5. 1.DEFINISI DAN BERBAGAI ISTILAH
Banyak istilah yang dipakai Khususnya di Indonesia untuk menyebut ABK
tetapi yang paling banyak digunakan adalah istilah Anak Luar Biasa dan
Anak Berkebutuhan Khusus. Sampai saat ini penggunaan istilah Luar Biasa
masih banyak menimbulkan perbedaan persepsi dikalangan pendidik
‘’{Mulyono Abdulrachman;2000}. Istilah yang pernah digunakan di Indonesia
seperti pendidikan luar biasa, anak luar biasa, keluarbiasaan, pendidikan
khusus, kebutuhan khusus, dan anak berkebutuhan khusus.
6. ISTILAH YANG PERNAH DIGUNAKAN UNTUK
ANAK-ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS YAITU:
♫Hendicappe Children anak-anak yang mempunyai rintangan
♫Impaired Children anak-anak yang memiliki kendala khusus
♫Disabled Children anak-anak yang tidak mampu
♫Retarded Children anak cacat
♫Gifted Children anak berbakat
7. SEKOLAH-SEKOLAH YANG
MELAYANI ABK
Sekolah-sekolah yang memang khusus mendidik anak berkebutuhan khusus
yaitu:
Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB)
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)
Sekolah Menengah Luar Biasa (SMPLB)
Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB)
Perguruan Tinggi
8. KLASIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Jenis ABK dapat kita lihat dari
Bidang yang mengalami Penyimpangan
Arah Penyimpangan
9. PENYIMPANGAN MENURUT
MULYONO ABDURACHMAN {2000}
Menurut Mulyono Penyimpangan terbagi menjadi lima
katagori yaitu:
͏ Anak Luarbiasa Cerdas Vs Anak dengan kecerdasan rendah.
͏ Penyimpangan karena hambatan sensori
͏ kesulitan belajar dan gangguan komunikasi.
͏ Penyimpangan Prilaku.
͏ Penyimpangan / keluarbiasaan ganda.
11. ANAK DIBAWAH NORMAL
(Anak Berkebutuhan Khusus)
Tunanetra tunanetra adalah kurangnya penglihatan. Sejalan
dengan istilah ini tunanetra adalah untuk mereka yang mengalami
gangguan penglihatan yang mengakibatkan fungsi penglihatan
kurang berfungsi dengan baik.
12. ANAK DIBAWAH NORMAL
(Anak Berkebutuhan Khusus)
Tunarungu istilah tunarunggu adalah bagi mereka yang
mengalami gangguan pendengaran baik yang ringan
maupun yang berat.
Gangguan Komunikasi biasa juga disebut
communication disorder. Gangguan komunikasi dapat
dibagi menjadi dua yaitu gangguan bicara (tunawicara)
dan gangguan bahasa. Gangguan bahasa ini dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis; Pertama karena
perkembangan yang lambat, Kedua karena kesulitan
belajar atau learning disablilities, Ketiga karena adanya
gangguan saraf.
13. ANAK DIBAWAH NORMAL
(Anak Berkebutuhan Khusus)
Tunagrahita gangguan mental atau cacat mental yaitu
kemampuan mental yang berada dibawah normal. Anak tunagrahita
biasanya juga ada di SD biasa hal ini terjadi karena budaya
masyarakat yang masih belum membuat orang tua mau secara
sukarela dan penuh kesadaran untuk mengakui keluarbiasaan yang
dimiliki oleh anaknya sehingga anak ini harus mendapat layanan
khusus.
Tunadaksa adalah anak-anak yang karena kecacatannya tidak
dapat menjalankan fungsi fisik secara normal (cacat fisik). Anak yang
juga masuk kedalam kelompok ini seperti anak yang menderita
epilepsy (ayan), cerebral palsy, kelainan tulang belakang, gangguan
pad tulang dan otot, serta yang mengalami amputasi.
