SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Pengelasan Titik (Spot Welding)
Abrianto Akuan – Teknik Mesin
Universitas Nahdlatul Ulama
Blitar
Proses las titik merupakan suatu proses penyambungan dua buah komponen
logam melalui satu atau lebih titik sambungan dengan menggunakan panas yang
dihasilkan oleh tahanan listrik yang dialirkan oleh dua buah elektroda ke komponen
logam yang akan disambung dengan waktu pengelasan tertentu. Panas yang dihasilkan
dalam proses ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu diantaranya adalah arus
yang diberikan, tahanan kontak benda kerja dan waktu pengelasan. Berdasarkan hukum
Joule dinyatakan oleh persamaan berikut:
H = I2
. R. t (Joule)
dimana:
H = Panas (energi) yang dihasilkan (watt detik atau Joule)
I = Arus yang diberikan (ampere)
R = tahanan kontak benda kerja (ohm)
t = Waktu pengelasan atau lamanya arus diberikan (detik atau cycle)
Gambar 1 dan 2 memperlihatkan secara skematis dari proses dan alat atau mesin
pengelasan titik. Penyambungan terjadi sebagai akibat timbulnya titik lasan pada
permukaan kontak benda kerja yang saling berhadapan. Hal ini terjadi karena pada
daerah permukaan terjadi konsentrasi arus yang paling tinggi dengan tahanan kontak
yang paling besar dibandingkan dengan daerah lainnya. Sebagai akibatnya akan timbul
panas yang sangat tinggi pada daerah permukaan kontak sehingga dapat mencairkan titik
lasan yang kemudian disebut nugget.
Gambar 1 Skematis proses pengelasan titik.
Gambar 2 Skematis mesin las titik.
Ukuran dan bentuk nugget yang terjadi sangat dipengaruhi oleh bentuk dan
ukuran elektroda yang menekan permukaan luar lembaran logam, selain itu masukkan
panas yang terjadi merupakan faktor yang juga menentukan kualitas dari nugget. Gambar
3 menunjukkan distribusi hasil pengelasan titik pada suatu logam mild steel. Secara
kontinyu, diameter nugget tumbuh sangat cepat dan kemudian melambat sampai tercapai
suatu ukuran yang maksimal yaitu sekitar lebih besar 10% nya dari diameter elektroda
yang digunakan. Parameter penting dalam proses pengelasan titik yang berpengaruh
terhadap kualitas hasil lasan, adalah; arus pengelasan, gaya penekanan dan waktu
pengelasan.
Gambar 3 Distribusi temperatur dari hasil pengelasan titik8)
.
Arus Pengelasan
Masukkan panas yang telah dinyatakan dalam persamaan Joule diatas, berbanding
lurus dengan besarnya arus pengelasan yang diterapkan. Besarnya masukkan panas
tersebut adalah dipergunakan untuk mencairkan logam pada daerah sambungan las (titik
las) dan sebagian mengalami kehilangan sebagai akibat dari adanya transfer panas
(konduksi, konveksi dan radiasi) dari elektroda dan benda kerjanya serta lingkungannya.
Ketika kerapatan arus, kurang dari batas yang diijinkan maka masukkan panas yang
terjadi tidak akan menyebabkan pencairan logam sehingga tidak akan terjadi sambungan
lasan. Dengan demikian pmasukkan panas harus cukup untuk mengimbangi kehilangan
panas yang terjadi. Sebaliknya jika masukkan panas yang terjadi misalnya sebagai akibat
arus pengelasan yang terlalu besar, maka permukaan bagian dalam dari logam akan
terlalu panas sehingga benda kerja akan mengalami kelebihan masukkan panas (over
heated) dan akan terbakar (burning), bahkan dapat mengakibatkan cacat expulsion pada
nugget yang terbentuk (lihat Gambar 4).
Gambar 4 Pengaruh Arus dan waktu pengelasan terhadap nugget yang dihasilkan14)
.
Berdasarkan Gambar 4 diatas, secara skematis diperlihatkan bahwa diameter nugget
sebagai fungsi dari arus pada suatu waktu pengelasan tertentu. Ketika arus meningkat
maka akan diikuti dengan meningkatnya diameter nugget sampai ukuran yang tidak
diinginkan. Pengaruh arus pengelasan titik ini akan sangat menentukan pula terhadap
kekuatan tarik geser dari sambungannya serta terhadap besarnya penetrasi elektroda pada
ketebalan lembaran atau pelat logam yang disambung. Hal ini ditunjukkan pada Gambar
