SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Peraturan Direktur
Jenderal GTK
No. 4831/2023
tentang Peran Pengawas Sekolah
dalam Implementasi Kebijakan
Merdeka Belajar pada Satuan
Pendidikan
Agustus 2023
Skema Transformasi Peran Pengawas Sekolah
Kriteria Sebelumnya Sesudahnya
Peran Pengendali Pendamping
Fokus layanan
Memastikan satuan pendidikan memenuhi 8
standar nasional pendidikan
Mendampingi kepala satuan pendidikan dalam
menggerakkan warga sekolah dan masyarakat untuk
meningkatkan pembelajaran
Asesmen Awal
Menganalisis kesenjangan satuan pendidikan
dengan 8 standar pendidikan
Melakukan refleksi berdasarkan rapor pendidikan sekolah
Strategi
Mengevaluasi program kerja sekolah agar
mendukung pemenuhan 8 standar
pendidikan
Mengembangkan strategi pendampingan yang
disesuaikan dengan kapasitas kepala satuan pendidikan
dan potensi satuan pendidikan
Keluaran yang Dihasilkan
Laporan administrasi pengawasan satuan
pendidikan
Rekomendasi peningkatan tata kelola satuan pendidikan
yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran
Ukuran Keberhasilan
● Peningkatan nilai ujian terstandar (nilai
absolut)
● Pencapaian Standar Nasional Pendidikan
(capaian absolut)
● Peningkatan literasi, numerasi dan karakter peserta
didik pada satuan pendidikan binaan dari tahun ke
tahun (delta skor) yang ditunjukkan pada Rapor
Pendidikan
● Peningkatan kinerja satuan pendidikan binaan dari
tahun ke tahun (delta skor) yang ditunjukkan pada
Rapor Pendidikan
TELAH TERBIT!
Perdirjen GTK No. 4831/2023
tentang Peran Pengawas Sekolah dalam
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar
pada Satuan Pendidikan
Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Siklus
Pendampingan Pengawas Sekolah
Silahkan Diunduh
Definisi Pengawas Sekolah
Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan fungsi
pengawasan dengan melakukan kegiatan Pendampingan dalam peningkatan kualitas
pembelajaran pada Satuan Pendidikan.
Definisi Pendampingan
Pendampingan adalah kegiatan Pengawas Sekolah membersamai Kepala Sekolah
dalam peningkatan kapasitas dan mutu layanan Satuan Pendidikan untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan
menggunakan strategi serta metode yang relevan.
Mengapa Transformasi Peran PS Perlu Dilakukan?
01
02
03
04
Tujuan Kegiatan Pendampingan
(Pasal 4 ayat (1) Perdirjen GTK tentang Peran PS dalam Implementasi
Merdeka Belajar)
Membangun budaya refleksi
dalam pengembangan warga
Satuan Pendidikan dan
pengelolaan program Satuan
Pendidikan
Meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar peserta didik.
Menciptakan budaya kolaborasi
dengan Kepala Sekolah, warga
Satuan Pendidikan, dan
masyarakat secara berkelanjutan
dalam mengembangkan program
pembelajaran yang berpusat
kepada peserta didik
Mewujudkan lingkungan belajar
yang aman, nyaman, dan inklusif
Mengapa Transformasi Peran PS Perlu Dilakukan?
Pasal 4 ayat (2) Perdirjen GTK
tentang Peran PS dalam
Implementasi Merdeka Belajar
Pengawas Sekolah diharapkan mampu
berperan aktif dalam…
Dalam mencapai
4 tujuan Kegiatan
Pendampingan
● mendampingi Kepala
Sekolah dalam menyusun
rencana program kerja
dan anggaran Satuan
Pendidikan berdasarkan
kebijakan perencanaan
berbasis data pada rapor
pendidikan;
● mendampingi Kepala
Sekolah dalam
melaksanakan program
kerja Satuan Pendidikan
dengan menggunakan
strategi, metode, dan
umpan balik sesuai
kebutuhan masing-
masing Satuan
Pendidikan;
● membersamai Kepala
Sekolah dalam
mengembangkan
kurikulum operasional
Satuan Pendidikan dan
perencanaan
pembelajaran sesuai
profil Satuan Pendidikan
yang berpusat pada
peserta didik;
● memberikan umpan balik
secara berkala kepada
Kepala Sekolah
berdasarkan hasil refleksi
pelaksanaan program
Satuan Pendidikan untuk
memastikan peningkatan
kualitas pembelajaran;
● mendorong evaluasi
implementasi
pembelajaran guru dan
Kepala Sekolah melalui
proses refleksi atas
ketercapaian
kompetensi literasi dan
numerasi serta profil
pelajar Pancasila sesuai
standar kompetensi
lulusan;
● mendorong Kepala
Sekolah untuk
memberdayakan
Komunitas Belajar
pada Satuan
Pendidikan; dan
● memfasilitasi Kepala
Sekolah dalam
mempelajari dan
menerapkan prinsip-
prinsip Kurikulum
Merdeka dalam rangka
transformasi
pembelajaran pada
Satuan Pendidikan.
Profesional
yaitu bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara berkelanjutan pada Satuan Pendidikan;
Terencana dan strategis
yaitu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang terukur dalam waktu tertentu;
Bertahap dan mandiri
yaitu dilakukan sesuai dengan kemampuan Satuan Pendidikan dan dilaksanakan melalui Komunitas Belajar;
Kolaborasi
yaitu dengan pelibatan Kepala Sekolah guru, tenaga kependidikan, dan warga Satuan Pendidikan untuk mencapai tujuan bersama;
Asimetris
yaitu dilaksanakan dengan memperhatikan perbedaaan kondisi, karakteristik, kebutuhan, serta kesiapan masing-masing
Satuan Pendidikan dalam melaksanakan kurikulum pembelajaran;
Kesetaraan
yaitu dilaksanakan dengan membangun relasi setara (tidak hirarkis) antara Pengawas Sekolah dengan Kepala Sekolah
dampingannya; dan
Prinsip-Prinsip Pendampingan
Berbasis evaluasi
yaitu senantiasa dilakukan berdasarkan kajian atas area yang perlu diperbaiki sesuai hasil refleksi.
Panduan atau pedoman lainnya tentang implementasi pembelajaran pada Kurikulum Merdeka yang diterbitkan oleh Kementerian.
Petunjuk Pelaksanaan Siklus Pendampingan Pengawas Sekolah;
Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan;
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah;
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila;
Panduan Komunitas Belajar: Seri Belajar Kurikulum (Modul: Pembelajaran dengan Paradigma Baru);
Panduan Optimalisasi Komunitas Belajar dalam Sekolah; dan
Dalam menjalankan setiap tahapan dalam siklus Pendampingan, Pengawas Sekolah mendasarkan kegiatannya sesuai panduan
implementasi pembelajaran pada Kurikulum Merdeka yang terdiri dari:
Memperhatikan Panduan yang Relevan
Pengawas Sekolah dalam menjalankan kegiatan Pendampingan dilaksanakan dalam siklus pendampingan yang terdiri dari 4 tahap.
Siklus Pendampingan Pengawas Sekolah
4.
Pelaporan
Pendampingan
1.
Perencanaan
Pendampingan
2.
Pendampingan
terhadap
Perencanaan
Program Satuan
Pendidikan
3.
Pendampingan
terhadap
Pelaksanaan
Program Satuan
Pendidikan
Objektif:
1. PS memiliki pengetahuan lengkap tentang bagaimana melakukan
peran pendampingan di tingkat satuan pendidikan sesuai dengan
karakteristik Satuan Pendidikan.
1. Pengawas Sekolah memiliki pengetahuan lengkap tentang bagaimana
melaksanakan peran Pendampingan secara optimal dengan
memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki Satuan
Pendidikan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada
peserta didik.
1. Pengawas Sekolah dapat menentukan pendekatan, metode
Pendampingan serta strategi umpan balik yang tepat dalam
membersamai Kepala Sekolah menyusun program Satuan Pendidikan
yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan
kebutuhan peserta didik.
Dalam menjalankan peran barunya, Pengawas Sekolah perlu dibekali kemampuan
mengidentifikasi komitmen perubahan Kepala Sekolah (menggali tingkat kapasitas
kepemimpinan perubahan dan tingkat kesadaran untuk melakukan refleksi) yang
ia dampingi, sehingga bisa menentukan strategi pendampingan berikut metode
yang sesuai, serta senantiasa memberi umpan balik yang membawa dampak
positif bagi sekolah.
Visualisasi Ringkas Seluruh Tahapan Siklus Pendampingan
Tahap Pertama: Perencanaan Pendampingan
LUARAN: Dokumen Rencana Pendampingan Pengawas Sekolah
Dalam hal jumlah Pengawas Sekolah terbatas dan jumlah Satuan Pendidikan yang didampingi melebihi rasio ideal, Pengawas Sekolah dapat melakukan
perencanaan Pendampingan yang adaptif dengan memanfaatkan teknologi atau alat bantu lain yang relevan.
Langkah 5:
Mengirimkan Dokumen
Rencana Pendampingan ke
Dinas Pendidikan
Langkah 4:
Menyusun
Dokumen Rencana
Pendampingan
Langkah 3:
Menentukan Metode
Pendampingan
Langkah 2:
Menentukan Strategi
Pendampingan
Langkah 1:
Melakukan Refleksi
Komitmen Perubahan
Mengidentifikasi komitmen
perubahan kepala sekolah
dengan menggali
(a) tingkat kapasitas
kepemimpinan perubahan
dan (b) tingkat kesadaran
kepala sekolah untuk
melakukan refleksi.
(Untuk indikator komitmen
perubahan, lihat: Panduan
Refleksi)
Menentukan strategi
pendampingan yang tepat
bagi masing-masing Satuan
Pendidikan berdasarkan
hasil refleksi.
(Untuk pilihan strategi, lihat:
Matriks Strategi
Pendampingan)
Memilih metode
Pendampingan yang tepat
(i.e. fasilitasi, konsultasi,
training, coaching,
mentoring) sesuai dengan
strategi Pendampingan dan
program kerja masing-
masing Satuan Pendidikan.
(Untuk deskripsi metode
pendampingan, lihat: Tabulasi
Metode Pendampingan)
Menyusun dokumen
rencana Pendampingan
yang memuat:
● Daftar Satuan Pendidikan
yang didampingi;
● Strategi dan metode
pendampingan bagi
masing-masing Satuan
Pendidikan; dan
● Skala prioritas (utama,
menengah, akhir)
berdasarkan kebutuhan
masing-masing Satuan
Pendidikan.
(Untuk contoh, lihat:
ContohDokumenRencana
Pendampingan)
Mengkomunikasikan luaran
Rencana Pendampingan
yang telah disusun kepada
Dinas Pendidikan.
Panduan Refleksi Komitmen Perubahan
Pertanyaan Pemantik Pola Jawaban (Ceklis) Simpulan
Konteks: Mengidentifikasi Tingkat Kesadaran (Kepala Sekolah) Melakukan Refleksi
Apa kelemahan dan
kekuatan Satuan
Pendidikan Anda?
Bagaimana Anda
mengantisipasi
kelemahan dan
kekuatan tersebut?
● (Kepala Sekolah) belum mengakui kelemahan apa adanya dan menjelaskan dampaknya pada kualitas
pembelajaran.
● (Kepala Sekolah) belum mengetahui dan menunjukkan keinginan mengoptimalkan kekuatan Satuan
Pendidikan.
Berkembang
● (Kepala Sekolah) mengakui kelemahan apa adanya dan menjelaskan dampaknya pada kualitas pembelajaran.
● (Kepala Sekolah) mengetahui dan menunjukkan keinginan mengoptimalkan kekuatan Satuan Pendidikan.
Berdaya
Konteks: Mengidentifikasi Tingkat Kapasitas (Kepala Sekolah) Memimpin Perubahan
Bagaimana Anda
menyusun program
kerja dan anggaran
Satuan Pendidikan?
Apa perbedaan
program/kegiatan
Satuan Pendidikan
tahun lalu dengan tahun
sebelumnya?
● (Kepala Sekolah) tidak melakukan perubahan program/kegiatan apapun dalam 3 tahun terakhir (monoton).
● (Kepala Sekolah) belum mampu menjelaskan perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data.
Rendah
● (Kepala Sekolah) melakukan perubahan kegiatan/program dalam 3 tahun terakhir tapi belum efektif.
● (Kepala Sekolah) mampu menjelaskan perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data
Sedang
● (Kepala Sekolah) melakukan perubahan kegiatan/program dalam 3 tahun terakhir yang berdampak.
● (Kepala Sekolah) mampu menjelaskan dan mencoba perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data
Tinggi
Alat Bantu 1
● Penyemai Perubahan:
Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah yang baru mengawali pembentukan komitmen
perubahan. Contohnya, Satuan Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah
berkapasitas rendah dalam memimpin perubahan dengan kesadaran refleksi yang baru
berkembang. Pendekatan ini berupaya meninggalkan praktik-praktik lama yang tidak
efektif, menuju penerapan praktik-praktik baru.
● Perubahan Segera:
Strategi ini tepat diterapkan
pada sekolah yang berada pada
tahap awal pembentukan
komitmen perubahan. Misalnya,
Satuan Pendidikan yang
dipimpin oleh kepala sekolah
berkapasitas rendah dalam
memimpin perubahan, namun
berdaya dalam hal kesadaran
melakukan refleksi. Dengan
adanya modalitas lebih pada
kesadaran melakukan refleksi
tersebut, pendekatan ini
berupaya melakukan perubahan
guna meningkatkan kapasitas
untuk melakukan perubahan.
● Penguatan Perubahan:
Strategi ini tepat diterapkan
bagi sekolah yang komitmen
perubahannya tengah
bertumbuh. Contohnya, Satuan
Pendidikan yang dipimpin oleh
kepala sekolah berkapasitas
sedang dalam memimpin
perubahan sementara
kesadaran refleksinya masih
pada tahap berkembang.
Pendekatan ini bertujuan untuk
mengenali sekaligus
menguatkan penggerak
perubahan hingga kepala
sekolah mendapatkan bukti dan
praktik baik perubahan.
● Perubahan Berangsur:
Strategi ini diperuntukkan bagi
sekolah yang komitmen
perubahannya telah tumbuh,
yakni Satuan Pendidikan yang
dipimpin oleh kepala sekolah
yang berkapasitas sedang dalam
aspek kepemimpinan
perubahan, tetapi berdaya
dalam aspek kesadaran
melakukan refleksi. Pendekatan
ini bertujuan membantu kepala
sekolah merencanakan,
melaksanakan dan mendukung
perubahan secara bertahap atau
pada komponen tertentu.
● Pemicu Perubahan:
Strategi ini tepat diterapkan
pada sekolah dengan komitmen
perubahan yang sudah cukup
maju. Misalnya, sekolah yang
dipimpin oleh kepala sekolah
yang berkapasitas tinggi dalam
memimpin perubahan namun
kesadaran melakukan
refleksinya masih berkembang.
Pendekatan ini bertujuan untuk
menggugah kesadaran akan
pentingnya perubahan
berkelanjutan dengan
membangun percakapan yang
menggerakkan bersama kepala
sekolah serta pihak manajemen
sekolah.
● Perubahan
Berkelanjutan:
Strategi ini tepat diterapkan
pada sekolah dengan komitmen
perubahan yang lebih maju dan
mandiri. Dalam hal ini, Satuan
Pendidikan yang dipimpin oleh
kepala sekolah yang
berkapasitas tinggi dalam aspek
kepemimpinan perubahan dan
berdaya dalam aspek kesadaran
melakukan refleksi. Tujuan
strategi ini adalah melakukan
