1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMK PGRI 1 Banyuwangi
Mapel : PKN
Kls/Smt : XII / 1
SK : 1 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi
terbuka
KD : 1.1 Mendeskripsikan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Indikator : - Mendeskripsikan makna Ideologi negara
: - Menjelaskan proses perumusan Pancasila sebagai Ideologi
negara
: - Menguraikan fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara dan
Ideologi negara
: - Membedakan Ideologi terbuka dan Ideologi tertutup
: - Mendeskripsikan makna Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Alokasi waktu : 4 x 45 menit
A. Tujuan pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar berlangsung siswa dapat:
1. Mendeskripskan makna Ideologi negara
2. Menjelaskan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara
3. Munguraikan fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara dan Ideologi negara
4. Membedakan Ideologi terbuka dan Ideologi tertutup
5. Memdeskripsikan makna Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Nilai Karakter:
Religius
Semangat Kebangsaan
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Rasa Ingin Tahu
B. Materi pembelajaran
1. Makna Ideologi negara
Ideologi negara adalah (dalam arti sempit) merupakan konsensus (mayoritas)
warga negara tentang nilai-nilai dasar negara yang ingin diwujudkan dalam
kehidupan negara itu. Nilai-nilai dasar itu disepakati sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan kehidupan kenegaraan. Nilai-nilai dasar itu disepakati sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan kenegaraan. Nilai-nilai dasar tersebut
berisi seperangkat gagasan mengenai kebaikan bersama (public good) atau gambaran
tentang masyarakat dan negara yang paling baik.
2. Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara
Dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan, pada tanggal 28 Mei 1945
dibentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) atau Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai., yang terdiri dari 62 orang anggota,
yang diketuai oleh dr. Radjiman Widiodiningrat. BPUPKI bertugas
mempertimbangkan masalah-masalah pokok dan kemudian meremuskan rencana-
rencana pokok bagi Indonesia Merdeka.
2. BPUKI bersidang dua kali, yang pertama tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan
1 Juni 1945, dan yang kedua pada 10-17 Juli 1945. Pada sidang I, dikemukakan
pandangan tentang apa yang akan dijadikan Dasar Indonesia Merdeka, yaitu
”philosophische grondslag” atau dasar falsafah, yaitu pemikiran yang sedalam-
dalamnya untuk di atasnya didirikan ”gedung” Indonesia Merdeka yang kekal dan
abadi.
Tiga orang mendapat kesempatan mengemukakan pendapatnya mengenai
Dasar Indonesia Merdeka:
I. Muhammad Yamin mengusulkan sebagai dasar negara, sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yan g adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
II. Supomo, dalam pidatonya pada tanggal 31 Mei 1945 mengemukakan pokok-
pokok pikiran seperti berikut:
1. Negara Indonesia Merdeka hendaknya merupakan negara nasional yang
bersatu dalam arti totaliter atau integralistik.
2. Setiap warganya dianjurkan agar takluk kepada Tuhan, tetapi urusan agama
hendaknya terpisah dari urusan negara dan diserahkan kepada golongan-
golongan agama yang bersangkutan.
3. Dalam susunan pemerintahan negara harus dibentuk suatu Badan
Permusyawaratan, agar pemimpin negara dapat bersatu jiwa dengan wakil-
wakil secara terus-menerus.
4. Sistem ekonomi Indonesia hendaknya diatur berdasarkan asas kekeluargaan,
sistem tolong-menolong, dan sistem kooperasi.
5. Negara Indonesia yang berdasar atas semangat kebudayaan Indonesia yang
asli, dengan sendirinya akan bersifat Negara Asia Timur Raya.
III. Soekarno, dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 menawarkan agar Indonesia
merdeka bukan negara agama dan bukan pula negara sekuler, tetapi negara yang
berdasarkan Pancasila, yang dirumuskan menurut urutan sebagai berikut:
1. Kebangsaan
2. Internasionalisme
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sesudah sidang I BPUPKI diadakan pertemua di luar sidang yang diadakan di
Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945, yang dihadiri oleh para anggota BPUPKI yang
tinggal di Jakarta, yang kemudian terkenal dengan sebutan Panitia Sembilan, yang
beranggotakan: Soekarno, Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, Subardjo, A.A.
