SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
ANALISIS PROTEKSI SAMBARAN PETIR EKSTERNAL MENGGUNAKAN
METODE COLLECTION VOLUMESTUDI KASUS GEDUNG FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
Petir merupakan suatu fenomena alam berupa gelombang elektromagnetik
dengan arus dan tegangan yang sangat tinggi yang bermula dari ionisasi
hingga loncatan muatan dari awan ke tanah atau sebaliknya. Akibat dari sifat
petir yang selalu melepaskan muatan dari awan ke benda yang terdekat
dengan awan, menyebabkan suatu obyek dengan ketinggian yang besar
akan memiliki probabilitas yang besar pula disambar oleh petir. Wilayah
Indonesia pada umumnya memiliki curah hujanyang cukup tinggi dan
jumlah yang besar, menurut Iso kraunik level (IKL) besarnya yaitu 30 sampai
dengan 120. Hal ini disebabkan karena letak geografis yang berpengaruh
pada cuaca, musim, gerakan massa udara di atmosfer, kondisi udara dan
kondisi permukaan tanah/bumi berikut analisa Data IKL dan Data Hari
Guruh untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. (sumber :Badan
metorologi dan geofisika)
PENDAHULUAN
Bagaimana menerapkan dan menganalisis metode collection volume
pada proteksi petir eksternal untuk melindungi bangunan atau
gedung dari sambaran petir langsung?
RUMUSAN MASALAH
 Tujuan Umum
Membuat desain metode proteksi petir yang handal dan se-efisien mungkin.
 Tujuan Khusus
menerapkan dan menganalisis metode collection volume pada proteksi petir eksternal untuk
melindungi bangunan atau gedung dari sambaran petir langsung.
TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
kita dapat mendesain tata letak sistem proteksi petir yang efisien dan handal pada
gedung-gedung di wilayah Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
MANFAAT PENELITIAN
sistem proteksi petir secara umum dibagi menjadi 2 yaitu antara lain :
a. Sistem Proteksi Eksternal
Sistem ini berfungsi untuk melindungi bangunan beserta isinya dari sambaran langsung petir yaitu
menyalihkan kemudian menangkap sambaran petir tersebut ke daerah yang lebih aman dan
menyalurkan arus petir ke tanah.
b. Sistem Proteksi Internal Sistem ini berfungsi untuk melindungi bangunan dari sambaran tidak
langsung petir yaitu induksi medan magnetik yang ditimbulkan arus petir yang akan di tanahkan.
KERANGKA TEORITIK
Ada beberapa macam metode perancangan sistem proteksi petir eksternal yang biasa digunakan
hingga dewasa ini antara lain yaitu:
a.Metode Sudut Lindung perlindungan merupakan metode pertama kali yang diperkenalkan .
Setelah Benjamin Franklin menemukan Franklin rod, yaitu alat proteksi petir berupa kerucut
tembaga dengan daerah perlindungan berupa kerucut imajiner. Pada umumnya Franklin
roddipasang pada pipa besi (dengan tinggi 1-3 meter) agar memperbesar area
perlindungannya.Semakin jauh suatu bangunan atau struktur dari Franklin rod maka semakin
lemah perlindungan di dalam daerah perlindungan tersebut.
b. Sangkar Faraday (Faraday Cage) merupakan kombinasi antara finial dengan penghantar
penyalur atau struktur metal pada bangunan yang membentuk suatu kesatuan sehingga
membentuk sangkar. Metode sangkar Faraday hadir untuk mengatasi kelemahan Franklin
Rod karenaadanya daerah yang tidak terlindungi dan daerah perlindungan melemah bila
jarak makin jauh dari Franklin Rod-nya. Sangkar Faraday mempunyai sistem dan sifat seperti
Franklin Rod, tapi pemasangannya di seluruh permukaan atap dengan tinggi tiang yang
lebih rendah.
c. Aplikasi MPPST yang paling sering digunakan saat ini adalah metode bola berguling.
Untuk mengaplikasikanmetode ini, menggunakan bola khayal yang memiliki radius 45m
(150 ft), lalu digulingkan melalui permukaan bangunan yang hendak diproteksi. Keuntungan
dari metode ini adalah metode ini cukup mudah untuk bisaditerapkan, namun cukup
sulit untuk dapat dilakukandengan tangan karena gambar rancangannya dalam bentuk
tiga dimensi. Sehingga membutuhkan perangkatlunak model numerik 3D yang canggih.
Permasalahan metode ini adalah mengasumsikan besar dari kemungkinan sambaran
pertama sama di semua contact point pada bangunan. Sehingga untuk kemungkinan besar
arus sambaran petir memiliki harga jarak sambaran yang konstan untuk berbagai ketinggian
bangunan atau struktur. Sehingga ketika suatu titik pada bangunandengan intensifikasi
medan listrik yang signifikan diluar area dianggap area proteksinya
Batasan-batasan metode collection volume dapat ditentukan melalui:
a. Downward leader atau kemungkinan puncak arus sambaran petir, dimana
berkaitan erat dengan tinggibangunan (lebih khusus lagi, faktor intensitas
medan), yang menentukan jarak sambaran permukaan.
b. Perbandingan atau rasio antara kecepatan downward leaderterhadap
kecepatan upward leader.
c. Keadaan atmosfer. Perkembangan perintis sambaran petir dan arah
rambatan sambaran dipengaruhi oleh medan listrik dan distribusi potensial
antara awan petir dan permukaan tanah.
Setelah melakukan perhitungan melalui tahapan-tahapan penentuan letak
terminal udara dengan menggunakan metode collection volume, maka
didapatkan data-data jarak sambaran, maximum lateral displacement, collection
volumedan sudut perlindungan yang akan dijadikan acuan dalam menentukan
