SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Di susun oleh: 
Kurnia Azizah 12220052 
Fitriatun Solikhah 12220054 
Mumtazah Rizqiyah 12220099 
Miftahur Rozaq 122200
Menu 
Tuna 
daksa 
BAB I 
Latar 
Belakang 
Rumusan 
Tujuan 
Manfaat 
Tinjauan 
Landasan Pustaka 
Teori 
BAB II 
Metodologi 
Penelitian 
Sumber 
Data 
BAB III 
Gambaran 
Umum 
BAB IV 
Penanganan dan 
Pelayanan 
Dokumentasi
BAB 1
Latar Belakang 
• Setiap manusia akan terlahir dengan membawa 
kelebihan dan kekurangannya, serta takdirnya masing-masing. 
Kita bisa melewatinya sebagai cobaan dan 
kenikmatan hidup dengan keyakinan sendiri serta 
dukungan orang sekitar. 
• Kaum difabel daksa adalah sebutan bagi mereka yang 
mengalami cacat (baik bawaan maupun sejak lahir) 
lantaran bencana, kecelakaan dan sebagainya, sehingga 
menyebabkan kesulitan dalam berjalan. 
• Jumlah penderita difabel daksa di Indonesia saat ini 
memang minoritas. jumlah difabel daksa di Indonesia 
hanya 4,7 % dari seluruh penduduk Indonesia atau 
sekitar 3,9 juta jiwa.
Rumusan Masalah 
• Masalah apa saja yang dialami oleh anak tunadaksa 
di SLB N 1 Bantul? 
• Apa saja faktor-faktor yang menghambat dan 
mendukung penanganan tunadaksa di SLB N 1 
Bantul? 
Tujuan Penelitian 
• Untuk mengetahui jenis-jenis masalah yang 
dihadapi anak tunadaksa di SLB N 1 Bantul 
• Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat 
dan mendukung penanganan tunadaksa di SLB N 1 
Bantul.
Manfaat Penelitian 
• Manfaat Teoritis 
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah 
bagi perkembangan kemajuan ilmu Bimbingan Konseling (BK) dan 
psikologi, khususnya psikologi perkembangan dan memperkaya 
hasil penelitian yang telah ada. Hal ini dilakukan dengan cara 
memberi tambahan data empiris yang telah teruji secara ilmiah 
mengenai pelayanan bagi penyandang tunadaksa di SLB N 1 Bantul. 
• Manfaat Praktis 
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai 
peranan guru pembimbing dan psikolog terhadap perkembangan 
anak tunadaksa, sehingga diharapkan para guru dapat menyadari 
arti dan makna pelayanan bimbingan inklusi, serta lebih 
meningkatkan interaksi dengan siswa, sehingga dapat membantu 
siswa tunadaksa dalam mencapai perkembangan yang optimal.
Tinjauan Pustaka 
• Calhoun dan Accocella (1990) menyatakan apabila fisik-diri mengalami 
cidera, maka konsep-diri akan menderita, dan jika konsep-diri menderita 
maka pikiran dan tingkah laku seseorang (diri-sebagai- proses) akan 
menjadi terganggu, dan begitu seterusnya. 
• Feist & Feist (dalam Dianawati, dkk, 2005) menjelaskan bahwa 
kekurangan yang terdapat pada salah satu bagian tubuh seorang 
individu dapat mempengaruhi individu tersebut secara menyeluruh. 
• Berdasarkan BPS tahun 2004, individu tunadaksa selalu merasa 
tertekan dan didiskriminasi oleh masyarakat, diantaranya sikap 
masyarakat mengejek atau menertawakan sebanyak 69,9%, sikap 
masyarakat menolak kehadiran mereka sebanyak 35,5%, sikap acuh tak 
acuh sebanyak 15%, dan sikap masyarakat terlalu protektif sebanyak 
13,7% (BPS, 2004 dalam Gladys, 2010). 
• Ikraputra (2002) mengungkapkan kata 'cacat' secara tidak langsung 
menunjukkan suatu diskriminasi yang tanpa disadari telah 
mempengaruhi si kap masyarakat sehingga timbulah perlakuan yang 
berbeda terhadap mereka yang cacat. Mulai dari pembangunan gedung-gedung, 
peneri maan si swa, sampai
Landasan Teori 
• Istilah tunadaksa menurut Kamus Besar Bahasa 
Indonesia (KBBI), berasal dari kata “tuna yang berarti 
luka; rusak; kurang; tidak memiliki;” dan “daksa yang 
berarti badan; tubuh”. 
• Menurut Assjari (1995:33) “Istilah tunadaksa ditunjukan 
kepada mereka yang memiliki anggota tubuh yang tidak 
sempurna, misalnya buntung atau cacat. 
• Kelainan atau cacat yang mereka miliki sifatnya menetap 
pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa 
sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. 
Kecacatan pada anggota gerak mereka bisa disebabkan 
oleh virus yang bernama virus polio”.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Anak Menderita Tunadaksa 
1. Sebelum lahir (fase prenatal) 
• Infeksi atau penyakit yang menyerang ketika ibu mengandung sehingga menyerang 
otak bayi yang sedang dikandungnya. 
• Kelainan kandungan yang menyebabkan peredaran terganggu, tali pusar tertekan, 
sehingga merusak pembentukan syaraf-syaraf di dalam otak. 
• Bayi dalam kandungan terkena radiasi 
• Ibu yang sedang mengandung mengalami trauma yang menganggun sistem syaraf 
2. Saat kelahiran (fase natal/perintal) 
• Proses kelahiran yang terlalu lama karena tulang pinggang yang kecil pada ibu 
