SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
A. Cakra Gunar Putra, S.Pi
Penyuluh Perikanan
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan
Pendahuluan
Penilaian sensori merupakan kegiatan yang sangat luas dan
penting.
Nelayan, pengolah, grosir, pedagang eceran, konsumen di toko,
rumah makan maupun di rumah menggunakan penilaian sensori.
Mutu (Fishken, 1990): Satu set karakteristik sensori yang
kompleks termasuk penampakan, aroma, rasa dan tekstur yang
secara maksimal dapat diterima oleh konsumen tertentu.
Organoleptik/ Sensori?
Penilaian Sensori :
Cara pengujian menggunakan indera manusia
sebagai alat utama untuk menilai mutu roduk
meliputi spesifikasi mutu kenampakan, bau,
rasa dan konsistensi/tekstur.
Indera-indera :
 Penglihatan
 Penciuman
 Perasa
 Peraba
 Pendengaran
Aspek-Aspek Mutu Ikan dan Produk Perikanan
yang Dapat Dinilai dengan Indera Manusia
Indera Aspek Mutu
 Penglihatan
 Penciuman
 Perasa
 Peraba
(jari dan
mulut)
 Pendengaran
 Penampakan secara umum, kondisi,
ukuran, bentuk, warna, mengkilat,
identitas, kerusakan fisik
 Kesegaran, off odour dan flavor,
ketengikan, bau asap
 Kesegaran, off taste dan flavour,
ketengikan, rasa asap, rasa menyengat,
rasa-rasa primer dari asam, pahit, asin,
dan manis
 Tekstur, kekerasan, kelembutan,
elastisitas, kerapuhan, kasar, halus,
basah, kering, renyah, adanya tulang,
encer, kental.
 Rapuh dan renyah
 Kadang assesmen/penilaian
- menggunakan satu indera seperti melihat
jenis ikan
- mengunakan dua atau lebih indera seperti
menilai mutu produk olahan ikan  selain
dilihat dikonfirmasi dengan membaui atau
mencicipi produk tersebut.
Indera manusia sangat sensitif terhadap
ransangan sensorik  dengan training yang
tepat serta lingkungan yang sesuai, panelis
dapat memberikan penilaian yang akurat dan
konsisten.
 Indera rasa dan bau  mendeteksi
ppm
Flavour dan aroma  kombinasi
kompleks
Analisa kimia tidak mungkin
 Analisa Kimia :
Mengidentifikasikan/menentukan
komponen/zat kimia yang
berhubungan dengan parameter
yang akan dianalisa (indol)
 Hasil analisa dan penelitian yang
instensif dari para peneliti
menunjukan bahwa dengan training
yang tepat, penggunaan manusia
sebagai alat untuk menilai mutu
secara organoleptik adalah akurat
dan tidak lagi subyektif
 Pada beberapa penilaian dengan
indra manusia, bahkan melebihi
ketelitian alat yang paling sensitif
mengapa uji organoleptik ???
1. Mengetahui perubahan-perubahan pada suatu produk baik
itu perubahan secara alami atau perubahan karena
modifikasi pengolahan.
2. Mengetahui penyimpangan-penyimpangan produk dari
standar yang diinginkan, misal: bau dan rasa yang tidak
diinginkan.
3. Menentukan pengembangan dan perbaikan produk seperti
resep baru, mengecek produk saingan dan sebagainya.
4. Menentukan daya penerimaan konsumen.
pada produk yang baru dari beberapa variasi yang di
inginkan konsumen
5. Merupakan suatu alat untuk memecahkan masalah dalam
riset terutama tentang flavour dimana analisa kimia tidak
dapat digunakan.
Persyaratan Uji Organoleptik
PANELIS
 Evaluasi secara sensori homo-instrumen.
 Nilai panelis tergantung pada tingkat ketelitian
 Jumlah panelis berbeda untuk setiap situasi.
 Uji pembedaan minimal 6 orang umumnya 10 orang.
 Uji penerimaan biasanya 30 orang, kadang-kadang
16-20 orang.
 Tidak melakukan uji 1 jam setelah makan.
 Tunggu sedikitnya 20 menit setelah merokok,
makan permen karet.
 Tidak menggunakan panelis yang sakit
terutama flu.
 Apabila test dilakukan sore hari, anjurkan
tidak memakan makanan yang pedas pada
saat makan siang.
 Apabila melakukan uji bau, panelis diminta
tidak memakai kosmetik seperti parfum,
hand and body lotion atau lipstick.
 Cuci tangan dengan sabun yang tidak wangi.
 Sebelum melakukan uji rasa, panelis diminta
mencuci mulut (kumur) dengan air.
Hal-hal yang dianjurkan :
KONDISI LINGKUNGAN
Lingkungan tempat melakukan pengujian harus
bebas dari gangguan.
