Pencernaan Karbohidrat adalah Menguji daya amilolitik amilase saliva, pencernaan amilum oleh ekstrak pankreas, dan pencernaan amilum masak oleh asam. Pada Pencernaan Protein dapat disimpulkan bahwa Mengetahui proses hidrolisis protein oleh pepsin dan Mengetahui proses hidrolisis protein oleh enzim-enzim proteolitik pankreas. Sedangkan pada Pencernaan Lemak dapat disimpulkan bahwa mengetahui pencernaan lemak oleh pankreas. Pada Penetapan Kadar Asam Total dapat disimpulkan bahwa Mengetahui cara pengujian kadar asam laktat pada susu dan yoghurt, dan Mengetahui kadar asam asetat pada ubi kayu kukus dan tape ubi kayu.
Kata kunci : Pencernaan Karbohidrat, Pencernaaan Protein, Pencernaan Lemak, Penentuan Kadar Asam Total.
LAPORAN RESMI BIOKIMIA FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN 2013Dewi Purwati
Pencernaan
Karbohidrat adalah Menguji daya amilolitik amilase saliva, pencernaan amilum
oleh ekstrak pankreas, dan pencernaan amilum masak oleh asam. Pada
Pencernaan Protein dapat disimpulkan bahwa Mengetahui proses hidrolisis
protein oleh pepsin dan Mengetahui proses hidrolisis protein oleh enzim-enzim
proteolitik pankreas. Sedangkan pada Pencernaan Lemak dapat disimpulkan
bahwa mengetahui pencernaan lemak oleh pankreas. Pada Penetapan Kadar Asam
Total dapat disimpulkan bahwa Mengetahui cara pengujian kadar asam laktat
pada susu dan yoghurt, dan Mengetahui kadar asam asetat pada ubi kayu kukus
dan tape ubi kayu.
Pencernaan Karbohidrat adalah Menguji daya amilolitik amilase saliva, pencernaan amilum oleh ekstrak pankreas, dan pencernaan amilum masak oleh asam. Pada Pencernaan Protein dapat disimpulkan bahwa Mengetahui proses hidrolisis protein oleh pepsin dan Mengetahui proses hidrolisis protein oleh enzim-enzim proteolitik pankreas. Sedangkan pada Pencernaan Lemak dapat disimpulkan bahwa mengetahui pencernaan lemak oleh pankreas. Pada Penetapan Kadar Asam Total dapat disimpulkan bahwa Mengetahui cara pengujian kadar asam laktat pada susu dan yoghurt, dan Mengetahui kadar asam asetat pada ubi kayu kukus dan tape ubi kayu.
Kata kunci : Pencernaan Karbohidrat, Pencernaaan Protein, Pencernaan Lemak, Penentuan Kadar Asam Total.
LAPORAN RESMI BIOKIMIA FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN 2013Dewi Purwati
Pencernaan
Karbohidrat adalah Menguji daya amilolitik amilase saliva, pencernaan amilum
oleh ekstrak pankreas, dan pencernaan amilum masak oleh asam. Pada
Pencernaan Protein dapat disimpulkan bahwa Mengetahui proses hidrolisis
protein oleh pepsin dan Mengetahui proses hidrolisis protein oleh enzim-enzim
proteolitik pankreas. Sedangkan pada Pencernaan Lemak dapat disimpulkan
bahwa mengetahui pencernaan lemak oleh pankreas. Pada Penetapan Kadar Asam
Total dapat disimpulkan bahwa Mengetahui cara pengujian kadar asam laktat
pada susu dan yoghurt, dan Mengetahui kadar asam asetat pada ubi kayu kukus
dan tape ubi kayu.
MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia mempunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah
Zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia mempunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah
Sebagai sumber/ penghasil energi
zat makanan dapat menyediakan energi untuk berbagai aktivitas tubuh. Zat makanan yang berperan yaitu karbohidrat dan lemak.
Sebagai pembangun tubuh
zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan penggantian sel-sel tubuh yang rusak. Zat makanan yang berperan yaitu protein dan beberapa mineral.
Sebagai pelindung
zat makanan yang berperan menjaga keseimbang-an (homeostatis) proses-proses biologis/ meta-bolisme dalam tubuh (mengatur kerja hormon, mengatur pertumbuhan tulang, mempengaruhi kerja jantung, dan mengatur penghantaran impuls pada sel-sel saraf).
Zat makanan yang berperan yaitu protein, vitamin, mineral dan air
-Karbohidrat
-Lemak
-Protein
-mineral
-dll
MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia mempunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah
Zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia mempunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah
Sebagai sumber/ penghasil energi
zat makanan dapat menyediakan energi untuk berbagai aktivitas tubuh. Zat makanan yang berperan yaitu karbohidrat dan lemak.
Sebagai pembangun tubuh
zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan penggantian sel-sel tubuh yang rusak. Zat makanan yang berperan yaitu protein dan beberapa mineral.
Sebagai pelindung
zat makanan yang berperan menjaga keseimbang-an (homeostatis) proses-proses biologis/ meta-bolisme dalam tubuh (mengatur kerja hormon, mengatur pertumbuhan tulang, mempengaruhi kerja jantung, dan mengatur penghantaran impuls pada sel-sel saraf).
Zat makanan yang berperan yaitu protein, vitamin, mineral dan air
-Karbohidrat
-Lemak
-Protein
-mineral
-dll
Pembelajaran mengenai eksponen, radikal dan logaritma sebagai operasi khas bilangan real, dengan penggambaran terintegrasi antara ketiga konsep untuk membantu deduksi sifat-sifat operasi tersebut.
