SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
1 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan
basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur
penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang - tunggal atau gabungan
(seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan
organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat
bervariasi antara individu.
Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu:
 Skeleton Aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Tulang
Tengkorak Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka
kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan
empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala
merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang
tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura.
 Skeleton Apendikular
Tersusun atas tulang-tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial.
Skeleton axial terdiri dari :
 Anggota gerak atas
 anggota gerak bawah
 gelang bahu
 gelang panggung
 bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx
2 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Secara umum fungsi sistem rangka adalah membentuk kerangka yang kaku
dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem rangka
melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak,
paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Gerakan tubuh
terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya
sering dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-skeletal. rangka
merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang
satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Memahami Anatomi tulang dan otot – otot kepala
2. Memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen
3 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
BAB II
LANDASAN TEORI
Fungsi utama tulang tengkorak adalah melindungi otak. Otak adalah
organ yang lunak dan memiliki fungsi yang sangat penting. Tulang tengkorak terdiri
atas 22 tulang pipih yang saling berhubungan dan membentuk rongga. Tulang
tengkorak terdiri atas 2 kelompok, yaitu tulang tengkorak bagian kepala (tulang
tempurung kepala) dan tulang tengkorak bagian wajah. Tulang-tulang tengkorak
merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8
buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian
wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi
yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut
sutura.
1. Tulang Tengkorak bagian kepala
Tulang tengkorak bagian kepala mengelilingi dan melindungi organ yang
sangat vital yaitu otak. Ketika kita lahir,bagian-bagian tulang tengkorak bagian
kepala belum menyatu sempurna. Tetapi selama pertumbuhan, tulang-tulang
tersebut menyatu membentuk tempurung kepala. Tulang tengkorak bagian kepala
terdiri atas 10 buah tulang, yaitu 1 tulang tengkorak belakang, 1 tulang dahi, 2
tulangubun-ubun, 2 tulang pelipis, 2 tulang tapis dan 2 tulang baji. Tulang
tengkorak bagian kepala terdiri dari:
 bagian frontal tulang dahi
 Bagian parietal bagian atas kepala
 bagian temporal tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga
 bagian occipitas daerah belakang daritengkorak
 bagian spenoid berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang
baji
 bagian ethmoid tulang yang menyususn rongga hidung
2.Tulang Tengkorak bagian Muka
Tulang tengkorak bagian muka terletak pada bagian muka kepala. Tulang
tersebut membentuk rongga mata, ronggahidung dan langit-langit. tulang
4 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
tengkorak bagian muka terdiri dari 2 tulang rahang atas, 2 tulang rahang bawah,
2tulang tipi, 2 tulang mata, 2 tulang hidung, dan satu tulang pangkal lidah. Tulang
rahang bawah merupakan satu- satunya tulang yang dapat digerakkan pada
bagian kepala. Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:
 rahang bawah menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal
tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan
yang lebih bebas
 Rahang bawah menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit
 palatinum (tulang langit-langit) menyusun sebagian dari rongga hidung
dan bagian atas dari atap rongga mulut
 zigomatik tulang pipi
 tulang hidung
 Tulang lakrimal sekat tulang hidung
5 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
BAB III
PEMBAHASAN
Otak merupakan jaringan yang konsistensinya kenyal menyerupai agar-agar
dan terletak di dalam ruangan yang tertutup yang disebut cranium atau tulang
tengkorak, yang secara absolut tidak dapat bertambah volumenya, terutama pada
orang dewasa. Jaringan otak dilindungi oleh beberapa pelindung mulai dari
permukaan luar adalah rambut, kulit kepala tulang tengkorak, lapisan meningen dan
cairan serebro spinalis.
Untuk mempelajari tengkorak dapat dilihat dari berbagai posisi diantaranya
dari atas norma vertikalis, dari depan atau norma frontalis, dari belakang atau norma
occipitalis dan dari samping atau norma lateralis. Untuk melihat bagian dalam dari
tengkorak biasanya dibuat potongan garis yang melalui bagian bawah orbita dan
bagian atas meatus acusticus eksternus yang disebut Franfurt Plane, yang akan
membagi tengkorak menjadi bagian atas atau calvaria/skull cap dan bagian bawah
tengkorak atau skull base.
Tengkorak dibentuk oleh tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama
lain dengan perantaraan sutura. Tulang tengkorak terdiri dari tiga lapisan yaitu tabula
eksterna, diploe dan tabula interna. Pada orang dewasa ketebalan dari tulang
tengkorak bervariasi antara tiga milimeter sampai dengan 1,5 centimeter, dengan
bagian yang paling tipis terdapat pada daerah pterion dan bagian yang paling tebal
pada daerah protuberantia eksterna.
Ada tiga macam sutura yaitu :
 Sutura koronalis antara tulang frontal dan kedua tulang pariental.
 Sutura sagitalis antara kedua tulang pariental dan berjalang dari depan ke belakng
melalui puncak tengkorak.
 Sutura lamboidalis antara oksipital dan kedua tulang pariental.
6 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
2.1 Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Neurocranium (tulang- tulang yang membungkus otak otak)
a. Gubah tengkorak yang terdiri atas tulang – tulang seperti :
 Os. Frontale (tulang dahi)
Membentuk dahi dan bagian atas rongga mata.
 Os. Parietale (tulang ubun - ubun)
Membentuk bersama atap dan sisi tengkorak
 Os. Occipitalis ( tulang kepala bagian belakang)
Letak bagian belakang dan bawah rongga cranium dibelakang
kepala pada os. Oksipital, terdapat sebuah lubang cocok sekali
dengan lubang yang terdapat dalam ruas tulang belakang yang
disebut foramen magnum.
7 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
 Os. Temporal (tulang samping tengkorak)
Membentuk bagian bawah disisi kanan dan sisi kiri tengkorak
b. Dasar tengkorak, yang terdiri atas tulang – tulang seperti :
 Os. Sfenoidalis (tulang baji), tulang yang terdapat ditengah -
tengah dasar tengkorak dan berbentuk seperti kupu – kupu,
dengan tiga pasang sayap. Dibagian depan terdapat sebuah
rongga yang disebut kavum sfenoidalis yang berhubungan
dengan rongga hidung. Dibagian atasnya agak meninggi dan
berbentuk seperti pelana yang disebut sela tursika yaitu tempat
terletaknya kelenjar buntu (hipofise).
 Os. Ethimoidalis (tulang tapis), terletak disebelah depan dari
os sfenoidal diantara lekuk mata. Terdiri dari tulang tipis yang
tegak dan mendatar. Bagian yang mendatar mempunyai
lubang – lubang kecil (lempeng tapis) yaitu tempat lalunya
saraf pencium ke hidung sedangkan bagian yang tegak
disebelah depannya membentuk sekat rongga hidung.
Disamping dua tulang diatas dasar tengkorak ini juga dibentuk
oleh bagian tulang – tulang lain diantaranya tulang – tulang
kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis. Adapun
bentuk dari dasar tutengkorak ini tidak rata tetapi mempunyai
lekukan yang terdiri dari lekukan depan tengah dan belakang.
8 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
c. Samping tengkorak, dibentuk oleh tulang pelipis (os temporal) dan
sebagian dari tulang dahi, tulang ubun – ubun dan tulang baji.
Tulang pelipis terdapat di bagian kiri dan kanan samping kepala
dan terbagi atas tiga bagian yaitu :
 Os. Spongeosa (tulang karang), yang membentuk rongga –
rongga yaitu rongga telinga tengah, dan rongga telinga dalam.
 Os. Petrusum (tulang keras), yang menjorok ke bagian tulang
pipi dan mempunyai taju yang disebut prosesus stiloid.
 Bagian mastoid, terdiri dari tulang yang mempunyai lubang –
lubang halus berisi udara dan mempunyai taju, bentuknya
seperti putting susu yang disebut proseus mastoid.
*Bagian muka/wajah (os.splanchocranium)
2tulang rahang atas (os.maxilla)
2 tulang rahang bawah (os.mandibula)
2 tulang pipi (os.zygomaticum)
2 tulang langit-langit (os.pallatum)
2 tulang hidung (os.nasale)
2 tulang mata (os.laximale)
1 tulang lidah (os.hyoideum)
2 tulang air mata (os.lacrimale)
1 tulang rongga mata (os.orbitale)
Tengkorak wajah pada manusia bentuknya lebih kecil dari tengkorak otak.
Didalam tengkorak wajah terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut
(cavum oris), dan rongga hidung (cavum nasi) dan rongga mata (orbita). Tengkorak
wajah dibagi atas dua bagian:
1. Bagian hidung terdiri atas :
 Os Lacrimal (tulang mata), letaknya disebelah kiri/kanan pangkal hidung di
sudut mata.
 Os Nasal (tulang hidung), yang membentuk batang hidung sebelah atas
9 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
 Os Konka nasal (tulang karang hidung), letaknya di dalam rongga hidung
danj bentuknya berlipat-lipat.
 Septum nasal (tulang sekat rongga hidung), sekat rongga hidung adalah
