan, sampaikan dengan cara yang
baik bahwa kesalahan wajar terjadi, tetapi menjadi
kewajiban setiap orang untuk memperbaikinya.
3. 	Self esteem (harga diri) rendah
Anak tidak percaya diri dan memiliki harga diri yang
rendah. Itu mungkin karena orangtua memberikan
nasihat lebih dari kata-kata yang memotivasi.
Di usia muda, anak-anak membutuhkan motivasi dari
orang tua mereka dan dapat merasa putus asa jika itu
tidak terjadi.
Jadi, sebaiknya memberikan nasihat dan motivasi
harus berjalan beriringan dengan intensitas yang
sama.
4. Sering ketakutan
Ketakutan berlebih pada anak tidak muncul dengan
sendirinya,
Seringnya hal ini terjadi karena orangtua terlalu
bereaksi ketika anak menghadapi rintangan. Memang,
Pengasuhan Positif
14
sudah menjadi naluri setiap ibu untuk melindungi.
Namun, sesekali cobalah untuk membiarkan anak
bertanggung jawab dan melewati rintangan tanpa
bantuan dari orang lain.
5. Merasa iri hati
Anak sering cemburu atau iri hati karena orang tua
terus-menerus membandingkan anak dengan anak
lain.
Percayalah, setiap anak itu unik dengan kelebihan
beserta kekurangannya sehingga orang tua sebaiknya
tidak membandingkannya dengan keberhasilan anak
lain.
Walau masih kecil, anak memiliki perasaan yang
sensitif. Bahkan, perilaku pengasuhan seperti ini
akan diingat olehnya yang secara tak langsung bisa
menjadi perilaku bahkan kepribadian iri hati hingga
besar nanti.
6. Tidak bisa bangkit dengan dirinya sendiri
Bila anak sangat ketergantungan dan tidak bisa
bangkit sendiri, mungkin memang ada perilaku
pengasuhan yang kurang tepat.
Kondisi ini bisa terjadi, khususnya bila orang tua
pernah menegur, dan memarahi anak di depan orang
lain, termasuk saudara kandung dan temannya.
Jadi, bila orang tua melihat ada perilakunya yang
salah, sebaiknya bicarakan baik-baik dan dengan
empat mata.
7. Tidak Berempati
Jika anak kurang memiliki empati terhadap orang
lain dan kecenderungan memanipulasi orang lain
tanpa perasaan bersalah, salah satunya disebabkan
pengasuhan yang kurang tepat.
Orang tua yang acuh tak acuh, sangat kaku dalam
menerapkan aturan atau menerapkan pengasuhan
otoriter menjadi salah satu penyebab terjadinya
gangguan pada kepribadian anak mungkin saja anak
menjadi psikopat atau perilaku kriminal saat dewasa.
Tidak akan pernah ada pola asuh yang sempurna, tetapi
tentu menuju pola asuh yang baik agar anak cerdas
dan beretika merupakan harapan setiap orang tua.
Mari sama-sama belajar menjadi orang tua yang bisa
diteladani sikapnya oleh anak-anak agar kelak ia bisa
tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan.
Pengasuhan Positif 15
Beberapa tips yang dapat dilakukan orang tua agar
dapat memberikan pengasuhan yang positif antara lain:
1. Menjalin komunikasi yang positif dengan anak
2. Berikan kepercayaan kepada anak karena pada
dasarnya setiap anak memiliki kompetensi
(kemampuan), dan kompetensi ini akan berkembang
ketika anak diberi kepercayaan
3. Tidak membandingkan anak dengan anak lain
karena setiap anak unik
4. Orang tua dapat mengelola emosi dengan baik
5. Dekatkan diri anak kepada Tuhan YME melalui
keteladanan, pembiasaan, dan pengkondisian di
keluarga
6. Bangun rasa empati anak pada lingkungan dan
orang sekitar
Pengasuhan Positif
16
Modul “Komunikasi dalam Pengasuhan”, Direktorat
Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas, 2018
Direktorat Pendidikan Keluarga. (2017). Buku Saku
Komunikasi Efektif, Jakarta: Kemendikbud
Direktorat Pendidikan Keluarga. (2017). Buku Saku
Pengasuhan Positif, Jakarta: Kemendikbud
Setiawan. Bukik, (2018). Keterampilan Bertanya. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Keluarga
Shihab. Najelaa, (2016). Merdeka Belajar: Mencintai
dengan Lebih Baik , 27 November 2016 keluargakita.
com
Ulfah Fajarini Prof. Dr. MSi (2020), Bahan seminar “Peran
Orang Tua Saat Dampingi Anak Belajar Di Rumah
Selama Wfh (Work From Home) Agar Berperilaku
Positif”.
https://media.neliti.com/media/publications/121261-ID-
pola-asuh-orang-tua-dan-implikasinya-ter.pdf
https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/
clara/disiplin-positif-mendisiplinkan-anak-tanpa-
ancaman/full
Daftar Pustaka
Pengasuhan Positif 17
penilaian.paud@kemdikbud.go.id
Saran/masukan terhadap
12 bahan ajar Belajar Dari Rumah (BDR)
dapat disampaikan melalui alamat email:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
2020