sehingga bayi mengalami kekurangan oksigen. 
• Pemakaian alat bantu berupa tang ketika proses kelahiran yang mengalami 
kesulitan sehingga dapat merusak jaringan syaraf otak pada bayi. 
• Pemakaian anastesi yang melebihi ketentuan. 
3. Setelah proses kelahiran (fase post natal) 
• Kecelakaan/trauma kepala, amputasi. 
• Infeksi penyakit yang menyerang otak. 
Menu
BAB 2
Metodologi Penelitian 
• Penerapan metode kualitatif, sumber data 
diperoleh dari situasi yang wajar (natural 
setting), penilaian mengumpulkan data 
berdasarkan observasi situasi wajar, 
sebagaimana adanya tanpa dipengaruhi 
dengan sengaja, memasuki lapangan 
berhubungan langsung dengan situasi dan 
responden yang dinilai, (Lyncoln & Guba, 
1985:41). 
• Format penelitian kualitatif-verifikatif 
mengkontruksi format penelitian dan 
strategi analisis data untuk lebih awal dan 
memperoleh data sebanyak-banyaknya di 
lapangan, (Burhan Bungin, 2008:147).
Sumber Data 
• No Induk : 100212 
• Nama: Anisa Febrianti 
• Jenis Kelamin : Perempuan 
• Ttl : Yogyakarta, 19-02- 
2004 
• Usia : 10 tahun 
• Agama : Islam 
• Kelas : II (Dua) 
• Nama Ortu : Ruri Andianto 
• Dwi Suraningtyas 
• Pekerjaan ayah : Swasta-Karyawan Bank 
• Alamat : Gunungketur, 
PA2/373, Rt. 14/ Rw. 04, Yogyakarta 
• Jur : D1 (Selain cacat tubuh 
ada gangguan mental, mendekati 
ganda, Sipi tetapi kecerdasan agak 
normal ) 
• No Induk : 100232 
• Nama : Awinda Nailla 
Herlani 
• Jenis Kelamin : Perempuan 
• Ttl : Sleman, 05-06-2005 
• Usia : 9 tahun 
• Agama : Islam 
• Kelas : II ( Dua ) 
• Nama Ortu : Kemino 
• Tulasih 
• Pekerjaan ayah: TNI- AD 
• Alamat : Rewulu, Rt. 05/ Rw. 
21, Sidokerto, Godean, Sleman, 
Yogyakarta 
• Jur : D (Cacat fisik, tetapi 
mendekati normal) 
Menu
BAB 3
Gambaran Umum 
• Nama Sekolah : SLB NEGERI 1 BANTUL (Eks. SLB Negeri 3 
Yogyakarta) 
• Statu Sekolah : Negeri 
• Jenis Pelayanan : Tunanetra (A), Tuna rungu (B), Tuna grahita ringan 
(C), Tunagrahita sedang (D), Tuna daka (D), Tuna 
Daksa ringan (D1), Autis 
• Alamat : jalanWates 147, Km. 3, Ngestiharjo 
Visi 
• Terwujudnya SLB Negeri 1 Bantul sebagai lembaga pendidikan yang 
menyelenggarakan pelatihan ketrampilan yang berkualitas sesuai dengan 
kondisi, potensi, kemampuan dan kebutuhn indivisu siswa. 
• Memenuhi kebutuhan srana dan prasarana pembelajaran serta pelayanan 
program khusus, sesuai dengan kondisi, potensi, kemampuan da 
kebutuhan individu khusus. 
• Mempersiapkan anak berkebutuhan khusus menjadi manusia mandiri
Misi 
• Memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan kondisi, potensi, 
kemampuan dan kebutuhan individu siswa. 
• Mengembangkn pusat sumber pendukung penyelenggaraan system pendidikn inklusi mulai dari 
jenjang penidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 
• Menyelenggarakan habilitasi dan rehabilitasi secara professional dengan layanan medis, social, 
psikologis dan vokasional. 
• Meningkatkan profsionalitas tenaga pendidik, kependidikan dan non kepenedidikan 
• Memiliki system managemen dan keuangan yang transparan, akuntabel, dan partisipatori 
• Menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, ramah,dan aksesibel untuk semua warga 
skolah 
• Menggunakan teknologi informasi yang handal 
• Memperluas jaringan dan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam layanan pendidikan, 
pelatihan dan penempatan siswa. 
Tujuan 
• Menyelenggarakan pembelajaran yang didasarkan pada kurikulum tingkat satuan pendidikan 
yang telah disesuaikan dengan kondis, potensi, kemampuan dan kebutuhan 
• Menyelenggarakan pembelajaran yang menggunakan strategi, metode, media dan teknik 
evaluasi yang disesuaikan dengan kondisi, potensi, kemampuan dan kebutuhan individu siswa. 
• Menyelenggarakan pendekatan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan 
menyenangkan. 
• Menyelenggarakan system pembelajaran secara inklusif melalui kerja sama dengan sekolah 
regular Menu
BAB 4
Penanganan dan Pelayanan 
• 1 orang guru membina 3 orang siswa 
• Setiap memiliki kemampuan yang berbeda-beda, 
seperti Anis yang mentalnya semu atau kurang 
normal dan Naila yang mentalnya normal dengan 
fisik yang sedikit kurang normal. 
• Guru mendapatkan tantangan dari setiap siswa, 
karena tidak bisa menyesuaikan dengan kurikulum. 
Jikalau akan naik kelas, harus melihat dari setiap 
perkembangan siswanya, bukan sesuai 
kurikulumnya. 
Menu
Kelas D2 Bersama 
Wali Kelas 
1 kelas untuk 
2 siswa
Cieee…PDKT ama anak Tunadaksa^o^
Ciee..PDKT ama wali kelasnya ^.^
Sekian 
& 
Terima Kasih
Wassalamuallaikum wr. wb

