1. 1
KURANGNYA MINAT SISWA DI INDONESIA TERHADAP
MATA PELAJARAN SEJARAH DI ERA MODERN INI
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian di masa lalu yang
benar-benar terjadi dan terdapat bukti-bukti yang nyata dan hanya terjadi sekali di
waktu dan tempat yang sama. Sejarah penting karena melalui sejarah kita dapat
mengingat kejadian di waktu yang telah berlalu. Selain itu, sejarah juga dapat kita
jadikan sebagai rujukan untuk kehidupan masa kini atau yang akan datang. Salah satu
tujuan pendidikan ialah untuk menanamkan dalam diri si anak rasa hormat terhadap
martabat manusuia (Durkheim,1990:132).
Sejarah menjadi salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Mata
pelajaran sejarah sudah diajarkan di SD, SMP dan SMA . Di SMA, sejarah menjadi
mata pelajaran yang penting untuk diajarkan kepada siswa. Melalui mata pelajaran
sejarah siswa dapat mengetahui keadaan, kejadian, atau peristiwa yang telah terjadi di
masa lampau. Bukan hanya itu, dengan mata pelajaran sejarah siswa dapat menjadi
lebih menghargai peristiwa, kejadian, atau peninggalan-peninggalan sejarah di masa
lalu. Namun pengajaran sejarah yang hanya menggunakn metode ceramah membuat
siswa menjadi bosan dengan mata pelajaran ini. Sehingga pelajaran ini hanya
dianggap sebagai mata pelajaran mendongeng.
Seiring dengan berputarnya waktu, mata pelajaran sejarah menjadi salah satu
mata pelajaran yang dirasa membosankan oleh sebagian besar siswa. Ada banyak
faktor yang menyebabkan hal tersebut. Faktor tersebut bisa berasal dari guru, siswa
atau media belajar yang digunakan ataupun dalam proses pembelajarannya. Hal inilah
yang dapat mengakibatkan menurunnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran
sejarah. Para siswa juga menganggap mata pelajaran sejarah adalah mata pelajaran
yang kurang penting karena mata pelajaran sejarah tidak masuk kedalam ujian
nasional. Jadi mata pelajaran ini kurang mendapat perhatian dari para siswa.
2. 2
1.2 Rumusan Masalah
(1) Bagaimana metode pembelajaran mata pelajaran sejarah di Indonesia?
(2) Faktor apa saja yang membuat siswa kurang menyukai mata pelajaran sejarah?
1.3 Tujuan Penulisan
(1) Untuk memaparkan metode pembelajaran mata pelajaran sejarah di Indonesia.
(2) Untuk memaparkan faktor-faktor kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran
sejarah.
2. PEMBAHASAN
2.1 Menjelaskan Metode Pembelajaran Sejarah
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu
proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu
kepenerima pesan (Arif,1986:11). Pembelajaran sejarah dianggap tidak lebih dari
rangkaian angka tahun dan urutan peristiwa yang harus diingat kemudian dituangkan
kembali saat menjawab soal-soal ujian. Selama kegiatan belajar mengajar guru belum
memberdayakan seluruh potensi dirinya sehingga sebagian besar siswa belum mampu
mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan.
Beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman. Siswa belum mampu
mempelajari fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya pada
tingkat ingatan, mereka belum mampu menerapkannya secara efektif dalam
pemecahan. Pelajaran sejarah, sering dianggap sebagai pelajaran hafalan dan
membosankan. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, karena masih terjadi sampai
sekarang. Selain mengunakan metode ceramah pembelajaran di Indonesia juga
menggunakan media dalam pembelajaranya, sehinnga siswa menjadi lebih cepat
mengerti dalam pembelajaran sejarah. Diskusi juga biasanya diterapkan dalam setiap
pembelajaranya .
3. 3
2.2 Faktor-faktor Penyebab Siswa Kurang Menyukai Sejarah
Beberapa pakar pendidikan sejarah maupun sejarawan memberikan pendapat
tentang fenomena pembelajaran sejarah yang terjadi di Indonesia diantaranya masalah
model pembelajaran sejarah, kurikulum sejarah, masalah materi dan buku ajar atau
buku teks, profesionalisme guru sejarah dan lain sebagainya (Sunarto, 2011). Masih
ada pendidik yang menggunakan metode berceramah dalam proses pembelajaran.
Media yang digunakan hanya menggunakan lembar kerja siswa (LKS). dan Ini
kurang efektif dalam pengajaran sejarah karena para siswa dituntut untuk
mengerjakan soal-soal seperti apa, siapa, dimana. Ini membuat siswa beranggapan
bahwa sejarah itu tidak penting dan tidak bermanfaat. Model pembelajaran yang
bersifat satu arah dimana guru menjadi sumber pengetahuan utama dalam kegiatan
pembelajaran menjadi sangat sulit untuk dirubah. Guru hanya berceramah dalam
mengajarkan sejarah pembelajaran seperti ini mengakibatkan peran siswa sebagai
pelaku sejarah pada zamannya menjadi terabaikan.
Pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki oleh siswa sebelumnya atau
lingkungan sosialnya tidak dijadikan bahan pelajaran di kelas, sehingga
menempatkan siswa sebagai peserta pembelajaran sejarah yang pasif, Dengan kata
lain, kekurang cermatan pemilihan strategi mengajar akan berakibat fatal bagi
pencapaian tujuan pengajaran itu sendiri. Dan masalah yang lain adalah masalah
kurikulum sejarah, karena kurikulum adalah salah satu komponen yang menjadi
acuan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional banyak di temui kurikulum sejarah
yang kurang menyenangkan dan terkesan membosankan. Dalam mengajarkan sejarah
guru sejarah haruslah bersifat kreatif dalam mengajarkanya, misalnya dengan
menggunakan media pengajaran.
Proses belajar mengajar akan berjalan lancar kalau ditunjang oleh sarana
yang lengkap (Burhanuddin,2002:183). Misalnya adalah dengan menggunakkan
proyektor sehingga siswa jadi lebih tertarik dan lebih cepat memahami apa yang telah
disampaikan oleh guru pengajarnya. Seorang guru yang baik harus dapat menciptakan
kodisi yang nyaman di kelas sehingga para siswa menjadi nyaman di kelas. Dalam
pelajaran sejarah yang terpenting adalah makna dari kejadian sejarah ini berkaitan
4. 4
juga dengan materi yang diajarkan oleh seorang guru. Guru sebagai pembimbing
seharusnya tidak hanya mengajarkan sejarah hanya untuk menghafalkan tanggal
kejadian suatu peristiwa tertentu, apa nama raja-raja, dan hal-hal yang bersifat hafalan
lainya. Dalam membuat soal-soal ulangan guru sebaiknya memberikan soal-soal yang
bersifat logika artinya lebih mennekankan menagapa,kenapa,dan bagaimana.
Sehingga siswa tidak terlalu tertekan dalam belajar untuk menghadapi ujian sejarah.
Guru dalam metode mengajarnya sebaiknya jangan hanya berceramah saja
seharusnya dengan menggunakan metode lain misalnya dengan cara berdiskusi, agar
siswa diberikan kesempatan untuk berbicara dan mengeluarkan pendapatnya. Ini
penting selain untuk melatih para siswa berani berbicara di muka umum juga untuk
melatih rasa kritis mereka terhadap suatu kejadian dalam sejarah. Selain dengan
menggunakan metode berdiskusi seorang guru juga bisa langsung melakukan
penelitian langsung ke objek yang telah diteliti supaya para siswa tahu persis terhadap
benda sejarah bukan dari penjelasan guru atau dari buku.
Sehingga mereka bisa mengamati langsung dan dapat menyentuh benda
tersebut sekaligus bisa menyimpulkan apa fungsi tan tujuan pembuatan benda
tersebut. Humor merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran.
Belajarlah untuk menertawakan diri sendiri ketika anda melakukan
kesalahan,misalnya tersandung atau mengatakan hal yang gila. Siswa-siswa
menyukai guru yang bersedia untuk menghina dirinya sendiri. Hal tersebut
merupakan cara yang baik untuk menghapuskan citra guru yang sebagi figuryang
otoriter, dan menunjukan bahwa Anda tidak terlalu serius dengan diri Anda (Cowley,
2010:62).
3. PENUTUP
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu
proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke
penerima pesan. Selama kegiatan belajar mengajar guru belum memberdayakan
seluruh potensi dirinya sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai
kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Di dalam
5. 5
pembelajaran sejarah guru bisa menggunakan beberapa metode diantaranya adalah
ceramah, diskusi, sosiodrama, n sejarah di luar kelas. Pelajaran sejarah, sering
dianggap sebagai pelajaran hafalan dan membosankan. Kenyataan ini tidak dapat
dipungkiri, karena masih terjadi sampai sekarang. Ada banyak faktor yang menyebabkan
hal tersebut. Faktor tersebut bisa berasaldari guru, siswa atau media belajar yang digunakan
ataupun dalam proses pembelajarannya Misalnya metode pembelajaran hanya
menggunakan metode ceramah, kurikulum yang diajarkan terlalu membosankan,
media yang digunakan terbatas jadi membuat siswa menjadi bosan terhadap mata
pelajaran sejarah.
DAFTAR RUJUKAN
Arif. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Cowley, Sue. 2010. Panduan Manajemen Perilaku Siswa. Jakarta: Erlangga.
Durkheim, Emile. 1990. Pendidikan Moral. Jakarta: Erlangga.
Salam, Burhanuddin. 2002. Pengantar Pedagogik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sunarto. 2011. Pembelajaran Sejarah, (Online),
(file:///E:/TUGAS/Sejarah%20Indonesia%20Kuno/ ABSTRAK/
PEMBELAJA RAN%20SEJARAH%20%20%20Permasalahan%
20dan%20Solusinya%20_%20Historia%20Vitae%20Magistra,%20La%20His
toria%20Me%20Absolvera!!!.htm), diakses 17 November 2012.