5 dibawah ini.
Gambar 5 Pengaruh Arus pengelasan terhadap diameter nugget yang dihasilkan, beban
tarik geser dan % indentasi pada tebal pelat.
Gaya Penekanan Elektroda
Gaya tekan elektroda atau gaya proses las titik merupakan beban yang diterapkan
pada benda kerja oleh elektroda selama proses pengelasan berlangsung. Gaya penekanan
elektroda ini dikenal ada dua macam, yaitu sebagai berikut :
1. Gaya pengelasan (weld force).
2. Gaya penempaan (forge force).
Gaya pengelasan adalah merupakan gaya elektroda terhadap permukaan pelat selama
waktu proses pengelasan, sedangkan gaya penempaan adalah gaya penekanan elektroda
setelah berakhirnya waktu proses pengelasan (atau selama waktu penahanan saat
terjadinya pembekuan logam lasan).
Gaya penekanan elektroda ini sangat mempengaruhi kekuatan sambungan karena
akan mempengaruhi pula terjadinya cacat-cacat lasan (exulsion, cacat internal,
permukaan hangus atau surface burning, dan lain-lain). Gaya pengelasan yang terlalu
besar ini akan mengakibatkan pula indentasi elektroda pada permukaan benda kerja akan
terlalu dalam sehingga akan mempengaruhi kekuatan sambungan las titik yang
dihasilkan.
Gaya pengelasan yang diberikan kepada benda kerja melalui tekanan dari dua
elektroda, harus cukup agar dapat meneruskan arus dengan baik. Besarnya gaya
pengelasan ini akan mempengaruhi pula tahanan kontak dari elektroda dan benda kerja.
Semakin besar gaya pengelasan maka akan semakin menurunkan besarnya tahanan
kontak, hal ini ditunjukkan pada Gambar 6 dibawah ini.
Gambar 6 Hubungan tekanan elektroda dengan tahanan kontak.
Semakin kecilnya tahanan kontak dari benda kerja akan menurunkan masukkan panas
yang terjadi pada daerah sambungan lasan. Ketika material logam elektroda lebih lunak
dari logam yang akan di las, maka penggunaan gaya elektroda akan menyebabkan kontak
terbaik pada daerah permukaan kontak antara elektroda dan benda kerja dan kemudian
pada ke dua permukaan benda kerjanya.
Waktu Pengelasan
Waktu atau siklus dalam proses pengelasan titik dibagi dalam empat periode
waktu utama yang secara skematis ditunjukkan pada Gambar 7, yang pada saat operasi
proses pengelasan titik, dapat dilakukan pengontrolannya secara manual atau otomatis.
Keempat perioda waktu pengelasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Squeeze time, adalah interval waktu antara saat mulai penekanan elektroda sampai
saat arus mulai akan mengalir.
2. Weld time, adalah interval waktu selama arus mengalir melalui benda kerja.
3. Hold time, adalah interval waktu dimana arus sudah tidah mengalir lagi tetapi
elektroda masih menekan benda kerja sampai logam lasan membeku.
4. Off time, adalah interval waktu akhir dari hold time dengan Squeeze time
berikutnya.
Gambar 7 Skematis diagram siklus atau waktu pengelasan titik.
Sedangkan pengaruh waktu pengelasan terhadap distribusi temperatur pada benda kerja
dan elektroda selama proses las titik ini diperlihatkan pada Gambar 8 dibawah ini.
Gambar 8 Distribusi temperatur selama proses pengelasan titik setelah 20 % dan 100 %
dari waktu pengelasan dilakukan.
Kurva bagian dalam pada Gambar 8 diatas memperlihatkan bahwa temperatur
pada masing-masing daerah setelah 20 % waktu pengelasan dilewati, terlihat adanya
kenaikkan temperatur pada permukaan bagian dalam dari logam yang disambung (titik
d), selama periode ini secara proposional lebih rendah dibandingkan dengan dearah
lainnya.
Demikian pula seperti telah ditunjukkan pada persamaan Joule, dimana ,asukkan
panas yang terjadi selama proses pengelasan titik berbanding lurus dengan waktu
pengelasan. Waktu pengelasan yang terlalu besar dapat mengakibatkan pula cacatcacat
lasan khususnya cacat expulsion pada permukaan kontak elektroda yang diakibatkan oleh
ketika panas yang terjadi terlalu cepat pada tiga daerah permukaan kontaknya yaitu
daerah b, d dan f pada Gambar 8.

