SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN
BERSAMA OPERASI DAN ASET
1 of 10
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 12
PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI
DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN ASET
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 12 tentang Pelaporan Keuangan
Mengenai Partisipasi (Interest) Dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset
(Jointly Controlled Operations And Jointly Controlled Assets) disetujui dalam Rapat
Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah
disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 7 September
1994.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial
items)
Jakarta, 7 September 1994
Pengurus Pusat
Ikatan Akuntan Indonesia
Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
Hans Kartikahadi Ketua
Jusuf Halim Sekretaris
Hein G. Surjaatmadja Anggota
Katjep K. Abdoelkadir Anggota
Wahjudi Prakarsa Anggota
Jan Hoesada Anggota
M. Ashadi Anggota
Mirza Mochtar Anggota
IPG. Ary Suta Anggota
Sobo Sitorus Anggota
Timoty Marnandus Anggota
Mirawati Soedjono Anggota
PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN
BERSAMA OPERASI DAN ASET
2 of 10
PENDAHULUAN
Tujuan
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk bagian partisipasi
(interest) pada joint ventures, dan pelaporan aktiva, kewajiban, pendapatan dan
beban dalam laporan keuangan para venturer dan para investor.
Ruang Lingkup
01 Pernyataan ini mengatur:
(a) Perlakuan akuntansi atas bagian partisipasi (interest) pada pengendalian
bersama operasi (PBO) dan pelaporan pendapatan bersama;
(b) Perlakuan akuntansi atas bagian partisipasi (interest) pada pengendalian
bersama aset (PBA) dan pelaporan aktiva, kewajiban, beban dan pendapatan
bersama.
02 Pernyataan ini tidak mengatur perlakuan akuntansi atas bagian partisipasi
(interest) pada pengendalian bersama entitas hukum (jointly controlled entities).
Definisi
03 Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
Joint Ventures adalah perjanjian kontraktual antara dua atau lebih pihak untuk
melaksanakan kegiatan ekonomi yang dikendalikan bersama.
Pengendalian (Control) adalah wewenang (power) untuk mengatur dan menentukan
kebijakan keuangan dan operasi dari suatu kegiatan usaha dengan tujuan untuk
mendapat manfaat dari kegiatan tersebut.
Pengendalian bersama (joint control) adalah pengendalian bersama oleh para
venturer atas suatu kegiatan usaha yang didasarkan pada perjanjian kontraktual.
Pengaruh signifikan adalah wewenang untuk ikut berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan mengenai kebijakan keuangan dan operasi, walaupun tidak dapat
melakukan pengendalian atau pengendalian bersama terhadap kebijakan tersebut.
Venturer adalah salah satu pihak dalam joint ventures yang ikut melakukan
pengendalian - bersama terhadap joint ventures tersebut.
Investor dalam suatu joint ventures adalah salah satu pihak dalam joint ventures
yang tidak ikut melakukan pengendalian bersama terhadap joint ventures tersebut.
PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN
BERSAMA OPERASI DAN ASET
3 of 10
Proportionate consolidation adalah suatu metode akuntansi dan pelaporan keuangan
dimana atas setiap aset, kewajiban, pendapatan dan beban dari suatu joint ventures
digabungkan satu persatu (line-by-line) dengan unsur yang sama dengan laporan
keuangan venturer.
Metode ekuitas adalah metode akuntansi dan pelaporan keuangan dimana bagian
partisipasi (interest) pada suatu joint ventures pada awalnya dibukukan sebesar
biaya perolehan (cost) dan selanjutnya disesuaikan terhadap perubahan dalam
bagian venturer atas aset bersih (net asset) dari joint ventures yang terjadi setelah
perolehan (post acquisition). Laporan laba rugi mencerminkan bagian venturer atas
hasil usaha joint venture.
PENJELASAN
04 Joint ventures dapat dilakukan dalam berbagai bentuk (forms) dan struktur
(structures). Pernyataan ini hanya mengatur dua jenis umum joint ventures, yaitu
pengendalian bersama operasi (jointly controlled operation), dan pengendalian
bersama aset (jointly controlled asset), yang secara umum memenuhi definisi joint
ventures. Ciri-ciri umum dari suatu joint ventures adalah sebagai berikut:
(a) dua atau lebih venturer diikat oleh suatu perjanjian kontraktual (contractual
arrangement); dan
(b) perjanjian kontraktual tersebut menciptakan pengendalian bersama (joint
control).
Walaupun suatu entitas hukum yang dikendalikan bersama (jointly controlled entity)
memenuhi definisi joint ventures, akan tetapi perlakuan akuntansinya bagi para
venturer dan investors di luar cakupan Pernyataan ini.
Perjanjian Kontraktual (Contractual Arrangement)
05 Keberadaan perjanjian kontraktual membedakan joint ventures dengan investasi
dalam perusahaan asosiasi yang investornya mempunyai pengaruh signifikan (lihat
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 15 tentang Akuntansi Untuk Investasi
Dalam Perusahaan Asosiasi). Aktivitas yang tidak disertai dengan perjanjian
kontraktual yang menciptakan pengendalian bersama (joint control) tidak
merupakan joint ventures menurut Pernyataan ini.
06 Perjanjian kontraktual dapat dinyatakan dengan berbagai cara, misalnya dengan
suatu kontrak antara para venturer atau dengan notulen rapat antara para venturer.
Apapun bentuknya, perjanjian kontraktual biasanya tertulis dan mengatur hal-hal
tertentu seperti:
(a) aktivitas, jangka waktu dan kewajiban pelaporan dari joint ventures tersebut;
(b) penunjukan pengurus joint ventures dan hak suara para venturer;
PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN
BERSAMA OPERASI DAN ASET
4 of 10
(c) partisipasi finansial masing- masing venturer;
(d) cara pembagian output, pendapatan, beban atau hasil usaha joint ventures
kepada para venturer.
07 Perjanjian kontraktual menciptakan pengendalian bersama terhadap joint
ventures. Persyaratan tersebut menghendaki agar tidak ada satupun venturer yang
dapat mengendalikan sendiri aktivitas tersebut. Perjanjian tersebut mengatur
pengambilan keputusan penting yang memerlukan persetujuan dari seluruh venturer
dan pengambilan keputusan yang cukup mendapat persetujuan mayoritas para
venturer.
08 Perjanjian kontraktual tersebut dapat menunjuk salah satu venturer sebagai
operator atau manager joint ventures. Operator tersebut tidak mengendalikan joint
ventures, tetapi melaksanakan kebijakan keuangan dan operasi yang telah disetujui
oleh seluruh venturer sesuai dengan perjanjian kontraktual.
Pengendalian Bersama Operasi (Jointly Controled Operation )
09 Dalam Pengendalian Bersama Operasi (PBO) kegiatan joint ventures meliputi
pemanfaatan aset dan sumber daya lainnya dari para venturer dan tidak
memerlukan pembentukan suatu perseroan terbatas, firma, atau badan usaha lain
atau suatu pengelolaan keuangan yang terlepas dari ventures. Masing- masing
venturer menggunakan aktiva tetapnya, dan mengelola sendiri persediaannya.
Masing- masing venturer juga memikul pengeluarannya, menyelesaikan
kewajibannya serta mencari sumber pendanaan untuk aktivitasnya sendiri. Aktivitas
