SlideShare a Scribd company logo
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN
MEMBACA PERMULAAN DENGAN PEMANFAATAN BUKU
  CERITA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS 1 SDN
       MAOSPATI 3 KABUPATEN MAGETAN

             TAHUN AJARAN 2012/2013




                       Oleh:

                PHILIP FATMA DEWI

                   NPM. 09141164




   PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

            FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

                 IKIP PGRI MADIUN

                       2012
BAB I

                             PENDAHULUAN




A. Latar Belakang Masalah
          Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas
     sering dijumpai masalah, antara lain cara mengajar guru yang menganggap
     siswa hanya sebuah benda yang hanya dapat menerima pelajaran dari
     gurunya saja. Selain sangat banyaknya bahan pelajaran yang harus
     dipelajari oleh siswa, guru juga kurang terbiasa menggunakan media-
     media pembelajaran yang bervariasi.
          Padahal seorang guru harus kreatif dalam menyelenggarakan proses
     pembelajaran, baik itu dari segi materi, metode maupun media yang
     digunakan harus menarik agar dapat menarik minat siswa untuk giat dalam
     belajar di sekolah, khususnya di dalam kelas.
          Di samping itu, kesulitan anak dalam berbahasa juga menjadi suatu
     masalah yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan, karena seperti
     yang telah kita ketahui bahwa bahasa adalah dasar komunikasi utama pada
     manusia. Jika anak mengalami kesulitan dalam berbahasa, maka akan
     mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep atau dalam
     mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
          Bahasa juga merupakan alat utama dalam belajar membaca. Oleh
     karena itu, kesulitan dalam bahasa akan menyebabkan kesulitan dalam
     memproses belajar mengajar terutama dalam belajar membaca, karena
     pembelajaran membaca merupakan bagian dari pembelajaran bahasa.
          Dalam proses belajar-mengajar di kelas guru memegang peranan
     yang sangat penting. Para siswa tetap memerlukan bimbingan dan arahan
     untuk dapat belajar dengan baik. Selain itu, media pembelajaran yang
     bervariasi dapat membantu siswa mengembalikan semangat belajarnya. Di
     samping itu, media pembelajaran yang bervariasi membuat para siswa
tertarik dan tertantang untuk mengikuti proses pembelajaran tanpa
membuat siswa tersebut jenuh dan bosan dalam mengikuti proses balajar-
mengajar tersebut. Oleh karena itu, variasi media pembelajaran di sekolah
dasar sangat diperlukan, apalagi keadaan siswa sekolah dasar yang pola
pikirnya masih bersifat konkret dan masih senang bermain, sangat cocok
diterapkan media pembelajaran yang bervariasi. Para guru hendaknya
membuat pembelajaran jadi bermakna dan buatlah semua siswa aktif
dalam mengikuti proses belajar-mengajar, jangan gurunya saja yang aktif
dalam proses pembelajaran.
     Media buku cerita bergambar sangat cocok untuk diterapkan pada
siswa kelas 1 sekolah dasar dalam upaya meningkatkan kemampuan
membaca permulaan, karena pelajaran membaca permulaan di kelas 1
sekolah dasar merupakan awal siswa mengenal simbol-simbol dan
mengalihkodekannya menjadi bermakna. Ketika anak tidak dapat
melakukannya, maka proses pembelajaran akan terhambat. Membaca
merupakan syarat utama dalam pembelajaran yang harus dipenuhi.
     Menurut teori Piaget (dalam Syamsudin, 2001:102), anak usia
sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret. Hal ini menunjukkan
bahwa anak sangat menyukai benda-benda yang nyata. Di samping itu,
anak juga memiliki daya fantasi yang sangat tinggi. Berdasarkan asumsi
tersebut, agar lebih menarik dan menumbuhkan motivasi anak terhadap
sesuatu hal, diperlukan media yang dapat menyalurkan imajinasi yang
kreatif pada anak.
     Salah satu media yang dapat dimanfaatkan diantaranya adalah media
buku cerita bergambar. Dengan buku cerita bergambar kita dapat
membantu mempermudah anak untuk menuangkan gagasan-gagasannya
ke dalam bentuk bahasa karena gambar akan memberikan inspirasi dan
motivasi yang sangat tinggi kepada siswa untuk melakukan proses
pembelajaran terutama dalam megajarkan membaca permulaan. Jika
kesulitan belajar berbahasa khususnya belajar membaca permulaan
dibiarkan begitu saja tanpa adanya tindak lanjut maka akan banyak siswa
      yang berkesulitan membaca.