14. ANAK DIBAWAH NORMAL
(Anak Berkebutuhan Khusus)
Tunalaras tunalaras biasa disepadankan
dengan istilah behavior disorder. Tunalaras biasa juga
dikelompokkan dengan anak yang mengalami
gangguan emosi (emotionally disturbance). Gangguan
yang muncul pada anak ini berupa gangguan prilaku
seperti menyakiti diri sendiri atau menyerang orang lain
serta anak yang autistik. Dalam tunalaras anak yang sulit
memusatkan perhatian ADD (attention deficit disorder)
atau anak yang sulit memusatkan perhatian disertai
dengan hiperaktif ADHD (attention deficit hyperactiv
disorder) juga perlu diwaspadai karena mampu menyakiti
dirinya sendiri maupun orang lain.
15. ANAK DIBAWAH NORMAL
(Anak Berkebutuhan Khusus)
Anak berkesulitan belajar dalam kasus ini
adalah anak yang mempunyai tingkat kecerdasan yang
normal namun tidak mampu mencapai prestasi yang
seharusnya karena mendapat kesulitan belajar. Untuk
memastikan anak dengan kesulitan belajar seperti ini kita
harus bisa mengidenttifikasi diantara anak-anak lainnya.
Tunaganda adalah mereka yang menyandang
lebih dari satu jenis kelainan seperti penyandang tunanetra
dengan tunarungu sekaligus, penyandang tunadaksa
(cacat fisik) dengan tunagrahita (cacat mental).
16. PENYEBAB MUNCULNYA
KEBUTUHA KHUSUS
Penyebab Prenatal yaitu
penyebab yang beraksi
sebelum kelahiran
Penyebab Perinatal
penyebab yang muncul pada
saat atau waktu proses
kelahiran
Penyebab Postnatal
muncul setelah kelahiran
17. KEBUTUHAN SERTA HAK DAN
KEWAJIBAN ABK
Pada dasarnya, kebutuhan anak yang
berkelainan dapat dikelompokkan
menjadi tiga yaitu kebutuhan fisik,
kebutuhan sosial emosional, dan
kebutuhan pendidikan.
Para penyandang wajib mengikuti
pendidikan dasar, menghormati hak
orang lain, menaati aturan/undang-
undang yang berlaku, menjunjung tinggi
bangsa dan negara, serta ikut serta
membela dan membangun bangsa dan
negara.
Para penyandang kelainan mempunyai
hak dan kewajiban yang sama dengan
warga negara lainnya, yaitu hak untuk
mendapat pendidikan, jaminan sosial,
menggunakan fasilitas umum, serta
mendapat pekerjaan.
18. “
”
Sebelum kami menutup persentasi kami izinkan
kami untuk mengajak teman-teman mengetahui
bagaiman perasaan mereka sebagai anak
berkebutuhan khusus...
Kami Harap untuk tenang Sejenak
............ ♫
19. “
”
Kami tidak pernah meminta dan memohon untuk
dilahirkan seperti ini dan kami juga tidak menolak jika
memang sudah ketentuan illahi jika kami dilahirkan
tidak sempurna,,,,,,
20. “
”
JALAN YANG KAMI LEWATI BEGITU BERAT
HINGGA KAMI TERKADANG TERSUNGKUR
TERJATUH DAN KAMI BERUSAHA BANGKIT
LAGI
22. “
”
Terkadang Kehadiran kami tak disukai oleh orang yang jijik dan merasa mereka sudah sempurna
Tak jarang diantara kami diperlakukan seperti bukan Manusia ......
23. “
”
Padahal Kami sangat memerlukan Perhatian dan kasih sayang
seperti kamu yang normal yang tidak memiliki kekurangan
24. “
”
Tetapi bagai manapun perlakuan kalian
terhadap kami , kami tetap menyayangi kalian
Dan kami selalu berdoa dan memohon
kepada Tuhan agar kalian tidak seperti
kami dan kami dapat diterima disisi
kalian dengan segala kekurangan yang
kami miliki
Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil analisis dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian yang sedang diperbaiki.
• Ada berbagai teknik dalam melakukan interpretasi data, antara lain dengan:
1) menghubungkan data dengan pengalaman peneliti,
2) mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka atau teori terkait,
3) memperluas analisis dengan mengajukan pertayaan mengenai penelitian dan implikasi hasil penelitian, dan/atau
4) meminta nasihat teman sejawat jika mengalami kesulitan.