Tempat pembongkaran produk atau ditengah-tengah
area unit pengolahan adalah tempat yang tidak baik
untuk melakukan uji sensori.
Ruang pengujian/ruang inspeksi harus :
Tenang
 Nyaman
 Cukup udara segar
 Suhu udara yang terkontrol (AC)
 Cukup penerangan (30-50 FC)
 Cahaya khusus mungkin diperlukan
CONTOH YANG DIUJI
 Pengambilan contoh  untuk tujuan QC
 Prinsip utama  contoh yang dapat mewakili
produk atau suatu lot proses
 Contoh tidak terkontaminasi oleh bau atau
rasa selain dari produk itu sendiri, seperti
parfum, rokok dan lain-lain.
 Kode contoh yang digunakan 5 digit kode.
Metode Pengujian
1. Uji Pembedaan (Difference Test)
2. Uji Penerimaan (Preference Test)
3. Uji Scalar
4. Uji Deskripsi
Metode 1 dan 2 digunakan dalam penelitian
analisa proses dan penelitian hasil akhir.
Metode 3 dan 4 digunakan dalam
pengawasan mutu.
1. Uji Pembedaan
Untuk menilai pengaruh macam-macam
perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam
pengolahan, atau untuk mengetahui adanya
perbedaaan atau persamaan antara 2 produk
dari komoditi utama.
a. Uji Pasangan (Paired Comparison Test)
Apakah sama atau beda?
A B
b. Uji Segitiga (Triangle Test)
Contoh mana yang berbeda?
A B
A
c. Uji Duo Trio
Contoh mana yang sama dengan kontrol R?
A B
R
2. Uji Penerimaan
Menyangkut penilaian akan sifat atau kualitas
produk.
a. Uji Kesukaan atau uji hedonik
Panelis  tanggapan suka atau tidak suka
Tingkat kesukaan disebut dengan skala hedonik yang
dalam analisa data  skala hedonik di transformasi
masih menjadi skala numerik dengan angka menaik
menurut tingkat kesukaan analisa statistik.
b. Uji Mutu Hedonik
Panelis  Tidak menyatakan suka atau tidak tetapi
kesan baik atau buruk suatu produk.  bersifat umum
Bersifat spesifik  empuk - keras
Kesan mutu hedonik ditransformasi  angka, 
analisa statistik
3. Uji Deskripsi
Banyak sifat sensorik yang
dinilai dan dianalisa sebagai
keseluruhan  yang paling
peka dan relevan terhadap
mutu:
Kenampakan --
Rasa
Bau
Tekstur
Guna uji Deskripsi :
1.Menilai pengembangan produk
2.Mempertahankan/menyeragamkan
mutu
3. Sebagai alat diagnosis
4. Pengukuran pengawasan mutu
4. Uji Skalar
Panelis diminta menyatakan besaran skalar/
kesan yang diperolehnya. Dinyatakan dalam
besaran skalar atau bentuk skala numerik.
a. Uji scalar garis
S B S 6
B
b. Uji Skor (Scoring Test)
Score sheet : alat untuk membimbing
panelis dalam mengambil keputusan.
Dalam score sheet dicantumkan spesifikasi
dari produk yang merupakan keterangan
yang jelas, singkat dan tepat menyangkut
sifat organoleptik dari produk tersebut.
LEMBAR PENILAIAN ORGANOLEPTIK UDANG SEGAR
Jenis Produk :……………………. Nama Panelis:……………………
Tanggal :……………………
* Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum
melakukan pengujian.
* Berilah tanda V pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh
yang diuji.
Spesifikasi Nilai Kode
Contoh
1.Kenampakan
Utuh, bening bercahaya asli menurut jenis,
antar ruas kokoh
9
Utuh, kurang bening, cahaya mulai pudar,
berwarna asli, antar ruas kokoh
8
Utuh, kebeningan hilang, cahaya warna
redup, antar ruas kokoh
7
Utuh, warna redup, agak pink, noda hitam
sedikit sekali, antar ruas mulai agak
renggang.
5
Warna berubah merah, noda hitam banyak,
kulit mudah lepas dan dari daging tidak utuh
3
Warna merah jelas, dipenuhi noda hitam 1
Spesifikasi Nilai Kode Contoh
2. Bau
Bau sangat segar spesifik jenis 9
Bau segar spesifik jenis 8
Bau spesifik jenis netral 7
Bau berubah dari netral 6
Mulai timbul bau amoniak 5
Bau busuk lanjutan dan bau asam H2S 3
Bau amoniak dan bau busuk 1
3.Tekstur
Sangat elastis, kompak dan padat 9
Elastis, kompak dan padat 8
Sedikit elastis, kompak dan padat 7
Tidak elastis dan tidak kompak 5
Mulai lembek/lunak 3
Lembek/lunak sekali 1
LEMBAR PENILAIAN ORGANOLEPTIK IKAN SEGAR
Nama Panelis : …………………………….. Tanggal: …………………….
 Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum
melakukan pengujian.