sambungan tulang tapis yang tegak.
2. Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :
 Os Maksilaris (tulang rahang atas), terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan
menjadi satu didalamnya terdapat lubang – lubang besar yang berisi udara
yang disebut sinus maksilaris ( antrum higmori) yang berhubungan dengan
rongga hidung.
 Dibawah os maksilaris terdapat suatu taju tempat meletaknya urat gigi yang
disebut proseus alveolaris
 Os Zigomaticum, tulangpipi yang terdiri dari dua tulang kiri dan kanan.
 Os Palatum atau tulang langit-langit, terdiri dari dua dua bua tulang kiri dan
kanan
 Os Mandibularis atau tulang rahang bawah , terdiri dari dua bagian yaitu
bagian kiri dan kanan yang kemudian bersatu di pertengahan dagu.
Dibagian depan dari mandibula terdapat processus coracoid tempat
melekatnya otot
 Os hioid tulang lidah letaknya agak terpisah dari tulang – tulang wajah yang
lain yaitu terdapat di pangkal leher diantara otot – otot leher.
10 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Anterior view
Lateral view
A. Norma Vertikalis
11 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Tengkorak dilihat dari atas tampak separti oval dengan bagian occipital lebih
besar dibandingkan dengan bagian frontal. Dari aspek atau pandangan ini terlihat tiga
sutura yaitu sutura coronal yang menghubungkan antara bagian belakang tulang
frontal dan bagian depan tulang parietal, sutura sagital yang merupakan garis median
tengkorak dan menghubungkan tulang parietal kanan dan kiri, sutura lambdoid yang
menghubungkan bagian belakang tulang parietal dan bagian atas tulang occipital.
Pertemuan antara sutura coronal dan sutura sagital dinamakan bregma, yang pada
anak-anak masih berbentuk celah yang dinamakan fontanel anterior.sedangkan
pertemuan antara sutura sagital dan sutura lambdoid dinamakan lambda yang diambil
dari Yunani Z, pada anak-anak daerah ini dinamakan fontanel posterior. Pada tulang
parietal dekat dengan sutura sagital dan sekitar 3,5 centimeter diatas lambda terdapat
foramen parietal yang merupakan tempat berjalannya vena emisaria.
B. Norma Frontalis
Dilihat dari depan tengkorak tampak oval dengan bagian atas lebih lebar dari
pada bagian bawah. Bagian atas dibentuk oleh os. Frontal yang konveks dan halus
sedangkan bagian bawah sanagat irreguler. Diatas kedua cavum orbita terdapat
tonjolan yang melengkung dinamakan arcus superciliare yang tampak lebih menonjol
pada pria dibandingkan dengan pada wanita dan diantara kedua arcus terdapat bagian
yang menonjol yang disebut glabela.Dibawah glabela terdapat nasion yang
merupakan pertemuan antara sutura internasal dan sutura frontonasal.
Cavum orbita menyerupai segi empatdimana pada sisi atas (supra orbita
margin) dibentuk oleh os. Frontal yang pada 1/3 medialnya terdapat supra orbital
norch yang merupakan tempat keluarnya pembuluh darah dan saraf supra orbita. Sisi
lateral dibentuk oleh prosedur frontal os. Zygomaticum dan proccesus zygomaticum
os.Frontale. Sisi bawah atau posterior orbital margin dibentuk oleh os. Zygomaticum
dan os.maksila. Sisi medial dibentuk oleh bagian atas os. Frontal dan bagian bawah
os. Lacrimal.
12 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
C. Norma Occipitalis
Tengkorak dilihat dari belakang menyerupai potongan roti dengan lengkung
pada bagian atas dan samping, datar pada bagian bawahnya. Sutura lambdoid dapat
tampak seluruhnya. Pada norma occipitalis tampak :
- Os. Occipital dengan bagian-bagian protu berantia occipitalis eksterna, linea nuchae
superior, linea nuchae inferior dan inion
- Os. Parietale
- Os. Temporalis
13 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
D. Norma Lateralis
Pada aspek ini tampak :
-Os.frontale, disini tampak linea temporalis superior dan linea temporalis inferior
yang berjalan mulai dari procesus zygomaticum melintasi sutura coronale sampai ke
os.parietale.
-Os.Zygomaticum denagn procesus frontalis yang berhubungan os.frontale dan
procesus temporalis yang berhubungan dengan os temporalis
-Os.temporale dengan procesus zygomaticus yang berhubungan dengan os.occipital,
os.parietal dan os.sphenoidale procesus mastoideous yang menonjol ke candal
aucticus eksternus.
- Os.parietale dengan tuberculum parietale, linea temporalis superior dan linea
temporalis inferior.
14 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
tulang wajah
15 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
2.2 Otot-otot Kepala
Cranial Mucle Lateral View
16 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:
1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut
juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 bagian:
a. Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
b. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang
2. Otot wajah terbagi atas:
a. Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah
b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya
sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya
menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:
a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya
menarik sudut mulut ke bawah
b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk
mata menuju bibir atas dan hidung
c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada
otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke
bawah
d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju
mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan
makanan waktu mengunyah.
e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas
waktu senyum.
4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, terbagi atas:
a. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut
terbuka
b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke
depan
17 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk mengunyah, terbagi
atas:
a. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan
b. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang
Cranial Muscle Anterior View
M. Platysma
Fungsi: menarik bibir bawah dan sudut mulut ke samping dan kebawah, sebagian
membuka mulut, kadang-kadang dalam ekspesi terkejut, ketakutan, atau bahkan cemberut.
18 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Lesung pipit merupakan deformitos otot wajah. Lesung pipit muncul karena adanya
variasi struktur oto wajah yang disebut zygomaticus major. Keberadaan otot zygomaticus
major ganda atau bifid bisa dijadikan alas an terbentuknya lesung pipit. Variasi otot bifid
ini awalnya berupa satu struktur utuh yang berasal dari tulang zygomaticus. Ketika
tumbuh secara anterior, struktur tersebut terbelah dua. Bundle superiornya masuk ke atas
sudut rongga mulut, sedangkan inferiornya masuk ke bawah sudut rongga mulut.
19 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
2.3 Bentuk Kepala Bayi
Bentuk kepala bayi baru lahir memang dipengaruhi proses persalinan. Menurut dr.
Nia Niasari, SpA, bentuk kepala saat proses persalinan menyesuaikan dengan bentuk dan
ukuran jalan lahir, yaitu saat memasuki daerah panggul. Hal itu terjadi karena tulang-
tulang kepala (tengkorak) terdiri dari beberapa tulang pipih yang belum saling menempel
rapat dan masih relatif lunak.
Saat memasuki jalan lahir yang sempit, tulang-tulang tersebut menyesuaikan ukuran
kepala dengan cara sedikit saling bertumpuk (molding). Bentuk kepala menjadi
berbentuk memanjang (lonjong) sesuai bentuk jalan lahir. Setelah lahir, bentuk kepala
akan kembali ke bentuk semula dalam beberapa hari. Tulang-tulang yang bertumpuk
(molding) akan kembali terpisah. Bentuk kepala sementara ini dimungkinkan karena bayi
mempunyai lima tulang kepala yang disatukan oleh selaput liat.
Pada bayi yang lahir dengan operasi sesar, walaupun ada beberapa kasus operasi sesar
yang dilakukan setelah bayi sempat menyesuaikan dengan bentuk dan ukuran jalan lahir.
Namun, umumnya bayi lahir dengan operasi sesar mempunyai bentuk kepala yang lebih
bulat.
Jika tahap kedua upaya persalinan lebih lama, mungkin anda bisa memperhatikan
adanya benjolan pada kepala bayi disebut caput, terbentuk ketika kepala bayi terdorong
melalui leher rahim yang melebar. Benjolan ini akan hilang pada 48 jam kehidupannya
pertama.
Kepala bayi yang baru lahir akan kelihatan lebih besar kalau dibandingkan dengan
tubuhnya. Pada kenyataannya, ukuran lingkar kepala biasanya sebesar dada ketika lahir.
Pada puncak kepala ada titik bernama anterior fontanelle, tempat tepi keempat tulang
bertemu tetapi tidak sampai rapat. Juga ada fontanelle yang lain di bagian belakang
kepala, posterior fonatelle yang ukurannya jauh lebih kecil. Keduanya tertutup oleh
selaput tebal yang sangat liat. Sementara bayi tumbuh makin besar, titik ini semakin
kecil dan akhirnya lenyap. Posterior fontanelle menutup beberapa bulan sesudah setelah
kelahiran, dan anterior fontanelle lenyap dalam waktu 18 bulan.
Bentuk kepala bayi baru lahir cenderung lebih terlihat bulat, karena secara
proporsional panjang kepala bayi baru lahir ¼ dari panjang seluruh tubuh, dari puncak
kepala sampai tumit. Dengan bertambahnya umur, proporsi kepala akan mengecil,
sehingga badan sampai kaki akan lebih panjang.
20 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Kepala bayi yang normal umumnya simetris, tapi kadang ada beberapa variasi yang
membuat bentuk kepala bayi belum simetris. Hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu:
 Lahir premature
Karena belum cukup bulan, tulang-tulang tengkoraknya masih agak lunak. Oleh
sebab itu mudah berubah bentuk.
 Janin kembar
Ruang gerak yang sangat sempit di dalam rahim membuat pertumbuhan kepala tidak