More Related Content

Similar to pengasuhan positif.pdf

Tugas makalah pengantar pendidikan
Tugas makalah pengantar pendidikanTugas makalah pengantar pendidikan
Tugas makalah pengantar pendidikan
sendifirmansyah
 
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Ruang Terang
 
JURNAL Lenni Yuli Simatupang.docx
JURNAL Lenni Yuli Simatupang.docxJURNAL Lenni Yuli Simatupang.docx
JURNAL Lenni Yuli Simatupang.docx
hadi23318
 
Peran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptx
Peran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptxPeran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptx
Peran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptx
srimuliana12
 
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
AnAyatilah Jakariah
 
QR Parenting
QR ParentingQR Parenting
QR Parenting
Akhmad Junaidi
 
Materi riset kualitas pengasuhan anak kpai 2015
Materi riset kualitas pengasuhan anak kpai 2015Materi riset kualitas pengasuhan anak kpai 2015
Materi riset kualitas pengasuhan anak kpai 2015
Rita Pranawati
 
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
RifkaAnisa6
 
Kpf individu
Kpf individuKpf individu
Kpf individu
Jazid Iman
 
01 Menjaga Kesehatan AUD(1).pdf
01 Menjaga Kesehatan AUD(1).pdf01 Menjaga Kesehatan AUD(1).pdf
01 Menjaga Kesehatan AUD(1).pdf
GamaAceplus
 
Materi umum 1.2b panduan pbp
Materi umum 1.2b panduan pbpMateri umum 1.2b panduan pbp
Materi umum 1.2b panduan pbp
Eko Supriyadi
 
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
Anis Ilahi
 
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikanKeluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
CNVIP
 
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptxPARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
DansRoland
 
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
STT Lintas Budaya
 
Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pendidikan Karakter Anak.pptx
Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pendidikan Karakter Anak.pptxPengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pendidikan Karakter Anak.pptx
Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pendidikan Karakter Anak.pptx
rofinusseran2
 
Penglibatan ibu bapa
Penglibatan ibu bapaPenglibatan ibu bapa
Penglibatan ibu bapaArra Asri
 
Penglibatanibubapa 121009233029-phpapp02
Penglibatanibubapa 121009233029-phpapp02Penglibatanibubapa 121009233029-phpapp02
Penglibatanibubapa 121009233029-phpapp02Fatin Nadzirah
 
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
KaniaRismayanti2
 

Similar to pengasuhan positif.pdf (20)

Tugas makalah pengantar pendidikan
Tugas makalah pengantar pendidikanTugas makalah pengantar pendidikan
Tugas makalah pengantar pendidikan
 
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
 
JURNAL Lenni Yuli Simatupang.docx
JURNAL Lenni Yuli Simatupang.docxJURNAL Lenni Yuli Simatupang.docx
JURNAL Lenni Yuli Simatupang.docx
 
Abahhhh
AbahhhhAbahhhh
Abahhhh
 
Peran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptx
Peran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptxPeran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptx
Peran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptx
 
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
 
QR Parenting
QR ParentingQR Parenting
QR Parenting
 
Materi riset kualitas pengasuhan anak kpai 2015
Materi riset kualitas pengasuhan anak kpai 2015Materi riset kualitas pengasuhan anak kpai 2015
Materi riset kualitas pengasuhan anak kpai 2015
 
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
 
Kpf individu
Kpf individuKpf individu
Kpf individu
 
01 Menjaga Kesehatan AUD(1).pdf
01 Menjaga Kesehatan AUD(1).pdf01 Menjaga Kesehatan AUD(1).pdf
01 Menjaga Kesehatan AUD(1).pdf
 
Materi umum 1.2b panduan pbp
Materi umum 1.2b panduan pbpMateri umum 1.2b panduan pbp
Materi umum 1.2b panduan pbp
 
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
 
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikanKeluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
 
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptxPARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
 
