SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
JELC Vol. 5 No. 1
Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019]
SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL
35
SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN
ESSENSIAL
1
Markus Dwiyanto Tobi, 2
Alimuddin Mappa
1
Politeknik Katolik Saint Paul
2
Politeknik Katolik Saint Paul
1
dwiyanto@poltekstpaul.ac.id, 2
ghailan11@rocketmail.com
Abstrak
Perangkat catu daya berperan untuk menghasilkan, mengolah, dan mendistribusikan sumber energi.
Perangkat telekomunikasi hanya dapat beroperasi bila mendapatkan catuan secara kontinyu. Oleh
kerena itu untuk menjaga kontinuitas catuan maka dibutuhkan sistem Perangkat UPS
(Uninterruptable Power Supply) agar catuan ke perangkat Essensial Load (beban penting perangkat
telekomunikasi) akan tetap ada sehingga kontinuitas tersebut akan tetap terjaga. Penelitian ini
mendesain dan mengusulkan bagaimana rangkaian system automatic switch redundant pada UPS
untuk menjamin ketersediaan catu daya bagi perangkat utama system telekomunikasi. Rangkaian
Auto switch yang dirancang memiliki 3 (tiga) tahapan kerja yang akan memicu driver relay sebagai
kontrol rangkaian,yaitu kondisi normal kerja input kontaktor K1 ada, kondisi input K1 nihil (hilang),
dan kondisi input K1 ada. Sistem ini dapat memberikan catu daya ke perangkat telekomunikasi secara
automatic.
Kata Kunci : UPS, Automatic Switch, Catu daya, Beban Esensial
Abstract
The role of the power supply device is to produce, process and distribute energy sources.
Telecommunication equipment can only operate if it has continuous supply. Therefore, to maintain
the continuity of the supply, a UPS (Uninterruptable Power Supply) device system is needed so that
the supply to the Essential Load device will remain available so that continuity will be maintained.
This research designs and proposes how a series of automatic redundant switch systems on UPS to
ensure the availability of power supply for the main equipment of telecommunications systems. The
Auto switch circuit is designed to have 3 (three) working stages which will trigger the relay driver
as control circuit, namely the normal working condition of the contactor input K1 is present, the input
condition is zero (lost), and the input condition is present. This system can automatically supply
power to telecommunications equipment.
Keywords: UPS, Automatic Switch, Power Supply, Essential Load
1. PENDAHULUAN
Catu daya (Power Plant) merupakan sub sistem dari Elemen Network yang dituntut harus
memiliki availibility sistem yang handal yang didefinisikan mampu mencatu perangkat
telekomunikasi berupa perangkat transmisi baik itu Satelit maupun Terresterial serta perangkat
Multiplex secara kontinyu.
Perangkat catu daya merupakan elemen fisik yang berperan untuk menghasilkan, mengolah,
dan mendistribusikan sumber energi. Secara Basic Network Element digambarkan sebagai perangkat
telekomunikasi yang hanya dapat beroperasi bila mendapatkan catuan secara kontinyu. Oleh kerena
itu untuk menjaga kontinuitas catuan maka dibutuhkan sistem Perangkat UPS (Uninterruptable
JELC Vol. 5 No. 1
Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019]
SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL
36
Power Supply) agar Catuan ke perangkat Essensial Load (beban penting perangkat telekomunikasi)
akan tetap ada sehingga kontinuitas tersebut akan tetap terjaga.
Sistem UPS bekerja secara terus menerus untuk memberikan sumber listrik yang bersih dan
teratur pada beban. Pada saat tegangan bolak-balik (AC) yang masuk pada UPS dari sumber listrik
maupun sumber listrik tersebut terputus, UPS tetap akan memberikan tegangan dan frekuensi yang
sudah di stabilkan.
Bila sumber listrik dari PLN terputus, maka secara otomatis beban tetap disupply dengan
sumber battery melalui inverter (Penyearah Tegangan) tanpa terjadi pemutusan daya sedikitpun pada
keluaran. Pada saat yang bersamaan, daya UPS memberikan tanda baik secara audio maupun visual
kepada operator untuk memberitahukan bahwa sumber sekarang sedang dipakai dari battery. Sistem
ini dikaji dan dikembangkan pada PT. Telkom Area Sorong, untuk menghindari hilangnya tegangan
output UPS atau bisa saja terjadi mati total pada perangkat telekomunikasi satelit, sehingga akan
berdampak terhadap kualitas layanan pada pelanggan pengguna layanan telekomunikasi di kota
sorong.
2. DASAR TEORI
2.1 Pengertian Dasar Perangkat UPS (Uninterruptible Power Supply)
UPS (Uninteruptible Power Supply) merupakan suatu alat yang menjamin kesinambungan daya
pada beban tanpa terputus. UPS dirancang khusus untuk mengurangi serta menghilangkan gangguan
– gangguan yang timbul oleh sumber listrik. Sistem UPS bekerja secara terus menerus untuk
memberikan sumber listrik yang bersih dan teratur pada beban. Pada saat tegangan bolak-balik (AC)
yang masuk pada UPS dari sumber listrik maupun sumber lisatrik tersebut terputus, UPS tetap akan
memberikan tegangan dan frekuensi yang sudah di stabilkan. Bila sumber listrik dari PLN terputus,
maka secara otomatis beban tetap disupply dengan sumber battery melalui inverter (Penyearah
Tegangan) tanpa terjadi pemutusan daya sedikitpun pada keluaran. Pada saat yang bersamaan, daya
UPS memberikan tanda baik secara audio maupun visual kepada operator untuk memberitahukan
bahwa sumber sekarang sedang dipakai dari battery. System UPS terdiri dari beberapa subsystem
antara lain:
1. Perangkat Rectifier
2. Perangkat Inverter
3. Perangkat Static Switch & Control Logic
4. Komponen Battery dan perlengkapan lainnya
Gambar 1. Wiring dari perangkat UPS
2.2 Rectifier
Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak- balik (AC) menjadi
sinyal sumber arus searah (DC). Gelombang AC berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat
dengan alat ukur CRO (Catodhe Ray Osciloscophe).
JELC Vol. 5 No. 1
Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019]
SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL
37
Gambar 2. Pengukuran rectifier dengan alat CRO
Perangkat Rectifier merupakan Modul yang berfungsi untuk mengubah Tegangan Input Bolak-
Balik (AC) menjadi Tegangan Searah (DC) sehingga battery dapat mengalami proses Charging.
Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang digunakan untuk
menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang digunakan.
Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang
penuh, sedangkan untuk penyearah gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah gelombang
penuh dengan center tap (CT), dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge.
2.3 Inverter
Inverter adalah sebuah rangkaian elektronika yang digunakan untuk mengubah tegangan DC
menjadi tegangan AC. Prinsip kerja dari sebuah inverter adalah dengan menggabungkan sebuah
rangkaian multivibrator yang dihubungkan dengan sebuah transformator penaik tegangan (Step Up).
