Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Prinsip Pencegahan KK dan PAK.ppt
1. PRINSIP – PRINSIP PENCEGAHAN
KECELAKAANKERJA DAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA
Dr. Cut Khairunnisa, M.Kes
Dept. Ilmu Kesehatan Masyarakat
FK UNIMAL
2. KECELAKAAN KERJA
adalah :
1. SUMA’MUR PK
Kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada
perusahaan, oleh sebab pekerjaan atau pada waktu melakukan
pekerjaan
2. BENNET SILALAHI (1991)
Setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat
mengakibatkan kecelakaan
3. M.SULAKSMONO (1991)
Suatu kejadian yang tak diduga dan tidak dikehendaki yang
mengacaukan proses suatu aktivitas yang telah diatur
4. BENNET NBS (1995),
Kecelakaan terjadi tanpa disangka-sangka dalam sekejap mata,
menurutnya ada 4 faktor bergerak dalam kesatuan berantai :
lingkungan, bahaya, peralatan dan manusia
3. FAKTOR – FAKTOR ANCAMAN RESIKO KECELAKAAN KERJA
BAHAN ALAT
TENAGA
KERJA
4. HAZARD
SUMBER BAHAYA
BAHAYA POTENSIAL YANG TELAH ADA
DANGER PELUANG BAHAYA SUDAH TAMPAK
RISK
INSIDENT
ACCIDENT
PREDIKSI TINGKAT KEPARAHAN BILA TERJADI BAHAYA
MUNCULNYA KEJADIAN YANG BAHAYA
KEJADIAN BAHAYA YANG DISERTAI ADANYA KORBAN
DAN/ATAU KERUGIAN
5. PENYEBAB KECELAKAAN
KERJA
Ada 2 faktor penyebab kecelakaan kerja :
1. Keadaan tidak aman (unsafe condition),yaitu suatu kondisi fisik atau keadaan yang
mungkin dapat mengakibatkanterjadinya kecelakaan, misal :
a. Mesin tidak diberi pagar pengaman
b. Desain mesin dan peralatan yang tidak aman
c. Ventilasi yang tidak memenuhi syarat
d. Pagar pengaman yang tidak berfungsi
e. Kondisi lingkungan kerja tidak nyaman dan berbahaya
f. Tata kerja yang tidak baik.
2. Tindakan tidak aman (unsafe action), yaitu suatu pelanggaran terhadap prosedur
keselamatan yang memberikan peluang terjadinya kecelakaan, misal
a. Kurang pengetahuan dan keterampilan
b. Tidak memakai APD
c. Bekerja tidak konsentrasi
d .Kelelahan atau lesu
e. Posisi kerja tidak aman/tidak sesuai.
6. TEORI KECELAKAAN
A. Sebelum adanya teori Heinrich.
Menurut Petersen (1971). Sebelum tahun 1911 keselamatan
kerja belum diperhatikan, pekerja tidak dilindungi dengan hukum,
tidak ada santunan.
Bahwa kecelakaan terjadi akibat
Kesalahan tenaga kerja (karyawan) sendiri
Oleh sebab teman sekerja
Tanggungan pekerja -- menganggap perusahaan merasa sudah
membayar (menggaji) maka resiko sudah menjadi
tanggungan pekerja
Kelalaian
Setelah tahun 1911, pekerja sudah mendapat kompensasi
7. B. Teori Henrich (Teori Domino)
I. Hereditas (turunan), misal : keras kepala, pengetahuan lingkungan jelek -
akibatnya kurang hati-hati dan terjadi kecelakaan.
II. Kesalahan manusia, kelemahan sifat perseorangan yang menunjang
terjadinya kecelakaan misal : kurang pendidikan, angkuh, cacat fisik atau
mental -- timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja ---- terjadi
kecelakaan.
III. Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misal : secara
fisik./mekanik meninggalkan alat pengaman, pencahayaan tak memadai,
mesin tak ada perlindungan
IV. Kesalahan (Accident) misal : akan menimpa pekerja, mengakibatkan
kecelakaan orang lain (termasuk keluarganya
V. Dampak kerugian misal : pekerja ( luka, cacat, tidak mampu bekerja atau
meninggal dunia ), supervisor (kerugian biaya langsung atau tidak langsung)
Konsumen ( pesanan tertunda, dan barang menjadi langka) --- apabila
satu jatuh maka akan menimpa semua akhirnya sama-sama jatuh.