joint ventures dapat dilakukan oleh karyawan venturer yang juga melakukan
aktivitas lainnya dari venturer sendiri. Perjanjian joint ventures biasanya mengatur
cara pembagian pendapatan dari penjualan produk bersama (joint product) dan
pembagian beban bersama lainnya yang terjadi.
10 Contoh dari PBO adalah bila dua atau lebih venturer menggabungkan operasi,
sumber daya dan keahliannya dalam rangka memproduksi, memasarkan dan
mendistribusikan bersama suatu produk tertentu, misalnya pesawat terbang. Proses
produksi komponen pesawat tertentu dilakukan oleh masing- masing venturer. Setiap
venturer memikul biayanya sendiri dan memperoleh bagian dari hasil penjualan
pesawat terbang sesuai dengan cara pembagian yang telah disepakati dalam
perjanjian kontraktual.
11 Sehubungan dengan bagian partisipasi (interest) venturer pada PBO, setiap
venturer membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya masing- masing:
(a) aktiva yang dikendalikannya sendiri dan kewajiban yang timbul atas
aktivitasnya sendiri; dan
(b) beban (expenses) yang terjadi atas aktivitasnya sendiri dan bagiannya (its
share) atas pendapatan bersama dari penjualan barang dan jasa oleh joint
ventures tersebut.
PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN
BERSAMA OPERASI DAN ASET
5 of 10
12 Laporan keuangan tersendiri untuk joint venture wajib disusun apabila jumlahnya
material dan proyek kerja sama diselesaikan dalam jangka panjang. Jenis, bentuk
dan isi laporan keuangan disesuaikan dengan kebutuhan venturer dan perjanjian
kontraktual .
Pengendalian Bersama Aset (Jointly Controlled Assets)
13 Dalam Pengendalian Bersama Aset (PBA), para venturer melakukan pengendalian
bersama dan kepemilikan bersama atas satu atau lebih aset yang diserahkan oleh
venturer, atau dibeli untuk digunakan dalam melaksanakan kegiatan joint venture.
Aset tersebut digunakan untuk menghasilkan keuntungan bagi para venturer.
Masing- masing venturer dapat mengambil bagiannya (its share) atas output yang
dihasilkan oleh aset tersebut dan masing- masing memikul bagiannya atas beban
yang terjadi .
14 Dalam pelaksanaan joint ventures semacam ini; tidak perlu didirikan suatu
perseroan terbatas, firma, atau bagian usaha lain. Masing- masing venturer dapat
menikmati bagiannya atas hasil pemanfaatan aset tersebut pada masa mendatang
melalui bagiannya dalam pengendalian bersama aset tersebut.
15 Banyak aktivitas dalam industri penambangan minyak, gas dan mineral yang
dilaksanakan melalui PBA; misalnya, beberapa perusahaan minyak dapat
mengendalikan dan mengoperasikan bersama saluran minyak (oil pipeline). Masing-
masing venturer menggunakan saluran tersebut untuk mengangkut produknya dan
memikul bagiannya atas beban pengoperasian saluran tersebut dalam proporsi yang
telah disetujui. Contoh lain pengendalian bersama aset adalah bila dua perusahaan
mengendalikan bersama suatu properti, masing- masing venturer mendapat bagian
atas pendapatan sewa dan memikul bagiannya atas beban yang terjadi.
16 Sehubungan dengan bagian partisipasi (interest) venturer dalam pengendalian
bersama aset, setiap venturer membukukan dan menyajikan dalam laporan
keuangannya masing- masing:
(a) bagiannya (share) atas aset yang dikendalikan bersama, diklasifikasikan
menurut sifat dari aset tersebut, bukan sebagai investasi. Sebagai contoh
bagiannya atas saluran minyak diklasifikasikan sebagai aktiva tetap.
(b) setiap kewajiban yang menjadi tanggungannya sendiri, misalnya pinjaman
bank yang digunakannya untuk membiayai partisipasinya pada joint venture;
(c) bagiannya (share) atas setiap kewajiban bersama yang ditanggung bersama
oleh para para venturer sehubungan dengan joint ventures;
(d) bagiannya (share) atas output joint ventures, dan bagiannya atas beban
bersama yang terjadi pada joint ventures tersebut; dan
(e) beban yang menjadi tanggungannya sendiri sehubungan dengan
partisipasinya dalam joint ventures, misalnya bunga atas pinjaman bank yang
digunakan untuk membiayai partisipasinya pada joint venture.
PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN
BERSAMA OPERASI DAN ASET
6 of 10
17 Perlakuan akuntansi PBA mencerminkan substansi dan realitas ekonomi dan
bentuk formal joint ventures. Pembukuan tersendiri untuk joint ventures tersebut
dapat dibatasi misalnya pada beban bersama yang terjadi yang akhirnya harus
ditanggung bersama oleh para para venturer sesuai dengan pembagian yang telah
disepakati. Laporan keuangan tersendiri wajib disusun untuk joint ventures tersebut
apabila jumlahnya material dan proyek kerja sama diselesaikan dalam jangka
panjang. Jenis, bentuk dan isi laporan keuangan disesuaikan dengan kebutuhan
venturer dan perjanjian kontraktual.
Transaksi antara venturer dan Joint Ventures
18 Apabila venturer menyerahkan atau menjual suatu aset kepada joint ventures,
pengakuan keuntungan atau kerugian harus merefleksikan substansi dari transaksi
tersebut. Apabila aset tersebut masih dalam penguasaan joint venture, dan venturer
telah mentransfer resiko dan manfaat yang signifikan atas aset tersebut, maka
venturer tersebut hanya mengakui keuntungan penjualan sebesar bagian partisipasi
(interest) venturer lainnya. Venturer harus mengakui seluruh kerugian apabila akibat
penyerahan atau penjualan aset tersebut terdapat bukti terjadinya penurunan nilai
realisasi neto (net realisable value) aktiva lancar atau penurunan yang tidak bersifat
sementara (other than temporary) nilai tercatat (carrying amount) aset jangka
panjang.
19 Apabila venturer membeli aset dari suatu joint ventures, venturer tidak boleh
mengakui bagiannya baik atas keuntungan maupun kerugian joint ventures dari
transaksi tersebut sampai saat aset tersebut dijual oleh venturer kepada pihak lain
yang independen. Apabila akibat pembelian aset tersebut terdapat bukti bahwa
terjadi penurunan nilai realisasi neto (net realisable value) aktiva lancar atau
penurunan yang tidak bersifat sementara (other than temporary) nilai tercatat
(carrying amount} aset jangka panjang, maka venturer harus mengakui segera
bagiannya atas kerugian tersebut.
Pelaporan Bagian Partisipasi (Interest) dalam laporan Keuangan Investor
20 Bagian partisipasi (interest) investor dalam suatu joint venture, yang tidak ikut
melakukan joint control, diperlakukan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi, atau jika investor mempunyai
pengaruh signifikan, diperlakukan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi.
Operator Joint Ventures
21 Satu atau lebih venturer dapat bertindak sebagai operator atau manajer dari
suatu joint ventures. Kepada operator biasanya dibayarkan suatu imbalan
(management fee) untuk pelaksanaan tugas tersebut. Imbalan tersebut
dipertanggungjawabkan joint ventures sebagai beban dan sebaliknya diakui oleh
PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN
BERSAMA OPERASI DAN ASET
7 of 10
operator sebagai pendapatan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 23 tentang Pendapatan.
Pengungkapan
22 Venturer harus mengungkapkan jumlah agregat dari kontinjensi berikut ini,
terpisah dari kontinjensi lainnya dari venturer:
(a) setiap kontinjensi yang timbul akibat bagian partisipasi (interest) venturer
pada joint ventures dan bagiannya atas kontinjensi yang timbul akibat
tindakannya yang dilakukan secara bersama-sama dengan para venturer
lainnya;
(b) bagiannya atas kontinjensi joint ventures apabila venturer tersebut ikut
bertanggung jawab atas kontinjensi tersebut; dan
(c) kontinjensi yang timbul karena venturer ikut menanggung kewajiban venturer
lainnya.
23 Venturer harus mengungkapkan jumlah agregat ko mitmen berikut ini, terpisah
dari komitmen lainnya dari venturer:
(a) komitmen modal/finansial venturer sehubungan dengan bagian partisipasinya
(interest) pada joint ventures dan penyetoran atau penyetoran modal yang
telah dilakukannya pada joint ventures;
(b) bagiannya atas komitmen modal/finansial yang dibuat oleh joint ventures.
24 Agar pemakai laporan keuangan venturer memperoleh pemahaman yang jelas
mengenai aktivitasnya; venturer harus mengungkapkan daftar dan deskripsi bagian
partisipasinya (interest) yang signifikan pada joint ventures.
PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN
BERSAMA OPERASI DAN ASET
8 of 10
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 12
PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI
(INTEREST) DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN
ASET (JOINTLY CONTROLLED OPERATIONS AND JOINTLY
CONTROLLED ASSET)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 12 terdiri dari paragraf 25-34.
Pernyataan ini harus dibaca dalam konteks paragraf 1-24.
Pelaporan Badan Partisipasi (Interest) pada Pengendalian Bersama Operasi (Jointly
Controlled Operations)
25 Sehubungan dengan bagian partisipasinya pada PBO, venturer harus
membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya:
(a) aset yang dikendalikannya sendiri dan kewajiban yang timbul atas
aktivitasnya sendiri; dan
(b) beban yang terjadi oleh venturer sendiri dan bagiannya atas pendapatan
yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa oleh joint ventures.
26 Laporan keuangan tersendiri untuk joint venture wajib disusun apabila jumlahnya
material dan proyek kerja sama diselesaikan dalam jangka panjang. Jenis, bentuk
dan isi laporan keuangan disesuaikan dengan kebutuhan venturer dan perjanjian
kontraktual .
Pelaporan Bagian Partisipasi (Interest) pada Pengendalian Bersama Aset
27 Sehubungan dengan bagian partisipasinya pada PBA, venturer harus
membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya:
(a) bagiannya (interest) atas aset yang dikendalikan bersama, diklasifikasikan
menurut sifat dari aset tersebut;
(b) kewajiban yang timbul dan menjadi kewajiban venturer sendiri;
(c) bagiannya atas kewajiban bersama yang timbul bersama sama dengan
venturer lain sehubungan dengan joint ventures;
(d) bagiannya atas output joint ventures, dan bagiannya atas beban bersama
joint ventures tersebut; dan
(e) beban yang terjadi yang menjadi tanggungan venturer sendiri yang berkaitan
dengan bagian partisipasinya (interest) dalam joint ventures.
Apabila penerapan metode proportionate consolidation tersebut di atas tidak praktis
untuk diterapkan, maka venturer dapat menggunakan metode ekuitas (equity
method) untuk membukukan dan menyajikan partisipasinya pada PBA.
PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN
BERSAMA OPERASI DAN ASET
9 of 10
28 Laporan keuangan tersendiri wajib disusun untuk joint ventures tersebut apabila
jumlahnya material dan proyek kerja sama diselesaikan dalam jangka panjang.
Jenis, bentuk dan isi laporan keuangan disesuaikan dengan kebutuhan venturer dan
perjanjian kontraktual.
Transaksi antara Venturer dan Joint Ventures
29 Apabila venturer menyerahkan atau menjual suatu dengan kebutuhan venturer
dan perjanjian kontraktual. aset kepada joint ventures, pengakuan keuntungan atau
kerugian harus merefleksikan substansi dari transaksi tersebut. Apabila aset tersebut
masih dalam penguasaan joint venture, dan venturer telah mentransfer risiko dan
manfaat yang signifikan atas aset tersebut, maka venturer tersebut hanya mengakui
keuntungan penjualan sebesar bagian partisipasi (interest) venturer lainnya.
Venturer harus mengakui seluruh kerugian apabila akibat penyerahan atau penjualan
aset tersebut terdapat bukti terjadinya penurunan nilai realisasi neto (net realisable
value) aktiva lancar atau penurunan yang tidak bersifat sementara (other than
temporary) nilai tercatat (carrying amount) aset jangka panjang.
30 Apabila venturer membeli aset dari suatu joint ventures, venturer tidak boleh
mengakui bagiannya baik atas keuntungan maupun kerugian joint ventures dari
transaksi tersebut sampai saat aset tersebut dijual oleh venturer kepada pihak lain
yang independen. Apabila akibat pembelian aset tersebut terdapat bukti bahwa
terjadi penurunan nilai realisasi neto (net realisable value) aktiva lancar atau
penurunan yang tidak bersifat sementara (other than temporary) nilai tercatat
(carrying amount) aset jangka panjang, maka venturer harus mengakui segera
bagiannya atas kerugian tersebut.
Pelaporan Bagian Partisipasi (Interest) dalam Laporan Keuangan Investor
31 Bagian partisipasi (interest) investor dalam suatu joint venture, yang tidak ikut
melakukan joint control, diperlakukan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi, atau jika investor mempunyai
pengaruh signifikan, diperlakukan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi.
Operator Joint Ventures
32 Operator atau manajer suatu joint ventures mempertanggungjawabkan imbalan
(management fee) yang diterimanya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 23 tentang Pendapatan.
Pengungkapan
33 Venturer harus mengungkapkan jumlah agregat dari kontinjensi berikut ini,
terpisah dari kontinjensi lainnya dari venturer:
(a) setiap kontinjensi yang timbul akibat bagian partisipasi (interest) venturer
pada joint ventures dan bagiannya atas kontinjensi yang timbul akibat
tindakannya yang dilakukan secara bersama-sama dengan para venturer
lainnya;
PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN
BERSAMA OPERASI DAN ASET
10 of 10
(b) bagiannya atas kontinjensi joint ventures dimana venturer tersebut ikut
bertanggung jawab; dan
(c) kontinjensi yang timbul karena venturer ikut menanggung kewajiban venturer
lainnya.
34 Venturer harus mengungkapkan jumlah agregat komitmen berikut ini, terpisah
dari komitmen lainnya dari venturer:
(a) komitmen modal/finansial venturer sehubungan dengan bagian partisipasinya
(interest) pada joint ventures dan penyetoran atau penyetoran modal yang
telah dilakukannya pada joint ventures;
(b) bagiannya atas komitmen modal/finansial yang dibuat oleh joint ventures.
35 Agar pemakai laporan keuangan venturer memperoleh pemahaman yang jelas
mengenai aktivitasnya, venturer harus mengungkapkan daftar dan deskripsi bagian
partisipasinya (interest) yang signifikan pada joint ventures.
Tanggal Efektif
36 Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan yang mencakup periode laporan
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995. Penerapan lebih dini
dianjurkan.

