Dokumen tersebut membahas tentang tipe-tipe anemia dan penyebabnya. Ada empat jenis anemia yang dijelaskan yaitu anemia defisiensi besi, anemia pernisiosa, anemia aplastik, dan anemia hemolitik beserta gejala dan penanganannya. Dokumen ini juga menjelaskan proses transfusi darah dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan transfusi.
2. Pendahuluan
Terdapat 3 tipe sel darah:
• Leukosit
• Eritrosit
• Trombosit
• Tempat produksi : sumsum tulang & sistem
retikuloendotelial
3. • Hematopoiesis
• Tempat utama : sumsum tulang
• Pada anak semua tl skelet
• Dewasa : pelvis, ribs, vertebrae & sternum
• Saat embrio & kondisi ttt : hati dan limpha
4.
5. • Eritrosit
• Produksi eritrosit diperlukan :
• Zat besi
• Vit. B 12
• Asam folat
• Piridoksin (vit B 6)
• Eritrosit mengandung Hb (iron rich protein
that carries O2)
• Bentuk Immature eritrosit = reticulocytes
6. Pengertian
• Anemia adalah istilah yang menunjukkan
rendahnya hitung sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit di bawah normal.
• Anemia bukan merupakan penyakit,
melainkan merupakan pencerminan keadaan
suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh
• Secara fisiologis, anemia terjadi apabila
terdapat kekurangan jumlah hemoglobin
untuk mengangkut oksigen ke jaringan
7. Penyebab
a. Rapid blood loss ( kehilangan darah dalam jumlah besar)
Bisa terjadi pada:
• bleeding from GI track (perdarahan gastrointestinal), menorrhagia
(menstruasi), epistaxsis (mimisan), trauma (ex. Akibat kecelakaan), saat
operasi (perlu adanya pemantauan vital sign)
b. Decreased production of RBCs (penurunan produksi sel darah merah)
Penyebab penurunan produksi sel darah merah adalah :
-iron deficiency (kekurangan zat besi)
-vit. B12 deficiency, (kekurangan vit B12)
-folate deficiency, (kekurangan folat)
-decreased erythopoeitin production, (penurunan produksi eritopoietin)
-cancer/inflamation
c. Increased hemolysis (destruction) of RBCs (peningkatan pengrusakan dari
sel darah merah)
Bisa terjadi karena:
Altered erythropoeisis ( sicle cell anemia, thalasemia, other
hemoglobinopathies), hyperslenism, dreug-induced anemia, autoimune
anemia
9. Anemia defisiensi Besi
Merupakan anemia yang paling banyak terjadi di masyarakat
Causes
– Diet; kekurangan zat besi, vit B12 dalam
makanannya. Ex. Seorang yang tidak suka makan
buah dan sayur
– Malabsorption; diet cukup tetapi karena ada suatu
gangguan dalam saluran cerna maka Fe tidak
dapat diserap
– Blood loss ( kehilangan darah)
– Hemolysis (pecahnya sel darah)
10. • High risk groups
– Elderly ( orang tua)
– Very young (bayi)
– Poor nutrition (nutrisi yang buruk)
– Pre-menopausal women (wanita usia subur)
– Pregnant women (ibu menyusui)
11. Pengkajian pada anemia defisiensi besi
• Often asymptomatic : sering tanpa gejala
• Pallor : pucat konjungtiva pucat
• Glossitis : radang/infeksi pada lidah
• Tiredness :lelah
• Dizziness :pusing
• Tachycardia : peningkatan nadi
• Spoon shaped nails ; sudut kuku membentuk
seperti sendok
12. Treatment
• Treat underlying cause ( treatmen disesuaikan dengan
penyebab anemia, kalau karena prdarahan maka
perdarahan dihentikan,kalau kekurangan Fe maka diet fe
harus ditambah)
• Increase iron in diet ( meningkatkan Fe dalam diet)