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
 
Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pendidikan Karakter Anak.pptx
Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pendidikan Karakter Anak.pptxPengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pendidikan Karakter Anak.pptx
Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pendidikan Karakter Anak.pptx
 
Penglibatan ibu bapa
Penglibatan ibu bapaPenglibatan ibu bapa
Penglibatan ibu bapa
 
Penglibatanibubapa 121009233029-phpapp02
Penglibatanibubapa 121009233029-phpapp02Penglibatanibubapa 121009233029-phpapp02
Penglibatanibubapa 121009233029-phpapp02
 
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
 

Recently uploaded

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 

Recently uploaded (20)

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 

pengasuhan positif.pdf

  • 1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2020 Pengasuhan Positif DIREKTORAT PAUD KEMDIKBUD 2020
  • 2.
  • 4. Judul: Pengasuhan Positif Pengarah : Hamid Muhammad, Ph.D. Penanggung Jawab : Dr. Muhammad Hasbi Penyunting : Ir. Fitriani Amrullah, M.Pd. Penyusun : Dr. Muhammad Hasbi Rochaeni Esa Ganesha, M.Pd. Pembahas : Nurfadillah, M.Psi., Psikolog Ilustrator : Zalsabila Fawaza Penata Letak : Arnalis Sekretariat : Elis Widiyawati, S.Psi. Diterbitkan oleh: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman Gedung E lt. 7, Senayan Jakarta 10270 Telepon: (021) 57900244
  • 5. Pengasuhan Positif iii Daftar Isi iii Kata Pengantar iv A. Apa Pengasuhan? 1 B. Mengapa Pengasuhan Positif Penting untuk Anak Usia Dini? 2 C. Kapan Pengasuhan Dilakukan Pada Anak? 3 D Bagaimana Memberikan Pengasuhan Yang Tepat Untuk Anak 4 1. Prinsip Pengasuhan untuk Diri Orang Tua atau Guru (Internal) 5 2. Prinsip Pengasuhan Untuk Pengondisian Lingkungan (Eksternal) 7 3. Pola Asuh Orang Tua Terbagi ke dalam Tiga Jenis 8 4. Hal yang Perlu Dipahami Orang Tua dalam Penerapan Pengasuhan Positif 10 E. Dimana dan Siapa Saja yang Terlibat di dalam Melakukan Pengasuhan? 12 F. Dampak Pengasuhan yang Keliru dan Tips Pengsuhan Positif 13 Daftar Pustaka 16 Daftar Isi
  • 6. Pengasuhan Positif iv Kata Pengantar Sejak ditetapkannya Covid-19 sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020, Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud No. 4 tahun 2020 yang menetapkan aturan belajar dari rumah (learn from home) bagi anak-anak sekolah dan bekerja dari rumah (work from home) bagi guru, termasuk mereka yang bekerja di satuan PAUD. Untuk dunia pendidikan di Indonesia kondisi ini merupakan hal yang tak terduga bagi guru, orang tua, dan anak. Guru, orang tua, dan anak- anak tiba-tiba harus mencari cara agar proses belajar tetap berjalan meskipun mereka di rumah dalam jangka waktu yang tidak tentu. Sebagian satuan PAUD masih tetap dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sebagian satuan PAUD yang lain, mengalami kesulitan disebabkan jaringan internet yang tidak stabil atau bahkan tidak ada. Pada keadaan seperti ini, peran Pemerintah untuk mendukung orang tua, guru, dan anak dalam pembelajaran di rumah menjadi sangat penting. Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah, antara lain, menyediakan materi belajar pendidikan jarak jauh (PJJ) bagi semua sasaran pendidikan dari jenjang PAUD, pendidikan dasar hingga pendidikan menengah melalui tayangan televisi TVRI dan berbagai sumber belajar daring, seperti Rumah Belajar, PAUD Pedia dan Anggun PAUD. Namun dalam implementasinya, pelaksanaan PJJ tidak selalu berjalan mulus. Khususnya dalam pendidikan anak usia dini, masih banyak keluhan dari guru mengenai kesulitan dalam mengoperasikan komputer, mengakses jaringan internet, internet tidak stabil, kesulitan mengomunikasikan pesan kepada orang tua, kesulitan menyusun perencanaan pembelajaran yang sederhana dan sesuai untuk diterapkan anak di rumah melalui orangtua, dan juga kesulitan guru dalam melakukan penilaian terhadap hasil belajar anak di rumah. Di sisi lain, keluhan juga datang dari orangtua, yaitu kesulitan mendampingi anak belajar karena belum paham caranya, tidak biasa menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran anak, tidak memahami maksud pesan yang disampaikan guru, dan lain-lain. Berdasarkan berbagai kendala yang dialami guru dan orangtua, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dalam rangka fasilitasi kebijakan belajar dari rumah telah menyusun seperangkat bahan ajar salah satunya berjudul Pengasuhan Positif. Melalui bahan ajar ini diharapkan guru dan orang tua memiliki pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran bersama anak di rumah.