optimal.
 Posisi tulang yang belum pas pada tempat yang sesungguhnya, misalnya karena
pengaruh penekanan pada sisi tertentu saat dalam rahim.
 Akibat terjepit alat bantu persalinan.
 Salah posisi tidur. Bayi dibiarkan tidur pada posisi yang sama, sehingga sisi yang
selalu menempel pada bantal akan lebih pipih atau datar.
 Akibat kelainan genetik. Misalnya, tulang-tulang tengkorak bayi terlalu cepat
menyatu, sehingga otaknya tidak punya cukup ruang untuk berkembang.
2.4 Kelainan Pada Tengkorak wajah
1. Cidera Kepala
Cidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau
penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi -
decelerasi ) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan
peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu
pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada
tindakan pencegahan.
Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat
terpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui
proses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran
darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. Demikian
pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh
kurang dari 20 mg %, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak
25 % dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma
turun sampai 70 % akan terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi cerebral. Pada saat
otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui
proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Pada
21 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat
akibat metabolisme anaerob. Hal ini akan menyebabkan asidosis metabolik.
Dalam keadaan normal cerebral blood flow (CBF) adalah 50 - 60 ml / menit /
100 gr. jaringan otak, yang merupakan 15 % dari cardiac output. Trauma kepala
meyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktivitas atypical-myocardial,
perubahan tekanan vaskuler dan udem paru. Perubahan otonom pada fungsi ventrikel
adalah perubahan gelombang T dan P dan disritmia, fibrilasi atrium dan vebtrikel,
takikardia.
Akibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan vaskuler, dimana
penurunan tekanan vaskuler menyebabkan pembuluh darah arteriol akan
berkontraksi. Pengaruh persarafan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah
arteri dan arteriol otak tidak begitu besar.
Cedera kepala menurut patofisiologi dibagi menjadi dua :
a. Cedera kepala primer : Akibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi -
decelerasi rotasi ) yang menyebabkan gangguan pada jaringan. Pada cedera
primer dapat terjadi :
 Gegar kepala ringan
 Memar otak
 Laserasi
b. Cedera kepala sekunder : Pada cedera kepala sekunder akan timbul gejala,
seperti:
 Hipotensi sistemik
 Hipoksia
 Hiperkapnea
 Oedema otak
 Komplikasi pernapasan
 Infeksi / komplikasi pada organ tubuh yang lain
Perdarahan yang sering terjadi :
1. Epidural Hematoma
Terdapat pengumpulan darah di antara tulang tengkorak dan duramater akibat
pecahnya pembuluh darah / cabang - cabang arteri meningeal media yang
terdapat di duramater, pembuluh darah ini tidak dapat menutup sendiri karena itu
22 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
sangat berbahaya. Dapat terjadi dalam beberapa jam sampai 1-2 hari. Lokasi yang
paling sering yaitu di lobus temporalis dan parietalis. Gejala-gejala yang terjadi :
a. Penurunan tingkat kesadaran
b. Nyeri kepala
c. Muntah
d. Hemiparesis
e. Dilatasi pupil ipsilateral
f. Pernapasan dalam cepat kemudian dangkal irregular
g. Penurunan nadi
h. Peningkatan suhu
2. Subdural Hematoma
Terkumpulnya darah antara duramater dan jaringan otak, dapat terjadi akut
dan kronik. Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah vena / jembatan vena yang
biasanya terdapat diantara duramater, perdarahan lambat dan sedikit. Periode akut
terjadi dalam 48 jam - 2 hari atau 2 minggu dan kronik dapat terjadi dalam 2
minggu atau beberapa bulan. Tanda-tanda dan gejalanya adalah :
a. Nyeri kepala
b. Bingung
c. Mengantuk
d. Menarik diri
e. Berfikir lambat
f. Kejang
g. Udem pupil
Perdarahan intracerebral, berupa perdarahan di jaringan otak karena pecahnya
pembuluh darah arteri, kapiler, vena.Tanda dan gejalanya :
a. Nyeri kepala
b. Penurunan kesadaran
c. Komplikasi pernapasan
d. Dilatasi pupil
e. Perubahan tanda-tanda vital
3. Perdarahan Subarachnoid
Perdarahan di dalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah
dan permukaan otak, hampir selalu ada pad cedera kepala yang hebat.Tanda dan
gejala :
23 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
a. Nyeri kepala
b. Penurunan kesadaran
c. Hemiparese
d. Kaku kuduk
2. Sumbing pada bibir
Bibir sumbing merupakan cacat bawaan. Faktor-faktor yang dapat
menimbulkan bibir sumbing antara lain faktor genetik atau keturunan. Mungkin salah
satu orang tuanya atau keduanya membawa sifat sehingga timbul cacat bibir
sumbing, sebagaimana halnya penyakit-penyakit bawaan yang lain. Kalau orang
tuanya tak ada bibir sumbing mungkin nenek atau buyutnya, jadi garis turunan ke
atasnya.
Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga menjadi penyebab bibir sumbing,
antara lain adanya infeksi yang disebabkan virus Rubella/campak sewaktu ibu hamil
muda. Kemudian, akibat teratogen; zat kimia yang menimbulkan kelainan
perkembangan embrio jika diberikan selama kehamilan, semisal hydantoin,
trimethadione, valporate, dan lain-lain. Lalu nutrisi, salah satunya adalah defisiensi
atau kekurangan asam fosfat. Begitu pula obat-obatan yang dikonsumsi ibu hamil,
seperti untuk menenangkan pasien sewaktu hamil muda.
Untuk mencegah terjadinya bibir sumbing, maka seorang ibu yang sedang
hamil harus selalu memperhatikan gizi, perbanyak minum susu, mengkonsumsi
sayuran berwarna hijau dan buah-buahan. Jika perlu mintalah suplemen vitamin
gratis dari Pasyandu atau Puskesmas, serta jangan sembarangan minum jamu.
24 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
BAB IV
KERANGKA KONSEP
25 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Tulang Tengkorak
Neurocranium
Gubah
tengkorak
Os. Frontale
(tulang dahi)
Os. Parietale
(tulang ubun -
ubun)
Os. Occipitalis (
tulang kepala
bagian belakang)
Os. Temporal
(tulang samping
tengkorak)
Dasar
tengkorak
Os. Sfenoidalis
(tulang baji)
Os. Ethimoidalis
(tulang tapis)
Samping
tengkorak
Os. Spongeosa
(tulang karang)
Os. Petrusum
(tulang keras)
Bagian mastoid
26 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Tengkorak
Wajah
Bagian hidung
Os Lacrimal
(tulang mata)
Os Nasal (tulang
hidung)
Os Konka nasal
(tulang karang
hidung)
Septum nasal
(tulang sekat
rongga hidung)
Bagian rahang
Os Maksilaris
(tulang rahang
atas)
proseus
alveolaris
Os Zigomaticum
Os Palatum atau
tulang langit-
langit
Os Mandibularis
atau tulang
rahang bawah
Os hioid tulang
lidah
27 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Otot – otot wajah
Otot pundak
kepala
Muskulus frontalis
Oksipitalis
Otot wajah
Otot mata
(muskulus rektus
okuli)
Muskulus oblikus
okuli/otot bola
Muskulus
orbikularis
okuli/otot lingkar
mata
Muskulus levator
palpebra superior
Otot
pengunyah
Muskulus maseter
Muskulus
temporalis
Muskulus pterigoid
internus dan
eksternus
Otot lidah
Muskulus
genioglosus
Muskulus
stiloglosus
28 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Otot mulut
bibir dan pipi
Muskulus triangularis
dan muskulus
orbikularis oris
Muskulus quadratus
labii superior
Muskulus quadratus
labii inferior
Muskulus buksinator
Muskulus
zigomatikus/otot pipi
29 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN:
 Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Neurocranium (tulang- tulang yang membungkus otak otak)
A. Gubah tengkorak:
 Os. Frontale (tulang dahi)
 Os. Parietale (tulang ubun - ubun)
 Os. Occipitalis ( tulang kepala bagian belakang)
 Os. Temporal (tulang samping tengkorak)
B. Dasar tengkorak :
 Os. Sfenoidalis (tulang baji),
 Os. Ethimoidalis (tulang tapis)
C. Samping tengkorak
 Os. Spongeosa (tulang karang),
 Os. Petrusum (tulang keras)
 Bagian mastoid
2. Tengkorak Wajah
A. Bagian hidung terdiri atas :
 Os Lacrimal (tulang mata)
 Os Nasal (tulang hidung)
 Os Konka nasal (tulang karang hidung)
 Septum nasal (tulang sekat rongga hidung)
B. Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :
 Os Maksilaris (tulang rahang atas)
 proseus alveolaris
 Os Zigomaticum
 Os Palatum atau tulang langit-langit
 Os Mandibularis atau tulang rahang bawah
 Os hyoid atau tulang lidah
30 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
*Bagian muka/wajah (os.splanchocranium)
2tulang rahang atas (os.maxilla)
2 tulang rahang bawah (os.mandibula)
2 tulang pipi (os.zygomaticum)
2 tulang langit-langit (os.pallatum)
2 tulang hidung (os.nasale)
2 tulang mata (os.laximale)
2 tulang lidah (os.hyoideum)
2 tulang air mata (os.lacrimale)
1 tulang rongga mata (os.orbitale)
 Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:
1. Otot pundak kepala
a. Muskulus frontalis
b. Oksipitalis
2. Otot wajah terbagi atas:
a. Otot mata (muskulus rektus okuli)
b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata
c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar
d. Muskulus levator palpebra superior
3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:
a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut
b. Muskulus quadratus labii superior
c. Muskulus quadratus labii inferior
d. Muskulus buksinator
e. Muskulus zigomatikus/otot pipi.
4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah :
a. Muskulus maseter
b. Muskulus temporalis
c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus.
5. Otot lidah
a. Muskulus genioglosus
b. Muskulus stiloglosus

