SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
A1-1
Sistem Monitoring Hasil Penerapan Static Var Compensator
Pada Motor Induksi 3 Phase
Sutedjo
1
, Indhana Sudiharto
2
1,2
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia
1
Email: Sutedjo@eepis-its.edu
2
Indhana Sudiharto@eepis-its.edu
ABSTRAK Sebagian besar beban di industri menggunakan beban yang bersifat induktif, seperti
motor dan trafo. Beban yang bersifat induktif menyebabkan nilai daya reaktif yang tinggi sehingga
menghasilkan nilai faktor daya yang rendah. Nilai faktor daya yang rendah, menunjukkan bahwa
kualitas daya yang dihasilkan masih belum baik, karena kualitas daya yang baik adalah jika nilai
faktor daya mendekati unity dan nilai daya reaktif yang tinggi menyebabkan biaya pemakaian
semakin tinggi. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kualitas daya dan mengurangi biaya
pemakaian, digunakan peralatan Static Var Compensator (SVC) yang berfungsi untuk
mengkompensasi daya reaktif agar nilai faktor daya mendekati unity. Peralatan SVC
menggunakan kapasitor bank yang dirangkai secara paralel terhadap beban, agar proses on dan
off kapasitor bank dapat bekerja secara otomatis maka digunakan rangkaian mikrokontroller dan
sistem dilengkapi dengan sensor arus, sensor frekuensi, sensor tegangan dan zero crossing
detector. Zero crossing detector digunakan untuk mendeteksi beda fasa pada beban, karena nilai
faktor daya tergantung dari beda phase antara arus dan tegangan pada beban.
Data yang diambil oleh sensor-sensor yang bekerja akan dibaca oleh mikrokontroler AVR. Data
akan dikirim oleh media RF modul untuk dikirimkan ke mikrokontroler yang sudah dilengkapi
dengan receiver (penerima) untuk membaca data yang telah terkirim.Proses selanjutnya yaitu data
pada mikrokontroler AVR satunya akan dibaca datanya oleh PC menggunakan hubungan serial .
Kata kunci :Sensor, mikrokontroller, kompensator
1. Pendahuluan
Dengan perkembangan dunia industri yang
pesat dan bertambah kompleks jenis-jenis beban,
maka dibutuhkan kontinyuitas dalam penyaluran
kualitas daya.
Penelitian ini dikerjakan untuk membangun
dan mengimplementasikan suatu perkembangan
dan kemajuan dalam bidang kontrol industri untuk
mendapatkan suatu efisiensi dan efektifitas dalam
industri. Efisiensi dan efektifitas ini sangat penting
dan berpengaruh dalam kinerja suatu perusahaan
atau industri karena akan dapat lebih
mengoptimalkan hasil yang akan diperoleh..
Efisiensi energi listrik dapat ditingkatkan
dengan memperbaiki kualitas daya. Kualitas daya
listrik dikatakan baik apabila power factor (cos θ) >
0.85. Sebagian besar beban industri bersifat
induktif. Sehingga menyebabkan power factor (cos
θ) rendah.
Suatu desain monitoring pada penerapan
static var compensator. SVC dikontrol oleh
mikrokontroller dalam mengaktifkan tiap stepnya.
Untuk mengetahui nilai power faktor digunakan LCD
serta memanfaatkan ADC yang ada pada
mikrokontroller untuk menampilkan nilai – nilai
sensor arus, sensor tegangan, sensor frekuensi
serta daya yang dipakai. Mikrokontroller yang
digunakan adalah AVR Atmega16. Sistem
monitoring berfungsi untuk memonitor data hasil
sensor dan ditampilkan pada komputer. Pada
penelitian ini sistem monitoring dilengkapi oleh
transceiver yang berfungsi untuk mengirimkan data
pada jarak jauh dan dapat memonitor melalui PC
(Personal Komputer). Sistem monitoring berfungsi
untuk memonitor hasil yang telah ditampilkan pada
LCD.
2. Dasar Teori
2.1.Daya Pada Rangkaian 3 Fase Seimbang
Total daya diserap suatu beban 3 fase
dapat diperoleh dengan menjumlahkan daya pada
ketiga fasenya.
S
Gambar 2.1 Segitiga daya untuk suatu
beban induktif
Gambar 2.1 adalah gambar segitiga daya
pada suatu beban induktif dimana terdapat
komponen P(daya aktif), S(daya nyata) dan Q (daya
reaktif). Persamaan 2.1 merupakan persamaan
yang digunakan untuk mencari nilai daya nyata
yaitu dengan penjumlahan daya aktif dan daya
reaktif dalam bentuk bilangan kompleks.
jQPS += ..............................................
(2.1)
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A1-2
Vrn
Vrs -Vtn
60’30’
Gambar 2.2 Hubungan antara suatu tegangan
saluran dengan tegangan-tegangan ke netral
Besar nilai Vrs jika dilihat pada Gambar 2.2
yang merupakan hubungan tegangan saluran
terhadap tegangan netral maka;
VrnVrnVrs 330cos2 0
== ................(2.2)
Pada suatu fasor, Vrs mendahului
0
30 terhadap Vrn maka dapat ditunjukkan pada
Gambar 2.3.
0
303 ∠= VrnVrs ....................................(2.3)
Vrs
Vst
Vtr
Vrn
Vsn
Vtn
Gambar 2.3 Diagram fasor dari tegangan-
tegangan pada rangkaian tiga fasa yang
seimbang
Jika besarnya tegangan ke netral Vp untuk suatu
beban yang terhubung -Y adalah pada
persamaan(2.3)
VcnVbnVanVp === …….........……(2.4)
Dan jika besarnya arus fasa Ip untuk suatu beban
yang terhubung Y adalah pada persamaan (2.5)
IcnIbnIanIp === …......….....…….(2.5)
maka daya 3 fasa total didapatkan,
ϕcos3 PP IVP = ……....…………...…...(2.6)
dimana ϕ adalah suatu sudut dimana arus tertinggal
