SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Complex Regional Pain
Syndrome (CRPS)
Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
Pendahulua
n
Keluhan dirasakan melebihi waktu perbaikan jaringan normal
Nyeri tidak mengikuti inervasi saraf sensoris (dermatome) tetapi pada daerah yang
mengalami CRPS (regional)
Mekanisme inflamasi, imun, sensitisasi pusat dan tepi dan saraf otonom
Terjadi mekanisme multiple patofisiologi
Karakteristik CRPS diantaranya menunjukkan tanda gejala allodynia, hyperalgesia,
abnormal sudomotor & vasomotor, tropic changes
Complex Regional Pain Syndrome (CRPS) merupakan nyeri neuropatik
Epidemiolo
gy
Insiden terjadi 5.46/100.000 per tahun di minesota tipe I
dan 0.82/100.000 per tahun tipe II
Di netherland terjadi pada usia 61-70 tahun sedangkan
di amerika terjadi pada usia pertengahan 46 tahun
Kejadian CRPS pada ekstremitas atas lebih sering
dibanding ekstremitas bawah
Pemicu terjadinya CRPS 44-46% disebabkan oleh
fraktur
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430
719/
Manifestasi
klinis
Walaupun terlihat seperti nyeri neuropatik namun tidak merespon baik dalam penggunaan obat anti
nyeri neuropatik
Sering ditemukan dalam kondisi kronis dan nyeri dapat menyebar ke proksimal (bahu atau panggul)
Sering terjadi pada salah satu ekstremitas bagian distal
Setiap pasien menampilkan tanda gejala yang berbeda, suhu ekstremitas panas atau dingin, bengkak,
allodynia dan hyperalgesia, berkeringat dan penebalan kuku
Tipe I terjadi CRPS tanpa ada trauma sedangkan tipe II terjadi akibat cidera saraf
Terdapat 2 tipe CRPS, tipe I sering dikenal sebagai reflex sympathetic distropy dan tipe II dikenal
sebagai causalgia
https://doi.org/10.1016/j.mehy.2018.07.
Etiolo
gi
Pembedahan kontraktur dupuytren berkembang menjadi CRPS sebanyak 40%
Pembedahan CTS ditemukan 2-5% terjadi CRPS
Pada pasien closed fraktur radius bagian distal 32.2% terjadi CRPS
CRPS muncul setelah 8 minggu fraktur dan gejala dirasakan sampai 3 bulan
CRPS mempunyai hubungan erat terhadap kejadian fraktur ekstremitas, 48.5% fraktur
ekstremitas berkembang menjadi CRPS
Manifestasi
klinis
Pada fase akut, kualitas nyeri sangat
tinggi, suhu jaringan meningkat,
merah dan bengkak
Allodynia dan hyperalgesia pada
stimulus mekanik atau suhu,
perubahan pada kelenjar keringat,
perubahan pada pertumbuhan bulu
dan kuku disertai kelemahan otot
Kemampuan kontraksi otot
menurun, terdapat gangguan
sensoris positif dan negatif
Setelah beberapa bulan suhu jaringan
menjadi relatif dingin, dystonia,
tremor dan myoclonus
Keluhan diperburuk dengan gerakan
Semakin lama tanda gejala klinis
menyebar ke proksimal
Kondisi CRPS lebih dari 5 tahun dapat
disertai gangguan urologi, pingsan dan
gangguan kognitif sedang
Dystonia CRPS
Mekanisme
CRPS
Radang/
Inflamasi
Sensitisas
i Nyeri
Gangguan
otonom
(simpatis)
Gangguan
Imun
Cedera/ trauma pada jaringan tubuh mengaktifkan
mechanonociceptor
Nyeri patologis ditransmisikan ke otak dan batang
otak
Transmisi nyeri diteruskan menuju basal ganglia,
mempengaruhi fungsi otonom, hormone dan
fungsi motoris otot
Jaringan yang cedera melepaskan Danger
Associated Mollecular Pattern (DAMP), menempel
pada sel dendrit (mirip bentuk akar) dan kemudian
menuju nodus limfa
Terjadi gangguan otonom (hiperaktivitas simpatis)