Maramis, Abdul Kahar Moezakhir, Wachid Hasyim, Abikusno Tjokrosujoso dan
K.H. Agus Salim, yang menetapkan Rancangan Pembukaan UUD yang dikenal
dengan nama Piagam Jakarta, yang kemudian disampaikan pada sidang BPUPKI II,
yang kemudian BPUPKI dibubarkan dan kemudian pada tanggal 7 Agustus 1945
dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
PPKI terdiri dari 21 orang, yan g bertugas melaksanakan kemerdekaan
Indonesia dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk membentuk negara,
yang diketuai oleh Soekarno dan wakilnya, Muhammad Hatta, yang pada tanggal 18
Agustus 1945 mengambil beberapa keputusan penting, yaitu mengesahkan
Pembukaan UUD, mengesahkan UUD, memilih Presiden dan Wakil Presiden, dan
3. menetapkan bahwa untuk sementara waktu Presiden akan dibantu oleh Komite
Nasional.
Pancasila yang disepakati sebagai ideologi nasional adalah Pancasila
sebagaimana dirumuskan secara definitif dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu dengan
rumusan naskah Pancasila sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Fungsi pokok Pancasila
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara setidaknya memiliki empat fungsi
pokok dalam kehidupan bernegara, yaitu:
a. mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan itu.
Fungsi ini amat penting bagi bangsa Indonesia karena sebagai masyarakat
majemuk sering terancam perpecahan.
b. membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila memberi
gambaran cita-cita bangsa sekaligus menjadi sumber motivasi dan tekad
perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa melaksanakan pembangunan
nasional sebagai pengamalan Pancasila.
c. memberi tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa. Pancasila
memberi gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus memberi dorongan bagi
nation and character building berdasarkan Pancasila.
d. menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila, Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik
mengenai keadaan bangsa dan negara.
4. Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat mutlak, yang mempunyai ciri-
ciri:
a. bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-
cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat;
b. apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu akan
dipaksakan kepada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan berbagai segi
kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut;
c. bersifat totaliter, artinya mencakup/mengurusi semua bidang kehidupan. Karena
itu, ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha berusaha menguasai
bidang informasi dan pendidikan;sebab, kedua bidang tersebut merupakan sarana
efektif untuk mempengaruhi perilaku masyarakat;
d. pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati;
e. menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk
berkorban bagi ideologi tersebut;
f. Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutan-tuntutan konkret
dan operasional yang keras, mutlak, dan total.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan, yang memiliki ciri-
ciri:
a. merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat (falsafah). Jadi bukan
keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan kesepakatan masyarakat;
b. tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri; ia adalah
milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka;
4. c. isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap generasi baru dapat dan perlu
menggali kembali falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi
kekinian mereka;
d. tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan
menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan
falsafah itu;
e. menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari
berbagai latar belakang budaya dan agama.
Bertolak dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa Pancasila memenuhi
persyaratan sebagai ideologi terbuka, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa yang berakar pada kesadaran
masyarakat Indonesia.
b. Pancasila tidak langsung operasional. Pancasila berisi hanya lima nilai dasar, yang
berfungsi sebagai acuan penyelenggaraan negara.
c. Pancasila bukan ideologi yang memperkosa kebebasan dan tanggung jawab
masyarakat. Sebaliknya Pancasila menghargai kebebasan dan tanggung jawab
masyarakat. Sila ”kemanusiaan yang adil dan beradab” misalnya, mengakui
kebebasan dan kesamaderajatan manusia (hak asasi manusia).
d. Pancasila juga bukan ideologi totaliter. Melainkan Pancasila adalah ideologi
politik, sebuah pedoman hidup dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.
e. Pancasila menghargai pluralitas. Bisa kita lihat pada sejarah perumusannya.
