SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
GROUNDING SYSTEM
HASBULLAH, MT
Electrical engineering Dept
Oktober 2008
GROUNDING SYSTEM
 Petir adalah suatu fenomena alam, yang
pembentukannya berasal dari
terpisahnya muatan di dalam awan
cumulonimbus
 Umumnya muatan negatif terkumpul
dibagian bawah dan ini menyebabkan
terinduksinya muatan positif di atas
permukaan tanah, sehingga membentuk
medan listrik antara awan dan tanah
 Jika muatan listrik cukup besar dan kuat medan listrik di
udara dilampaui, maka terjadi pelepasan muatan berupa
petir atau
 Terjadi sambaran petir yang bergerak dengan kecepatan
cahaya dengan efek merusak yang sangat dahsyat
karena kekuatannya.
 Indonesia terletak didaerah katulistiwa yang panas dan
lembab , mengakibtkan terjadinya hari guruh (IKL) yang
sangat tinggi dibanding daerah lainnya (100 -200 hari
pertahun) , bahkan daerah cibinong sempat tercatat
pada Guiness Book of Records 1988, dengan jumlah
322 petir per tahun.
 Kerapatan sambaran petir di Indonesia juga
sangat besar yaitu 12/km2/tahun yang berarti
pada setiap luas area 1 km2 berpotensi
menerima sambaran petir sebanyak 12 kali
setiap tahunnya.
 Energy yang dihasilkan oleh satu sambaran
petir mencapai 55 kwh.
Terjadinya Petir
BAHAYA SAMBARAN PETIR
 Kerusakan harta benda dan kematian umat
manusia yang disebabkan oleh sambaran petir
di negara kita relatif tinggi.
 meninggalnya seorang petani yang sedang
bekerja di sawah sampai
 terhentinya produksi sebuah kilang minyak
penghasil devisa negara disebabkan oleh
sambaran petir baik secara langsung maupun
tidak langsung yaitu melalui radiasi, konduksi
atau induksi gelombang elektromagnetik petir.
 Ancaman sambaran petir pada peralatan
canggih perlu diwaspadai dan upaya
perlindungan terhadap instalasi, bangunan yang
berisikan peralatan elektronik seperti pada
industri, bank,instalasi penting, militer, bahkan
perorangan perlu ditingkatkan.
 Sambaran petir pada tempat yang jauh + 1,5 km
sudah dapat merusak sistem elektronika dan
peralatan, seperti instalasi komputer,
telekomunikasi kantor dan instrumentasi serta
peralatan elektornik sensetif lainnya.
PRINSIP PROTEKSI PETIR
 System proteksi petir harus mampu :
 melindungi fisik maupun peralatan dari
bahaya sambaran langsung (external
protection) dan sambaran petir tidak
langsung (internal protection)
 penyediaan grounding system yang
memadai serta terintegrasi dengan baik.
SISTEM PROTEKSI PETIR
TERPADU
SIX POINT PLAN
 Tujuan dari “SIX POINT PLAN” adalah menyiapkan sebuah
perlindungan yang sangat effective dan dapat diandalkan
terhadap serangan petir.
 1. Menangkap Petir
Dengan jalan menyediakan system penerimaan (air terminal)
yang dapat dengan cepat menyambut luncuran arus petir
 2. Menyalurkan petir
Luncuran petir yang telah ditangkap dilasurkan ke tanah/arde
secara aman tanpa mengakibatkan terjadinya loncatan listrik
(imbasan) ke bangunan atau manusia.
3. Menampung Petir
 Dengan cara membuat system pertanahan sebaik mungkin
(maximum tahanan tanah 5 ohm). Hal ini lebih di karenakan
agar arus petir yang turun dapat sepenuhnya diserap oleh
tanah dan menghindari terjadinya step potensial.
 4. Proteksi Grounding
Mencegah terjadinya loncatan yang ditimbulkan adanya
perbedaan potensial tegangan antara satu system
pentanahan dengan yang lainnya.
 5. Proteksi Jalur Power
Proteksi terhadap jalur dari power mutlak diperlukan untuk