letak terminal udara pada gedunggedung yang ada di Fakultas Teknik Universitas
Indonesia.
HASIL PENGOLAHAN DATA
Dari desain peletakan terminal udara pada gambar (5.1) hingga (5.7) ternyata
gedung-gedung di FTUI memiliki kebutuhan proteksi eksternal yang berbeda-beda.
Jarak sambaran yang digunakan dalam menentukan besar collection volume ketika
arus petir 10kA, karena volume yang paling efisien adalah ketika memenuhi standar
minimum level proteksi dan keamanan orang disekitardengan biaya seminimum
mungkin. Dari analisa yang telah dipaparkan diatas dalam menerapkan metode
collection volume, terlihat bahwa sistem proteksi eksternal yang hingga saat ini
terpasang pada gedung-gedung di fakultas teknik dinilai tidakefisien. Peletakan terminal
udara yang berlebihan merupakan hal yang sia-sia. Terdapat juga terminal udara yang
rusak atau patah pada gedung departemen teknik kimia tidak dilakukan perbaikan.
Pemasangan terminal udara berdasarkan tingkat ke-efisienan terburuk ada pada
gedung departemen mesin, arsitektur, dan metalurgi yang memiliki 9 terminal udara
terpasang sementara menurut metodecollection volume hanya membutuhkan 4
terminal udara. Dan pemasangan terminal udara terbaik ada pada menara RTC yaitu
1 terminal udara. Pemasangan terminal udara pada menara RTC dinilai efektif dan
efisien karena memiliki attactive area yang terbesar di wilayah FTUI, sehingga memiliki
kemungkinan tersambar petir lebihbesar
Metode collection volume telah merujuk kepada suatu desain penentuan
letak pemasangan terminal udara pada gedung-gedung di Fakultas Teknik
Universitas Indonesia sesuai gambar (5.1) hingga (5.8). terlihat pada tabel 5.1 :
KESIMPULAN
1. Besar jarak sambaran berdasarkan metode collection volume dipengaruhi oleh
besarnya kuat arus petir, sudut datang petir, dan tinggi bangunanyang akan diproteksi.
2. Jarak sambaran terbesar di FTUI ada pada menara RTC sebesar 72,35 m dan jarak
sambaran terkecil ada pada gedung departemen teknik sipil sebesar 33,51 m namun
sudut perlindungan terbesar ada pada gedung teknik sipil sebesar 58,4o dan sudut
perlindungan terkecil ada pada menara RTC sebesar 30,9o.
3. Berbeda dengan metode konvensional dan bola berguling, besar sudut perlindungan
volume suatu bangunan berdasarkan metode collection volumedipengaruhi oleh
ketinggian bangunan dan besar arus petir.
4. Pemasangan proteksi terminal udara pada gedung di wilayah FTUI dinilai tidak efisien,
karena jumlah terminal udara terpasang pada bangunan lebih banyak daripada
perhitungan dan analisa melalui metode collection volume.
5. Sistem proteksi eksternal pada gedung-gedung dan struktur di wilayah FTUI sudah
memerlukan perawatan dan evaluasi unjuk kerjanya untuk selanjutnya menerapkan
metode yang up-to-date dalam hal ini metode collection volume.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Iwa Garniwa M.K, "Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan", (Depok: Laboratorium
Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (LTTPL))
[2] T. Horvarth, "Rolling Sphere-Theory and Application," 25th ICLP, 2000 : hal 301-305
[3] Z.A Hartono, I Robiah, "The Collection SurfaceConcept As a Reliable Method for Predicting
The Lightning Strike Location," 25th ICLP, Greece, 2000: hal 328-333
[4] F.D'Alessandro, J.R Gumley, "The Development of The Three Dimensional "COLLECTION
VOLUME METHOD" as an Improves Electrogeometric Model for The Protection of Structures,"
25th ICLP, 2000 : hal 311-317
[5] N.I. Petrov, G.N Petrov, R.T Waters, "Determination of Attractive-Area and Collection
Volume of Earthed Structure," 25th ICLP,Greece, 2000 : hal 374-379
[6] Syamsir Abduh, "Fenomena Petir", Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti,2004.
[7] Syakur, Abdul, "Sistem Proteksi Penangkal Petirpada Gedung Widya Puraya," Jurnal Teknik
Elektro Fakultas Teknik UNDIP, Juni 2006: hal 35-39
[8] Proctor, D.E., 1971, A hyperbolic system for obtaining VHF radio pictures of lightning, J.
Geophys. Res., 76, 1478-1489
[9] IEC,"Assessment of The Risk of Damage due to Lightning". IEC No.1662, Desember 1995.
[10]ww.jstor.org/stable/52774?seq=4&Search=yes&term=%22n+i+petrov+%22&
list=hide&searchUri=%2Faction%2FdoBasicSearch%3FSearch%3DSearch%26Query%3Dau%3A
%2522N.%2520I.%2520Petrov%2522&item=2&ttl=2&returnArticleService=showArticle
[11]F.D'alessandro," A Modern Perspective on DirectStrike Lightning Protection",ERICO
lightning Technologies, Australia.
[12] N.I. Petrov,R.T. Waters, Determination of the striking distance of lightning to earthed
structures. Proc. Roy. Soc. A, 1995, v.450, 589-601
[13] NFPA 780,” Standard for the installation of lightning protection systems”. Quincy 2000.
[14] R.Zoro ,W.Arismunandar, “Ancaman impuls elektromagnetik dari petir pada instalasi
berbasiskan elektronik dalam industri dengan teknologi maju di Indonesia,”PT Lapi
Elpatsindo.
[15] R.Zoro, R. Mefiardhi, “ Statistik data petir dari sistem deteksi petir: Pemanfaatannya
sebagai data petir lokal untuk pemakaian engineering?”, Bandung: ITB.
[16]Indriani, Astried, “Evaluasi sistem proteksi petir konvensional gedung bertingkat
(Perkantoran) studi kasus rektorat Universitas Indonesia,” Departemen Elektro UI, Depok:2001.

