3. SSW
Stationary Spot Welding (SSW) adalah jenis Mesin Las
yang termasuk dalam kelompok RESISTANCE
WELDING, bentuknya berdiri dan tidak bisa digeser
geser tetapi operator yang memegang material yang
akan di las yang bergeser.(lihat gambar di hal
berikutnya )
5. Portable Spot Welding (PSW), kalau PSW alatnya yang
dipegang dan digerakan sesuai keinginan Operator.
Untuk material yang akan di las posisinya diam di atas
JIG untuk material tersebut.
PSW
7. untuk kedua mesin tersebut arus Ampere yang keluar
dari Transformer di perbesar (antara +2.000Amp
~ + 20.000 Amp) dan Voltage yang keluar dari
Transformer di perkecil (antara + 12Volt ~ + 24Volt)
tergantung dari Kapasitas Transformer yang terpasang
dari setiap unit atau model dari Mesin Las tersebut.
8. Mesin untuk Las Titik dibagi menjadi dua type yaitu
Mesin Las Titik dengan arus AC (arus bolak balik) dan
Mesin Las Titik dengan arus DC (arus searah). Untuk
penggunaan mesin Las Titik AC dan mesin Las Titik
DC itu berbeda fungsinya dan tergantung dari bahan
material yang akan di Las, contohnya Mesin Las Titik
AC digunakan untuk mengelas dengan material plat
dari bahan Besi (Mild Steel), Stainless Steel (SUS) dan
Mesin Las Titik DC digunakan untuk mengelas
material plat dari bahan Aluminium (ALU), Cooper.
9. Cara kerja untuk mesin Las Titik adalah paduan antara
Waktu pengelasan, besarnya Ampere dan Tekanan
(Pessure). dan keteranganya adalah sebagai berikut :
10. SETTING WAKTU PENGELASAN :
SEQUENCE adalah satu siklus pengelasan dari
Squeeze sampai program end.
SQUEEZE adalah lamanya waktu yang dibutuhkan
untuk turunya Electrode upper ketemu Electrode
Lower dan ditambah waktu untuk nunggu antara 3~5
cycle sebelum waktu pengelasan ON.
UP-SLOPE adalah waktu untuk pengurangan arus
welding sehingga arus yang keluar tidak langsung
besar sehingga arus yang keluar jadi merambat naik,
nilainya antara 1~3 cycle.
11. WELD TIME 1 adalah waktu yang dibutuhkan untuk
lamanya pengelasan ke 1
COOL TIME 1 adalah waktu untuk jeda antara Weld 1
dengan Weld 2. (Note : jika diperlukan)
WELD TIME 2 adalah waktu yang dibutuhkan untuk
lamanya pengelasan ke 2. (Note : jika diperlukan).
DOWN-SLOP adalah kebalikan dari UP-SLOPE, jadi
arus ampernya merambat turun (tidak sekaligus
turun).
12. HOLD TIME adalah waktu yang dibutuhkan untuk
memegang plat setelah di cairkan supaya tidak
berubah posisinya.
OFF TIME adalah waktu jeda yang dibutuhkan untuk
pengulangan SEQUENCE, seperti proses menjahit jika
Start Button di tekan terus maka mesin las akan
mengelas kembali secara berulang ulang. (Note : jika
diperlukan)
SETTING AMPERE UNTUK PENGELASAN :
WELD CUR 1 adalah besarnya arus Ampere yang
dibutuhkan untuk mencairkan material yang akan di
las ke. 1.
13. WELD CUR 2 adalah besarnya arus Ampere yang
dibutuhkan untuk mencairkan material yang akan di las
ke. 2. (Note : Jika dibutuhkan).
□□□》Note : WELD TIME 2 dan WELD CUR 2 ini biasanya
digunakan sewaktu mengelas plat dengan besi AS full atau
mengelas Plat yang ada coatingan. Sehingga dalam
prosesnya perlu pengelupasan coating sebelum proses
pengelasan yang sebenarnya.
TEKANAN (PRESSURE) UNTUK PENGELASAN :
AIR PRESSURE adalah besarnya tekanan angin yang
butuhkan untuk terjadinya pengelasan dan biasanya
besarnya tekanan antara 3 kgf/cm2 (0.3 MPa) sampai 4
kgf/cm2 (0.4 MPa), nilainya bisa berbeda beda tergantung
dari hasil Trial atau Standard setting (SOP).