– liver and muscle meats : hati dan daging
– eggs: telur
– dried fruits, ex. Pisang, pir, mangga, melon
– dark green leafy vegetables :sayuran hijau
– potatoes : kentang
– whole grain or enriched breads/cereals ; biji-bijian atau sereal
13. • Oral iron (Ferrous Sulfate) supplemen
• Take with Orange juice or Vit C. (biasanya diberikan
bersama jus jeruk agar penyerapan besi lebih cepat)
• Yang menghambat penyerapan: teh, susu
• Best absorbed 1 hr ac but GI sx may warrant taking
with meals (absorbsi lebih efektif bila diminum 1 jam
sebelum makan)
• Side effects
– Heartburn (ulu hati seperti terbakar)
– Constipation*/diarrhea – Dark (konstipasi, pewarnaan
sementara pada gigi, feses gelap)
14. • IM or IV iron
• Possible reasons ( Besi diberikan secara IM/IV
mungkin karena) :
• malabsorption
• need for iron beyond oral limits (pemenuhan zat besi
lewat oral terbatas, ex. karena kelelahan sehingga
nafsu makan berkurang)
• poor compliance ( kepatuhan yang berkurang ex. pada
pasien gg jiwa, pasien tidak sadar)
15. Anemia Pernisiosa
• Inadequate secretion of intrinsic factor (IF)
disebabkan oleh inadekuat dalam sekresi
factor intrinsik
• IF is secreted by parietal cells of the gastric
mucosa IF disekresikan oleh sel parietal dari
mukosa lambung
• IF is required for Vit B12 absorption IF
dibutuhkan untuk penyerapan vit B12
16. • Penyebab:
– Gastric mucosal atropy (atropi sel-sel mukosa
lambung; ex. Maag)
– Gastrectomy (pemotongan lambung)
– Small bowel resection involving ileum
(Pemotongan usus halus terutama di bagian
ileum. Bisa karena kanker atau perlengketan)
– Cronic disease (penyakit kronik)
17. Pengkajian
• Sore tongue; adanya lesi, inflamasi
• Anorexia
• Abdominal pain (nyeri pada perut)
• Altered though processes (gangguan proses
berfikir cz darah yang samapi otak kurang)
• Weakness/tiredness (kelelahan)
• Numbness/tingling in feet & hands (kesemutan di
tangan dan kaki)
• Ataxia (kerusakan pergerakan otot)
18. • Nilai laboratorium
• Decreased Serum Vit B12 ( penurunan serum
vit B12)
Treatment
• Vit B12 IM injections
• Intranasal gel (Nascobal)
19. Anemia Aplastik
• All bone marrow elements are decreased
(pancytopenia)
– RBCs
– WBCs
– Platelets
• Assessment :
– Signs of anemia tanda anemia
– Increased risk of infection peningkatan resiko
infeksi
– Bleedingperdarahan
20. • Nilai Lab
↓Hgb
↓ WBC
↓ Platelets
• Bleeding time is prolonged pemanjangan masa
perdarahan
• Confirmation requires bone marrow aspiration
konfirmasi dengan aspirasi sumsum tulang
belakang
22. Anemia Hemolitik
• Inadequate of RBCs d/t hemolysis or destruction
of RBCs ( inadekuat dari RBC yang disebabkan
oleh hemolisis atau pengrusakan RBC)
• Several typesbeberapa tipe anemia hemolitik
adalah:
– Sickle cell
– Hemolytic transfusion reactions ( reaksi hemolitik
akibat transfuse)
– Autoimmune reactions ( reaksi autoimun)
23. Pengkajian
• Signs of anemia
• Jaundice
• Spleen & Liver enlargement (pembesaran
limpa dan hati)
• Dark urine (urin keruh/gelap)
• ↓ RBC & Hct
24. Treatment
• Stop blood transfusion/drug (hentikan transfusi)
• Depending on cause:
– Folic acid, iron replacement ( penambahan asam folat
dan besi)
– Spleen removal
– Corticosteroids
• Emergency - Washed packed red cells may be
necessary ( pada keadaan emergency mungkin