Inverter dapat digunakan untuk mensuplai beban dengan tegangan AC dengan daya yang disesuaikan
dengan daya tegangan DC yang tersedia. Contoh penggunaan inverter dapat digunakan untuk
rangkaian UPS (Uninterrupted Power Supply) untuk suplai tegangan listrik bila terjadi pemutusan
listrik dari PLN dengan tiba-tiba.Inverter berfungsi untuk mengubah kembali tegangan Searah (DC)
menjadi tegangan Bolak Balik (AC) untuk diteruskan ke beban. Keluaran inverter dapat berupa
tegangan yang dapat diatur dan tegangan yang tetap. Inverter digunakan untuk mengubah tegangan
input DC menjadi tegangan AC. Keluaran inverter dapat berupa tegangan yang dapat diatur dan
tegangan yang tetap. Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan battery, cell bahan bakar,
tenaga surya, atau sumber tegangan DC yang lain. Tegangan output yang biasa dihasilkan adalah 120
V 60 Hz, 220 V 50 Hz, 115 V 400 Hz.
12V
S4 S2
S3S1
DC
Gambar 3. Rangkaian Prinsip Kerja Inverter
Bila posisi sakelar yang On :
1. S1 dan S2 + VDC
2. S3 dan S4 - VDC
JELC Vol. 5 No. 1
Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019]
SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL
38
3. S1 dan S3 0
4. S2 dan S4 0
Jika posisi sakelar ada pada posisi 1, maka R akan dialiri listrik dari arah kiri ke kanan. Jika sakelar
pada posisi ke dua, maka R akan mendapatkan aliran listrik dari arah kanan ke kiri, inilah prinsip
arus bolak balik (AC) pada satu perioda yang merupakan gelombang sinus setengah gelombang
pertama pada posisi positif dan setengah gelombang kedua pada posisi negatif. Prinsip kerja inverter
dapat dijelaskan dengan menggunakan 4 sakelar seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Bila sakelar S1
dan S2 dalam kondisi on maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kiri ke kanan, jika
yang hidup adalah sakelar S3 dan S4 maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kanan
ke kiri. Inverter dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam : (1) inverter 1 fasa, (2) inverter 3 fasa.
Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse width modulation – PWM).
Adapun contoh rangkaian INVERTER sederhana 12VDC – 120VAC dapat dilihat pada gambar
dibawah.
Gambar 4. Rangkaian Inverter Sederhana
Kerja dari Rectifier / Battery Charger dan Inverter, keduanya bekerja sedemikian rupa agar
mendapatkan tegangan keluaran yang tetap walaupun ada perubahan yang terjadi pada masukan
UPS. Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan battery, cell bahan bakar , tenaga surya,
atau sumber tegangan DC yang lain. Pada perangkat UPS, Bila Input UPS mati, maka perangkat
Inverter di dalamnya akan bekerja secara otomatis sehingga arus dan tegangan input yang hilang tadi
akan tergantikan Power Battery yang sebelumnya dikonversi oleh Inverter, sehingga Output dari
UPS akan tetap selalu ada (Tidak terputus). Inverter pada UPS akan kerja secara terus menerus baik
dalam keadaan Input UPS ada, ataupun Tidak. Dengan itu, kita dapat memastikan kerja UPS normal
dan sesuai dengan fungsinya.
2.4 Static Switch dan Control logic
Static Switch adalah switch Inverter yang dirancang untuk kecepatan tinggi agar tegangan
Inverter dapat segera dipakai untuk beban. Sedangkan Control Logic berfungsi untuk mengawasi
operasi kerja dari komponen-komponen Rectifier dan Inverter, berupa display pada indikator atau
dan remote alarm. Control logic mengkoordinasikan fungsi supervisi kerja dari komponen static
switch. Control logic juga mnegatur kesinambungan tegangan output dari inverter, sumber input
reserve dan tegangan beban. Pada kondisi beban normal, static switch dicatu dari inverter sedangkan
pada kondisi emergency atau darurat (Output NIHIL) beban dicatu langsung dari sumber reserve.
JELC Vol. 5 No. 1
Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019]
SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL
39
Gambar 5. Rangkaian STATIC SWITCH
Control logic juga mengatur indikator yang ditampilkan secara lokal ataupun remote alarm
guna menunjukkan kondisi kerja dari static switch sendiri. Indikator tersebut terdapat pada panel
depan dari perangkat UPS. Static Switch juga membentuk fungsi manual by-pass melalui switch
Inverter – Reserve dalam waktu 0 dan secara bersamaan switch dari TL1 terbuka. Pada kondisi
manual by pass secara mekanik interlock antara 2 switch TL2 tetap tertutup sedangkan TL1 tetap
terbuka.
2.5 Battery dan Perlengkapan
Sumber catuan backup bila input UPS nihil. Untuk mencatu beban, dibutuhkan perangkat
Inverter untuk mengkonversi dari Tegangan DC ke Tegangan AC. Besaran kapasitas Ampere Battery
dan tegangan yang terpasang pada UPS, tergantung pada spesifikasi teknis dan kapasitas dari UPS
itu sendiri. Sebagai contoh, UPS dengan kapasitas 10 KVA, sesuai dengan spesifikasi kerjanya
membutuhkan Battery 12 VDC, 56AH sebagai input inverter yang disusun paralel sebanyak 15 buah
battery, sehingga besar tegangan DC input Inverter didapat sebesar 180 VDC (15 x 12VDC).
Gambar 6. Diagram sel Listrik/Sel Battery
2.6 Desain Sistem
Adapun desain system instalasi Switch redundant UPS dengan system Switch kontaktor dapat
dijelaskan sebagai berikut :
JELC Vol. 5 No. 1
Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019]
SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL
40
Gambar 7. Desain Instalasi Auto Switch UPS di PT. Telkom Area Sorong
UPS main berfungsi sebagai pencatu beban essensial utama, sedangkan UPS redundant sebagai
back up dari UPS Main yang kedua-dua inputnya diambil dari MDP (Main Distribution Panel).
Output dari UPS 1 dan UPS 2 dihubungkan oleh Panel Automatic Redundant (system Kontaktor).
Baik Input maupun Output dari UPS masing –masing dipasang MCB (Main Circuit Breaker) untuk
pengaman serta Arrester 280 V/ 63 A untuk pengamanan Intern dari bahaya arus lebih atau Petir.
Kontaktor yang digunakan pada system tersebut , dengan kapasitas 50 Ampere. Gambar rangkaian
auto switch redundant UPS dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 8. Wiring Rangkaian Percobaan
Jadi bila sewaktu waktu terjadi gangguan dari perangkat UPS Main yang mengakibatkan catuan ke
Essensial load (beban penting) terputus, maka secara otomatis switch kontaktor UPS1 akan OFF dan
kontaktor UPS2 ON sehingga beban akan berpindah ke UPS Redundant (UPS2). Perpu tetap akan
terjadi namun waktu yang disebabkan oleh gangguan UPS tersebut tidaklah selama yang dikira.
JELC Vol. 5 No. 1
Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019]
SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL
41
Waktu perpu yang disebabkan hanya pada saat kita men-switch dari UPS1 ke UPS2, sehingga yang
mengambil alih catuan ke Essensial Load adalah UPS2.
1. Perencanaan skema rangkaian
Skema dari rangkaian control dan rangkaian daya dari sistem switch UPS dengan menggunakan
2 buah Kontaktor dan 1 buah Relay 220 Volt yang dihubungkan ke Input UPS Main (UPS1).
Gambar 9. Wiring Rangkaian Control UPS
Gambar 10. Wiring Rangkaian Daya UPS
3. PEMBAHASAN