15. Resistance Spot Welding (RSW)
Resistance spot welding (RSW) adalah proses resistance
welding di mana penyambungan benda kerjanya
menggunakan jenis sambungan lap joint dengan las
berupa titik. Las berupa titik tersebut dihasilkan dari dua
buah elektroda yang saling berlawanan. Ujung elektroda
pada RSW memengaruhi ukuran dan bentuk titik las.
Bentuk elektroda yang paling sering dijumpai adalah
lingkaran. Namun ada pula beberapa bentuk yang dapat
digunakan seperti segi enam, segi empat, dll. Material
elektroda yang digunakan pada RSW dibagi dalam dua
kelompok yaitu: (1) paduan tembaga dan (2) kombinasi
logam tahan panas seperti tembaga dengan tungsten.
17. Tahapan proses menurut gambar di atas yaitu sebagai
berikut:
Benda kerja diletakkan di antara dua elektroda yang
terbuka.
Elektroda menekan benda kerja.
Waktu pengelasan di mana arus listrik menyala.
Arus dimatikan namun penekanan dengan elektroda
tetap dilakukan (ditahan sebentar).
Elektroda dibuka dan benda kerja dapat dikeluarkan.
18.
19. Mesin ini juga bisa digunakan untuk PROJECTION
WELDING, dimana dalam satu kali proses pengelasan
bisa lebih dari satu titik yang harus di spot, seperti
yang terdapat pada kaki Baut atau Mur yang harus di
tempel pada Plat Bracket, dalam proses pengelasan
Mur atau Baut terdapat embos sebagai titik point
pengelasan terhadap Bracket tersebut. Baracket
bracket tersebut bisa anda lihat pada bagian dari unit
Kendaraan seperti Mobil dan Sepeda Motor. Jenis
mesin las ini banyak digunakan di Industri Metal
seperti Pabrik pembuat Mobil, pembuat Sepeda
Motor, pembuat Box Panel, dll.
20.
21. Apa saja yang dibutuhkan untuk menghidupkan satu unit Mesin Las Titik :
Sumber LISTRIK
Fungsi dari Sumber Listrik adalah untuk memberikan tegangan ke bagian
Trafo/Transformer sebesar 200/380 VAC yang dihubungkan ke bagian Primer.
dan yang Skunder akan mengeluarkan Ampere yang berpungsi untuk
memanaskan Area yang akan di Las. Dan besaran Ampere yang dibutuhkan
untuk memanaskan plat yang akan di las di atur olehTimer Control unit.
Kompresor ANGIN :
Kompresor Angin disini gunanya untuk mendorong selinder yang terhubung
dengan Electrode sehingga ada tekanan (Pressure) dibagian Electrode upper
dan Lower sewaktu terjadi pengelasan. besarnya tekanan angin (pressure)
antara 3.0kgf ~ 4kgf (besaranya bisa berbeda beda dan itu tergantung dari
tebalnya plat yang akan di Las Titik (Spot).
AIR Pendingan (Coolant)
Air pendingin (Coolant) berfungsi sebagai pendingin Electrode di Area Las
Titik , untuk mendinginkan Transformer dan untuk Pendinginan Thyristor.
22. Ukuran atau model untuk Stationary Spot Welding
umumnya dari yang terkecil adalah : 35 kVA, 50 kVA,
70 kVA, 80 kVA, 100 kVA, 150 kVA sampai 300 kVA
Antara 100 kVA ~ 300 kVA : digunakan untuk Las Titik
Maximal sampai 8 titik pengelasan, jika platnya tebal
dan titik pengelasan sampai 8 titik maka memerlukan
kVA yang lebih besar bisa sampai 300 kVA.
(Mampu atau tidaknya untuk pengelasan tersebut
perlu dilakukan trial sample dari dari kedua bahan
yang akan di Las dan dikirim ke maker si pembuat
produk mesin Las yang direferensikan dan sudah jelas
waktunya akan memerlukan lumayan lama).
23.
24. TETAP SEMANGAT UNTUK LAKUKAN
IMPROVEMENT
MENYONGSONG ERA INDUSTRI 4.0