Dokumen tersebut membahas tentang penerapan metode debat dalam pembelajaran bahasa asing di SMA. Metode debat dijelaskan sebagai metode aktif dan inovatif yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa. Dokumen tersebut juga membahas tentang prosedur pelaksanaan debat di kelas serta kelebihan dan keterbatasan dari metode ini.
Materi Metode & Teknik mengajar di sekolah pelosok, disampaikan oleh Mohamad Khaidir pada Pelatihan Guru sekolah pelosok yang diadakan oleh SSC KAMMI Makassar Sabtu 14 November 2020
Materi Metode & Teknik mengajar di sekolah pelosok, disampaikan oleh Mohamad Khaidir pada Pelatihan Guru sekolah pelosok yang diadakan oleh SSC KAMMI Makassar Sabtu 14 November 2020
Pembelajaran mengenai eksponen, radikal dan logaritma sebagai operasi khas bilangan real, dengan penggambaran terintegrasi antara ketiga konsep untuk membantu deduksi sifat-sifat operasi tersebut.
Pembelajaran mengenai metode statistik deskriptif data diskrit untuk tingkat SMA dan sederajat, berisi tentang pengukuran tendensi sentral dan dispersi
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembagaAlwi Hasan
Â
Presentasi mengenai landasan filosofis, teoritis dan landasan praktis pendidikan berbasis masyarakat dan bagaimana mengelolanya melalui dasar kemitraan.
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Â
Presentasi Alwi ModPemb.pptx
1. METODE DEBAT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
ASING TINGKAT SMA/SEDERAJAT SEBAGAI BAGIAN
DARI MODEL PEMBELAJARAN YANG INOVATIF
Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teori dan Model
Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dr. Siti Qomariah, S.Pd., M.Pd.I.
Muhamad Alwi Mujahid
NIM. 102122020
2. LATAR BELAKANG
• Keterampilan berbicara merupakan suatu keterampilan bahasa yang perlu dikuasai
dengan baik.
• Pada umumnya, siswa SMA masih mengalami kesulitan untuk menyampaikan
gagasan, pikiran, pertanyaan dan sebagainya dalam bahasa asing dengan
menggunakan ragam bahasa lisan dengan baik dan benar.
• Salah satu upaya yang dapat dijadikan alternatif pemecahan masalah tersebut
adalah dengan menerapkan pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode
debat.
3. RUMUSAN MASALAH & TUJUAN PENELITIAN
Rumusan Masalah
• Bagaimanakah mekanisme penerapan
metode debat dalam pembelajaran
keterampilan berbicara bahasa asing di
tingkat SMA/sederajat?
• Apa saja kelebihan dan kekurangan
dari metode debat?
Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui mekanisme
penerapan metode debat dalam
pembelajaran keterampilan berbicara
bahasa asing di tingkat SMA/sederajat.
• Untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari metode debat.
4. KEGUNAAN PENELITIAN
• Manfaat Teoritis : menambah pengetahuan serta wawasan yang berkaitan dengan
metode debat dan model pembelajaran kooperatif dalam kegiatan pendidikan
bahasa asing tingkat SMA/sederajat.
• Manfaat Praktis
• Bagi Institut Madani Nusantara : menambah referensi penelitian dalam bidang
pendidikan terutama yang berkaitan dengan metode debat dan model pembelajaran
kooperatif dalam kegiatan pendidikan bahasa asing tingkat SMA/sederajat
• Bagi Peneliti : menambah pengalaman serta wawasan ilmu pengetahuan tentang
keilmuan untuk mengembangkan teori yang baru mengenai metode debat dan model
pembelajaran kooperatif dalam kegiatan pendidikan bahasa asing tingkat SMA/sederajat
5. KAJIAN PUSTAKA : METODE DAN MODEL
PEMBELAJARAN
• Metode Pembelajaran merupakan
suatu cara atau strategi yang dilakukan
oleh seorang guru agar terjadi proses
belajar pada diri siswa untuk mencapai
tujuan
• Model Pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang
dapat digunakan guru dalam melangsungkan pembelajaran
sehingga mencapai tujuan belajar
6. METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan
Penelitian :
• analisis
kualitatif
deskriptif
Sumber Data :
• buku, brosur,
website,
contoh
penelitian
sebelumnya,
dan video
pembelajaran
Metode Analisis
Data :
• studi pustaka
7. HASIL DAN PEMBAHASAN : PROBLEMATIKA
PEMBELAJARAN BAHASA ASING
• Kemajuan pengajaran dan pembelajaran bahasa asing telah muncul dari cara
tradisional hingga cara komunikatif. Dengan menggunakan pendekatan
komunikatif, peserta didik diharapkan dapat berkomunikasi dalam bahasa asing
dalam kehidupan sehari-hari dalam situasi atau konteks nyata. Namun, di banyak
sekolah dan lembaga tinggi, filosofi komunikatif tidak disertai dengan metode dan
teknik komunikatif. Kondisi ini terjadi karena banyak guru yang masih menggunakan
paradigma lama dalam mengajarkan bahasa asing.