  • 7. Pengasuhan Positif 1 Pengasuhan merupakan proses interaksi antara orang tua dan anak dalam mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan spiritual (Wong: 2001) sehingga anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, sehat, berbudi pekerti yang luhur, dan berakhlak mulia. Anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal jika pengasuhan yang dilakukan mengacu kepada prinsip-prinsip pengasuhan positif yang sesuai dengan usia dan potensi anak. Pengasuhan positif di sini adalah pengasuhan yang dilakukan berdasarkan kasih sayang, saling menghargai, pemenuhan dan pelindungan hak anak, terbangunnya hubungan yang hangat, bersahabat dan ramah antara anak dan orang tua, serta menstimulasi tumbuh kembang anak, agar optimal. A. Apa Pengasuhan? Foto Dokumentasi Dit. PAUD
  • 8. Pengasuhan Positif 2 Pengasuhan yang positif perlu dilakukan oleh setiap orang tua dalam memberikan dukungan kesuksesan anak di masa depan karena dapat: 1. Meningkatkan kualitas interaksi anak dengan orang tua. Orang tua dan anak bisa saling berkomunikasi dengan efektif, membangun kerja sama yang baik, saling mendukung dan menghargai satu sama lain. 2. Mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Dengan pengasuhan yang positif, anak mendapatkan kesempatan yang memadai untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, percaya diri, mandiri, disiplin, bertumbuh sesuai dengan usianya, tanpa adanya tekanan, bebas dari intimidasi, serta rasa takut. 3. Mencegah perilaku-perilaku menyimpang. Pengasuhan positif memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan karakter mulia dengan bimbingan dari orang tua, sehingga menghindarkan anak dari berbagi perilaku menyimpang, baik saat ini maupun di masa depan. 4. Mendeteksi kelainan pada tumbuh kembang anak. Pengasuhan positif memungkinkan untuk tumbuhnya kepekaan pada orang tua terhadap setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga apabila terjadi penyimpangan atau gangguan, dapat dideteksi atau diketahui oleh orang tua sedini mungkin, yang kemudian sangat memungkinkan untuk intervensi sedini mungkin. B. Mengapa Pengasuhan Positif Penting Untuk Anak Usia Dini?
  • 9. Pengasuhan Positif 3 Anak merupakan amanah terbesar yang dititipkan sang pencipta kepada orang tua. Michele Borba dalam bukunya The Big Book of Parenting Solutions (2009) mengatakan pengasuhan adalah amanah untuk orang tua sepanjang hidupnya. Artinya, pengasuhan dilakukan tanpa henti, dari sejak anak dalam kandungan, usia dini, remaja, hingga dewasa. Orang tua memiliki tanggung jawab penuh untuk membimbing, mengawasi, dan melindungi anaknya untuk tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap anak agar kelak anak siap untuk hidup bermasyarakat dengan karakternya yang mulia. Gambar sumber Internet: https://www.google.com/ search?q=foto+orangtua+dan+anak+indonesia&rlz= C. Kapan Pengasuhan Dilakukan Pada Anak?
  • 10. Pengasuhan Positif 4 Pengasuhan anak menekankan pada sikap positif dan menerapkan disiplin dengan kasih sayang. Prinsip dasarnya adalah menghargai anak agar tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Dalam praktiknya, pengasuhan yang diterapkan pada satu anak tidak selalu berhasil untuk anak yang lain. Mengapa? Karena pada prinsipnya, semua anak adalah unik, berbeda satu sama lain. Perbedaan dapat disebabkan oleh usia, jenis kelamin, pola pengasuhan, latar belakang keluarga, kondisi lingkungan, termasuk sosial budaya yang ada di masyarakat, temperamen, atau gaya belajar, ataupun berbagai perbedaan lainnya, sejak anak berada dalam kandungan, proses persalinan, hingga pasca persalinan. Meskipun demikian, ada sejumlah prinsip yang dapat digunakan dalam pengasuhan untuk tiap anak pada setiap kesempatan. Prinsip pengasuhan ada yang ditujukan secara internal untuk diri orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya. Ada juga prinsip yang ditujukan bagi pengondisian lingkungan anak (eksternal). D. Bagaimana Memberikan Pengasuhan yang Tepat Untuk Anak