mencegah induksi ke peralatan melalui jalur power (yang
umumnya bersumber dari jaringan listrik yang cukup jauh).
 6. Proteksi Jalur Data/ Komunikasi
Memproteksi seluruh jalur data yang melalui peralatan
telephone data dan signaling.
Perlindungan Transmisi Tenaga
Listrik dari Sambaran Petir
 Sistem Perlindungan Petir
Mengingat kerusakan akibat sambaran
petir yang cukup berbahaya, maka
muncullah usaha-usaha untuk
mengatasi sambaran petir.
Teknik penangkal petir pertama kali
ditemukan oleh Benyamin Franklin
dengan menggunakan interseptor
(terminal udara) yang dihubungkan
dengan konduktor metal ke tanah.
 Teknik penangkal petir memiliki 2 macam sistem, yaitu :
 Sistem Penangkal Petir
Sistem ini menggunakan ujung metal yang runcing sebagai
pengumpul muatan dan diletakkan pada tempat yang tinggi
sehingga petir diharapkan menyambar ujung metal tersebut terlebih
dahulu. Sistem ini memiliki kelemahan di mana apabila sistem
penyaluran arus petir ke tanah tidak berfungsi baik, maka ada
kemungkinan timbul kerusakan pada peralatan elektronik yang
sangat peka terhadap medan transien.
 Dissipation Array System (DAS)
Sistem ini menggunakan banyak ujung runcing (point discharge) di
mana tiap bagian benda yang runcing akan memindahkan muatan
listrik dari benda itu sendiri ke molekul udara di sekitarnya. Sistem
ini mengakibatkan turunnya beda potensial antara awan dengan
bumi sehingga mengurangi kemampuan awan untuk melepaskan
muatan listrik.
Sistem Perlindungan Petir Pada
Transmisi Tenaga Listrik
 Menggunakan kawat tanah (overhead groundwire) pada
saluran.
 Prinsip dari pemakaian kawat tanah ini adalah bahwa
kawat tanah akan menjadi sasaran sambaran petir
sehingga melindungi kawat phasa dengan daerah/zona
tertentu.
 Overhead groundwire yang digunakan untuk melindungi
saluran tenaga listrik, diletakkan pada ujung teratas
saluran dan terbentang sejajar dengan kawat phasa.
 Groundwire ini dapat ditanahkan secara langsung atau
secara tidak langsung dengan menggunakan sela yang
pendek.
Groundwire pada STL
Dalam melindungi kawat phasa tersebut, daerah proteksi groundwire dapat
digambarkan seperti berikut.
Gambar 1.
Daerah proteksi dengan menggunakan 1 buah groundwire
 Dari gambar 1 di atas, misalkan groundwire diletakkan
setinggi h meter dari tanah. Dengan menggunakan nilai-
nilai yang terdapat pada gambar tersebut, titik b dapat
ditentukan sebesar 2/3 h. Sedangkan zona proteksi
groundwire terletak di dalam daerah yang diarsir. Di
dalam zona tersebut, diharapkan tidak terjadi sambaran
petir langsung sehingga di daerah tersebut pula kawat
phasa dibentangkan.
 Apabila hx merupakan tinggi kawat phasa yang harus
dilindungi, maka lebar bx dapat ditentukan dalam 2
kondisi, yaitu :
 Untuk hx > 2/3 h , bx = 0,6 h (1 – hx/h)
 Untuk hx < 2/3 h , bx = 1,2 h (1 – hx/0,8h)
Proteksi dengan 2 buah
Groundwire
Gambar 2
Zona perlindungan dari penggunaan 2 buah groundwire.
 Dari gambar tersebut, apabila ho menyatakan
tinggi titik dari tanah di tengah-tengah 2
groundwire yang terlindungi dari sambaran petir,
maka ho dapat ditentukan : ho = h - s/4
 Sedangkan daerah antara 2 groundwire dibatasi
oleh busur lingkaran dengan jari-jari 5/4 s
dengan titik pusat terletak pada sumbu di
tengah-tengah 2 groundwire.
Usaha Lain Untuk Meningkatkan Performa
Perlindungan
 Memasang couplingwire di bawah kawat phasa
(konduktor yang disertakan di bawah saluran transmisi
dan dihubungkan dengan sistem pentanahan menara
