Membentuk Generasi Emas Lewat Pola Asuh Ramah Otak
1.
2.
3. Perkembangan teknologi informasi yang pesat
berpotensi besar memunculkan permasalahan bagi
anak jika tidak dikelola dengan baik.
Di sisi lain, penggunaan teknologi di masa pandemi
menjadi tuntutan untuk dikuasai; sekolah daring,
kursus daring dan bersosialisasi secara daring.
KEMAJUAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
DAN ANAK
4. • merasa sangat bosan
• terbiasa dengan pola belajar secara tatap muka
• Hambatan berupa sinyal dan kuota terbatas selama KBM
Online
• Kondisi rumah yang kurang mendukung, misalnya banyak
suara bising
• Keterbatasan gawai di rumah
• Kesulitan mengakses layanan pendidikan yang berkualitas
MASALAH ANAK YANG DIHADAPI SELAMA DARING
5. • Tingginya akses internet,
• Anak kecanduan games dan
masalah psikologis lainnya
• Kurang komunikasi antar keluarga
• Anak rentan mengalami bullying
• Anak rentan mengalami
eksploitasi dan kekerasan online
• Kurang aktivitas fisik (mager)
DAMPAK PENGGUNAAN INTERNET
6. TIPS BELAJAR
DARING DI
RUMAH
• Tetap bangun pagi, lakukan persiapan seperti biasa (mandi, berpakaian rapi, dan sarapan)
• Sediakan area khusus yang nyaman untuk belajar
• Tentukan materi apa yang akan dipelajari sesuai petunjuk dari bapak/ibu guru kalian
• Jangan lupa berdoa sebelum belajar dan fokus pada materi
• Sediakan waktu luang, makanan ringan dan air putih yang cukup untuk beristirahat
• Bertanya pada orangtua/kakak jika ada materi yang membingungkan
7. BAGI ORANGTUA/PENDIDIK,
KITA BISA LAKUKAN INI;
• Luangkan waktu dari kesibukan untuk memperhatikan
aktivitas anak/remaja
• Jadilah pendengar, pahami kebutuhan remaja. Bangun
emotional bonding
• Jaga keharmonisan keluarga
• Beri teladan menjalankan kehidupan beragama
• Kembangkan wawasan mengenai mendidik anak sesuai
tahap perkembangannya
• Optimalkan sekolah online dan komunitas sebagai sarana
pengembangan mental, moral, sosial dan bakat
• Beri penyuluhan / konseling untuk yang membutuhkan.
8. Kegiatan PKK “Pola Pengasuhan Anak dimasa Pandemi
Covid19, dan Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak
dimasa Pandemi COVID-19
9. PERAN PKK UNTUK MEMBENTUK GENERASI MUDA
• Memberikan edukasi pada kader maupun masyarakat tentang pentingnya pola asuh anak dan
remaja (PAAR) sehingga mendidik anak-anak agar tidak memiliki perilaku kekerasan sejak dini
dan memberikan pendidikan kespro pada anak
• Meningkatkan pemahaman pada kader maupun masyarakat tentang peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan pencegahan KDRT, pencegahan perdagangan orang
(trafficking), peningkatan pemahaman penyalahgunaan narkoba melalui lifeskill dan parenting
skill
• Memberikan edukasi pada kader maupun masyarakat tentang pentingnya pecegahan
perkawinan anak dan dampak kekerasan terhadap anak
• Memberikan edukasi tentang pendidikan karakter melalui penghayatan dan pengamalan
Pancasila
• Memberikan pemahaman kepada kader dan masyarakat tentang pencegahan perkawinan
anak melalui gerakan “JoKawinBocah” yang melibatkan Pentahelix (Pemerintah, Akademisi,
Dunia Usaha, Media Masa, Komunitas)
10. POLA ASUH AUTHORITATIVE (POLA ASUH YANG DEMOKRATIS)
3 Macam Pola Asuh yang Umumnya
diterapkan Oleh Orangtua
1
Dalam pola asuh ini hubungan antara orangtua dan anak amatlah hangat,
sebab dalam pola asuh ini orangtua membuat aturan dan bersikap tegas
terhadap anak-anaknya namun tetap fleksibel dengan memberikan
dukungan dan melatih anak-anak untuk mengatur diri mereka sendiri.
Orangtua yang demokratis tetap memberikan ruang dan kebebasan anak-
anaknya untuk mengeksplorasi dan berkreasi dalam berbagai hal namun
tetap dalam pengawasan orangtua.
11. 2
POLA ASUH UNINVOLVED (POLA ASUH YANG TIDAK TERLIBAT)
Dalam pola asuh ini, hubungan orangtua dan anak terlihat kurang
hangat. Orangtua cenderung menjaga jarak dan kurang tertarik serta
pasif terhadap kehidupan anak, mengabaikan emosi mereka, namun
tetap menyediakan dan memperhatikan kebutuhan dasar anak-anak.