 Berilah tanda  pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang
diuji.
Kode Contoh
Spesifikasi
Nil
ai 1 2 3 4 5
1. Kenampakan
1. Mata
 Cerah, bola mata menonjol, kornea jernih. 9
 Cerah, bola mata rata, kornea jernih. 8
 Agak cerah, bola mata rata, pupil agak keabu-
abuan, kornea agak keruh.
7
 Bola mata agak cekung, pupil berubah keabu-
abuan, kornea agak keruh.
6
 Bola mata agak cekung, pupil keabu-abuan,
kornea agak keruh.
5
 Bola mata cekung, pupil mulai berubah
menjadi putih susu, kornea keruh.
3
 Bola mata sangat cekung, kornea agakkuning. 1
2. Insang
 Warna merah cemerlang, tanpa lendir. 9
 Warna merah kurang cemerlang, tanpa lendir. 8
 Warna merah agak kusam, tanpa lendir. 7
 Merah agak kusam, sedikit lendir. 6
 Mulai ada perubahan warna, merah kecoklatan, sedikit
lendir, tanpa lendir.
5
 Warna merah coklat, lendir tebal. 3
 Warna merah coklat ada sedikit putih, lendir tebal 1
3. Lendir Permukaan Badan
 Lapisan lendir jernih, transparan, mengkilat cerah. 9
 Lapisan lendir jernih, transparan, cerah, belum ada
perubahan warna.
8
 Lapisan lendir mulai agak keruh, warna agak putih,
kurang transparan.
7
 Lapisan lendir mulai keruh, warna putih agak kusam,
kurang transparan
6
 Lendir tebal menggumpal, mulai berubah warna putih,
keruh.
5
 Lendir tebal menggumpal, berwarna putih kuning. 3
 Lendir tebal menggumpal, warna kuning kecoklatan 1
Kode Contoh
Spesifikasi
Nila
i 1 2 3 4 5
2. Daging (warna dan kenampakan).
 Sayatan daging sangat cemerlang, spesifik
jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang
belakang, dinding perut daging utuh.
9
 Sayatan daging cemerlang spesifik jenis,
tidak ada pemerahan sepanjang tulang
belakang, dinding perut utuh.
8
 Sayatan daging sedikit kurang cemerlang,
spesifik jenis, tidak ada pemerahan
sepanjang tulang belakang, dinding perut
daging utuh.
7
 Sayatan daging mulai pudar, banyak
pemerahan sepanjang tulang belakang,
dinding perut agak lunak.
5
 Sayatan daging kusam, warna merah jelas
sekali sepanjang tulang belakang, dinding
perut lunak.
3
 Sayatan daging kusam sekali, warna merah
jelas sekali sepanjang tulang belakang,
dinding perut sangat lunak.
1
3. Bau
 Bau sangat segar, spesifik jenis. 9
 Segar, spesifik jenis. 8
 Netral. 7
 Bau amoniak mulai tercium, sedikit bau asam. 5
 Bau amoniak kuat, ada bau H2S, bau asam jelas
dan busuk.
3
 Bau busuk jelas. 1
4. Tekstur
 Padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit
menyobek daging dari tulang belakang.
9
 Agak padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit
menyobek daging dari tulang belakang.
8
 Agak padat, agak elastis bila ditekan dengan jari,
sulit menyobek daging dari tulang belakang.
7
 Agak lunak, kurang elastis bila ditekan dengan jari,
agak mudah menyobek daging dari tulang
belakang.
5
 Lunak, bekas jari terlihat bila ditekan, mudah
menyobek daging dari tulang belakang.
3
 Sangat lunak, bekas jari tidak hilang bila ditekan,
mudah sekali menyobek daging dari tulang
belakang.
1
CONTOH PERHITUNGAN ORGANOLEPTIK
No Panelis Kenampakan Bau Tekstur Jumlah Rata-rata
1 A 8 8 8 24 8
2 B 8 8 8 24 8
3 C 7 8 8 23 7,67
4 D 8 8 8 24 8
5 E 8 8 8 24 8
6 F 8 8 8 24 8
7 G 8 8 7 23 7,67
8 H 7 8 8 23 7,67
9 I 8 8 7 23 7,67
10 J 7 8 8 23 7,67
X 78,35
Rata-rata 7,83
Standar Deviasi 0,17
Rata-rata : 78,35 = 7,83
10
S2 = (8 – 7,83)2 + (8 – 7,83)2 + ……. + (7,67 – 7,83)2 = 0,02725
10
S =  0,02725
= 0,17
P (x – 1,96 . S/  n < u < x + 1,96 . S /  n ) = 95 %
P (7,83 – 1,96 . 0,17/ 3,16 < u < 7,83 + 1,96 . 0,17/ 3,16) = 95%
P (7,83 – 0,11 < u < 7,83 + 0,11) = 95%
P ( 7,72 < u < 7,94)
P (8)
FOTO IKAN TUNA SEGAR
FOTO UDANG SEGAR
FOTO IKAN TUNA BEKU
FOTO FILLET KAKAP BEKU
FOTO UDANG BEKU
FOTO MATA IKAN
 IKAN SEGAR  IKAN TIDAK SEGAR
FOTO INSANG IKAN
 IKAN SEGAR  IKAN TIDAK SEGAR
FOTO DAGING IKAN
 IKAN SEGAR  IKAN TIDAK SEGAR
FOTO KENAMPAKAN IKAN
 IKAN SEGAR  IKAN TIDAK SEGAR
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN

More Related Content

What's hot

Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapikutarni
 
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganSutyawan
 
1457 sni 4110 2014.ikan beku
1457 sni 4110 2014.ikan beku1457 sni 4110 2014.ikan beku
1457 sni 4110 2014.ikan bekuBasyrowi Arby
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriBasyrowi Arby
 
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANANTEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANANPENYULUH PERIKANAN
 
Ringkasan pengalengan ikan
Ringkasan pengalengan ikanRingkasan pengalengan ikan
Ringkasan pengalengan ikanDarwin Adar
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)imroatulM
 
Indra dan pengukuran respon d3 thp 2013
Indra dan pengukuran respon d3 thp 2013Indra dan pengukuran respon d3 thp 2013
Indra dan pengukuran respon d3 thp 2013Melina Eka
 
Penerapan HACCP pada pengalengan rajungan di PT. PAN PUTRA SAMUDARA Rembang, ...
Penerapan HACCP pada pengalengan rajungan di PT. PAN PUTRA SAMUDARA Rembang, ...Penerapan HACCP pada pengalengan rajungan di PT. PAN PUTRA SAMUDARA Rembang, ...
Penerapan HACCP pada pengalengan rajungan di PT. PAN PUTRA SAMUDARA Rembang, ...Uswatun Khasanah
 
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)Fitri Andriani
 
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPeranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPareta Riska
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikanHeru Pramono
 

What's hot (20)

Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Ikan
IkanIkan
Ikan
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
 
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
 
1457 sni 4110 2014.ikan beku
1457 sni 4110 2014.ikan beku1457 sni 4110 2014.ikan beku
1457 sni 4110 2014.ikan beku
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
 
Model rencana-haccp-industri-chicken-nugget
Model rencana-haccp-industri-chicken-nuggetModel rencana-haccp-industri-chicken-nugget
Model rencana-haccp-industri-chicken-nugget
 
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANANTEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
 
Haccp
HaccpHaccp
Haccp
 
Ringkasan pengalengan ikan
Ringkasan pengalengan ikanRingkasan pengalengan ikan
Ringkasan pengalengan ikan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
Indra dan pengukuran respon d3 thp 2013
Indra dan pengukuran respon d3 thp 2013Indra dan pengukuran respon d3 thp 2013
Indra dan pengukuran respon d3 thp 2013
 
Penerapan HACCP pada pengalengan rajungan di PT. PAN PUTRA SAMUDARA Rembang, ...
Penerapan HACCP pada pengalengan rajungan di PT. PAN PUTRA SAMUDARA Rembang, ...Penerapan HACCP pada pengalengan rajungan di PT. PAN PUTRA SAMUDARA Rembang, ...
Penerapan HACCP pada pengalengan rajungan di PT. PAN PUTRA SAMUDARA Rembang, ...
 
