Proyek rehabilitasi infrastruktur irigasi di Sumatera Utara memiliki empat aktivitas utama yang sebelumnya dijadwalkan selesai dalam 150 hari menggunakan metode bar chart. Metode CPM dan PERT digunakan untuk menentukan metode penjadwalan yang tepat agar proyek berjalan terorganisir dan mencapai hasil optimal. Analisis menggunakan CPM dan PERT menghasilkan durasi estimasi 156 hari dengan probabilitas 80%-99,98% selesai dalam
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
OPTIMASI JADWAL PROYEK KONSTRUKSI IRRIGASI
1. RISET OPERASI
“PERT “
M Kevin Alfaridzi 160100699
Abda Alif A 1600100771
M Aldi Faizal 170101248
2. PENERAPAN METODE CPM DAN PERT PADA
PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI
KASUS: REHABILITASI / PERBAIKAN DAN
PENINGKATAN INFRASTRUKTUR IRIGASI DAERAH
LINTAS KABUPATEN/KOTA D.I PEKAN DOLOK)
Dosen Pengampu : Erika Fatma
3. Profil
Pada proyek konstruksi Rehabilitasi / Perbaikan dan Peningkatan infrastruktur Irigasi
Daerah lintas Kabupaten / kota D.I Pekan Dolok yang berada di D.I Pekan Dolok
Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Berdagai Provinsi Sumatera Utara
terdapat 4 jenis kegiatan utama, yaitu pembuatan bronjong sepanjang 75 m, peninggian
tanggul banjir sepanjang 1400 m, pembuatan bangunan penguras, dan pembuatan shelter
/ terali pengaman bendung.
Waktu penyelesaian seluruh kegiatan tersebut berdasarkan time schedule perencanaan
dengan menggunakan metode Bar Chart adalah 150 hari.
4. Masalah
Menentukan metode atau cara apa yang sesuai, agar kelancaran kegiatan lebih
terorganisir, sehingga mendapatkan hasil akhir yang optimum sehingga menghasilkan
time schedule dengan durasi kerja yang tepat dan memiliki probabilitas keberhasilan yang
tinggi yang sebelumnya telah dijadwakan selama 150 hari ?
5. Metode
Penyelesain metode yang digunakan menggunakan beberapa metode :
1. Bar Chart
2. Critical Path Method (CPM)
3. Program Evaluation ReviewTechnique (PERT)
6. Simbol Kegiatan Jenis Kegiatan Predecessor To Tm Tp
A Galian tanah manual G 7 10 16
B Bronjong pabrikasi Uk. 3,0 x 1,5 x 0,5 Ø 2,7 mm A 27 30 45
C Bronjong pabrikasi Uk. 3,0 x 1 x 0,5 Ø 2,7 mm A 28 34 60
D Menimbun tanggul dengan tanah setempat - 35 43 50
E Menimbun tanggul dengan tanah didatangkan D 28 38 52
F Galian tanah manual G 10 15 21
G Membongkar pasangan lama - 8 12 30
H Pasangan batu kali MORTAR TIPE N camp. 1 : 4 F 21 37 49
I
Pasangan batu kali MORTAR TIPE N camp. 1 : 4 (Batu
Bekas)
F 12 16 25
J Cetakan Beton / Bekisting H,I 1 1 7
K Beton cor K175 J,L 3 5 31
L Besi Tulangan H,I 42 55 65
M Plesteran camp. 1 : 3 K 21 26 35
N Timbunan tanah F 5 7 14
O Pintu air uk. B. 1,10 m K 2 3 7
P Test Uji Beton J,L 21 28 42
Q Pembuatan Shelter T 21 28 42
R Pembuatan Terali Pengaman Bendung T 15 21 30
S Tangga besi R 5 7 14
T Mobilisasi - 5 7 14
U Demobilasasi Q,S 5 7 14
V DUMMY 0 0 0
7. Hasil
■ Langkah 1 :Tentukan perkiraan waktu ativitas (Te) dan varians (v) untuk masing-
masing kejadian.