More Related Content

Similar to Pengelasan Titik (JTM-UNU).pdf

Electro Chemical Machining (ECM) Electro Chemical Grinding (ECG) Electro Disc...
Electro Chemical Machining (ECM)Electro Chemical Grinding (ECG)Electro Disc...Electro Chemical Machining (ECM)Electro Chemical Grinding (ECG)Electro Disc...
Electro Chemical Machining (ECM) Electro Chemical Grinding (ECG) Electro Disc...ejacock
 
Pahat Bermata Potong Tunggal dan Pahat Bermata Potong Jamak.pptx
Pahat Bermata Potong Tunggal dan Pahat Bermata Potong Jamak.pptxPahat Bermata Potong Tunggal dan Pahat Bermata Potong Jamak.pptx
Pahat Bermata Potong Tunggal dan Pahat Bermata Potong Jamak.pptxAdam Superman
 
Teknik pengelasan
Teknik pengelasanTeknik pengelasan
Teknik pengelasanKiarraRaffa
 
15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laelaAryanti99
 
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdfPENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdfRahma750999
 
Teori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasiTeori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasiAmal Mulia
 
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01Oktavian Kusumawardhana
 
Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan12luthfi
 
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiStudi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiFreddyTaebenu
 
Mesin Pengelasan Pada Proses Produksi
Mesin Pengelasan Pada Proses ProduksiMesin Pengelasan Pada Proses Produksi
Mesin Pengelasan Pada Proses ProduksiEssyKarundeng
 
Its undergraduate-7858-2703100008-bab1
Its undergraduate-7858-2703100008-bab1Its undergraduate-7858-2703100008-bab1
Its undergraduate-7858-2703100008-bab1abdi_harahap
 

Similar to Pengelasan Titik (JTM-UNU).pdf (20)

Electro Chemical Machining (ECM) Electro Chemical Grinding (ECG) Electro Disc...
Electro Chemical Machining (ECM)Electro Chemical Grinding (ECG)Electro Disc...Electro Chemical Machining (ECM)Electro Chemical Grinding (ECG)Electro Disc...
Electro Chemical Machining (ECM) Electro Chemical Grinding (ECG) Electro Disc...
 
Joint Process
Joint ProcessJoint Process
Joint Process
 
Pahat Bermata Potong Tunggal dan Pahat Bermata Potong Jamak.pptx
Pahat Bermata Potong Tunggal dan Pahat Bermata Potong Jamak.pptxPahat Bermata Potong Tunggal dan Pahat Bermata Potong Jamak.pptx
Pahat Bermata Potong Tunggal dan Pahat Bermata Potong Jamak.pptx
 
Teknik pengelasan
Teknik pengelasanTeknik pengelasan
Teknik pengelasan
 
15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela
 
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdfPENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
 
LAS LISTRIK
LAS LISTRIKLAS LISTRIK
LAS LISTRIK
 
Teori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasiTeori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasi
 
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
 
Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan
 
MATERI_TEKNIK_PENGELASAN.pptx
MATERI_TEKNIK_PENGELASAN.pptxMATERI_TEKNIK_PENGELASAN.pptx
MATERI_TEKNIK_PENGELASAN.pptx
 
Teknik Pengelasan
Teknik Pengelasan Teknik Pengelasan
Teknik Pengelasan
 
Mesin las
Mesin lasMesin las
Mesin las
 
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiStudi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
 