More Related Content

What's hot

Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)Ellan Syahnoorizal Siregar
 
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjaPedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjaAzha Laramdrawisec
 
TEORI DASAR KECELAKAAN KERJA.ppt
TEORI DASAR KECELAKAAN KERJA.pptTEORI DASAR KECELAKAAN KERJA.ppt
TEORI DASAR KECELAKAAN KERJA.pptRSARCGK
 
7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran
7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran
7. kimia api & dasar pemadaman kebakaranWinarso Arso
 
Teknisi k3 listrik
Teknisi k3 listrik Teknisi k3 listrik
Teknisi k3 listrik Eko Kiswanto
 
SMK3 - sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja PP No 50 tahun 2012
SMK3 -  sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja PP No 50 tahun 2012SMK3 -  sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja PP No 50 tahun 2012
SMK3 - sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja PP No 50 tahun 2012Ekhsan Hari Nuryanto
 
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku karAnalisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku karaad_subaru
 
Analisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerjaAnalisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerjaBarry Dh
 
K3 untuk listrik
K3 untuk listrikK3 untuk listrik
K3 untuk listrikIvan Irfun
 
Perencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratPerencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratHerry Prakoso
 
Instalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrantInstalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrantAmirul AmMu
 

What's hot (20)

Laporan k3
Laporan k3Laporan k3
Laporan k3
 
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)
 
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjaPedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
 
Perancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoran
Perancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoranPerancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoran
Perancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoran
 
TEORI DASAR KECELAKAAN KERJA.ppt
TEORI DASAR KECELAKAAN KERJA.pptTEORI DASAR KECELAKAAN KERJA.ppt
TEORI DASAR KECELAKAAN KERJA.ppt
 
7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran
7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran
7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran
 
Teknisi k3 listrik
Teknisi k3 listrik Teknisi k3 listrik
Teknisi k3 listrik
 
SMK3 - sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja PP No 50 tahun 2012
SMK3 -  sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja PP No 50 tahun 2012SMK3 -  sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja PP No 50 tahun 2012
SMK3 - sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja PP No 50 tahun 2012
 
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku karAnalisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
 
K3 mekanik
K3 mekanikK3 mekanik
K3 mekanik
 
Analisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerjaAnalisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerja
 
K3 untuk listrik
K3 untuk listrikK3 untuk listrik
K3 untuk listrik
 
Training apar
Training aparTraining apar
Training apar
 
Sistem penangkal petir
Sistem penangkal petirSistem penangkal petir
Sistem penangkal petir
 
K3 PADA PENGGALIAN
K3 PADA PENGGALIANK3 PADA PENGGALIAN
K3 PADA PENGGALIAN
 
Pencahayaan
PencahayaanPencahayaan
Pencahayaan
 
Presentasi k3 listrik renita dkk
Presentasi k3 listrik renita dkkPresentasi k3 listrik renita dkk
Presentasi k3 listrik renita dkk
 
Perencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratPerencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap Darurat
 
01. keselamatan kerja
01. keselamatan kerja01. keselamatan kerja
01. keselamatan kerja
 
Instalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrantInstalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrant
 

Viewers also liked

Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]
Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]
Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]Rismail Smile
 
k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008
k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008
k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008Al Marson
 
Sosialisasi K2/K3 Listrik
Sosialisasi K2/K3 ListrikSosialisasi K2/K3 Listrik
Sosialisasi K2/K3 Listriksuheri034
 
K3 listrik ppt
K3 listrik pptK3 listrik ppt
K3 listrik pptzara vho
 
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoIdentifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoAl Marson
 
Pengawasan K3 Listrik
Pengawasan K3 ListrikPengawasan K3 Listrik
Pengawasan K3 ListrikAl Marson
 

Viewers also liked (8)

Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]
Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]
Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]
 
k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008
k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008
k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008
 
Sosialisasi K2/K3 Listrik
Sosialisasi K2/K3 ListrikSosialisasi K2/K3 Listrik
Sosialisasi K2/K3 Listrik
 
Katalog Safety Poster - Agustus 2015
Katalog Safety Poster - Agustus 2015Katalog Safety Poster - Agustus 2015
Katalog Safety Poster - Agustus 2015
 
K3 listrik ppt
K3 listrik pptK3 listrik ppt
K3 listrik ppt
 
Dasar K3
Dasar K3Dasar K3
Dasar K3
 
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoIdentifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
 
Pengawasan K3 Listrik
Pengawasan K3 ListrikPengawasan K3 Listrik
Pengawasan K3 Listrik
 

Similar to Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volume Studi Kasus Gedung Fakultas Teknik Universitas Indonesia

KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptxKELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptxAnggriawanReza
 
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptxKELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptxPemasaranPelayananPe
 
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)Satria Manggala
 
MAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAH
MAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAHMAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAH
MAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAHHastih Leo
 
Pkm p perbandingan tembaga emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...
Pkm p perbandingan tembaga  emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...Pkm p perbandingan tembaga  emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...
Pkm p perbandingan tembaga emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...Dony Afriansyah
 
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2Sylvester Saragih
 
87 Prinsip Dasar Proteksi Petir.ppt
87 Prinsip Dasar Proteksi Petir.ppt87 Prinsip Dasar Proteksi Petir.ppt
87 Prinsip Dasar Proteksi Petir.pptErwin196998
 
Thunder Hazard 2022
Thunder Hazard 2022Thunder Hazard 2022
Thunder Hazard 2022Erwin196998
 

Similar to Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volume Studi Kasus Gedung Fakultas Teknik Universitas Indonesia (20)

Ppt magang .pptx
Ppt magang .pptxPpt magang .pptx
Ppt magang .pptx
 
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptxKELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
 
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptxKELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
 
GROUNDING_SYSTEM.pdf
GROUNDING_SYSTEM.pdfGROUNDING_SYSTEM.pdf
GROUNDING_SYSTEM.pdf
 
Petir
PetirPetir
Petir
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
 
MAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAH
MAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAHMAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAH
MAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAH
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
Pkm p perbandingan tembaga emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...
Pkm p perbandingan tembaga  emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...Pkm p perbandingan tembaga  emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...
Pkm p perbandingan tembaga emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...
 