C. Metode
Ceramah bervariasi, tanya jawab, diskusi
D. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan ke:1
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Apersepsi
Kesiapan kelas dalam pembelajaran (absemsi, kebersihan kelas)
b. Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang
materi yang lalu maupun yang akan datang
- Informasi kompetensi yang ingin dicapai
2. Kegiatan inti (70 menit)
a. Penjelasan konsep ideologi negara dan konsep umum tentang Pancasila
b. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan Ideologi-ideologi
besar yang ada didunia dan menelaah proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara
c. Siswa membaca buku pegangan siswa/literatur yang ada tentang Ideologi dan
Pancasila sebagai dasar negara
d. Dengan dibimbing guru, masing-masing kelompok melaksanakan diskusi
e. Siswa mempresentasikan hasil tugas kelompok, kelompok lain diminta
menanggapi
f. Klarifikasi guru tentang hasil-hasil diskusi siswa
3. Kegiatan penutup (10 menit)
a. Siswa dibimbing dan difasilitasi oleh guru menyimpulkan materi
b. Tindak lanjut dengan memberi tugas rumah guna mempersiapkan materi yang
akan datang
5. Pertemuan ke:2
1. Pendahuluan
a. Apersepsi (10 menit)
Kesiapan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas)
b. Motivasi
- Penjajakan kesiapan siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi
yang lalu maupun yang akan datang
- Informasi kompetensi yang ingin dicapai
2. Kegiatan inti (70 menit)
a. Penjelasan secara umum tentang fungsi Pancasila dan konsep secara umum
tentang Ideologi terbuka dan Ideologi tertutup
b. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, untuk mendiskusikan:
- Pancasila sebagai dasar negara
- Pancasila sebagai Ideologi negara
- Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
c. Tiap kelompok melakukan diskusi berdasarkan sumber-sumber belajar yang ada
d. Masing-masing kelompok melakukan presentase dengan menunjuk 1 orang
sebagai juru bicara
e. Kelompok lain berperan aktif menaggapi kelompok yang berpresentasi
f. Siswa menyimak penjelasan da klarifikasi guru mengenai Pancasila sebagai dasar
negara dan Ideologi negara, serta sebagai Ideologi Terbuka
3. Kegiatan penutup (10 menit)
a. Siswa dibimbing dan difasilitasi oleg guru menyimpulkan materi
b. Tindak lanjut dengan memberi tugas rumah, guna mempersiapkan materi yang
akan datang
E. Sumber belajar
1. Bambang Suteng, dkk, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, untuk SMA Kelas XII.
2. Modul PKn
F. Penilaian
Penilaian dilakuan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran.
Penilaian selama proses pembelajaran ditekankan melalui kegiatan tanya jawab dikelas,
aktivitas siswa saat diskusi dan mengerjakan tugas. Tes tertulis diberikan setelah
pertemuan ke-2. Adapun teknik yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk uraian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan secara singkat proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara!
2. Sebutkan fungsi pokok Pancasila!
3. Jelaskan pengertian Pancasila sebagai Ideologi terbuka!
Mengetahui: Guru Mapel
Kepala Sekolah
Drs. HENDRAMAYU, M.Pd. Drs. H. ACHMAD CHUSAIRI
NIP. 19650528 199003 1 005
6. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMK PGRI 1 Banyuwangi
Mapel : PKN
Kls/Smt : XII / 1
SK : 1 Menampilkan sikap positif Pancasila sebagai Ideologi terbuka
KD : 1.2 Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma
pembangunan
Indikator : - Mendeskripsikan Pancasila sebagai sumber nilai
: - Mendeskripsikan Pancasla sebagai paradigma pembangunan
: - Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma
pembangunan
Alokasi waktu : 4 x 45 menit
A. Tujuan pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar selasai siswa dapat:
1. Mendeskripsikan Pancasila sebagai sumber nilai
2. Mendeskripsikan Pancasila sebagai paradigma pembangunan
3. Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Nilai Karakter:
Religius
Semangat Kebangsaan
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Rasa Ingin Tahu
B. Materi pembelajaran
1. Pancasila sebagai sumber nilai
Pancasila adalah sebagai sumber nilai, berarti Pancasila merupakan acuan
utama bagi pembentukan hukum nasional, kegiatan penyelenggaraan negara,
partisipasi warga negara dan pergaulan antar warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjiwai
seluruh kegiatan berbangsa dan bernegara.
2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Pembangunan adalah usaha bangsa untuk meningkatkan mutu dan taraf hidup
masyarakat sehingga menjadi lebih baik. Peningkatan mutu ini tidak terbatas hanya
pada sektor ekonomi saja, tetapi juga seluruh aspek kehidupan manusia. Di dalamnya
tercakup tiga proses sekaligus, yaitu emansipasi bangsa, modernisasi, dan humanisasi
(Poespowardojo; 1989).
Paradigma adalah anggapan-anggapan dasar yang membentuk kerangka
keyakinan, yang berfungsi sebagai pedomanuntuk melihat persoalan dan bagaimana
menyelesaikannya. Sehingga paradigma pembangunan bisa dipahami sebagai
kerangka keyakinan yang digunakan sebagai pedoman untuk melihat persoalan dan
bagaimana melaksanakan pembangunan.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan , berarti Pancasila berisi
anggapan-anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan, yang berfungsi
sebagai acuan, kiblat dan pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
pemanfaatan hasil-hasil pembangunan di Indonesia.
