SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
ILUSTRASI KASUS
01
02
03
04
05
06
Nama :
Usia : 34 Tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Alamat : Jl. Dr Muwardi Gendongan Tingkir
Tanggal Periksa : 7 Oktober 2021
Pekerjaan : Wiraswasta
01
02
Keluhan Utama : Terdapat benjolan yang tersebat hampir di
seluruh badan
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke RSUD Kota Salatiga
dengan keluhan adanya benjolan di tangan, leher, telinga ,paha kanan
pasien dan di skrotum. Benjolan telah muncul sejak 1 minggu terakhir.
Diameter benjolan beragam, diameter kurang lebih 1 cm. Benjolan
awalnya hanya sedikit dan sempat mengecil dan seiring berjalannya
waktu muncul semakin banyak. Benjolan disertai rasa nyeri pada
bagian paha kiri pasien. 2 hari yang lalu pasien mengeluhkan demam.
03
Riwayat Penyakit Dahulu :
• Keluhan serupa 2th yg lalu
• Riwayat Alergi obat (-)
• DM (-) HT (-)
Riwayat Peyakit Keluarga :
•Keluhan serupa disangkal
•DM (-) HT (-)
•Riwayat Alergi (-)
STATUS GENERALIS
01 Dalam Batas Normal
STATUS LOKALIS
02 • Lokasi & Distribusi : Generalisata
• Bentuk : Bulat
• Batas : Tidak tegas
• Permukaan : Tidak rata
• UKK : Nodus, Nodulus, Infiltrat,
• Kelainan Mukosa : (-)
• Kelainan Mata : (-)
• Kelainan Kuku : (-)
• Kelainan Rambut : (-)
• Kelainan KGB : (+)
• Pemeriksaan Laboratorium : (-)
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN ANJURAN
03 Pemeriksaan Serologik : Uji MLPA (Micobacterium
Leprae Particle Aglutination)
DIAGNOSIS
BANDING
DIAGNOSIS
KERJA
Erythema Nodosum
Leprosum
• Erythema Nodosum
Leprosum
• Vitiligo
• Psoriasis
• Granuloma Annulare
• Tinea Circinata
01
02
03
04
Levofloxacin 1x tab 500mg
Prednison 3x2 tab 40mg
Kaflam 2x2 tab 50mg
04 Asthin Force Gel 30g 2x/hari
Mecobalamin 1x1 tab 500mcg
Soft U Derm 40g 2x/hari
04
Kusta merupakan penyakit infeksi kronik yang disebabkan
oleh kuman Mycobacterium leprae, primer menyerang saraf
tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit, mata, otot, tulang,
testis, dan organ lain kecuali susunan saraf pusat.
Penyakit ini juga dikenal dengan nama lepra, Morbus Hansen
(MH), atau Hansen’s disease sesuai nama penemu kuman
tersebut yaitu Gerhard Armauer Hansen.
• Basil tahan asam, gram positif.
• Penularan terjadi melalui inhalasi atau
kontak langsung antar kulit dengan penderita
dalam waktu yang lama.
• Masa inkubasi dapat mencapai 40 hari dan
dapat menetap hingga beberapa tahun.
Rata-rata 3-5 tahun.
Mycobacterium leprae
Lesi kulit yang mati
rasa
• Kelainan kulit :
bercak
hipopigmentasi /
eritematous
• Mati rasa dapat
berupa kurang
rasa atau tidak
merasa sama
sekali
1
Penebalan saraf tepi
disertai gangguan
fungsi saraf, berupa :
• Sensoris
• Motoris : parese/
paralisis
• Otonom : kulit
kering, edema,
pertumbuhan
rambut terganggu
2
Basil tahan asam
positif
3
Diagnosis Kusta minimal 1 Cardinal Sign (+)
M. leprae menyerang sel Schwann pada saraf tepi dan makrofag d kulit serta organ-organ lain. M. leprae
tidak memproduksi toksin, tetapi memengaruhi imunitas sel host dalam mengekspresikan antigen bakteri.
Respons imun T helper (Th) 1 menyebabkan aktivasi limfosit T dan inflamasi granuloma kronik di saraf tepi,
kulit dan organ lainnya, mengakibatkan berbagai kerusakan jaringan serta gangguan fungsional, sebaliknya
respons imun Th2 memicu imunitas humoral seperti produksi antibodi yang tidak efektif untuk membunuh
kuman intraseluler sehingga M. leprae bereplikasi di dalam sel host. Jalan masuk M. leprae ke dalam
tubuh manusia terutama melalui traktus respiratorius dan sebagian kecil melalui kulit yang tidak intak. M.
leprae masuk ke dalam tubuh host, akan menetap di sel Schwann atau makrofag. Jika host memiliki
imunitas seluler yang normal maka kuman akan diatasi namun sisa-sisanya akan tetap ada di dalam sel
untuk waktu lama.
Manager Designer Programmer Marketing
Pada reaksi tipe 2 (ENL), manifestasi sistemis seperti demam, malaise, lemah, nyeri kepala, nyeri otot, sendi dan
tulang, biasanya terbatas pada tibia, dapat mendahului munculnya ENL. Meningkatnya suhu biasanya
intermiten pada tahap akut pada malam hari. Begitu reaksi reda, suhu mulai turun.
Eritema nodosum sering didahului oleh prodromal nonspesifik 1-3 minggu yang mungkin termasuk demam
ringan, malaise, penurunan berat badan, kelelahan, artralgia, dan gejala infeksi saluran pernapasan atas.
Erythema Nodosum
Leprosum
Lepra Multibasilar
Lepra Pausibasilar
Regimen terapi untuk pasien lepra
pausibasilar (PB)
Pada pasien dewasa, lama pengobatan
berkisar antara 6 – 9 bulan. Pengobatan
dibagi menjadi obat bulanan dan
harian.
Pengobatan bulanan (diminum hari
pertama di depan petugas):
• 2 kapsul Rifampicin @300 mg (600
mg)
• 1 tablet Dapson / DDS 100 mg
Pengobatan harian (hari ke 2 – 28) :
• 1 tablet Dapson / DDS 100 mg
Regimen terapi untuk pasien lepra
multibasilar (MB)
Pengobatan bulanan (diminum hari
pertama di depan petugas):
• 2 kapsul Rifampicin @300 mg (600
mg)
• 3 tablet Clofazimine @100 mg (300
mg)
• 1 tablet Dapson / DDS 100 mg
Pengobatan harian (hari ke 2 – 28):
• 1 tablet Clofazimine 50 mg
• 1 tablet Dapson / DDS 100 mg
Mati rasa
Mutilasi
Deformitas
Glaukoma, kebutaan
Prognosis lepra cukup baik jika dilakukan penatalaksanaan
adekuat. Gangguan saraf dan kecacatan umumnya tidak
kembali normal walaupun mengkonsumsi obat, tetapi lesi
kulit umumnya hilang dalam waktu 1 tahun terapi. Semakin
cepat pasien mengkonsumsi obat maka kemungkinan
terjadinya deformitas semakin kecil.
THANKYOU