listrik).
 Mengurangi resistansi pentanahan menara listrik dengan
menggunakan elektroda pentanahan yang sesuai.
 Menggunakan arester.
Usaha Lain Untuk Meningkatkan Performa
Perlindungan
 Memasang couplingwire di bawah kawat
phasa (konduktor yang disertakan di
bawah saluran transmisi dan
dihubungkan dengan sistem pentanahan
menara listrik).
 Mengurangi resistansi pentanahan
menara listrik dengan menggunakan
elektroda pentanahan yang sesuai.
 Menggunakan arester.
Proteksi Instalasi Listrik dari tegangan
Lebih akibat Petir
Persyaratan :
 Arester sedapat mungkhin pada titik
percabangan dan pada ujung-ujung saluran yg
panjang, baik saluran utama maupun saluran
cabang
 Jarak antara arester yg satu dan yg lainnya tidak
boleh melebihi 1000 m dan didaerah banyak
petir jaraknya tidak boleh lebih dari 500 m
 Jika terdapat kabel tanah sebagai bagian dari
sistem, arrester dipasang pada kedua ujung
kabel.
 Pada jaringan dgn sistem TN, arester
dipasang pada ketiga penghantar fase.
Penghantar bumi arester dihubungkan
dengan penghantar netral dan kemudian
dibumikan.
 Pada jaringan yang mengunakan sistem
TT, harus dipasang pula arester
tambahan yg menghubungkan
penghantar netral dgn bumi
 Bila penghantar netral pada tempat
pemasangan arester tersebut dibumikan,
maka arester pada penghantar netral
tidak diperlukan, tetapi pengantar
buminya harus diisolasi
 Untuk mendapatkan efek proteksi yg
baik dari arester, maka araester harus
dibumikan melalui penghantar pembumi
yg sependek-pendeknya dan dengan
resistans pembumian sekecil mungkin
 Elektrode bumi yg sudah ada, misalnya
penangkal petir dan jaringan pipa air
minum dari logam yg ditanam masih
digunakan dan memenuhi syarat, dapat
dipakai untuk pembumian arester.
 Arester yg dipasang pas SUTR
digunakan untuk membatasi teganagn
lebih, dan pada prinsipnya terdiri atas
rangkaian seri celah proteksi
 Dengan pemasangan arester maka
tegangan lebih impuls akibat petir secara
aman akan disalurkan ke bumi
Penempatan arester pada instalasi
konsumen
 Arester dipasang didekat titik masuk
instalasi rumah dan ditemapatkan
bersama dalam PHB Utama
 Arester dibumikan dengan penghantar
pembumian yang spendek mungkin dan
pembuminanya harus disatukan dengan
pembumian instalasi listrik.
Arester pada sistem Informasi
 Peralatan elektronik pada instalasi
sistem informasi seperti alat
instrumentasi, komputer dan alat
komunikasi sangat peka terhadap
pembebanan tegangan lebih dan
memerlukan proteksi dari tegangan lebih
dengan menggunakan arester khusus
 Arester tersebut dapat berupa arester isi
gas, varistor, zener diode dan
gabunganya
Proteksi saluran dan Instalasi listrik
pada bangunan
 Instalasi listrik pada bangunan yg
menggunakan instalasi petir harus
dipasang pada jarak yang cukup jauh
dari instalasi penangkal petir tersebut
 Jika tidak dapat dipenuhi instalasi listrik
disemua titik yang berdekatan denhan
instalasi penankal petir harus
dihubungkan dengan instalasi penagkal
petir melalui celah proteksi
 Pada bangunan yg mempeunyai
instalasi penangkal petir dan instalasi
listrik terdapat bahaya loncatan listrik
dari instalasi petir ke instalasi listrik.
 Tiang atap satuan listrik tidak boleh
disambung secara konduktif dengan
instalasi petir harus sekurang-kurangnya
1 meter
 Bila jarak 1 m tidak tercapai maka tiang
atap harus dihubungkan dengan
instalasi penangkal petir melalui celah
proteksi.
GROUNDING_SYSTEM.pdf