7. C. Metode
Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab
D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pertemuan ke:1
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
Kesiapan kelas dalam pembelajaran
b. Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang
materi yang lalu dan yang akan datang
- Informasi kompetensi yang ingin dicapai
2. Kegiatan inti
a. Penjelasan umum konsep sumber nilai
b. Siswa menelaah buku tentang Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma
pembangunan
c. Siswa dibagi dalam beberapa 8 kelompok, 4 kelompok membuat artikel pancasila
sebagai paradigma pembangunan
d. Setelah selesai artikel digandakan untuk persiapan diskusi pada pertemuan
berikutnya
e. Komentar tentang hasil-hasil diskusi siswa
3. Kegiatan penutup
a. Siswa dibimbing dan difasilitasi oleh guru untuk mempersiapkan diskusi
b. Tindak lanjut dengan memberi tugas rumah, guna mempersiapkan materi yang
akan datang
Pertemuan ke:2
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
Kesiapan kelas dalam pembelajaran
b. Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang
materi yang lalu dan yang akan datang
- Informasi kompetensi yang ingin dicapai
2. Kegiatan inti
a. Masing-masing kelompok mempersiapkan diri untuk diskusi, dengan menunjuk
satu orang sebagai juru bicara
b. Satu persatu tiap kelompok melakukan presentase
c. Kelompok yang dibelakang secara aktif memberikan tanggapan terhadap hasil
diskusi kelompok yang didepan
d. Klarifikasi guru tentang hasil-hasil diskusi siswa
3. Kegiatan penutup
a. Siswa dibimbing dan difasilitasi oleh guru menyimpulkan materi
b. Tindak lanjut denga memberi tugas rumah, guna mempersiapkan materi yang
akan datang
E. Sumber belajar
1. Bambang Suteng, dkk, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, untuk SMA Kelas XII.
2. Modul PKn
8. F. Penilaian
Penilaian dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran. Penilaian selama
proses pembelajaran ditekankan melalui kegiatan tanya jawab dikelas, aktivitas siswa
saat diskusi dan mengerjakan tugas. Tes tertulis diberikan setelah pertemuan ke-2.
Adapun teknik yang digunakan adalah tes tertulus dalam bentuk uraian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian Pancasila sebagai sumber nilai!
2. Jelaskan pengertian Pancasila sebagai paradigma pembangunan!
Mengetahui: Guru Mapel
Kepala Sekolah
Drs. HENDRAMAYU, M.Pd. Drs. H. ACHMAD CHUSAIRI
NIP. 19650528 199003 1 005
9. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMK PGRI 1 BANYUWANGI
Mapel : PKN
Kls/Smt : XII / 1
SK : 1 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi
terbuka
KD : 1.3 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi
terbuka
Indikator : - Menunjukkan contoh sikap perilaku positif yang sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila
: - Mengidetifikasi sikap positif yang sesuai dengan Pancasila
sebagai Ideologi terbuka
Aloklasi waktu : 4 x 45
A. Tujuan pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar selesai, siswa dapat:
1. Menunjukkan contoh sikap perilaku positif yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila
2. Mengidentifikasi sikap positif yang sesuai dengan Pancasila sebagaiIdeologi terbuka
Nilai Karakter:
Religius
Semangat Kebangsaan
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Rasa Ingin Tahu
B. Materi pembelajaran
1. Bersikap positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Terbuka:
Agar nilai-nilai Pancasila tetap tumbuh dan lestari dalam diri bangsa
Indonesia, maka kita harus bersikap dan berperilaku positif terhadap nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Adapun perwujudan sikap dan perilaku tersebut antara lain:
1. Menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan:
a. Melaksanakan kewajiban dan meninggalkan setiap larangan sesuai ketentuan
agama yang dianutnya.
b. Membina kerja sama serta saling membantu antarpemeluk agama lain.
c. Mengembangkan sikap toleransi antarumat beragama menuju terwujudnya
kehidupan serasi, selaras, dan seimbang.
d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan:
a. Memperlakukan manusia/orang lain sesuai harkat dan martabatnya sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa
membedakan suku, keturunan, agama jenis kelamin, kedudukan sosial, dan
sebagainya.
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa, dan
tidak semena-mena terhadap orang lain.
d. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, seperti menolong orang lain, memberi
bantuan kepada yang membutuhkan, menolong korban bencana alam dengan
ikhlas, dan lain-lain.
10. 3. Menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan:
a. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara jika suatu
saat dibutuhkan.
b. Mencintai tanah air dan bangsa terhadap bangsa dan negara Indonesia
c. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
d. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa, dan lain
sebagainya.
4. Menjunjung tinggi nilai-nilai permusyawaratan perwakilan:
a. Mengakui setiap manusia memiliki hak dan kedudukan yang sama
b. Melaksanakan keputusan bersama dengan penuh tanggung jawab dan itikad baik
c. Mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai kebenaran dan keadilan
5. Munjunjung tinggi nilai-nilai keadilan:
a. Mengembangkan sikap gotong royong dan kekeluargaan dengan lingkungan
masyarakat sekitar
b. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan kepentingan orang
lain/umum, misalnya merusak sarana umum/sekolah dan sebagainya.
c. Suka bekerja keras dalam memecahkan atau mencari jalan keluar (solusi) atas
masalah-masalah pribadi, masyarakat, bangsa, dan negara.
d. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial melalui karya nyata, misalnya melalui pelatihan kerja, dan
lain-lain.