More Related Content

What's hot

Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanArika Sari
 
Pengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi FisiologiPengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi FisiologiDokter Tekno
 
Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)Fera Rausanni Ilma
 
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2  - Anatomi FisiologiMateri PPT M2KB2  - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologippghybrid4
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensorinita maulida
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhImaaELF
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAnurahlina08
 
Konsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasiKonsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasianita sriwaty
 
Kb 3 askeb neonatus pertolongan pertama kecelakaan
Kb 3 askeb neonatus pertolongan pertama kecelakaanKb 3 askeb neonatus pertolongan pertama kecelakaan
Kb 3 askeb neonatus pertolongan pertama kecelakaanpjj_kemenkes
 
Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)Nurul Wulandari
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptTYASLARASATI
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinHetty Astri
 

What's hot (20)

Sistem muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletalSistem muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Pengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi FisiologiPengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi Fisiologi
 
Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)
 
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2  - Anatomi FisiologiMateri PPT M2KB2  - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensori
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuh
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
 
Konsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasiKonsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasi
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
fertilisasi
fertilisasifertilisasi
fertilisasi
 
Kb 3 askeb neonatus pertolongan pertama kecelakaan
Kb 3 askeb neonatus pertolongan pertama kecelakaanKb 3 askeb neonatus pertolongan pertama kecelakaan
Kb 3 askeb neonatus pertolongan pertama kecelakaan
 
Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
 

Viewers also liked

ANFIS Tulang dan Otot Tengkorak
ANFIS Tulang dan Otot TengkorakANFIS Tulang dan Otot Tengkorak
ANFIS Tulang dan Otot TengkorakDian Setianingrum
 
Bagian bagian tulang tengkorak
Bagian bagian tulang tengkorakBagian bagian tulang tengkorak
Bagian bagian tulang tengkorakWarnet Raha
 
Fungsi indra penglihatan
Fungsi indra penglihatanFungsi indra penglihatan
Fungsi indra penglihatanAziz Purnomo
 
Rangka Manusia, Persendian Tulang, dadn Jenis Penyakit Tulang
Rangka Manusia, Persendian Tulang, dadn Jenis Penyakit TulangRangka Manusia, Persendian Tulang, dadn Jenis Penyakit Tulang
Rangka Manusia, Persendian Tulang, dadn Jenis Penyakit TulangPuspitaMelati
 
Ppt bab 1 kerangka manisia, fungsi dan perawatannnya
Ppt bab 1 kerangka manisia, fungsi dan perawatannnyaPpt bab 1 kerangka manisia, fungsi dan perawatannnya
Ppt bab 1 kerangka manisia, fungsi dan perawatannnyaEka Purnomo Zayru
 
Kinesiologi dan biomekanika
Kinesiologi dan biomekanikaKinesiologi dan biomekanika
Kinesiologi dan biomekanikaBanisy
 
Sistem otot
Sistem ototSistem otot
Sistem ototmothy
 
Makalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonMakalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonIRNANDASUSANTI
 
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)stikesby kebidanan
 
Buku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusiaBuku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusiaAthiyyah Yaa
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)robygeographer
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPADeybi Wasida
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataDwy D'fg-cweety
 

Viewers also liked (20)

ANFIS Tulang dan Otot Tengkorak
ANFIS Tulang dan Otot TengkorakANFIS Tulang dan Otot Tengkorak
ANFIS Tulang dan Otot Tengkorak
 
Bagian bagian tulang tengkorak
Bagian bagian tulang tengkorakBagian bagian tulang tengkorak
Bagian bagian tulang tengkorak
 