More Related Content

What's hot

Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)Dina Haya Sufya
 
Anak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAnak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAdam Superman
 
Kenakalan remaja dan permasalahannya ppt
Kenakalan remaja dan permasalahannya pptKenakalan remaja dan permasalahannya ppt
Kenakalan remaja dan permasalahannya pptMughnibagus
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniMichelle Rumawir
 
Konsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHDKonsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHDWulan Yulian
 
Instrumen observasi anak autism
Instrumen observasi anak autismInstrumen observasi anak autism
Instrumen observasi anak autismAnggi Triani
 
Strategi pembelajaran aud
Strategi pembelajaran audStrategi pembelajaran aud
Strategi pembelajaran audSalma Van Licht
 
Model Pembelajaran PAUD
Model Pembelajaran PAUDModel Pembelajaran PAUD
Model Pembelajaran PAUDanarizka3
 
Deteksi-Dini-Tumbuh-Kembang-Anak.ppt
Deteksi-Dini-Tumbuh-Kembang-Anak.pptDeteksi-Dini-Tumbuh-Kembang-Anak.ppt
Deteksi-Dini-Tumbuh-Kembang-Anak.pptNurhayati Trianingsih
 
Format penilaian observasi
Format penilaian observasiFormat penilaian observasi
Format penilaian observasiKuntum Yuliana
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dinifachrul rozie
 
intelegensi, bakat dan kreativitas
intelegensi, bakat dan kreativitasintelegensi, bakat dan kreativitas
intelegensi, bakat dan kreativitasRetno RhereYusdiani
 