Dalam menganalisa rancangan rangkaian switch UPS otomatis, dilakukan dengan menguji
dari tiap-tiap unit bagian komponen dalam rangkaian untuk mendapatkan hasil apakah alat yang
dirancang telah sesuai dengan yang diharapkan. Maka pengujian rangkaian dilakukan sebagai
berikut:
1. Pengujian komponen kontaktor
2. Pengujian komponen relay control
3. Perhitungan konsumsi daya output UPS ke beban
4. Pengujian rangkaian percobaan
JELC Vol. 5 No. 1
Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019]
SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL
42
5. Usulan pengembangan dari hasil pengujian
A. Pengujian Kontaktor
Dalam pengujian kontaktor, membutuhkan sumber tegangan AC yang akan dihubungkan ke
A1 dan A2 sebagai kumparan kerja dari kontaktor. Apabila A1 (line) dan A2 (netral) mendapat
tegangan AC maka kontaktor akan bekerja.
Gambar 11. Kontaktor 3 phase
Setelah kontaktor bekerja, akan dilakukan pengukuran dengan menggunakan AVO Meter analog
pada terminal NO (normally Open), NC (Normally Close) dan saklar 3 Phase, untuk memastikan
apakah bekerja sesuai dengan fungsinya. Pada kondisi ini, terminal NO akan tertutup, NC akan
terbuka dan saklar 3 phase kontaktor akan ON (tertutup). Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya short circuit (hubung singkat) pada saat perakitan rangkaian yang disebabkan adanya
komponen pada Kontaktor yang tidak bekerja sesuai dengan fungsi dan kegunaanya.
B. Pengujian komponen relay control 220VAC
Dalam pengujian Relay Control, membutuhkan sumber tegangan AC yang akan
dihubungkan ke Kumparan relay sebagai kumparan kerja dari sebuah relay 220VAC. Apabila
kumparan mendapat tegangan AC maka kontaktor akan bekerja.
Gambar 12. Relay 220VAC
Setelah input 220V masuk dan relay bekerja, akan dilakukan pengukuran dengan menggunakan AVO
Meter analog pada terminal NO (normally Open), NC (Normally Close) dan Kumparan kerja, untuk
memastikan apakah bekerja sesuai dengan fungsinya. Pada kondisi relay kerja, terminal NO akan
tertutup, NC akan terbuka. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya short circuit (hubung
singkat) pada saat perakitan rangkaian.
C. Perencanaan penghitungan pemakaian (Konsumsi) daya Output UPS ke Beban.
Diketahui Kapasitas UPS Main & Back Up: 40 KVA
Jenis UPS : 3 Phase, Cos θ : 0.8, Frek 50 Hz
Konversi AC –DC – AC
Daya Max = Kapasitas x Cos θ
40.000 VA x 0,8
JELC Vol. 5 No. 1
Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019]
SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL
43
= 32.000 Watt ~ 32 KW (Daya Max 3 Phase)
Daya Per Phase =
3
PSKapasitasU
=
3
000.32
= 10.666,67 Watt/ Phase
Perhitungan Arus Total per Phase =
rPhaseTeganganPe
seDayaPerPha
=
220
67,10666
Arus/ Phase = 48,48 Ampere
Jadi didapatkan besaran Ampere maksimal, untuk digunakan pada saat memilih besar limit
ampere dari komponen Kontaktor, MCB, dan Limit dari rangkaian tersebut, yaitu maksimal Arus
Kontaktor, MCB dan Limit adalah 50 Ampere.
D. Pengujian Rangkaian Percobaan
Gambar 13. Wiring Rangkaian Uji
Dalam pelaksanaan dengan rangkaian uji, beban Lampu di ibaratkan sebagai beban Essensial
telekomunikasi, yang nantinya dalam pengamatan pengujian, beban lampu tersebut harus tetap dalam
keadaan hidup meskipun tegangan supply Kontaktor K1 nihil, sehingga catuan akan beralih
berpindah ke kontaktor K2. Dalam pengujian dilaksanakan, menggunakan sample beban hanya 1
phase saja, mengingat beban 3 phase sangat sulit di dapatkan di lapangan dengan asumsi beban lampu
tadi akan mewakili beban yang dicatu oleh ketiga phase (phase R, S, dan T).
Dengan adanya modifikasi wiring catuan UPS ke Beban dengan jalan membuat Automatic redundant
UPS, maka waktu putusnya aliran listrik yang dihasilkan jika terjadi kerusakan atau gangguan pada
system UPS akan relative lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan Single Main UPS.
JELC Vol. 5 No. 1
Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019]
SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL
44
E. Usulan pengembangan dari hasil pengujian
Beberapa langkah pengusulan untuk pengembangan rangkaian uji :
1. Melakukan investigasi/ Trouble shooting UPS
2. Analisis kebutuhan arus sumber Catuan Utama (PLN) dan Back UP (GENSET) untuk
perangkat telekomunikasi di PT. Telkom AREA NETWORK SORONG.
3. Usulan Sketsa Inovasi Wiring catuan UPS REDUNDANT
Gambar 14. Sketsa wiring UPS
4. Uji kelayakan Operasi dari Rangkaian Automatic Switch UPS yang akan di
Implementasikan di PT. TELKOM ke depannya.
5. Menyusun langkah-langkah penginstalan UPS dan Jalur wiring Kabel input dan output
UPS Redundant.
6. Menyiapkan, menarik kabel serta persiapan yang lain dengan maksud meminimalkan
waktu pemadaman listrik ke perangkat saat pemasangan Rangkaian AUTO SWITCH
pada SDP (Sub Distribution Panel) Perangkat.
4. KESIMPULAN
Dari hasil perancangan, pengamatan dan pengujian alat automatic switch untuk redundant
UPS, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil pengamatan dan pengujian terlihat setiap rangkaian bekerja dengan baik sesuai
dengan yang dirancang.
2. Pada rangkaian Auto switch tersebut,mempunyai 3 (tiga) tahapan kerja yang akan memicu
driver relay sebagai kontrol rangkaian,yaitu kondisi normal kerja input kontaktor K1 ada,
kondisi input K1 nihil (hilang), dan kondisi input K1 kembali ada.
3. Hasil pengamatan terlihat pada saat input K1 nihil, dan berganti ke K2 dalam mencatu beban,
beban akan mengalami mati sesaat, karena adanya delay waktu switch dari kontaktor K1 ke
kontaktor K2.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Divisi Pelatihan, 2001, PT.Telkom Indonesia, Pengantar Teknik Catu Daya, TTC Bandung.
[2] Divisi Pelatihan, 1999, PT.Telkom Indonesia, Troubleshooting UPS, Pusdiklat Bandung.
[3] Hans De Keulenaer, 2002,Journal of Power Quality Self-Assesment Overview, European
Copper Institutes (ECI), http://www.mtecorp.com
JELC Vol. 5 No. 1
Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019]
SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL
45
[4] Mappa, A. and Rumalutur, S. (2018) “ANALISIS PENGEMBANGAN PANEL ACOS
(AUTOMATIC CHANGE OVER SWITCH) PADA GENSET MENGGUNAKAN PLC
OMRON CP1E-E30DR-A”, Electro Luceat, 4(2), pp. 5-14. doi: 10.32531/jelekn.v4i2.139.
[5] Prinsip Kerja Rectifier dan Inverter, Sistem Catudaya, http://www.wikipedia.com
[6] Majalah Elektro Indonesia, Nomor 32, www.indosat.net.id/elektro
[7] Sunarno Ir., M. Eng, Ph. D, 2006, Mekanikal Elektrikal Lanjutan, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
[8] Telkom Research & Development Centre, 2008, www.ristinet.com.
[9] Tobi, M. and VAN HARLING, V. (2018) “STUDI OPTIMALISASI KUALITAS SISTEM
CATU DAYA TERINTEGRASI PADA PT. TELKOM STASIUN BUMI SORONG”,
Electro Luceat, 4(2), pp. 35-42. doi: 10.32531/jelekn.v4i2.142.
[10] Wasito S., Vademekum Elektronika, 2006, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
[11] Wasito S., Kamus Elektronika, 1997. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