Fungsi indra penglihatan
Fungsi indra penglihatanFungsi indra penglihatan
Fungsi indra penglihatan
 
Rangka Manusia, Persendian Tulang, dadn Jenis Penyakit Tulang
Rangka Manusia, Persendian Tulang, dadn Jenis Penyakit TulangRangka Manusia, Persendian Tulang, dadn Jenis Penyakit Tulang
Rangka Manusia, Persendian Tulang, dadn Jenis Penyakit Tulang
 
Anatomi otot wajah
Anatomi otot wajahAnatomi otot wajah
Anatomi otot wajah
 
Eilschrift nach mass
Eilschrift nach massEilschrift nach mass
Eilschrift nach mass
 
Ppt bab 1 kerangka manisia, fungsi dan perawatannnya
Ppt bab 1 kerangka manisia, fungsi dan perawatannnyaPpt bab 1 kerangka manisia, fungsi dan perawatannnya
Ppt bab 1 kerangka manisia, fungsi dan perawatannnya
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Kinesiologi dan biomekanika
Kinesiologi dan biomekanikaKinesiologi dan biomekanika
Kinesiologi dan biomekanika
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Sistem otot
Sistem ototSistem otot
Sistem otot
 
Makalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonMakalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeleton
 
Makalah kinesiologi
Makalah kinesiologiMakalah kinesiologi
Makalah kinesiologi
 
Makalah tentang anatomi muskuloskeletal
Makalah tentang anatomi muskuloskeletalMakalah tentang anatomi muskuloskeletal
Makalah tentang anatomi muskuloskeletal
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
 
Buku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusiaBuku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusia
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrata
 

Similar to Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

Anatomi fisiologi tengkorak
Anatomi fisiologi tengkorakAnatomi fisiologi tengkorak
Anatomi fisiologi tengkorakAida Ramadhian
 
Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada
Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada
Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada pjj_kemenkes
 
Muskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakat
Muskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakatMuskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakat
Muskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakatAinur
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Sulistia Rini
 
Makalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusiaMakalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusiailmanafia13
 
Artikel tulang dan sendi
Artikel tulang dan sendiArtikel tulang dan sendi
Artikel tulang dan sendirudi1964
 
SISTEM SKELETON.ppt
SISTEM SKELETON.pptSISTEM SKELETON.ppt
SISTEM SKELETON.pptandibrian
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptmayadarius1
 
Microsoft word-sistem-gerak-manusia
Microsoft word-sistem-gerak-manusiaMicrosoft word-sistem-gerak-manusia
Microsoft word-sistem-gerak-manusiaMas'af Bin Mustamil
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi alainbagus
 
1. materi ws 1 ipa p4 alat gerak
1. materi ws 1 ipa p4 alat gerak1. materi ws 1 ipa p4 alat gerak
1. materi ws 1 ipa p4 alat gerakDIAH KOHLER
 
01 sistem gerak pada manusia rangka
01 sistem gerak pada manusia rangka01 sistem gerak pada manusia rangka
01 sistem gerak pada manusia rangkakarim0185
 

Similar to Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak (20)

Anatomi fisiologi tengkorak
Anatomi fisiologi tengkorakAnatomi fisiologi tengkorak
Anatomi fisiologi tengkorak
 
Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada
Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada
Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada
 
Muskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakat
Muskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakatMuskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakat
Muskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakat
 
Sistem rangka
Sistem rangkaSistem rangka
Sistem rangka
 
Anatomi dasar kepala
Anatomi dasar kepalaAnatomi dasar kepala
Anatomi dasar kepala
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
 
Makalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusiaMakalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusia
 
Artikel tulang dan sendi
Artikel tulang dan sendiArtikel tulang dan sendi
Artikel tulang dan sendi
 
Wa ode tri exis estetika
Wa ode tri exis estetikaWa ode tri exis estetika
Wa ode tri exis estetika
 
Wa ode tri exis estetika
Wa ode tri exis estetikaWa ode tri exis estetika
Wa ode tri exis estetika
 
osteologi 1.pdf
osteologi 1.pdfosteologi 1.pdf
osteologi 1.pdf
 
SISTEM SKELETON.ppt
SISTEM SKELETON.pptSISTEM SKELETON.ppt
SISTEM SKELETON.ppt
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
 
Microsoft word-sistem-gerak-manusia
Microsoft word-sistem-gerak-manusiaMicrosoft word-sistem-gerak-manusia
Microsoft word-sistem-gerak-manusia
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Sistem gerak pada manusi appt(3)
Sistem gerak pada manusi appt(3)Sistem gerak pada manusi appt(3)
Sistem gerak pada manusi appt(3)
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi
 
1. materi ws 1 ipa p4 alat gerak
1. materi ws 1 ipa p4 alat gerak1. materi ws 1 ipa p4 alat gerak
1. materi ws 1 ipa p4 alat gerak
 
01 sistem gerak pada manusia rangka
01 sistem gerak pada manusia rangka01 sistem gerak pada manusia rangka
01 sistem gerak pada manusia rangka
 

Recently uploaded

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 

Recently uploaded (6)