T cell & B cell aktif dan dendritic cell, macrophage
melepaskan zat radang (TNF alfa, Interliukin-1
IL18)
Menimbulkan respon imun mengaktifkan
osteoclast dan monocyte
Terjadi cidera lanjutan
Hipersensitisasi
nyeri
Cidera jaringan
menyebabkan
pelepasan zat
kimia nyeri dan
mengaktivasi
serabut saraf
nyeri
Saraf nyeri
melepaskan
neuropeptide
(CGRP &
substance p)
secara tidak
langsung
meningkatkan
sensitivitas saraf
nyeri
Mediator radang
mengeluarkan
zat radang/
inflamasi,
menambahkan
depolarisasi
saraf nyeri
melewati second
messenger
system
Hipersensitisa
si tepi
ditandai dengan
hyperalgesia
primer
Akhir 1st order
neuron saraf
nyeri
(presynaptic)
melepaskan
glutamate dan
substance p
dalam jumlah
banyak
Aktivasi 2nd order
neuron saraf
nyeri (post
synaptic)
Aktivasi sel glia
menyebabkan
pelepasan zat
nyeri dan zat
radang,
meningkatkan
depolarisasi saraf
nyeri
Terjadi
hipersensitisas
i pusat
ditandai dengan
allodynia dan
hyperalgesia
sekunder
Neurogenic
inflammation
Radang/
inflamasi
Meningkatnya
zat radang pada
serum dan
cerebro spinal
fluid (CSF)
Meningkatnya
pelepasan
neuropeptide
oleh saraf nyeri
Peningkatan zat
radang dan
neuropeptide
menyebabkan
vasodilatasi dan
ekstravasasi jaringan
(oedem)
CRPS memicu
neurogenic
inflammation
Perubahan Saraf
Otonom
Meningkatnya aktivitas reseptor saraf
simpatis dan saraf nyeri (sympathetic-
afferent coupling)
Saraf simpatis meningkatkan aktivitas
saraf nyeri dan sebaliknya
Pembekakan lokal, perubahan warna
dan suhu jaringan
Disregulasi simpatis yang meluas
dapat menyebabkan orthostatic
dysfunction
Pada CRPS suhu jaringan hangat
disebabkan oleh menurunnya
pelepasan cathecolamine (vasodilatasi)
dan CRPS suhu jaringan dingin
sebaliknya
Disfungsi
Vasomotor
Setelah lebih dari 6 bulan suhu area CRPS menjadi dingin
Pada awal 1-6 bulan suhu area CRPS terasa hangat dan gagal diturunkan meskipun
diberikan terapi dingin (massive body cooling)
Perubahan suhu area CRPS diakibatkan oleh perubahan aktivitas vasokonstriksi pembuluh
darah oleh saraf simpatis
Pada fase awal suhu area tubuh yang terjadi CRPS hangat dan pada fase lanjutan suhu area
menjadi dingin disbanding sisi sehat
Disfungsi vasomotor sering terjadi pada CRPS
Perubahan Sistem
Imun
Terjadinya gangguan
autoantibody terhadap beta-
2-adrenergic receptor, alpha
-1a-adrenergic receptor dan
muscarinic-2 receptor
ditemukan pada pasien
CRPS
Pemberian terapi
immunoglobulin mampu
menurunkan nyeri secara
signifikan
Reorganisasi
Korteks
Reorganisasi korteks menuju
maladaptive plasticity
Gambar A menunjukkan
lokasi korteks sensoris jari 1
dan jari 5
Perhatikan ada perbedaan
jarak antar korteks sensoris
jari 1 dan 5
Pada CRPS jarak mendekat
mengindikasikan atropi
korteks sensoris
Pendekata
n
Stimulasi elektris pada epidural untuk menginhibisi nyeri, inhibisi adrenergic, vasodilatasi,
memperbaiki reorganisasi korteks
Stellat ganglion sympathetic block digunakan untuk ekstremitas atas
Lumbar sympathetic block digunakan untuk ekstremitas bawah
Biphosphonate digunakan untuk menurunkan aktivitas osteoclast, menurunkan proliferasi
Bone Marrow Cell dan mengendalikan radang
Pendekatan farmasi yang sering dilakukan adalah pemberian gabapentin guna
menghambat masuknya calcium melewati VGCC
Sekian &
Terimakasih