terhadap tegangan fasa ,jadi sama dengan sudut
dari impedansi dimasing-masing fasa.Jika LV dan
LI berturut-turut adalah besarnya tegangan antar
saluran dan arus saluran,maka,
3
L
P
V
V = dan
LP II = …….....……............…...…........(2.7)
dengan mensubstitusikan ke persamaan diperoleh;
ϕcos3 LL IVP = ………….....…...……(2.8)
maka total VAR adalah
ϕsin3 Pp IVQ = …….......……...……....(2.9)
ϕsin3 LL IVQ = ……......…....………(2.10)
dan VA dari beban adalah
LL IVQPS 322
=+= …...….....….(2.11)
Persamaan 2.11 adalah persamaan biasa dipakai
untuk menghitung ,,QP dan S pada jaringan 3
fasa yang seimbang,karena kuantitas yang biasanya
diketahui adalah tegangan antar saluran ,arus kawat
dan faktor daya atau cos ϕ .
2.1.1 Daya Aktif
Nilai besaran daya masukan diubah menjadi
daya keluaran dan P dalam Watt(W) dan
dirumuskan sebagai berikut.
ϕcos3 LL IVP = ………………...(2.12)
Pada keseluruhan daya masukan daya
semu dikonversikan menjadi daya keluaran sebagai
daya aktif pada daya keluaran pada motor yang
sebenarnya.Kualitas dari konversi daya
diindikasikan sebagai ϕcos yaitu factor daya.
2.1.2Daya Reaktif
Mesin Listrik bekerja berdasarkan konversi
dari energi elektromagnet (motor listrik
,tranformator).Bagian dari energi masukan diserap
dan menghasilkan medan megnet.Beban induktif
menggeser sudut fasa antara tegangan dan arus
Daya dihasilkan dari gelombang tegangan dan arus
yang mempunyai polaritas yang berkebalikan.ini
disebut daya reaktif.Bagian dari energi ini disebut
sebagai daya reaktif Q dalam VAR(volt ampere
reaktif). Var tidak dapat dirubah menjadi daya aktif
dan kembali ke sumber jaringan selama terjadi
perubahan medan megnetik.Tetapi energi yang
sama akan digunakan pada jaringan apabila
dibutuhkan pada perubahan medan megnetik yang
selanjutnya.
ϕsin3 LL IVQ = ….......……………(2.13)
2.1.3.Daya Semu
Daya listrik yang diserap pada peralatan
dari sebuah sumber listrik disebut daya
semu,dinotasikan sebagai S VA(volt ampere),dan
mengandung daya aktif dan daya reaktif.
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A1-3
LL IVS 3= ……….........……..………(2.14)
2.1.4.Faktor Daya
Secara ilmu kelistrikan faktor daya
diindikasikan sebagai pf, pada sebuah rangkaian
listrik yang didefinisikan sebagai cosinus dari sedut
fase antara gelombang fundamental tegangan dan
arus.Definisi lain dari faktor daya adalah
perbandingan antara daya aktif dan daya semu.
S
P
dayasemu
dayaaktif
rpowerfakto == .............(2.15)
2.2. Kompensasi daya reaktif
Pembalikan energi magnetik yang sebagai
suplai pada rangkaian yaitu daya reaktif tanpa
kompensasi dapat disimpan sementara di kapasitor
dan dapat digunakan pada saat perubahan
magnetik.Untuk menghitung kapasitor yang
dibutuhkan untuk daya reaktif yaitu CQ pada VAR
dirumuskan.
[ ]var)2tan1(tan* ϕϕ −= PQC …......(2.16)
Kapasitor CQ akan mengkompensasi
induksi Q dan mengkompensasi ϕcos menjadi 1.
Hubungan dan Rating Kapasitor
[ ]
( )
)20.2..(..........**2*)(**)(
)19.2...(..............................
**2
1
*
1
)18.2(........................................
)17.2.........(........................................var
22
2
*
CfVcCVcQ
CfC
X
X
V
X
VV
Q
IVQ
C
C
C
C
C
CC
C
CCC
πϖ
πω
==
==
==
=
2.3. Hubungan Delta
( )
( ) ( )
)19.2......(..........
*2**3**3
)18.2......(........................................***3
22
2
fV
Qtot
V
Qtot
Cdelta
CVQtot
LL
L
πω
ω
==
=
3. Perancangan Dan Pembuatan
Pada Sistem Monitoring Hasil Penerapan Static Var
Compensator
Pada Motor Induksi 3 Phase, membahas
permasalahan sensor, sistem komunikasi dan
sistem perangkat lunak. Berikut ini merupaka
bentuk diagram blok secara keseluruhan
Gambar 3.1 Blok Diagram perangkat Keras
3.1 Pengambilan Data Motor
Pengambilan data motor yaitu saat ketiga
motor dijalankan bersamaan dan data-data
parameternya diukur menggunakan fluke.
Tabel 3.1 Pengukuran Parameter Motor
Menggunakan Fluke
Parameter Nilai
Tegangan 379,2 V
Arus 5,99 A
Frekuensi 50,4 Hz
P 0,83 KW
S 3,98 KVA
Q 3,88 KVAR
Cos pi 0,21
3.2 Data Perhitungan
Pada penelitian membandingkan data hasil
pengkuran yang dilakuakan oleh fluke,
menggunakan aplikasi visual Basic dan data
perhitungan menggunakan perhitungan
manual.Sehingga data yang diperoleh bisa
dibandingkan.
Perhitungan daya reaktif didapat;
ϕcos3 NLNL IVP −−=
21,0*99,5*220*3=P
WP 214,830=
Pada hubungan bintang tegangan Line to line
didapatkan yaitu;
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A1-4
3
LL
NL
V
V −
− =
3
380
=−NLV
VV NL 5,223=−
Perhitungan Daya reaktif yaitu;
ϕsin3 LLLL IVQ −−=
97,0*99,5*380*3=Q
var45,3753=Q
Perhitungan daya semu yaitu;
LLLL IVS −−= 3
99,5*380*3=S
VAS 54,3869=
Perhitungan factor daya yaitu;
S
P
dayasemu
dayaaktif
rpowerfakto ==ϕcos
54,3869
21,830
cos =ϕrpowerfakto
21,0cos =ϕrpowerfakto
Target untuk memperbaiki factor daya hingga 0,99
14,02
33,41
99,02
21,01
=
=
=
=
ϕ
ϕ
ϕ
ϕ
Tan
Tan
Cos
Cos
Untuk medapatkan daya reaktif pada kapasitor
untuk memperbaiki faktor daya adalah dengan
perumusan sebagai berikut.
[ ]var)2tan1(tan* ϕϕ −= PQC