Setiap komponen masyarakat perlu bersikap positif dan proaktif terhadap
Pancasila agar Pancasila bisa tampil menjadi ideologi terbuka yang berwibawa. Salah
satunya, dengan menjadikan Pancasila sebagai bahan dialog publik. Selain itu, yang
paling penting, dengan memperkecil kesenjangan antara ideal-ideal Pancasila dan
kenyataan hidup sehari-hari.
C. Metode
Ceramah bervariasi, jig-saw, diskusi
D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pertemuan ke:1
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
Kesiapan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas)
b. Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang
materi yang lalu maupun yang akan datang
- Informasi kompetensi yang ingin dicapai
2. Kegiatan inti
a. Penjelasan umum tentang nilai-nilai Pancasila
b. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 4-5 orang
c. Dengan menggunakan metode jig-saw, setiap siswa diberi satu pertanyaan dalam
satu lembar kelas yang telah diberi nomor
- Nilai-nilai Pancasila dilingkungan Keluarga
- Nilai-nilai Pancasila dilingkungan Sekolah
- Nilai-nilai Pancasila dilingkungan Masyarakat
- Nilai-nilai Pancasila dilingkungan Bernegara
- Sikap positif terhadap nilai-nilai pancasila sebagai Ideologi terbuka
d. Nomor yang sama berkumpul dalam satu kelompok, untuk membahas
permasalahan yang ada dalam pertanyaan tersebut
11. e. Setelah selesai, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing tiap kelompok
memiliki 5 jawaban soal dan disusun dalam satu lembar kertas
f. Lembar jawaban digandakan untuk didiskusikan pada pertemuan berikutnya
3. Kegiatan penutup
a. Siswa dibimbing oleh guru menyiapkan diskusi pada pertemuan yang akan datang
b. Tindak lanjut dengan memberi tugas rumah, guna mempersiapkan materi yang
akan datang
Pertemuan ke:2
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
Kesiapan kelas dalam pembelajaran (abseni, kebersihan kelas)
b. Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang
materi yang lalu maupun yang akan datang
- Informasi kompetensi yang ingin dicapai
2. Kegiatan inti
a. Masing-masing kelompok mempersiapkan diri untuk diskusi dengan menunjuk
satu orang sebagai juru bicara
b. Satu persatu masing-masing kelompok melakukan presentase
c. Kelompok lain berperan aktif untuk menaggapi
d. Kualifikasi guru tantang hasil-hasil diskusi siswa
3. Kegiatan penutup
a. Siswa dibimbing dan difasilitasi oleh guru menyimpulkan materi
b. Tindak lanjut dengan memberi tugas rumah, guna mempersiapkan materi yang
akan datang
E. Sumber belajar
1. Bambang Suteng, dkk, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, untuk SMA Kelas XII.
2. Modul PKn
F. Penilaian
Penilaian dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran. Penilaian selama
proses pembelajaran ditentukan melalui kegiatan tanya jawab dikelas, aktivitas siswa
saat diskusi dan mengerjakan tugas-tugas. Tes tertulis diberikan setelah pertemuan ke-2.
Adapun teknik yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk uraian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Berikan 3 contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dilingkungan:
a. Keluarga
b. Sekolah
c. Masyarakat
d. Bernegara
2. Berikan 3 contoh sikap positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi terbuka!
Mengetahui: Guru Mapel
Kepala Sekolah
Drs. HENDRAMAYU, M.Pd. Drs. H. ACHMAD CHUSAIRI
NIP. 19650528 199003 1 005
12. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMK PGRI 1 BANYUWANGI
Mapel : PKN
Kls/Smt : XII / 1
SK : 2 Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan
KD : 2.1 Menganalisis sistem pemerintahan diberbagai negara
Indikaror : - Mendeskripsikan pengertian sistem pemerintahan
: - Mengklasifikasikan sistem pemerintahan presidensial dan
parlementer diberbagai negara
: - Menguraikan klebihan dan kelemahan sistem pemerintahan
presidensial dan parlementer
: - Mengidentifikasi ciri sistem pemerintahan presidensial dan
parlementer
Alokasi waktu : 6 x 45
A. Tujuan pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar berlangsung, siswa dapat:
1. Mendeskripsikan pengertian sistem pemerintahan
2. Mengklasifikasi sistem pemerintahan presidensil dan parlementer diberbagai negara
3. Menguraikan kelebihan dan kelemahan sistem pemerintah presidensil dan
parlementer
4. Mengidentifikasi ciri sistem pemerintah presidensil dan parlementer
Nilai Karakter:
Religius
Semangat Kebangsaan
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Rasa Ingin Tahu
B. Materi pembelajaran
1. Pengertian sistem pemerintahan
Sistem pemerintahan negara adalah susunan yang teratur dari prinsip-prinsip
yang melandasi berbagai kegiatan atau hubungan-hubungan kerja antara lembaga
legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam menyelenggarakan pemerintahan suatu
negara.