Mesin Pengelasan Pada Proses Produksi
Mesin Pengelasan Pada Proses ProduksiMesin Pengelasan Pada Proses Produksi
Mesin Pengelasan Pada Proses Produksi
 
Pengelasan_SMAW.pptx
Pengelasan_SMAW.pptxPengelasan_SMAW.pptx
Pengelasan_SMAW.pptx
 
penyambungan
penyambunganpenyambungan
penyambungan
 
Its undergraduate-7858-2703100008-bab1
Its undergraduate-7858-2703100008-bab1Its undergraduate-7858-2703100008-bab1
Its undergraduate-7858-2703100008-bab1
 

More from Abrianto Akuan

Pengantar Mekanika Teknik.ppt
Pengantar Mekanika Teknik.pptPengantar Mekanika Teknik.ppt
Pengantar Mekanika Teknik.pptAbrianto Akuan
 
Teknik Pembentukan Logam.pdf
Teknik Pembentukan Logam.pdfTeknik Pembentukan Logam.pdf
Teknik Pembentukan Logam.pdfAbrianto Akuan
 
@_Buku Teknik Mesin (UNU- Blitar).pdf
@_Buku Teknik Mesin (UNU- Blitar).pdf@_Buku Teknik Mesin (UNU- Blitar).pdf
@_Buku Teknik Mesin (UNU- Blitar).pdfAbrianto Akuan
 
@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf
@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf
@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdfAbrianto Akuan
 
refresh k3 paradigm (AA).ppt
refresh k3 paradigm (AA).pptrefresh k3 paradigm (AA).ppt
refresh k3 paradigm (AA).pptAbrianto Akuan
 
Korelasi struktur mikro dan sifat mekanik
Korelasi struktur mikro dan sifat mekanikKorelasi struktur mikro dan sifat mekanik
Korelasi struktur mikro dan sifat mekanikAbrianto Akuan
 
Pengantar Karakterisasi Material_AA
Pengantar Karakterisasi Material_AAPengantar Karakterisasi Material_AA
Pengantar Karakterisasi Material_AAAbrianto Akuan
 

More from Abrianto Akuan (8)

Pengantar Mekanika Teknik.ppt
Pengantar Mekanika Teknik.pptPengantar Mekanika Teknik.ppt
Pengantar Mekanika Teknik.ppt
 
SAND CASTING_AA.pdf
SAND CASTING_AA.pdfSAND CASTING_AA.pdf
SAND CASTING_AA.pdf
 
Teknik Pembentukan Logam.pdf
Teknik Pembentukan Logam.pdfTeknik Pembentukan Logam.pdf
Teknik Pembentukan Logam.pdf
 
@_Buku Teknik Mesin (UNU- Blitar).pdf
@_Buku Teknik Mesin (UNU- Blitar).pdf@_Buku Teknik Mesin (UNU- Blitar).pdf
@_Buku Teknik Mesin (UNU- Blitar).pdf
 
@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf
@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf
@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf
 
refresh k3 paradigm (AA).ppt
refresh k3 paradigm (AA).pptrefresh k3 paradigm (AA).ppt
refresh k3 paradigm (AA).ppt
 
Korelasi struktur mikro dan sifat mekanik
Korelasi struktur mikro dan sifat mekanikKorelasi struktur mikro dan sifat mekanik
Korelasi struktur mikro dan sifat mekanik
 
Pengantar Karakterisasi Material_AA
Pengantar Karakterisasi Material_AAPengantar Karakterisasi Material_AA
Pengantar Karakterisasi Material_AA
 

Recently uploaded

Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 

Recently uploaded (19)

Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 

Pengelasan Titik (JTM-UNU).pdf

  • 1. Pengelasan Titik (Spot Welding) Abrianto Akuan – Teknik Mesin Universitas Nahdlatul Ulama Blitar Proses las titik merupakan suatu proses penyambungan dua buah komponen logam melalui satu atau lebih titik sambungan dengan menggunakan panas yang dihasilkan oleh tahanan listrik yang dialirkan oleh dua buah elektroda ke komponen logam yang akan disambung dengan waktu pengelasan tertentu. Panas yang dihasilkan dalam proses ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu diantaranya adalah arus yang diberikan, tahanan kontak benda kerja dan waktu pengelasan. Berdasarkan hukum Joule dinyatakan oleh persamaan berikut: H = I2 . R. t (Joule) dimana: H = Panas (energi) yang dihasilkan (watt detik atau Joule) I = Arus yang diberikan (ampere) R = tahanan kontak benda kerja (ohm) t = Waktu pengelasan atau lamanya arus diberikan (detik atau cycle) Gambar 1 dan 2 memperlihatkan secara skematis dari proses dan alat atau mesin pengelasan titik. Penyambungan terjadi sebagai akibat timbulnya titik lasan pada permukaan kontak benda kerja yang saling berhadapan. Hal ini terjadi karena pada daerah permukaan terjadi konsentrasi arus yang paling tinggi dengan tahanan kontak yang paling besar dibandingkan dengan daerah lainnya. Sebagai akibatnya akan timbul panas yang sangat tinggi pada daerah permukaan kontak sehingga dapat mencairkan titik lasan yang kemudian disebut nugget.
  • 2. Gambar 1 Skematis proses pengelasan titik. Gambar 2 Skematis mesin las titik.
  • 3. Ukuran dan bentuk nugget yang terjadi sangat dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran elektroda yang menekan permukaan luar lembaran logam, selain itu masukkan panas yang terjadi merupakan faktor yang juga menentukan kualitas dari nugget. Gambar 3 menunjukkan distribusi hasil pengelasan titik pada suatu logam mild steel. Secara kontinyu, diameter nugget tumbuh sangat cepat dan kemudian melambat sampai tercapai suatu ukuran yang maksimal yaitu sekitar lebih besar 10% nya dari diameter elektroda yang digunakan. Parameter penting dalam proses pengelasan titik yang berpengaruh terhadap kualitas hasil lasan, adalah; arus pengelasan, gaya penekanan dan waktu pengelasan. Gambar 3 Distribusi temperatur dari hasil pengelasan titik8) . Arus Pengelasan Masukkan panas yang telah dinyatakan dalam persamaan Joule diatas, berbanding lurus dengan besarnya arus pengelasan yang diterapkan. Besarnya masukkan panas tersebut adalah dipergunakan untuk mencairkan logam pada daerah sambungan las (titik las) dan sebagian mengalami kehilangan sebagai akibat dari adanya transfer panas (konduksi, konveksi dan radiasi) dari elektroda dan benda kerjanya serta lingkungannya.
  • 4. Ketika kerapatan arus, kurang dari batas yang diijinkan maka masukkan panas yang terjadi tidak akan menyebabkan pencairan logam sehingga tidak akan terjadi sambungan lasan. Dengan demikian pmasukkan panas harus cukup untuk mengimbangi kehilangan panas yang terjadi. Sebaliknya jika masukkan panas yang terjadi misalnya sebagai akibat arus pengelasan yang terlalu besar, maka permukaan bagian dalam dari logam akan terlalu panas sehingga benda kerja akan mengalami kelebihan masukkan panas (over heated) dan akan terbakar (burning), bahkan dapat mengakibatkan cacat expulsion pada nugget yang terbentuk (lihat Gambar 4). Gambar 4 Pengaruh Arus dan waktu pengelasan terhadap nugget yang dihasilkan14) . Berdasarkan Gambar 4 diatas, secara skematis diperlihatkan bahwa diameter nugget sebagai fungsi dari arus pada suatu waktu pengelasan tertentu. Ketika arus meningkat maka akan diikuti dengan meningkatnya diameter nugget sampai ukuran yang tidak diinginkan. Pengaruh arus pengelasan titik ini akan sangat menentukan pula terhadap kekuatan tarik geser dari sambungannya serta terhadap besarnya penetrasi elektroda pada