[ ]var)14,033,4(*21,830 −=CQ
var5,3478=CQ
4. Pengujian
4.1 Pengujian Sensor Tegangan
Pengujian tegangan digunakan voltage divider
sebagai sensor tegangan.
Gambar 4.1 Sensor Tegangan
Vout= xVin
RR
R
21
2
+
............................(4.1)
dimana,
Vout=Tegangan output dari resistor (V)
Vin=Tegangan sumber (V)
R1 dan R2=Resistor ( )
Tabel 4.1 Data Sampling
Pengukuran Sensor Tegangan
Tegangan
Pada
phasa
Tegangan
Output
(Vdc)
R-N 0.35-0,94
S-N 0,35-0,95
T-N 0,33-094
4.2 Pengujian Sensor Frekuensi
Sensor frekuensi menggunakan typical
application dari IC LM2917. Sensor mendeteksi
frekuensi pada motor. Frekuensi yang masuk ke
sensor dikonversikan ke dalam bentuk tegangan dc,
yang kemudian masuk ke ADC.
Sesuai dengan datasheet, sensor frekuensi
menghasilkan output tegangan sebesar 1 Vdc
apabila diberi input frekuensi sebesar 66 Hz
(Vout=66Hz/V). Apabila frekuensi pada generator
sebesar 50 Hz, maka output tegangan pada sensor
frekuensi dapat dihitung dengan menggunakan
perbandingan :
50
66
=
x
1
....................................... ..(4.2)
dimana,
x = output tegangan pada saat frekuensi 50 Hz
Gambar 4.2 Rangkaian sensor frekuensi
Tabel 4.2 Data Sampling Pengukuran Sensor
Frekuensi
Frekuensi Input
(Hz)
Tegangan
Output
(Vdc)
48 0.750
49 0.766
50 0,785
51 0.803
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A1-5
4.3 Pengujian Sensor Arus
Sensor hall effect digunakan untuk mensensor kuat
medan magnet dengan sensitifitas 13mV/G. Jadi
setiap terjadi perubahan 1 Gauss maka Output dari
sensor hall effect mengalami kenaikan sebesar
13mV. Sensor hall effect memiliki default keluaran
sebesar -+ 2,5V pada saat 0 Gauss.
Gambar 4.3 Letak sensor
Gambar4.4 Rangkaian simulasi penyearah
Tabel 4.3 Data Sampling Pengukuran Sensor
Arus1
Arus Pada
Phasa
Vout sensor
(Vdc)
R 2,551-2,723
S 2,521-2,718
T 2,560-2,724
4.4 Pengujian Zero Crossing
Untuk mengubah tegangan yang masuk dari
sensor tegangan dan sensor arus berupa
gelombang sinus menjadi gelombang kotak maka
diperlukan rangkaian zero crossing detector dengan
mengggunakan IC LM358.
Gambar 4.5 Rangkaian zero crossing detector
Tabel 4.4 Prosentase Error antara cos φ meter
dengan output rangkaian x-or
Gambar 4.6 Integrasi keypad, LCD pada
mikrokontroller
4.5. Data Sistim Monitoring
Tabel 4.5 Hasil simulasi menggunakan PSIM
Step Pf P (W) S (VA) Q
(VAR)
0 0,22 872,18 3858 3760,3
1 0,40 879,5 2134,22 1945,6
2 0,99 887,26 896,66 131,11
Tabel 4.6 Data hasil perhitungan secara teori
Step Pf W VA VAR
0 0,21 830,21 3869,54 3753,45
1 0,99 830 8368,35 10,15
Tabel 4.7 Hasil perbaikan faktor daya
yang ditampilkan pada visual basic
Step Pf W VA VAR
0 0,22 867,11 3941,40 3823,16
1 0,40 878,61 2196,54 1998,85
2 0,99 876,09 884,84 88,49
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A1-6
4.5. Tampilan Hasil Perbaikan Factor Daya
Menggunakan Visual Basic (VB)
Gambar 4.7 Tampilan pada VB factor daya
pada saat tanpa kompensasi kapasitor
Gambar 4.17 Tampilan pada VB hasil perbaikan
factor daya saat menggunakan kompensasi
kapasitor step 1
Gambar 4.17 Tampilan pada VB hasil perbaikan
factor daya saat menggunakan kompensasi
kapasitor step 2
5. Kesimpulan
Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan
sistem kemudian dilakukan pengujian dan analisa,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1.Tegangan masukan pada sensor frekuensi
tidak boleh melebihi dari 1.5 Vac.Sensor
frekuensi memiliki prosentase error
antara 0.15% – 4.2%.
2. Sensor arus mengalami kenaikan sekitar
10 mV setiap terjadi perubahan arus
sebesar 0,1 Ampere. Sensor arus
memiliki prosentase error antara 0.2% -
2.2 %.
3. Sensor tegangan mengalami kenaikan
sekitar 0.06 V setiap terjadi perubahan
tegangan sebesar 10 V. Sensor tegangan
memiliki prosentase error 8% - 26 %.
4. Zero crossing detector mempunyai rata-
rata error pembacaan beda fasa sebesar
12.02%.
5. Sistem dapat memperbaiki faktor daya
beban. Dari factor daya awal 0.22, dapat
diperbaiki menjadi 0.99.
DAFTAR PUSTAKA
1. Power Factor Regulator (PFR) menggunakan
PLC, EEPIS Jurnal 2001, volume 6, Yahya
Chusna Asrif, Indhana Sudiharto
2. Seimen journal, Malaga seminar, Spanyol,
2003
3. Scheneider journal, King Mongkut University
seminar, Bangkok, 2004
4. Jinn-Chang Wu, Hurng-Liahng Jou, Kuen-Der
Wu, and Nan-Tsun Shen,” Hybrid Switch to
Suppress the Inrush Current of AC Power
Capacitor”, IEEE Transactions On Power
Delivery, Vol. 20, No. 1, January 2005
5. J. H. Tovar-Hernández, C. R. Fuerte-Esquivel,
dan V. M. Chavéz-Ornelas, ‘’ Modeling of
Static VAR’s Compensators in Fast
Decoupled Load Flow “IEEE Transactions On
Power Systems, Vol. 20, No. 1, February
2005.
6. Theodora R.Bosela, “Introduction Electrical
Power Sytem Tecnology, Printice Hall, unitet
State of America, 1997
7. Indhana Sudiarto, Mochamad Ashari “Desain
Soft Switch Static Var Compensator untuk
mengurangi Inrush Current pada Kapasitor
Bank”, Seminar Nasional Pasca Sarjana VI,
2006, Volume 1 hal 6-19
8. Yahya Chusna Arif, buku diktat kualitas daya
PENS,

