2. PROLOG
2
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) perlu melakukan
upaya yang “Masif” dalam menjamin dan mengakselerasi
peningkatan mutu Pendidikan di seluruh sekolah di Indonesia
• Meskipun penyelenggaraan Pendidikan dasar dan menengah merupakan
Fungsi Pemerintah Daerah (UU No.23 Tahun 2014) namun
Kemdikbud harus terlibat langsung mengawal pemenuhan kualitas
layanan Pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
3. ISTILAH YANG TERKAIT
PMP Penjaminan Mutu Pendidikan
Suatu mekanisme yang sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan untuk memastikan
bahwa seluruh proses pendidikan sesuai dengan standar mutu (Permendikbud No.
28/2016)
Memuat Rapor Mutu, EDS dan Peta Mutu
SPMI Sintem Penjaminan Mutu Internal
Sistem Penjaminan Mutu oleh satuan pendidikan secara sistematis, terencana dan
berkelanjutan untuk terwujudnya pendidikan yang memenuhi atau melampaui Standar
Nasional Pendidikan
Memuat Manajemen dan Proses yang terintegrasi dalam (K-13, GLS, PPK)
Supervisi Mutu
Proses mengawal upaya peningkatan mutu pada satuan pendidikan oleh
LPMP bersama dengan Pengawas Sekolah
3
5. ACUAN MUTU
PERATURAN MENTERI
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 Tentang SKL Pendidikan Dasar Dan Menengah
Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru
Permendiknas No. 19 Th 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah
Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 Tentang SNP SMA/MAK
Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah
Permendiknas Tentang Standar Biaya Operasi Non-personalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), SMP/MTS, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, Dan SMALB
PP 19/2019
dan
Perubahan
nya tentang
SNP
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Bab IV. Hak dan Kewajiban Warga Negara, Orang Tua, Masyarakat dan Pemerintah
Pasal 5 Ayat 1: Pasal 5 Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu
Pasal 11 ayat 1: Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi
5
7. APA YANG DISUPERVISI?
Untuk memastikan sekolah memahami SNP sebagai
acuan dalam penyelenggaraan layanan Pendidikan
yang bermutu
PEMAHAMAN STANDAR
Untuk memastikan dan membantu sekolah
dalam melaksanakan SPMI sebagai solusi
mengawal peningkatan mutu yang berkelanjutan
PELAKSANAAN SPMI
Untuk membantu sekolah dalam menemukan dan
melaksanakan solusi yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan di lingkungannya
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
7
8. 1. Pemahaman satuan pendidikan
tentang standar
2. Aktfitas Sosialisasi standar n di sekolah
3. Permasalahan sekolah dalam
memahami standar
4. Tindaklanjut sekolah agar warga
sekolah memahami standar
5. Pemahaman warga sekolah mengenai
SPMI
6. Keberadaan TPMPS
7. Pemahaman TPMPS tentang peran
dan fungsinya
8. Pelaksanaan siklus SPMI
9. pemetaan mutu
10. Penyusuan perencanaan berdasarkan
rapor mutu
11. Pelaksanaan pemenuhan mutu
12. Monitoring pelaksanaan program dan
evaluasi capaian
13. dll
1. Jejaring Tri Pusat Pendidikan (Sekolah,
Keluarga, Masyarakat)
2. Peran guru sebagai tutor, fasilitator,
katalisator, pelindung dan penghubung
sumber-sumber belajar
3. Pembiasaan nilai-nilai utama Karakter
4. Pengembangan Branding sekolah (citra
keunikan, kekhasan dan keunggulan)
5. Ekstrakurikuler yang beragam untuk
menumbuhkan nilai-nilai Karakter.