  • 11. Pengasuhan Positif 5 1. Prinsip Pengasuhan untuk Diri Orang Tua atau Guru (Internal) Rasa cinta serta kasih sayang orang tua dan guru kepada anak selalu ada dan tidak pernah berkurang. Namun, yang terpenting dalam hubungan orang tua, guru ataupun anak bukan hanya banyaknya cinta yang diberikan, tetapi bagaimana di antara mereka bisa saling mencintai dan menyayangi dengan lebih baik . Ada beberapa prinsip pengasuhan yang bisa diterapkan orang tua dalam pengasuhan positif anak, sebagai berkut: a. Pahami setiap anak unik dan memiliki impian Setaiap anak unik, mereka memiliki keunggulan yang berbeda baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun perilaku. Kepercayaan orang tua dan guru menjadi modal utama anak untuk percaya diri, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Modal inilah yang menjadi dasar bagi tercapainya cita-cita atau impian anak kelak. Untuk itu orang tua dan guru harus percaya bahwa pada dasarnya anak mampu, bahkan sebelum anak membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dia berhasil melakukan sesuatu. b. Selalu mencari cara Tantangan yang dihadapi orang tua dan guru pada tiap tahap perkembangan anak berbeda. Demikian juga kondisi lingkungan memberikan pengaruh pada perubahan diri anak, untuk itu dibutuhkan cara yang berbeda untuk setiap anak dalam melakukan pengasuhan. Misalnya ketika anak belum masuk sekolah, penanaman disiplin dan komunikasi biasanya masih mudah dilakukan. Akan tetapi ketika anak sudah dapat bersosialisasi memiliki banyak teman baik di lingkungan rumah maupun di sekolah, prilaku anak mengalami perubahan, maka penerapan disiplin dan komunikasi perlu disesuiakan dengan perubahan prilaku anak. Orangtua dan guru harus mencari cara baru atau strategi yang tepat untuk menyikapi perubahan tersebut. c. Terima anak apa adanya Orangtua dan guru harus dapat menerima anak apa adanya, baik ketika dia berbuat benar maupun berbuat
  • 12. Pengasuhan Positif 6 salah. Ketika anak mendapat penghargaan atau piala karena menang lomba orang tua dan guru merasa bangga, bahagia dan bersikap manis terhadap anak. Dan saat anak kalah dan salah, orang tua dan guru pun harus tetap bersikap wajar, tidak memberiakn celaan dan dapat mengendalikan amarah. Justru disinilah anak membutuhkan dukungan dan motivasi, anak membutuhkan guru dan orang tua yang dapat meluruskan dan mendampingi dia untuk mengoreksi kesalahan dan berbuat lebih baik. d. Dukung dan fasilitasi anak untuk tumbuh dan berkembang. Orang tua dan guru harus terus belajar dalam memberikan dukungan pada anak. Dorong anak untuk melakukan kembali apabila anak mengalami kegagalan dalam suatu kegiatan. Yakinkan pada anak untuk terus mencoba dan tidak takut salah. Kesempatan kedua tidak pernah sia-sia, selalu ada hikmah atau pelajaran yang bisa dipetik, serta diadaptasi. Seperti halnya Ketika anak belajar berjalan, berapa kali dia terjatuh untuk akhirnya dia berhasil berjalan sendiri, tanpa bantuan orang tua. e. Bermain dan bergembira bersama Interaksi yang hangat penuh humor yang dilakukan orangtuadangurukepadaanakmenjadimengasyikan, menggembirakan juga didambakan, bila dilakukan bersungguh-sungguh dengan rasa cinta dan kasih sayang. Kehadiran dan keterlibatan orangtua dan guru dalam proses belajar anak harus menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna untuk semua terutama anak.