Pembelajaran mengenai metode statistik deskriptif data diskrit untuk tingkat SMA dan sederajat, berisi tentang pengukuran tendensi sentral dan dispersi
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembagaAlwi Hasan
Presentasi mengenai landasan filosofis, teoritis dan landasan praktis pendidikan berbasis masyarakat dan bagaimana mengelolanya melalui dasar kemitraan.
2. • Inositol (hexahydroxycyclohexane); disebut sebagai ‘pembawa
kedua’.
• Galaktosa.
• Sialic acid (N-acetyl-neuroaminic acid), berfungsi menseleksi sel.
• Sulfat organik, terdapat dalam membran tilakoid kloroplas.
3. Dasar-Dasar Fosfolipida
• Mengandung 2 asam lemak, 1 gliserol, 1 asam fosfor.
• Contoh :
• phosphatidylcholine,
• phosphatidylethanolamine,
• phosphatidylserine,
• phosphatidylinositol,
• phosphatidylglycerol, dan
• diphosphatidylglycerol.
terbanyak
4. Membran Lemak Lain
• Sphingosine, disebut sebagai fosfospingolipida.
• Spingolipida (sphingosine + phosphocholine). Contoh :
Gangliosida.
• Glikolipida: (a) Serebrosida (sphingosine + galaktosa),
penyusun sel otak. (b) Gangliosida.
• Sulfolipida (galaktosulfat).
• Steroid. Contoh : kolesterol.
• Jaringan adiposa (lemak). Terbentuk dari asam lemak dan
gliserol.
• Lilin (wax). Mudah terserap kulit manusia. Contoh:
lanolin.
5. Dasar-Dasar Kimia Protein Membran
• Bersifat ampifilik: memiliki bagian hidrofobik yang
berhubungan dengan bagian dalam dua lapisan lemak yang
hidrofobik.
• Klasifikasi: periferal (ekstrinsik) dan integral (intrinsik).
6. Dasar-Dasar Kimia Protein Membran
• Interaksi protein membran dengan dua lapisan
lemak:
• Sebuah daerah hidrofobik tunggal yang merentang
keseluruhan dua lapisan lemak, ujung-ujungnya
berupa daerah hidrofilik.
• Protein terhunjam sebagian ke dalam dua lapisan
lemak dan daerah kutub, berinteraksi dengan hulu
kutub lemak dan jaringan intraselular.
• Protein membran tertentu memiliki orientasi tertentu
dalam dua lapisan lemak, berfungsi secara asimetris.
7. Dasar-Dasar Kimia Protein Membran
• Protein jenis periferal terikat dengan dua lapisan
lemak oleh interaksi ionik dengan hulu kutub
fosfolipid, atau dengan protein membran lain.
• Terdapat jenis ketiga protein periferal yang terletak di
luar membran plasma, tapi masih terikat secara
kovalen dengan molekul glikolipid yang berada di
dalam dua lapisan lemak.
• Digunakan pendekatan operasional: respons
terhadap perlakuan yang berbeda.
• Berhubungan erat dengan metode pengamatan.
8. Dasar-DasarKimiaKarbohidratMembran
• Dapat tergabung dengan lemak (glikolipid)
maupun protein (glikoprotein).
• Jenis-jenis gula: glukosa, manosa, fukosa, gula N-
(ter)asetil(asi). Fungsi proteksi.
• Residu: N-asetil glukosamina, galaktosa, sialic
acid, N-asetil galaktosamina.
• Contoh:
• glikoforin (60% karbohidrat 40% protein), bersifat
ampifatik.
• Pita – III (protein lorong anion).
9. Komponen Membran dari Lemak,
Protein dan Karbohidrat
• Empat kombinasi lemak, protein dan karbohidrat dalam
biomembran:
• Lipoprotein : lemak + protein, larut air.
• Proteolipid : lemak + protein, tidak larut air.
• Glikolipid : karbohidrat + lemak.
• Glikoprotein : karbohidrat + protein.
• Masih belum diketahui bagaimana terbentuknya keempat
kombinasi tersebut.
10. Ultrastruktur Biomembran
• Pengetahuan mengenai ultrastruktur
biomembran didukung oleh metode dan
instrumentasi pengamatan.
• Metode/Instrumentasi yang digunakan:
• Mikroskopi Elektron => teramatinya batasan hidrofobik
bagian dalam membran.
• Difraksi Sinar X => keadaan dasar dua lapisan lemak.
• Spektroskopi ESR => penguatan model dua lapisan
leaflet.
• Spektroskopi NMR => struktur atom dan molekul
membran.
11. Ultrastruktur Biomembran
• Spektroskopi Fluoresens => polaritas dan viskositas
dua lapisan lemak dan membran.
• Differential Scanning Calorimetry (DCS) => denaturasi
protein.
• Optical Rotatory Dispersion (ORD) dan Dikroisme
Sirkular => pengamatan protein -heliks dan
kumparan acak.
• Spektrometri Raman => keadaan rantai hidrokarbon
dalam dua lapisan lemak.
• Mikroskopi Gaya Atomik => metode yang paling
umum.
12. Membran Plasma
• Daerah pada sel yang mengelilingi sitoplasma,
berbentuk dua lapisan lemak.
• Dinamis, adaptif terhadap lingkungan.
• Sebagai filter, medium perambatan sinyal dan
proses informasi.
• Secara mendetil: dua lapisan fosfolipid yang
ditambahi protein, karbohidrat, serta kombinasi
keduanya. Fosfolipid dari kedua sisi tidak sama,
pada pH fisiologis kutubnya bersifat zwitter ion,
atau bermuatan negatif.
13. Membran Plasma
• Perkembangan historis struktur biomembran:
• Periode klasik (Gorter-Grendel-Davson-Danielli) => model leaflet
dua lapis.
• Periode membran satuan, 1950-an.
• Periode modern (permulaan 1960 – sekarang) => model mosaik
cair.