Down Syndrome (Materi Biologi)
Down Syndrome (Materi Biologi)Down Syndrome (Materi Biologi)
Down Syndrome (Materi Biologi)Nurul Afdal Haris
 
Makalah Pengelolaan Kegiatan Layanan TPA
Makalah Pengelolaan Kegiatan Layanan TPAMakalah Pengelolaan Kegiatan Layanan TPA
Makalah Pengelolaan Kegiatan Layanan TPAEko Oke
 

What's hot (20)

Childhood Autism Rating Scale (CARS)
Childhood Autism Rating Scale (CARS)Childhood Autism Rating Scale (CARS)
Childhood Autism Rating Scale (CARS)
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
 
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)
 
Anak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAnak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptx
 
Kenakalan remaja dan permasalahannya ppt
Kenakalan remaja dan permasalahannya pptKenakalan remaja dan permasalahannya ppt
Kenakalan remaja dan permasalahannya ppt
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Konsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHDKonsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHD
 
Instrumen observasi anak autism
Instrumen observasi anak autismInstrumen observasi anak autism
Instrumen observasi anak autism
 
Strategi pembelajaran aud
Strategi pembelajaran audStrategi pembelajaran aud
Strategi pembelajaran aud
 
Model Pembelajaran PAUD
Model Pembelajaran PAUDModel Pembelajaran PAUD
Model Pembelajaran PAUD
 
Belajar melalui bermain
Belajar melalui bermainBelajar melalui bermain
Belajar melalui bermain
 
Deteksi-Dini-Tumbuh-Kembang-Anak.ppt
Deteksi-Dini-Tumbuh-Kembang-Anak.pptDeteksi-Dini-Tumbuh-Kembang-Anak.ppt
Deteksi-Dini-Tumbuh-Kembang-Anak.ppt
 
Format penilaian observasi
Format penilaian observasiFormat penilaian observasi
Format penilaian observasi
 
PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
 
intelegensi, bakat dan kreativitas
intelegensi, bakat dan kreativitasintelegensi, bakat dan kreativitas
intelegensi, bakat dan kreativitas
 
Down Syndrome (Materi Biologi)
Down Syndrome (Materi Biologi)Down Syndrome (Materi Biologi)
Down Syndrome (Materi Biologi)
 
Makalah Pengelolaan Kegiatan Layanan TPA
Makalah Pengelolaan Kegiatan Layanan TPAMakalah Pengelolaan Kegiatan Layanan TPA
Makalah Pengelolaan Kegiatan Layanan TPA
 
Pengenalan gangguan perkembangan dan keterlambatan bicara
Pengenalan gangguan perkembangan dan keterlambatan bicaraPengenalan gangguan perkembangan dan keterlambatan bicara
Pengenalan gangguan perkembangan dan keterlambatan bicara
 

Similar to Tunadaksa

Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUDPendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUDWiwin Hendriani
 
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasibinahongmemo
 
Rps si bidan stikes jayapura neonatus
Rps si bidan stikes jayapura neonatusRps si bidan stikes jayapura neonatus
Rps si bidan stikes jayapura neonatusWiwitwiwit2
 
Modul 1 & 2 Kelompok 1.pptx
Modul 1 & 2 Kelompok 1.pptxModul 1 & 2 Kelompok 1.pptx
Modul 1 & 2 Kelompok 1.pptxNyobaEmpat
 
Pola penerimaan anak berkebutuhan khusus
Pola penerimaan anak berkebutuhan khususPola penerimaan anak berkebutuhan khusus
Pola penerimaan anak berkebutuhan khususSeptianBudi5
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balitapjj_kemenkes
 
4_bab1.pdf
4_bab1.pdf4_bab1.pdf
4_bab1.pdfphpqnz
 
PENGELOLAAN UKS.pptx
PENGELOLAAN UKS.pptxPENGELOLAAN UKS.pptx
PENGELOLAAN UKS.pptxSugiyarti7
 
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxArman Ahmad
 
Materi pertemuan Integrasi posyandu paud.ppt
Materi pertemuan Integrasi posyandu paud.pptMateri pertemuan Integrasi posyandu paud.ppt
Materi pertemuan Integrasi posyandu paud.pptalfatihdesi
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolahpjj_kemenkes
 