More Related Content

Similar to 8. Complex regional Pain Syndrome.pptx

10. Central Post Stroke Pain.pptx
10. Central Post Stroke Pain.pptx10. Central Post Stroke Pain.pptx
10. Central Post Stroke Pain.pptx
aditya romadhon
 
Pni in dermato wa pub ok
Pni in dermato wa pub okPni in dermato wa pub ok
Pni in dermato wa pub ok
Made Wardhana
 
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhPatologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Faris Andrianto
 
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxKONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
LEILISETIAWANROSYID
 
Guillain barre sindrom
Guillain barre sindromGuillain barre sindrom
Guillain barre sindrom
Fionna Pohan
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
elmakrufi
 

Similar to 8. Complex regional Pain Syndrome.pptx (20)

10. Central Post Stroke Pain.pptx
10. Central Post Stroke Pain.pptx10. Central Post Stroke Pain.pptx
10. Central Post Stroke Pain.pptx
 
Modul Demam
Modul Demam Modul Demam
Modul Demam
 
KULIAH-NYERI-SAfkfkfjkfkfkckfkfkfkfkfkgk.pdf
KULIAH-NYERI-SAfkfkfjkfkfkckfkfkfkfkfkgk.pdfKULIAH-NYERI-SAfkfkfjkfkfkckfkfkfkfkfkgk.pdf
KULIAH-NYERI-SAfkfkfjkfkfkckfkfkfkfkfkgk.pdf
 
18f330abd0f6e0117c7713910009d646 (1).pdf
18f330abd0f6e0117c7713910009d646 (1).pdf18f330abd0f6e0117c7713910009d646 (1).pdf
18f330abd0f6e0117c7713910009d646 (1).pdf
 
Management Pain
Management PainManagement Pain
Management Pain
 
Fibromyalgia.pptx
Fibromyalgia.pptxFibromyalgia.pptx
Fibromyalgia.pptx
 
11. fibromyalgia.pptx
11. fibromyalgia.pptx11. fibromyalgia.pptx
11. fibromyalgia.pptx
 
The pain system
The pain systemThe pain system
The pain system
 
Pni in dermato wa pub ok
Pni in dermato wa pub okPni in dermato wa pub ok
Pni in dermato wa pub ok
 
PPT Peran Interleukin 6 Terhadap Nyeri Neuropati.pptx
PPT Peran Interleukin 6 Terhadap Nyeri Neuropati.pptxPPT Peran Interleukin 6 Terhadap Nyeri Neuropati.pptx
PPT Peran Interleukin 6 Terhadap Nyeri Neuropati.pptx
 
1. Transduksi, Transmisi & Modulasi.pptx
1. Transduksi, Transmisi & Modulasi.pptx1. Transduksi, Transmisi & Modulasi.pptx
1. Transduksi, Transmisi & Modulasi.pptx
 
1. Transduksi, Transmisi & Modulasi.pptx
1. Transduksi, Transmisi & Modulasi.pptx1. Transduksi, Transmisi & Modulasi.pptx
1. Transduksi, Transmisi & Modulasi.pptx
 
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhPatologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
 
Gejala fisik
Gejala fisikGejala fisik
Gejala fisik
 
PENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptx
PENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptxPENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptx
PENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxKONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
 
Guillain barre sindrom
Guillain barre sindromGuillain barre sindrom
Guillain barre sindrom
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
 
Bed Side Teaching Tetanus
Bed Side Teaching TetanusBed Side Teaching Tetanus
Bed Side Teaching Tetanus
 
