Paradigma pendidikan pondok pesantren Miftahul Huda perlu ditingkatkan dengan mengadopsi kurikulum merdeka dan pendidikan berbasis fitrah untuk menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0. Observasi menunjukkan perlu pembinaan lebih lanjut untuk menguatkan iman, berpikir kritis, dan spiritualitas santri, serta pengelola perlu mengubah paradigma pendidikan Islam menjadi lebih terbuka dan praktis.
1. Paradigma Pendidikan Pondok
Pesantren Miftahul Huda dalam
Perspektif Kurikulum Merdeka dan
Pendidikan berbasis Fitrah di Era
Revolusi Industri 4.0
Muhamad Alwi Mujahid
Institut Madani Nusantara, Jl. Lio Balandongan
Sirnagalih no. 74, Sukabumi
2. Isi Presentasi
Pendahuluan
Latar Belakang, Kajian Pustaka,
Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, dan Kajian Teori
01
Metode Penelitian
Jenis Penelitian, Pengumpulan dan
Sumber Data, Tipe dan Analisis
Data,
02
Hasil & Bahasan
Profil Ponpes Miftahul Huda,
Hasil Penelitian, Pembahasan
03
Simpulan
Kesimpulan dari seluruh
pembahasan, masukan kepada
pihak terkait
04
3. Abstrak
Pendidikan Islam di era Revolusi Industri
4.0 menghadapi berbagai tantangan untuk
menguji eksistensinya. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan paradigma
pendidikan Islam yang tepat dengan
mempertimbangkan sudut pandang
kurikulum merdeka dan pendidikan
berbasis fitrah dalam menyikapi Revolusi
Industri 4.0 di pondok pesantren Miftahul
Huda. Metode yang digunakan adalah
penelusuran literatur dan observasi
lapangan. Dari penelitian ini diperoleh hasil
bahwa para santri perlu pembinaan lebih
lanjut untuk menguatkan dimensi iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkebinekaan global, kreativitas dan
bernalar kritis, serta untuk mengembalikan
fitrah spiritualitas, belajar dan bernalar.
Sementara untuk pengelola pondok
pesantren agar perlu untuk mengubah
paradigma pendidikan Islam menjadi lebih
praktis dan terbuka, demi kemajuan dan
kemaslahatan pendidikan Islam.
6. Latar Belakang
Tuntutan bagi Pengelola Lembaga Pendidikan Islam
Nazhar atau perenungan dan penelitian kembali apa yang harus diperbuat dalam
mengantisipasi tantangan tersebut, model-model pendidikan Islam seperti apa
yang perlu ditawarkan di masa depan, yang sekiranya mampu mencegah dan atau
mengatasi tantangan tersebut
Revolusi Industri 4.0
Problematika tersebut sepertinya menjadi tantangan besar bagi lembaga pendidikan
Islam di era disrupsi ini di saat semua sub sistem negara harus mengintegrasikan
digitalisasi dengan manufaktur yang berparadigma bahwa semua hasil pendidikan
Islam harus sejalan dengan kebutuhan pasar dan industri
Problematika Pendidikan Islam
Dikotomi ilmu dan pendidikan, lemahnya budaya penelitian Islam, perubahan
kurikulum, keterbatasan SDM secara kualitas dan kuantitas, sistem manajemen
yang kurang tertata, penguasaan IPTEK, dan lemahnya sistem evaluasi
7. 02 03
Kajian Pustaka
Paradigma
Seperangkat asumsi,
konsep, nilai, dan praktik
yang diterapkan dalam
memandang realitas
dalam sebuah komunitas
yang sama, khususnya,
dalam disiplin intelektual
(Farlex, 2022)
Revolusi Industri 4.0
Transformasi komprehensif
dari keseluruhan aspek
produksi di industri melalui
penggabungan teknologi
digital dan internet dengan
industri konvensional
(Merkel, 2014, hal. 300)
Pendidikan Islam
Sistem pendidikan yang
dapat memberikan
kemampuan seseorang untuk
memimpin kehidupannya
sesuai dengan cita-cita dan
nilai-nilai Islam yang telah
menjiwai dan mewarnai
corak kepribadiannya (Arifin,
2014, hal. 7)
01
8. Bagaimana menentukan
paradigma pendidikan Islam
yang tepat dengan
mempertimbangkan sudut
pandang kurikulum merdeka
dan pendidikan berbasis fitrah
dalam menyikapi Revolusi
Industri 4.0 di pondok pesantren
Miftahul Huda?
Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
Menentukan paradigma
pendidikan Islam yang tepat
dengan mempertimbangkan
sudut pandang kurikulum
merdeka dan pendidikan
berbasis fitrah dalam
menyikapi Revolusi Industri 4.0
di pondok pesantren Miftahul
Huda
11. 02 03
Metodologi Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian terapan
desktiptif kualitatif
(Zaenul Fitri &
Haryanti, 2020)
Tipe & Analisis Data
Data bertipe kualitatif (non-
angka). Teknik Analisis
Interaktif Miles & Huberman
yang dilakukan melalui tiga
tahap : 1) reduksi data; 2)
penyajian data; dan, 3)
penarikan kesimpulan
(verifikasi) (Zaenul Fitri &
Haryanti, 2020, hal. 125)
Pengumpulan &
Sumber Data
Penelusuran literatur
dan Observasi lapangan
01
12. Indikator Observasi Lapangan
Kebersihan Lingkungan
Kebersihan
sebagian dari iman
Adab
Adab sebelum ilmu
Kehadiran
Manusia diciptakan
untuk beribadah
Kedisiplinan
Belajar adalah
jihad
Interaksi Sosial
Islam adalah
rahmatan lil
‘alamin
17. Hasil Observasi
No. Indikator
Skala Penilaian
A B C D E
1. Kebersihan lingkungan
2. Adab terhadap asatidz/asatidzah
3. Tingkat kehadiran
4. Tingkat kedisiplinan
5. Interaksi sosial
A : Sangat Baik, B : Baik, C : Cukup, D : Kurang, E : Tidak Ada
18. Pembahasan
Kebersihan Lingkungan
Dalam perspektif kurikulum merdeka – khususnya proyek penguatan profil
Pelajar Pancasila, para santri sudah memenuhi penguatan dalam dimensi
gotong royong dan mandiri. Sementara dalam perspektif pendidikan berbasis
fitrah, para santri masih memiliki fitrah jasmani dan sosialitas, namun masih
belum cukup kuat dalam mencapai fitrah spiritualitas.
Adab terhadap asatidz/asatidzah
Dalam sudut pandang profil Pelajar Pancasila, santri sudah memenuhi
dimensi iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia. Sedangkan dalam sudut pandang pendidikan berbasis fitrah, para
santri masih memiliki fitrah spiritualitas.
19. Pembahasan
Tingkat kehadiran dalam Ibadah Mahdloh dan Ta’allum
Dalam sudut pandang profil Pelajar Pancasila, para santri masih lemah dalam
dimensi iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
Sedangkan dalam sudut pandang pendidikan berbasis fitrah, para santri
mengalami penyimpangan dalam fitrah spiritualitas.
Tingkat kedisiplinan dalam Ibadah Mahdloh dan Ta’allum
Dalam sudut pandang profil Pelajar Pancasila, para santri sangat lemah
dalam dimensi bernalar kritis. Sementara dalam sudut pandang pendidikan
berbasis fitrah, para santri sangat mengalami penyimpangan dalam fitrah
belajar dan bernalar.
20. Pembahasan
Interaksi sesama santri dan lingkungan/masyarakat
Dalam sudut pandang profil Pelajar Pancasila, para santri kuat dalam
dimensi bergotong royong, namun lemah dalam dimensi berkebinekaan
global. Namun dalam perspektif pendidikan berbasis fitrah, para santri
memenuhi fitrah sosialitas, estetika dan bahasa.
22. Berdasarkan hasil analisis dari data observasi lapangan
di pondok pesantren Miftahul Huda dalam kegiatan
pesantren kilat bulan Ramadhan 1443 H, dengan
mengkolaborasikan paradigma kurikulum merdeka dan
pendidikan berbasis fitrah, disimpulkan bahwa perlu
pembinaan lebih lanjut untuk menguatkan dimensi
iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkebinekaan global, kreativitas dan bernalar kritis,
serta untuk mengembalikan fitrah spiritualitas, belajar
dan bernalar.
Untuk melakukan berbagai hal tersebut, pengelola
pondok pesantren perlu untuk mengubah paradigma
pendidikan Islam menjadi lebih praktis dan terbuka,
demi kemajuan dan kemaslahatan pendidikan Islam.
23. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Terima kasih!
Semoga bermanfaat dan berkah
Please keep this slide for attribution.