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
 
Alat alat pembekuan
Alat alat pembekuanAlat alat pembekuan
Alat alat pembekuan
 
Kimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineralKimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineral
 
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPeranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsional
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan
 

Similar to PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN

UJI_ORGANOLEPTIK.pptx
UJI_ORGANOLEPTIK.pptxUJI_ORGANOLEPTIK.pptx
UJI_ORGANOLEPTIK.pptxSeptiyuliana4
 
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananAgnescia Sera
 
Cara membuat sabun cair cuci tangan
Cara membuat sabun cair cuci tanganCara membuat sabun cair cuci tangan
Cara membuat sabun cair cuci tanganelvaswirda
 
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananAgnescia Sera
 
2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas panganSutyawan
 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganMuhammad Ridlo
 
Penilaianmutumakanan 170320060441
Penilaianmutumakanan 170320060441Penilaianmutumakanan 170320060441
Penilaianmutumakanan 170320060441dawam jamil
 
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alamiLaporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alamiNita Kurniasih
 
Liliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptx
Liliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptxLiliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptx
Liliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptxLiLiangInfo
 
Liliang international indonesia_bahasa_new_version
Liliang international indonesia_bahasa_new_versionLiliang international indonesia_bahasa_new_version
Liliang international indonesia_bahasa_new_versionLee JM
 
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdfUJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdfRasya Rianto
 
Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)
Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)
Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)Anggastya Andita HP
 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganMuhammad Ridlo
 
Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1Indra Rahmana
 
Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1Indra Rahmana
 

Similar to PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN (20)

UJI_ORGANOLEPTIK.pptx
UJI_ORGANOLEPTIK.pptxUJI_ORGANOLEPTIK.pptx
UJI_ORGANOLEPTIK.pptx
 
Panelis dalam evaluasi sensori
Panelis dalam evaluasi sensoriPanelis dalam evaluasi sensori
Panelis dalam evaluasi sensori
 
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu Makanan
 
Orlep8
Orlep8Orlep8
Orlep8
 
Cara membuat sabun cair cuci tangan
Cara membuat sabun cair cuci tanganCara membuat sabun cair cuci tangan
Cara membuat sabun cair cuci tangan
 
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makanan
 
2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan
 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
 
Penilaianmutumakanan 170320060441
Penilaianmutumakanan 170320060441Penilaianmutumakanan 170320060441
Penilaianmutumakanan 170320060441
 
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alamiLaporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
 
Liliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptx
Liliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptxLiliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptx
Liliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptx
 
Liliang international indonesia_bahasa_new_version
Liliang international indonesia_bahasa_new_versionLiliang international indonesia_bahasa_new_version
Liliang international indonesia_bahasa_new_version
 
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdfUJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
 
Laporan ph
Laporan phLaporan ph
Laporan ph
 
Uji pembedaan 2
Uji pembedaan 2Uji pembedaan 2
Uji pembedaan 2
 
Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)
Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)
Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)
 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
 
Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1
 
Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1
 
Lks asam basa
Lks asam basaLks asam basa
Lks asam basa
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 

PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN

  • 1. A. Cakra Gunar Putra, S.Pi Penyuluh Perikanan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan
  • 2. Pendahuluan Penilaian sensori merupakan kegiatan yang sangat luas dan penting. Nelayan, pengolah, grosir, pedagang eceran, konsumen di toko, rumah makan maupun di rumah menggunakan penilaian sensori. Mutu (Fishken, 1990): Satu set karakteristik sensori yang kompleks termasuk penampakan, aroma, rasa dan tekstur yang secara maksimal dapat diterima oleh konsumen tertentu.
  • 3. Organoleptik/ Sensori? Penilaian Sensori : Cara pengujian menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk menilai mutu roduk meliputi spesifikasi mutu kenampakan, bau, rasa dan konsistensi/tekstur. Indera-indera :  Penglihatan  Penciuman  Perasa  Peraba  Pendengaran
  • 4. Aspek-Aspek Mutu Ikan dan Produk Perikanan yang Dapat Dinilai dengan Indera Manusia Indera Aspek Mutu  Penglihatan  Penciuman  Perasa  Peraba (jari dan mulut)  Pendengaran  Penampakan secara umum, kondisi, ukuran, bentuk, warna, mengkilat, identitas, kerusakan fisik  Kesegaran, off odour dan flavor, ketengikan, bau asap  Kesegaran, off taste dan flavour, ketengikan, rasa asap, rasa menyengat, rasa-rasa primer dari asam, pahit, asin, dan manis  Tekstur, kekerasan, kelembutan, elastisitas, kerapuhan, kasar, halus, basah, kering, renyah, adanya tulang, encer, kental.  Rapuh dan renyah
  • 5.  Kadang assesmen/penilaian - menggunakan satu indera seperti melihat jenis ikan - mengunakan dua atau lebih indera seperti menilai mutu produk olahan ikan  selain dilihat dikonfirmasi dengan membaui atau mencicipi produk tersebut. Indera manusia sangat sensitif terhadap ransangan sensorik  dengan training yang tepat serta lingkungan yang sesuai, panelis dapat memberikan penilaian yang akurat dan konsisten.
  • 6.  Indera rasa dan bau  mendeteksi ppm Flavour dan aroma  kombinasi kompleks Analisa kimia tidak mungkin  Analisa Kimia : Mengidentifikasikan/menentukan komponen/zat kimia yang berhubungan dengan parameter yang akan dianalisa (indol)
  • 7.  Hasil analisa dan penelitian yang instensif dari para peneliti menunjukan bahwa dengan training yang tepat, penggunaan manusia sebagai alat untuk menilai mutu secara organoleptik adalah akurat dan tidak lagi subyektif  Pada beberapa penilaian dengan indra manusia, bahkan melebihi ketelitian alat yang paling sensitif
  • 8. mengapa uji organoleptik ??? 1. Mengetahui perubahan-perubahan pada suatu produk baik itu perubahan secara alami atau perubahan karena modifikasi pengolahan. 2. Mengetahui penyimpangan-penyimpangan produk dari standar yang diinginkan, misal: bau dan rasa yang tidak diinginkan. 3. Menentukan pengembangan dan perbaikan produk seperti resep baru, mengecek produk saingan dan sebagainya. 4. Menentukan daya penerimaan konsumen. pada produk yang baru dari beberapa variasi yang di inginkan konsumen 5. Merupakan suatu alat untuk memecahkan masalah dalam riset terutama tentang flavour dimana analisa kimia tidak dapat digunakan.
  • 9. Persyaratan Uji Organoleptik PANELIS  Evaluasi secara sensori homo-instrumen.  Nilai panelis tergantung pada tingkat ketelitian  Jumlah panelis berbeda untuk setiap situasi.  Uji pembedaan minimal 6 orang umumnya 10 orang.  Uji penerimaan biasanya 30 orang, kadang-kadang 16-20 orang.
  • 10.  Tidak melakukan uji 1 jam setelah makan.  Tunggu sedikitnya 20 menit setelah merokok, makan permen karet.  Tidak menggunakan panelis yang sakit terutama flu.  Apabila test dilakukan sore hari, anjurkan tidak memakan makanan yang pedas pada saat makan siang.  Apabila melakukan uji bau, panelis diminta tidak memakai kosmetik seperti parfum, hand and body lotion atau lipstick.  Cuci tangan dengan sabun yang tidak wangi.  Sebelum melakukan uji rasa, panelis diminta mencuci mulut (kumur) dengan air. Hal-hal yang dianjurkan :