2. Sistem pemerintahan presidensil dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensil adalah sistem atau keseluruhan prinsip
penataan hubungan kerja antarlembaga negara melalui pemisahan kekuasaan negara,
dimana presiden memainkan peran kunci dalam pengelolaan kekuasaan eksekutif.
Sistem pemerintahan parlementer adalah sistem atau keseluruhan prinsip
penataan hubungan kerja antarlembaga negara yang secara formal memberikan peran
utama kepada parlemen atau badan legislatif dalam menjalankan pemerintahan
negara.
3. Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensil dan parlementer
Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensil:
a. Penyelenggara negara adalah presiden yang dipilih oleh rakyat secara langsung
atau oleh suatu dewan/majelis. Presiden berkedudukan sebagai kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan.
b. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Parlemen
c. Presiden tidak dapat menjatuhkan Parlemen
13. d. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden
e. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif sebagai lembaga perwakilan
f. Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.
Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer:
a. Kepala negaranya adalah raja/ratu/presiden, dan bertanggung jawab atas segala
kebijakan yang diambil oleh kabinet.
b. Kepala negara hanya menjadi lambang/simbol saja, karena yang menjadi kepala
pemerintahan adalah perdana menteri
c. Badan legislatif atau parlemen merupakan satu-satunya badan yang anggotanya
dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu. Parlemen mempunyai kekuasaan
sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif
d. Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif. Jika parlemen mengeluarkan mosi
tidak percaya kepada salah satu atau seluruh menteri, maka kabinet harus bersedia
meletakkan atau mengembalikan mandatnya kepada kepala negara.
e. Dalam sistem dua partai, yang ditunjuk sebagai pembentuk kabinet dan sekaligus
sebagai perdana menteri adalah ketua partai politik yang memenangkan pemilu.
Partai politik yang kalah akan berlaku sebagai pihak oposisi.
C. Metode
Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab
D. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan ke:1
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
Kesiapan kelas selama pembelajaran
b. Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang
materi yang lalu dan yang akan datang
- Informasi kompetensi yang ingin dicapai
2. Kegiatan inti
a. Penjelasan konsep secara umum tentang sistem pemerintahan
b. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok
mendiskusikan sistem pemerintahan yang dipakai diberbagai negara di dunia
c. Masing-masing kelompok melakukan presentase, dengan menunjuk satu orang
sebagai juru bicara
d. Klarifikasi guru tentang hasil-hasil diskusi siswa
3. Kegiatan penutup
a. Siswa dibimbing dan difasilitasi oleh guru menyimpulkan materi
b. Tindak lanjut dengan memberi tugas rumah guna mempersiapkan materi yang
akan datang
Pertemuan ke:2
1. Pendahuan
a. Apersepsi
Kesiapan kelas dalam pembelajaran
b. Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang
materi yang lalu dan yang akan datang
- Informasi kompetensi yang ingin dicapai
2. Kegiatan inti
a. Penjelasan umum tentang sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
14. b. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
c. Tiap kelompok mendiskusikan kelebihan dan kelemahan sistem pemerintahan
presidensial dan parlementer
d. Tiap kelompok melakukan presentase dan kelompok lain menggapi
e. Klarifikasi guru tentang hasil-hasil diskusi siswa
3. Kegiatan penutup
a. Siswa dibimbing dan difasilitasi oleh guru menyimpulkan materi
b. Tindak lanjut dengan memberi tugas rumah, guna mempersiapkan materi yang
akan datang
Pertemuan ke:3
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
Kesiapan kelas dalam pembelajaran
b. Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang
materi yang lalu dan yang akan datang
- Informasi kompetensi yang ingin dicapai
2. Kegiatan inti
a. Siswa diminta membaca sistem pemerintahan parlementer dan presidensial
b. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
c. Tiap kelompok mendiskusikan ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer dan