Dokumen.tips sni 03-6389-2000
Dokumen.tips sni 03-6389-2000Dokumen.tips sni 03-6389-2000
Dokumen.tips sni 03-6389-2000
 
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
 
KOORDINASI ISOLASI
KOORDINASI ISOLASIKOORDINASI ISOLASI
KOORDINASI ISOLASI
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
87 Prinsip Dasar Proteksi Petir.ppt
87 Prinsip Dasar Proteksi Petir.ppt87 Prinsip Dasar Proteksi Petir.ppt
87 Prinsip Dasar Proteksi Petir.ppt
 
Bab iv intalasi penyalur petir
Bab iv intalasi penyalur petirBab iv intalasi penyalur petir
Bab iv intalasi penyalur petir
 
Thunder Hazard 2022
Thunder Hazard 2022Thunder Hazard 2022
Thunder Hazard 2022
 
Zoro1
Zoro1Zoro1
Zoro1
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volume Studi Kasus Gedung Fakultas Teknik Universitas Indonesia

  • 1. ANALISIS PROTEKSI SAMBARAN PETIR EKSTERNAL MENGGUNAKAN METODE COLLECTION VOLUMESTUDI KASUS GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
  • 2. Petir merupakan suatu fenomena alam berupa gelombang elektromagnetik dengan arus dan tegangan yang sangat tinggi yang bermula dari ionisasi hingga loncatan muatan dari awan ke tanah atau sebaliknya. Akibat dari sifat petir yang selalu melepaskan muatan dari awan ke benda yang terdekat dengan awan, menyebabkan suatu obyek dengan ketinggian yang besar akan memiliki probabilitas yang besar pula disambar oleh petir. Wilayah Indonesia pada umumnya memiliki curah hujanyang cukup tinggi dan jumlah yang besar, menurut Iso kraunik level (IKL) besarnya yaitu 30 sampai dengan 120. Hal ini disebabkan karena letak geografis yang berpengaruh pada cuaca, musim, gerakan massa udara di atmosfer, kondisi udara dan kondisi permukaan tanah/bumi berikut analisa Data IKL dan Data Hari Guruh untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. (sumber :Badan metorologi dan geofisika) PENDAHULUAN
  • 3. Bagaimana menerapkan dan menganalisis metode collection volume pada proteksi petir eksternal untuk melindungi bangunan atau gedung dari sambaran petir langsung? RUMUSAN MASALAH
  • 4.  Tujuan Umum Membuat desain metode proteksi petir yang handal dan se-efisien mungkin.  Tujuan Khusus menerapkan dan menganalisis metode collection volume pada proteksi petir eksternal untuk melindungi bangunan atau gedung dari sambaran petir langsung. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
  • 5. kita dapat mendesain tata letak sistem proteksi petir yang efisien dan handal pada gedung-gedung di wilayah Fakultas Teknik Universitas Indonesia. MANFAAT PENELITIAN
  • 6. sistem proteksi petir secara umum dibagi menjadi 2 yaitu antara lain : a. Sistem Proteksi Eksternal Sistem ini berfungsi untuk melindungi bangunan beserta isinya dari sambaran langsung petir yaitu menyalihkan kemudian menangkap sambaran petir tersebut ke daerah yang lebih aman dan menyalurkan arus petir ke tanah. b. Sistem Proteksi Internal Sistem ini berfungsi untuk melindungi bangunan dari sambaran tidak langsung petir yaitu induksi medan magnetik yang ditimbulkan arus petir yang akan di tanahkan. KERANGKA TEORITIK
  • 7. Ada beberapa macam metode perancangan sistem proteksi petir eksternal yang biasa digunakan hingga dewasa ini antara lain yaitu: a.Metode Sudut Lindung perlindungan merupakan metode pertama kali yang diperkenalkan . Setelah Benjamin Franklin menemukan Franklin rod, yaitu alat proteksi petir berupa kerucut tembaga dengan daerah perlindungan berupa kerucut imajiner. Pada umumnya Franklin roddipasang pada pipa besi (dengan tinggi 1-3 meter) agar memperbesar area perlindungannya.Semakin jauh suatu bangunan atau struktur dari Franklin rod maka semakin lemah perlindungan di dalam daerah perlindungan tersebut. b. Sangkar Faraday (Faraday Cage) merupakan kombinasi antara finial dengan penghantar penyalur atau struktur metal pada bangunan yang membentuk suatu kesatuan sehingga membentuk sangkar. Metode sangkar Faraday hadir untuk mengatasi kelemahan Franklin Rod karenaadanya daerah yang tidak terlindungi dan daerah perlindungan melemah bila jarak makin jauh dari Franklin Rod-nya. Sangkar Faraday mempunyai sistem dan sifat seperti Franklin Rod, tapi pemasangannya di seluruh permukaan atap dengan tinggi tiang yang lebih rendah.