  • 5. ketebalan lembaran atau pelat logam yang disambung. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 5 dibawah ini. Gambar 5 Pengaruh Arus pengelasan terhadap diameter nugget yang dihasilkan, beban tarik geser dan % indentasi pada tebal pelat. Gaya Penekanan Elektroda Gaya tekan elektroda atau gaya proses las titik merupakan beban yang diterapkan pada benda kerja oleh elektroda selama proses pengelasan berlangsung. Gaya penekanan elektroda ini dikenal ada dua macam, yaitu sebagai berikut : 1. Gaya pengelasan (weld force). 2. Gaya penempaan (forge force).
  • 6. Gaya pengelasan adalah merupakan gaya elektroda terhadap permukaan pelat selama waktu proses pengelasan, sedangkan gaya penempaan adalah gaya penekanan elektroda setelah berakhirnya waktu proses pengelasan (atau selama waktu penahanan saat terjadinya pembekuan logam lasan). Gaya penekanan elektroda ini sangat mempengaruhi kekuatan sambungan karena akan mempengaruhi pula terjadinya cacat-cacat lasan (exulsion, cacat internal, permukaan hangus atau surface burning, dan lain-lain). Gaya pengelasan yang terlalu besar ini akan mengakibatkan pula indentasi elektroda pada permukaan benda kerja akan terlalu dalam sehingga akan mempengaruhi kekuatan sambungan las titik yang dihasilkan. Gaya pengelasan yang diberikan kepada benda kerja melalui tekanan dari dua elektroda, harus cukup agar dapat meneruskan arus dengan baik. Besarnya gaya pengelasan ini akan mempengaruhi pula tahanan kontak dari elektroda dan benda kerja. Semakin besar gaya pengelasan maka akan semakin menurunkan besarnya tahanan kontak, hal ini ditunjukkan pada Gambar 6 dibawah ini. Gambar 6 Hubungan tekanan elektroda dengan tahanan kontak.
  • 7. Semakin kecilnya tahanan kontak dari benda kerja akan menurunkan masukkan panas yang terjadi pada daerah sambungan lasan. Ketika material logam elektroda lebih lunak dari logam yang akan di las, maka penggunaan gaya elektroda akan menyebabkan kontak terbaik pada daerah permukaan kontak antara elektroda dan benda kerja dan kemudian pada ke dua permukaan benda kerjanya. Waktu Pengelasan Waktu atau siklus dalam proses pengelasan titik dibagi dalam empat periode waktu utama yang secara skematis ditunjukkan pada Gambar 7, yang pada saat operasi proses pengelasan titik, dapat dilakukan pengontrolannya secara manual atau otomatis. Keempat perioda waktu pengelasan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Squeeze time, adalah interval waktu antara saat mulai penekanan elektroda sampai saat arus mulai akan mengalir. 2. Weld time, adalah interval waktu selama arus mengalir melalui benda kerja. 3. Hold time, adalah interval waktu dimana arus sudah tidah mengalir lagi tetapi elektroda masih menekan benda kerja sampai logam lasan membeku. 4. Off time, adalah interval waktu akhir dari hold time dengan Squeeze time berikutnya.
  • 8. Gambar 7 Skematis diagram siklus atau waktu pengelasan titik.
  • 9. Sedangkan pengaruh waktu pengelasan terhadap distribusi temperatur pada benda kerja dan elektroda selama proses las titik ini diperlihatkan pada Gambar 8 dibawah ini. Gambar 8 Distribusi temperatur selama proses pengelasan titik setelah 20 % dan 100 % dari waktu pengelasan dilakukan. Kurva bagian dalam pada Gambar 8 diatas memperlihatkan bahwa temperatur pada masing-masing daerah setelah 20 % waktu pengelasan dilewati, terlihat adanya kenaikkan temperatur pada permukaan bagian dalam dari logam yang disambung (titik
  • 10. d), selama periode ini secara proposional lebih rendah dibandingkan dengan dearah lainnya. Demikian pula seperti telah ditunjukkan pada persamaan Joule, dimana ,asukkan panas yang terjadi selama proses pengelasan titik berbanding lurus dengan waktu pengelasan. Waktu pengelasan yang terlalu besar dapat mengakibatkan pula cacatcacat lasan khususnya cacat expulsion pada permukaan kontak elektroda yang diakibatkan oleh ketika panas yang terjadi terlalu cepat pada tiga daerah permukaan kontaknya yaitu daerah b, d dan f pada Gambar 8.