Dokumen tersebut membahas tentang tulang tengkorak yang terdiri atas 22 tulang, meliputi 8 tulang kranium dan 14 tulang wajah. Tulang-tulang ini disambung oleh sutura dan berfungsi untuk melindungi otak dan organ penting lainnya.
1. 1
I. PENDAHULUAN
Skelet atau kerangka adalah rangkaian tulang yang medukung dan
melindungi beberapa organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul.
Tengkorak adalah tulang kerangka kepala yang disusun menjadi dua
bagian, yaitu : kranium yang terdiri dari 8 tulang dan kerangka wajah
yang terdiri dari 14 tulang.
Rongga tengkorak mempunyai permukaan atas yang dikenal sebagai
kubah tengkorak, licin pada permukaan luar dan pada permukaan dalam
ditandai dengan gili-gili dan lekukan supaya dapat sesuai dengan otak dan
pembuluh darah.
Permukaan bawah rongga dikenal sebagai dasar tengkorak atau basis
kranii. Permukaan ini ditembusi banyak lubang supaya dapat dilalui
serabut saraf dan pembuluh darah
2. 2
II. PEMBAHASAN
2.1. Tulang Kranium
2.1.1 Tulang Oksipital (tulang kepala belakang)
Terdiri dari 1 buah tulang. Terletak di belakang dan bawah rogga
kranium. Tulang ini ditembus foramen magnum atau lubang
kepala belakang, yang dilalui medulla oblogata untuk bertemu
dengan medulla spinalis. Sisi foramen magnum berupa massa
tulang yang membentuk kondil-kondil (kondilus).
2.1.2 Tulang Parietal (tulang ubun-ubun)
Terdiri dari 2 buah tulang. Kedua tulang parietal membentuk
bersama atap dan sisi tengkorak.
3. 3
Permukaan luarnya halus, tetapi permukaan dalam ditandai kerutan-kerutan
dalam yang memuat arteri-arteri kranium.
2.1.3 Tulang Frontal (tulang dahi)
Terdiri dari 1 buah tulang. Tulang frontal membentuk dahi dan
bagian atas rongga mata. Tepi supraorbital ditandai dengan takik
di tengah sebelah dalam. Melalui takik ini pembuluh supraorbital
dan saraf supraorbital lewat. Permukaan sebelah dalam tulang
frontal ditandai dengan lekukan-lekukan yang ditimbulkan
lekukan-lekukan permukaan otak.
2.1.4 Tulang Temporal (tulang pelipis)
Terdiri dari 2 buah tulang. Dua tulang temporal membentuk dua
bagian bawah sisi kanan dan kiri tengkorak. Setiap tulang terdiri
atas dua bagian :
Bagian skuama / bagian pipih menjulang ke atas dan
memungkinkan otot-otot temporal berkait padanya. Dari
prosesus zigomatikus (taju lengkung pipi) / zigoma , bagian
skuama menjulang ke depan untuk bertemu dengan os
zigomatikus (tulang, lengkung pipi). Di belakang dan di
bawah akar prosesus ini terletak meatus auditorius
eksternus (meatus akkustikus eksternus, liang telinga luar).
4. Bagian mastoid terletak di belakang dan berjalan ke bawah
sebagai prosesus mastoideus ; permukaan luar
memungkinkan otot sternokleidomastoideus berkaitan
padanya. Prosesus mastoideus mempunyai ruang-ruang
yang dikenal sebagai rongga udara mastoid dan sebuah
ruangan khusus yang besar dan terletak sedikit lebih ke
depan, disebut antrum timpanik (ruang gendang). Ruangan
ini dilapisi epitel yang bersambung dengan epitel dari
rongga telinga tengah / rongga timpanik . ifeksi yang
penularannya berasal dari rongga telinga tengah dapat
menyebabkan antrum timpanik bernanah.
Bagian petrosum tulang temporal terjepit dalam dasar
tengkorak dan memuat alat-alat pendengaran.
4
2.1.5 Tulang Etmoid (tulang tapis)
Terdiri dari 1 tulang etmoid. Etmoid adalah tulang yang ringan
seperti spons, erbentuk kubus, terletak pada atap hidung dan
terjepit di antara rongga mata. Etmoid terdiri atas dua massa
lateral / labirin yang terdiri atas rongga etmoid / sinus. Sinus-sinus
ini tertutup kecuali di tempat-tempat perhubungan rongga
5. hidung. Etmoid juga memuat sebuah lempeng tegak lurus dan
lempeng kribriformis (bentuk tapis). Lempeng tengah yang tegak
itu membentuk bagian atas septum nasalis (sekat hidung).
Lempeng kribriformis duduk tepat di dalam sebuah takik pada
tulang dahi. Di atas lempeng ini terletak sekumpulan alat
penghidu (bulbus ollfaktorius) dan melalui lubang-lubang
lempeng ini berjalan serabut-serabut saraf penghidu ke bagian
atas hidung.
5
2.1.6 Tulang Sfenoid (tulang baji)
Terdiri dari 1 buah tulang. Sfenoid berbentuk kelelawar dengan
kedua sayapnya direntangkan. Tulang ini terdiri atas badan dan
dua sayap yag besar dan dua yang lebih kecil.
Badannya memperlihatkan sebuah lekukan yang dinamai sela
tursika (pelana Turki) yang memuat kelenjar hipofisis (di dalam
6. fosa hipofisealis). Letaknya pada dasar tengkorak; bagian dasar
fosa medialis kranii (lekukan tengah tengkorak) dibentuk olehnya.
6
2.2. Tulang Wajah
2.2.1 Tulang Hidung
Terdiri dari 2 tulang hidung. Dua tulang tersebut membentuk
lengkung hidung.
