dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu pekerjaan dalam hal ini file ini menerangkan tentang suatu p
1. MASALAH YANG
DIIDENTIFIKASI
KAJIAN LITERATUR
Partisipasi peserta
didik rendah
Hasil Kajian Literatur:
Partisipasi siswa dalam pembelajaran akan terjadi apabila termotivasi oleh perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
guru. Adapun Teknik yang dilakukan guru untuk memotivasi partisivasi siswa dalam pembelajaran, dapat dilakukan dengan cara, memberikan
pertanyaan dan menanaggapi respon siswa secara positif, dan menggunakan metode yang bervariasi yang lebih banyak melibatkan siswa. Dalam
proses pembelajaran guru dapat meningkatkan partisipasi siswa dengan menimbulkan keaktifan belajar pada diri siswa. Ikhsan Ibrahim et al.,
(2019) mengemukakan bahwa partisipasi siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu aspek yang penting untuk dapat menjadikan
pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan guna mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
Sumber:
Ikhsan Ibrahim, M., Muh Dinar, dan, Matematika, J., Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, F., & Negeri Makassar, U. (2019). Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Partisipasi Siswa dan Hasil Belajar Siswa dalam Pelajaran
Matematika. Issues in Mathematics Education (IMED), 1(1), 26–32. https://ojs.unm.ac.id/imed/article/view/9248
Sulitnya
melaksanakan
Hasil Kajian Literatur:
Rizky Anisa et al., (2021) Fakor kurangnya literasi adalah
2. pembiasaan literasi
siswa
a. Faktor pertama, belum adanya pembiasaan dalam membaca yang ditanamkan sejak dini. Padahal usia kanak-kanak adalah masa golden age di
mana pada fase ini anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga para orang tua dapat membentuk karakter anaknya.
b. Kedua, akses dalam fasilitas pendidikan yang belum merata dan minimnya kualitas sarana pendidikan. Dan terakhir adalah kurangnya produksi
buku di Indonesia karena penerbit di daerah yang belum berkembang.
Sumber:
Rizky Anisa, A., Aprila Ipungkarti, A., & Kayla Nur Saffanah, dan. (2021). Pengaruh Kurangnya Literasi serta Kemampuan dalam Berpikir
Kritis yang Masih Rendah dalam Pendidikan di Indonesia. Conference Series Journal, 01(01), 1–12.
Kemampuan dasar
Matematika masih
rendah
Hasil Kajian Literatur:
Doni (2020) menyebutkan bahwa faktor kemampuan matematika masih rendah disebabkan oleh.
1. Kompetensi guru masih rendah
2. Konsep kurikulum matematika masih berfokus kepada berhitung.
3. Orang tua kurang memberikan motivasi terhadap anaknya untuk mengulang pelajaran dirumah
Sumber:
Doni. (2020). Pisa Rendah Pengamat Kemampuan Matematika Tergantung Guru. [online]. Diakses:
https://www.republika.co.id/berita/q4k9v8349/pisa-rendah-pengamat-kemampuan-matematika-tergantung-guru. [12/05/2023]
Masih terdapat peserta
didik yang memiliki
Hasil Kajian Literatur:
Fatah et al., (2021) mengemukakan bahwa Faktor penyebab kesulitan belajar yaitu: Suasana belajar kurang mendukung, landasan belajar
yang kurang kuat, lingkungan belajar kurang kondusif, perancangan pengajaran dan penyampaian materi pelajaran.
3. kebutuhan khusus
(Kesulitan Belajar)
Sumber:
Fatah, M., Suud, F. M., & Chaer, M. T. (2021). Jenis-Jenis Kesulitan Belajar Dan Faktor Penyebabnya Sebuah Kajian Komperehensif Pada Siswa
Smk Muhammadiyah Tegal. Psycho Idea, 19(1), 89. https://doi.org/10.30595/psychoidea.v19i1.6026
Tingkat penguasaan
materi peserta didik
masih rendah
Erwin (2019) mengemukakan bahwa salah satu penyebab rendahnya penguasaan materi dinilai karena siswa Indonesia belum terbiasa
mengerjakan soal menggunakan Higher Order Thinking Skills (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Sumber:
Erwin. (2019). Penguasaan Materi Siswa dinilai Rendah Perlu Kembangkan Hots. [online]. Diakses dari:
https://edukasi.kompas.com/read/2019/06/28/21591671/penguasaan-materi-siswa-dinilai-rendah-perlu-kembangkan-hots. [13/04/2023].