More Related Content

Similar to GROUNDING_SYSTEM.pdf

Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdfPrasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
PrasetyoPramono1
 

Similar to GROUNDING_SYSTEM.pdf (20)

KOORDINASI ISOLASI
KOORDINASI ISOLASIKOORDINASI ISOLASI
KOORDINASI ISOLASI
 
Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volum...
Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volum...Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volum...
Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volum...
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
 
Sistem penangkal petir
Sistem penangkal petirSistem penangkal petir
Sistem penangkal petir
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petir
 
Teknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggiTeknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggi
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk
 
Sistem proteksi dan aplikasi pemamfaatan PLTS.pdf
Sistem proteksi dan aplikasi pemamfaatan PLTS.pdfSistem proteksi dan aplikasi pemamfaatan PLTS.pdf
Sistem proteksi dan aplikasi pemamfaatan PLTS.pdf
 
Pentanahan netral
Pentanahan netralPentanahan netral
Pentanahan netral
 
Presentation grounding K3 Listrik
Presentation grounding K3 Listrik Presentation grounding K3 Listrik
Presentation grounding K3 Listrik
 
Bab iv intalasi penyalur petir
Bab iv intalasi penyalur petirBab iv intalasi penyalur petir
Bab iv intalasi penyalur petir
 
Bab iv intalasi penyalur petir
Bab iv intalasi penyalur petirBab iv intalasi penyalur petir
Bab iv intalasi penyalur petir
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KVTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdfPrasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
 
IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053
 
Transmisi Tenaga Listrik
 Transmisi Tenaga Listrik  Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga ListrikTransmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
59603231 1-setelan-ocr-gfr
59603231 1-setelan-ocr-gfr59603231 1-setelan-ocr-gfr
59603231 1-setelan-ocr-gfr
 

Recently uploaded

Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
adnijayautama
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang 082223109953 Jual obat aborsi
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Cytotec Asli Di jakarta
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 

Recently uploaded (20)

Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdfMATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 