More Related Content

What's hot

Modul2 120201023117-phpapp02
Modul2 120201023117-phpapp02Modul2 120201023117-phpapp02
Modul2 120201023117-phpapp02A'dilah Hanum
 
Power supply putri neviana
Power supply putri nevianaPower supply putri neviana
Power supply putri nevianaIPA 2014
 
Presentasi Elektronika Daya
Presentasi Elektronika DayaPresentasi Elektronika Daya
Presentasi Elektronika DayaZulkifliNadjib
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1ichsan2102
 
Kuliah 1 pengantar elektronika daya 1
Kuliah 1 pengantar elektronika daya  1Kuliah 1 pengantar elektronika daya  1
Kuliah 1 pengantar elektronika daya 1w1nds
 
Tugas kendali-motor-paper-2
Tugas kendali-motor-paper-2Tugas kendali-motor-paper-2
Tugas kendali-motor-paper-2yoga dwi
 
Its undergraduate-12857-presentation
Its undergraduate-12857-presentationIts undergraduate-12857-presentation
Its undergraduate-12857-presentationBobby Tampubolon
 
04 bab 07 pengendalian motor listrik
04 bab 07 pengendalian motor listrik04 bab 07 pengendalian motor listrik
04 bab 07 pengendalian motor listrikEko Supriyadi
 
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikBacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikMisbahul Ilmi
 
Introduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS CircuitIntroduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS CircuitUniv of Jember
 
Bab 14 sistem distribusi tenaga listrik
Bab 14   sistem distribusi tenaga listrikBab 14   sistem distribusi tenaga listrik
Bab 14 sistem distribusi tenaga listrikEko Supriyadi
 
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controlsImprovement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controlsDavid Suban Koten
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu dayaLuxcu
 
Presentasi perbaikan voltage drop
Presentasi perbaikan voltage dropPresentasi perbaikan voltage drop
Presentasi perbaikan voltage dropAde Rahmat
 

What's hot (19)

Pembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu dayaPembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu daya
 
Modul2 120201023117-phpapp02
Modul2 120201023117-phpapp02Modul2 120201023117-phpapp02
Modul2 120201023117-phpapp02
 
Power supply putri neviana
Power supply putri nevianaPower supply putri neviana
Power supply putri neviana
 
Presentasi Elektronika Daya
Presentasi Elektronika DayaPresentasi Elektronika Daya
Presentasi Elektronika Daya
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1
 
Kuliah 1 pengantar elektronika daya 1
Kuliah 1 pengantar elektronika daya  1Kuliah 1 pengantar elektronika daya  1
Kuliah 1 pengantar elektronika daya 1
 
Tugas kendali-motor-paper-2
Tugas kendali-motor-paper-2Tugas kendali-motor-paper-2
Tugas kendali-motor-paper-2
 
Pembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu dayaPembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu daya
 
Its undergraduate-12857-presentation
Its undergraduate-12857-presentationIts undergraduate-12857-presentation
Its undergraduate-12857-presentation
 
257 460-1-pb
257 460-1-pb257 460-1-pb
257 460-1-pb
 
04 bab 07 pengendalian motor listrik
04 bab 07 pengendalian motor listrik04 bab 07 pengendalian motor listrik
04 bab 07 pengendalian motor listrik
 
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikBacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
 
Introduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS CircuitIntroduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS Circuit
 
Bab 14 sistem distribusi tenaga listrik
Bab 14   sistem distribusi tenaga listrikBab 14   sistem distribusi tenaga listrik
Bab 14 sistem distribusi tenaga listrik
 