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 

Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

  • 1. 1 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang - tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu. Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu:  Skeleton Aksial Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Tulang Tengkorak Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura.  Skeleton Apendikular Tersusun atas tulang-tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari :  Anggota gerak atas  anggota gerak bawah  gelang bahu  gelang panggung  bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx
  • 2. 2 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k Secara umum fungsi sistem rangka adalah membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Gerakan tubuh terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-skeletal. rangka merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen. 1.2 Tujuan Penulisan 1. Memahami Anatomi tulang dan otot – otot kepala 2. Memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen
  • 3. 3 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k BAB II LANDASAN TEORI Fungsi utama tulang tengkorak adalah melindungi otak. Otak adalah organ yang lunak dan memiliki fungsi yang sangat penting. Tulang tengkorak terdiri atas 22 tulang pipih yang saling berhubungan dan membentuk rongga. Tulang tengkorak terdiri atas 2 kelompok, yaitu tulang tengkorak bagian kepala (tulang tempurung kepala) dan tulang tengkorak bagian wajah. Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura. 1. Tulang Tengkorak bagian kepala Tulang tengkorak bagian kepala mengelilingi dan melindungi organ yang sangat vital yaitu otak. Ketika kita lahir,bagian-bagian tulang tengkorak bagian kepala belum menyatu sempurna. Tetapi selama pertumbuhan, tulang-tulang tersebut menyatu membentuk tempurung kepala. Tulang tengkorak bagian kepala terdiri atas 10 buah tulang, yaitu 1 tulang tengkorak belakang, 1 tulang dahi, 2 tulangubun-ubun, 2 tulang pelipis, 2 tulang tapis dan 2 tulang baji. Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari:  bagian frontal tulang dahi  Bagian parietal bagian atas kepala  bagian temporal tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga  bagian occipitas daerah belakang daritengkorak  bagian spenoid berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji  bagian ethmoid tulang yang menyususn rongga hidung 2.Tulang Tengkorak bagian Muka Tulang tengkorak bagian muka terletak pada bagian muka kepala. Tulang tersebut membentuk rongga mata, ronggahidung dan langit-langit. tulang
  • 4. 4 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k tengkorak bagian muka terdiri dari 2 tulang rahang atas, 2 tulang rahang bawah, 2tulang tipi, 2 tulang mata, 2 tulang hidung, dan satu tulang pangkal lidah. Tulang rahang bawah merupakan satu- satunya tulang yang dapat digerakkan pada bagian kepala. Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:  rahang bawah menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih bebas  Rahang bawah menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit  palatinum (tulang langit-langit) menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut  zigomatik tulang pipi  tulang hidung  Tulang lakrimal sekat tulang hidung
  • 5. 5 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k BAB III PEMBAHASAN Otak merupakan jaringan yang konsistensinya kenyal menyerupai agar-agar dan terletak di dalam ruangan yang tertutup yang disebut cranium atau tulang tengkorak, yang secara absolut tidak dapat bertambah volumenya, terutama pada orang dewasa. Jaringan otak dilindungi oleh beberapa pelindung mulai dari permukaan luar adalah rambut, kulit kepala tulang tengkorak, lapisan meningen dan cairan serebro spinalis. Untuk mempelajari tengkorak dapat dilihat dari berbagai posisi diantaranya dari atas norma vertikalis, dari depan atau norma frontalis, dari belakang atau norma occipitalis dan dari samping atau norma lateralis. Untuk melihat bagian dalam dari tengkorak biasanya dibuat potongan garis yang melalui bagian bawah orbita dan bagian atas meatus acusticus eksternus yang disebut Franfurt Plane, yang akan membagi tengkorak menjadi bagian atas atau calvaria/skull cap dan bagian bawah tengkorak atau skull base. Tengkorak dibentuk oleh tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama lain dengan perantaraan sutura. Tulang tengkorak terdiri dari tiga lapisan yaitu tabula eksterna, diploe dan tabula interna. Pada orang dewasa ketebalan dari tulang tengkorak bervariasi antara tiga milimeter sampai dengan 1,5 centimeter, dengan bagian yang paling tipis terdapat pada daerah pterion dan bagian yang paling tebal pada daerah protuberantia eksterna. Ada tiga macam sutura yaitu :  Sutura koronalis antara tulang frontal dan kedua tulang pariental.  Sutura sagitalis antara kedua tulang pariental dan berjalang dari depan ke belakng melalui puncak tengkorak.  Sutura lamboidalis antara oksipital dan kedua tulang pariental.
  • 6. 6 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k 2.1 Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Neurocranium (tulang- tulang yang membungkus otak otak) a. Gubah tengkorak yang terdiri atas tulang – tulang seperti :  Os. Frontale (tulang dahi) Membentuk dahi dan bagian atas rongga mata.  Os. Parietale (tulang ubun - ubun) Membentuk bersama atap dan sisi tengkorak  Os. Occipitalis ( tulang kepala bagian belakang) Letak bagian belakang dan bawah rongga cranium dibelakang kepala pada os. Oksipital, terdapat sebuah lubang cocok sekali dengan lubang yang terdapat dalam ruas tulang belakang yang disebut foramen magnum.
  • 7. 7 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k  Os. Temporal (tulang samping tengkorak) Membentuk bagian bawah disisi kanan dan sisi kiri tengkorak b. Dasar tengkorak, yang terdiri atas tulang – tulang seperti :  Os. Sfenoidalis (tulang baji), tulang yang terdapat ditengah - tengah dasar tengkorak dan berbentuk seperti kupu – kupu, dengan tiga pasang sayap. Dibagian depan terdapat sebuah rongga yang disebut kavum sfenoidalis yang berhubungan dengan rongga hidung. Dibagian atasnya agak meninggi dan berbentuk seperti pelana yang disebut sela tursika yaitu tempat terletaknya kelenjar buntu (hipofise).  Os. Ethimoidalis (tulang tapis), terletak disebelah depan dari os sfenoidal diantara lekuk mata. Terdiri dari tulang tipis yang tegak dan mendatar. Bagian yang mendatar mempunyai lubang – lubang kecil (lempeng tapis) yaitu tempat lalunya saraf pencium ke hidung sedangkan bagian yang tegak disebelah depannya membentuk sekat rongga hidung. Disamping dua tulang diatas dasar tengkorak ini juga dibentuk oleh bagian tulang – tulang lain diantaranya tulang – tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis. Adapun bentuk dari dasar tutengkorak ini tidak rata tetapi mempunyai lekukan yang terdiri dari lekukan depan tengah dan belakang.
  • 8. 8 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k c. Samping tengkorak, dibentuk oleh tulang pelipis (os temporal) dan sebagian dari tulang dahi, tulang ubun – ubun dan tulang baji. Tulang pelipis terdapat di bagian kiri dan kanan samping kepala dan terbagi atas tiga bagian yaitu :  Os. Spongeosa (tulang karang), yang membentuk rongga – rongga yaitu rongga telinga tengah, dan rongga telinga dalam.  Os. Petrusum (tulang keras), yang menjorok ke bagian tulang pipi dan mempunyai taju yang disebut prosesus stiloid.  Bagian mastoid, terdiri dari tulang yang mempunyai lubang – lubang halus berisi udara dan mempunyai taju, bentuknya seperti putting susu yang disebut proseus mastoid. *Bagian muka/wajah (os.splanchocranium) 2tulang rahang atas (os.maxilla) 2 tulang rahang bawah (os.mandibula) 2 tulang pipi (os.zygomaticum) 2 tulang langit-langit (os.pallatum) 2 tulang hidung (os.nasale) 2 tulang mata (os.laximale) 1 tulang lidah (os.hyoideum) 2 tulang air mata (os.lacrimale) 1 tulang rongga mata (os.orbitale) Tengkorak wajah pada manusia bentuknya lebih kecil dari tengkorak otak. Didalam tengkorak wajah terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut (cavum oris), dan rongga hidung (cavum nasi) dan rongga mata (orbita). Tengkorak wajah dibagi atas dua bagian: 1. Bagian hidung terdiri atas :  Os Lacrimal (tulang mata), letaknya disebelah kiri/kanan pangkal hidung di sudut mata.  Os Nasal (tulang hidung), yang membentuk batang hidung sebelah atas