  • 13. Pengasuhan Positif 7 2. Prinsip Pengasuhan untuk Pengkondisian Lingkungan (External) a. Lingkungan yang aman Semua anak membutuhkan lingkungan yang aman bagi proses tumbuh kembangnya (Maswita, dkk, 2018). Untuk itu, orang tua dan guru harus memastikan lingkungan fisik anak bebas dari benda tajam dan berbahaya, berada dalam jarak yang dapat dilihat dan diawasi. Keamanan juga harus terjadi di lingkungan non fisik anak. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga lingkungan belajar anak bebas dari kekerasan (verbal, emosi dan seksual). b. Lingkungan yang nyaman, ramah dan menyenangkan Lingkungan yang nyaman dan ramah tercipta ketika guru atau orang tua ada ketika anak membutuhkan bantuan, dukungan atau perhatian. Saat guru atau orang tua memberikan perhatian dan pujian bagi perilaku baik anak, akan terasa bermakna, maka anak akan melakukannya lagi. Dengan demikian perkembangan anak dapat tumbuh optimal. c. Lingkungan yang melibatkan (engaging) Setiap anak harus dilibatkan dalam pengasuhan. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta pendapat, ide/ gagasan, dan cerita anak dalam banyak kesempatan. Sanders and Ralph (2001) mengatakan, pengasuhan yang melibatkan juga dapat dilakukan dengan menciptakan kesempatan yang menantang bagi anak untuk eksplorasi, menemukan dan mengembangkan gagasan dan keterampilan. Tentunya, kesempatan yang menantang tersebut disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan anak, serta tetap memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak. Gambar: Sumber Internet
  • 14. Pengasuhan Positif 8 Pola Asuh Orang Tua Terbagi Kedalam Tiga Jenis Yaitu: Pola asuh orang tua terbagi atas tiga jenis, yaitu: 1. Pola Asuh Permissif Pola asuh permisif dapat diartikan sebagai pola yang membebaskan anak untuk melakukan apa yang ingin dilakukan tanpa mempertanyakan. Pola asuh ini tidak menggunakan aturan yang ketat, bahkan bimbingan pun kurang diberikan sehingga tidak ada pengendalian atau pengontrolan serta tuntutan kepada anak. Kebebasan diberikan penuh dan anak diizinkan untuk memberi putusan untuk dirinya sendiri. Anak berperilaku sesuai dengan keinginannya tanpa adanya kontrol dari orang tua 2. Pola Asuh Otoriter Pola asuh otoriter, yaitu ketika orang tua menerapkan aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa memberi kesempatan pada anak untuk berpendapat, jika anak tidak mematuhi akan diancam dan dihukum. Pola asuh otoriter ini dapat menimbulkan hilangnya kebebasan pada anak, kurangnya inisiatif dan aktivitasnya, sehingga anak menjadi tidak percaya diri pada kemampuannya. 3. Pola Asuh Demokratis Pola asuh demokratis yaitu menanamkan disiplin kepada anak, dan menghargai kebebasan yang tidak mutlak, dengan bimbingan yang penuh pengertian antara anak dan orang tua, memberi penjelasan secara rasional dan obyektif jika keinginan dan pendapat anak tidak sesuai. Dalam pola asuh ini, tumbuh rasa tanggung jawab pada anak, dan pada akhirnya, anak mampu bertindak sesuai dengan norma yang ada.
  • 15. Pengasuhan Positif 9 Strategi pengasuhan positif yang dapat diterapkan oleh orang tua selama masa anak belajar dari rumah antara lain : 1. Ciptakan suasana rumah yang aman, nyaman dan menyenangkan 2. Ciptakan suasana positif yang mendukung proses belajar 3. Lakukan proses belajar di rumah dengan disiplin positif 4. Berikan ekpresi yang realistis pada saat anak belajar 5. Orang tua tetap tenang dan rileks 6. Orangtua menyiapkan berbagai kegiatan selain yang sudah disiapkan oleh guru. Kegiatan tersebut hendaknya mengarah pada kecakapan hidup dasar, antara lain kecakapan untuk menolong diri sendiri, pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat, dan aman, pembiasaan kecakapan dalam menghadapi pandemi covid-19.Kegiatantidakmembebanianak,terintegrasi dalam berbagai aktivitas harian yang dilaksanakan di rumah, menyenangkan, dan bermakna bagi anak. 7. Libatkan anak dalam berbagai aktivitas di rumah, misalnya membereskan tempat tidur, menata alat dan bahan main, memilih menu makanan, memasak di dapur, mencuci buah-buahan, dan berbagai aktivitas lainnya. Sesuaikan aktivitas tersebut dengan usia dan tahap perkembangan anak. 8. Mengajak bermain dengan permainan yang edukatif sesuai dengan alat dan bahan main yang tersedia di rumah. 9. Orang tua dapat membacakan buku, mengajak anak membaca bersama-sama atau bercerita. Foto Dokumentasi Dit. PAUD