pelembagaan perubahan
melalui penyesuaian anggaran
dan perubahan kebijakan
Satuan Pendidikan, yang
menguatkan perubahan
pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik.
(*Penjelasanlebih lanjut, periksa hlm. 13-15 atau bagian Lampiran PetunjukPelaksanaan SiklusPendampingan)
Matriks Strategi Pendampingan*
Alat Bantu 2
Deskripsi Strategi Pendampingan
Kriteria Penyemai Perubahan Perubahan Segera Penguatan Perubahan Perubahan Berangsur Pemicu Perubahan Perubahan Berkelanjutan
Deskripsi
Meninggalkan praktik lama dan
berubah ke praktik baru
Melakukan lompatan perubahan
secara mendasar.
Menemukan dan menguatkan
praktik baru
Melakukan perbaikan bertahap
atau per komponen.
Membangun kesadaran tentang
perubahan berkelanjutan
Melakukan inovasi atau
memperluas dampak.
Tujuan
Menunjukkan kepemimpinan
perubahan dengan mengerjakan
secara langsung hingga
mendapatkan bukti dan praktik
baik perubahan.
Mendukung kepala Satuan
Pendidikan dan/atau tim
perubahan merencanakan,
melaksanakan dan mendukung
perubahan secara mendasar.
Mengenali dan menguatkan
penggerak perubahan hingga
mendapatkan bukti dan praktik
baik perubahan.
Mendukung kepala Satuan
Pendidikan dan/atau tim terkait
merencanakan, melaksanakan
dan mendukung perubahan
secara bertahap atau pada
komponen tertentu.
Membangun percakapan
menggerakkan bersama kepala
sekolah dan/atau manajemen
Satuan Pendidikan untuk
menggugah kesadaran
perubahan.
Mendukung kepala Satuan
Pendidikan merencanakan,
melaksanakan dan mendukung
perubahan dengan mencoba
program baru sesuai
karakteristik Satuan Pendidikan
dan konteks daerah.
Sasaran
Satuan pendidikan dengan
kapasitas rendah dan kesadaran
berkembang.
Satuan pendidikan dengan
kapasitas rendah dan kesadaran
berdaya.
Satuan pendidikan dengan
kapasitas sedang dan kesadaran
rendah.
Satuan pendidikan dengan
kapasitas sedang dan kesadaran
berdaya.
Satuan pendidikan dengan
kapasitas tinggi dan kesadaran
berkembang.
Satuan pendidikan dengan
kapasitas tinggi dan kesadaran
berdaya.
Proses
Direktif memimpin perubahan.
Pengawas terlibat mengerjakan
aktivitas perubahan atau
memberikan contoh nyata.
Non direktif, memberikan
tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang
relevan dengan prioritas Satuan
Pendidikan.
Direktif memimpin perubahan.
Pengawas terlibat mengerjakan
aktivitas perubahan atau
memberikan contoh nyata.
Non direktif, memberikan
tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang
relevan dengan prioritas Satuan
Pendidikan.
Non direktif, memberikan
tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang
menggugah kesadaran untuk
terus melakukan perubahan.
Non direktif, memberikan
tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang
menggugah kesadaran untuk
terus melakukan perubahan.
Lingkup Fokus pada pembelajaran.
Pembelajaran dan pengelolaan
Satuan Pendidikan.
Fokus pada pembelajaran.
Pembelajaran dan pengelolaan
Satuan Pendidikan.
Pembelajaran, pengelolaan dan
pengembangan Satuan
Pendidikan.
Pembelajaran, pengelolaan dan
pengembangan Satuan
Pendidikan.
Luaran Perubahan praktik pembelajaran
Perubahan praktik pembelajaran
atau pengelolaan Satuan
Pendidikan.
Perubahan praktik pembelajaran
Perubahan praktik pembelajaran
atau pengelolaan Satuan
Pendidikan.
Perubahan praktik pembelajaran
atau pengelolaan atau
pengembangan Satuan
Pendidikan.
Perubahan praktik pembelajaran
atau pengelolaan atau
pengembangan Satuan
Pendidikan.
(*Lebihlengkapnya,periksa hlm. 17 PetunjukPelaksanaan SiklusPendampingan)
Training Mentoring Coaching Facilitating Consulting
Tujuan
Mengajarkan suatu strategi
atau teknik kepada seseorang
yang relevan dengan
pekerjaan.
Memberikan saran dan contoh
untuk dipelajari oleh
seseorang untuk
meningkatkan kinerjanya
Memberdayakan seseorang
untuk meningkatkan kinerja
dengan mengungkap potensi
dirinya
Membantu sekelompok orang
dalam mengambil keputusan
kelompok atau organisasi
Memberikan rekomendasi
berdasarkan hasil analisis
untuk pengembangan
organisasi
Lingkup Komunitas Belajar Individu atau kelompok Individu atau kelompok. Kelompok atau organisasi. Organisasi
Luaran
✓ Praktik penerapan hasil
pelatihan.
✓ Cenderung lebih standar
mengacu pada kurikulum
atau tujuan pelatihan.
✓ Praktik penerapan hasil
mentoring.
✓ Cenderung lebih mengikuti
kekayaan pengalaman
mentor.
✓ Praktik atau perspektif baru
hasil kesadaran atau inspirasi
yang didapatkan dari
coaching.
✓ Cenderung lebih
kontekstualisasi berdasarkan
kapasitaspeserta.
✓ Keputusan tentang strategi,
kebijakan, atau program hasil
proses fasilitasikelompok.
✓ Cenderung lebih
kontekstualisasi sesuai
potensi kelompok atau
organisasi dan kondisi
lingkungan.
✓ Keputusan tentang strategi,
kebijakan, atau program hasil
proses konsultasi organisasi.
✓ Cenderung lebih
kontekstualisasi sesuai
potensi organisasi dan kondisi
lingkungan.
Dibutuhkan
oleh…
✓ Anggota komunitas belajar
yang akan menangani posisi
atau pekerjaan baru atau
akan mempelajari suatu
strategi atau teknik baru.
✓ Orang yang akan menangani
posisi atau pekerjaan baru
atau akan mempelajari suatu
strategi atau teknik baru.
✓ Orang yang ingin
meningkatkan kinerjanya
berdasarkan hasil refleksi
pengalamannya yang relevan.
✓ Kelompok orang yang ingin
mengambil keputusan yang
berdampak besar atau
pengembangan yang
melibatkan sejumlah
aspek/pihak.
✓ Organisasi yang ingin
melakukan perubahan atau
pengembangan dalam lingkup
organisasi.
✓ Sangat dibutuhkan terutama
oleh organisasi yang
terpuruk.
Lebihtepat
bila…
○ Jumlah orang yang banyak
dan waktu terbatas.
○ Menyediakan contoh yang
bisa dipelajaridan diadopsi.
○ Waktu relatif terbatas untuk
pengembangan.
○ Menyediakan contoh yang
bisa dipelajaridan diadopsi.
○ Ada potensi atau praktik baik
yang bisa dikembangkan
seseorang.
○ Bertujuan membuat
seseorang menjadi berdaya
melakukan perubahan.
○ Bertujuan memberdayakan
kelompok atau organisasi
melakukan perubahan.
○ Butuh inovasi atau
diferensiasi praktik sesuai
konteks kelompok atau
organisasi
○ Bertujuan membantu
organisasi bangkit dari
kondisi terpuruk atau
melakukan perubahan besar.
○ Mengombinasikan dengan
pilihan metode yang lain
Tabel Pilihan Metode Pendampingan*
Alat Bantu 3
Contoh Dokumen Rencana Pendampingan*
RENCANAPENDAMPINGAN SATUANPENDIDIKAN
Prioritas
Nama
Satuan Pendidikan
Pilihan Strategi
Pilihan
Metode
Deskripsi / Pertimbangan Kebutuhan Target
Prioritas
Utama
SMP Negeri 17
Kabupaten Daun
Penyemai
Perubahan
Training &
Konsultasi
○ Kepala sekolah belum menyadari pentingnya refleksi dalam melakukan perencanaan dan
pelaksanaan program kerja.
○ Perlu melatih kepala sekolah dalam melakukan refleksi secara akurat dan perencanaan berbasis
data, lewat Komunitas Belajar yang telah terbentuk.
○ Program kerja sekolah cenderung masih monoton dan belum banyak perubahan dari tahun ke
tahun.
○ Perlu memberi arahan kepada kepala sekolah untuk mereplikasi program Satuan Pendidikan
lain yang telah terbukti berhasil.
○ Terjadi peningkatan pada kapasitas memimpin
perubahan, dari rendah menjadi sedang.
○ Sebagian kegiatan yang disusun dalam Rencana
Kerja Tahunan (RKT) berhasil terlaksana.
SMP Angin
Segar
Penyemai
Perubahan
Prioritas
Menengah
SMP Negeri 27
Kabupaten Daun
Perubahan Segera
Training &
Mentoring
○ Komitmen perubahan sudah bertumbuh, namun belum konsisten dengan visi perubahan.
○ Program kerja sekolah pada tahun terakhir sudah menunjukkan adanya perubahan, namun
belum berdampak nyata karena mengabaikan basis data akurat dalam menyusun perencanaan.
○ Perlu melatih kepala sekolah dalam aspek peningkatan kompetensi perencanaan berbasis data.
○ Perlu membimbing (mentoring) kepala sekolah untuk menerapkan hasil pelatihan berbentuk
proyek perubahan yang segera berdampak.
○ Hasil pelatihan yang dilakukan diterapkan dan
menjadi kebiasaan baru di sekolah sehingga
kapasitasmeningkat.
○ Seluruh kegiatan yang disusun dalam Rencana Kerja
Tahunan (RKT) dibuat berdasarkan data akurat dan
berhasil terlaksana, dan serapan anggaran pada
RKAS lebih optimal.
Prioritas
Akhir
SMP Negeri 21
Kabupaten Daun
Perubahan
Berkelanjutan
Fasilitasi
○ Komitmen perubahan kedua sekolah amat terlihat, namun dampaknya masih terkonsentrasi
pada warga sekolah.
○ Sejak beberapa tahun terakhir sekolah selalu memiliki inovasi program beragam dan
perencanaan programselalu didasarkan analisis data yang akurat.
○ Perlu membangun percakapan dengan para kepala sekolah untuk menggali praktik baik
kepemimpinan dan pembelajaran yang dapat dibagikan kepada kepala sekolah yang lain dan
komunitas.
○ Kepala sekolah diberdayakan menjadi simpul
inspirasipada komunitas belajar antarsekolah.
○ Sekolah meraih penghargaan dari Dinas Pendidikan
setempat atas inovasi yang dibuat.
○ Seluruh kegiatan dalam RKT dan RKAS terlaksana
dan menciptakan dampak langsung yang dapat
dirasakan masyarakat.
SMP Harapan Bersama
Perubahan
Berkelanjutan
Tahap Kedua:
Pendampingan terhadap Perencanaan Program Satuan Pendidikan
Luaran: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Pendidikan (RKAS) setiap sekolah dampingan.
Langkah 5:
Menginformasikan Luaran
RKT dan RKAS kepada
Dinas
Langkah 4:
Memastikan Program
Kerja yang Disusun Sesuai
Kebutuhan Sekolah
Langkah 3:
Mengaplikasikan Metode
Pendampingan dalam
Penyusunan Program
Langkah 2:
Melibatkan Partisipasi
Warga Satuan Pendidikan
Langkah 1:
Diskusi Data Rapor
Pendidikan
Melakukan refleksi bersama
Kepala Sekolah untuk
mendalami kondisi Satuan
Pendidikan, menggali akar
masalah, serta area yang
memerlukan pembenahan,
dan mendiskusikan pilihan
rekomendasi prioritas pada
rapor pendidikan.
(Untuk Panduan Diskusi Rapor
Pendidikan,lihat: hlm. 23
Juklak)
(Dalam hal dibutuhkan)
melibatkan warga Satuan
Pendidikan lainnya guna
mendalami dan memperkaya
temuan informasi yang
didapatkan dari hasil refleksi
sebelumnya.
Mengaplikasikan metode
pendampingan dalam
membersamai kepala
sekolah menyusun rencana
program kerja Satuan
Pendidikan.
(*Penggunaan metode
pendampingan pada tahap ini
disesuaikan pada kebutuhan
pendampingan dalam rangka
menyusun rencana program.
Misal, pelatihan terkait
perencanaan berbasis data atau
melakukan asesmen
pembelajaran)
Membersamai kepala
sekolah dalam menyusun
rencana kerja dan anggaran
Satuan Pendidikan, dengan
melibatkan warga sekolah.
(Pengawas Sekolah berperan
mengawal agar program yang
disusun sesuai dengan visi
perubahan)
Menginformasikan rencana
program kerja Satuan
Pendidikan dampingan yang
telah disusun bersama
Kepala Sekolah kepada
Dinas Pendidikan dengan
cara yang disesuaikan
kebutuhan serta
karakteristik budaya
setempat;
Mendorong Dinas
Pendidikan untuk
memberikan dukungan bagi
masing-masing Satuan
Pendidikan, dalam
pelaksanaan program kerja
Satuan Pendidikan.
Panduan Diskusi:
Pendampingan Perencanaan Program Kerja
Satuan Pendidikan
Instruksi
Persiapan
a. Pastikan Andasudah mengakses Rapor Pendidikan. Buka dan pelajari
bagian 3 yaitu Prioritas Rekomendasi pada Rapor Pendidikan.
b. Jadwalkan dan lakukanpertemuan tatapmuka atau daringterbatas
dengan kepaladan/atauwakil kepalasekolah.
c. Pilih waktu dan tempatpertemuan yang nyaman danaman untuk
membangun komunikasi terbuka. Durasi ideal pertemuan: 30-90
menit.
Pelaksanaan
a. Jelaskan tujuanpertemuan diskusi ini, yaitu melakukan refleksi
terhadapRapor Pendidikanbagian Prioritas Rekomendasidan
mengeksplorasiide kegiatan/tindakan untukpeningkatankualitas
pembelajaran.
b. Cara wawancara:
● Ajukansemua pertanyaan. Simak semua jawabandengan antusias
dan beri respon nonverbal untuk menguatkan. Jangan memotong
pendapat ataujawaban dari partisipasi, seperti apapunjawabannya.
● Penanya bisa mengajukanpertanyaantambahan atau menggunakan
teknikdiskusi lainnya untukmenggali jawabandari pertanyaan
utama.
● Buatlah catatan daridiskusi ini. Catatanpada saat pertemuan
berlangsung bisa berupa katakunci. Lengkapicatatan untuk menjadi
laporan utuh.
● Untukmenindaklanjutidiskusi ini, Anda bisa melakukanserangkaian
diskusi lain dalam membantu Satuan Pendidikanmelakukan
perencanaanberbasis data dan memberidukungan terhadap
pelaksanaan rencanatersebut.
a. Untukmemperkaya ataumengkonfirmasiinformasi yangdidapat,
Anda dapat menggalidata dan/atau informasi tambahan kewarga
satuan pendidikanlainnya (opsional).
Daftar Pertanyaan Keterangan
Penentuan Fokus Pengembangan
1)Perhatikanbagian Identifikasi. Baca dan pelajariseluruh
Masalah yangditampilkan. Dari keseluruhanmasalah
tersebut, mana masalahyang menurut Anda penting dan
mendesak untukmenjadifokus pengembangan?
Setelah menentukan masalahyang menjadi fokus
pengembangan,kitaakan diskusikan setiap masalahtersebut.
Tujuan:
Menentukanfokus pengembangan satuan pendidikan.
Untukmenentukanfokus pengembangan, dapat digunakan
dokumen rujukanKurikulumOperasionalSatuanPendidikan
ataudokumen lainyang relevan.
MemahamiMasalah
2)Apa kondisi Satuan Pendidikanyang sekiranya
menimbulkanakar masalah? Ceritakankondisi tersebut
3)Apa potensiSatuanPendidikanyang dapat dioptimalkan
untuk mengatasiakar masalah?Ceritakanpotensi
tersebut
4)Apabila masalahdapat diatasi, apa aspirasi Anda terkait
perubahankondisi SatuanPendidikanyang terwujud
pada 3–5 tahunke depan? Ceritakan aspirasi Anda.
5)Perhatikanbagian Refleksi. Baca dan pelajari seluruh
Akar Masalahyang ditampilkan. Berdasarkankondisi,
potensi dan aspirasi tersebut, mana akar masalahyang
ingin Anda kembangkan?
Tujuan: memahamimasalah yangmenjadi fokus