7. 7
2.2.2 Tulang Palatum
Terdiri dari 2 tulang.
Tulang palatum tersebut membentuk atap mulut dan dasar
hidung.
2.2.3 Tulang Lakrimalis (tulang air mata)
Terdiri dari 2 tulang air mata yang membentuk saluran air mata
dan bagian dari tulang rongga mata pada sudut dalam ronga
mata. Melalui celah ini air mata disalurkan ke hidung.
2.2.4 Tulang Zigomatikus (tulang lengkung pipi)
Terdiri dari 2 buah tulang zigomatikus. Prosesus tulang ini
bersatu dengan prosesus zigomatikus tulang temporal untuk
membentuk lengkung tulang pipi atau arkus zigomatikus .
2.2.5 Tulang Vomer (tulang pisau kuku)
Terdiri dari 1 buah vomer. Tulang vomer membentuk bagian
bawah sekat menulang hidung (bagian atas sekat hidung
dibentuk lempeng tegah etmoid atau lempeng tegak etmoid).
2.2.6 Tulang Turbinatum Inferior (kerang hidung bawah)
Terdiri dari 2 buah tulang turbinatum inferior. Tulang
Turbinatum Inferior (kerang hidung bawah) merupakan paangan
terbesar dari 3 pasang lipatan (konka hidung) dinding lateral
maksila.
8. 8
2.2.7 Tulang Maksila
Terdiri dari 2 buah tulang yang membentuk rahang atas gigi atas.
Badan maksila memuat ruang udara
yang agak besar, yaitu sinus maksilaris atau antrum Highmore,
yang berhubungan dengan hulu hidung melalui dua lubang kecil.
2.2.8 Tulang Mandibula
Terdiri dari 1 tulang membentuk rahang bawah. Selain tulang-tulang
kecil dalam telinga, mandibula merupakan satu-satunya
tulang pada tengkorak yang dapat bergerak.
Mandibula terdiri atas bagian badan, yaitu bagian tengah yang
melengkung horizontal, yang membentuk dagu dan berisi gigi
bawah dan atas dua bagian tegak yang disebut ramus, yaitu
9. sebelah kiri dan sebelah kanan dan bersatu dengan badan rahang
pada anglus mandibulae atau sudut rahang. Di sebelah atas
ramus berakhir menjadi dua proseus, yatu proseus koronoideus
di depan dan proseus kondiloideus rahang atau sering disebut
kepala mandibula, berada di sebelah belakang. Kepala madibula
atau kondil ini membentuk sendi dengan tulang temporal dan
menjadi sendi mandibula .
9
2.3 Sutura Kranium
Tulang-tulang tengkorak disambung satu sama lain oleh sambungan
yang tak dapat bergerak yang disebut sutura, kecuali sebuah tulang wajah,
yaitu mandibula atau rahang bawah. Mandibula ini membentuk sandi
dengan tulang temporal, yaitu sendi mandibula.
Sutura-sutura yang utama adalah :
Sutura coronalis yang menghubungkan antara os frontal dan kedua os
parietal.
Sutura sagitalis yang menghubungkan antara os parietal kiri dan
kanan.
Sutura lambdoidea/ lambdoidalis yang menghubungkan antara os
occipital dan kedua os parietal
10. 10
2.4 Susunan Hidung
2.4.1 Os Lacrimal (tulang mata)
letaknya disebelah kiri/kanan pangkal hidung di sudut mata.
2.4.2 Os Nasal (tulang hidung)
terdiri atas dua lubang di tengah wajah, satu dengan yang lain
dipisahkan sekat tipis yang melebar dari palatum ke atas sampai tulang
frontalis. Membentuk batang hidung sebelah atas
2.4.3 Os Konka nasal (tulang karang hidung)
letaknya di dalam rong ga hidung dan bentuknya berlipat-lipat.
Septum nasi (sekat rongga hidung) adalah sambungan dari tulang tapis
yang tegak.
11. 11
III. KESIMPULAN
Tulang tengkorak adalah tulang penyusun rangka kepala yang disusun
atas tulang pipih. Tulang tengkorak terdiri atas delapan tulang kranium
dan empat belas tulang tulang wajah.
Tulang-tulang tengkorak disambung satu sama lain oleh sambungan
yang tak dapat bergerak yang disebut sutura. Terdapat tiga buah sutura,
yaitu Sutura coronalis , Sutura sagitalis ,Sutura lambdoidea/ lambdoidalis .
Tulang tengkorak berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh
penting seperti otak dan mata . Maka dari itu, kesadaran kita dalam
menjaga anggota tubuh harus diperhatikan dengan baik.
12. 12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.homesteadschools.com/dental/courses/Anatomy/page18.GIF
http://4.bp.blogspot.com/-
2VpDyhIkw7c/UHTcJRWPu_I/AAAAAAAAAFw/NC8XZKhKw5E/s1600/s
utura.gif
http://dc340.4shared.com/doc/q6DjU-tN/
preview_html_m53eea6b5.png
http://www.csuchico.edu/anth/Module/gifs/nasal.gif
http://mysurysy.blogspot.com/2010/10/sistem-gerak-pada-manusia.
html
id.wikipedia.org/wiki/Tengkorak
id.wikipedia.org/wiki/Kerangka_manusia
www.academia.edu/6251422/Klasifikasi_Tulang_Rangka_pada_Manusi
a
Pearce, Evelyn C.. 2013. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis . Jakarta
: PT Gramedia Pustaka Utama
Sobotta, J.. 1989. Sobotta : Atlas Anatomi Manusia. Jakarta : EGC