Seperti halnya, makanan, baju, seragam, pendidikan, rumah dan lain
sebagainya.
12. 3
POLA ASUH AUTHOTARIAN (POLA ASUH YANG OTORITER)
3
Kebalikan dari pola asuh yang demokratis, dalam pola asuh ini orangtua
begitu mengontrol sepenuhnya kehidupan anak dan menjadi ketentuan
dan peraturan yang mereka buat adalah ketentuan mutlak yang harus
dijalankan oleh anak-anak, jika hal tersebut dilanggar maka hukuman
berat dan murka orangtualah yang akan mereka terima. Namun dalam
pola asuh ini orangtua tidak menjaga kehangatan dan hubungan yang
baik dengan anak-anaknya. Cenderung sebagai seorang penguasa yang
menuntut anak-anak mereka untuk patuh, mereka cenderung lebih
kaku dan penuh dengan aturan serta arahan.
13. 4
POLA ASUH RAMAH OTAK
• Interaksi fisik: mencium, memeluk, mengelus kepala anak (terutama
ketika anak masih bayi atau balita), kontak mata, dan senyuman.
• Interaksi verbal: memberikan kata-kata pujian dan doa, memanggil
dengan kata-kata lembut, mendisiplinkan tanpa kekerasan (dengan
nasihat dan penjelasan, dialog), mengajarkan empati agar anak bisa
merasakan perasaan orang lain.
14. Mendengarkan untuk memahami
Sebagai orangtua, meminjamkan telinga (mendengar), mata
(memperhatikan) dan hati (kasih sayang) adalah hadiah paling
berharga yang dapat kita berikan kepada anak-anak.
Orangtua adalah pelatih komunikasi terbaik untuk anak-anak
dan rumah adalah tempat pelatihan terbaik.
“Riset menunjukkan bahwa ketika kita mendengarkan anak-anak kita, memberikan
mereka waktu dan kesabaran dan menghargai pendapat mereka, keyakinan diri
mereka meningkat. Anak yang didengarkan rasa percaya diri juga meningkat.”
15. Disiplin positif adalah pendekatan pedagogi yang
didasarkan pada kekuatan tindakan positif, rasa
tanggung jawab (konsekuensi), pemahaman (logis),
dialog dan penghargaan terhadap hak dan kebutuhan
perkembangan anak. Disiplin positif didasarkan pada
prinsip menghargai hak anak (empati), mendorong
proses dialogis, melatih anak berpikir logis, mendidik
anak untuk bertanggung jawab serta mengembangkan
perilaku positif anak di masa yang akan datang
DISIPLIN POSITIF
16. • Orang tua menjadi model dan contoh
yang baik bagi anak-anaknya.
• Memberikan pilihan kata yang positif
dan hindarkan kata-kata yang
berkonotasi negatif
• Menegaskan secara konsisten apa yang
harus dilakukan anak
• Berlatihlah menggunakan kata-kata yang
tegas dan jelas, sehingga anak lebih
mudah memahami maksud perkataan.
• Mengenalkan batasan
• Gunakan kata-kata berkonotasi
“Konsekuensi” untuk mengganti
hukuman
17. ORANG TUA MENGEMBANGKAN
POLA ASUH YANG SEHAT
PERILAKU
ORANG TUA
• Mengarahkan/
menjelaskan
• Berdialog
• Memberi pedoman/
berprinsip
• Bekerjasama
• Membimbing
• Hormat kepada
orang tua
• Senang berdiskusi
• Berkesadaran
tujuan hidup
• Merasa diperlukan
• Memiliki tempat
bertanya
• Menjaga nama baik
keluarga
• Mudah bersosialisasi
• Berprinsip
• Dewasa
• Memiliki akar
keluarga
WATAK ANAK JATI DIRI ANAK
18. 8 FUNGSI KELUARGA UNTUK
MENCAPAI KESEJAHTERAAN
KELUARGA
1. FUNGSI AGAMA
2. FUNGSI KASIH SAYANG
3. FUNGSI PERLINDUNGAN
4. FUNGSI SOSIAL BUDAYA
5. FUNGSI REPRODUKSI
6. FUNGSI SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN
7. FUNGSI EKONOMI
8. FUNGSI PEMBINAAN LINGKUNGAN
19. YANG PERLU
DISIAPKAN
GENERASI EMAS
berkarakter, cerdas,
dan kompetitif
Pengetahuan
tentang
persiapan
menjadi
orang tua Memahami
perannya
sebagai
orang tua
Memahami
konsep diri
orang tua
Melibatkan
peran ayah
Mendorong
tumbuh
kembang
anak
Menjaga
anak dari
pengaruh
media
Menjaga
kesehatan
reproduksi
balita
Membentuk
karakter anak
sejak dini
20. POLA ASUH YANG PENUH CINTA
KASIH SAYANG SELAMA SEKOLAH DARING
Hj. Siti Atikoh Ganjar Pranowo
Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Tengah