Tm 1 konsep dasar keperawatan anak
Tm 1 konsep dasar keperawatan anakTm 1 konsep dasar keperawatan anak
Tm 1 konsep dasar keperawatan anakTYASLARASATI
 

Similar to Tunadaksa (20)

Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUDPendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
 
Askep lansia panti werdha
Askep lansia panti werdhaAskep lansia panti werdha
Askep lansia panti werdha
 
CAREGIVER.pptx
CAREGIVER.pptxCAREGIVER.pptx
CAREGIVER.pptx
 
CAREGIVER.pptx
CAREGIVER.pptxCAREGIVER.pptx
CAREGIVER.pptx
 
FDS
FDSFDS
FDS
 
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
 
Rps si bidan stikes jayapura neonatus
Rps si bidan stikes jayapura neonatusRps si bidan stikes jayapura neonatus
Rps si bidan stikes jayapura neonatus
 
Modul 1 & 2 Kelompok 1.pptx
Modul 1 & 2 Kelompok 1.pptxModul 1 & 2 Kelompok 1.pptx
Modul 1 & 2 Kelompok 1.pptx
 
Permasalahan tumbuh kembang.pdf
Permasalahan tumbuh kembang.pdfPermasalahan tumbuh kembang.pdf
Permasalahan tumbuh kembang.pdf
 
Pola penerimaan anak berkebutuhan khusus
Pola penerimaan anak berkebutuhan khususPola penerimaan anak berkebutuhan khusus
Pola penerimaan anak berkebutuhan khusus
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
 
Program tumbang anak kel1
Program tumbang anak  kel1Program tumbang anak  kel1
Program tumbang anak kel1
 
4_bab1.pdf
4_bab1.pdf4_bab1.pdf
4_bab1.pdf
 
URGENSI PAUD
URGENSI PAUDURGENSI PAUD
URGENSI PAUD
 
PENGELOLAAN UKS.pptx
PENGELOLAAN UKS.pptxPENGELOLAAN UKS.pptx
PENGELOLAAN UKS.pptx
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
Materi pertemuan Integrasi posyandu paud.ppt
Materi pertemuan Integrasi posyandu paud.pptMateri pertemuan Integrasi posyandu paud.ppt
Materi pertemuan Integrasi posyandu paud.ppt
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
 
Tm 1 konsep dasar keperawatan anak
Tm 1 konsep dasar keperawatan anakTm 1 konsep dasar keperawatan anak
Tm 1 konsep dasar keperawatan anak
 