Untuk mengatasi agar lainnya tidak berjatuhan, salah satu domino
harus diambil, dengan demikian kecelakaan akan dapat dihindari
(pencegahan kecelakaan)
8. LOGIKA TERJADINYA KECELAKAAN
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan rantai
sebab – akibat ( Domino Squen )
LACK OF
CONTROL
BASIC
CAUSES IMMIDIATE
CAUSES
INSIDENT LOSSES
10. Teori Frank E. Bird Petersen.
Frank E Bird Petersen mengadakan modifikasi teori Domino yaitu
dengan “teori Manejemen”.
I. Manejemen ----- Kurang kontrol
+
II. Sumber ------- Penyebab utama
+
III. Gejala --------- Penyebab langsung (praktek di bawah standar)
+
IV. Kontak --------- Peristiwa (kondisi dibawah standar)
+
V. Kerugian ----------> Gangguan ( tubuh maupun harta benda).
Usaha pencegahan kecelakaan ------ > memperbaiki manajemen
tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
Prtaktek dan kondisi kerja dibawah standar -- penyebab utama
akibat kesalahan manajemen.
---- 1 kecelakaan berat akan disertai 10 kecelakaan ringan, 30
kecelakaan harta benda, dan 600 kejadian lainnya yang hampir
celaka
11. KLASIFIKASI KECELAKAAN
KERJA
A. Klasifikasi kecelakaan dalam industri berdasarkan jenis
kecelakaannya :
1. Orang jatuh
2. Tertimpa benda jatuh
3. Menginjak, melanggar atau terpukul benda di luar benda-benda
jatuhan
4. Terperangkap/terjepit
5. Kehabisdan tenaga atau pergerakan yang terlampau berat
6.Terkena atau tersentuh benda panas
7.Terkena atau tersentuh arus listrik
8.Terkena atau tersentuh bahan-bahan yang merusak atau
mengandung radiasi
9. Jenis kecelakaan –kecelakaan ;ain yang tidak terkelompokkan
karena data-data kurang mencukupi
12. B. Klasifikasi kecelakaan dalam industri
berdasarkan perantaraannya :
1. Mesin :
1.1. Mesin-mesin penggerak, kecuali
motor listrik
1.2. Mesin transmisi
1.3. Mesin –mesin pengerjaan logam
1.4. Mesin kayu dan sejenisnya
1.5. Mesin pertanian
1.6. Mesin pertambangan
1.7. Mesin-mesin lain yang tak
terkelompokkan
13. 2. Alat-alat angkutan dan peralatan
terkelompokkan :
2.1. Mesin pengangkat dan peralatannya
2.2. Alat-alat angkutan yang
menggunakan rel
2.3. Alat-alat angkutan beroda lainnya di
luar kereta api
2.4. Alat angkutan udara
2.5. Alat angkutan air
2.6. Alat-alat angkutan lainnya
14. 3. Peralatan lainnya.
3.1. Alat-alat bertekanan tinggi
3.2. Tanur, tungku dan kilang
3.3. Alat-alat pendingin
3.4. Instalasi listrik, termasuk motor listrik diluar
perkakas tangan bertenaga listrik
3.5. Perkakas tangan bertenaga listrik
3.6. Perkakas instrumen dan peralatan dilua
perkakas
tangan bertenaga listrik
3.7 Tangga, tangga berjalan
3.8. Perancah (Scaffolding)
3.9. Peralatan l;ain yang tak terkelomokkan.
15. 4. Material, bahan-bahan radiasi
4.1. Bahan peledak
4.2. Debu, gas, cairan dan bahan kimia di luar
peledak
4.3. Kepingan –kepingan terbang
4.4. Radiasi
4.5. Material dan bahan lainnya yan tak
terkelompokkan
5. Lingkungan kerja
5.1. Di luar bangunan
5.2. Di dalam bangunan
5.3. Di bawah tanah
6. Peralatan lainnya yang tak terkelompokkan
6.1. Hewan
6.2. Perantara-perantara lainnya yang tak
terkelompokkan
7. Perantara lain yang tak terklasifikasikan karena
kurangnya data
16. D. Klasifikasi kecelakaan dalam industri
berdasarkan lokasi tempat luka-luka pada
tubuh
1. Kepala
2. Leher
3. Badan
4. Lengan
5. Kaki
6. Lokasi majemuk
7. Luka umum
8. Luka pada lokasi tubuh yang tak
terkelompokkan
17. C. Klasifikasi kecelakaan dalam industr berdasarkan sifat yang
diakibatkan
1. Patah tulang
2. Terkilir
3. Keseleo dan kejang-kejang
4. Gegar otak dan luka dalam lainnya
5. Amputasi dan enukleasi
6. Cedera lainnya
7. Luka-luka luar
8. Memar dan retak
9. Luka bakar
10.Keracunan akut
11.Dampak akibat cuaca, cahaya dan kondisi sejenis
12.Sesak nafas
13.Akibat arus listrik
14.Akibat radiasi
15.Luka majemuk dengan sifar yang berbeda-beda
16.Luka-luka yang tak terkelompokkan
18. PENYAKIT AKIBAT KERJA ( PAK )
• Jenis penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan berbeda
satu sama lainnya. Pekerjaan di dalamnya secara built in
terkandung metode maupun lingkungan kerjanya pada dasarnya
merupakan resiko kesehatan.