pengembangan.
Kondisi pada pertanyaanno 4) dapat berupa: praktik
pembelajaran, tata kelola pembelajaran, tingkat kompetensi
guru, interaksiguru dan murid, interaksi satuanpendidikan
dengan orangtua/walidan masyarakat ataukondisi yang lain.
Eksplorasi TindakLanjut
6)Perhatikanbagian Benahi. Baca dan pelajari seluruh
Inspirasi Kegiatan Benahi. Berdasarkan kondisi, potensi
dan aspirasiyang telah dijelaskansebelumnya, apa
Inspirasi Kegiatan Benahi yang ingin Anda tindaklanjuti?
7)Apa ide program/kegiatan untuk menindaklanjuti setiap
Inspirasi Kegiatan Benahi?
Tujuan:
Melakukan eksplorasiide program/kegiatan sebagai tindak
lanjut Rekomendasi Rapor Pendidikan.
Untukmendapatkan jawabanno 7, dapat digunakansejumlah
teknikcurah gagasan (brainstorming) untukmembantu kepala
sekolah berpikir kreatif.
Kebutuhan Dukungan
8)Apa dukunganyang Anda butuhkan untuk mewujudkan
setiapide program/kegiatan tersebut?
a. Dukungan dariwarga sekolah(murid, guru, orangtua)
b. Dukungan darimasyarakat (komunitas, dunia usaha,
dunia industri, tokoh masyarakat dll)
c. Dukungan daripengawas dan dinas pendidikan
Tujuan:
Memetakankebutuhan dukungan yang dibutuhkan untuk
mewujudkanide program/kegiatan.
Langkah 4:
Menyusun Laporan Berkala
Keterlaksanaan Program Kerja
Langkah 3:
Mendampingi Kepala Sekolah
Melaksanakan Unjuk Kerja
Langkah 2:
Mengaplikasikan Metode
Pendampingan dalam
Memfasilitasi Penyelesaian
Hambatan
Langkah 1:
Diskusi dan Pemberian Umpan Balik
Berkala
Melaksanakan diskusi berkala
bertujuan untuk menggali
informasi mendalam terkait
pelaksanaan dan kemajuan
program kerja Satuan Pendidikan.
Berdasarkan hasil diskusi,
pengawas sekolah memberikan
umpan balik yang disesuaikan
dengan kondisi sekolah.
Memberikan dukungan
pelaksanaan program kerja
sekolah, termasuk memfasilitasi
penyelesaian hambatan
program, dengan
mengaplikasikan metode
pendampingan.
Metode pendampingan
disesuaikan dengan dokumen
rencana pendampingan atau
disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah.
Mendampingi kepala sekolah
melakukan unjuk kerja yang telah
dirumuskan dalam RKAS.
Unjuk kerja bertujuan untuk
menyebarluaskan praktik-praktik
baik kepada masyarakat,
memenuhi akuntabilitas, serta
evaluasi kolaborasi.
Menginformasikan tentang
kemajuan dan pencapaian
program kerja di setiap sekolah
dampingan secara berkala
kepada Dinas Pendidikan.
Tahap Ketiga:
Pendampingan terhadap Pelaksanaan Program Satuan Pendidikan
(untuk panduan diskusi, lihat juklak hlm. 36)
(untuk contoh tabel pelaksanaandiskusi berkala, lihat juklak hlm. 38)
Panduan Diskusi
Panduan Diskusi
Topik Pertanyaan Pertanyaan
Tujuan Program Apa tujuan yang ingin dicapai oleh program/kegiatan yang dilaksanakan di sekolah?
Praktik Baik
Apa 3 - 5 praktik baik yang mengesankan dalam pelaksanaan program/kegiatan di sekolah Anda?
Apa saja yang mungkin dilakukan untuk menularkan praktik baik ke seluruh sekolah?
Apa tindakan yang bisa dilakukan untuk menularkan praktik baik?
Perbaikan Praktik Baik
Apa 3 - 5 praktik dalam pelaksanaan program/potensi sekolah yang perlu diperbaiki?
Apa saja yang bisa dilakukan untuk melakukan perbaikan praktik pelaksanaan program/kegiatan sekolah?
Apa tindakan yang bisa dilakukan untuk melakukan perbaikan praktik?
Rencana Tindak Lanjut Apa rencana yang bisa kita sepakati untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan program/kegiatan tersebut?
Pemilihan strategi umpan balik disesuaikan dengan:
1. Hasil diskusi dengan kepala sekolah mengenai pelaksanaan program di setiap pertemuan
2. Kondisi dan kebutuhan kepala sekolah.
Strategi Umpan Balik
Alat Bantu 4
Umpan Balik Pembangkit Umpan Balik Penyemangat Umpan Balik Pembentuk
Tujuan
Membantu kepala sekolah menyadari
adanya persoalan dan menemukan
solusi terhadap persoalan tersebut
Membantu kepala sekolah mengenali
perubahan yang telah dicapai dan
kebutuhan perubahan yang masih perlu
dicapai
Membantu kepala sekolah semakin
menguasai suatu keterampilan agar
mencapai suatu sasaran atau standar
tertentu
Peran
Pengawas Sekolah
Menunjukkan bukti adanya persoalan
disertai mengajukan pertanyaan
reflektif
Menyebutkan kemajuan dan area
perbaikan disertai mengajukan
pertanyaan reflektif
Menyebutkan praktik baik yang sudah
atau mengarah pada standar disertai
mengajukan pertanyaan reflektif
Peran
Kepala Sekolah
Memikirkan bukti adanya persoalan dan
menilai kondisi secara akurat
Menjawab pertanyaan reflektif disertai
penjelasan buktinya
Menjawab pertanyaan reflektif disertai
perbandingan antara bukti dengan
standar
Kesempatan
Kepala Sekolah
Kesempatan mengakui adanya
kekeliruan tanpa takut disalahkan dan
mengajukan usulan solusi
Kesempatan mengakui keberhasilan
melakukan perubahan dan perbaikan
yang perlu dilakukan
Kesempatan melakukan upaya
menguasai suatu keterampilan untuk
mencapai standar
Tindak Lanjut
Kepala Sekolah
Rencana aksi melakukan perbaikan
persoalan
Rencana perbaikan berdasar hasil
refleksi
Tahapan dan rencana penguasaan
keterampilan
Tabel Periodik Pelaksanaan Diskusi Berkala
Urutan
Prioritas
Nama
Satuan
Pendidikan
Catatan Hasil Pertemuan*
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V
Prioritas
Utama
SMP
Negeri 17
Kabupaten
Daun
Praktik baik:
Mulai aktif memberdayakan
Komunitas Belajar.
Hambatan:
Tidak ada.
Strategi:
Umpan Balik Pembangkit
karena kepala sekolah belum
mengetahui hambatan dan
solusi yang tepat atas
hambatan
Tindak lanjut:
Training tentang
perencanaan berbasis data.
Praktik baik:
Komunitas belajar mulai jadi
agenda rutin.
Hambatan:
Kekurangan SDM guru
karena pensiun.
Strategi:
Umpan Balik Pembangkit
karena kepala sekolah belum
mampu mengetahui solusi
yang tepat atas hambatan
Tindak lanjut:
Fasilitasidiskusi daring untuk
mencari solusi sementara.
Praktik baik: Inisiatif
melakukan refleksi bulanan
bersama warga sekolah.
Hambatan: kekurangan SDM
Guru karena pensiun
Strategi:
Umpan Balik Pembangkit
karena kepala sekolah sudah
melakukan perubahan yang
signifikan tetapi belum
menyadari bahwa masih ada
area lain yang perlu perbaikan
Tindak lanjut:
Konsultasi daring perihal
pembelajaran.
Praktik baik:
KS mengadakan lokakarya
peningkatan kompetensi guru
Hambatan:
Tidak ada.
Strategi:
Umpan Balik Pembentuk
karena kepala sekolah sudah
memiliki kemampuan dalam
menyelesaikan masalah tapi
masih perlu pengawalan agar
target dapat tercapai
Tindak lanjut:
Mengawal pelaksanaan
program.
Praktik baik:
Kegiatan refleksi semakin
sering diadakan.
Hambatan:
Pengelolaan waktu.
Strategi:
Umpan Balik Pembangkit
karena kepala sekolah belum
mampu mengetahui solusi
yang tepat atas hambatan
yang dihadapi
Tindak lanjut:
Training tentang metode
manajemen waktu.
Contoh Tabel Periodik Pelaksanaan Diskusi Berkala
Langkah 4:
Menyusun Laporan Berkala
Keterlaksanaan Program Kerja
Langkah 3:
Mengadvokasi
Rencana Tindak Lanjut
Langkah 2:
Melaporkan Hasil
Pendampingan
Langkah 1:
Menyusun Laporan Hasil Akhir
Pelaksanaan Pendampingan
Menyusun laporan hasil
pelaksanaan pendampingan
sekurang-kurangnya memuat:
1. Deskripsi komitmen perubahan,
sebelum dan sesudah
pelaksanaan Pendampingan;
2. Hasil evaluasi atas pelaksanaan
Pendampingan; dan
3. Rekomendasi dukungan yang
diperlukan dari Dinas
Pendidikan;
(Untuk contoh Tabel Deskripsi
komitmen perubahansebelumdan
sesudah serta Hasil evaluasi, lihat: hlm.
49 Juklak)
(Untuk contoh Rekomendasidukungan
kepada Dinas Pendiidkan,lihat: hlm. 52
Juklak)
Melaporkan laporan
pelaksanaan Pendampingan
kepada Dinas Pendidikan.
Pelaporan ini adalah bentuk
pertanggungjawaban kerja
Pengawas Sekolah selama
setahun terakhir.
Langkah ini dapat dibarengi
dengan pengusulan berbagai
rekomendasi kebijakan kepada
Dinas Pendidikan.
Menjalankan peran advokasi untuk
memastikan bahwa rekomendasi
dukungan yang diperlukan dapat
ditindaklanjuti oleh Dinas
Pendidikan.
Membuat karya refleksi
Pendampingan dalam bentuk
tulisan, artikel, dan/atau video
praktik baik untuk dipublikasikan
pada platform yang
dikembangkan oleh Kementerian
dan/atau organisasi profesi.
(Penting!)
Memanfaatkan data dan
informasi yang dimuat dalam
laporan Pendampingan sebagai
referensi tambahan dalam
menyusun perencanaan
Pendampingan Satuan
Pendidikan periode berikutnya.
Luaran: Dokumen Laporan Hasil Pelaksanaan Pendampingan.
Tahap Keempat: Pelaporan Pendampingan
Contoh Rekomendasi Dukungan pada SMP Negeri 17 Kabupaten Daun*
Berdasarkan catatan di atas, PS dalam laporan pendampingannya merekomendasikan Dinas Pendidikan agar:
1. Mengadakan pelatihan pedagogik untuk meningkatkan kapasitas paraguru yang masih menerapkan metode yang kaku dan tidak berpusat pada peserta didik, agar semakin kaya akan
metode dalam mengembangkan pembelajaran.
2. Mengadakan bimbingan teknis tentang pengembangan komunitas belajar bagi kepala sekolah agar dapat menjadi agenda yang diminati oleh guru-guru dalam upaya mengembangkan
pembelajaran.
3. Mengadakan sosialisasi pendidikan Guru Penggerak agar memotivasi guru-guru di sekolah tersebut mengikuti program dan menjadi pionir perubahan pembelajaran.
4. Meningkatkan kesejahteraan guru-guru honorer di SMP 17 Kabupaten dengan mengikutsertakan mereka dalam program PPG Dalam Jabatanagar berhak menerima tunjangan profesi
guru.
Contoh Tabel
Deskripsi Komitmen Perubahan (sebelum & sesudah) dan Hasil Evaluasi*
Nama Satuan
Pendidikan
Transformasi Komitmen Perubahan
Catatan Evaluasi
Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah
SMP Negeri17
Kabupaten Daun
○ Komitmen perubahan kepala sekolah masih tergolong rendah:
belum menyadari pentingnya melakukan refleksi dalam
perencanaan program kerja sekolah.
○ Dari segi kapasitas, kepala sekolah belum mampu menjelaskan
perubahan yang dilakukan dalam menerapkan perencanaan
berbasis data.
○ Dari segi pembelajaran, guru-guru masih menerapkan metode
yang kaku dan tidak berpusat pada peserta didik sehingga
banyak murid gagal termotivasi untuk aktif berinteraksi selama
proses pembelajaran.
○ Dari segi sumber daya, sekolah belum memiliki Guru Penggerak
○ Dari segi iklim Satuan Pendidikan, ada isu perundungan
(bullying) pada murid yang membuat reputasi Satuan
Pendidikan menjadi turun.
○ Dari segi pelaksanaan Program kerja satuan pendidikan
cenderung monoton selama tiga tahun terakhir.
○ Dari segi komitmen perubahan, kepala sekolah terindikasi
mengalami sedikit peningkatan: mulai tumbuh kesadaran
refleksi bersama warga sekolah dalam merumuskan rencana
program.
○ Dalam penyusunan RKT, kepala sekolah mulai memahami
pentingnya perencanaan berbasis data. Mulai tampak
perubahan pada program kerja Satuan Pendidikan pada satu
tahun terakhir.
○ Dari segi pembelajaran, guru-guru mulai menerapkan metode
pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik, meski
belum sepenuhnya terdiferensiasi.
○ Dari segi sumber daya, sekolah memiliki calon Guru Penggerak
yang sedang mengikuti pendidikan.
○ Program pencegahan perundungan berhasil diselenggarakan
dan berefek positif pada lingkungan sekolah
○ Dari segi pelaksanaan program, kepala sekolah mulai
memberdayakan komunitas belajar.
○ Pengawas Sekolah dapat menerapkan
strategi pendampingan baru, dari
sebelumnya ‘penyemai perubahan’
menuju penguatan perubahan’, apabila
kapasitas perubahannya telah
meningkat.
○ Kepala sekolah masih membutuhkan
pendampingan yang bersifat direktif,
namun intensitas dapat dikurangi.
Kerangka Regulasi
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
PP Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan
Kebudayaan Riset dan Teknologi
Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
Permendikbudristek Nomor 9 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Kepmendikbud Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
Konteks
Latar Belakang
● Guna mencapai tujuan pembelajaran yang sejalan dengan filosofi Merdeka Belajar, kolaborasi aktif antara Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah
menjadi sangat penting.
● Persoalannya, paradigma lama tentang peran pengawas sekolah – yang dianggap sebagai ‘Pengendali’ dan berelasi hirarkis dengan Kepala Sekolah —
kerap menjadi faktor penghambat dalam menciptakan kolaborasi positif. Akibatnya, jarang tercipta proses refleksi bersama atas program-program yang
dilakukan di satuan pendidikan.
● Pada paradigma baru, peran pengawas sekolah dirancang lebih progresif – sebagai ‘Pendamping’ bagi Kepala Sekolah – sehingga keduanya dapat
berkolaborasi aktif dalam memetakan dan menyelesaikan masalah yang teramati di Satuan Pendidikan, menggunakan metode dan pendekatan yang
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah.
● Dalam teori pilihan kebijakan kontemporer, regulasi soft-law bisa diandalkan sebagai instrumen untuk mendorong perubahan perilaku yang disasar,
ketimbang lewat instrumen hukum yang bersifat command and control.
● Maka, selaras dengan upaya mengakselerasi transformasi peran tersebut, kombinasi antara instrumen regulasi dan instrumen pendukung seperti buku
panduan dapat digunakan agar paradigma peran baru pengawas sekolah bisa terarusutamakan dan terimplementasikan di lapangan.
Tujuan Regulasi
● Menjadi dasar acuan dalam mengakselerasi transformasi peran pengawas selama proses transisi (sampai terbitnya Permenpan JF Pengawas Sekolah
yang saat ini dalam proses).
● Menjadi pedoman yang komprehensif yang memuat siklus pendampingan.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Terima
Kasih