Relasi atau hubungan
antara guru dengan
siswa kurang intens
Hasil Kajian Literatur:
Panggalo (2021) berpendapat bahwa faktor penyebab kesulitan guru membangun hubungan interpersonal dengan siswa di antaranya faktor
komunikasi yang kurang efektif, empati, selera humor, penguatan positif, keakraban, sikap menerima, pendekatan yang kurang tepat. Kesulitan
guru dalam membangun hubungan interpersonal dengan siswa dapat menjadi faktor penghambat dalam proses pembelajaran serta proses
pembentukan sikap pada siswa.
Sumber:
Panggalo, I. S. (2021). Faktor Penyebab Kesulitan Guru Membangun Hubungan Interpersonal dengan Siswa di Salah Satu SD Swasta Kabupaten
Toraja Utara. Jurnal Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.
http://journals.ukitoraja.ac.id/index.php/jkip/article/view/1374%0Ahttp://journals.ukitoraja.ac.id/index.php/jkip/article/download/1374/1047
4. Relasi atau hubungan
antara guru dengan
orang tua terkait
kemampuan/hambatan
peserta didik masih
terbatas.
Arsiah (2022) mengemukakan bahwa beberapa penyebabnya dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Pemahaman dan kemampuan orang tua terhadap dukungan keberhasilan pembelajaran kurang karena disebabkan oleh latar belakang
pendidikan orang tua.
b. Kesibukan orang tua bekerja atau mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga dianggap lebih penting sehingga tanggung jawab keberhasilan
pendidikan diserahkan kepada sekolah.
c. Kurangnya motivasi guru untuk melakukan kunjungan rumah bagi siswa yang memiliki masalah dalam pembelajaran.
d. Kurangnya perhatian dan respon orang tua terhadap pendidikan anaknya. Misalnya dikarenakan faktor ekonomi.
Sumber:
Arsiah. (2022). Komunikasi Guru dengan Orang Tua Tantangan Menulis Hari ke-914. [online]. Diakses dari:
https://www.gurusiana.id/read/arsiahgurusianaid/article/perlunya-komunikasi-guru-dengan-orang-tua-tantangan-menulis-hari-ke-914hari-ke-
212-2990946. [12/05/2023].
Guru belum
mengoptimalkan
model pembelajaran
yang inovatif sesuai
dengan karakteristik
materi
Yusrina et al., (2019) mengemukakan bahwa factor penghambat dalam penerapan model pembelajaran inovatif adalah.
a. Pemahaman guru mengenai model-model pembelajaran inovatif yang masih terbatas.
b. Lebih mengutamakan penggunaan metode pembelajaran yang monoton, seperti ceramah dan diskusi.
c. Kesiapan siswa yang kurang dalam penggunaan model pembelajaran inovatif.
d. Sarana dan Prasarana belum memadai
5. Sumber:
Yusrina, F., Ba’in, & Suryadi, A. (2019). Hambatan Guru Dalam Menerapkan Model Pembelajaran Inovatif Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMP
Negeri 3 Magelang. Historia Pedagogia, 8 No. 1, 9–25.
Tingkat literasi
numerasi siswa masih
sangat rendah
Salvia et al., (2022) mengemukakan bahwa kemampuan literasi numerasi peserta didik Indonesia yang rendah dapat dipengaruhi oleh banyak
hal, seperti kemampuan penyelesaian masalah matematika maupun kemampuan literasi peserta didik itu sendiri. Di lain pihak, kemampuan
penyelesaian masalah matematika peserta didik dapat dipengaruhi juga oleh banyak hal salah satunya tingkat kecemasan matematika peserta didik.