More Related Content

What's hot

Soal Analisa Sistem Tenaga Listrik
Soal Analisa Sistem Tenaga ListrikSoal Analisa Sistem Tenaga Listrik
Soal Analisa Sistem Tenaga Listrikazikin09
 
Capasitor Bank-PPM5 PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Capasitor Bank-PPM5 PT. Indah Kiat Pulp & PaperCapasitor Bank-PPM5 PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Capasitor Bank-PPM5 PT. Indah Kiat Pulp & PaperIstana Sembiring
 
Kuliah 4 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Konsep Awal Penghitungan, Tips Menghin...
Kuliah 4 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Konsep Awal Penghitungan, Tips Menghin...Kuliah 4 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Konsep Awal Penghitungan, Tips Menghin...
Kuliah 4 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Konsep Awal Penghitungan, Tips Menghin...Fathan Hakim
 
Materi Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikMateri Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikCharis Muhammad
 
MGPI system by Danang Arengga
MGPI system by Danang ArenggaMGPI system by Danang Arengga
MGPI system by Danang Arenggadanang arengga
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Kevin Adit
 
Potensial listrik dan kapasitor
Potensial listrik dan kapasitorPotensial listrik dan kapasitor
Potensial listrik dan kapasitorOvhe Andika
 
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bankRumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bankReza Pahlepi
 
Sistem monitoring pencurian listrik
Sistem monitoring pencurian listrikSistem monitoring pencurian listrik
Sistem monitoring pencurian listrikEko Hadi Kesuma
 
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbangSimon Patabang
 
9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc 9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc Emanuel Manek
 
Kuliah 1 pengantar elektronika daya 1
Kuliah 1 pengantar elektronika daya  1Kuliah 1 pengantar elektronika daya  1
Kuliah 1 pengantar elektronika daya 1w1nds
 

What's hot (20)

Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
Soal Analisa Sistem Tenaga Listrik
Soal Analisa Sistem Tenaga ListrikSoal Analisa Sistem Tenaga Listrik
Soal Analisa Sistem Tenaga Listrik
 
Capasitor Bank-PPM5 PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Capasitor Bank-PPM5 PT. Indah Kiat Pulp & PaperCapasitor Bank-PPM5 PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Capasitor Bank-PPM5 PT. Indah Kiat Pulp & Paper
 
Kuliah 4 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Konsep Awal Penghitungan, Tips Menghin...
Kuliah 4 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Konsep Awal Penghitungan, Tips Menghin...Kuliah 4 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Konsep Awal Penghitungan, Tips Menghin...
Kuliah 4 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Konsep Awal Penghitungan, Tips Menghin...
 