Kapasitor bank
Kapasitor bankKapasitor bank
Kapasitor bank
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controlsImprovement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
Presentasi perbaikan voltage drop
Presentasi perbaikan voltage dropPresentasi perbaikan voltage drop
Presentasi perbaikan voltage drop
 

Similar to 144 article text-466-1-10-20190811 (1)

Catu daya switching dan UPS.pptx
Catu daya switching dan UPS.pptxCatu daya switching dan UPS.pptx
Catu daya switching dan UPS.pptxAhmadFaisalSTMT
 
PPT Marcel.pptx dsfddddddddDERFEFWWR2Qw2
PPT Marcel.pptx dsfddddddddDERFEFWWR2Qw2PPT Marcel.pptx dsfddddddddDERFEFWWR2Qw2
PPT Marcel.pptx dsfddddddddDERFEFWWR2Qw2MarcelinoYobel
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Djodi Antono
 
Alasan komputer menggunakan arus dc
Alasan komputer menggunakan arus dcAlasan komputer menggunakan arus dc
Alasan komputer menggunakan arus dcannisaaamalia149
 
01 ikip penerapan static var compensator
01 ikip penerapan static var compensator01 ikip penerapan static var compensator
01 ikip penerapan static var compensatorYan Boedi
 
fdokumen.com_ups-uninterruptible-power-supply.ppt
fdokumen.com_ups-uninterruptible-power-supply.pptfdokumen.com_ups-uninterruptible-power-supply.ppt
fdokumen.com_ups-uninterruptible-power-supply.pptAbadiKaryaGemilang
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdfIWISUKARTO531201031
 
Unit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombangUnit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombangDedi Riwanto
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranDeniFictory
 
Sistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptx
Sistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptxSistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptx
Sistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptxIvanderTristan1
 
09-Materi pertemuan 9.pptx
09-Materi pertemuan 9.pptx09-Materi pertemuan 9.pptx
09-Materi pertemuan 9.pptxAhmadFaisalSTMT
 

Similar to 144 article text-466-1-10-20190811 (1) (20)

Catu daya switching dan UPS.pptx
Catu daya switching dan UPS.pptxCatu daya switching dan UPS.pptx
Catu daya switching dan UPS.pptx
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
PPT Marcel.pptx dsfddddddddDERFEFWWR2Qw2
PPT Marcel.pptx dsfddddddddDERFEFWWR2Qw2PPT Marcel.pptx dsfddddddddDERFEFWWR2Qw2
PPT Marcel.pptx dsfddddddddDERFEFWWR2Qw2
 
materi 1 konsep distribusi.pptx
materi 1 konsep distribusi.pptxmateri 1 konsep distribusi.pptx
materi 1 konsep distribusi.pptx
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Alasan komputer menggunakan arus dc
Alasan komputer menggunakan arus dcAlasan komputer menggunakan arus dc
Alasan komputer menggunakan arus dc
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
01 ikip penerapan static var compensator
01 ikip penerapan static var compensator01 ikip penerapan static var compensator
01 ikip penerapan static var compensator
 
Operasi Sistem Tenaga
Operasi Sistem TenagaOperasi Sistem Tenaga
Operasi Sistem Tenaga
 
Download
DownloadDownload
Download
 
fdokumen.com_ups-uninterruptible-power-supply.ppt
fdokumen.com_ups-uninterruptible-power-supply.pptfdokumen.com_ups-uninterruptible-power-supply.ppt
fdokumen.com_ups-uninterruptible-power-supply.ppt
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Unit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombangUnit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombang
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Basic Electrosurgery unit
Basic Electrosurgery unitBasic Electrosurgery unit
Basic Electrosurgery unit
 
Sistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptx
Sistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptxSistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptx
Sistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptx
 
09-Materi pertemuan 9.pptx
09-Materi pertemuan 9.pptx09-Materi pertemuan 9.pptx
09-Materi pertemuan 9.pptx
 

Recently uploaded

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Recently uploaded (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

144 article text-466-1-10-20190811 (1)