6. Pengembangan norma, peraturan, dan
tradisi sekolah yang aman dan
menyenangkan
7. keteladanan Kepala Sekolah, Pendidik,
dan Tenaga Kependidikan
8. Kepala Sekolah mengembangkan peran
sebagai manajer, inovator, motivator,
dan kolaborator
9. Pojok baca kelas dan area baca
10. Sekolah memiliki tim menggerakkan
peningkatan mutu
11. dll
1. Siswa melakukan berbagai aktivitas
literasi multimoda
2. Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga
Kependidikan menjadi teladan membaca
3. Guru menggunakan berbagai sumber
belajar
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
atau kompetensi dasar yang akan dicapai
5. Guru mendorong siswa untuk melakukan
prediksi tentang topik pembelajaran
6. Guru mendiskusikan kata sulit, kata
baru, dan kata kunci untuk mengungkap
makna
7. Guru menggunakan berbagai pengatur
grafis dalam pembelajaran
8. Guru menggunakan beragam metode
pembelajaran
9. Guru menggunakan beragam media
pembelajaran
10. dll
1. Siswa gemar membaca dan mengakses
berbagai sumber bacaan
2. Siswa mampu membaca cepat dan
membuat intisari dari bacaan
3. Siswa gemar menulis catatan harian,
catatan pelajaran, artikel, puisi, buku,
dan lainnya
4. Siswa mampu membuat karya tulis
dengan deskripsi yang
berkesinambungan dan mudah dipahami
5. Siswa rajin mengunjungi perpustakaan,
area baca sekolah dan pojok baca kelas
6. Siswa menyampaikan ide dan pendapat
secara santun dan mudah dipahami
7. Siswa berprestasi dalam berbagai
keterampilan yang ditunjukkan melalui
kegiatan debat, menyanyi, olahraga dan
lainnya.
8. Siswa memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak produktif
9. dll
ASPEK YANG DISUPERVISI
8
Bagian A
Pemahaman
Standar/indikator serta
keterlaksanaan SPMI
Bagian B Bagian C Bagian D
Keterlaksanaan SPMI
pada manajemen
sekolah
Keterlaksanaan SPMI pada
proses pembelajaran
Dampak SPMI bagi
Peningkatan Kompetensi
Lulusan/Siswa
9. APA INDIKATOR KEBERHASILAN... ???
Sekolah mampu dan
berkomitmen untuk
menerapkan sistem
penjaminan mutu
pendidikan
Sekolah meningkatkan
mutu secara
berkelanjutan dan
terukur sesuai SNP
Sekolah memiliki
budaya mutu
1 3 4
Sekolah memiliki
tim penjaminan
mutu pendidikan
2
9
10. EVALUASI DAMPAK & PERUBAHANNYA
SNP
standar
Sekolah
Abad 21
Kondisi
Saat ini
Lulusan yang berkarakter
baik
Sekolah yang
menyenangkan
Sekolah yang
berbudaya mutu
Upaya peningkatan mutu harus
memiliki “makna” dan “sesuai dengan
kebutuhan” sekolah dalam menuju
sekolah dengan kualitas layanan
minimal SNP
Kondisi
Awal
Lulusan yang
kreatif &
pembelajar
INPUT
AKTIFITAS
OUTPUT
OUTCOME
IMPACT
11. 11
Supervisi Mutu berbasis TIK
melalui e-Supervisi & Rapor Mutu
SUPERVISI MUTU
Evaluasi
Permasalahan
Capaian Mutu
Pendampingan
Penyusunan Rencana
Peningkatan Mutu
Pendampingan
Peningkatan Mutu
Monitoring dan
evaluasi
RAPOR MUTU T 0RAPOR MUTU T-1
e-Supervisi
Sistem Informasi
Rapor/Peta Mutu
DAPODIK
12. 12
ALUR DATA DENGAN APLIKASI
Aplikasi Pemetaan Mutu Sekolah (e-EDS)
Aplikasi Supervisi Mutu
(e-Supervisi)
Aplikasi Peta/Rapor Mutu
(pmp.dikdasmen,kemdikbud.go.id)