Materi Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikMateri Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga Listrik
 
MGPI system by Danang Arengga
MGPI system by Danang ArenggaMGPI system by Danang Arengga
MGPI system by Danang Arengga
 
Bahan daya ku
Bahan daya kuBahan daya ku
Bahan daya ku
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)
 
1. energi listrik
1. energi listrik1. energi listrik
1. energi listrik
 
Potensial listrik dan kapasitor
Potensial listrik dan kapasitorPotensial listrik dan kapasitor
Potensial listrik dan kapasitor
 
Instalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasaInstalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasa
 
Kelompok 2 ti 3505
Kelompok 2 ti 3505Kelompok 2 ti 3505
Kelompok 2 ti 3505
 
kWh Meter
kWh MeterkWh Meter
kWh Meter
 
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bankRumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bank
 
Sistem monitoring pencurian listrik
Sistem monitoring pencurian listrikSistem monitoring pencurian listrik
Sistem monitoring pencurian listrik
 
ppt KWH meter
ppt KWH meterppt KWH meter
ppt KWH meter
 
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
 
A1 Ohm Kiki
A1 Ohm KikiA1 Ohm Kiki
A1 Ohm Kiki
 
9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc 9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc
 
Kuliah 1 pengantar elektronika daya 1
Kuliah 1 pengantar elektronika daya  1Kuliah 1 pengantar elektronika daya  1
Kuliah 1 pengantar elektronika daya 1
 

Similar to MONITORING SVC

Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezonrezon arif
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 
Acar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaAcar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaYuwan Kilmi
 
Agustinus siahaan-08120201006
Agustinus siahaan-08120201006Agustinus siahaan-08120201006
Agustinus siahaan-08120201006Hery Andy
 
144 article text-466-1-10-20190811 (1)
144 article text-466-1-10-20190811 (1)144 article text-466-1-10-20190811 (1)
144 article text-466-1-10-20190811 (1)andiiswandi4
 
4.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik014.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik01Rianda Ecoel
 
Its undergraduate-12857-presentation
Its undergraduate-12857-presentationIts undergraduate-12857-presentation
Its undergraduate-12857-presentationBobby Tampubolon
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Aris Widodo
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 
6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balik6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balikSyihab Ikbal
 
Bab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianBab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianbayu dewangga
 
ppt kelompok 2.pptx
ppt kelompok 2.pptxppt kelompok 2.pptx
ppt kelompok 2.pptxVandyDp1
 
Daya listrik dan perbaikannya
Daya listrik dan perbaikannyaDaya listrik dan perbaikannya
Daya listrik dan perbaikannyaIsnan Nabawi
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Djodi Antono
 
BAB 5 - ARUS BOLAK-BALIK.pptx
BAB 5 - ARUS BOLAK-BALIK.pptxBAB 5 - ARUS BOLAK-BALIK.pptx
BAB 5 - ARUS BOLAK-BALIK.pptxUlfiaPerdani2
 

Similar to MONITORING SVC (20)

Download
DownloadDownload
Download
 
Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezon
 
14008 6-377466573892
14008 6-37746657389214008 6-377466573892
14008 6-377466573892
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
Pdte praktikum 3
Pdte   praktikum 3Pdte   praktikum 3
Pdte praktikum 3
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
Acar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaAcar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahaya
 
Agustinus siahaan-08120201006
Agustinus siahaan-08120201006Agustinus siahaan-08120201006
Agustinus siahaan-08120201006
 
144 article text-466-1-10-20190811 (1)
144 article text-466-1-10-20190811 (1)144 article text-466-1-10-20190811 (1)
144 article text-466-1-10-20190811 (1)
 
Paper Seminar Final
Paper Seminar FinalPaper Seminar Final
Paper Seminar Final
 
4.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik014.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik01
 
Its undergraduate-12857-presentation
Its undergraduate-12857-presentationIts undergraduate-12857-presentation
Its undergraduate-12857-presentation
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balik6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balik
 
Bab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianBab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaian
 
ppt kelompok 2.pptx
ppt kelompok 2.pptxppt kelompok 2.pptx
ppt kelompok 2.pptx
 
Daya listrik dan perbaikannya
Daya listrik dan perbaikannyaDaya listrik dan perbaikannya
Daya listrik dan perbaikannya
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120
 