Laporan kasus Vitiligo.pptx
Laporan kasus Vitiligo.pptxLaporan kasus Vitiligo.pptx
Laporan kasus Vitiligo.pptx
 

More from adityajohan

More from adityajohan (20)

STROKE.pptx
STROKE.pptxSTROKE.pptx
STROKE.pptx
 
spinaltraction.pptx
spinaltraction.pptxspinaltraction.pptx
spinaltraction.pptx
 
Extracorporeal shock wave therapy.pptx
Extracorporeal shock wave therapy.pptxExtracorporeal shock wave therapy.pptx
Extracorporeal shock wave therapy.pptx
 
4. Arus Rusia.pptx
4. Arus Rusia.pptx4. Arus Rusia.pptx
4. Arus Rusia.pptx
 
Systemic Inflamatory Rheumatoid Arthritis & Non Inflamatory Osteoarthritis.pptx
Systemic Inflamatory Rheumatoid Arthritis & Non Inflamatory Osteoarthritis.pptxSystemic Inflamatory Rheumatoid Arthritis & Non Inflamatory Osteoarthritis.pptx
Systemic Inflamatory Rheumatoid Arthritis & Non Inflamatory Osteoarthritis.pptx
 
Disfungsi Cerebellum.pptx
Disfungsi Cerebellum.pptxDisfungsi Cerebellum.pptx
Disfungsi Cerebellum.pptx
 
Sifat Fisiologis Otot.pptx
Sifat Fisiologis Otot.pptxSifat Fisiologis Otot.pptx
Sifat Fisiologis Otot.pptx
 
Sistem Vestibular.pptx
Sistem Vestibular.pptxSistem Vestibular.pptx
Sistem Vestibular.pptx
 
saraf wajah.pptx
saraf wajah.pptxsaraf wajah.pptx
saraf wajah.pptx
 
Osteoarthritis.pptx
Osteoarthritis.pptxOsteoarthritis.pptx
Osteoarthritis.pptx
 
Frozen Shoulder.pptx
Frozen Shoulder.pptxFrozen Shoulder.pptx
Frozen Shoulder.pptx
 
High Frequency Current (SWD & MWD).pptx
High Frequency Current (SWD & MWD).pptxHigh Frequency Current (SWD & MWD).pptx
High Frequency Current (SWD & MWD).pptx
 
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
 
4. Nyeri Neuropatik.pptx
4. Nyeri Neuropatik.pptx4. Nyeri Neuropatik.pptx
4. Nyeri Neuropatik.pptx
 
2. Interferential Current.pptx
2. Interferential Current.pptx2. Interferential Current.pptx
2. Interferential Current.pptx
 
3. Myofascial Trigger Points.pptx
3. Myofascial Trigger Points.pptx3. Myofascial Trigger Points.pptx
3. Myofascial Trigger Points.pptx
 
1. Konsep Dasar Elektroterapi.pptx
1. Konsep Dasar Elektroterapi.pptx1. Konsep Dasar Elektroterapi.pptx
1. Konsep Dasar Elektroterapi.pptx
 
Terapi Ultrasound I.pptx
Terapi Ultrasound I.pptxTerapi Ultrasound I.pptx
Terapi Ultrasound I.pptx
 
Terapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptxTerapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptx
 
Terapi Ultrasound II.pptx
Terapi Ultrasound II.pptxTerapi Ultrasound II.pptx
Terapi Ultrasound II.pptx
 

Recently uploaded

[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
ulfahyus
 
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjakndTeknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
FloricaAmanda
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
ariniastuti020
 

Recently uploaded (15)

[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
 
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjakndTeknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
GIZI SEIMBANG PADA USIA ANAK SEKOLAH.pptx
GIZI SEIMBANG PADA USIA ANAK SEKOLAH.pptxGIZI SEIMBANG PADA USIA ANAK SEKOLAH.pptx
GIZI SEIMBANG PADA USIA ANAK SEKOLAH.pptx
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 