More Related Content

What's hot

asesmen diagnostik.pptx
asesmen diagnostik.pptxasesmen diagnostik.pptx
asesmen diagnostik.pptxadeharadhe
 
Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxModel Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxmunawirpiliang1
 
Transformasi Peran Pengawas Sekolah.pptx
Transformasi Peran Pengawas Sekolah.pptxTransformasi Peran Pengawas Sekolah.pptx
Transformasi Peran Pengawas Sekolah.pptxsusanto861050
 
Materi Sosialisasi Umum Persiapan Akreditasi Sekolah.pptx
Materi Sosialisasi Umum Persiapan Akreditasi Sekolah.pptxMateri Sosialisasi Umum Persiapan Akreditasi Sekolah.pptx
Materi Sosialisasi Umum Persiapan Akreditasi Sekolah.pptxAchmadFaruk3
 
Modul Pembelajaran dan Asesmen PSP-Final (1).pptx
Modul Pembelajaran dan Asesmen PSP-Final (1).pptxModul Pembelajaran dan Asesmen PSP-Final (1).pptx
Modul Pembelajaran dan Asesmen PSP-Final (1).pptxMastonNainggolan4
 
01. Materi Couching - PMM -.pptx
01. Materi Couching - PMM -.pptx01. Materi Couching - PMM -.pptx
01. Materi Couching - PMM -.pptxAssesorSP120Suharto
 
4. PENGUATAN Literasi - Numerasi berbasis IKM (1).pptx
4. PENGUATAN Literasi - Numerasi berbasis IKM (1).pptx4. PENGUATAN Literasi - Numerasi berbasis IKM (1).pptx
4. PENGUATAN Literasi - Numerasi berbasis IKM (1).pptxRinawatiRinawati12
 
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...Sugan Wae
 
3. Analisis CP, penyusunan ATP dan Modul Ajar.pptx
3. Analisis CP, penyusunan ATP dan Modul Ajar.pptx3. Analisis CP, penyusunan ATP dan Modul Ajar.pptx
3. Analisis CP, penyusunan ATP dan Modul Ajar.pptxSholihudin1
 
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pptxPaparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pptxrahmawati301
 
KOSP KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
KOSP KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKANKOSP KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
KOSP KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKANHijriahSyam1
 
Buku Panduan Komunitas Guru Belajar 2.0
Buku Panduan Komunitas Guru Belajar 2.0Buku Panduan Komunitas Guru Belajar 2.0
Buku Panduan Komunitas Guru Belajar 2.0Kampus Cikal
 
PERMENDIKBUD NO. 63 TH 2022 dana BOSP.pptx
PERMENDIKBUD NO. 63 TH 2022 dana BOSP.pptxPERMENDIKBUD NO. 63 TH 2022 dana BOSP.pptx
PERMENDIKBUD NO. 63 TH 2022 dana BOSP.pptxAtikIndarini2
 
STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptx
STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptxSTRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptx
STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptxHengkiE3
 

What's hot (20)

asesmen diagnostik.pptx
asesmen diagnostik.pptxasesmen diagnostik.pptx
asesmen diagnostik.pptx
 
Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxModel Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
EVALUASI DIRI SEKOLAH
EVALUASI DIRI SEKOLAHEVALUASI DIRI SEKOLAH
EVALUASI DIRI SEKOLAH
 
Transformasi Peran Pengawas Sekolah.pptx
Transformasi Peran Pengawas Sekolah.pptxTransformasi Peran Pengawas Sekolah.pptx
Transformasi Peran Pengawas Sekolah.pptx
 