  • 16. Pengasuhan Positif 10 1. Memahami tahap perkembangan anak Masa anak usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak memiliki dunia dan karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dari dunia dan karakteristik orang dewasa. Anak sangat aktif, dinamis, antusias dan hampir selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengarnya. Orang tua perlu mehami setiap perkembangan anak agar dapat memberikan stimulasi yang sesuai dengan tahapan usianya sehinga pertumbuhan anak bisa maksimal baik secara fisik maupun secara psikologi. 2. Memahami komunikasi efektif Komunikasi merupakan sebuah media untuk menyampaikan pesan. Komunikasi harus dikuasai oleh orang tua dan guru dalam melakukan pengasuhan positif pada anak. Melalui komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal orang tua dan guru dapat mengetahui maksud yang akan disampaikan oleh anak. Komunikasi berlangsung efektif ketika orang tua atau guru memberikan arahan kepada anak, dan anak menyampaikan gagasannya dalam suasana yang nyaman dan saling memahami. Hal yang Perlu Dipahami Orang Tua dalam Penerapan Pengasuhan Positif Foto Dokumentasi Dit. PAUD
  • 17. Pengasuhan Positif 11 3. Memahami disiplin positif Disiplin positif merupakan suatu cara penerapan disiplin tanpa kekerasan, ancaman, dan hukuman, yang dalam praktiknya melibatkan komunikasi tentang perilaku yang efektif antara orang tua dan anak. Dalam penerapan disiplin positif, anak diajarkan untuk memahami konsekuensi dari perilaku mereka. Selain itu, disiplin positif juga mengajarkan anak tanggung jawab serta rasa hormat dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Disiplin positif membuat anak mengerti bahwa ketika ia merapikan kamar tidurnya, ia akan merasa nyaman, bukan karena akan dihukum oleh mama jika tidak melakukannya atau karena ingin mendapatkan pujian atau hadiah. Contoh komunikasi yang efektif dan tidak efektif. Komunikasi Efektif Komunikasi Tidak Efektif Refleksi Pengalaman “Ibu juga pernah mecahin gelas, kaget banget. Akhirnya, ibu selalu berhati-hati kalau membawanya Nasihat “Makanya jangan sambil main- main bawanya! Menyatakan Observasi “Ibu lihat makanan kamu masih agak banyak” Interogasi “Kok, makannya ga dihabiskan? Kenyang? Nggak suka?” Menunjukkan Empati “Ngantuk ya rasanya habis main di luar?” Menolak /Mengalihkan perasaan “Masa sih kamu capek?” Pilihan “Ibu akan membacakan cerita mengenai binatang, mana yang akan kamu pilih: ibu bercerita tentang sapi atau ayam? Perintah “Tenang! Ibu akan membacakan buku tentang sapi!
  • 18. Pengasuhan Positif 12 E. Di mana dan Siapa Saja yang Terlibat di dalam Melakukan Pengasuhan? Selain di lingkungan rumah, ayah, ibu, kakak, nenek, kakek, om, tante, sepupu, dan asisten rumah tangga (semua orang dewasa yang ada di rumah) , pengasuhan dapat pula dilakukan di lingkungan sekolah, yaitu guru, kepala sekolah, dan warga sekolah lainnya yang melakukan pengasuhan. Pengasuhan dapat pula dilakukan di lingkungan masyarakat, melibatkan tetangga dan orang-orang yang tinggal di sekitar lingkungan tempat tinggal anak. Semua orang dewasa dirumah Guru, kepala sekolah dan pengelola Tetangga dan lingkungan rumah
  • 19. Pengasuhan Positif 13 F. Dampak Pengasuhan yang Keliru dan Tips Pengasuhan Positif Beberapa perilaku anak yang menandakan pola asuh orangtua yang masih keliru. 1. Sering menangis dan mudah tersinggung Setiap anak tentu pernah menangis, tetapi perhatikan frekuensi dan intensitasnya. Jika anak terus-menerus menangis meminta perhatian dan mengganggu dengan sengaja, bisa jadi menjadi salah satu tanda dari pola asuh yang kurang tepat. Ada kemungkinan orang tua kurang memberikan perhatian dan kasih sayang yang ditunjukkan dengan sentuhan atau kata kata yang lembut. 2. Sering berbohong Jika menemukan anak sering berbohong, bahkan tentang hal-hal kecil, kemungkinan besar orang tua telah bereaksi berlebihan terhadap kesalahan sebelumnya. Hal ini menjadi kebiasaan yang fatal sehingga orang tua sebaiknya perlu berkaca mengenai respons terhadap perilakunya. Cobalah untuk tidak bereaksi hebat saat dirinya melakukan kesalahan, sampaikan dengan cara yang baik bahwa kesalahan wajar terjadi, tetapi menjadi kewajiban setiap orang untuk memperbaikinya. 3.  Self esteem (harga diri) rendah Anak tidak percaya diri dan memiliki harga diri yang rendah. Itu mungkin karena orangtua memberikan nasihat lebih dari kata-kata yang memotivasi. Di usia muda, anak-anak membutuhkan motivasi dari orang tua mereka dan dapat merasa putus asa jika itu tidak terjadi. Jadi, sebaiknya memberikan nasihat dan motivasi harus berjalan beriringan dengan intensitas yang sama. 4. Sering ketakutan Ketakutan berlebih pada anak tidak muncul dengan sendirinya, Seringnya hal ini terjadi karena orangtua terlalu bereaksi ketika anak menghadapi rintangan. Memang,