Te =
𝑇𝑜+4𝑇𝑚+𝑇𝑝
6
v = (
𝑇𝑝−𝑇𝑜
6
)²
8. Simbol Kegiatan To Tm Tp Te V
A 7 10 16 10.50 2.25
B 27 30 45 32.00 9.00
C 28 34 60 37.33 28.44
D 35 43 50 42.83 6.25
E 28 38 52 38.67 16.00
F 10 15 21 15.17 3.36
G 8 12 30 14.33 13.44
H 21 37 49 36.33 21.78
I 12 16 25 16.83 4.69
J 1 1 7 2.00 1.00
K 3 5 31 9.00 21.78
L 42 55 65 54.50 14.69
M 21 26 35 26.67 5.44
N 5 7 14 7.83 2.25
O 2 3 7 3.50 0.69
P 21 28 42 29.17 12.25
Q 21 28 42 29.17 12.25
R 15 21 30 21.50 6.25
S 5 7 14 7.83 2.25
T 5 7 14 7.83 2.25
U 5 7 14 7.83 2.25
V 0 0 0 - -
Contoh perihitungan :
Te =
𝑇𝑜+4𝑇𝑚+𝑇𝑝
6
=
7+4.10+16
6
=10.50
v =
𝑇𝑝−𝑇𝑜
6
2
=
16−7
6
2
= 2.25
9. PERT (AoNode)
■ Langkah 2 :Tentukan waktu tercepat dan terlama dengan metode CPM yaitu :
– EarliestStartTime (ES),
– Earliest FinishTime (EF),
– Latest StartTime (LS), dan
– Latest FinishTime (LF)
Legend :
ES AKTIVITAS EF
LS WAKTU LF
10. S= 74.50 S= 74.50
0 D 42.83 42.83 E 81.50
74.50 42.83 117.33 117.33 38.67 156.00
S= 99.17
S= 93.83 24.83 B 56.83
14.33 A 24.83 124.00 32.00 156.00
108.17 10.50 118.67 S= 93.83
S= - 24.83 C 62.17
0 G 14.33 118.67 37.33 156.00
- 14.33 14.33 S= 23.17
S= - S= - S= - S= - 129.33 O 132.83
14.33 F 29.50 29.50 H 65.83 65.83 L 120.33 120.33 K 129.33 152.50 3.50 156.00 S= -
14.33 15.17 29.50 29.50 36.33 65.83 65.83 54.50 120.33 120.33 9.00 129.33 S= -
S= 19.50 S= 52.50 S= 6.50 129.33 M 156.00
29.50 I 46.33 65.83 J 67.83 120.33 P 149.50 129.33 26.67 156.00
49.00 16.83 65.83 118.33 2.00 120.33 126.83 29.17 156.00
S= 118.67
29.50 N 37.33
148.17 7.83 156.00
S= 111.17
7.83 Q 37.00
119.00 29.17 148.17
S= 111.00
0 T 7.83
111.00 7.83 118.83
S= 111.00 S= 111.00 S= 111.00
7.83 R 29.33 29.33 S 37.17 37.17 U 45.00
118.83 21.50 140.33 140.33 7.83 148.17 148.17 7.83 156.00
156.00 V 156.00
156.00-156.00
11. PERT (AoNode)
■ Langkah 3 : Identifikasi jalur kritis (critical path) dan tentukn waktu penyelesaian
aktivitas (Tp) yang merupakan waktu terlama.
■ Langkah 4 :Tentukan varians untuk lamanya waktu proyek dengan menjumlahkan
varians dari kejadian pada jalur kritis.
∑varians jalur kritis = 3,36 +13,44 +21,78+ 21,78+ 14,69+ 5,4
= 80,50
G - F- H- L- K- M- V
JALUR KRITIS :
12. PERT (AoNode)
■ Langkah 5 : Dengan asumsi distribusi normal , tentukan nilai rata-rata dan varians dari
distribusi merupakan nilai dari waktu penyelesaian proyek (Tp)
– Estimasi durasi = 156 hari
■ Langkah 6 :Tentukan probabilitas penyelesaian proyek dan aktivitas
𝒁 =
𝑿𝒊 − 𝑿𝒃𝒂𝒓
𝑺