More Related Content

What's hot

Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014
Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014
Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014PPA FEUI
 
Psak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
Psak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiriPsak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
Psak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiriAndika Firmanul
 
Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)
Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)
Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)Futurum2
 
Aktiva tak berwujud dan goodwill
Aktiva tak berwujud dan goodwillAktiva tak berwujud dan goodwill
Aktiva tak berwujud dan goodwillPurba Jati
 
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estateSkema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estateFuturum2
 
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...Futurum2
 
Akuisisi atas jo
Akuisisi atas joAkuisisi atas jo
Akuisisi atas joFuturum2
 
Psak 66 pengaturan bersama 170202015
Psak 66 pengaturan bersama 170202015Psak 66 pengaturan bersama 170202015
Psak 66 pengaturan bersama 170202015PPA FEUI
 
Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)
Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)
Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)mputrawal
 
Psak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan perusahaan asosiasi
Psak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan   perusahaan asosiasiPsak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan   perusahaan asosiasi
Psak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan perusahaan asosiasiMelissa Oktaviani
 
Aktiva tidak berwujud klp i
Aktiva tidak berwujud klp iAktiva tidak berwujud klp i
Aktiva tidak berwujud klp iReresti W
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiFuturum2
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 1 pengantar
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 1 pengantarPSAK 22 (revisi 2010) - bab 1 pengantar
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 1 pengantarFuturum2
 
IAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint venture
IAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint ventureIAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint venture
IAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint ventureFuturum2
 
Kso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiran
Kso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiranKso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiran
Kso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiranFuturum2
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortSri Apriyanti Husain
 

What's hot (20)

Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014
Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014
Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014
 
Psak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
Psak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiriPsak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
Psak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
 
Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)
Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)
Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)
 
Aktiva tak berwujud dan goodwill
Aktiva tak berwujud dan goodwillAktiva tak berwujud dan goodwill
Aktiva tak berwujud dan goodwill
 
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estateSkema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
 
Joint Ventures
Joint VenturesJoint Ventures
Joint Ventures
 
Psak15
Psak15Psak15
Psak15
 
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
 
Akuisisi atas jo
Akuisisi atas joAkuisisi atas jo
Akuisisi atas jo
 
KOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNISKOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNIS
 
Psak 66 pengaturan bersama 170202015
Psak 66 pengaturan bersama 170202015Psak 66 pengaturan bersama 170202015
Psak 66 pengaturan bersama 170202015
 
Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)
Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)
Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)
 
Psak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan perusahaan asosiasi
Psak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan   perusahaan asosiasiPsak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan   perusahaan asosiasi
Psak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan perusahaan asosiasi
 
Aktiva tidak berwujud klp i
Aktiva tidak berwujud klp iAktiva tidak berwujud klp i
Aktiva tidak berwujud klp i
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 1 pengantar
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 1 pengantarPSAK 22 (revisi 2010) - bab 1 pengantar
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 1 pengantar
 
IAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint venture
IAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint ventureIAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint venture
IAS 28 investasi pada entitas asosiasi dan joint venture
 
Psak04
Psak04Psak04
Psak04
 
Kso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiran
Kso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiranKso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiran
Kso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiran
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
 

Similar to Psak12

PELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptx
PELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptxPELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptx
PELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptxAZZANABILARAHMA
 
Joint Venture_Kelompok 6.pptx
Joint Venture_Kelompok 6.pptxJoint Venture_Kelompok 6.pptx
Joint Venture_Kelompok 6.pptxsayanadd
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Sri Apriyanti Husain
 
PSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptx
PSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptxPSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptx
PSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptxCodeBill
 
Kombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdf
Kombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdfKombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdf
Kombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdfDinny Gamalasari
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansimas ijup
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Eka Wahyuliana
 
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdfkombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdflaras504325
 
Pengaturan-Bersama-12032018-DJP.pptx
Pengaturan-Bersama-12032018-DJP.pptxPengaturan-Bersama-12032018-DJP.pptx
Pengaturan-Bersama-12032018-DJP.pptxssuser0a62b5
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).pptMNDani
 
Teaser buku - panduan akuntansi untuk bagian partisipasi dalam ventura bersama
Teaser buku - panduan akuntansi untuk bagian partisipasi dalam ventura bersamaTeaser buku - panduan akuntansi untuk bagian partisipasi dalam ventura bersama
Teaser buku - panduan akuntansi untuk bagian partisipasi dalam ventura bersamaFuturum2
 
Akuntansi Aset Tidak Berwujud.pptx
Akuntansi Aset Tidak Berwujud.pptxAkuntansi Aset Tidak Berwujud.pptx
Akuntansi Aset Tidak Berwujud.pptxTasmanSeven1
 
Penggabungan_Usaha (2).docx
Penggabungan_Usaha (2).docxPenggabungan_Usaha (2).docx
Penggabungan_Usaha (2).docxAbetTebai2
 

Similar to Psak12 (20)

PELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptx
PELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptxPELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptx
PELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptx
 
Joint Venture_Kelompok 6.pptx
Joint Venture_Kelompok 6.pptxJoint Venture_Kelompok 6.pptx
Joint Venture_Kelompok 6.pptx
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
 
PSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptx
PSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptxPSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptx
PSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptx
 
Kombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdf
Kombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdfKombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdf
Kombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdf
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
 
PPT Kel 5.pptx
PPT Kel 5.pptxPPT Kel 5.pptx
PPT Kel 5.pptx
 
Psak 65 dan psak 66 (muhammad sar'i)
Psak 65 dan psak 66 (muhammad sar'i)Psak 65 dan psak 66 (muhammad sar'i)
Psak 65 dan psak 66 (muhammad sar'i)
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
 
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdfkombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
 
Pengaturan-Bersama-12032018-DJP.pptx
Pengaturan-Bersama-12032018-DJP.pptxPengaturan-Bersama-12032018-DJP.pptx
Pengaturan-Bersama-12032018-DJP.pptx
 
Psak16
Psak16Psak16
Psak16
 
Aliansi strategi
Aliansi strategiAliansi strategi
Aliansi strategi
 
Psak02
Psak02Psak02
Psak02
 
Joint venture ppt
Joint venture pptJoint venture ppt
Joint venture ppt
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
 
Teaser buku - panduan akuntansi untuk bagian partisipasi dalam ventura bersama
Teaser buku - panduan akuntansi untuk bagian partisipasi dalam ventura bersamaTeaser buku - panduan akuntansi untuk bagian partisipasi dalam ventura bersama
Teaser buku - panduan akuntansi untuk bagian partisipasi dalam ventura bersama
 
Akuntansi Aset Tidak Berwujud.pptx
Akuntansi Aset Tidak Berwujud.pptxAkuntansi Aset Tidak Berwujud.pptx
Akuntansi Aset Tidak Berwujud.pptx
 
Penggabungan_Usaha (2).docx
Penggabungan_Usaha (2).docxPenggabungan_Usaha (2).docx
Penggabungan_Usaha (2).docx
 
Psak09
Psak09Psak09
Psak09
 

More from Nita Putri

More from Nita Putri (20)

PSAK seri I
PSAK seri IPSAK seri I
PSAK seri I
 
Psak17
Psak17Psak17
Psak17
 
Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)
 
Psak14
Psak14Psak14
Psak14
 
Psak13
Psak13Psak13
Psak13
 
Psak11
Psak11Psak11
Psak11
 
Psak10
Psak10Psak10
Psak10
 
Psak08
Psak08Psak08
Psak08
 
Psak05
Psak05Psak05
Psak05
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
 
Psak20
Psak20Psak20
Psak20
 
Psak01
Psak01Psak01
Psak01
 
Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)
 
Psak03
Psak03Psak03
Psak03
 
Psak06
Psak06Psak06
Psak06
 
Psak07
Psak07Psak07
Psak07
 
Psak18
Psak18Psak18
Psak18
 
Bahan 2
Bahan 2Bahan 2
Bahan 2
 
Psak2ok (1)
Psak2ok (1)Psak2ok (1)
Psak2ok (1)
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
 