  • 20. Pengasuhan Positif 14 sudah menjadi naluri setiap ibu untuk melindungi. Namun, sesekali cobalah untuk membiarkan anak bertanggung jawab dan melewati rintangan tanpa bantuan dari orang lain. 5. Merasa iri hati Anak sering cemburu atau iri hati karena orang tua terus-menerus membandingkan anak dengan anak lain. Percayalah, setiap anak itu unik dengan kelebihan beserta kekurangannya sehingga orang tua sebaiknya tidak membandingkannya dengan keberhasilan anak lain. Walau masih kecil, anak memiliki perasaan yang sensitif. Bahkan, perilaku pengasuhan seperti ini akan diingat olehnya yang secara tak langsung bisa menjadi perilaku bahkan kepribadian iri hati hingga besar nanti. 6. Tidak bisa bangkit dengan dirinya sendiri Bila anak sangat ketergantungan dan tidak bisa bangkit sendiri, mungkin memang ada perilaku pengasuhan yang kurang tepat. Kondisi ini bisa terjadi, khususnya bila orang tua pernah menegur, dan memarahi anak di depan orang lain, termasuk saudara kandung dan temannya. Jadi, bila orang tua melihat ada perilakunya yang salah, sebaiknya bicarakan baik-baik dan dengan empat mata. 7. Tidak Berempati Jika anak kurang memiliki empati terhadap orang lain dan kecenderungan memanipulasi orang lain tanpa perasaan bersalah, salah satunya disebabkan pengasuhan yang kurang tepat. Orang tua yang acuh tak acuh, sangat kaku dalam menerapkan aturan atau menerapkan pengasuhan otoriter menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan pada kepribadian anak mungkin saja anak menjadi psikopat atau perilaku kriminal saat dewasa. Tidak akan pernah ada pola asuh yang sempurna, tetapi tentu menuju pola asuh yang baik agar anak cerdas dan beretika merupakan harapan setiap orang tua. Mari sama-sama belajar menjadi orang tua yang bisa diteladani sikapnya oleh anak-anak agar kelak ia bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan.
  • 21. Pengasuhan Positif 15 Beberapa tips yang dapat dilakukan orang tua agar dapat memberikan pengasuhan yang positif antara lain: 1. Menjalin komunikasi yang positif dengan anak 2. Berikan kepercayaan kepada anak karena pada dasarnya setiap anak memiliki kompetensi (kemampuan), dan kompetensi ini akan berkembang ketika anak diberi kepercayaan 3. Tidak membandingkan anak dengan anak lain karena setiap anak unik 4. Orang tua dapat mengelola emosi dengan baik 5. Dekatkan diri anak kepada Tuhan YME melalui keteladanan, pembiasaan, dan pengkondisian di keluarga 6. Bangun rasa empati anak pada lingkungan dan orang sekitar
  • 22. Pengasuhan Positif 16 Modul “Komunikasi dalam Pengasuhan”, Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas, 2018 Direktorat Pendidikan Keluarga. (2017). Buku Saku Komunikasi Efektif, Jakarta: Kemendikbud Direktorat Pendidikan Keluarga. (2017). Buku Saku Pengasuhan Positif, Jakarta: Kemendikbud Setiawan. Bukik, (2018). Keterampilan Bertanya. Jakarta: Direktorat Pendidikan Keluarga Shihab. Najelaa, (2016). Merdeka Belajar: Mencintai dengan Lebih Baik , 27 November 2016 keluargakita. com Ulfah Fajarini Prof. Dr. MSi (2020), Bahan seminar “Peran Orang Tua Saat Dampingi Anak Belajar Di Rumah Selama Wfh (Work From Home) Agar Berperilaku Positif”. https://media.neliti.com/media/publications/121261-ID- pola-asuh-orang-tua-dan-implikasinya-ter.pdf https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/ clara/disiplin-positif-mendisiplinkan-anak-tanpa- ancaman/full Daftar Pustaka
  • 23. Pengasuhan Positif 17 penilaian.paud@kemdikbud.go.id Saran/masukan terhadap 12 bahan ajar Belajar Dari Rumah (BDR) dapat disampaikan melalui alamat email:
  • 24. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2020