More Related Content

Similar to Laporan kasus Vitiligo.pptx

Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptx
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptxPresentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptx
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptxariSatya2
 
materi penyuluhan kusta.pptx
materi penyuluhan kusta.pptxmateri penyuluhan kusta.pptx
materi penyuluhan kusta.pptxnyomansusun
 
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptxTuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptxluckyubiplay
 
Penyuluhan_Penyakit_Kusta_1.pptx
Penyuluhan_Penyakit_Kusta_1.pptxPenyuluhan_Penyakit_Kusta_1.pptx
Penyuluhan_Penyakit_Kusta_1.pptxAgungAbadi1
 
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptPenyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptTeguhPanca1
 
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptPenyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptAloisiaDysi2
 
Sekilas mengenal penyakit kusta
Sekilas mengenal penyakit kustaSekilas mengenal penyakit kusta
Sekilas mengenal penyakit kustafitriamfk
 
Systemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosusSystemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosusYunita Chatriena
 
Sindrom steven johnson (ssj)
Sindrom steven johnson (ssj)Sindrom steven johnson (ssj)
Sindrom steven johnson (ssj)Kaze Va
 
Informasi tentang penyakit kusta
Informasi tentang penyakit kustaInformasi tentang penyakit kusta
Informasi tentang penyakit kustafawimuhammad
 
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriGANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriAan Trainstation
 
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)Victor Madritsta
 

Similar to Laporan kasus Vitiligo.pptx (20)

Kelompok
KelompokKelompok
Kelompok
 
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptx
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptxPresentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptx
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptx
 
materi penyuluhan kusta.pptx
materi penyuluhan kusta.pptxmateri penyuluhan kusta.pptx
materi penyuluhan kusta.pptx
 