8. HASIL DAN PEMBAHASAN : PEMBELAJARAN
PARADIGMA LAMA VS PARADIGMA BARU
Paradigma Lama
• Guru hanyalah seorang guru (bukan pendidik),
sumber dari setiap pengetahuan yang tampaknya
tahu segalanya.
• Sekolah terikat dengan jadwal.
• Pembelajaran terbatas pada kurikulum.
• Pembelajaran hanya didasarkan pada fakta, isi,
dan teori.
• Menghafal adalah prioritas.
• Perlakuan satu jenis atau serupa untuk setiap
siswa.
• Belajar di kelas sebagai fokus.
• Komputer terlihat sebagai objek bukan media.
• Dominasi penggunaan media statis.
• Penggunaan komunikasi terbatas.
• Penilaian hanya penilaian normatif.
Paradigma Baru
• Menerapkan "belajar", bukan "mengajar".
• Melihat guru sebagai fasilitator, bukan instruktur.
• Melihat siswa sebagai subjek bukan objek.
• Menggunakan multimedia, bukan mono-media.
• Menerapkan humanisme.
• Pembelajaran bersifat induktif, bukan deduktif.
• Menggunakan materi yang bermakna, bukan
mudah diingat.
• Memiliki partisipasi aktif siswa, bukan yang pasif.
9. HASIL DAN PEMBAHASAN : PEMBELAJARAN
INOVATIF
Para siswa bukan lagi objek pembelajaran.
Berpusat pada Siswa
•Sebaliknya, mereka menjadi subjek pembelajaran itu sendiri.
Pembelajaran harus didasarkan pada masalah.
Berbasis Masalah
•Permasalahan yang harus dibahas adalah aktual, otentik, relevan, dan bermakna bagi siswa.
Pembelajaran harus diintegrasikan ke disiplin ilmu lain.
Terpadu
•Pembelajaran tidak dapat fokus hanya pada materi terlepas dari disiplin ilmu apa pun yang datang untuk mengikutinya. Karena bahasa terintegrasi, dalam pembelajaran
bahasa asing, pembelajaran tidak dapat fokus hanya pada satu keterampilan.
Pembelajaran harus melihat kondisi masyarakat.
Berbasis Masyarakat
•Sangat penting untuk memperhatikan kondisi masyarakat karena pengetahuan yang didapat dari pembelajaran akan diimplementasikan di masyarakat. Jika
pembelajaran didasarkan pada perkembangan masyarakat, peserta didik akan mudah mengimplementasikan ilmu tersebut.
Pembelajaran hendaknya memberikan pilihan kepada siswa.
Berikan Pilihan
•Itu karena siswa memiliki keterampilan mereka sendiri sebagai karakteristik. Pembelajaran harus memberikan pilihan yang beragam kepada siswa yang berarti dengan
menggunakan berbagai metode untuk mengakomodasi minat siswa.
Pembelajaran yang sistematis akan dilihat dari output dari pembelajaran itu sendiri.
Sistematis
•Ketika pembelajaran bersifat sistematis, maka akan mudah diukur agar evaluasi dan tindak lanjutnya dilakukan dengan baik.
Pembelajaran ini harus menjadi proses yang tidak pernah berakhir.
Berkelanjutan
10. HASIL DAN PEMBAHASAN : METODE
DEBAT
• Metode debat adalah metode yang memungkinkan siswa untuk mengungkapkan
argumen mereka.
• Debat membagi kelas menjadi dua argumen yang terpisah atau bertentangan.
• Siswa bersaing, mempertahankan, dan mengklarifikasi argumen mereka dengan
argumen yang berlawanan di kelas.
• Silberman (1996: 141) menegaskan Debat sebagai metode pembelajaran aktif,
artinya semua siswa bisa terlibat dalam debat. Ia juga menjelaskan bahwa itu adalah
metode yang berharga untuk meningkatkan pemikiran siswa, terutama siswa yang
diharapkan untuk menyampaikan poin mereka, meskipun mereka sebenarnya tidak
setuju dengan topik tersebut.