• Resiko kesehatan inilah yang menimbulkan penyakit akibat kerja,
kejadian akut mendadak dan tiba-tiba dikenal sebagai kejadian
kecelakaan kerja sedangkan proses berjalan pelan dikenal sebagai
penyakit akibat kerja.
• Dengan kata lain, tiap jenis pekerjaan ataupun profesi yang memiliki
karakteristik kesehatan sehubungan dengan teknologi / metode
kerja dan lingkungan pekerjaannya memiliki jenis penyakit spesifik
tersendiri.
19. • Hal yang perlu diperhatikan dalam Penyakit Akibat Kerja adalah
sebagai berikut :
a. Single Agent Multiple Expourse
penyebabnya satu namun tenaga kerja mendapatkannya dari
berbagai tempat.
b. Single Source Multiple Agent
tenaga kerja menerima pemajanan terhadap berbagai bahan
toksik.
• Penentuan penyakit Akibat Kerja
Disebabkan oleh :
a. Pekerjaan
b. Alat dan Bahan
c. Lingkungan kerja
20. Lingkungan Kerja
(Tidak Sehat) Penyakit akibat kerja Diagnosis
Pengobatan dan Penyembuhan
Pekerjaan Sehat
Interaksi antara pekerja dan lingkungan kerjanya
Tidak ada tindakan terhadap lingkungan kerja yang berbahaya
21. Lingkungan Kerja
(Tidak Sehat) Penyakit akibat Diagnosis
Pengobatan dan
penyembuhan
Pekerjaan
(Sehat)
Lingkungan kerja
(Sehat)
Upaya
Pengendalian
Dan
pencegahan
Pengenalan dan
Evaluasi masalah
Tindakan koreksi terhadap lingkungan kerja
22. • Penyakit akibat kerja memiliki riwayat pemajanan yang spesifik
sehingga diperlukan “ pre employment examination “ atau suatu
base line information sebelum bekerja sehingga dapat diketahui
penyakit yang dicurigai dengan mudah.
• Pre employment examination merupakan persyaratan mutlak bagi
penentuan seseorang menderita penyakit akibat kerja atau tidak.
• Di Indonesia terdapat 31 jenis penyakit akibat kerja yang wajib
dilaporkan sesuai dengan Kep. Pres No.22 Tahun 1993 Tentang
Penyakit yang Timbul Karena Hubungan Kerja.
23. PENCEGAHAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA
• UPAYA-UPAYA PENCEGAHAN :
1.Substitusi bahan kimia yang berbahaya
2.Proses isolasi
3. Pemasangan lokal exhauster
4.Ventilasi umum
5. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
6. Kerumahtanggaan perusahaan
7.Pengadaan fasilitas saniter
8 Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan berkala
9.Penyelenggaraan latihan/penyuluhan kepada semua
karyawan dan pengusaha
10. Kontrol administrasi
24. Langkah - Langkah Pencegahan
Kecelakaan Kerja
• Menurut ILO
• PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
– Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
– Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
– Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
• STANDARISASI
– Standar K3 akan menentukan tkt kemajuan pelaksanaan K3
• INSPEKSI / PEMERIKSAAN
– Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat
kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
25. • RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
– Riset/penelitian untuk menunjang tkt
kemajuan bid K3 sesuai perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• PENDIDIKAN & LATIHAN
– Peningkatan kesadaran, kualitas
pengetahuan & ketrampilan K3 bagi TK
• PERSUASI
– Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3,
bukan melalui penerapan & pemaksaan
melalui sanksi-sanksi
26. • ASURANSI
– Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3
• PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA
– Langkah-langkah pengaplikasikan di
tempat kerja dlm upaya memenuhi syarat-
syarat K3 di tempat kerja