  • 9. 9 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k  Os Konka nasal (tulang karang hidung), letaknya di dalam rongga hidung danj bentuknya berlipat-lipat.  Septum nasal (tulang sekat rongga hidung), sekat rongga hidung adalah sambungan tulang tapis yang tegak. 2. Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :  Os Maksilaris (tulang rahang atas), terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan menjadi satu didalamnya terdapat lubang – lubang besar yang berisi udara yang disebut sinus maksilaris ( antrum higmori) yang berhubungan dengan rongga hidung.  Dibawah os maksilaris terdapat suatu taju tempat meletaknya urat gigi yang disebut proseus alveolaris  Os Zigomaticum, tulangpipi yang terdiri dari dua tulang kiri dan kanan.  Os Palatum atau tulang langit-langit, terdiri dari dua dua bua tulang kiri dan kanan  Os Mandibularis atau tulang rahang bawah , terdiri dari dua bagian yaitu bagian kiri dan kanan yang kemudian bersatu di pertengahan dagu. Dibagian depan dari mandibula terdapat processus coracoid tempat melekatnya otot  Os hioid tulang lidah letaknya agak terpisah dari tulang – tulang wajah yang lain yaitu terdapat di pangkal leher diantara otot – otot leher.
  • 10. 10 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k Anterior view Lateral view A. Norma Vertikalis
  • 11. 11 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k Tengkorak dilihat dari atas tampak separti oval dengan bagian occipital lebih besar dibandingkan dengan bagian frontal. Dari aspek atau pandangan ini terlihat tiga sutura yaitu sutura coronal yang menghubungkan antara bagian belakang tulang frontal dan bagian depan tulang parietal, sutura sagital yang merupakan garis median tengkorak dan menghubungkan tulang parietal kanan dan kiri, sutura lambdoid yang menghubungkan bagian belakang tulang parietal dan bagian atas tulang occipital. Pertemuan antara sutura coronal dan sutura sagital dinamakan bregma, yang pada anak-anak masih berbentuk celah yang dinamakan fontanel anterior.sedangkan pertemuan antara sutura sagital dan sutura lambdoid dinamakan lambda yang diambil dari Yunani Z, pada anak-anak daerah ini dinamakan fontanel posterior. Pada tulang parietal dekat dengan sutura sagital dan sekitar 3,5 centimeter diatas lambda terdapat foramen parietal yang merupakan tempat berjalannya vena emisaria. B. Norma Frontalis Dilihat dari depan tengkorak tampak oval dengan bagian atas lebih lebar dari pada bagian bawah. Bagian atas dibentuk oleh os. Frontal yang konveks dan halus sedangkan bagian bawah sanagat irreguler. Diatas kedua cavum orbita terdapat tonjolan yang melengkung dinamakan arcus superciliare yang tampak lebih menonjol pada pria dibandingkan dengan pada wanita dan diantara kedua arcus terdapat bagian yang menonjol yang disebut glabela.Dibawah glabela terdapat nasion yang merupakan pertemuan antara sutura internasal dan sutura frontonasal. Cavum orbita menyerupai segi empatdimana pada sisi atas (supra orbita margin) dibentuk oleh os. Frontal yang pada 1/3 medialnya terdapat supra orbital norch yang merupakan tempat keluarnya pembuluh darah dan saraf supra orbita. Sisi lateral dibentuk oleh prosedur frontal os. Zygomaticum dan proccesus zygomaticum os.Frontale. Sisi bawah atau posterior orbital margin dibentuk oleh os. Zygomaticum dan os.maksila. Sisi medial dibentuk oleh bagian atas os. Frontal dan bagian bawah os. Lacrimal.
  • 12. 12 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k C. Norma Occipitalis Tengkorak dilihat dari belakang menyerupai potongan roti dengan lengkung pada bagian atas dan samping, datar pada bagian bawahnya. Sutura lambdoid dapat tampak seluruhnya. Pada norma occipitalis tampak : - Os. Occipital dengan bagian-bagian protu berantia occipitalis eksterna, linea nuchae superior, linea nuchae inferior dan inion - Os. Parietale - Os. Temporalis
  • 13. 13 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k D. Norma Lateralis Pada aspek ini tampak : -Os.frontale, disini tampak linea temporalis superior dan linea temporalis inferior yang berjalan mulai dari procesus zygomaticum melintasi sutura coronale sampai ke os.parietale. -Os.Zygomaticum denagn procesus frontalis yang berhubungan os.frontale dan procesus temporalis yang berhubungan dengan os temporalis -Os.temporale dengan procesus zygomaticus yang berhubungan dengan os.occipital, os.parietal dan os.sphenoidale procesus mastoideous yang menonjol ke candal aucticus eksternus. - Os.parietale dengan tuberculum parietale, linea temporalis superior dan linea temporalis inferior.
  • 14. 14 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k tulang wajah
  • 15. 15 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k 2.2 Otot-otot Kepala Cranial Mucle Lateral View
  • 16. 16 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian: 1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 bagian: a. Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata b. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang 2. Otot wajah terbagi atas: a. Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata 3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas: a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya menarik sudut mulut ke bawah b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah. e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum. 4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, terbagi atas: a. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan
  • 17. 17 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k 5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk mengunyah, terbagi atas: a. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan b. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang Cranial Muscle Anterior View M. Platysma Fungsi: menarik bibir bawah dan sudut mulut ke samping dan kebawah, sebagian membuka mulut, kadang-kadang dalam ekspesi terkejut, ketakutan, atau bahkan cemberut.
  • 18. 18 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k Lesung pipit merupakan deformitos otot wajah. Lesung pipit muncul karena adanya variasi struktur oto wajah yang disebut zygomaticus major. Keberadaan otot zygomaticus major ganda atau bifid bisa dijadikan alas an terbentuknya lesung pipit. Variasi otot bifid ini awalnya berupa satu struktur utuh yang berasal dari tulang zygomaticus. Ketika tumbuh secara anterior, struktur tersebut terbelah dua. Bundle superiornya masuk ke atas sudut rongga mulut, sedangkan inferiornya masuk ke bawah sudut rongga mulut.
  • 19. 19 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k 2.3 Bentuk Kepala Bayi Bentuk kepala bayi baru lahir memang dipengaruhi proses persalinan. Menurut dr. Nia Niasari, SpA, bentuk kepala saat proses persalinan menyesuaikan dengan bentuk dan ukuran jalan lahir, yaitu saat memasuki daerah panggul. Hal itu terjadi karena tulang- tulang kepala (tengkorak) terdiri dari beberapa tulang pipih yang belum saling menempel rapat dan masih relatif lunak. Saat memasuki jalan lahir yang sempit, tulang-tulang tersebut menyesuaikan ukuran kepala dengan cara sedikit saling bertumpuk (molding). Bentuk kepala menjadi berbentuk memanjang (lonjong) sesuai bentuk jalan lahir. Setelah lahir, bentuk kepala akan kembali ke bentuk semula dalam beberapa hari. Tulang-tulang yang bertumpuk (molding) akan kembali terpisah. Bentuk kepala sementara ini dimungkinkan karena bayi mempunyai lima tulang kepala yang disatukan oleh selaput liat. Pada bayi yang lahir dengan operasi sesar, walaupun ada beberapa kasus operasi sesar yang dilakukan setelah bayi sempat menyesuaikan dengan bentuk dan ukuran jalan lahir. Namun, umumnya bayi lahir dengan operasi sesar mempunyai bentuk kepala yang lebih bulat. Jika tahap kedua upaya persalinan lebih lama, mungkin anda bisa memperhatikan adanya benjolan pada kepala bayi disebut caput, terbentuk ketika kepala bayi terdorong melalui leher rahim yang melebar. Benjolan ini akan hilang pada 48 jam kehidupannya pertama. Kepala bayi yang baru lahir akan kelihatan lebih besar kalau dibandingkan dengan tubuhnya. Pada kenyataannya, ukuran lingkar kepala biasanya sebesar dada ketika lahir. Pada puncak kepala ada titik bernama anterior fontanelle, tempat tepi keempat tulang bertemu tetapi tidak sampai rapat. Juga ada fontanelle yang lain di bagian belakang kepala, posterior fonatelle yang ukurannya jauh lebih kecil. Keduanya tertutup oleh selaput tebal yang sangat liat. Sementara bayi tumbuh makin besar, titik ini semakin kecil dan akhirnya lenyap. Posterior fontanelle menutup beberapa bulan sesudah setelah kelahiran, dan anterior fontanelle lenyap dalam waktu 18 bulan. Bentuk kepala bayi baru lahir cenderung lebih terlihat bulat, karena secara proporsional panjang kepala bayi baru lahir ¼ dari panjang seluruh tubuh, dari puncak kepala sampai tumit. Dengan bertambahnya umur, proporsi kepala akan mengecil, sehingga badan sampai kaki akan lebih panjang.