perlu dilakukan cuci darah)
25. Komplikasi anemia
• CHF: Congestive heart failure bisa terjadi
karena jika eritrosit berkurang maka kerja
jantung memompa darah akan semakin keras)
• Paresthesia tidak bisa merasakan karena
kesemutan yang parah
• Confusion :penurunan kesadaran
26. Pengkajian Anemia secara umum
• Skin changes (perubahan warna kulit)
– Pallor
– Jaundice
– Pruritis :bercak-bercak merah
• Cardiopulmonary - attempt to get O2 to tissues
– Tachycardia : meningkatnya denyut nadi
– Tachypnea
– Hypoxia
– Weakness/Fatigue
27. Nilai laboratorium
• Decreased RBCs
• Decreased Hb and Hct ( penurunan Hb dan hematokrit)
• Hb normal pria 13-18mg/dl, wanita 12-15 mg/dl ;
hematokrit normal pria 42%-50%, wanita 40-48%
– Except for acute blood loss (seandainya tidak terjadi
kehilangan darah akut)
– Hemodilution can also decrease Hgb and Hct ( hemodilusi
juga dapat menyebabkan penurunan Hb dan hematokrit)
28. Treatment secara umum
• Assess for pallor : kaji kepucatan
• Rest, pace activities : istirahat, batasi aktivitas
• Oxygen : oksigenasi
• Avoid orthostatic hypotension problems : hindari
masalah orthostatic hypotension/ hipotensi yang
terjadi karena perubahan posisi
• Transfusions
• Fix the underlying problem : menentukan
masalah yang mendasarinya
30. Intervensi
• Tranfusi darah
• Type :
– Blo od group : A, B, AB, O
– Rh factor : positive, negative – antigenic substance in erythrocytes of
most people = Rh +
• Type & screen
– Match major components of blood ( menentukan komponen utama
darah)
• Type & crossmatch
– Check compatibility of recipient’s serum with donor’s RBC’s (
mengecek kompabilitas dari serum penerima dengan RBC dari
pendonor)
– Antibody specific
31. • Why receive a transfusion ( Mengapa seseorang menerima
transfusi)
– Surgery
– Trauma
– Hemorrarge
– Anemia
• What can be transfused ( Apa saja yang dapat
ditransfusikan)
– Whole blood
– Packed RBC’s
– Platelets
– Albumin
– Clotting factor faktor pembekuan darah
32. Poin-poin yang harus diingat dalam tranfusi darah :
• Start IV with normal salin - dextrose and RL : hemolysis
(memulai IV dengan normal salin – jangan dextrose dan RL karena akan
menyebabkan hemolisis)
• Use unit within 30 minutes – if not take back to blood bank
(darah harus langsung digunakan dalam waktu 30 menit – jika tidak, bawa
kembali ke bank darah)
• Stay with the patient for tht firs 15 ninutes or 50 ml of blood
(tetap bersama pasien selama 15 menit pertama atau 50 ml darah
pertama)
• Infuse no longer than 4 hour
( infuse tidak boleh lebih dari 4 jam)
• Follow the hospital’s policy and procedure for blood transfusion
( ikuti peraturan rumah sakit dan prosedur untuk melakukan transfuse
darah)
• Blood warmer may be ordered
(darah dapat dihangatkan dulu jika diperlukan ; bisa dimasukkan dalam
ruang penghangat darah, atau pada infuse dipasang penghangat
sehingga darah akan dihangatkan sesuai suhu tubuh sebelum masuk
tubuh)
33. Jika ada Transfusion reaction yang harus dilakukan adalah :
• Stop transfusion
• Salin
• Call MD and blood bank
• Recheck ID tag and bag number
• Take VS’s
• Send bag and tubing to blood bank
• Document –reaction report
• Collect blood and urin specimen
Tanda-tanda reaksi transfusi : menggigil, panas, penurunan
kesadaran