Materi Sosialisasi Umum Persiapan Akreditasi Sekolah.pptx
Materi Sosialisasi Umum Persiapan Akreditasi Sekolah.pptxMateri Sosialisasi Umum Persiapan Akreditasi Sekolah.pptx
Materi Sosialisasi Umum Persiapan Akreditasi Sekolah.pptx
 
guru penggerak
guru penggerakguru penggerak
guru penggerak
 
Ukps soal dan-kunci-jawaban
Ukps soal dan-kunci-jawabanUkps soal dan-kunci-jawaban
Ukps soal dan-kunci-jawaban
 
Modul Pembelajaran dan Asesmen PSP-Final (1).pptx
Modul Pembelajaran dan Asesmen PSP-Final (1).pptxModul Pembelajaran dan Asesmen PSP-Final (1).pptx
Modul Pembelajaran dan Asesmen PSP-Final (1).pptx
 
01. Materi Couching - PMM -.pptx
01. Materi Couching - PMM -.pptx01. Materi Couching - PMM -.pptx
01. Materi Couching - PMM -.pptx
 
PPT PKG & PKKS 2023.pptx
PPT PKG & PKKS 2023.pptxPPT PKG & PKKS 2023.pptx
PPT PKG & PKKS 2023.pptx
 
Identifikasi dan analisis hasil pengawasan
Identifikasi dan analisis hasil pengawasanIdentifikasi dan analisis hasil pengawasan
Identifikasi dan analisis hasil pengawasan
 
4. PENGUATAN Literasi - Numerasi berbasis IKM (1).pptx
4. PENGUATAN Literasi - Numerasi berbasis IKM (1).pptx4. PENGUATAN Literasi - Numerasi berbasis IKM (1).pptx
4. PENGUATAN Literasi - Numerasi berbasis IKM (1).pptx
 
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
 
3. Analisis CP, penyusunan ATP dan Modul Ajar.pptx
3. Analisis CP, penyusunan ATP dan Modul Ajar.pptx3. Analisis CP, penyusunan ATP dan Modul Ajar.pptx
3. Analisis CP, penyusunan ATP dan Modul Ajar.pptx
 
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pptxPaparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pptx
 
KOSP KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
KOSP KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKANKOSP KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
KOSP KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
 
PPT KOSP (2)xxxxrevisi.pptx
PPT KOSP (2)xxxxrevisi.pptxPPT KOSP (2)xxxxrevisi.pptx
PPT KOSP (2)xxxxrevisi.pptx
 
Buku Panduan Komunitas Guru Belajar 2.0
Buku Panduan Komunitas Guru Belajar 2.0Buku Panduan Komunitas Guru Belajar 2.0
Buku Panduan Komunitas Guru Belajar 2.0
 
PERMENDIKBUD NO. 63 TH 2022 dana BOSP.pptx
PERMENDIKBUD NO. 63 TH 2022 dana BOSP.pptxPERMENDIKBUD NO. 63 TH 2022 dana BOSP.pptx
PERMENDIKBUD NO. 63 TH 2022 dana BOSP.pptx
 
STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptx
STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptxSTRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptx
STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptx
 

Similar to Materi Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Belajar_Agustus2023.pptx

Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdf
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdfPaparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdf
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdfAidaFauziyahHoran
 
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptxPaparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptxUjangLukman
 
HAL 11 Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak_2 Agustus 2023.pdf
HAL 11 Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak_2 Agustus 2023.pdfHAL 11 Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak_2 Agustus 2023.pdf
HAL 11 Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak_2 Agustus 2023.pdfNurhayaKabes
 
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSPEvaluasi KTSP
Evaluasi KTSPAnan Nur
 
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptx
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptxLampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptx
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptxBudiHermono1
 
Medira PSP_Pendampingan 2022.pdf
Medira PSP_Pendampingan 2022.pdfMedira PSP_Pendampingan 2022.pdf
Medira PSP_Pendampingan 2022.pdfSuharto Jago
 
Paparan IHT PSP.pptx
Paparan IHT PSP.pptxPaparan IHT PSP.pptx
Paparan IHT PSP.pptxESTYROKHYANI2
 
3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx
3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx
3_Program_Sekolah_Penggerak.pptxYatikaInsantama
 
1. tita, sup manajerial
1. tita, sup manajerial1. tita, sup manajerial
1. tita, sup manajerialOman Somantri
 
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptxpratamakhisan
 
Pemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikan
Pemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikanPemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikan
Pemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikanTaufik Nurhidayat
 
Program supervisi mutu dan spmi
Program supervisi mutu dan spmiProgram supervisi mutu dan spmi
Program supervisi mutu dan spmiSahar Cha
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiDanajaya Mahmudz
 
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdfjendralrudiyanto
 
2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx
2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx
2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptxIGIKarawang
 
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IKM.pptx
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IKM.pptxPERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IKM.pptx
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IKM.pptxUptsdnTigasitiung
 

Similar to Materi Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Belajar_Agustus2023.pptx (20)

Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdf
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdfPaparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdf
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdf
 
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptxPaparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
 
SOSIALISASI PROWAS 2024.pptx
SOSIALISASI PROWAS 2024.pptxSOSIALISASI PROWAS 2024.pptx
SOSIALISASI PROWAS 2024.pptx
 
HAL 11 Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak_2 Agustus 2023.pdf
HAL 11 Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak_2 Agustus 2023.pdfHAL 11 Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak_2 Agustus 2023.pdf
HAL 11 Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak_2 Agustus 2023.pdf
 
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSPEvaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
 
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptx
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptxLampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptx
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptx
 
Medira PSP_Pendampingan 2022.pdf
Medira PSP_Pendampingan 2022.pdfMedira PSP_Pendampingan 2022.pdf
Medira PSP_Pendampingan 2022.pdf
 
Paparan IHT PSP.pptx
Paparan IHT PSP.pptxPaparan IHT PSP.pptx
Paparan IHT PSP.pptx
 
3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx
3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx
3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx
 
1. tita, sup manajerial
1. tita, sup manajerial1. tita, sup manajerial
1. tita, sup manajerial
 
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
 
Pemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikan
Pemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikanPemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikan
Pemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikan
 
17. peraturan akademik sekolah
17. peraturan akademik sekolah17. peraturan akademik sekolah
17. peraturan akademik sekolah
 
Standard proses permen_41_2007
Standard proses permen_41_2007Standard proses permen_41_2007
Standard proses permen_41_2007
 
Program supervisi mutu dan spmi
Program supervisi mutu dan spmiProgram supervisi mutu dan spmi
Program supervisi mutu dan spmi
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
 
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
 
P5.pptx
P5.pptxP5.pptx
P5.pptx
 
2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx
2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx
2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx
 
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IKM.pptx
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IKM.pptxPERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IKM.pptx
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IKM.pptx
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

Materi Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Belajar_Agustus2023.pptx