GROUNDING_SYSTEM.pdf

  • 1. GROUNDING SYSTEM HASBULLAH, MT Electrical engineering Dept Oktober 2008
  • 2. GROUNDING SYSTEM  Petir adalah suatu fenomena alam, yang pembentukannya berasal dari terpisahnya muatan di dalam awan cumulonimbus  Umumnya muatan negatif terkumpul dibagian bawah dan ini menyebabkan terinduksinya muatan positif di atas permukaan tanah, sehingga membentuk medan listrik antara awan dan tanah
  • 3.  Jika muatan listrik cukup besar dan kuat medan listrik di udara dilampaui, maka terjadi pelepasan muatan berupa petir atau  Terjadi sambaran petir yang bergerak dengan kecepatan cahaya dengan efek merusak yang sangat dahsyat karena kekuatannya.  Indonesia terletak didaerah katulistiwa yang panas dan lembab , mengakibtkan terjadinya hari guruh (IKL) yang sangat tinggi dibanding daerah lainnya (100 -200 hari pertahun) , bahkan daerah cibinong sempat tercatat pada Guiness Book of Records 1988, dengan jumlah 322 petir per tahun.
  • 4.  Kerapatan sambaran petir di Indonesia juga sangat besar yaitu 12/km2/tahun yang berarti pada setiap luas area 1 km2 berpotensi menerima sambaran petir sebanyak 12 kali setiap tahunnya.  Energy yang dihasilkan oleh satu sambaran petir mencapai 55 kwh.
  • 6. BAHAYA SAMBARAN PETIR  Kerusakan harta benda dan kematian umat manusia yang disebabkan oleh sambaran petir di negara kita relatif tinggi.  meninggalnya seorang petani yang sedang bekerja di sawah sampai  terhentinya produksi sebuah kilang minyak penghasil devisa negara disebabkan oleh sambaran petir baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui radiasi, konduksi atau induksi gelombang elektromagnetik petir.
  • 7.  Ancaman sambaran petir pada peralatan canggih perlu diwaspadai dan upaya perlindungan terhadap instalasi, bangunan yang berisikan peralatan elektronik seperti pada industri, bank,instalasi penting, militer, bahkan perorangan perlu ditingkatkan.  Sambaran petir pada tempat yang jauh + 1,5 km sudah dapat merusak sistem elektronika dan peralatan, seperti instalasi komputer, telekomunikasi kantor dan instrumentasi serta peralatan elektornik sensetif lainnya.
  • 8. PRINSIP PROTEKSI PETIR  System proteksi petir harus mampu :  melindungi fisik maupun peralatan dari bahaya sambaran langsung (external protection) dan sambaran petir tidak langsung (internal protection)  penyediaan grounding system yang memadai serta terintegrasi dengan baik.
  • 10. SIX POINT PLAN  Tujuan dari “SIX POINT PLAN” adalah menyiapkan sebuah perlindungan yang sangat effective dan dapat diandalkan terhadap serangan petir.  1. Menangkap Petir Dengan jalan menyediakan system penerimaan (air terminal) yang dapat dengan cepat menyambut luncuran arus petir  2. Menyalurkan petir Luncuran petir yang telah ditangkap dilasurkan ke tanah/arde secara aman tanpa mengakibatkan terjadinya loncatan listrik (imbasan) ke bangunan atau manusia.
  • 11. 3. Menampung Petir  Dengan cara membuat system pertanahan sebaik mungkin (maximum tahanan tanah 5 ohm). Hal ini lebih di karenakan agar arus petir yang turun dapat sepenuhnya diserap oleh tanah dan menghindari terjadinya step potensial.
  • 12.  4. Proteksi Grounding Mencegah terjadinya loncatan yang ditimbulkan adanya perbedaan potensial tegangan antara satu system pentanahan dengan yang lainnya.
  • 13.  5. Proteksi Jalur Power Proteksi terhadap jalur dari power mutlak diperlukan untuk mencegah induksi ke peralatan melalui jalur power (yang umumnya bersumber dari jaringan listrik yang cukup jauh).
  • 14.  6. Proteksi Jalur Data/ Komunikasi Memproteksi seluruh jalur data yang melalui peralatan telephone data dan signaling.
  • 15. Perlindungan Transmisi Tenaga Listrik dari Sambaran Petir  Sistem Perlindungan Petir Mengingat kerusakan akibat sambaran petir yang cukup berbahaya, maka muncullah usaha-usaha untuk mengatasi sambaran petir. Teknik penangkal petir pertama kali ditemukan oleh Benyamin Franklin dengan menggunakan interseptor (terminal udara) yang dihubungkan dengan konduktor metal ke tanah.
  • 16.  Teknik penangkal petir memiliki 2 macam sistem, yaitu :  Sistem Penangkal Petir Sistem ini menggunakan ujung metal yang runcing sebagai pengumpul muatan dan diletakkan pada tempat yang tinggi sehingga petir diharapkan menyambar ujung metal tersebut terlebih dahulu. Sistem ini memiliki kelemahan di mana apabila sistem penyaluran arus petir ke tanah tidak berfungsi baik, maka ada kemungkinan timbul kerusakan pada peralatan elektronik yang sangat peka terhadap medan transien.  Dissipation Array System (DAS) Sistem ini menggunakan banyak ujung runcing (point discharge) di mana tiap bagian benda yang runcing akan memindahkan muatan listrik dari benda itu sendiri ke molekul udara di sekitarnya. Sistem ini mengakibatkan turunnya beda potensial antara awan dengan bumi sehingga mengurangi kemampuan awan untuk melepaskan muatan listrik.
  • 17. Sistem Perlindungan Petir Pada Transmisi Tenaga Listrik  Menggunakan kawat tanah (overhead groundwire) pada saluran.  Prinsip dari pemakaian kawat tanah ini adalah bahwa kawat tanah akan menjadi sasaran sambaran petir sehingga melindungi kawat phasa dengan daerah/zona tertentu.  Overhead groundwire yang digunakan untuk melindungi saluran tenaga listrik, diletakkan pada ujung teratas saluran dan terbentang sejajar dengan kawat phasa.  Groundwire ini dapat ditanahkan secara langsung atau secara tidak langsung dengan menggunakan sela yang pendek.