  • 11. KONDISI LINGKUNGAN Lingkungan tempat melakukan pengujian harus bebas dari gangguan. Tempat pembongkaran produk atau ditengah-tengah area unit pengolahan adalah tempat yang tidak baik untuk melakukan uji sensori. Ruang pengujian/ruang inspeksi harus : Tenang  Nyaman  Cukup udara segar  Suhu udara yang terkontrol (AC)  Cukup penerangan (30-50 FC)  Cahaya khusus mungkin diperlukan
  • 12. CONTOH YANG DIUJI  Pengambilan contoh  untuk tujuan QC  Prinsip utama  contoh yang dapat mewakili produk atau suatu lot proses  Contoh tidak terkontaminasi oleh bau atau rasa selain dari produk itu sendiri, seperti parfum, rokok dan lain-lain.  Kode contoh yang digunakan 5 digit kode.
  • 13. Metode Pengujian 1. Uji Pembedaan (Difference Test) 2. Uji Penerimaan (Preference Test) 3. Uji Scalar 4. Uji Deskripsi Metode 1 dan 2 digunakan dalam penelitian analisa proses dan penelitian hasil akhir. Metode 3 dan 4 digunakan dalam pengawasan mutu.
  • 14. 1. Uji Pembedaan Untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan, atau untuk mengetahui adanya perbedaaan atau persamaan antara 2 produk dari komoditi utama. a. Uji Pasangan (Paired Comparison Test) Apakah sama atau beda? A B
  • 15. b. Uji Segitiga (Triangle Test) Contoh mana yang berbeda? A B A c. Uji Duo Trio Contoh mana yang sama dengan kontrol R? A B R
  • 16. 2. Uji Penerimaan Menyangkut penilaian akan sifat atau kualitas produk. a. Uji Kesukaan atau uji hedonik Panelis  tanggapan suka atau tidak suka Tingkat kesukaan disebut dengan skala hedonik yang dalam analisa data  skala hedonik di transformasi masih menjadi skala numerik dengan angka menaik menurut tingkat kesukaan analisa statistik. b. Uji Mutu Hedonik Panelis  Tidak menyatakan suka atau tidak tetapi kesan baik atau buruk suatu produk.  bersifat umum Bersifat spesifik  empuk - keras Kesan mutu hedonik ditransformasi  angka,  analisa statistik
  • 17. 3. Uji Deskripsi Banyak sifat sensorik yang dinilai dan dianalisa sebagai keseluruhan  yang paling peka dan relevan terhadap mutu: Kenampakan -- Rasa Bau Tekstur
  • 18. Guna uji Deskripsi : 1.Menilai pengembangan produk 2.Mempertahankan/menyeragamkan mutu 3. Sebagai alat diagnosis 4. Pengukuran pengawasan mutu
  • 19. 4. Uji Skalar Panelis diminta menyatakan besaran skalar/ kesan yang diperolehnya. Dinyatakan dalam besaran skalar atau bentuk skala numerik. a. Uji scalar garis S B S 6 B b. Uji Skor (Scoring Test) Score sheet : alat untuk membimbing panelis dalam mengambil keputusan. Dalam score sheet dicantumkan spesifikasi dari produk yang merupakan keterangan yang jelas, singkat dan tepat menyangkut sifat organoleptik dari produk tersebut.
  • 20. LEMBAR PENILAIAN ORGANOLEPTIK UDANG SEGAR Jenis Produk :……………………. Nama Panelis:…………………… Tanggal :…………………… * Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian. * Berilah tanda V pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji. Spesifikasi Nilai Kode Contoh 1.Kenampakan Utuh, bening bercahaya asli menurut jenis, antar ruas kokoh 9 Utuh, kurang bening, cahaya mulai pudar, berwarna asli, antar ruas kokoh 8 Utuh, kebeningan hilang, cahaya warna redup, antar ruas kokoh 7 Utuh, warna redup, agak pink, noda hitam sedikit sekali, antar ruas mulai agak renggang. 5 Warna berubah merah, noda hitam banyak, kulit mudah lepas dan dari daging tidak utuh 3 Warna merah jelas, dipenuhi noda hitam 1
  • 21. Spesifikasi Nilai Kode Contoh 2. Bau Bau sangat segar spesifik jenis 9 Bau segar spesifik jenis 8 Bau spesifik jenis netral 7 Bau berubah dari netral 6 Mulai timbul bau amoniak 5 Bau busuk lanjutan dan bau asam H2S 3 Bau amoniak dan bau busuk 1 3.Tekstur Sangat elastis, kompak dan padat 9 Elastis, kompak dan padat 8 Sedikit elastis, kompak dan padat 7 Tidak elastis dan tidak kompak 5 Mulai lembek/lunak 3 Lembek/lunak sekali 1