  • 1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Peraturan Direktur Jenderal GTK No. 4831/2023 tentang Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan Agustus 2023
  • 2. Skema Transformasi Peran Pengawas Sekolah Kriteria Sebelumnya Sesudahnya Peran Pengendali Pendamping Fokus layanan Memastikan satuan pendidikan memenuhi 8 standar nasional pendidikan Mendampingi kepala satuan pendidikan dalam menggerakkan warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan pembelajaran Asesmen Awal Menganalisis kesenjangan satuan pendidikan dengan 8 standar pendidikan Melakukan refleksi berdasarkan rapor pendidikan sekolah Strategi Mengevaluasi program kerja sekolah agar mendukung pemenuhan 8 standar pendidikan Mengembangkan strategi pendampingan yang disesuaikan dengan kapasitas kepala satuan pendidikan dan potensi satuan pendidikan Keluaran yang Dihasilkan Laporan administrasi pengawasan satuan pendidikan Rekomendasi peningkatan tata kelola satuan pendidikan yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran Ukuran Keberhasilan ● Peningkatan nilai ujian terstandar (nilai absolut) ● Pencapaian Standar Nasional Pendidikan (capaian absolut) ● Peningkatan literasi, numerasi dan karakter peserta didik pada satuan pendidikan binaan dari tahun ke tahun (delta skor) yang ditunjukkan pada Rapor Pendidikan ● Peningkatan kinerja satuan pendidikan binaan dari tahun ke tahun (delta skor) yang ditunjukkan pada Rapor Pendidikan
  • 3. TELAH TERBIT! Perdirjen GTK No. 4831/2023 tentang Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Siklus Pendampingan Pengawas Sekolah Silahkan Diunduh
  • 4. Definisi Pengawas Sekolah Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan fungsi pengawasan dengan melakukan kegiatan Pendampingan dalam peningkatan kualitas pembelajaran pada Satuan Pendidikan. Definisi Pendampingan Pendampingan adalah kegiatan Pengawas Sekolah membersamai Kepala Sekolah dalam peningkatan kapasitas dan mutu layanan Satuan Pendidikan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan menggunakan strategi serta metode yang relevan.
  • 5. Mengapa Transformasi Peran PS Perlu Dilakukan? 01 02 03 04 Tujuan Kegiatan Pendampingan (Pasal 4 ayat (1) Perdirjen GTK tentang Peran PS dalam Implementasi Merdeka Belajar) Membangun budaya refleksi dalam pengembangan warga Satuan Pendidikan dan pengelolaan program Satuan Pendidikan Meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik. Menciptakan budaya kolaborasi dengan Kepala Sekolah, warga Satuan Pendidikan, dan masyarakat secara berkelanjutan dalam mengembangkan program pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik Mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif
  • 6. Mengapa Transformasi Peran PS Perlu Dilakukan? Pasal 4 ayat (2) Perdirjen GTK tentang Peran PS dalam Implementasi Merdeka Belajar Pengawas Sekolah diharapkan mampu berperan aktif dalam… Dalam mencapai 4 tujuan Kegiatan Pendampingan ● mendampingi Kepala Sekolah dalam menyusun rencana program kerja dan anggaran Satuan Pendidikan berdasarkan kebijakan perencanaan berbasis data pada rapor pendidikan; ● mendampingi Kepala Sekolah dalam melaksanakan program kerja Satuan Pendidikan dengan menggunakan strategi, metode, dan umpan balik sesuai kebutuhan masing- masing Satuan Pendidikan; ● membersamai Kepala Sekolah dalam mengembangkan kurikulum operasional Satuan Pendidikan dan perencanaan pembelajaran sesuai profil Satuan Pendidikan yang berpusat pada peserta didik; ● memberikan umpan balik secara berkala kepada Kepala Sekolah berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan program Satuan Pendidikan untuk memastikan peningkatan kualitas pembelajaran; ● mendorong evaluasi implementasi pembelajaran guru dan Kepala Sekolah melalui proses refleksi atas ketercapaian kompetensi literasi dan numerasi serta profil pelajar Pancasila sesuai standar kompetensi lulusan; ● mendorong Kepala Sekolah untuk memberdayakan Komunitas Belajar pada Satuan Pendidikan; dan ● memfasilitasi Kepala Sekolah dalam mempelajari dan menerapkan prinsip- prinsip Kurikulum Merdeka dalam rangka transformasi pembelajaran pada Satuan Pendidikan.
  • 7. Profesional yaitu bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara berkelanjutan pada Satuan Pendidikan; Terencana dan strategis yaitu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang terukur dalam waktu tertentu; Bertahap dan mandiri yaitu dilakukan sesuai dengan kemampuan Satuan Pendidikan dan dilaksanakan melalui Komunitas Belajar; Kolaborasi yaitu dengan pelibatan Kepala Sekolah guru, tenaga kependidikan, dan warga Satuan Pendidikan untuk mencapai tujuan bersama; Asimetris yaitu dilaksanakan dengan memperhatikan perbedaaan kondisi, karakteristik, kebutuhan, serta kesiapan masing-masing Satuan Pendidikan dalam melaksanakan kurikulum pembelajaran; Kesetaraan yaitu dilaksanakan dengan membangun relasi setara (tidak hirarkis) antara Pengawas Sekolah dengan Kepala Sekolah dampingannya; dan Prinsip-Prinsip Pendampingan Berbasis evaluasi yaitu senantiasa dilakukan berdasarkan kajian atas area yang perlu diperbaiki sesuai hasil refleksi.
  • 8. Panduan atau pedoman lainnya tentang implementasi pembelajaran pada Kurikulum Merdeka yang diterbitkan oleh Kementerian. Petunjuk Pelaksanaan Siklus Pendampingan Pengawas Sekolah; Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan; Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah; Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila; Panduan Komunitas Belajar: Seri Belajar Kurikulum (Modul: Pembelajaran dengan Paradigma Baru); Panduan Optimalisasi Komunitas Belajar dalam Sekolah; dan Dalam menjalankan setiap tahapan dalam siklus Pendampingan, Pengawas Sekolah mendasarkan kegiatannya sesuai panduan implementasi pembelajaran pada Kurikulum Merdeka yang terdiri dari: Memperhatikan Panduan yang Relevan
  • 9. Pengawas Sekolah dalam menjalankan kegiatan Pendampingan dilaksanakan dalam siklus pendampingan yang terdiri dari 4 tahap. Siklus Pendampingan Pengawas Sekolah 4. Pelaporan Pendampingan 1. Perencanaan Pendampingan 2. Pendampingan terhadap Perencanaan Program Satuan Pendidikan 3. Pendampingan terhadap Pelaksanaan Program Satuan Pendidikan Objektif: 1. PS memiliki pengetahuan lengkap tentang bagaimana melakukan peran pendampingan di tingkat satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik Satuan Pendidikan. 1. Pengawas Sekolah memiliki pengetahuan lengkap tentang bagaimana melaksanakan peran Pendampingan secara optimal dengan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki Satuan Pendidikan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. 1. Pengawas Sekolah dapat menentukan pendekatan, metode Pendampingan serta strategi umpan balik yang tepat dalam membersamai Kepala Sekolah menyusun program Satuan Pendidikan yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan kebutuhan peserta didik. Dalam menjalankan peran barunya, Pengawas Sekolah perlu dibekali kemampuan mengidentifikasi komitmen perubahan Kepala Sekolah (menggali tingkat kapasitas kepemimpinan perubahan dan tingkat kesadaran untuk melakukan refleksi) yang ia dampingi, sehingga bisa menentukan strategi pendampingan berikut metode yang sesuai, serta senantiasa memberi umpan balik yang membawa dampak positif bagi sekolah.
  • 10. Visualisasi Ringkas Seluruh Tahapan Siklus Pendampingan
  • 11. Tahap Pertama: Perencanaan Pendampingan LUARAN: Dokumen Rencana Pendampingan Pengawas Sekolah Dalam hal jumlah Pengawas Sekolah terbatas dan jumlah Satuan Pendidikan yang didampingi melebihi rasio ideal, Pengawas Sekolah dapat melakukan perencanaan Pendampingan yang adaptif dengan memanfaatkan teknologi atau alat bantu lain yang relevan. Langkah 5: Mengirimkan Dokumen Rencana Pendampingan ke Dinas Pendidikan Langkah 4: Menyusun Dokumen Rencana Pendampingan Langkah 3: Menentukan Metode Pendampingan Langkah 2: Menentukan Strategi Pendampingan Langkah 1: Melakukan Refleksi Komitmen Perubahan Mengidentifikasi komitmen perubahan kepala sekolah dengan menggali (a) tingkat kapasitas kepemimpinan perubahan dan (b) tingkat kesadaran kepala sekolah untuk melakukan refleksi. (Untuk indikator komitmen perubahan, lihat: Panduan Refleksi) Menentukan strategi pendampingan yang tepat bagi masing-masing Satuan Pendidikan berdasarkan hasil refleksi. (Untuk pilihan strategi, lihat: Matriks Strategi Pendampingan) Memilih metode Pendampingan yang tepat (i.e. fasilitasi, konsultasi, training, coaching, mentoring) sesuai dengan strategi Pendampingan dan program kerja masing- masing Satuan Pendidikan. (Untuk deskripsi metode pendampingan, lihat: Tabulasi Metode Pendampingan) Menyusun dokumen rencana Pendampingan yang memuat: ● Daftar Satuan Pendidikan yang didampingi; ● Strategi dan metode pendampingan bagi masing-masing Satuan Pendidikan; dan ● Skala prioritas (utama, menengah, akhir) berdasarkan kebutuhan masing-masing Satuan Pendidikan. (Untuk contoh, lihat: ContohDokumenRencana Pendampingan) Mengkomunikasikan luaran Rencana Pendampingan yang telah disusun kepada Dinas Pendidikan.
  • 12. Panduan Refleksi Komitmen Perubahan Pertanyaan Pemantik Pola Jawaban (Ceklis) Simpulan Konteks: Mengidentifikasi Tingkat Kesadaran (Kepala Sekolah) Melakukan Refleksi Apa kelemahan dan kekuatan Satuan Pendidikan Anda? Bagaimana Anda mengantisipasi kelemahan dan kekuatan tersebut? ● (Kepala Sekolah) belum mengakui kelemahan apa adanya dan menjelaskan dampaknya pada kualitas pembelajaran. ● (Kepala Sekolah) belum mengetahui dan menunjukkan keinginan mengoptimalkan kekuatan Satuan Pendidikan. Berkembang ● (Kepala Sekolah) mengakui kelemahan apa adanya dan menjelaskan dampaknya pada kualitas pembelajaran. ● (Kepala Sekolah) mengetahui dan menunjukkan keinginan mengoptimalkan kekuatan Satuan Pendidikan. Berdaya Konteks: Mengidentifikasi Tingkat Kapasitas (Kepala Sekolah) Memimpin Perubahan Bagaimana Anda menyusun program kerja dan anggaran Satuan Pendidikan? Apa perbedaan program/kegiatan Satuan Pendidikan tahun lalu dengan tahun sebelumnya? ● (Kepala Sekolah) tidak melakukan perubahan program/kegiatan apapun dalam 3 tahun terakhir (monoton). ● (Kepala Sekolah) belum mampu menjelaskan perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data. Rendah ● (Kepala Sekolah) melakukan perubahan kegiatan/program dalam 3 tahun terakhir tapi belum efektif. ● (Kepala Sekolah) mampu menjelaskan perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data Sedang ● (Kepala Sekolah) melakukan perubahan kegiatan/program dalam 3 tahun terakhir yang berdampak. ● (Kepala Sekolah) mampu menjelaskan dan mencoba perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data Tinggi Alat Bantu 1
  • 13. ● Penyemai Perubahan: Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah yang baru mengawali pembentukan komitmen perubahan. Contohnya, Satuan Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah berkapasitas rendah dalam memimpin perubahan dengan kesadaran refleksi yang baru berkembang. Pendekatan ini berupaya meninggalkan praktik-praktik lama yang tidak efektif, menuju penerapan praktik-praktik baru. ● Perubahan Segera: Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah yang berada pada tahap awal pembentukan komitmen perubahan. Misalnya, Satuan Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah berkapasitas rendah dalam memimpin perubahan, namun berdaya dalam hal kesadaran melakukan refleksi. Dengan adanya modalitas lebih pada kesadaran melakukan refleksi tersebut, pendekatan ini berupaya melakukan perubahan guna meningkatkan kapasitas untuk melakukan perubahan. ● Penguatan Perubahan: Strategi ini tepat diterapkan bagi sekolah yang komitmen perubahannya tengah bertumbuh. Contohnya, Satuan Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah berkapasitas sedang dalam memimpin perubahan sementara kesadaran refleksinya masih pada tahap berkembang. Pendekatan ini bertujuan untuk mengenali sekaligus menguatkan penggerak perubahan hingga kepala sekolah mendapatkan bukti dan praktik baik perubahan. ● Perubahan Berangsur: Strategi ini diperuntukkan bagi sekolah yang komitmen perubahannya telah tumbuh, yakni Satuan Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah yang berkapasitas sedang dalam aspek kepemimpinan perubahan, tetapi berdaya dalam aspek kesadaran melakukan refleksi. Pendekatan ini bertujuan membantu kepala sekolah merencanakan, melaksanakan dan mendukung perubahan secara bertahap atau pada komponen tertentu. ● Pemicu Perubahan: Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah dengan komitmen perubahan yang sudah cukup maju. Misalnya, sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah yang berkapasitas tinggi dalam memimpin perubahan namun kesadaran melakukan refleksinya masih berkembang. Pendekatan ini bertujuan untuk menggugah kesadaran akan pentingnya perubahan berkelanjutan dengan membangun percakapan yang menggerakkan bersama kepala sekolah serta pihak manajemen sekolah. ● Perubahan Berkelanjutan: Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah dengan komitmen perubahan yang lebih maju dan mandiri. Dalam hal ini, Satuan Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah yang berkapasitas tinggi dalam aspek kepemimpinan perubahan dan berdaya dalam aspek kesadaran melakukan refleksi. Tujuan strategi ini adalah melakukan pelembagaan perubahan melalui penyesuaian anggaran dan perubahan kebijakan Satuan Pendidikan, yang menguatkan perubahan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. (*Penjelasanlebih lanjut, periksa hlm. 13-15 atau bagian Lampiran PetunjukPelaksanaan SiklusPendampingan) Matriks Strategi Pendampingan* Alat Bantu 2