  • 20. 20 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k Kepala bayi yang normal umumnya simetris, tapi kadang ada beberapa variasi yang membuat bentuk kepala bayi belum simetris. Hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu:  Lahir premature Karena belum cukup bulan, tulang-tulang tengkoraknya masih agak lunak. Oleh sebab itu mudah berubah bentuk.  Janin kembar Ruang gerak yang sangat sempit di dalam rahim membuat pertumbuhan kepala tidak optimal.  Posisi tulang yang belum pas pada tempat yang sesungguhnya, misalnya karena pengaruh penekanan pada sisi tertentu saat dalam rahim.  Akibat terjepit alat bantu persalinan.  Salah posisi tidur. Bayi dibiarkan tidur pada posisi yang sama, sehingga sisi yang selalu menempel pada bantal akan lebih pipih atau datar.  Akibat kelainan genetik. Misalnya, tulang-tulang tengkorak bayi terlalu cepat menyatu, sehingga otaknya tidak punya cukup ruang untuk berkembang. 2.4 Kelainan Pada Tengkorak wajah 1. Cidera Kepala Cidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi - decelerasi ) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan. Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. Demikian pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari 20 mg %, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak 25 % dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai 70 % akan terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi cerebral. Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Pada
  • 21. 21 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob. Hal ini akan menyebabkan asidosis metabolik. Dalam keadaan normal cerebral blood flow (CBF) adalah 50 - 60 ml / menit / 100 gr. jaringan otak, yang merupakan 15 % dari cardiac output. Trauma kepala meyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktivitas atypical-myocardial, perubahan tekanan vaskuler dan udem paru. Perubahan otonom pada fungsi ventrikel adalah perubahan gelombang T dan P dan disritmia, fibrilasi atrium dan vebtrikel, takikardia. Akibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan vaskuler, dimana penurunan tekanan vaskuler menyebabkan pembuluh darah arteriol akan berkontraksi. Pengaruh persarafan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah arteri dan arteriol otak tidak begitu besar. Cedera kepala menurut patofisiologi dibagi menjadi dua : a. Cedera kepala primer : Akibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi - decelerasi rotasi ) yang menyebabkan gangguan pada jaringan. Pada cedera primer dapat terjadi :  Gegar kepala ringan  Memar otak  Laserasi b. Cedera kepala sekunder : Pada cedera kepala sekunder akan timbul gejala, seperti:  Hipotensi sistemik  Hipoksia  Hiperkapnea  Oedema otak  Komplikasi pernapasan  Infeksi / komplikasi pada organ tubuh yang lain Perdarahan yang sering terjadi : 1. Epidural Hematoma Terdapat pengumpulan darah di antara tulang tengkorak dan duramater akibat pecahnya pembuluh darah / cabang - cabang arteri meningeal media yang terdapat di duramater, pembuluh darah ini tidak dapat menutup sendiri karena itu
  • 22. 22 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k sangat berbahaya. Dapat terjadi dalam beberapa jam sampai 1-2 hari. Lokasi yang paling sering yaitu di lobus temporalis dan parietalis. Gejala-gejala yang terjadi : a. Penurunan tingkat kesadaran b. Nyeri kepala c. Muntah d. Hemiparesis e. Dilatasi pupil ipsilateral f. Pernapasan dalam cepat kemudian dangkal irregular g. Penurunan nadi h. Peningkatan suhu 2. Subdural Hematoma Terkumpulnya darah antara duramater dan jaringan otak, dapat terjadi akut dan kronik. Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah vena / jembatan vena yang biasanya terdapat diantara duramater, perdarahan lambat dan sedikit. Periode akut terjadi dalam 48 jam - 2 hari atau 2 minggu dan kronik dapat terjadi dalam 2 minggu atau beberapa bulan. Tanda-tanda dan gejalanya adalah : a. Nyeri kepala b. Bingung c. Mengantuk d. Menarik diri e. Berfikir lambat f. Kejang g. Udem pupil Perdarahan intracerebral, berupa perdarahan di jaringan otak karena pecahnya pembuluh darah arteri, kapiler, vena.Tanda dan gejalanya : a. Nyeri kepala b. Penurunan kesadaran c. Komplikasi pernapasan d. Dilatasi pupil e. Perubahan tanda-tanda vital 3. Perdarahan Subarachnoid Perdarahan di dalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah dan permukaan otak, hampir selalu ada pad cedera kepala yang hebat.Tanda dan gejala :
  • 23. 23 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k a. Nyeri kepala b. Penurunan kesadaran c. Hemiparese d. Kaku kuduk 2. Sumbing pada bibir Bibir sumbing merupakan cacat bawaan. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan bibir sumbing antara lain faktor genetik atau keturunan. Mungkin salah satu orang tuanya atau keduanya membawa sifat sehingga timbul cacat bibir sumbing, sebagaimana halnya penyakit-penyakit bawaan yang lain. Kalau orang tuanya tak ada bibir sumbing mungkin nenek atau buyutnya, jadi garis turunan ke atasnya. Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga menjadi penyebab bibir sumbing, antara lain adanya infeksi yang disebabkan virus Rubella/campak sewaktu ibu hamil muda. Kemudian, akibat teratogen; zat kimia yang menimbulkan kelainan perkembangan embrio jika diberikan selama kehamilan, semisal hydantoin, trimethadione, valporate, dan lain-lain. Lalu nutrisi, salah satunya adalah defisiensi atau kekurangan asam fosfat. Begitu pula obat-obatan yang dikonsumsi ibu hamil, seperti untuk menenangkan pasien sewaktu hamil muda. Untuk mencegah terjadinya bibir sumbing, maka seorang ibu yang sedang hamil harus selalu memperhatikan gizi, perbanyak minum susu, mengkonsumsi sayuran berwarna hijau dan buah-buahan. Jika perlu mintalah suplemen vitamin gratis dari Pasyandu atau Puskesmas, serta jangan sembarangan minum jamu.
  • 24. 24 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k BAB IV KERANGKA KONSEP
  • 25. 25 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k Tulang Tengkorak Neurocranium Gubah tengkorak Os. Frontale (tulang dahi) Os. Parietale (tulang ubun - ubun) Os. Occipitalis ( tulang kepala bagian belakang) Os. Temporal (tulang samping tengkorak) Dasar tengkorak Os. Sfenoidalis (tulang baji) Os. Ethimoidalis (tulang tapis) Samping tengkorak Os. Spongeosa (tulang karang) Os. Petrusum (tulang keras) Bagian mastoid
  • 26. 26 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k Tengkorak Wajah Bagian hidung Os Lacrimal (tulang mata) Os Nasal (tulang hidung) Os Konka nasal (tulang karang hidung) Septum nasal (tulang sekat rongga hidung) Bagian rahang Os Maksilaris (tulang rahang atas) proseus alveolaris Os Zigomaticum Os Palatum atau tulang langit- langit Os Mandibularis atau tulang rahang bawah Os hioid tulang lidah
  • 27. 27 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k Otot – otot wajah Otot pundak kepala Muskulus frontalis Oksipitalis Otot wajah Otot mata (muskulus rektus okuli) Muskulus oblikus okuli/otot bola Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata Muskulus levator palpebra superior Otot pengunyah Muskulus maseter Muskulus temporalis Muskulus pterigoid internus dan eksternus Otot lidah Muskulus genioglosus Muskulus stiloglosus
  • 28. 28 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k Otot mulut bibir dan pipi Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris Muskulus quadratus labii superior Muskulus quadratus labii inferior Muskulus buksinator Muskulus zigomatikus/otot pipi
  • 29. 29 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k BAB V PENUTUP KESIMPULAN:  Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Neurocranium (tulang- tulang yang membungkus otak otak) A. Gubah tengkorak:  Os. Frontale (tulang dahi)  Os. Parietale (tulang ubun - ubun)  Os. Occipitalis ( tulang kepala bagian belakang)  Os. Temporal (tulang samping tengkorak) B. Dasar tengkorak :  Os. Sfenoidalis (tulang baji),  Os. Ethimoidalis (tulang tapis) C. Samping tengkorak  Os. Spongeosa (tulang karang),  Os. Petrusum (tulang keras)  Bagian mastoid 2. Tengkorak Wajah A. Bagian hidung terdiri atas :  Os Lacrimal (tulang mata)  Os Nasal (tulang hidung)  Os Konka nasal (tulang karang hidung)  Septum nasal (tulang sekat rongga hidung) B. Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :  Os Maksilaris (tulang rahang atas)  proseus alveolaris  Os Zigomaticum  Os Palatum atau tulang langit-langit  Os Mandibularis atau tulang rahang bawah  Os hyoid atau tulang lidah
  • 30. 30 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k *Bagian muka/wajah (os.splanchocranium) 2tulang rahang atas (os.maxilla) 2 tulang rahang bawah (os.mandibula) 2 tulang pipi (os.zygomaticum) 2 tulang langit-langit (os.pallatum) 2 tulang hidung (os.nasale) 2 tulang mata (os.laximale) 2 tulang lidah (os.hyoideum) 2 tulang air mata (os.lacrimale) 1 tulang rongga mata (os.orbitale)  Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian: 1. Otot pundak kepala a. Muskulus frontalis b. Oksipitalis 2. Otot wajah terbagi atas: a. Otot mata (muskulus rektus okuli) b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar d. Muskulus levator palpebra superior 3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas: a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut b. Muskulus quadratus labii superior c. Muskulus quadratus labii inferior d. Muskulus buksinator e. Muskulus zigomatikus/otot pipi. 4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah : a. Muskulus maseter b. Muskulus temporalis c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus. 5. Otot lidah a. Muskulus genioglosus b. Muskulus stiloglosus