15. BAGAIMANA MELAKUKAN SPMI?
1 2 3 4
Buat Komitmen Laksanakan
Pemenuhan Mutu
Monev
Seluruh warga sekolah
menandatangani komitmen
mutu yang dipajang di tempat
yang strategis
Laksanakan sesuai rencana, buatlah
deskripsi setiap kegiatan dan laporkan
Lakukan monev pada setiap kegiatan
pemenuhan mutu untuk memastikan
ketercapaian indikator keberhasilan
5
Analisis hasil EDS/PMP (Rapor
Mutu), bandingkan indikator
pada setiap SNP dan kenyataan
yang terjadi di sekolah
Petakan Mutu
Dibuatkan SK oleh Kepala
Sekolah, Susunan TIM, Uraian
Tugas dan Program Kerja
Bentuk Tim (TPMPS)
Susun Rencana Peningkatan
Mutu
Tentukan skala prioritas
Tuangkan dalam RKS/RKAS
Pertimbangkan antara lain: kondisi
sekolah, keuangan, SDM, dll
6 7
Susun Strategi
Berikutnya
Lakukan inovasi pada setiap
pemenuhan mutu
SPMI Memuat Manajemen dan Proses yang terintegrasi dalam (K-13, GLS, PPK)
Berkelanjutan
17. PTK
SARANA
PRASARANA PEMBIAYAAN
PENGELOLAAN
KOMPETENSI
LULUSAN Kompetensi Lulusan
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan
Isi Pendidikan
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
Proses Pembelajaran
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses
pembelajaran
Penilaian Pendidikan
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai
ketentuan
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala
sekolah sesuai ketentuan
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga
administrasi sesuai ketentuan
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai
ketentuan
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan
sesuai ketentuan
Sarana dan Prasarana
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana
pembelajaran yang lengkap dan layak
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana
pendukung yang lengkap dan layak
Pengelolaan
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen
Pembiayaan
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan
baik
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
18. Data Mutu
(DAPODIK)
ANALISIS
PETAKAN & VALIDASI KONDISI SEKOLAH
RAPOR MUTU SEKOLAH
OBSERVASI
WAWANCARA
DISKUSI TERPUMPUN
DOKUMEN
LAINNYA
VERIFIKASI & VALIDASI
Hal yang SUDAH baik
Hal yang BELUM baik
- ……………………….
- ……………………….
- ……………………….
- ……………………….
- ……………………….
- ……………………….
3
19. CONTOH 1:
Hasil Pengamatan Analisis Hasil Solusi Aktifitas Pendampingan
yang dilakukan
Pemahaman Standar
1. Sekolah memiliki
dokumen standar
2. sekolah sudah
melakukan EDS
3. Hasil EDS tidak dipakai
sebagai dasar
perencanaan
4. Sekolah (KS, dan
Wakasek) pernah dapat
sosialisasi dari Pemda
tentang standar
5. Sekolah tidak pernah
menyosialisasikan ke
stakholder
Hal yang sudah baik:
1. Sekolah memiliki
dokumen standar
2. Sekolah telah
mendapakan sosialisasi
Hal yang Belum baik:
1. Sekolah belum paham
indicator mutu
2. Yang mendapat
sosialisai KS dan
Wakasek
Alternatif solusi:
1. Sekolah melaksanakan
sosialisasi standar ke
sekolah
2. Sekolah melaksanakan
bedah standar
3. Sekolah mengundang
narasumber untuk
memberikan
pendalamanan ttg
standar