presidensial
d. Masing-masing kelompok melakukan presentasi dengan menujuk satu orang
sebagai juru bicara
e. Klarifikasi guru tentang hasil-hasil diskusi siswa
3. Kegiatan penutup
a. Siswa dibimbing dan difasilitasi oleh guru menyimpulkan materi
b. Tindak lanjut dengan memberi tugas rumah guna mempersiapkan materi yang
akan datang
E. Sumber belajar
1. Bambang Suteng, dkk, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, untuk SMA Kelas XII.
2. Modul PKn
F. Penilaian
Penilaian dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran. Penlaian selama
proses pembelajaran ditekankan melalui kegiatan tanya jawab dikelas, aktivitas siswa
saat diskusi dan mengerjakan tugas-tugas. Tes tertulis diberikan setelah pertemuan ke-3.
Adapun teknik yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk uraian.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan ringkas dan jelas!
1. Sebutkan ciri-ciri sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
2. Apakah kelebihan dan kelemahan sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementel?
3. Berikan contoh-contoh negara yang memakai sistem Paerementer dan sistem
Presidential?
Mengetahui: Guru Mapel
Kepala Sekolah
Drs. HENDRAMAYU, M.Pd. Drs. H. ACHMAD CHUSAIRI
NIP. 19650528 199003 1 005
15. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMK PGRI 1 BANYUWANGI
Mapel : PKN
Kls/Smt : XII / 1
SK : 2 Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan
KD : 2.2 Menganalisis pelaksanaan sistem pemerintahan Negara
Indonesia
Indikator : - Menguraikan sistem pemerintahan yang digunakan oleh negara
Indonesia menurut Undang-Undang Dasar 1945
: - Membandingkan sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan
Undang-Undang Dasar 1945 sebelum dengan sesudah perubahan
Alokasi waktu : 4 x 45
A. Tujuan pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar berlangsung, siswa dapat:
1. Menguraikan sistem pemerintahan yang digunakan oleh negara Idonesia menurut
Undang-Undang Dasar 1945
2. Membandingkan sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar
1945 sebelum dengan sesudah perubahan
Nilai Karakter:
Religius
Semangat Kebangsaan
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Rasa Ingin Tahu
B. Materi pembelajaran
1. Sistem pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar 1945 awal kemerdekaan
PANCASILA
PEMBUKAAN UUD 1945
UUD 1945
MPR
MA BPK DPR PRESIDEN DPA
16. 2. Sistem pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar 1945 setelah adanya perubahan
C. Metode
Ceramah bervariasi, diskusi dan tanya jawab
D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pertemuan ke:1
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
Kesiapan kelas dalam pembelajaran
b. Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberiakan pertanyaan tentang
materi yang lalu dan yang akan datang
- Informasi kompetensi yang ingin dcapai
2. Kegiatan inti
a. Penjelasan singkat sistem pemerintahan Parlementer dan Presidensial
b. Siswa diminta mengkaji Undang-Undang Dasar 1945 yang belum di Amandemen
c. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
d. Masing-masing kelompok mendiskusikan sistem pemerintahan negara Indonesia
menurut Undang-Undang Dasar 1945 yang belum diamandemen dengan
menunjuk pasal-pasal yang ada
e. Masing-masing kelompok melakukan presentase dan kelompok lain menggapi
f. Klarifikasi guru tentang hasil-hasil diskusi siswa
3. Kegiatan penutup
a. Siswa dibimbing dan difasilitasi oleh guru menyimpulkan materi
b. Tindak lanjut dengan memberi tugas rumah guna mempersiapkan materi yang
akan datang
Pertemuan ke:2
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
Kesiapan kelas dalam pembelajaran
b. Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang
materi yang lalu dan yang akan datang
- Informasi kompetensi yang ingin dicapai
2. Kegiatan inti
a. Siswa diminta mengkaji Undang-Undang Dasar 1945 hasil Amandemen
UUD 1945
BPK MPR
DPD DPR
PRESIDEN
WAPRES
KEHAKIMAN
MK KY MA
17. b. Siswa dibagi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok mendiskusikan
sistem pemerintahan Negara Indonesia menurut Undang-Undang Dasar 1945
hasil Amandemen
c. Masing-masing kelompok melakukan presentase dan kelompok lain menggapi
d. Klarifikasi guru tentang hasil-hasil diskusi siswa
3. Kegiatan penutup
a. Siswa dibimbing dan difasilitasi oleh guru menyimpulkan materi
b. Tindak lanjut dengan memberi tugas rumah guna mempersiapkan materi yang
akan datang
E. Sumber belajar
1. Buku paket PKN kls XII sem 1
2. Undang-Undang Dasar1945 Proklamasi
3. Undang-Undang Dasar 1945 hasil Amandemen
4. Buku-buku (sumber lain) yang relevan
F. Penilaian
Penilaian dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran. Penilaian selama
proses pembelajaran ditekankan melalui kegiatan tanya jawab da kelas, aktivitas siswa
saat diskusi dan mengerjakan tugas-tugas. Tes tertulis diberikan setelah pertemuan ke-2.