  • 14. Deskripsi Strategi Pendampingan Kriteria Penyemai Perubahan Perubahan Segera Penguatan Perubahan Perubahan Berangsur Pemicu Perubahan Perubahan Berkelanjutan Deskripsi Meninggalkan praktik lama dan berubah ke praktik baru Melakukan lompatan perubahan secara mendasar. Menemukan dan menguatkan praktik baru Melakukan perbaikan bertahap atau per komponen. Membangun kesadaran tentang perubahan berkelanjutan Melakukan inovasi atau memperluas dampak. Tujuan Menunjukkan kepemimpinan perubahan dengan mengerjakan secara langsung hingga mendapatkan bukti dan praktik baik perubahan. Mendukung kepala Satuan Pendidikan dan/atau tim perubahan merencanakan, melaksanakan dan mendukung perubahan secara mendasar. Mengenali dan menguatkan penggerak perubahan hingga mendapatkan bukti dan praktik baik perubahan. Mendukung kepala Satuan Pendidikan dan/atau tim terkait merencanakan, melaksanakan dan mendukung perubahan secara bertahap atau pada komponen tertentu. Membangun percakapan menggerakkan bersama kepala sekolah dan/atau manajemen Satuan Pendidikan untuk menggugah kesadaran perubahan. Mendukung kepala Satuan Pendidikan merencanakan, melaksanakan dan mendukung perubahan dengan mencoba program baru sesuai karakteristik Satuan Pendidikan dan konteks daerah. Sasaran Satuan pendidikan dengan kapasitas rendah dan kesadaran berkembang. Satuan pendidikan dengan kapasitas rendah dan kesadaran berdaya. Satuan pendidikan dengan kapasitas sedang dan kesadaran rendah. Satuan pendidikan dengan kapasitas sedang dan kesadaran berdaya. Satuan pendidikan dengan kapasitas tinggi dan kesadaran berkembang. Satuan pendidikan dengan kapasitas tinggi dan kesadaran berdaya. Proses Direktif memimpin perubahan. Pengawas terlibat mengerjakan aktivitas perubahan atau memberikan contoh nyata. Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas memberikan tantangan yang relevan dengan prioritas Satuan Pendidikan. Direktif memimpin perubahan. Pengawas terlibat mengerjakan aktivitas perubahan atau memberikan contoh nyata. Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas memberikan tantangan yang relevan dengan prioritas Satuan Pendidikan. Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas memberikan tantangan yang menggugah kesadaran untuk terus melakukan perubahan. Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas memberikan tantangan yang menggugah kesadaran untuk terus melakukan perubahan. Lingkup Fokus pada pembelajaran. Pembelajaran dan pengelolaan Satuan Pendidikan. Fokus pada pembelajaran. Pembelajaran dan pengelolaan Satuan Pendidikan. Pembelajaran, pengelolaan dan pengembangan Satuan Pendidikan. Pembelajaran, pengelolaan dan pengembangan Satuan Pendidikan. Luaran Perubahan praktik pembelajaran Perubahan praktik pembelajaran atau pengelolaan Satuan Pendidikan. Perubahan praktik pembelajaran Perubahan praktik pembelajaran atau pengelolaan Satuan Pendidikan. Perubahan praktik pembelajaran atau pengelolaan atau pengembangan Satuan Pendidikan. Perubahan praktik pembelajaran atau pengelolaan atau pengembangan Satuan Pendidikan.
  • 15. (*Lebihlengkapnya,periksa hlm. 17 PetunjukPelaksanaan SiklusPendampingan) Training Mentoring Coaching Facilitating Consulting Tujuan Mengajarkan suatu strategi atau teknik kepada seseorang yang relevan dengan pekerjaan. Memberikan saran dan contoh untuk dipelajari oleh seseorang untuk meningkatkan kinerjanya Memberdayakan seseorang untuk meningkatkan kinerja dengan mengungkap potensi dirinya Membantu sekelompok orang dalam mengambil keputusan kelompok atau organisasi Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisis untuk pengembangan organisasi Lingkup Komunitas Belajar Individu atau kelompok Individu atau kelompok. Kelompok atau organisasi. Organisasi Luaran ✓ Praktik penerapan hasil pelatihan. ✓ Cenderung lebih standar mengacu pada kurikulum atau tujuan pelatihan. ✓ Praktik penerapan hasil mentoring. ✓ Cenderung lebih mengikuti kekayaan pengalaman mentor. ✓ Praktik atau perspektif baru hasil kesadaran atau inspirasi yang didapatkan dari coaching. ✓ Cenderung lebih kontekstualisasi berdasarkan kapasitaspeserta. ✓ Keputusan tentang strategi, kebijakan, atau program hasil proses fasilitasikelompok. ✓ Cenderung lebih kontekstualisasi sesuai potensi kelompok atau organisasi dan kondisi lingkungan. ✓ Keputusan tentang strategi, kebijakan, atau program hasil proses konsultasi organisasi. ✓ Cenderung lebih kontekstualisasi sesuai potensi organisasi dan kondisi lingkungan. Dibutuhkan oleh… ✓ Anggota komunitas belajar yang akan menangani posisi atau pekerjaan baru atau akan mempelajari suatu strategi atau teknik baru. ✓ Orang yang akan menangani posisi atau pekerjaan baru atau akan mempelajari suatu strategi atau teknik baru. ✓ Orang yang ingin meningkatkan kinerjanya berdasarkan hasil refleksi pengalamannya yang relevan. ✓ Kelompok orang yang ingin mengambil keputusan yang berdampak besar atau pengembangan yang melibatkan sejumlah aspek/pihak. ✓ Organisasi yang ingin melakukan perubahan atau pengembangan dalam lingkup organisasi. ✓ Sangat dibutuhkan terutama oleh organisasi yang terpuruk. Lebihtepat bila… ○ Jumlah orang yang banyak dan waktu terbatas. ○ Menyediakan contoh yang bisa dipelajaridan diadopsi. ○ Waktu relatif terbatas untuk pengembangan. ○ Menyediakan contoh yang bisa dipelajaridan diadopsi. ○ Ada potensi atau praktik baik yang bisa dikembangkan seseorang. ○ Bertujuan membuat seseorang menjadi berdaya melakukan perubahan. ○ Bertujuan memberdayakan kelompok atau organisasi melakukan perubahan. ○ Butuh inovasi atau diferensiasi praktik sesuai konteks kelompok atau organisasi ○ Bertujuan membantu organisasi bangkit dari kondisi terpuruk atau melakukan perubahan besar. ○ Mengombinasikan dengan pilihan metode yang lain Tabel Pilihan Metode Pendampingan* Alat Bantu 3
  • 16. Contoh Dokumen Rencana Pendampingan* RENCANAPENDAMPINGAN SATUANPENDIDIKAN Prioritas Nama Satuan Pendidikan Pilihan Strategi Pilihan Metode Deskripsi / Pertimbangan Kebutuhan Target Prioritas Utama SMP Negeri 17 Kabupaten Daun Penyemai Perubahan Training & Konsultasi ○ Kepala sekolah belum menyadari pentingnya refleksi dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan program kerja. ○ Perlu melatih kepala sekolah dalam melakukan refleksi secara akurat dan perencanaan berbasis data, lewat Komunitas Belajar yang telah terbentuk. ○ Program kerja sekolah cenderung masih monoton dan belum banyak perubahan dari tahun ke tahun. ○ Perlu memberi arahan kepada kepala sekolah untuk mereplikasi program Satuan Pendidikan lain yang telah terbukti berhasil. ○ Terjadi peningkatan pada kapasitas memimpin perubahan, dari rendah menjadi sedang. ○ Sebagian kegiatan yang disusun dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) berhasil terlaksana. SMP Angin Segar Penyemai Perubahan Prioritas Menengah SMP Negeri 27 Kabupaten Daun Perubahan Segera Training & Mentoring ○ Komitmen perubahan sudah bertumbuh, namun belum konsisten dengan visi perubahan. ○ Program kerja sekolah pada tahun terakhir sudah menunjukkan adanya perubahan, namun belum berdampak nyata karena mengabaikan basis data akurat dalam menyusun perencanaan. ○ Perlu melatih kepala sekolah dalam aspek peningkatan kompetensi perencanaan berbasis data. ○ Perlu membimbing (mentoring) kepala sekolah untuk menerapkan hasil pelatihan berbentuk proyek perubahan yang segera berdampak. ○ Hasil pelatihan yang dilakukan diterapkan dan menjadi kebiasaan baru di sekolah sehingga kapasitasmeningkat. ○ Seluruh kegiatan yang disusun dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) dibuat berdasarkan data akurat dan berhasil terlaksana, dan serapan anggaran pada RKAS lebih optimal. Prioritas Akhir SMP Negeri 21 Kabupaten Daun Perubahan Berkelanjutan Fasilitasi ○ Komitmen perubahan kedua sekolah amat terlihat, namun dampaknya masih terkonsentrasi pada warga sekolah. ○ Sejak beberapa tahun terakhir sekolah selalu memiliki inovasi program beragam dan perencanaan programselalu didasarkan analisis data yang akurat. ○ Perlu membangun percakapan dengan para kepala sekolah untuk menggali praktik baik kepemimpinan dan pembelajaran yang dapat dibagikan kepada kepala sekolah yang lain dan komunitas. ○ Kepala sekolah diberdayakan menjadi simpul inspirasipada komunitas belajar antarsekolah. ○ Sekolah meraih penghargaan dari Dinas Pendidikan setempat atas inovasi yang dibuat. ○ Seluruh kegiatan dalam RKT dan RKAS terlaksana dan menciptakan dampak langsung yang dapat dirasakan masyarakat. SMP Harapan Bersama Perubahan Berkelanjutan
  • 17. Tahap Kedua: Pendampingan terhadap Perencanaan Program Satuan Pendidikan Luaran: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Pendidikan (RKAS) setiap sekolah dampingan. Langkah 5: Menginformasikan Luaran RKT dan RKAS kepada Dinas Langkah 4: Memastikan Program Kerja yang Disusun Sesuai Kebutuhan Sekolah Langkah 3: Mengaplikasikan Metode Pendampingan dalam Penyusunan Program Langkah 2: Melibatkan Partisipasi Warga Satuan Pendidikan Langkah 1: Diskusi Data Rapor Pendidikan Melakukan refleksi bersama Kepala Sekolah untuk mendalami kondisi Satuan Pendidikan, menggali akar masalah, serta area yang memerlukan pembenahan, dan mendiskusikan pilihan rekomendasi prioritas pada rapor pendidikan. (Untuk Panduan Diskusi Rapor Pendidikan,lihat: hlm. 23 Juklak) (Dalam hal dibutuhkan) melibatkan warga Satuan Pendidikan lainnya guna mendalami dan memperkaya temuan informasi yang didapatkan dari hasil refleksi sebelumnya. Mengaplikasikan metode pendampingan dalam membersamai kepala sekolah menyusun rencana program kerja Satuan Pendidikan. (*Penggunaan metode pendampingan pada tahap ini disesuaikan pada kebutuhan pendampingan dalam rangka menyusun rencana program. Misal, pelatihan terkait perencanaan berbasis data atau melakukan asesmen pembelajaran) Membersamai kepala sekolah dalam menyusun rencana kerja dan anggaran Satuan Pendidikan, dengan melibatkan warga sekolah. (Pengawas Sekolah berperan mengawal agar program yang disusun sesuai dengan visi perubahan) Menginformasikan rencana program kerja Satuan Pendidikan dampingan yang telah disusun bersama Kepala Sekolah kepada Dinas Pendidikan dengan cara yang disesuaikan kebutuhan serta karakteristik budaya setempat; Mendorong Dinas Pendidikan untuk memberikan dukungan bagi masing-masing Satuan Pendidikan, dalam pelaksanaan program kerja Satuan Pendidikan.
  • 18. Panduan Diskusi: Pendampingan Perencanaan Program Kerja Satuan Pendidikan Instruksi Persiapan a. Pastikan Andasudah mengakses Rapor Pendidikan. Buka dan pelajari bagian 3 yaitu Prioritas Rekomendasi pada Rapor Pendidikan. b. Jadwalkan dan lakukanpertemuan tatapmuka atau daringterbatas dengan kepaladan/atauwakil kepalasekolah. c. Pilih waktu dan tempatpertemuan yang nyaman danaman untuk membangun komunikasi terbuka. Durasi ideal pertemuan: 30-90 menit. Pelaksanaan a. Jelaskan tujuanpertemuan diskusi ini, yaitu melakukan refleksi terhadapRapor Pendidikanbagian Prioritas Rekomendasidan mengeksplorasiide kegiatan/tindakan untukpeningkatankualitas pembelajaran. b. Cara wawancara: ● Ajukansemua pertanyaan. Simak semua jawabandengan antusias dan beri respon nonverbal untuk menguatkan. Jangan memotong pendapat ataujawaban dari partisipasi, seperti apapunjawabannya. ● Penanya bisa mengajukanpertanyaantambahan atau menggunakan teknikdiskusi lainnya untukmenggali jawabandari pertanyaan utama. ● Buatlah catatan daridiskusi ini. Catatanpada saat pertemuan berlangsung bisa berupa katakunci. Lengkapicatatan untuk menjadi laporan utuh. ● Untukmenindaklanjutidiskusi ini, Anda bisa melakukanserangkaian diskusi lain dalam membantu Satuan Pendidikanmelakukan perencanaanberbasis data dan memberidukungan terhadap pelaksanaan rencanatersebut. a. Untukmemperkaya ataumengkonfirmasiinformasi yangdidapat, Anda dapat menggalidata dan/atau informasi tambahan kewarga satuan pendidikanlainnya (opsional). Daftar Pertanyaan Keterangan Penentuan Fokus Pengembangan 1)Perhatikanbagian Identifikasi. Baca dan pelajariseluruh Masalah yangditampilkan. Dari keseluruhanmasalah tersebut, mana masalahyang menurut Anda penting dan mendesak untukmenjadifokus pengembangan? Setelah menentukan masalahyang menjadi fokus pengembangan,kitaakan diskusikan setiap masalahtersebut. Tujuan: Menentukanfokus pengembangan satuan pendidikan. Untukmenentukanfokus pengembangan, dapat digunakan dokumen rujukanKurikulumOperasionalSatuanPendidikan ataudokumen lainyang relevan. MemahamiMasalah 2)Apa kondisi Satuan Pendidikanyang sekiranya menimbulkanakar masalah? Ceritakankondisi tersebut 3)Apa potensiSatuanPendidikanyang dapat dioptimalkan untuk mengatasiakar masalah?Ceritakanpotensi tersebut 4)Apabila masalahdapat diatasi, apa aspirasi Anda terkait perubahankondisi SatuanPendidikanyang terwujud pada 3–5 tahunke depan? Ceritakan aspirasi Anda. 5)Perhatikanbagian Refleksi. Baca dan pelajari seluruh Akar Masalahyang ditampilkan. Berdasarkankondisi, potensi dan aspirasi tersebut, mana akar masalahyang ingin Anda kembangkan? Tujuan: memahamimasalah yangmenjadi fokus pengembangan. Kondisi pada pertanyaanno 4) dapat berupa: praktik pembelajaran, tata kelola pembelajaran, tingkat kompetensi guru, interaksiguru dan murid, interaksi satuanpendidikan dengan orangtua/walidan masyarakat ataukondisi yang lain. Eksplorasi TindakLanjut 6)Perhatikanbagian Benahi. Baca dan pelajari seluruh Inspirasi Kegiatan Benahi. Berdasarkan kondisi, potensi dan aspirasiyang telah dijelaskansebelumnya, apa Inspirasi Kegiatan Benahi yang ingin Anda tindaklanjuti? 7)Apa ide program/kegiatan untuk menindaklanjuti setiap Inspirasi Kegiatan Benahi? Tujuan: Melakukan eksplorasiide program/kegiatan sebagai tindak lanjut Rekomendasi Rapor Pendidikan. Untukmendapatkan jawabanno 7, dapat digunakansejumlah teknikcurah gagasan (brainstorming) untukmembantu kepala sekolah berpikir kreatif. Kebutuhan Dukungan 8)Apa dukunganyang Anda butuhkan untuk mewujudkan setiapide program/kegiatan tersebut? a. Dukungan dariwarga sekolah(murid, guru, orangtua) b. Dukungan darimasyarakat (komunitas, dunia usaha, dunia industri, tokoh masyarakat dll) c. Dukungan daripengawas dan dinas pendidikan Tujuan: Memetakankebutuhan dukungan yang dibutuhkan untuk mewujudkanide program/kegiatan.