Komitmen Sekolah:
1. Sekolah melaksanakan
sosialisasi standar ke
sekolah
Solusi dan pendampingan
yang dilakukan :
1. Menjadi narasumber
dalam sosialisasi
standar
2. Memberikan layanan
konsultasi standar
Kendala:
1. Kepala sekolah pasif
A. PEMAHAMAN STANDAR MUTU & PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
20. CONTOH 2:
B. SUPERVISI PENJAMINAN MUTU PELAKSANAAN MANAJEMEN SEKOLAH
Hasil Pengamatan Analisis Hasil Solusi Aktifitas Pendampingan
yang dilakukan
Kondisi Sarpras
1. Rasio Kelas dengan
rombel sama (=1)
2. Sekolah memiliki
perpustakaan
3. Koleksi buku hanya buku
teks
Partisipasi Pemangku
Kepentingan
1. Sekolah
menyelenggarakan rapat
berkala
2. Tingkat kehadiran
pemangku kepentingan
di luar PTK rendah
Hal yang sudah baik:
1. Rasio sekolah sudah
sesuai
2. Memiliki perpustakaan
3. Sekolah menyelenggara
kan rapat dengan
pemangku kepentingan
secara berkala
Hal yang Belum baik:
1. Koleksi buku minim
2. Tingkat partisipasi
pemangku kepentingan
non PTK rendah
Alternatif solusi:
1. Sekolah mengusulkan
kebutuhan anggaran
perpustakaan kepada
komite sekolah
2. Sekolah mengundang rapat
pemangku kepentingan
untuk menentukan jadual
pertemuan
3. Sekolah mengalokasikan
BOS untuk menyediakan
buku
Komitmen Sekolah:
1. Sekolah mengalokasikan
BOS untuk menyediakan
buku
Solusi dan pendampingan
yang dilakukan :
1. Terlibat memilih judul-
judul buku yang
dibutuhkan sesuai
dengan kebutuhan anak
2. Memjembatani
kerjasama dengan donor
untuk membantu
menyediakan buku
Kendala:
1. Kepala sekolah pasif
21. CONTOH 3:
C. SUPERVISI PENJAMINAN MUTU PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Hasil Pengamatan Analisis Hasil Solusi Aktifitas Pendampingan
yang dilakukan
Keteladanan dalam
membaca
1. Seluruh guru mengarahkan
anak membaca buku 15
menit sebelum
pembelajaran
2. Buku yang dibaca masih
terbatas
Sumber Belajar
1. Sumber belajar hanya
guru dan buku teks
2. Pembelajaran hanya
dilakukan di kelas
Hal yang sudah baik:
1. Sudah mengarahkan
siswa membaca buku
Hal yang Belum baik:
1. Koleksi buku masih
kurang
2. Guru belum
mengoptimalkan
sumber-sumber belajar
lain baik di dalam
maupun diluar kelas
Alternatif solusi:
1. Sekolah menyosialisasikan
membangun keteladanan
membaca
2. Sekolah menyediakan buku-
buku yang lebih bervariasi
dan dapat dikaitkan dengan
pembelajaran
3. Guru dilatih menggunakan
berbagai sumber belajar
Komitmen Sekolah:
1. Sekolah menyediakan buku-
buku yang lebih bervariasi
dan dapat dikaitkan dengan
pembelajaran
Solusi dan pendampingan
yang dilakukan :
1. Terlibat memilih judul-judul
buku yang dibutuhkan
sesuai
2. Mencontohkan kepada
guru penggunaan sumber
belajar yang bervariasi
Kendala:
1. Keterbatasan anggaran
22. CONTOH 4:
D. SUPERVISI DAMPAK PENJAMINAN MUTU PADA PENINGKATAN KOMPETENSI LULUSAN
Hasil Pengamatan Analisis Hasil Solusi Aktifitas Pendampingan
yang dilakukan
Kompetensi Sikap
1. Siswa santun pada saat
menyampaikan
pertanyaan kepada guru
2. Jumlah anak yang
terlambat tinggi (missal:
20%)
3. Ada puntung rokok di
beberapa area sekolah