BAB 5 - ARUS BOLAK-BALIK.pptx
BAB 5 - ARUS BOLAK-BALIK.pptxBAB 5 - ARUS BOLAK-BALIK.pptx
BAB 5 - ARUS BOLAK-BALIK.pptx
 

Recently uploaded

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

MONITORING SVC

  • 1. SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A1-1 Sistem Monitoring Hasil Penerapan Static Var Compensator Pada Motor Induksi 3 Phase Sutedjo 1 , Indhana Sudiharto 2 1,2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia 1 Email: Sutedjo@eepis-its.edu 2 Indhana Sudiharto@eepis-its.edu ABSTRAK Sebagian besar beban di industri menggunakan beban yang bersifat induktif, seperti motor dan trafo. Beban yang bersifat induktif menyebabkan nilai daya reaktif yang tinggi sehingga menghasilkan nilai faktor daya yang rendah. Nilai faktor daya yang rendah, menunjukkan bahwa kualitas daya yang dihasilkan masih belum baik, karena kualitas daya yang baik adalah jika nilai faktor daya mendekati unity dan nilai daya reaktif yang tinggi menyebabkan biaya pemakaian semakin tinggi. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kualitas daya dan mengurangi biaya pemakaian, digunakan peralatan Static Var Compensator (SVC) yang berfungsi untuk mengkompensasi daya reaktif agar nilai faktor daya mendekati unity. Peralatan SVC menggunakan kapasitor bank yang dirangkai secara paralel terhadap beban, agar proses on dan off kapasitor bank dapat bekerja secara otomatis maka digunakan rangkaian mikrokontroller dan sistem dilengkapi dengan sensor arus, sensor frekuensi, sensor tegangan dan zero crossing detector. Zero crossing detector digunakan untuk mendeteksi beda fasa pada beban, karena nilai faktor daya tergantung dari beda phase antara arus dan tegangan pada beban. Data yang diambil oleh sensor-sensor yang bekerja akan dibaca oleh mikrokontroler AVR. Data akan dikirim oleh media RF modul untuk dikirimkan ke mikrokontroler yang sudah dilengkapi dengan receiver (penerima) untuk membaca data yang telah terkirim.Proses selanjutnya yaitu data pada mikrokontroler AVR satunya akan dibaca datanya oleh PC menggunakan hubungan serial . Kata kunci :Sensor, mikrokontroller, kompensator 1. Pendahuluan Dengan perkembangan dunia industri yang pesat dan bertambah kompleks jenis-jenis beban, maka dibutuhkan kontinyuitas dalam penyaluran kualitas daya. Penelitian ini dikerjakan untuk membangun dan mengimplementasikan suatu perkembangan dan kemajuan dalam bidang kontrol industri untuk mendapatkan suatu efisiensi dan efektifitas dalam industri. Efisiensi dan efektifitas ini sangat penting dan berpengaruh dalam kinerja suatu perusahaan atau industri karena akan dapat lebih mengoptimalkan hasil yang akan diperoleh.. Efisiensi energi listrik dapat ditingkatkan dengan memperbaiki kualitas daya. Kualitas daya listrik dikatakan baik apabila power factor (cos θ) > 0.85. Sebagian besar beban industri bersifat induktif. Sehingga menyebabkan power factor (cos θ) rendah. Suatu desain monitoring pada penerapan static var compensator. SVC dikontrol oleh mikrokontroller dalam mengaktifkan tiap stepnya. Untuk mengetahui nilai power faktor digunakan LCD serta memanfaatkan ADC yang ada pada mikrokontroller untuk menampilkan nilai – nilai sensor arus, sensor tegangan, sensor frekuensi serta daya yang dipakai. Mikrokontroller yang digunakan adalah AVR Atmega16. Sistem monitoring berfungsi untuk memonitor data hasil sensor dan ditampilkan pada komputer. Pada penelitian ini sistem monitoring dilengkapi oleh transceiver yang berfungsi untuk mengirimkan data pada jarak jauh dan dapat memonitor melalui PC (Personal Komputer). Sistem monitoring berfungsi untuk memonitor hasil yang telah ditampilkan pada LCD. 2. Dasar Teori 2.1.Daya Pada Rangkaian 3 Fase Seimbang Total daya diserap suatu beban 3 fase dapat diperoleh dengan menjumlahkan daya pada ketiga fasenya. S Gambar 2.1 Segitiga daya untuk suatu beban induktif Gambar 2.1 adalah gambar segitiga daya pada suatu beban induktif dimana terdapat komponen P(daya aktif), S(daya nyata) dan Q (daya reaktif). Persamaan 2.1 merupakan persamaan yang digunakan untuk mencari nilai daya nyata yaitu dengan penjumlahan daya aktif dan daya reaktif dalam bentuk bilangan kompleks. jQPS += .............................................. (2.1)
  • 2. SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A1-2 Vrn Vrs -Vtn 60’30’ Gambar 2.2 Hubungan antara suatu tegangan saluran dengan tegangan-tegangan ke netral Besar nilai Vrs jika dilihat pada Gambar 2.2 yang merupakan hubungan tegangan saluran terhadap tegangan netral maka; VrnVrnVrs 330cos2 0 == ................(2.2) Pada suatu fasor, Vrs mendahului 0 30 terhadap Vrn maka dapat ditunjukkan pada Gambar 2.3. 0 303 ∠= VrnVrs ....................................(2.3) Vrs Vst Vtr Vrn Vsn Vtn Gambar 2.3 Diagram fasor dari tegangan- tegangan pada rangkaian tiga fasa yang seimbang Jika besarnya tegangan ke netral Vp untuk suatu beban yang terhubung -Y adalah pada persamaan(2.3) VcnVbnVanVp === …….........……(2.4) Dan jika besarnya arus fasa Ip untuk suatu beban yang terhubung Y adalah pada persamaan (2.5) IcnIbnIanIp === …......