8. Complex regional Pain Syndrome.pptx

  • 1. Complex Regional Pain Syndrome (CRPS) Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
  • 2. Pendahulua n Keluhan dirasakan melebihi waktu perbaikan jaringan normal Nyeri tidak mengikuti inervasi saraf sensoris (dermatome) tetapi pada daerah yang mengalami CRPS (regional) Mekanisme inflamasi, imun, sensitisasi pusat dan tepi dan saraf otonom Terjadi mekanisme multiple patofisiologi Karakteristik CRPS diantaranya menunjukkan tanda gejala allodynia, hyperalgesia, abnormal sudomotor & vasomotor, tropic changes Complex Regional Pain Syndrome (CRPS) merupakan nyeri neuropatik
  • 3. Epidemiolo gy Insiden terjadi 5.46/100.000 per tahun di minesota tipe I dan 0.82/100.000 per tahun tipe II Di netherland terjadi pada usia 61-70 tahun sedangkan di amerika terjadi pada usia pertengahan 46 tahun Kejadian CRPS pada ekstremitas atas lebih sering dibanding ekstremitas bawah Pemicu terjadinya CRPS 44-46% disebabkan oleh fraktur https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430 719/
  • 4. Manifestasi klinis Walaupun terlihat seperti nyeri neuropatik namun tidak merespon baik dalam penggunaan obat anti nyeri neuropatik Sering ditemukan dalam kondisi kronis dan nyeri dapat menyebar ke proksimal (bahu atau panggul) Sering terjadi pada salah satu ekstremitas bagian distal Setiap pasien menampilkan tanda gejala yang berbeda, suhu ekstremitas panas atau dingin, bengkak, allodynia dan hyperalgesia, berkeringat dan penebalan kuku Tipe I terjadi CRPS tanpa ada trauma sedangkan tipe II terjadi akibat cidera saraf Terdapat 2 tipe CRPS, tipe I sering dikenal sebagai reflex sympathetic distropy dan tipe II dikenal sebagai causalgia https://doi.org/10.1016/j.mehy.2018.07.
  • 5. Etiolo gi Pembedahan kontraktur dupuytren berkembang menjadi CRPS sebanyak 40% Pembedahan CTS ditemukan 2-5% terjadi CRPS Pada pasien closed fraktur radius bagian distal 32.2% terjadi CRPS CRPS muncul setelah 8 minggu fraktur dan gejala dirasakan sampai 3 bulan CRPS mempunyai hubungan erat terhadap kejadian fraktur ekstremitas, 48.5% fraktur ekstremitas berkembang menjadi CRPS
  • 6. Manifestasi klinis Pada fase akut, kualitas nyeri sangat tinggi, suhu jaringan meningkat, merah dan bengkak Allodynia dan hyperalgesia pada stimulus mekanik atau suhu, perubahan pada kelenjar keringat, perubahan pada pertumbuhan bulu dan kuku disertai kelemahan otot Kemampuan kontraksi otot menurun, terdapat gangguan sensoris positif dan negatif
  • 7. Setelah beberapa bulan suhu jaringan menjadi relatif dingin, dystonia, tremor dan myoclonus Keluhan diperburuk dengan gerakan Semakin lama tanda gejala klinis menyebar ke proksimal Kondisi CRPS lebih dari 5 tahun dapat disertai gangguan urologi, pingsan dan gangguan kognitif sedang Dystonia CRPS
  • 9. Cedera/ trauma pada jaringan tubuh mengaktifkan mechanonociceptor Nyeri patologis ditransmisikan ke otak dan batang otak Transmisi nyeri diteruskan menuju basal ganglia, mempengaruhi fungsi otonom, hormone dan fungsi motoris otot Jaringan yang cedera melepaskan Danger Associated Mollecular Pattern (DAMP), menempel pada sel dendrit (mirip bentuk akar) dan kemudian menuju nodus limfa Terjadi gangguan otonom (hiperaktivitas simpatis) T cell & B cell aktif dan dendritic cell, macrophage melepaskan zat radang (TNF alfa, Interliukin-1 IL18) Menimbulkan respon imun mengaktifkan osteoclast dan monocyte Terjadi cidera lanjutan