11. HASIL DAN PEMBAHASAN : METODE
DEBAT
• Suyatno (2009:70) menambahkan bahwa metode Debat sebagai bagian dari
pembelajaran inovatif. Metode ini inovatif karena sangat sesuai dengan prinsip-
prinsip pembelajaran inovatif.
• Krieger (2005) menyatakan debat sebagai kegiatan yang sangat baik karena siswa
akan terlibat dengan berbagai cara kognitif dan linguistik.
• Nisbett (2003: 210 dalam Krieger) menyatakan: “debat adalah alat pendidikan yang
penting untuk mempelajari keterampilan berpikir analitik dan memaksa refleksi
sadar diri atas validitas ide seseorang”.
12. HASIL DAN PEMBAHASAN :
PROSEDUR DEBAT
• WolfWikies (2011) : Debat melibatkan siswa memilih dan meneliti suatu masalah,
kemudian mempresentasikan posisi mereka pada masalah tersebut. Debat berakhir
dengan masing-masing pihak menjumlahkan posisi mereka dan panel menentukan
pemenang.
• Silberman (1996: 142) menekankan bahwa topik diberikan secara acak. Topik harus
kontroversial yang terkait dengan kemampuan dan pelajaran siswa.
13. HASIL DAN PEMBAHASAN :
PROSEDUR DEBAT
• Prosedur debat menurut Silberman :
• Menyusun pernyataan yang berisi gagasan tentang isu-isu kontroversial tentang
kemampuan siswa.
• Bagilah siswa menjadi dua tim debat. Tugaskan mereka pada posisi pro atau kontra
secara acak Bagi lagi siswa menjadi beberapa tim subdebat. Dobson (1981: 65)
menyarankan bahwa guru harus memilih jumlah siswa yang sama tergantung pada
jumlah siswa.
• Tempatkan dua hingga empat kursi untuk pembicara tim yang diwakili. Kursi harus
ditempatkan berhadap-hadapan.
14. HASIL DAN PEMBAHASAN :
PROSEDUR DEBAT
• Tempatkan siswa lain di belakang setiap posisi dan pembicara sambil menunggu giliran
tampil.
• Setelah semua siswa mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan minta siswa
kembali ke timnya masing-masing dan beri mereka waktu untuk berdiskusi. Setelah itu guru
menugaskan siswa untuk kembali ke tempat duduk, sebaiknya masing-masing sub tim debat
memiliki perwakilan yang berbeda.
• Instruksikan siswa untuk memberikan argumen kontra terhadap yang sebelumnya. Pastikan
bahwa siswa melakukannya pada interval. Siswa lain diminta untuk mencatat perdebatan
tersebut. Dobson (1981: 64) menambahkan bahwa mereka dapat berbicara dari catatan,
tetapi tidak membaca argumen dalam batas tiga menit setiap pembicara.
• Dalam waktu yang cukup lama, hentikan debat untuk memungkinkan diskusi setelah debat.
Selain itu menurut Dobson (1981: 65), debat dapat dihentikan. Akhiri perdebatan ketika
subjek sudah lelah atau jika siswa terlibat dalam perdebatan sengit.
15. HASIL DAN PEMBAHASAN :
PEMILIHAN TOPIK DEBAT
• Masa kanak-kanak adalah masa paling
bahagia dalam hidup.
• Lebih baik menikah saat masih sangat
muda.
• Laki-laki harus melakukan beberapa
pekerjaan rumah untuk membantu istri
mereka.
• Jangan ada keluarga yang memiliki lebih
dari 2 anak.
• Gawai lebih banyak merugikan daripada
menguntungkan.
• Ibu yang bekerja di luar rumah
mengabaikan anak-anaknya.
• Generasi muda paling tahu.
• Perempuan harus diizinkan memasuki
profesi apa pun yang mereka pilih.
• Uang adalah hal terpenting dalam hidup.
• Sistem pendidikan harus direformasi.
• Ujian tidak diperlukan.
• Tamasya adalah pendidikan terbaik.
• Tinggal di kota lebih baik daripada tinggal
di desa.
• Olahraga berbahaya harus dilarang.
• Bahasa universal itu mungkin
16. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
• Metode Debat telah terbukti menjadi
metode aktif sekaligus inovatif yang
menawarkan keaktifan siswa. Metode
ini dipandang berhasil karena dapat
mendorong hampir semua peserta
didik di kelas untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran.
Saran
• Gunakanlah model pembelajaran yang
inovatif
• Khusus untuk siswa yang memiliki
tingkat pemahaman tinggi (higher-
order thinking), pergunakan metode
debat dalam mengajarkan bahasa
asing.