Recently uploaded

Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 

Psak12

  • 1. PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN ASET 1 of 10 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN ASET Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 12 tentang Pelaporan Keuangan Mengenai Partisipasi (Interest) Dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset (Jointly Controlled Operations And Jointly Controlled Assets) disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 7 September 1994. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial items) Jakarta, 7 September 1994 Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia Komite Prinsip Akuntansi Indonesia Hans Kartikahadi Ketua Jusuf Halim Sekretaris Hein G. Surjaatmadja Anggota Katjep K. Abdoelkadir Anggota Wahjudi Prakarsa Anggota Jan Hoesada Anggota M. Ashadi Anggota Mirza Mochtar Anggota IPG. Ary Suta Anggota Sobo Sitorus Anggota Timoty Marnandus Anggota Mirawati Soedjono Anggota
  • 2. PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN ASET 2 of 10 PENDAHULUAN Tujuan Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk bagian partisipasi (interest) pada joint ventures, dan pelaporan aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban dalam laporan keuangan para venturer dan para investor. Ruang Lingkup 01 Pernyataan ini mengatur: (a) Perlakuan akuntansi atas bagian partisipasi (interest) pada pengendalian bersama operasi (PBO) dan pelaporan pendapatan bersama; (b) Perlakuan akuntansi atas bagian partisipasi (interest) pada pengendalian bersama aset (PBA) dan pelaporan aktiva, kewajiban, beban dan pendapatan bersama. 02 Pernyataan ini tidak mengatur perlakuan akuntansi atas bagian partisipasi (interest) pada pengendalian bersama entitas hukum (jointly controlled entities). Definisi 03 Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Joint Ventures adalah perjanjian kontraktual antara dua atau lebih pihak untuk melaksanakan kegiatan ekonomi yang dikendalikan bersama. Pengendalian (Control) adalah wewenang (power) untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari suatu kegiatan usaha dengan tujuan untuk mendapat manfaat dari kegiatan tersebut. Pengendalian bersama (joint control) adalah pengendalian bersama oleh para venturer atas suatu kegiatan usaha yang didasarkan pada perjanjian kontraktual. Pengaruh signifikan adalah wewenang untuk ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai kebijakan keuangan dan operasi, walaupun tidak dapat melakukan pengendalian atau pengendalian bersama terhadap kebijakan tersebut. Venturer adalah salah satu pihak dalam joint ventures yang ikut melakukan pengendalian - bersama terhadap joint ventures tersebut. Investor dalam suatu joint ventures adalah salah satu pihak dalam joint ventures yang tidak ikut melakukan pengendalian bersama terhadap joint ventures tersebut.
  • 3. PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN ASET 3 of 10 Proportionate consolidation adalah suatu metode akuntansi dan pelaporan keuangan dimana atas setiap aset, kewajiban, pendapatan dan beban dari suatu joint ventures digabungkan satu persatu (line-by-line) dengan unsur yang sama dengan laporan keuangan venturer. Metode ekuitas adalah metode akuntansi dan pelaporan keuangan dimana bagian partisipasi (interest) pada suatu joint ventures pada awalnya dibukukan sebesar biaya perolehan (cost) dan selanjutnya disesuaikan terhadap perubahan dalam bagian venturer atas aset bersih (net asset) dari joint ventures yang terjadi setelah perolehan (post acquisition). Laporan laba rugi mencerminkan bagian venturer atas hasil usaha joint venture. PENJELASAN 04 Joint ventures dapat dilakukan dalam berbagai bentuk (forms) dan struktur (structures). Pernyataan ini hanya mengatur dua jenis umum joint ventures, yaitu pengendalian bersama operasi (jointly controlled operation), dan pengendalian bersama aset (jointly controlled asset), yang secara umum memenuhi definisi joint ventures. Ciri-ciri umum dari suatu joint ventures adalah sebagai berikut: (a) dua atau lebih venturer diikat oleh suatu perjanjian kontraktual (contractual arrangement); dan (b) perjanjian kontraktual tersebut menciptakan pengendalian bersama (joint control). Walaupun suatu entitas hukum yang dikendalikan bersama (jointly controlled entity) memenuhi definisi joint ventures, akan tetapi perlakuan akuntansinya bagi para venturer dan investors di luar cakupan Pernyataan ini. Perjanjian Kontraktual (Contractual Arrangement) 05 Keberadaan perjanjian kontraktual membedakan joint ventures dengan investasi dalam perusahaan asosiasi yang investornya mempunyai pengaruh signifikan (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 15 tentang Akuntansi Untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi). Aktivitas yang tidak disertai dengan perjanjian kontraktual yang menciptakan pengendalian bersama (joint control) tidak merupakan joint ventures menurut Pernyataan ini. 06 Perjanjian kontraktual dapat dinyatakan dengan berbagai cara, misalnya dengan suatu kontrak antara para venturer atau dengan notulen rapat antara para venturer. Apapun bentuknya, perjanjian kontraktual biasanya tertulis dan mengatur hal-hal tertentu seperti: (a) aktivitas, jangka waktu dan kewajiban pelaporan dari joint ventures tersebut; (b) penunjukan pengurus joint ventures dan hak suara para venturer;
  • 4. PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN ASET 4 of 10 (c) partisipasi finansial masing- masing venturer; (d) cara pembagian output, pendapatan, beban atau hasil usaha joint ventures kepada para venturer. 07 Perjanjian kontraktual menciptakan pengendalian bersama terhadap joint ventures. Persyaratan tersebut menghendaki agar tidak ada satupun venturer yang dapat mengendalikan sendiri aktivitas tersebut. Perjanjian tersebut mengatur pengambilan keputusan penting yang memerlukan persetujuan dari seluruh venturer dan pengambilan keputusan yang cukup mendapat persetujuan mayoritas para venturer. 08 Perjanjian kontraktual tersebut dapat menunjuk salah satu venturer sebagai operator atau manager joint ventures. Operator tersebut tidak mengendalikan joint ventures, tetapi melaksanakan kebijakan keuangan dan operasi yang telah disetujui oleh seluruh venturer sesuai dengan perjanjian kontraktual. Pengendalian Bersama Operasi (Jointly Controled Operation ) 09 Dalam Pengendalian Bersama Operasi (PBO) kegiatan joint ventures meliputi pemanfaatan aset dan sumber daya lainnya dari para venturer dan tidak memerlukan pembentukan suatu perseroan terbatas, firma, atau badan usaha lain atau suatu pengelolaan keuangan yang terlepas dari ventures. Masing- masing venturer menggunakan aktiva tetapnya, dan mengelola sendiri persediaannya. Masing- masing venturer juga memikul pengeluarannya, menyelesaikan kewajibannya serta mencari sumber pendanaan untuk aktivitasnya sendiri. Aktivitas joint ventures dapat dilakukan oleh karyawan venturer yang juga melakukan aktivitas lainnya dari venturer sendiri. Perjanjian joint ventures biasanya mengatur cara pembagian pendapatan dari penjualan produk bersama (joint product) dan pembagian beban bersama lainnya yang terjadi. 