  • 8. c. Aplikasi MPPST yang paling sering digunakan saat ini adalah metode bola berguling. Untuk mengaplikasikanmetode ini, menggunakan bola khayal yang memiliki radius 45m (150 ft), lalu digulingkan melalui permukaan bangunan yang hendak diproteksi. Keuntungan dari metode ini adalah metode ini cukup mudah untuk bisaditerapkan, namun cukup sulit untuk dapat dilakukandengan tangan karena gambar rancangannya dalam bentuk tiga dimensi. Sehingga membutuhkan perangkatlunak model numerik 3D yang canggih. Permasalahan metode ini adalah mengasumsikan besar dari kemungkinan sambaran pertama sama di semua contact point pada bangunan. Sehingga untuk kemungkinan besar arus sambaran petir memiliki harga jarak sambaran yang konstan untuk berbagai ketinggian bangunan atau struktur. Sehingga ketika suatu titik pada bangunandengan intensifikasi medan listrik yang signifikan diluar area dianggap area proteksinya
  • 9. Batasan-batasan metode collection volume dapat ditentukan melalui: a. Downward leader atau kemungkinan puncak arus sambaran petir, dimana berkaitan erat dengan tinggibangunan (lebih khusus lagi, faktor intensitas medan), yang menentukan jarak sambaran permukaan. b. Perbandingan atau rasio antara kecepatan downward leaderterhadap kecepatan upward leader. c. Keadaan atmosfer. Perkembangan perintis sambaran petir dan arah rambatan sambaran dipengaruhi oleh medan listrik dan distribusi potensial antara awan petir dan permukaan tanah.
  • 10. Setelah melakukan perhitungan melalui tahapan-tahapan penentuan letak terminal udara dengan menggunakan metode collection volume, maka didapatkan data-data jarak sambaran, maximum lateral displacement, collection volumedan sudut perlindungan yang akan dijadikan acuan dalam menentukan letak terminal udara pada gedunggedung yang ada di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. HASIL PENGOLAHAN DATA
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. Dari desain peletakan terminal udara pada gambar (5.1) hingga (5.7) ternyata gedung-gedung di FTUI memiliki kebutuhan proteksi eksternal yang berbeda-beda. Jarak sambaran yang digunakan dalam menentukan besar collection volume ketika arus petir 10kA, karena volume yang paling efisien adalah ketika memenuhi standar minimum level proteksi dan keamanan orang disekitardengan biaya seminimum mungkin. Dari analisa yang telah dipaparkan diatas dalam menerapkan metode collection volume, terlihat bahwa sistem proteksi eksternal yang hingga saat ini terpasang pada gedung-gedung di fakultas teknik dinilai tidakefisien. Peletakan terminal udara yang berlebihan merupakan hal yang sia-sia. Terdapat juga terminal udara yang rusak atau patah pada gedung departemen teknik kimia tidak dilakukan perbaikan. Pemasangan terminal udara berdasarkan tingkat ke-efisienan terburuk ada pada gedung departemen mesin, arsitektur, dan metalurgi yang memiliki 9 terminal udara terpasang sementara menurut metodecollection volume hanya membutuhkan 4 terminal udara. Dan pemasangan terminal udara terbaik ada pada menara RTC yaitu 1 terminal udara. Pemasangan terminal udara pada menara RTC dinilai efektif dan efisien karena memiliki attactive area yang terbesar di wilayah FTUI, sehingga memiliki kemungkinan tersambar petir lebihbesar