Tunadaksa

  • 1. Di susun oleh: Kurnia Azizah 12220052 Fitriatun Solikhah 12220054 Mumtazah Rizqiyah 12220099 Miftahur Rozaq 122200
  • 2. Menu Tuna daksa BAB I Latar Belakang Rumusan Tujuan Manfaat Tinjauan Landasan Pustaka Teori BAB II Metodologi Penelitian Sumber Data BAB III Gambaran Umum BAB IV Penanganan dan Pelayanan Dokumentasi
  • 4. Latar Belakang • Setiap manusia akan terlahir dengan membawa kelebihan dan kekurangannya, serta takdirnya masing-masing. Kita bisa melewatinya sebagai cobaan dan kenikmatan hidup dengan keyakinan sendiri serta dukungan orang sekitar. • Kaum difabel daksa adalah sebutan bagi mereka yang mengalami cacat (baik bawaan maupun sejak lahir) lantaran bencana, kecelakaan dan sebagainya, sehingga menyebabkan kesulitan dalam berjalan. • Jumlah penderita difabel daksa di Indonesia saat ini memang minoritas. jumlah difabel daksa di Indonesia hanya 4,7 % dari seluruh penduduk Indonesia atau sekitar 3,9 juta jiwa.
  • 5. Rumusan Masalah • Masalah apa saja yang dialami oleh anak tunadaksa di SLB N 1 Bantul? • Apa saja faktor-faktor yang menghambat dan mendukung penanganan tunadaksa di SLB N 1 Bantul? Tujuan Penelitian • Untuk mengetahui jenis-jenis masalah yang dihadapi anak tunadaksa di SLB N 1 Bantul • Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat dan mendukung penanganan tunadaksa di SLB N 1 Bantul.
  • 6. Manfaat Penelitian • Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi perkembangan kemajuan ilmu Bimbingan Konseling (BK) dan psikologi, khususnya psikologi perkembangan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada. Hal ini dilakukan dengan cara memberi tambahan data empiris yang telah teruji secara ilmiah mengenai pelayanan bagi penyandang tunadaksa di SLB N 1 Bantul. • Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai peranan guru pembimbing dan psikolog terhadap perkembangan anak tunadaksa, sehingga diharapkan para guru dapat menyadari arti dan makna pelayanan bimbingan inklusi, serta lebih meningkatkan interaksi dengan siswa, sehingga dapat membantu siswa tunadaksa dalam mencapai perkembangan yang optimal.
  • 7. Tinjauan Pustaka • Calhoun dan Accocella (1990) menyatakan apabila fisik-diri mengalami cidera, maka konsep-diri akan menderita, dan jika konsep-diri menderita maka pikiran dan tingkah laku seseorang (diri-sebagai- proses) akan menjadi terganggu, dan begitu seterusnya. • Feist & Feist (dalam Dianawati, dkk, 2005) menjelaskan bahwa kekurangan yang terdapat pada salah satu bagian tubuh seorang individu dapat mempengaruhi individu tersebut secara menyeluruh. • Berdasarkan BPS tahun 2004, individu tunadaksa selalu merasa tertekan dan didiskriminasi oleh masyarakat, diantaranya sikap masyarakat mengejek atau menertawakan sebanyak 69,9%, sikap masyarakat menolak kehadiran mereka sebanyak 35,5%, sikap acuh tak acuh sebanyak 15%, dan sikap masyarakat terlalu protektif sebanyak 13,7% (BPS, 2004 dalam Gladys, 2010). • Ikraputra (2002) mengungkapkan kata 'cacat' secara tidak langsung menunjukkan suatu diskriminasi yang tanpa disadari telah mempengaruhi si kap masyarakat sehingga timbulah perlakuan yang berbeda terhadap mereka yang cacat. Mulai dari pembangunan gedung-gedung, peneri maan si swa, sampai
  • 8. Landasan Teori • Istilah tunadaksa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berasal dari kata “tuna yang berarti luka; rusak; kurang; tidak memiliki;” dan “daksa yang berarti badan; tubuh”. • Menurut Assjari (1995:33) “Istilah tunadaksa ditunjukan kepada mereka yang memiliki anggota tubuh yang tidak sempurna, misalnya buntung atau cacat. • Kelainan atau cacat yang mereka miliki sifatnya menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Kecacatan pada anggota gerak mereka bisa disebabkan oleh virus yang bernama virus polio”.
  • 9. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Anak Menderita Tunadaksa 1. Sebelum lahir (fase prenatal) • Infeksi atau penyakit yang menyerang ketika ibu mengandung sehingga menyerang otak bayi yang sedang dikandungnya. • Kelainan kandungan yang menyebabkan peredaran terganggu, tali pusar tertekan, sehingga merusak pembentukan syaraf-syaraf di dalam otak. • Bayi dalam kandungan terkena radiasi • Ibu yang sedang mengandung mengalami trauma yang menganggun sistem syaraf 2. Saat kelahiran (fase natal/perintal) • Proses kelahiran yang terlalu lama karena tulang pinggang yang kecil pada ibu sehingga bayi mengalami kekurangan oksigen. • Pemakaian alat bantu berupa tang ketika proses kelahiran yang mengalami kesulitan sehingga dapat merusak jaringan syaraf otak pada bayi. • Pemakaian anastesi yang melebihi ketentuan. 3. Setelah proses kelahiran (fase post natal) • Kecelakaan/trauma kepala, amputasi. • Infeksi penyakit yang menyerang otak. Menu