  • 22. LEMBAR PENILAIAN ORGANOLEPTIK IKAN SEGAR Nama Panelis : …………………………….. Tanggal: …………………….  Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian.  Berilah tanda  pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji. Kode Contoh Spesifikasi Nil ai 1 2 3 4 5 1. Kenampakan 1. Mata  Cerah, bola mata menonjol, kornea jernih. 9  Cerah, bola mata rata, kornea jernih. 8  Agak cerah, bola mata rata, pupil agak keabu- abuan, kornea agak keruh. 7  Bola mata agak cekung, pupil berubah keabu- abuan, kornea agak keruh. 6  Bola mata agak cekung, pupil keabu-abuan, kornea agak keruh. 5  Bola mata cekung, pupil mulai berubah menjadi putih susu, kornea keruh. 3  Bola mata sangat cekung, kornea agakkuning. 1
  • 23. 2. Insang  Warna merah cemerlang, tanpa lendir. 9  Warna merah kurang cemerlang, tanpa lendir. 8  Warna merah agak kusam, tanpa lendir. 7  Merah agak kusam, sedikit lendir. 6  Mulai ada perubahan warna, merah kecoklatan, sedikit lendir, tanpa lendir. 5  Warna merah coklat, lendir tebal. 3  Warna merah coklat ada sedikit putih, lendir tebal 1 3. Lendir Permukaan Badan  Lapisan lendir jernih, transparan, mengkilat cerah. 9  Lapisan lendir jernih, transparan, cerah, belum ada perubahan warna. 8  Lapisan lendir mulai agak keruh, warna agak putih, kurang transparan. 7  Lapisan lendir mulai keruh, warna putih agak kusam, kurang transparan 6  Lendir tebal menggumpal, mulai berubah warna putih, keruh. 5  Lendir tebal menggumpal, berwarna putih kuning. 3  Lendir tebal menggumpal, warna kuning kecoklatan 1
  • 24. Kode Contoh Spesifikasi Nila i 1 2 3 4 5 2. Daging (warna dan kenampakan).  Sayatan daging sangat cemerlang, spesifik jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang, dinding perut daging utuh. 9  Sayatan daging cemerlang spesifik jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang, dinding perut utuh. 8  Sayatan daging sedikit kurang cemerlang, spesifik jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang, dinding perut daging utuh. 7  Sayatan daging mulai pudar, banyak pemerahan sepanjang tulang belakang, dinding perut agak lunak. 5  Sayatan daging kusam, warna merah jelas sekali sepanjang tulang belakang, dinding perut lunak. 3  Sayatan daging kusam sekali, warna merah jelas sekali sepanjang tulang belakang, dinding perut sangat lunak. 1
  • 25. 3. Bau  Bau sangat segar, spesifik jenis. 9  Segar, spesifik jenis. 8  Netral. 7  Bau amoniak mulai tercium, sedikit bau asam. 5  Bau amoniak kuat, ada bau H2S, bau asam jelas dan busuk. 3  Bau busuk jelas. 1 4. Tekstur  Padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit menyobek daging dari tulang belakang. 9  Agak padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit menyobek daging dari tulang belakang. 8  Agak padat, agak elastis bila ditekan dengan jari, sulit menyobek daging dari tulang belakang. 7  Agak lunak, kurang elastis bila ditekan dengan jari, agak mudah menyobek daging dari tulang belakang. 5  Lunak, bekas jari terlihat bila ditekan, mudah menyobek daging dari tulang belakang. 3  Sangat lunak, bekas jari tidak hilang bila ditekan, mudah sekali menyobek daging dari tulang belakang. 1
  • 26. CONTOH PERHITUNGAN ORGANOLEPTIK No Panelis Kenampakan Bau Tekstur Jumlah Rata-rata 1 A 8 8 8 24 8 2 B 8 8 8 24 8 3 C 7 8 8 23 7,67 4 D 8 8 8 24 8 5 E 8 8 8 24 8 6 F 8 8 8 24 8 7 G 8 8 7 23 7,67 8 H 7 8 8 23 7,67 9 I 8 8 7 23 7,67 10 J 7 8 8 23 7,67 X 78,35 Rata-rata 7,83 Standar Deviasi 0,17
  • 27. Rata-rata : 78,35 = 7,83 10 S2 = (8 – 7,83)2 + (8 – 7,83)2 + ……. + (7,67 – 7,83)2 = 0,02725 10 S =  0,02725 = 0,17 P (x – 1,96 . S/  n < u < x + 1,96 . S /  n ) = 95 % P (7,83 – 1,96 . 0,17/ 3,16 < u < 7,83 + 1,96 . 0,17/ 3,16) = 95% P (7,83 – 0,11 < u < 7,83 + 0,11) = 95% P ( 7,72 < u < 7,94) P (8)
  • 28. FOTO IKAN TUNA SEGAR
  • 33. FOTO MATA IKAN  IKAN SEGAR  IKAN TIDAK SEGAR
  • 34. FOTO INSANG IKAN  IKAN SEGAR  IKAN TIDAK SEGAR
  • 35. FOTO DAGING IKAN  IKAN SEGAR  IKAN TIDAK SEGAR
  • 36. FOTO KENAMPAKAN IKAN  IKAN SEGAR  IKAN TIDAK SEGAR