….....…….(2.5) maka daya 3 fasa total didapatkan, ϕcos3 PP IVP = ……....…………...…...(2.6) dimana ϕ adalah suatu sudut dimana arus tertinggal terhadap tegangan fasa ,jadi sama dengan sudut dari impedansi dimasing-masing fasa.Jika LV dan LI berturut-turut adalah besarnya tegangan antar saluran dan arus saluran,maka, 3 L P V V = dan LP II = …….....……............…...…........(2.7) dengan mensubstitusikan ke persamaan diperoleh; ϕcos3 LL IVP = ………….....…...……(2.8) maka total VAR adalah ϕsin3 Pp IVQ = …….......……...……....(2.9) ϕsin3 LL IVQ = ……......…....………(2.10) dan VA dari beban adalah LL IVQPS 322 =+= …...….....….(2.11) Persamaan 2.11 adalah persamaan biasa dipakai untuk menghitung ,,QP dan S pada jaringan 3 fasa yang seimbang,karena kuantitas yang biasanya diketahui adalah tegangan antar saluran ,arus kawat dan faktor daya atau cos ϕ . 2.1.1 Daya Aktif Nilai besaran daya masukan diubah menjadi daya keluaran dan P dalam Watt(W) dan dirumuskan sebagai berikut. ϕcos3 LL IVP = ………………...(2.12) Pada keseluruhan daya masukan daya semu dikonversikan menjadi daya keluaran sebagai daya aktif pada daya keluaran pada motor yang sebenarnya.Kualitas dari konversi daya diindikasikan sebagai ϕcos yaitu factor daya. 2.1.2Daya Reaktif Mesin Listrik bekerja berdasarkan konversi dari energi elektromagnet (motor listrik ,tranformator).Bagian dari energi masukan diserap dan menghasilkan medan megnet.Beban induktif menggeser sudut fasa antara tegangan dan arus Daya dihasilkan dari gelombang tegangan dan arus yang mempunyai polaritas yang berkebalikan.ini disebut daya reaktif.Bagian dari energi ini disebut sebagai daya reaktif Q dalam VAR(volt ampere reaktif). Var tidak dapat dirubah menjadi daya aktif dan kembali ke sumber jaringan selama terjadi perubahan medan megnetik.Tetapi energi yang sama akan digunakan pada jaringan apabila dibutuhkan pada perubahan medan megnetik yang selanjutnya. ϕsin3 LL IVQ = ….......……………(2.13) 2.1.3.Daya Semu Daya listrik yang diserap pada peralatan dari sebuah sumber listrik disebut daya semu,dinotasikan sebagai S VA(volt ampere),dan mengandung daya aktif dan daya reaktif.
  • 3. SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A1-3 LL IVS 3= ……….........……..………(2.14) 2.1.4.Faktor Daya Secara ilmu kelistrikan faktor daya diindikasikan sebagai pf, pada sebuah rangkaian listrik yang didefinisikan sebagai cosinus dari sedut fase antara gelombang fundamental tegangan dan arus.Definisi lain dari faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif dan daya semu. S P dayasemu dayaaktif rpowerfakto == .............(2.15) 2.2. Kompensasi daya reaktif Pembalikan energi magnetik yang sebagai suplai pada rangkaian yaitu daya reaktif tanpa kompensasi dapat disimpan sementara di kapasitor dan dapat digunakan pada saat perubahan magnetik.Untuk menghitung kapasitor yang dibutuhkan untuk daya reaktif yaitu CQ pada VAR dirumuskan. [ ]var)2tan1(tan* ϕϕ −= PQC …......(2.16) Kapasitor CQ akan mengkompensasi induksi Q dan mengkompensasi ϕcos menjadi 1. Hubungan dan Rating Kapasitor [ ] ( ) )20.2..(..........**2*)(**)( )19.2...(.............................. **2 1 * 1 )18.2(........................................ )17.2.........(........................................var 22 2 * CfVcCVcQ CfC X X V X VV Q IVQ C C C C C CC C CCC πϖ πω == == == = 2.3. Hubungan Delta ( ) ( ) ( ) )19.2......(.......... *2**3**3 )18.2......(........................................***3 22 2 fV Qtot V Qtot Cdelta CVQtot LL L πω ω == = 3. Perancangan Dan Pembuatan Pada Sistem Monitoring Hasil Penerapan Static Var Compensator Pada Motor Induksi 3 Phase, membahas permasalahan sensor, sistem komunikasi dan sistem perangkat lunak. Berikut ini merupaka bentuk diagram blok secara keseluruhan Gambar 3.1 Blok Diagram perangkat Keras 3.1 Pengambilan Data Motor Pengambilan data motor yaitu saat ketiga motor dijalankan bersamaan dan data-data parameternya diukur menggunakan fluke. Tabel 3.1 Pengukuran Parameter Motor Menggunakan Fluke Parameter Nilai Tegangan 379,2 V Arus 5,99 A Frekuensi 50,4 Hz P 0,83 KW S 3,98 KVA Q 3,88 KVAR Cos pi 0,21 3.2 Data Perhitungan Pada penelitian membandingkan data hasil pengkuran yang dilakuakan oleh fluke, menggunakan aplikasi visual Basic dan data perhitungan menggunakan perhitungan manual.Sehingga data yang diperoleh bisa dibandingkan. Perhitungan daya reaktif didapat; ϕcos3 NLNL IVP −−= 21,0*99,5*220*3=P WP 214,830= Pada hubungan bintang tegangan Line to line didapatkan yaitu;