  • 18. Groundwire pada STL Dalam melindungi kawat phasa tersebut, daerah proteksi groundwire dapat digambarkan seperti berikut. Gambar 1. Daerah proteksi dengan menggunakan 1 buah groundwire
  • 19.  Dari gambar 1 di atas, misalkan groundwire diletakkan setinggi h meter dari tanah. Dengan menggunakan nilai- nilai yang terdapat pada gambar tersebut, titik b dapat ditentukan sebesar 2/3 h. Sedangkan zona proteksi groundwire terletak di dalam daerah yang diarsir. Di dalam zona tersebut, diharapkan tidak terjadi sambaran petir langsung sehingga di daerah tersebut pula kawat phasa dibentangkan.  Apabila hx merupakan tinggi kawat phasa yang harus dilindungi, maka lebar bx dapat ditentukan dalam 2 kondisi, yaitu :  Untuk hx > 2/3 h , bx = 0,6 h (1 – hx/h)  Untuk hx < 2/3 h , bx = 1,2 h (1 – hx/0,8h)
  • 20. Proteksi dengan 2 buah Groundwire Gambar 2 Zona perlindungan dari penggunaan 2 buah groundwire.
  • 21.  Dari gambar tersebut, apabila ho menyatakan tinggi titik dari tanah di tengah-tengah 2 groundwire yang terlindungi dari sambaran petir, maka ho dapat ditentukan : ho = h - s/4  Sedangkan daerah antara 2 groundwire dibatasi oleh busur lingkaran dengan jari-jari 5/4 s dengan titik pusat terletak pada sumbu di tengah-tengah 2 groundwire.
  • 22. Usaha Lain Untuk Meningkatkan Performa Perlindungan  Memasang couplingwire di bawah kawat phasa (konduktor yang disertakan di bawah saluran transmisi dan dihubungkan dengan sistem pentanahan menara listrik).  Mengurangi resistansi pentanahan menara listrik dengan menggunakan elektroda pentanahan yang sesuai.  Menggunakan arester.
  • 23. Usaha Lain Untuk Meningkatkan Performa Perlindungan  Memasang couplingwire di bawah kawat phasa (konduktor yang disertakan di bawah saluran transmisi dan dihubungkan dengan sistem pentanahan menara listrik).  Mengurangi resistansi pentanahan menara listrik dengan menggunakan elektroda pentanahan yang sesuai.  Menggunakan arester.
  • 24. Proteksi Instalasi Listrik dari tegangan Lebih akibat Petir Persyaratan :  Arester sedapat mungkhin pada titik percabangan dan pada ujung-ujung saluran yg panjang, baik saluran utama maupun saluran cabang  Jarak antara arester yg satu dan yg lainnya tidak boleh melebihi 1000 m dan didaerah banyak petir jaraknya tidak boleh lebih dari 500 m  Jika terdapat kabel tanah sebagai bagian dari sistem, arrester dipasang pada kedua ujung kabel.
  • 25.  Pada jaringan dgn sistem TN, arester dipasang pada ketiga penghantar fase. Penghantar bumi arester dihubungkan dengan penghantar netral dan kemudian dibumikan.  Pada jaringan yang mengunakan sistem TT, harus dipasang pula arester tambahan yg menghubungkan penghantar netral dgn bumi  Bila penghantar netral pada tempat pemasangan arester tersebut dibumikan, maka arester pada penghantar netral tidak diperlukan, tetapi pengantar buminya harus diisolasi
  • 26.  Untuk mendapatkan efek proteksi yg baik dari arester, maka araester harus dibumikan melalui penghantar pembumi yg sependek-pendeknya dan dengan resistans pembumian sekecil mungkin  Elektrode bumi yg sudah ada, misalnya penangkal petir dan jaringan pipa air minum dari logam yg ditanam masih digunakan dan memenuhi syarat, dapat dipakai untuk pembumian arester.
  • 27.  Arester yg dipasang pas SUTR digunakan untuk membatasi teganagn lebih, dan pada prinsipnya terdiri atas rangkaian seri celah proteksi  Dengan pemasangan arester maka tegangan lebih impuls akibat petir secara aman akan disalurkan ke bumi
  • 28. Penempatan arester pada instalasi konsumen  Arester dipasang didekat titik masuk instalasi rumah dan ditemapatkan bersama dalam PHB Utama  Arester dibumikan dengan penghantar pembumian yang spendek mungkin dan pembuminanya harus disatukan dengan pembumian instalasi listrik.
  • 29. Arester pada sistem Informasi  Peralatan elektronik pada instalasi sistem informasi seperti alat instrumentasi, komputer dan alat komunikasi sangat peka terhadap pembebanan tegangan lebih dan memerlukan proteksi dari tegangan lebih dengan menggunakan arester khusus  Arester tersebut dapat berupa arester isi gas, varistor, zener diode dan gabunganya
  • 30. Proteksi saluran dan Instalasi listrik pada bangunan  Instalasi listrik pada bangunan yg menggunakan instalasi petir harus dipasang pada jarak yang cukup jauh dari instalasi penangkal petir tersebut  Jika tidak dapat dipenuhi instalasi listrik disemua titik yang berdekatan denhan instalasi penankal petir harus dihubungkan dengan instalasi penagkal petir melalui celah proteksi
  • 31.  Pada bangunan yg mempeunyai instalasi penangkal petir dan instalasi listrik terdapat bahaya loncatan listrik dari instalasi petir ke instalasi listrik.  Tiang atap satuan listrik tidak boleh disambung secara konduktif dengan instalasi petir harus sekurang-kurangnya 1 meter  Bila jarak 1 m tidak tercapai maka tiang atap harus dihubungkan dengan instalasi penangkal petir melalui celah proteksi.