  • 19. Metode collection volume telah merujuk kepada suatu desain penentuan letak pemasangan terminal udara pada gedung-gedung di Fakultas Teknik Universitas Indonesia sesuai gambar (5.1) hingga (5.8). terlihat pada tabel 5.1 :
  • 20. KESIMPULAN 1. Besar jarak sambaran berdasarkan metode collection volume dipengaruhi oleh besarnya kuat arus petir, sudut datang petir, dan tinggi bangunanyang akan diproteksi. 2. Jarak sambaran terbesar di FTUI ada pada menara RTC sebesar 72,35 m dan jarak sambaran terkecil ada pada gedung departemen teknik sipil sebesar 33,51 m namun sudut perlindungan terbesar ada pada gedung teknik sipil sebesar 58,4o dan sudut perlindungan terkecil ada pada menara RTC sebesar 30,9o. 3. Berbeda dengan metode konvensional dan bola berguling, besar sudut perlindungan volume suatu bangunan berdasarkan metode collection volumedipengaruhi oleh ketinggian bangunan dan besar arus petir. 4. Pemasangan proteksi terminal udara pada gedung di wilayah FTUI dinilai tidak efisien, karena jumlah terminal udara terpasang pada bangunan lebih banyak daripada perhitungan dan analisa melalui metode collection volume. 5. Sistem proteksi eksternal pada gedung-gedung dan struktur di wilayah FTUI sudah memerlukan perawatan dan evaluasi unjuk kerjanya untuk selanjutnya menerapkan metode yang up-to-date dalam hal ini metode collection volume.
  • 21. DAFTAR PUSTAKA [1] Iwa Garniwa M.K, "Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan", (Depok: Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (LTTPL)) [2] T. Horvarth, "Rolling Sphere-Theory and Application," 25th ICLP, 2000 : hal 301-305 [3] Z.A Hartono, I Robiah, "The Collection SurfaceConcept As a Reliable Method for Predicting The Lightning Strike Location," 25th ICLP, Greece, 2000: hal 328-333 [4] F.D'Alessandro, J.R Gumley, "The Development of The Three Dimensional "COLLECTION VOLUME METHOD" as an Improves Electrogeometric Model for The Protection of Structures," 25th ICLP, 2000 : hal 311-317 [5] N.I. Petrov, G.N Petrov, R.T Waters, "Determination of Attractive-Area and Collection Volume of Earthed Structure," 25th ICLP,Greece, 2000 : hal 374-379 [6] Syamsir Abduh, "Fenomena Petir", Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti,2004. [7] Syakur, Abdul, "Sistem Proteksi Penangkal Petirpada Gedung Widya Puraya," Jurnal Teknik Elektro Fakultas Teknik UNDIP, Juni 2006: hal 35-39 [8] Proctor, D.E., 1971, A hyperbolic system for obtaining VHF radio pictures of lightning, J. Geophys. Res., 76, 1478-1489
  • 22. [9] IEC,"Assessment of The Risk of Damage due to Lightning". IEC No.1662, Desember 1995. [10]ww.jstor.org/stable/52774?seq=4&Search=yes&term=%22n+i+petrov+%22& list=hide&searchUri=%2Faction%2FdoBasicSearch%3FSearch%3DSearch%26Query%3Dau%3A %2522N.%2520I.%2520Petrov%2522&item=2&ttl=2&returnArticleService=showArticle [11]F.D'alessandro," A Modern Perspective on DirectStrike Lightning Protection",ERICO lightning Technologies, Australia. [12] N.I. Petrov,R.T. Waters, Determination of the striking distance of lightning to earthed structures. Proc. Roy. Soc. A, 1995, v.450, 589-601 [13] NFPA 780,” Standard for the installation of lightning protection systems”. Quincy 2000. [14] R.Zoro ,W.Arismunandar, “Ancaman impuls elektromagnetik dari petir pada instalasi berbasiskan elektronik dalam industri dengan teknologi maju di Indonesia,”PT Lapi Elpatsindo. [15] R.Zoro, R. Mefiardhi, “ Statistik data petir dari sistem deteksi petir: Pemanfaatannya sebagai data petir lokal untuk pemakaian engineering?”, Bandung: ITB. [16]Indriani, Astried, “Evaluasi sistem proteksi petir konvensional gedung bertingkat (Perkantoran) studi kasus rektorat Universitas Indonesia,” Departemen Elektro UI, Depok:2001.