10 Contoh dari PBO adalah bila dua atau lebih venturer menggabungkan operasi, sumber daya dan keahliannya dalam rangka memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan bersama suatu produk tertentu, misalnya pesawat terbang. Proses produksi komponen pesawat tertentu dilakukan oleh masing- masing venturer. Setiap venturer memikul biayanya sendiri dan memperoleh bagian dari hasil penjualan pesawat terbang sesuai dengan cara pembagian yang telah disepakati dalam perjanjian kontraktual. 11 Sehubungan dengan bagian partisipasi (interest) venturer pada PBO, setiap venturer membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya masing- masing: (a) aktiva yang dikendalikannya sendiri dan kewajiban yang timbul atas aktivitasnya sendiri; dan (b) beban (expenses) yang terjadi atas aktivitasnya sendiri dan bagiannya (its share) atas pendapatan bersama dari penjualan barang dan jasa oleh joint ventures tersebut.
  • 5. PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN ASET 5 of 10 12 Laporan keuangan tersendiri untuk joint venture wajib disusun apabila jumlahnya material dan proyek kerja sama diselesaikan dalam jangka panjang. Jenis, bentuk dan isi laporan keuangan disesuaikan dengan kebutuhan venturer dan perjanjian kontraktual . Pengendalian Bersama Aset (Jointly Controlled Assets) 13 Dalam Pengendalian Bersama Aset (PBA), para venturer melakukan pengendalian bersama dan kepemilikan bersama atas satu atau lebih aset yang diserahkan oleh venturer, atau dibeli untuk digunakan dalam melaksanakan kegiatan joint venture. Aset tersebut digunakan untuk menghasilkan keuntungan bagi para venturer. Masing- masing venturer dapat mengambil bagiannya (its share) atas output yang dihasilkan oleh aset tersebut dan masing- masing memikul bagiannya atas beban yang terjadi . 14 Dalam pelaksanaan joint ventures semacam ini; tidak perlu didirikan suatu perseroan terbatas, firma, atau bagian usaha lain. Masing- masing venturer dapat menikmati bagiannya atas hasil pemanfaatan aset tersebut pada masa mendatang melalui bagiannya dalam pengendalian bersama aset tersebut. 15 Banyak aktivitas dalam industri penambangan minyak, gas dan mineral yang dilaksanakan melalui PBA; misalnya, beberapa perusahaan minyak dapat mengendalikan dan mengoperasikan bersama saluran minyak (oil pipeline). Masing- masing venturer menggunakan saluran tersebut untuk mengangkut produknya dan memikul bagiannya atas beban pengoperasian saluran tersebut dalam proporsi yang telah disetujui. Contoh lain pengendalian bersama aset adalah bila dua perusahaan mengendalikan bersama suatu properti, masing- masing venturer mendapat bagian atas pendapatan sewa dan memikul bagiannya atas beban yang terjadi. 16 Sehubungan dengan bagian partisipasi (interest) venturer dalam pengendalian bersama aset, setiap venturer membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya masing- masing: (a) bagiannya (share) atas aset yang dikendalikan bersama, diklasifikasikan menurut sifat dari aset tersebut, bukan sebagai investasi. Sebagai contoh bagiannya atas saluran minyak diklasifikasikan sebagai aktiva tetap. (b) setiap kewajiban yang menjadi tanggungannya sendiri, misalnya pinjaman bank yang digunakannya untuk membiayai partisipasinya pada joint venture; (c) bagiannya (share) atas setiap kewajiban bersama yang ditanggung bersama oleh para para venturer sehubungan dengan joint ventures; (d) bagiannya (share) atas output joint ventures, dan bagiannya atas beban bersama yang terjadi pada joint ventures tersebut; dan (e) beban yang menjadi tanggungannya sendiri sehubungan dengan partisipasinya dalam joint ventures, misalnya bunga atas pinjaman bank yang digunakan untuk membiayai partisipasinya pada joint venture.
  • 6. PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN ASET 6 of 10 17 Perlakuan akuntansi PBA mencerminkan substansi dan realitas ekonomi dan bentuk formal joint ventures. Pembukuan tersendiri untuk joint ventures tersebut dapat dibatasi misalnya pada beban bersama yang terjadi yang akhirnya harus ditanggung bersama oleh para para venturer sesuai dengan pembagian yang telah disepakati. Laporan keuangan tersendiri wajib disusun untuk joint ventures tersebut apabila jumlahnya material dan proyek kerja sama diselesaikan dalam jangka panjang. Jenis, bentuk dan isi laporan keuangan disesuaikan dengan kebutuhan venturer dan perjanjian kontraktual. Transaksi antara venturer dan Joint Ventures 18 Apabila venturer menyerahkan atau menjual suatu aset kepada joint ventures, pengakuan keuntungan atau kerugian harus merefleksikan substansi dari transaksi tersebut. Apabila aset tersebut masih dalam penguasaan joint venture, dan venturer telah mentransfer resiko dan manfaat yang signifikan atas aset tersebut, maka venturer tersebut hanya mengakui keuntungan penjualan sebesar bagian partisipasi (interest) venturer lainnya. Venturer harus mengakui seluruh kerugian apabila akibat penyerahan atau penjualan aset tersebut terdapat bukti terjadinya penurunan nilai realisasi neto (net realisable value) aktiva lancar atau penurunan yang tidak bersifat sementara (other than temporary) nilai tercatat (carrying amount) aset jangka panjang. 19 Apabila venturer membeli aset dari suatu joint ventures, venturer tidak boleh mengakui bagiannya baik atas keuntungan maupun kerugian joint ventures dari transaksi tersebut sampai saat aset tersebut dijual oleh venturer kepada pihak lain yang independen. Apabila akibat pembelian aset tersebut terdapat bukti bahwa terjadi penurunan nilai realisasi neto (net realisable value) aktiva lancar atau penurunan yang tidak bersifat sementara (other than temporary) nilai tercatat (carrying amount} aset jangka panjang, maka venturer harus mengakui segera bagiannya atas kerugian tersebut. Pelaporan Bagian Partisipasi (Interest) dalam laporan Keuangan Investor 20 Bagian partisipasi (interest) investor dalam suatu joint venture, yang tidak ikut melakukan joint control, diperlakukan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi, atau jika investor mempunyai pengaruh signifikan, diperlakukan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi. Operator Joint Ventures 21 Satu atau lebih venturer dapat bertindak sebagai operator atau manajer dari suatu joint ventures. Kepada operator biasanya dibayarkan suatu imbalan (management fee) untuk pelaksanaan tugas tersebut. Imbalan tersebut dipertanggungjawabkan joint ventures sebagai beban dan sebaliknya diakui oleh