  • 1. JELC Vol. 5 No. 1 Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019] SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL 35 SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL 1 Markus Dwiyanto Tobi, 2 Alimuddin Mappa 1 Politeknik Katolik Saint Paul 2 Politeknik Katolik Saint Paul 1 dwiyanto@poltekstpaul.ac.id, 2 ghailan11@rocketmail.com Abstrak Perangkat catu daya berperan untuk menghasilkan, mengolah, dan mendistribusikan sumber energi. Perangkat telekomunikasi hanya dapat beroperasi bila mendapatkan catuan secara kontinyu. Oleh kerena itu untuk menjaga kontinuitas catuan maka dibutuhkan sistem Perangkat UPS (Uninterruptable Power Supply) agar catuan ke perangkat Essensial Load (beban penting perangkat telekomunikasi) akan tetap ada sehingga kontinuitas tersebut akan tetap terjaga. Penelitian ini mendesain dan mengusulkan bagaimana rangkaian system automatic switch redundant pada UPS untuk menjamin ketersediaan catu daya bagi perangkat utama system telekomunikasi. Rangkaian Auto switch yang dirancang memiliki 3 (tiga) tahapan kerja yang akan memicu driver relay sebagai kontrol rangkaian,yaitu kondisi normal kerja input kontaktor K1 ada, kondisi input K1 nihil (hilang), dan kondisi input K1 ada. Sistem ini dapat memberikan catu daya ke perangkat telekomunikasi secara automatic. Kata Kunci : UPS, Automatic Switch, Catu daya, Beban Esensial Abstract The role of the power supply device is to produce, process and distribute energy sources. Telecommunication equipment can only operate if it has continuous supply. Therefore, to maintain the continuity of the supply, a UPS (Uninterruptable Power Supply) device system is needed so that the supply to the Essential Load device will remain available so that continuity will be maintained. This research designs and proposes how a series of automatic redundant switch systems on UPS to ensure the availability of power supply for the main equipment of telecommunications systems. The Auto switch circuit is designed to have 3 (three) working stages which will trigger the relay driver as control circuit, namely the normal working condition of the contactor input K1 is present, the input condition is zero (lost), and the input condition is present. This system can automatically supply power to telecommunications equipment. Keywords: UPS, Automatic Switch, Power Supply, Essential Load 1. PENDAHULUAN Catu daya (Power Plant) merupakan sub sistem dari Elemen Network yang dituntut harus memiliki availibility sistem yang handal yang didefinisikan mampu mencatu perangkat telekomunikasi berupa perangkat transmisi baik itu Satelit maupun Terresterial serta perangkat Multiplex secara kontinyu. Perangkat catu daya merupakan elemen fisik yang berperan untuk menghasilkan, mengolah, dan mendistribusikan sumber energi. Secara Basic Network Element digambarkan sebagai perangkat telekomunikasi yang hanya dapat beroperasi bila mendapatkan catuan secara kontinyu. Oleh kerena itu untuk menjaga kontinuitas catuan maka dibutuhkan sistem Perangkat UPS (Uninterruptable
  • 2. JELC Vol. 5 No. 1 Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019] SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL 36 Power Supply) agar Catuan ke perangkat Essensial Load (beban penting perangkat telekomunikasi) akan tetap ada sehingga kontinuitas tersebut akan tetap terjaga. Sistem UPS bekerja secara terus menerus untuk memberikan sumber listrik yang bersih dan teratur pada beban. Pada saat tegangan bolak-balik (AC) yang masuk pada UPS dari sumber listrik maupun sumber listrik tersebut terputus, UPS tetap akan memberikan tegangan dan frekuensi yang sudah di stabilkan. Bila sumber listrik dari PLN terputus, maka secara otomatis beban tetap disupply dengan sumber battery melalui inverter (Penyearah Tegangan) tanpa terjadi pemutusan daya sedikitpun pada keluaran. Pada saat yang bersamaan, daya UPS memberikan tanda baik secara audio maupun visual kepada operator untuk memberitahukan bahwa sumber sekarang sedang dipakai dari battery. Sistem ini dikaji dan dikembangkan pada PT. Telkom Area Sorong, untuk menghindari hilangnya tegangan output UPS atau bisa saja terjadi mati total pada perangkat telekomunikasi satelit, sehingga akan berdampak terhadap kualitas layanan pada pelanggan pengguna layanan telekomunikasi di kota sorong. 2. DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dasar Perangkat UPS (Uninterruptible Power Supply) UPS (Uninteruptible Power Supply) merupakan suatu alat yang menjamin kesinambungan daya pada beban tanpa terputus. UPS dirancang khusus untuk mengurangi serta menghilangkan gangguan – gangguan yang timbul oleh sumber listrik. Sistem UPS bekerja secara terus menerus untuk memberikan sumber listrik yang bersih dan teratur pada beban. Pada saat tegangan bolak-balik (AC) yang masuk pada UPS dari sumber listrik maupun sumber lisatrik tersebut terputus, UPS tetap akan memberikan tegangan dan frekuensi yang sudah di stabilkan. Bila sumber listrik dari PLN terputus, maka secara otomatis beban tetap disupply dengan sumber battery melalui inverter (Penyearah Tegangan) tanpa terjadi pemutusan daya sedikitpun pada keluaran. Pada saat yang bersamaan, daya UPS memberikan tanda baik secara audio maupun visual kepada operator untuk memberitahukan bahwa sumber sekarang sedang dipakai dari battery. System UPS terdiri dari beberapa subsystem antara lain: 1. Perangkat Rectifier 2. Perangkat Inverter 3. Perangkat Static Switch & Control Logic 4. Komponen Battery dan perlengkapan lainnya Gambar 1. Wiring dari perangkat UPS 2.2 Rectifier Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak- balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Gelombang AC berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan alat ukur CRO (Catodhe Ray Osciloscophe).
  • 3. JELC Vol. 5 No. 1 Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019] SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL 37 Gambar 2. Pengukuran rectifier dengan alat CRO Perangkat Rectifier merupakan Modul yang berfungsi untuk mengubah Tegangan Input Bolak- Balik (AC) menjadi Tegangan Searah (DC) sehingga battery dapat mengalami proses Charging. Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang digunakan. Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk penyearah gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT), dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge. 2.3 Inverter Inverter adalah sebuah rangkaian elektronika yang digunakan untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC. Prinsip kerja dari sebuah inverter adalah dengan menggabungkan sebuah rangkaian multivibrator yang dihubungkan dengan sebuah transformator penaik tegangan (Step Up). Inverter dapat digunakan untuk mensuplai beban dengan tegangan AC dengan daya yang disesuaikan dengan daya tegangan DC yang tersedia. Contoh penggunaan inverter dapat digunakan untuk rangkaian UPS (Uninterrupted Power Supply) untuk suplai tegangan listrik bila terjadi pemutusan listrik dari PLN dengan tiba-tiba.Inverter berfungsi untuk mengubah kembali tegangan Searah (DC) menjadi tegangan Bolak Balik (AC) untuk diteruskan ke beban. Keluaran inverter dapat berupa tegangan yang dapat diatur dan tegangan yang tetap. Inverter digunakan untuk mengubah tegangan input DC menjadi tegangan AC. Keluaran inverter dapat berupa tegangan yang dapat diatur dan tegangan yang tetap. Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan battery, cell bahan bakar, tenaga surya, atau sumber tegangan DC yang lain. Tegangan output yang biasa dihasilkan adalah 120 V 60 Hz, 220 V 50 Hz, 115 V 400 Hz. 12V S4 S2 S3S1 DC Gambar 3. Rangkaian Prinsip Kerja Inverter Bila posisi sakelar yang On : 1. S1 dan S2 + VDC 2. S3 dan S4 - VDC