(dekat Gudang, di
belakang sekolah)
Kompetensi Ketrampilan
1. Siswa memiliki prestasi
dalam lomba seni, lomba
debat
2. Siswa berpartisipasi aktif
dalam berdiskusi di kelas
Hal yang sudah baik:
1. Siswa santun
2. Siswa aktif berdiskusi
3. Prestasi anak di bidang
seni dan lomba debat baik
Hal yang Belum baik:
1. Siswa terlambat tinggi
2. Ada punting rokok
dibeberapa Bagian sekolah
Alternatif solusi:
1. Sekolah mengembangkan
gerakan anti merokok
2. Sekolah mengevaluasi
seluruh mekanisme
pembelajaran & berbagai
tata tertib terkait
kedisiplinan
3. Sekolah mengundang
orang tua dan pemangku
kepentingan lainnya dalam
menyelesaikan
permasalahan siswa
Komitmen Sekolah:
1. Sekolah mengembangkan
gerakan anti merokok
Solusi dan pendampingan
yang dilakukan :
1. Memberikan masukan
penyempurnaan
mekanisme pembelajaran
& berbagai tata tertib
terkait kedisiplinan
Kendala:
1. Sekolah kesulitan
mengalokasikan waktu
untuk melakukan
penataan yang
terstruktur
23. SUSUN RENCANA PENINGKATAN MUTU
4
ANALISIS
Hal yang SUDAH baik
Hal yang BELUM baik
- ……………………….
- ……………………….
- ……………………….
- ……………………….
- ……………………….
- ……………………….
• Rekomendasikan alternatif
upaya perbaikan
• Perjelas dampak dari alternative
solusi dalam meningkatkankan
kinerja layanan sekolah
• Rekomendasikan
pengembangan-pengembangan
yang dapat dilakukan
• Dokumentasikan bila Kondisi
Baik merupakan “Praktik Baik”
yang dapat ditiru sekolah lain
Rekomendasikan Solusi
RKS dan RKAS
Tuangkan dalam
RKS dan RKAS
28. Siswa gemar membaca
Literasi Numerasi
Literasi Sains
Literasi Digital
Literasi Finansial
Literasi Budaya dan Kewargaan
Kurikulum
Proses:
• Project based learning
• Pembelajaran tematik
• Scientific approach: 5M
• Ekstrakulikuler
15 menit membaca
Standar Sarpras
SKL
1. SOP/ Tata Tertib/peraturan akademik
2. Rencana Kerja Sekolah
3. Aktifitas Pembiasaan
4. Supervisi Akademik & Sekolah
NILAI KARAKTER
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
SKL
SPMI DILAKUKAN TERINTEGRASI DALAM MANAJEMEN DAN PROSES
29. Contoh: Proses Belajar
SNP:
• Rasio: 1 kelas per rombel
• Kapasitas maksimum
ruang kelas adalah 28
peserta didik
• Rasio minimum luas
ruang kelas adalah 2
m2/peserta didik.
• Ruang kelas memiliki
pintu yang memadai agar
peserta didik dan guru
dapat segera keluar
ruangan jika terjadi
bahaya
1. Berdoa sebelum
dan sesudah
pembelajaran
2. Menyanyikan
Lagu Kebangsaan
3. Komunikasi
dengan santun
(PPK, Literasi & K13)
1. Project based learning
2. HOTs
3. Scientific approach: 5M
4. Pembelajaran tematik
( Literasi & K13)
1. 15 menit
membaca buku
2. Siswa
menggunakan
berbagai sumber
belajar
(Literasi & K13)
30. Contoh: Kelas Yang Ideal
• Rasio: 1 kelas per rombel
• Kapasitas maksimum
ruang kelas adalah 28
peserta didik
• Rasio minimum luas
ruang kelas adalah 2
m2/peserta didik.
• Ruang kelas memiliki
pintu yang memadai agar
peserta didik dan guru
dapat segera keluar
ruangan jika terjadi
bahaya
(SNP dan UKS)
(Literasi, PPK, K13) Media sosialisasi PPK di kelas Poster
mengkampanyekan pembiasaan PPK
(Literasi & PPK)