  • 10. Hipersensitisasi nyeri Cidera jaringan menyebabkan pelepasan zat kimia nyeri dan mengaktivasi serabut saraf nyeri Saraf nyeri melepaskan neuropeptide (CGRP & substance p) secara tidak langsung meningkatkan sensitivitas saraf nyeri Mediator radang mengeluarkan zat radang/ inflamasi, menambahkan depolarisasi saraf nyeri melewati second messenger system Hipersensitisa si tepi ditandai dengan hyperalgesia primer Akhir 1st order neuron saraf nyeri (presynaptic) melepaskan glutamate dan substance p dalam jumlah banyak Aktivasi 2nd order neuron saraf nyeri (post synaptic) Aktivasi sel glia menyebabkan pelepasan zat nyeri dan zat radang, meningkatkan depolarisasi saraf nyeri Terjadi hipersensitisas i pusat ditandai dengan allodynia dan hyperalgesia sekunder
  • 11. Neurogenic inflammation Radang/ inflamasi Meningkatnya zat radang pada serum dan cerebro spinal fluid (CSF) Meningkatnya pelepasan neuropeptide oleh saraf nyeri Peningkatan zat radang dan neuropeptide menyebabkan vasodilatasi dan ekstravasasi jaringan (oedem) CRPS memicu neurogenic inflammation
  • 12. Perubahan Saraf Otonom Meningkatnya aktivitas reseptor saraf simpatis dan saraf nyeri (sympathetic- afferent coupling) Saraf simpatis meningkatkan aktivitas saraf nyeri dan sebaliknya Pembekakan lokal, perubahan warna dan suhu jaringan Disregulasi simpatis yang meluas dapat menyebabkan orthostatic dysfunction Pada CRPS suhu jaringan hangat disebabkan oleh menurunnya pelepasan cathecolamine (vasodilatasi) dan CRPS suhu jaringan dingin sebaliknya
  • 13. Disfungsi Vasomotor Setelah lebih dari 6 bulan suhu area CRPS menjadi dingin Pada awal 1-6 bulan suhu area CRPS terasa hangat dan gagal diturunkan meskipun diberikan terapi dingin (massive body cooling) Perubahan suhu area CRPS diakibatkan oleh perubahan aktivitas vasokonstriksi pembuluh darah oleh saraf simpatis Pada fase awal suhu area tubuh yang terjadi CRPS hangat dan pada fase lanjutan suhu area menjadi dingin disbanding sisi sehat Disfungsi vasomotor sering terjadi pada CRPS
  • 14. Perubahan Sistem Imun Terjadinya gangguan autoantibody terhadap beta- 2-adrenergic receptor, alpha -1a-adrenergic receptor dan muscarinic-2 receptor ditemukan pada pasien CRPS Pemberian terapi immunoglobulin mampu menurunkan nyeri secara signifikan
  • 15. Reorganisasi Korteks Reorganisasi korteks menuju maladaptive plasticity Gambar A menunjukkan lokasi korteks sensoris jari 1 dan jari 5 Perhatikan ada perbedaan jarak antar korteks sensoris jari 1 dan 5 Pada CRPS jarak mendekat mengindikasikan atropi korteks sensoris
  • 16. Pendekata n Stimulasi elektris pada epidural untuk menginhibisi nyeri, inhibisi adrenergic, vasodilatasi, memperbaiki reorganisasi korteks Stellat ganglion sympathetic block digunakan untuk ekstremitas atas Lumbar sympathetic block digunakan untuk ekstremitas bawah Biphosphonate digunakan untuk menurunkan aktivitas osteoclast, menurunkan proliferasi Bone Marrow Cell dan mengendalikan radang Pendekatan farmasi yang sering dilakukan adalah pemberian gabapentin guna menghambat masuknya calcium melewati VGCC