B. Identifikasi Masalah

       Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat
   diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

  1. Rendahnya hasil belajar bahasa siswa mungkin berkaitan dengan
      kemampuan membaca siswa. Terkait dengan ini muncul pertanyaan
      apakah semakin tinggi kemampuan membaca siswa dalam pembelajaran
      bahasa, maka semakin tinggi pula hasil belajar bahasanya
  2. Rendahnya minat belajar bahasa siswa mungkin berkaitan dengan kurang
      inovatifnya penggunaan media pembelajaran. Terkait dengan ini muncul
      pertanyaan apakah semakin inovatif penggunaan media pembelajaran
      dalam belajar bahasa, maka semakin tinggi pula minat belajar bahasanya.
  3. Salah satu faktor yang mungkin juga menjadi penyebab rendahnya hasil
      bahasa siswa adalah model pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
      Terkait dengan ini muncul pertanyaan apakah jika guru menggunakan
      model pembelajaran yang menyenangkan dalam belajar bahasa, maka hasil
      belajar bahasa siswa akan lebih baik.


C. Pemilihan Masalah

       Dari identifikasi masalah di atas, peneliti hanya akan memilih masalah
   nomor satu dan dua, yaitu yang berkaitan dengan masalah kemampuan
   membaca siswa serta minat siswa dalam pembelajaran bahasa.



D. Pembatasan Masalah

       Agar penelitian dapat lebih terarah, maka permasalahan dibatasi pada
   eksperimentasi   penggunaan     media      Buku   Cerita   Bergambar   dalam
pembelajaran membaca permulaan anak tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten
   Magetan.

       Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil
   belajar membaca permulaan antara siswa yang diberi perlakuan dengan
   menggunakan media Buku Cerita Bergambar dan tidak menggunakan media,
   dengan demikian media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang
   mempengaruhi hasil belajar membaca permulaan siswa.

       Begitu juga dengan minat siswa, peneliti ingin mengetahui apakah
   terdapat perbedaan minat siswa antara siswa yang diberi perlakuan dengan
   menggunakan media Buku Cerita Bergambar dan tidak menggunakan media,
   dengan demikian media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang
   mempengaruhi minat siswa dalam membaca. Disamping itu, peneliti juga
   ingin mengetahui apakah ada hubungan antara media terhadap minat dan
   kemampuan membaca permulaan siswa.



E. Rumusan Masalah

       Berdasarkan   latar   belakang   masalah,   identifikasi   masalah,   dan
   pembatasan masalah tersebut di atas, maka masalah dalam penelitian ini
   dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana perencanaan upaya meningkatkan minat dan kemampuan
     membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada
     siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013?
  2. Bagaimana pelaksanaan peningkatkan minat dan kemampuan membaca
     permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada siswa kelas 1
     SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013?
  3. Bagaimana hasil dari upaya meningkatkan minat dan kemampuan
     membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada
     siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013?
F. Tujuan Penelitian

       Sesuai dengan rumusan masalah yang diutarakan di atas, maka tujuan
   penelitian ini secara umum yaitu untuk mendapatkan informasi atau
   gambaran tentang keefektifan pembelajaran matematika dengan penggunaan
   media Software Interaktif.

       Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

   1. Bagaimana perencanaan upaya meningkatkan minat dan kemampuan
      membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada
      siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013.
   2. Bagaimana pelaksanaan peningkatkan minat dan kemampuan membaca
      permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada siswa kelas 1
      SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013.
   3. Bagaimana hasil dari upaya meningkatkan minat dan kemampuan
      membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada
      siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013.


G. Manfaat Penelitian

   Hasil peneitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai berikut:

    1. Dilihat dari segi teoretis
            Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia
       pendidikan khususnya dalam pembelajaran bahasa. Adapun kegunaannya
       adalah:
        a. Memberikan masukkan kepada guru di sekolah tempat penelitian ini
            yang    dapat   digunakan    sebagai   upaya   peningkatan   proses
            pembelajaran.
        b. Memberikan sumbangan penelitian dalam bidang pendidikan yang
            ada    kaitannya    dengan   masalah   upaya   peningkatan   proses
            pembelajaran.
2. Dilihat dari segi praktis
            Hasil-hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat dari segi praktis,
   yaitu:
   Guru:
      a. Memberikan masukan tentang upaya peningkatan kualitas belajar
            dan hasil belajar siswa terutama dalam membaca permulaan serta
            menambah wawasan dan pengetahuan kepada guru dalam
            mengatasi permasalahan yang timbul dalam kegiatan belajar
            mengajar..
      b. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penggunaan
            media buku cerita bergambar dalam peningkatan kemampuan
            membaca permulaan siswa di sekolah dasar, dengan demikian kita
            sebagai pendidik dapat menggunakan media tersebut pada saat kita
            mengajar.
   Siswa:
      a.    Diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang baru
            kepada siswa dan memberikan pemahaman bahwa belajar itu tidak
            membosankan tetapi menyenangkan sehingga tumbuh minat untuk
            belajar dengan sungguh-sungguh dalam benak siswa.