  • 19. Langkah 4: Menyusun Laporan Berkala Keterlaksanaan Program Kerja Langkah 3: Mendampingi Kepala Sekolah Melaksanakan Unjuk Kerja Langkah 2: Mengaplikasikan Metode Pendampingan dalam Memfasilitasi Penyelesaian Hambatan Langkah 1: Diskusi dan Pemberian Umpan Balik Berkala Melaksanakan diskusi berkala bertujuan untuk menggali informasi mendalam terkait pelaksanaan dan kemajuan program kerja Satuan Pendidikan. Berdasarkan hasil diskusi, pengawas sekolah memberikan umpan balik yang disesuaikan dengan kondisi sekolah. Memberikan dukungan pelaksanaan program kerja sekolah, termasuk memfasilitasi penyelesaian hambatan program, dengan mengaplikasikan metode pendampingan. Metode pendampingan disesuaikan dengan dokumen rencana pendampingan atau disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Mendampingi kepala sekolah melakukan unjuk kerja yang telah dirumuskan dalam RKAS. Unjuk kerja bertujuan untuk menyebarluaskan praktik-praktik baik kepada masyarakat, memenuhi akuntabilitas, serta evaluasi kolaborasi. Menginformasikan tentang kemajuan dan pencapaian program kerja di setiap sekolah dampingan secara berkala kepada Dinas Pendidikan. Tahap Ketiga: Pendampingan terhadap Pelaksanaan Program Satuan Pendidikan (untuk panduan diskusi, lihat juklak hlm. 36) (untuk contoh tabel pelaksanaandiskusi berkala, lihat juklak hlm. 38)
  • 20. Panduan Diskusi Panduan Diskusi Topik Pertanyaan Pertanyaan Tujuan Program Apa tujuan yang ingin dicapai oleh program/kegiatan yang dilaksanakan di sekolah? Praktik Baik Apa 3 - 5 praktik baik yang mengesankan dalam pelaksanaan program/kegiatan di sekolah Anda? Apa saja yang mungkin dilakukan untuk menularkan praktik baik ke seluruh sekolah? Apa tindakan yang bisa dilakukan untuk menularkan praktik baik? Perbaikan Praktik Baik Apa 3 - 5 praktik dalam pelaksanaan program/potensi sekolah yang perlu diperbaiki? Apa saja yang bisa dilakukan untuk melakukan perbaikan praktik pelaksanaan program/kegiatan sekolah? Apa tindakan yang bisa dilakukan untuk melakukan perbaikan praktik? Rencana Tindak Lanjut Apa rencana yang bisa kita sepakati untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan program/kegiatan tersebut?
  • 21. Pemilihan strategi umpan balik disesuaikan dengan: 1. Hasil diskusi dengan kepala sekolah mengenai pelaksanaan program di setiap pertemuan 2. Kondisi dan kebutuhan kepala sekolah. Strategi Umpan Balik Alat Bantu 4 Umpan Balik Pembangkit Umpan Balik Penyemangat Umpan Balik Pembentuk Tujuan Membantu kepala sekolah menyadari adanya persoalan dan menemukan solusi terhadap persoalan tersebut Membantu kepala sekolah mengenali perubahan yang telah dicapai dan kebutuhan perubahan yang masih perlu dicapai Membantu kepala sekolah semakin menguasai suatu keterampilan agar mencapai suatu sasaran atau standar tertentu Peran Pengawas Sekolah Menunjukkan bukti adanya persoalan disertai mengajukan pertanyaan reflektif Menyebutkan kemajuan dan area perbaikan disertai mengajukan pertanyaan reflektif Menyebutkan praktik baik yang sudah atau mengarah pada standar disertai mengajukan pertanyaan reflektif Peran Kepala Sekolah Memikirkan bukti adanya persoalan dan menilai kondisi secara akurat Menjawab pertanyaan reflektif disertai penjelasan buktinya Menjawab pertanyaan reflektif disertai perbandingan antara bukti dengan standar Kesempatan Kepala Sekolah Kesempatan mengakui adanya kekeliruan tanpa takut disalahkan dan mengajukan usulan solusi Kesempatan mengakui keberhasilan melakukan perubahan dan perbaikan yang perlu dilakukan Kesempatan melakukan upaya menguasai suatu keterampilan untuk mencapai standar Tindak Lanjut Kepala Sekolah Rencana aksi melakukan perbaikan persoalan Rencana perbaikan berdasar hasil refleksi Tahapan dan rencana penguasaan keterampilan
  • 22. Tabel Periodik Pelaksanaan Diskusi Berkala Urutan Prioritas Nama Satuan Pendidikan Catatan Hasil Pertemuan* Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Prioritas Utama SMP Negeri 17 Kabupaten Daun Praktik baik: Mulai aktif memberdayakan Komunitas Belajar. Hambatan: Tidak ada. Strategi: Umpan Balik Pembangkit karena kepala sekolah belum mengetahui hambatan dan solusi yang tepat atas hambatan Tindak lanjut: Training tentang perencanaan berbasis data. Praktik baik: Komunitas belajar mulai jadi agenda rutin. Hambatan: Kekurangan SDM guru karena pensiun. Strategi: Umpan Balik Pembangkit karena kepala sekolah belum mampu mengetahui solusi yang tepat atas hambatan Tindak lanjut: Fasilitasidiskusi daring untuk mencari solusi sementara. Praktik baik: Inisiatif melakukan refleksi bulanan bersama warga sekolah. Hambatan: kekurangan SDM Guru karena pensiun Strategi: Umpan Balik Pembangkit karena kepala sekolah sudah melakukan perubahan yang signifikan tetapi belum menyadari bahwa masih ada area lain yang perlu perbaikan Tindak lanjut: Konsultasi daring perihal pembelajaran. Praktik baik: KS mengadakan lokakarya peningkatan kompetensi guru Hambatan: Tidak ada. Strategi: Umpan Balik Pembentuk karena kepala sekolah sudah memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah tapi masih perlu pengawalan agar target dapat tercapai Tindak lanjut: Mengawal pelaksanaan program. Praktik baik: Kegiatan refleksi semakin sering diadakan. Hambatan: Pengelolaan waktu. Strategi: Umpan Balik Pembangkit karena kepala sekolah belum mampu mengetahui solusi yang tepat atas hambatan yang dihadapi Tindak lanjut: Training tentang metode manajemen waktu. Contoh Tabel Periodik Pelaksanaan Diskusi Berkala
  • 23. Langkah 4: Menyusun Laporan Berkala Keterlaksanaan Program Kerja Langkah 3: Mengadvokasi Rencana Tindak Lanjut Langkah 2: Melaporkan Hasil Pendampingan Langkah 1: Menyusun Laporan Hasil Akhir Pelaksanaan Pendampingan Menyusun laporan hasil pelaksanaan pendampingan sekurang-kurangnya memuat: 1. Deskripsi komitmen perubahan, sebelum dan sesudah pelaksanaan Pendampingan; 2. Hasil evaluasi atas pelaksanaan Pendampingan; dan 3. Rekomendasi dukungan yang diperlukan dari Dinas Pendidikan; (Untuk contoh Tabel Deskripsi komitmen perubahansebelumdan sesudah serta Hasil evaluasi, lihat: hlm. 49 Juklak) (Untuk contoh Rekomendasidukungan kepada Dinas Pendiidkan,lihat: hlm. 52 Juklak) Melaporkan laporan pelaksanaan Pendampingan kepada Dinas Pendidikan. Pelaporan ini adalah bentuk pertanggungjawaban kerja Pengawas Sekolah selama setahun terakhir. Langkah ini dapat dibarengi dengan pengusulan berbagai rekomendasi kebijakan kepada Dinas Pendidikan. Menjalankan peran advokasi untuk memastikan bahwa rekomendasi dukungan yang diperlukan dapat ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan. Membuat karya refleksi Pendampingan dalam bentuk tulisan, artikel, dan/atau video praktik baik untuk dipublikasikan pada platform yang dikembangkan oleh Kementerian dan/atau organisasi profesi. (Penting!) Memanfaatkan data dan informasi yang dimuat dalam laporan Pendampingan sebagai referensi tambahan dalam menyusun perencanaan Pendampingan Satuan Pendidikan periode berikutnya. Luaran: Dokumen Laporan Hasil Pelaksanaan Pendampingan. Tahap Keempat: Pelaporan Pendampingan
  • 24. Contoh Rekomendasi Dukungan pada SMP Negeri 17 Kabupaten Daun* Berdasarkan catatan di atas, PS dalam laporan pendampingannya merekomendasikan Dinas Pendidikan agar: 1. Mengadakan pelatihan pedagogik untuk meningkatkan kapasitas paraguru yang masih menerapkan metode yang kaku dan tidak berpusat pada peserta didik, agar semakin kaya akan metode dalam mengembangkan pembelajaran. 2. Mengadakan bimbingan teknis tentang pengembangan komunitas belajar bagi kepala sekolah agar dapat menjadi agenda yang diminati oleh guru-guru dalam upaya mengembangkan pembelajaran. 3. Mengadakan sosialisasi pendidikan Guru Penggerak agar memotivasi guru-guru di sekolah tersebut mengikuti program dan menjadi pionir perubahan pembelajaran. 4. Meningkatkan kesejahteraan guru-guru honorer di SMP 17 Kabupaten dengan mengikutsertakan mereka dalam program PPG Dalam Jabatanagar berhak menerima tunjangan profesi guru. Contoh Tabel Deskripsi Komitmen Perubahan (sebelum & sesudah) dan Hasil Evaluasi* Nama Satuan Pendidikan Transformasi Komitmen Perubahan Catatan Evaluasi Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah SMP Negeri17 Kabupaten Daun ○ Komitmen perubahan kepala sekolah masih tergolong rendah: belum menyadari pentingnya melakukan refleksi dalam perencanaan program kerja sekolah. ○ Dari segi kapasitas, kepala sekolah belum mampu menjelaskan perubahan yang dilakukan dalam menerapkan perencanaan berbasis data. ○ Dari segi pembelajaran, guru-guru masih menerapkan metode yang kaku dan tidak berpusat pada peserta didik sehingga banyak murid gagal termotivasi untuk aktif berinteraksi selama proses pembelajaran. ○ Dari segi sumber daya, sekolah belum memiliki Guru Penggerak ○ Dari segi iklim Satuan Pendidikan, ada isu perundungan (bullying) pada murid yang membuat reputasi Satuan Pendidikan menjadi turun. ○ Dari segi pelaksanaan Program kerja satuan pendidikan cenderung monoton selama tiga tahun terakhir. ○ Dari segi komitmen perubahan, kepala sekolah terindikasi mengalami sedikit peningkatan: mulai tumbuh kesadaran refleksi bersama warga sekolah dalam merumuskan rencana program. ○ Dalam penyusunan RKT, kepala sekolah mulai memahami pentingnya perencanaan berbasis data. Mulai tampak perubahan pada program kerja Satuan Pendidikan pada satu tahun terakhir. ○ Dari segi pembelajaran, guru-guru mulai menerapkan metode pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik, meski belum sepenuhnya terdiferensiasi. ○ Dari segi sumber daya, sekolah memiliki calon Guru Penggerak yang sedang mengikuti pendidikan. ○ Program pencegahan perundungan berhasil diselenggarakan dan berefek positif pada lingkungan sekolah ○ Dari segi pelaksanaan program, kepala sekolah mulai memberdayakan komunitas belajar. ○ Pengawas Sekolah dapat menerapkan strategi pendampingan baru, dari sebelumnya ‘penyemai perubahan’ menuju penguatan perubahan’, apabila kapasitas perubahannya telah meningkat. ○ Kepala sekolah masih membutuhkan pendampingan yang bersifat direktif, namun intensitas dapat dikurangi.
  • 25. Kerangka Regulasi UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan PP Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendikbud Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Permendikbudristek Nomor 9 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kepmendikbud Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
  • 26. Konteks Latar Belakang ● Guna mencapai tujuan pembelajaran yang sejalan dengan filosofi Merdeka Belajar, kolaborasi aktif antara Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah menjadi sangat penting. ● Persoalannya, paradigma lama tentang peran pengawas sekolah – yang dianggap sebagai ‘Pengendali’ dan berelasi hirarkis dengan Kepala Sekolah — kerap menjadi faktor penghambat dalam menciptakan kolaborasi positif. Akibatnya, jarang tercipta proses refleksi bersama atas program-program yang dilakukan di satuan pendidikan. ● Pada paradigma baru, peran pengawas sekolah dirancang lebih progresif – sebagai ‘Pendamping’ bagi Kepala Sekolah – sehingga keduanya dapat berkolaborasi aktif dalam memetakan dan menyelesaikan masalah yang teramati di Satuan Pendidikan, menggunakan metode dan pendekatan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah. ● Dalam teori pilihan kebijakan kontemporer, regulasi soft-law bisa diandalkan sebagai instrumen untuk mendorong perubahan perilaku yang disasar, ketimbang lewat instrumen hukum yang bersifat command and control. ● Maka, selaras dengan upaya mengakselerasi transformasi peran tersebut, kombinasi antara instrumen regulasi dan instrumen pendukung seperti buku panduan dapat digunakan agar paradigma peran baru pengawas sekolah bisa terarusutamakan dan terimplementasikan di lapangan. Tujuan Regulasi ● Menjadi dasar acuan dalam mengakselerasi transformasi peran pengawas selama proses transisi (sampai terbitnya Permenpan JF Pengawas Sekolah yang saat ini dalam proses). ● Menjadi pedoman yang komprehensif yang memuat siklus pendampingan.
  • 27.
  • 28. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Terima Kasih

Editor's Notes

  1. Pertanyaan: Kebhinekaan dan keamanan kenapa tidak dijadikan ukuran keberhasilan kinerja PS? Diskusi: Intermediate Outcome
  2. Catatan: Penyesuaian Linimasa Rapor Pendidikan dan Siklus Pendampingan