  • 10. BAB 2
  • 11. Metodologi Penelitian • Penerapan metode kualitatif, sumber data diperoleh dari situasi yang wajar (natural setting), penilaian mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi wajar, sebagaimana adanya tanpa dipengaruhi dengan sengaja, memasuki lapangan berhubungan langsung dengan situasi dan responden yang dinilai, (Lyncoln & Guba, 1985:41). • Format penelitian kualitatif-verifikatif mengkontruksi format penelitian dan strategi analisis data untuk lebih awal dan memperoleh data sebanyak-banyaknya di lapangan, (Burhan Bungin, 2008:147).
  • 12. Sumber Data • No Induk : 100212 • Nama: Anisa Febrianti • Jenis Kelamin : Perempuan • Ttl : Yogyakarta, 19-02- 2004 • Usia : 10 tahun • Agama : Islam • Kelas : II (Dua) • Nama Ortu : Ruri Andianto • Dwi Suraningtyas • Pekerjaan ayah : Swasta-Karyawan Bank • Alamat : Gunungketur, PA2/373, Rt. 14/ Rw. 04, Yogyakarta • Jur : D1 (Selain cacat tubuh ada gangguan mental, mendekati ganda, Sipi tetapi kecerdasan agak normal ) • No Induk : 100232 • Nama : Awinda Nailla Herlani • Jenis Kelamin : Perempuan • Ttl : Sleman, 05-06-2005 • Usia : 9 tahun • Agama : Islam • Kelas : II ( Dua ) • Nama Ortu : Kemino • Tulasih • Pekerjaan ayah: TNI- AD • Alamat : Rewulu, Rt. 05/ Rw. 21, Sidokerto, Godean, Sleman, Yogyakarta • Jur : D (Cacat fisik, tetapi mendekati normal) Menu
  • 13. BAB 3
  • 14. Gambaran Umum • Nama Sekolah : SLB NEGERI 1 BANTUL (Eks. SLB Negeri 3 Yogyakarta) • Statu Sekolah : Negeri • Jenis Pelayanan : Tunanetra (A), Tuna rungu (B), Tuna grahita ringan (C), Tunagrahita sedang (D), Tuna daka (D), Tuna Daksa ringan (D1), Autis • Alamat : jalanWates 147, Km. 3, Ngestiharjo Visi • Terwujudnya SLB Negeri 1 Bantul sebagai lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pelatihan ketrampilan yang berkualitas sesuai dengan kondisi, potensi, kemampuan dan kebutuhn indivisu siswa. • Memenuhi kebutuhan srana dan prasarana pembelajaran serta pelayanan program khusus, sesuai dengan kondisi, potensi, kemampuan da kebutuhan individu khusus. • Mempersiapkan anak berkebutuhan khusus menjadi manusia mandiri
  • 15. Misi • Memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan kondisi, potensi, kemampuan dan kebutuhan individu siswa. • Mengembangkn pusat sumber pendukung penyelenggaraan system pendidikn inklusi mulai dari jenjang penidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. • Menyelenggarakan habilitasi dan rehabilitasi secara professional dengan layanan medis, social, psikologis dan vokasional. • Meningkatkan profsionalitas tenaga pendidik, kependidikan dan non kepenedidikan • Memiliki system managemen dan keuangan yang transparan, akuntabel, dan partisipatori • Menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, ramah,dan aksesibel untuk semua warga skolah • Menggunakan teknologi informasi yang handal • Memperluas jaringan dan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam layanan pendidikan, pelatihan dan penempatan siswa. Tujuan • Menyelenggarakan pembelajaran yang didasarkan pada kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah disesuaikan dengan kondis, potensi, kemampuan dan kebutuhan • Menyelenggarakan pembelajaran yang menggunakan strategi, metode, media dan teknik evaluasi yang disesuaikan dengan kondisi, potensi, kemampuan dan kebutuhan individu siswa. • Menyelenggarakan pendekatan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. • Menyelenggarakan system pembelajaran secara inklusif melalui kerja sama dengan sekolah regular Menu
  • 16. BAB 4
  • 17. Penanganan dan Pelayanan • 1 orang guru membina 3 orang siswa • Setiap memiliki kemampuan yang berbeda-beda, seperti Anis yang mentalnya semu atau kurang normal dan Naila yang mentalnya normal dengan fisik yang sedikit kurang normal. • Guru mendapatkan tantangan dari setiap siswa, karena tidak bisa menyesuaikan dengan kurikulum. Jikalau akan naik kelas, harus melihat dari setiap perkembangan siswanya, bukan sesuai kurikulumnya. Menu
  • 18. Kelas D2 Bersama Wali Kelas 1 kelas untuk 2 siswa
  • 19. Cieee…PDKT ama anak Tunadaksa^o^
  • 20. Ciee..PDKT ama wali kelasnya ^.^