  • 4. JELC Vol. 5 No. 1 Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019] SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL 38 3. S1 dan S3 0 4. S2 dan S4 0 Jika posisi sakelar ada pada posisi 1, maka R akan dialiri listrik dari arah kiri ke kanan. Jika sakelar pada posisi ke dua, maka R akan mendapatkan aliran listrik dari arah kanan ke kiri, inilah prinsip arus bolak balik (AC) pada satu perioda yang merupakan gelombang sinus setengah gelombang pertama pada posisi positif dan setengah gelombang kedua pada posisi negatif. Prinsip kerja inverter dapat dijelaskan dengan menggunakan 4 sakelar seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Bila sakelar S1 dan S2 dalam kondisi on maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kiri ke kanan, jika yang hidup adalah sakelar S3 dan S4 maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kanan ke kiri. Inverter dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam : (1) inverter 1 fasa, (2) inverter 3 fasa. Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse width modulation – PWM). Adapun contoh rangkaian INVERTER sederhana 12VDC – 120VAC dapat dilihat pada gambar dibawah. Gambar 4. Rangkaian Inverter Sederhana Kerja dari Rectifier / Battery Charger dan Inverter, keduanya bekerja sedemikian rupa agar mendapatkan tegangan keluaran yang tetap walaupun ada perubahan yang terjadi pada masukan UPS. Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan battery, cell bahan bakar , tenaga surya, atau sumber tegangan DC yang lain. Pada perangkat UPS, Bila Input UPS mati, maka perangkat Inverter di dalamnya akan bekerja secara otomatis sehingga arus dan tegangan input yang hilang tadi akan tergantikan Power Battery yang sebelumnya dikonversi oleh Inverter, sehingga Output dari UPS akan tetap selalu ada (Tidak terputus). Inverter pada UPS akan kerja secara terus menerus baik dalam keadaan Input UPS ada, ataupun Tidak. Dengan itu, kita dapat memastikan kerja UPS normal dan sesuai dengan fungsinya. 2.4 Static Switch dan Control logic Static Switch adalah switch Inverter yang dirancang untuk kecepatan tinggi agar tegangan Inverter dapat segera dipakai untuk beban. Sedangkan Control Logic berfungsi untuk mengawasi operasi kerja dari komponen-komponen Rectifier dan Inverter, berupa display pada indikator atau dan remote alarm. Control logic mengkoordinasikan fungsi supervisi kerja dari komponen static switch. Control logic juga mnegatur kesinambungan tegangan output dari inverter, sumber input reserve dan tegangan beban. Pada kondisi beban normal, static switch dicatu dari inverter sedangkan pada kondisi emergency atau darurat (Output NIHIL) beban dicatu langsung dari sumber reserve.
  • 5. JELC Vol. 5 No. 1 Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019] SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL 39 Gambar 5. Rangkaian STATIC SWITCH Control logic juga mengatur indikator yang ditampilkan secara lokal ataupun remote alarm guna menunjukkan kondisi kerja dari static switch sendiri. Indikator tersebut terdapat pada panel depan dari perangkat UPS. Static Switch juga membentuk fungsi manual by-pass melalui switch Inverter – Reserve dalam waktu 0 dan secara bersamaan switch dari TL1 terbuka. Pada kondisi manual by pass secara mekanik interlock antara 2 switch TL2 tetap tertutup sedangkan TL1 tetap terbuka. 2.5 Battery dan Perlengkapan Sumber catuan backup bila input UPS nihil. Untuk mencatu beban, dibutuhkan perangkat Inverter untuk mengkonversi dari Tegangan DC ke Tegangan AC. Besaran kapasitas Ampere Battery dan tegangan yang terpasang pada UPS, tergantung pada spesifikasi teknis dan kapasitas dari UPS itu sendiri. Sebagai contoh, UPS dengan kapasitas 10 KVA, sesuai dengan spesifikasi kerjanya membutuhkan Battery 12 VDC, 56AH sebagai input inverter yang disusun paralel sebanyak 15 buah battery, sehingga besar tegangan DC input Inverter didapat sebesar 180 VDC (15 x 12VDC). Gambar 6. Diagram sel Listrik/Sel Battery 2.6 Desain Sistem Adapun desain system instalasi Switch redundant UPS dengan system Switch kontaktor dapat dijelaskan sebagai berikut :
  • 6. JELC Vol. 5 No. 1 Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019] SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL 40 Gambar 7. Desain Instalasi Auto Switch UPS di PT. Telkom Area Sorong UPS main berfungsi sebagai pencatu beban essensial utama, sedangkan UPS redundant sebagai back up dari UPS Main yang kedua-dua inputnya diambil dari MDP (Main Distribution Panel). Output dari UPS 1 dan UPS 2 dihubungkan oleh Panel Automatic Redundant (system Kontaktor). Baik Input maupun Output dari UPS masing –masing dipasang MCB (Main Circuit Breaker) untuk pengaman serta Arrester 280 V/ 63 A untuk pengamanan Intern dari bahaya arus lebih atau Petir. Kontaktor yang digunakan pada system tersebut , dengan kapasitas 50 Ampere. Gambar rangkaian auto switch redundant UPS dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 8. Wiring Rangkaian Percobaan Jadi bila sewaktu waktu terjadi gangguan dari perangkat UPS Main yang mengakibatkan catuan ke Essensial load (beban penting) terputus, maka secara otomatis switch kontaktor UPS1 akan OFF dan kontaktor UPS2 ON sehingga beban akan berpindah ke UPS Redundant (UPS2). Perpu tetap akan terjadi namun waktu yang disebabkan oleh gangguan UPS tersebut tidaklah selama yang dikira.
  • 7. JELC Vol. 5 No. 1 Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019] SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL 41 Waktu perpu yang disebabkan hanya pada saat kita men-switch dari UPS1 ke UPS2, sehingga yang mengambil alih catuan ke Essensial Load adalah UPS2. 1. Perencanaan skema rangkaian Skema dari rangkaian control dan rangkaian daya dari sistem switch UPS dengan menggunakan 2 buah Kontaktor dan 1 buah Relay 220 Volt yang dihubungkan ke Input UPS Main (UPS1). Gambar 9. Wiring Rangkaian Control UPS Gambar 10. Wiring Rangkaian Daya UPS 3. PEMBAHASAN Dalam menganalisa rancangan rangkaian switch UPS otomatis, dilakukan dengan menguji dari tiap-tiap unit bagian komponen dalam rangkaian untuk mendapatkan hasil apakah alat yang dirancang telah sesuai dengan yang diharapkan. Maka pengujian rangkaian dilakukan sebagai berikut: 1. Pengujian komponen kontaktor 2. Pengujian komponen relay control 3. Perhitungan konsumsi daya output UPS ke beban 4. Pengujian rangkaian percobaan