Adapun teknik yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk uraian.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan ringkas dan jelas!
1. Jelaskan sistem pemerintahan Negara Indonesia menurut Undang-Undang Dasar
1945!
2. Bandingkan sistem pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar 1945 sebelum dan
sesudah perubahan!
Mengetahui: Guru Mapel
Kepala Sekolah
Drs. HENDRAMAYU, M.Pd. Drs. H. ACHMAD CHUSAIRI
NIP. 19650528 199003 1 005
18. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMK PGRI 1 BANYUWANGI
Mapel : PKN
Kls/Smt : XII / 1
SK : 2 Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan
KD : 2.3 Membandingkan pelaksanaan sistem pemerintahan yang berlaku
di Indonesia dan di negara lain
Indikator : - Menguraikan kelebihan dan kelemahan sistem pemerintahan
Indonesia
: - Membandingkan sistem pemerintahan Indonesia dengan negara
lain
Alokasi waktu : 4 x 45
A. Tujuan pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar berlangsung, siswa dapat:
1. Menguraikan kelebihan dan kelemahan sistem Pemerintahan Indonesia
2. Membandingkan sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara lain
Nilai Karakter:
Religius
Semangat Kebangsaan
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Rasa Ingin Tahu
B. Materi pembelajaran
1. Kelebihan dan kelemahan sistem Pemerintahan Indonesia
2. Perbandingan sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara lain lokpo
C. Metode
Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab
D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pertemuan ke:1
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
Kesiapan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas)
b. Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang
materi yang lalu maupun yang akan datang
- Informasi kompetensi yang ingin dicapai
2. Kegiatan inti
a. Penjelasan singkat sistem pemerintahan Presidensial dan Indonesia
b. Siswa mengkaji sistem pemerintahan Presidensial dari buku literatur dan Undang-
Undang Dasar 1945 hasil Amandemen
c. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
d. Dengan dibimbing guru masing-masing kelompok mendiskusikan kelebihan dan
kelemahan sistem pemerintahan di Indonesia
19. e. Masing-masing kelompok melakukan presentase dengan menunjuk satu orang
sebagai juru bicara dan kelompok lain menggapi
f. Klarifikasi guru tentang hasil-hasil diskusi siswa
3. Kegiatan penutup
a. Siswa dibimbing dan difasilitasi oleh guru menyimpulkan materi
b. Tindak lanjut dengan memberi tugas rumah guna mempersiapkan materi yang
akan datang
Pertemuan ke:2
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
Kesiapan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas)
b. Motivasi
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang
materi yang lalu maupun yang akan datang
- Informasi kompetensi uang ingin dicapai
2. Kegiatan inti
a. Penjelasan singkat sistem pemerinthan diberbagai negara
b. Siswa diminta mengkaji literatur yang ada
c. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok
mendiskusikan sistem pemerintahan di Indonesia dengan negara lain. Negara lain
ditentukan oleh guru
d. Masing-masing kelompok melakukan presentase dan kelompok lain menggapi
e. Klarifikasi guru tentang hasil-hasil diskusi siswa
3. Kegiatan penutup
a. Siswa dibimbing dan difasilitasi oleh guru mengumpulkan materi
b. Tindak lanjut dengan memberi tugas rumah guna mempesiapkan materi yang
akan datang
E. Sumber belajar
1. Buku paket PKN kls XII / 1
2. Undang-Undang Dasar 1945 sebelum dan sesudah Amandemen
3. Buku-buku (sumber lain) yang relevan
F. Penilaian
Penilaian dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran. Penilaian selama
proses pembelajaran ditekankan melalui kegiatan tanya jawab dikelas, aktivitas siswa
saat diskusi dan mengerjakan tugas-tugas. Tes tertulis diberikan setelah pertemuan ke-2.
Adapun teknik yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk uraian.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan ringkas dan jelas!
1. Jelaskan kelebihan dan kelemahan sistem pemerintahan di Indonesia!
2. Bandingkan sistem pemerintahan di Indonesia dengan di Malaysia!
Mengetahui: Guru Mapel
Kepala Sekolah
Drs. HENDRAMAYU, M.Pd. Drs. H. ACHMAD CHUSAIRI
NIP. 19650528 199003 1 005