Kecemasan matematika merupakan suatu perasaan tidak nyaman yang muncul akibat dari emosi yang tidak stabil yang ditandai dengan rasa
khawatir, tegang, takut, gelisah, gangguan konsentrasi dan daya ingat, sampai timbulnya gangguan somatik ketika pembelajaran matematika atau
hal lainnya yang berhubungan dengan perhitungan angka (Juliyanti & Pujiastuti, 2020).
Sumber:
Juliyanti, A., & Pujiastuti, H. (2020). Pengaruh Kecemasan Matematis Dan Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Prima:
Jurnal Pendidikan Matematika, 4(2), 75. https://doi.org/10.31000/prima.v4i2.2591
Salvia, N. Z., Sabrina, F. P., & Maula, I. (2022). Analisis Kemampuan Literasi Numerasi Peserta Didik Ditinjau Dari Kecemasan Matematika.
ProSANDIKA UNIKAL …, 3(2019), 352–360. https://www.proceeding.unikal.ac.id/index.php/sandika/article/view/890
Peserta didik kurang
memahami soal-soal
HOTS
Dalman & Junaidi, (2022) mengemukakan bahwa penyebab siswa kesulitan dalam menjawab soal HOTS adalah sebagai berikut.
1. Siswa tidak memahami materi
2. Siswa tidak mengerti perintah soal
6. Julianto (2022) juga mengemukakan pendapat bahwa Salah satu faktor penyebabnya antara lain karena peserta didik di Indonesia kurang
terlatih dalam menyelesaikan soal-soal kontekstual, menuntut penalaran, argumentasi dan kreativitas dalam meyelesaikannya, dimana soal-soal
tersebut merupakan karakteristik soal-soal TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study).
Sumber:
Dalman, R. P., & Junaidi, J. (2022). Penyebab Sulitnya Siswa Menjawab Soal HOTS dalam Pembelajaran Sosiologi di Kelas XI IPS SMAN 1
Batang Kapas Pesisir Selatan. Naradidik: Journal of Education and Pedagogy, 1(1), 103–112. https://doi.org/10.24036/nara.v1i1.12
Julianto, T. N. & J. (2022). Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Kelas Iv Dalam Menyelesaikan Soal Hots ( High Order
Thinking Skills ) Pada Mata Pelajaran Ipa. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10(1), 60–74.
Pengguaan teknologi
belum maksimal
Ningsih et al., (2020) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran peran teknologi sanggat berpengaruh terhadap peserta didik agar dapat
lebih aktif, kreatif dan mandiri.
Fatih (2022) mengemukakan bahwa pada dasarnya pemanfaatan teknologi dalam sistem pembelajaran masih bisa dikatakan belum maksimal.
Adapun faktor-faktor yang menjadi penghambat belum maksimalnya pemanfaatan kemajuan teknologi didalam pembelajaran, yaitu:
1. Kurangnya fasilitas sekolah dalam menunjang kegiatan pembelajaran yang berbasis digital.
2. Ketidak siapan Sumber Daya Manusia dalam memanfaatkan teknologi didalam pembelajaran.
3. Kurangnya kompetensi guru dalam penerapan pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran.
Sumber:
Ningsih, S., Kuntarto, E., & Kurniawan, A. R. (2020). Teachers’ Problems in Using Information and Communication Technology (Ict) and Its
Implications in Elementary Schools. JURNAL PAJAR (Pendidikan Dan Pengajaran), 4(3), 518. https://doi.org/10.33578/pjr.v4i3.7964
7. Fatih. (2022). Belum Maksimalnya Penerapan Perkembangan Teknologi dalam Sistem Pembelajaran. [online]. Diakses dari:
https://www.kompasiana.com/fatihridwan040502/632ec1f14addee403f2f48c2/belum-maksimalnya-penerapan-perkembangan-teknologi-
dalam-sistem-pembelajaran-apa-penyebabnya. [12/05/2023].