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptxTuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
 
Penyuluhan Kusta
Penyuluhan KustaPenyuluhan Kusta
Penyuluhan Kusta
 
Penyuluhan_Penyakit_Kusta_1.pptx
Penyuluhan_Penyakit_Kusta_1.pptxPenyuluhan_Penyakit_Kusta_1.pptx
Penyuluhan_Penyakit_Kusta_1.pptx
 
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptPenyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
 
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptPenyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
 
Sekilas mengenal penyakit kusta
Sekilas mengenal penyakit kustaSekilas mengenal penyakit kusta
Sekilas mengenal penyakit kusta
 
29 rani pujiningtyas-1 c (kusta)
29 rani pujiningtyas-1 c (kusta)29 rani pujiningtyas-1 c (kusta)
29 rani pujiningtyas-1 c (kusta)
 
Reaksi Kusta
Reaksi KustaReaksi Kusta
Reaksi Kusta
 
morbus hansen ppt
morbus hansen pptmorbus hansen ppt
morbus hansen ppt
 
93394402 leaflet-ssj-docx
93394402 leaflet-ssj-docx93394402 leaflet-ssj-docx
93394402 leaflet-ssj-docx
 
Systemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosusSystemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosus
 
Sindrom steven johnson (ssj)
Sindrom steven johnson (ssj)Sindrom steven johnson (ssj)
Sindrom steven johnson (ssj)
 
Lupus mat
Lupus matLupus mat
Lupus mat
 
Informasi tentang penyakit kusta
Informasi tentang penyakit kustaInformasi tentang penyakit kusta
Informasi tentang penyakit kusta
 
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriGANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
 
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
 
Lupus persentasi
Lupus persentasiLupus persentasi
Lupus persentasi
 

Recently uploaded

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxsd1patukangan
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxantonkustanto
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021AdeImot
 

Recently uploaded (13)