  • 8. JELC Vol. 5 No. 1 Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019] SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL 42 5. Usulan pengembangan dari hasil pengujian A. Pengujian Kontaktor Dalam pengujian kontaktor, membutuhkan sumber tegangan AC yang akan dihubungkan ke A1 dan A2 sebagai kumparan kerja dari kontaktor. Apabila A1 (line) dan A2 (netral) mendapat tegangan AC maka kontaktor akan bekerja. Gambar 11. Kontaktor 3 phase Setelah kontaktor bekerja, akan dilakukan pengukuran dengan menggunakan AVO Meter analog pada terminal NO (normally Open), NC (Normally Close) dan saklar 3 Phase, untuk memastikan apakah bekerja sesuai dengan fungsinya. Pada kondisi ini, terminal NO akan tertutup, NC akan terbuka dan saklar 3 phase kontaktor akan ON (tertutup). Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya short circuit (hubung singkat) pada saat perakitan rangkaian yang disebabkan adanya komponen pada Kontaktor yang tidak bekerja sesuai dengan fungsi dan kegunaanya. B. Pengujian komponen relay control 220VAC Dalam pengujian Relay Control, membutuhkan sumber tegangan AC yang akan dihubungkan ke Kumparan relay sebagai kumparan kerja dari sebuah relay 220VAC. Apabila kumparan mendapat tegangan AC maka kontaktor akan bekerja. Gambar 12. Relay 220VAC Setelah input 220V masuk dan relay bekerja, akan dilakukan pengukuran dengan menggunakan AVO Meter analog pada terminal NO (normally Open), NC (Normally Close) dan Kumparan kerja, untuk memastikan apakah bekerja sesuai dengan fungsinya. Pada kondisi relay kerja, terminal NO akan tertutup, NC akan terbuka. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya short circuit (hubung singkat) pada saat perakitan rangkaian. C. Perencanaan penghitungan pemakaian (Konsumsi) daya Output UPS ke Beban. Diketahui Kapasitas UPS Main & Back Up: 40 KVA Jenis UPS : 3 Phase, Cos θ : 0.8, Frek 50 Hz Konversi AC –DC – AC Daya Max = Kapasitas x Cos θ 40.000 VA x 0,8
  • 9. JELC Vol. 5 No. 1 Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019] SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL 43 = 32.000 Watt ~ 32 KW (Daya Max 3 Phase) Daya Per Phase = 3 PSKapasitasU = 3 000.32 = 10.666,67 Watt/ Phase Perhitungan Arus Total per Phase = rPhaseTeganganPe seDayaPerPha = 220 67,10666 Arus/ Phase = 48,48 Ampere Jadi didapatkan besaran Ampere maksimal, untuk digunakan pada saat memilih besar limit ampere dari komponen Kontaktor, MCB, dan Limit dari rangkaian tersebut, yaitu maksimal Arus Kontaktor, MCB dan Limit adalah 50 Ampere. D. Pengujian Rangkaian Percobaan Gambar 13. Wiring Rangkaian Uji Dalam pelaksanaan dengan rangkaian uji, beban Lampu di ibaratkan sebagai beban Essensial telekomunikasi, yang nantinya dalam pengamatan pengujian, beban lampu tersebut harus tetap dalam keadaan hidup meskipun tegangan supply Kontaktor K1 nihil, sehingga catuan akan beralih berpindah ke kontaktor K2. Dalam pengujian dilaksanakan, menggunakan sample beban hanya 1 phase saja, mengingat beban 3 phase sangat sulit di dapatkan di lapangan dengan asumsi beban lampu tadi akan mewakili beban yang dicatu oleh ketiga phase (phase R, S, dan T). Dengan adanya modifikasi wiring catuan UPS ke Beban dengan jalan membuat Automatic redundant UPS, maka waktu putusnya aliran listrik yang dihasilkan jika terjadi kerusakan atau gangguan pada system UPS akan relative lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan Single Main UPS.
  • 10. JELC Vol. 5 No. 1 Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019] SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL 44 E. Usulan pengembangan dari hasil pengujian Beberapa langkah pengusulan untuk pengembangan rangkaian uji : 1. Melakukan investigasi/ Trouble shooting UPS 2. Analisis kebutuhan arus sumber Catuan Utama (PLN) dan Back UP (GENSET) untuk perangkat telekomunikasi di PT. Telkom AREA NETWORK SORONG. 3. Usulan Sketsa Inovasi Wiring catuan UPS REDUNDANT Gambar 14. Sketsa wiring UPS 4. Uji kelayakan Operasi dari Rangkaian Automatic Switch UPS yang akan di Implementasikan di PT. TELKOM ke depannya. 5. Menyusun langkah-langkah penginstalan UPS dan Jalur wiring Kabel input dan output UPS Redundant. 6. Menyiapkan, menarik kabel serta persiapan yang lain dengan maksud meminimalkan waktu pemadaman listrik ke perangkat saat pemasangan Rangkaian AUTO SWITCH pada SDP (Sub Distribution Panel) Perangkat. 4. KESIMPULAN Dari hasil perancangan, pengamatan dan pengujian alat automatic switch untuk redundant UPS, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil pengamatan dan pengujian terlihat setiap rangkaian bekerja dengan baik sesuai dengan yang dirancang. 2. Pada rangkaian Auto switch tersebut,mempunyai 3 (tiga) tahapan kerja yang akan memicu driver relay sebagai kontrol rangkaian,yaitu kondisi normal kerja input kontaktor K1 ada, kondisi input K1 nihil (hilang), dan kondisi input K1 kembali ada. 3. Hasil pengamatan terlihat pada saat input K1 nihil, dan berganti ke K2 dalam mencatu beban, beban akan mengalami mati sesaat, karena adanya delay waktu switch dari kontaktor K1 ke kontaktor K2. DAFTAR PUSTAKA [1] Divisi Pelatihan, 2001, PT.Telkom Indonesia, Pengantar Teknik Catu Daya, TTC Bandung. [2] Divisi Pelatihan, 1999, PT.Telkom Indonesia, Troubleshooting UPS, Pusdiklat Bandung. [3] Hans De Keulenaer, 2002,Journal of Power Quality Self-Assesment Overview, European Copper Institutes (ECI), http://www.mtecorp.com
  • 11. JELC Vol. 5 No. 1 Jurnal Electro Luceat [Juli] [2019] SISTEM AUTOMATIC SWITCH REDUNDANT UPS UNTUK BEBAN ESSENSIAL 45 [4] Mappa, A. and Rumalutur, S. (2018) “ANALISIS PENGEMBANGAN PANEL ACOS (AUTOMATIC CHANGE OVER SWITCH) PADA GENSET MENGGUNAKAN PLC OMRON CP1E-E30DR-A”, Electro Luceat, 4(2), pp. 5-14. doi: 10.32531/jelekn.v4i2.139. [5] Prinsip Kerja Rectifier dan Inverter, Sistem Catudaya, http://www.wikipedia.com [6] Majalah Elektro Indonesia, Nomor 32, www.indosat.net.id/elektro [7] Sunarno Ir., M. Eng, Ph. D, 2006, Mekanikal Elektrikal Lanjutan, Penerbit Andi, Yogyakarta. [8] Telkom Research & Development Centre, 2008, www.ristinet.com. [9] Tobi, M. and VAN HARLING, V. (2018) “STUDI OPTIMALISASI KUALITAS SISTEM CATU DAYA TERINTEGRASI PADA PT. TELKOM STASIUN BUMI SORONG”, Electro Luceat, 4(2), pp. 35-42. doi: 10.32531/jelekn.v4i2.142. [10] Wasito S., Vademekum Elektronika, 2006, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. [11] Wasito S., Kamus Elektronika, 1997. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.