  • 4. SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A1-4 3 LL NL V V − − = 3 380 =−NLV VV NL 5,223=− Perhitungan Daya reaktif yaitu; ϕsin3 LLLL IVQ −−= 97,0*99,5*380*3=Q var45,3753=Q Perhitungan daya semu yaitu; LLLL IVS −−= 3 99,5*380*3=S VAS 54,3869= Perhitungan factor daya yaitu; S P dayasemu dayaaktif rpowerfakto ==ϕcos 54,3869 21,830 cos =ϕrpowerfakto 21,0cos =ϕrpowerfakto Target untuk memperbaiki factor daya hingga 0,99 14,02 33,41 99,02 21,01 = = = = ϕ ϕ ϕ ϕ Tan Tan Cos Cos Untuk medapatkan daya reaktif pada kapasitor untuk memperbaiki faktor daya adalah dengan perumusan sebagai berikut. [ ]var)2tan1(tan* ϕϕ −= PQC [ ]var)14,033,4(*21,830 −=CQ var5,3478=CQ 4. Pengujian 4.1 Pengujian Sensor Tegangan Pengujian tegangan digunakan voltage divider sebagai sensor tegangan. Gambar 4.1 Sensor Tegangan Vout= xVin RR R 21 2 + ............................(4.1) dimana, Vout=Tegangan output dari resistor (V) Vin=Tegangan sumber (V) R1 dan R2=Resistor ( ) Tabel 4.1 Data Sampling Pengukuran Sensor Tegangan Tegangan Pada phasa Tegangan Output (Vdc) R-N 0.35-0,94 S-N 0,35-0,95 T-N 0,33-094 4.2 Pengujian Sensor Frekuensi Sensor frekuensi menggunakan typical application dari IC LM2917. Sensor mendeteksi frekuensi pada motor. Frekuensi yang masuk ke sensor dikonversikan ke dalam bentuk tegangan dc, yang kemudian masuk ke ADC. Sesuai dengan datasheet, sensor frekuensi menghasilkan output tegangan sebesar 1 Vdc apabila diberi input frekuensi sebesar 66 Hz (Vout=66Hz/V). Apabila frekuensi pada generator sebesar 50 Hz, maka output tegangan pada sensor frekuensi dapat dihitung dengan menggunakan perbandingan : 50 66 = x 1 ....................................... ..(4.2) dimana, x = output tegangan pada saat frekuensi 50 Hz Gambar 4.2 Rangkaian sensor frekuensi Tabel 4.2 Data Sampling Pengukuran Sensor Frekuensi Frekuensi Input (Hz) Tegangan Output (Vdc) 48 0.750 49 0.766 50 0,785 51 0.803
  • 5. SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A1-5 4.3 Pengujian Sensor Arus Sensor hall effect digunakan untuk mensensor kuat medan magnet dengan sensitifitas 13mV/G. Jadi setiap terjadi perubahan 1 Gauss maka Output dari sensor hall effect mengalami kenaikan sebesar 13mV. Sensor hall effect memiliki default keluaran sebesar -+ 2,5V pada saat 0 Gauss. Gambar 4.3 Letak sensor Gambar4.4 Rangkaian simulasi penyearah Tabel 4.3 Data Sampling Pengukuran Sensor Arus1 Arus Pada Phasa Vout sensor (Vdc) R 2,551-2,723 S 2,521-2,718 T 2,560-2,724 4.4 Pengujian Zero Crossing Untuk mengubah tegangan yang masuk dari sensor tegangan dan sensor arus berupa gelombang sinus menjadi gelombang kotak maka diperlukan rangkaian zero crossing detector dengan mengggunakan IC LM358. Gambar 4.5 Rangkaian zero crossing detector Tabel 4.4 Prosentase Error antara cos φ meter dengan output rangkaian x-or Gambar 4.6 Integrasi keypad, LCD pada mikrokontroller 4.5. Data Sistim Monitoring Tabel 4.5 Hasil simulasi menggunakan PSIM Step Pf P (W) S (VA) Q (VAR) 0 0,22 872,18 3858 3760,3 1 0,40 879,5 2134,22 1945,6 2 0,99 887,26 896,66 131,11 Tabel 4.6 Data hasil perhitungan secara teori Step Pf W VA VAR 0 0,21 830,21 3869,54 3753,45 1 0,99 830 8368,35 10,15 Tabel 4.7 Hasil perbaikan faktor daya yang ditampilkan pada visual basic Step Pf W VA VAR 0 0,22 867,11 3941,40 3823,16 1 0,40 878,61 2196,54 1998,85 2 0,99 876,09 884,84 88,49
  • 6. SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A1-6 4.5. Tampilan Hasil Perbaikan Factor Daya Menggunakan Visual Basic (VB) Gambar 4.7 Tampilan pada VB factor daya pada saat tanpa kompensasi kapasitor Gambar 4.17 Tampilan pada VB hasil perbaikan factor daya saat menggunakan kompensasi kapasitor step 1 Gambar 4.17 Tampilan pada VB hasil perbaikan factor daya saat menggunakan kompensasi kapasitor step 2 5. Kesimpulan Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem kemudian dilakukan pengujian dan analisa, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1.Tegangan masukan pada sensor frekuensi tidak boleh melebihi dari 1.5 Vac.Sensor frekuensi memiliki prosentase error antara 0.15% – 4.2%. 2. Sensor arus mengalami kenaikan sekitar 10 mV setiap terjadi perubahan arus sebesar 0,1 Ampere. Sensor arus memiliki prosentase error antara 0.2% - 2.2 %. 3. Sensor tegangan mengalami kenaikan sekitar 0.06 V setiap terjadi perubahan tegangan sebesar 10 V. Sensor tegangan memiliki prosentase error 8% - 26 %. 4. Zero crossing detector mempunyai rata- rata error pembacaan beda fasa sebesar 12.02%. 5. Sistem dapat memperbaiki faktor daya beban. Dari factor daya awal 0.22, dapat diperbaiki menjadi 0.99. DAFTAR PUSTAKA 1. Power Factor Regulator (PFR) menggunakan PLC, EEPIS Jurnal 2001, volume 6, Yahya Chusna Asrif, Indhana Sudiharto 2. Seimen journal, Malaga seminar, Spanyol, 2003 3. Scheneider journal, King Mongkut University seminar, Bangkok, 2004 4. Jinn-Chang Wu, Hurng-Liahng Jou, Kuen-Der Wu, and Nan-Tsun Shen,” Hybrid Switch to Suppress the Inrush Current of AC Power Capacitor”, IEEE Transactions On Power Delivery, Vol. 20, No. 1, January 2005 5. J. H. Tovar-Hernández, C. R. Fuerte-Esquivel, dan V. M. Chavéz-Ornelas, ‘’ Modeling of Static VAR’s Compensators in Fast Decoupled Load Flow “IEEE Transactions On Power Systems, Vol. 20, No. 1, February 2005. 6. Theodora R.Bosela, “Introduction Electrical Power Sytem Tecnology, Printice Hall, unitet State of America, 1997 7. Indhana Sudiarto, Mochamad Ashari “Desain Soft Switch Static Var Compensator untuk mengurangi Inrush Current pada Kapasitor Bank”, Seminar Nasional Pasca Sarjana VI, 2006, Volume 1 hal 6-19 8. Yahya Chusna Arif, buku diktat kualitas daya PENS,