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 

Laporan kasus Vitiligo.pptx

  • 1.
  • 2. ILUSTRASI KASUS 01 02 03 04 05 06 Nama : Usia : 34 Tahun Jenis Kelamin : Laki laki Alamat : Jl. Dr Muwardi Gendongan Tingkir Tanggal Periksa : 7 Oktober 2021 Pekerjaan : Wiraswasta
  • 3. 01 02 Keluhan Utama : Terdapat benjolan yang tersebat hampir di seluruh badan Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke RSUD Kota Salatiga dengan keluhan adanya benjolan di tangan, leher, telinga ,paha kanan pasien dan di skrotum. Benjolan telah muncul sejak 1 minggu terakhir. Diameter benjolan beragam, diameter kurang lebih 1 cm. Benjolan awalnya hanya sedikit dan sempat mengecil dan seiring berjalannya waktu muncul semakin banyak. Benjolan disertai rasa nyeri pada bagian paha kiri pasien. 2 hari yang lalu pasien mengeluhkan demam. 03 Riwayat Penyakit Dahulu : • Keluhan serupa 2th yg lalu • Riwayat Alergi obat (-) • DM (-) HT (-) Riwayat Peyakit Keluarga : •Keluhan serupa disangkal •DM (-) HT (-) •Riwayat Alergi (-)
  • 4. STATUS GENERALIS 01 Dalam Batas Normal STATUS LOKALIS 02 • Lokasi & Distribusi : Generalisata • Bentuk : Bulat • Batas : Tidak tegas • Permukaan : Tidak rata • UKK : Nodus, Nodulus, Infiltrat, • Kelainan Mukosa : (-) • Kelainan Mata : (-) • Kelainan Kuku : (-) • Kelainan Rambut : (-) • Kelainan KGB : (+) • Pemeriksaan Laboratorium : (-) PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN ANJURAN 03 Pemeriksaan Serologik : Uji MLPA (Micobacterium Leprae Particle Aglutination)
  • 5. DIAGNOSIS BANDING DIAGNOSIS KERJA Erythema Nodosum Leprosum • Erythema Nodosum Leprosum • Vitiligo • Psoriasis • Granuloma Annulare • Tinea Circinata
  • 6. 01 02 03 04 Levofloxacin 1x tab 500mg Prednison 3x2 tab 40mg Kaflam 2x2 tab 50mg 04 Asthin Force Gel 30g 2x/hari Mecobalamin 1x1 tab 500mcg Soft U Derm 40g 2x/hari 04
  • 7. Kusta merupakan penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae, primer menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit, mata, otot, tulang, testis, dan organ lain kecuali susunan saraf pusat. Penyakit ini juga dikenal dengan nama lepra, Morbus Hansen (MH), atau Hansen’s disease sesuai nama penemu kuman tersebut yaitu Gerhard Armauer Hansen.
  • 8. • Basil tahan asam, gram positif. • Penularan terjadi melalui inhalasi atau kontak langsung antar kulit dengan penderita dalam waktu yang lama. • Masa inkubasi dapat mencapai 40 hari dan dapat menetap hingga beberapa tahun. Rata-rata 3-5 tahun. Mycobacterium leprae
  • 9. Lesi kulit yang mati rasa • Kelainan kulit : bercak hipopigmentasi / eritematous • Mati rasa dapat berupa kurang rasa atau tidak merasa sama sekali 1 Penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi saraf, berupa : • Sensoris • Motoris : parese/ paralisis • Otonom : kulit kering, edema, pertumbuhan rambut terganggu 2 Basil tahan asam positif 3 Diagnosis Kusta minimal 1 Cardinal Sign (+)
  • 10. M. leprae menyerang sel Schwann pada saraf tepi dan makrofag d kulit serta organ-organ lain. M. leprae tidak memproduksi toksin, tetapi memengaruhi imunitas sel host dalam mengekspresikan antigen bakteri. Respons imun T helper (Th) 1 menyebabkan aktivasi limfosit T dan inflamasi granuloma kronik di saraf tepi, kulit dan organ lainnya, mengakibatkan berbagai kerusakan jaringan serta gangguan fungsional, sebaliknya respons imun Th2 memicu imunitas humoral seperti produksi antibodi yang tidak efektif untuk membunuh kuman intraseluler sehingga M. leprae bereplikasi di dalam sel host. Jalan masuk M. leprae ke dalam tubuh manusia terutama melalui traktus respiratorius dan sebagian kecil melalui kulit yang tidak intak. M. leprae masuk ke dalam tubuh host, akan menetap di sel Schwann atau makrofag. Jika host memiliki imunitas seluler yang normal maka kuman akan diatasi namun sisa-sisanya akan tetap ada di dalam sel untuk waktu lama.
  • 11. Manager Designer Programmer Marketing Pada reaksi tipe 2 (ENL), manifestasi sistemis seperti demam, malaise, lemah, nyeri kepala, nyeri otot, sendi dan tulang, biasanya terbatas pada tibia, dapat mendahului munculnya ENL. Meningkatnya suhu biasanya intermiten pada tahap akut pada malam hari. Begitu reaksi reda, suhu mulai turun. Eritema nodosum sering didahului oleh prodromal nonspesifik 1-3 minggu yang mungkin termasuk demam ringan, malaise, penurunan berat badan, kelelahan, artralgia, dan gejala infeksi saluran pernapasan atas.
  • 12.
  • 13.
  • 15.
  • 16. Lepra Multibasilar Lepra Pausibasilar Regimen terapi untuk pasien lepra pausibasilar (PB) Pada pasien dewasa, lama pengobatan berkisar antara 6 – 9 bulan. Pengobatan dibagi menjadi obat bulanan dan harian. Pengobatan bulanan (diminum hari pertama di depan petugas): • 2 kapsul Rifampicin @300 mg (600 mg) • 1 tablet Dapson / DDS 100 mg Pengobatan harian (hari ke 2 – 28) : • 1 tablet Dapson / DDS 100 mg Regimen terapi untuk pasien lepra multibasilar (MB) Pengobatan bulanan (diminum hari pertama di depan petugas): • 2 kapsul Rifampicin @300 mg (600 mg) • 3 tablet Clofazimine @100 mg (300 mg) • 1 tablet Dapson / DDS 100 mg Pengobatan harian (hari ke 2 – 28): • 1 tablet Clofazimine 50 mg • 1 tablet Dapson / DDS 100 mg
  • 17.
  • 19. Prognosis lepra cukup baik jika dilakukan penatalaksanaan adekuat. Gangguan saraf dan kecacatan umumnya tidak kembali normal walaupun mengkonsumsi obat, tetapi lesi kulit umumnya hilang dalam waktu 1 tahun terapi. Semakin cepat pasien mengkonsumsi obat maka kemungkinan terjadinya deformitas semakin kecil.