  • 7. PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN ASET 7 of 10 operator sebagai pendapatan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 tentang Pendapatan. Pengungkapan 22 Venturer harus mengungkapkan jumlah agregat dari kontinjensi berikut ini, terpisah dari kontinjensi lainnya dari venturer: (a) setiap kontinjensi yang timbul akibat bagian partisipasi (interest) venturer pada joint ventures dan bagiannya atas kontinjensi yang timbul akibat tindakannya yang dilakukan secara bersama-sama dengan para venturer lainnya; (b) bagiannya atas kontinjensi joint ventures apabila venturer tersebut ikut bertanggung jawab atas kontinjensi tersebut; dan (c) kontinjensi yang timbul karena venturer ikut menanggung kewajiban venturer lainnya. 23 Venturer harus mengungkapkan jumlah agregat ko mitmen berikut ini, terpisah dari komitmen lainnya dari venturer: (a) komitmen modal/finansial venturer sehubungan dengan bagian partisipasinya (interest) pada joint ventures dan penyetoran atau penyetoran modal yang telah dilakukannya pada joint ventures; (b) bagiannya atas komitmen modal/finansial yang dibuat oleh joint ventures. 24 Agar pemakai laporan keuangan venturer memperoleh pemahaman yang jelas mengenai aktivitasnya; venturer harus mengungkapkan daftar dan deskripsi bagian partisipasinya (interest) yang signifikan pada joint ventures.
  • 8. PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN ASET 8 of 10 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI (INTEREST) DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN ASET (JOINTLY CONTROLLED OPERATIONS AND JOINTLY CONTROLLED ASSET) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 12 terdiri dari paragraf 25-34. Pernyataan ini harus dibaca dalam konteks paragraf 1-24. Pelaporan Badan Partisipasi (Interest) pada Pengendalian Bersama Operasi (Jointly Controlled Operations) 25 Sehubungan dengan bagian partisipasinya pada PBO, venturer harus membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya: (a) aset yang dikendalikannya sendiri dan kewajiban yang timbul atas aktivitasnya sendiri; dan (b) beban yang terjadi oleh venturer sendiri dan bagiannya atas pendapatan yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa oleh joint ventures. 26 Laporan keuangan tersendiri untuk joint venture wajib disusun apabila jumlahnya material dan proyek kerja sama diselesaikan dalam jangka panjang. Jenis, bentuk dan isi laporan keuangan disesuaikan dengan kebutuhan venturer dan perjanjian kontraktual . Pelaporan Bagian Partisipasi (Interest) pada Pengendalian Bersama Aset 27 Sehubungan dengan bagian partisipasinya pada PBA, venturer harus membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya: (a) bagiannya (interest) atas aset yang dikendalikan bersama, diklasifikasikan menurut sifat dari aset tersebut; (b) kewajiban yang timbul dan menjadi kewajiban venturer sendiri; (c) bagiannya atas kewajiban bersama yang timbul bersama sama dengan venturer lain sehubungan dengan joint ventures; (d) bagiannya atas output joint ventures, dan bagiannya atas beban bersama joint ventures tersebut; dan (e) beban yang terjadi yang menjadi tanggungan venturer sendiri yang berkaitan dengan bagian partisipasinya (interest) dalam joint ventures. Apabila penerapan metode proportionate consolidation tersebut di atas tidak praktis untuk diterapkan, maka venturer dapat menggunakan metode ekuitas (equity method) untuk membukukan dan menyajikan partisipasinya pada PBA.
  • 9. PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN ASET 9 of 10 28 Laporan keuangan tersendiri wajib disusun untuk joint ventures tersebut apabila jumlahnya material dan proyek kerja sama diselesaikan dalam jangka panjang. Jenis, bentuk dan isi laporan keuangan disesuaikan dengan kebutuhan venturer dan perjanjian kontraktual. Transaksi antara Venturer dan Joint Ventures 29 Apabila venturer menyerahkan atau menjual suatu dengan kebutuhan venturer dan perjanjian kontraktual. aset kepada joint ventures, pengakuan keuntungan atau kerugian harus merefleksikan substansi dari transaksi tersebut. Apabila aset tersebut masih dalam penguasaan joint venture, dan venturer telah mentransfer risiko dan manfaat yang signifikan atas aset tersebut, maka venturer tersebut hanya mengakui keuntungan penjualan sebesar bagian partisipasi (interest) venturer lainnya. Venturer harus mengakui seluruh kerugian apabila akibat penyerahan atau penjualan aset tersebut terdapat bukti terjadinya penurunan nilai realisasi neto (net realisable value) aktiva lancar atau penurunan yang tidak bersifat sementara (other than temporary) nilai tercatat (carrying amount) aset jangka panjang. 30 Apabila venturer membeli aset dari suatu joint ventures, venturer tidak boleh mengakui bagiannya baik atas keuntungan maupun kerugian joint ventures dari transaksi tersebut sampai saat aset tersebut dijual oleh venturer kepada pihak lain yang independen. Apabila akibat pembelian aset tersebut terdapat bukti bahwa terjadi penurunan nilai realisasi neto (net realisable value) aktiva lancar atau penurunan yang tidak bersifat sementara (other than temporary) nilai tercatat (carrying amount) aset jangka panjang, maka venturer harus mengakui segera bagiannya atas kerugian tersebut. Pelaporan Bagian Partisipasi (Interest) dalam Laporan Keuangan Investor 31 Bagian partisipasi (interest) investor dalam suatu joint venture, yang tidak ikut melakukan joint control, diperlakukan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi, atau jika investor mempunyai pengaruh signifikan, diperlakukan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi. Operator Joint Ventures 32 Operator atau manajer suatu joint ventures mempertanggungjawabkan imbalan (management fee) yang diterimanya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 tentang Pendapatan. Pengungkapan 33 Venturer harus mengungkapkan jumlah agregat dari kontinjensi berikut ini, terpisah dari kontinjensi lainnya dari venturer: (a) setiap kontinjensi yang timbul akibat bagian partisipasi (interest) venturer pada joint ventures dan bagiannya atas kontinjensi yang timbul akibat tindakannya yang dilakukan secara bersama-sama dengan para venturer lainnya;
  • 10. PSAK No. 12 PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI BAGIAN PARTISIPASI DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI DAN ASET 10 of 10 (b) bagiannya atas kontinjensi joint ventures dimana venturer tersebut ikut bertanggung jawab; dan (c) kontinjensi yang timbul karena venturer ikut menanggung kewajiban venturer lainnya. 34 Venturer harus mengungkapkan jumlah agregat komitmen berikut ini, terpisah dari komitmen lainnya dari venturer: (a) komitmen modal/finansial venturer sehubungan dengan bagian partisipasinya (interest) pada joint ventures dan penyetoran atau penyetoran modal yang telah dilakukannya pada joint ventures; (b) bagiannya atas komitmen modal/finansial yang dibuat oleh joint ventures. 35 Agar pemakai laporan keuangan venturer memperoleh pemahaman yang jelas mengenai aktivitasnya, venturer harus mengungkapkan daftar dan deskripsi bagian partisipasinya (interest) yang signifikan pada joint ventures. Tanggal Efektif 36 Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995. Penerapan lebih dini dianjurkan.