   Sekolah:
      a. Diharapkan dapat memberikan masukan yang positif bagi Sekolah
            sehingga Sekolah dapat memperbaiki kualitas setiap siswa lulusan
            sekolah tersebut.
      b. Diharapkan dapat memberikan masukan dalam upaya untuk
            memperbaiki kualitas pembelajaran dalam pelaksanaan pendidikan
            di Sekolah.
BAB II

                  LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS




A. Kajian Teori
     1. Pembelajaran Membaca Permulaan
         a. Pengertian Membaca Permulaan
                  Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa
            tulis yang bersifat reseptif karena dengan membaca, seseorang
            akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu pengetahuan serta
            pengalaman-pengalaman yang bersifat baru. Semua yang diperoleh
            melalui   bacaan     akan   memungkinkan      seseorang   mampu
            mempertinggi pemikiran dan wawasannya dan memperluas
            pandangannya, karena membaca adalah jendela dunia. Membaca
            juga merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-
            hari. Kegiatan membaca setiap saat dilakukan oleh individu. Di era
            global banyak informasi-informasi disampaikan melalui media-
            media elektronik maupun media cetak, dengan demikian
            kemampuan membaca merupakan kemampuan dasar yang penting
            yang harus dimiliki oleh individu, oleh karena itu pembelajaran
            membaca di sekolah mempunyai peranan yang sangat penting.
                  Usia siswa kelas 1 Sekolah Dasar berkisar antara 6-7 tahun.
            Dimana pada usia ini, anak mulai diajarkan membaca secara
            formal. Pada usia 6-7 tahun inilah siswa mulai dapat belajar
            membaca dengan baik, karena siswa telah memiliki kematangan
            dalam berpikir dan memiliki kesiapan membaca yang lebih baik
            dibandingkan dengan anak yang berusia 4-5 tahun.
                  Pembelajaran    membaca    di   kelas   rendah   merupakan
            pembelajaran membaca tahap awal, kemampuan membaca yang
            diperoleh dikelas rendah terutama di kelas 1 sekolah dasar akan
menjadi dasar pembelajaran membaca di kelas-kelas berikutnya
dan membaca di jenjang tersebut akrab dikenal sebagai membaca
permulaan.
     Membaca permulaan adalah salah satu aspek keterampilan
bahasa yang diperuntukan bagi siswa kelas awal. Akhadiah (dalam
Resmini, 2006:108) mengemukakan bahwa permulaan membaca
hanya berlangsung dua tahun, yaitu kelas 1 dan kelas 2 sekolah
dasar. Bagi siswa kelas 1 dan kelas 2 tersebut, membaca
merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa tulis.
     Melalui tulisan itulah siswa dituntut untuk dapat memahami
dan menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa tersebut.
Namun, pengucapan kata secara tepat hanya akan tercapai jika
pengenalan bunyi itu dapat membangkitkan makna sebagaimana
halnya dalam penggunaan bahasa lisan. Selain itu, latar belakang
pengalaman siswa juga akan mempengaruhi. Siswa yang memiliki
banyak pengalaman akan lebih mudah dalam mengembangkan
pemahaman kosakata dan konsep yang didapatkannya dalam teks
bacaan. Burns, Roe dan Rose (dalam Resmini, 2006:108).
     Pada tahap membaca permulaan siswa mulai diperkenalkan
dengan berbagai simbol huruf, mulai dari simbol huruf /a/ sampai
dengan     /z/.    Mercer      (dalam   Abdurrahman,      1999:204)
mengidentifikasikan bahwa ada 4 kelompok karakteristik siswa
yang kurang mampu membaca permulaan, yaitu dilihat dari: (1).
Kebiasaan membaca. (2). Kekeliruan mengenal kata. (3).
Kekeliruan pemahaman, dan (4). Gejala-gejala lainnya yang
beraneka     ragam.    Siswa     yang   sulit   membaca,          sering
memperlihatkan kebiasaan dan tingkah laku yang tidak wajar.
Gejala-gejala     gerakannya    penuh   ketegangan     seperti:     (1).
Mengernyitkan kening. (2). Gelisah. (3). Irama suara meninggi.
(4). Menggigit bibir. (5). Adanya perasaan tidak aman yang
ditandai dengan perilaku menolak untuk membaca, menangis, atau
mencoba melawan guru.
     Gejala-gejala tersebut muncul akibat dari kesulitan siswa
dalam membaca. Indikator kesulitan siswa dalam membaca
permulaan, antara lain: (1). Siswa tidak mengenali huruf. (2).
Siswa sulit membedakan huruf. (3). Siswa kurang yakin dengan
huruf yang dibacanya itu benar. (4). Siswa tidak mengetahui
makna kata atau kalimat yang dibacanya.
     Pemahaman dalam membaca permulaan, disisi lain hanya
menuntut siswa untuk mampu melafalkan lambang-lambang bunyi
dan memahami makna bacaan secara sederhana. Menurut Ellis
(dalam Resmini, 2006:109) pusat perhatian membaca permulaan
adalah    membantu    siswa   untuk      belajar   membaca.   Maka
pembelajaran membaca permulaan di kelas 1, siswa lebih banyak
dituntut untuk melafalkan lambang bunyi bahasa tulis daripada
untuk memahami dan menafsirkan isi bacaan.
     Pembelajaran membaca permulaan di sekolah dasar bertujuan
agar siswa mengenal dan menguasai sistem tulisan sehingga
mereka dapat membaca dengan menggunakan sistem tersebut.
Siswa sekolah dasar harus mampu membaca dengan tepat.
Ketepatan membaca permulaan sangat dipengaruhi oleh keaktifan
dan kreativitas guru yang mengajar di kelas I sekolah dasar.
Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan
belajar   mengajar   ditentukan   oleh    penguasaan    kemampuan
membaca mereka. Banyak pakar pendidikan mencari solusi
bagaimana cara memperbaiki pembelajaran kemampuan membaca
permulaan. Belajar membaca permulaan sebaiknya dilakukan
melalui gambar-gambar dengan kata-kata sederhana.
b. Tujuan Membaca Permulaan
      Pembelajaran membaca permulaan di sekolah dasar bertujuan
  agar siswa mengenal dan menguasai sistem tulisan sehingga
  mereka dapat membaca dengan menggunakan sistem tersebut.
  Adapun tujuan lain dari membaca permulaan adalah untuk
  membangkitkan, membina dan memupuk minat anak untuk
  membaca. Siswa sekolah dasar harus mampu membaca dengan
  tepat. Ketepatan membaca permulaan sangat dipengaruhi oleh
  keaktifan dan kreativitas guru yang mengajar di kelas I SD.
  Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar
  mengajar ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca
  mereka. Banyak pakar pendidikan mencari solusi bagaimana cara
  memperbaiki pembelajaran kemampuan membaca permulaan.

c. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
       Siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7
   tahun, sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada
   pada fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada
   fase ini adalah kemampuan dalam proses berfikir untuk
   mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat
   dengan objek yang bersifat konkret.
       Dari usia perkembangn kognitif, siswa SD masih terikat
   dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indera.
   Dalm pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan
   alat bantu berupa media dan alat peraga yang dapat memperjelas
   apa yang akan dusampaikan oleh guru sehingga lebih cepat
   dipahami dan dimengerti oleh siswa. Proses pembelajaran pada
   fase konkret dapat melalui tahapan konkret, semi konkret, semi
   abstrak, dan selanjutnya abstrak.
       Dalam matematika, setiap konsep yang abstrak yang baru
   dipahami siswa perlu segera diberi penguatan, agar mengendap
dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat
          dalam pola pikir dan pola tindakannya. Untuk keperluan inilah,
          maka diperlukan adanya pembelajaran melalui perbuatan dan
          pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja,
          karena hal ini akan mudah dilupakan oleh siswa.

2. Media Buku Cerita Bergambar
   a. Pengertian Media Pendidikan
          Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk
      jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
      pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
      ke penerima pesan. (Arief Sadiman dkk,1986: 1).
          Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi
      Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and
      Communication Technology/AECT) di Amerika misalnya, membatasi
      media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
      menyalurkan pesan atau informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa
      media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
      dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970)
      berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
      menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film,
      kaset, film bingkai adalah cntoh-contohnya.
          Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media adalah segala
      sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim
      ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian
      dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
      belajar terjadi.

   b. Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar
          Menurut Arief Sadiman dkk (1986:05), secara umum media
      pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
   (dalam bentuk kta-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti:
   a. Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita,
       gambar, film bingkai, film atau model.
   b. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film
       bingkai, film atau gambar.
   c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu
       dengan timelapse atau high-speed photography.
   d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa
       ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto
       maupun secara verbal.
   e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat
       disajikan dengan model, diagram dan lain-lain.
   f. Konsep yang terlalu luas (gunung, iklim dan lain-lain) dapat
       divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-
       lain.
3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan
   bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik.
4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan
   lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum
   dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka
   guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu
   harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru
   dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan
   media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
   a. Memberikan perangsang yang sama.
   b. Mempersamakan pengalaman.
   c. Menimbulkan persepsi yang sama.
c. Buku Cerita Bergambar
        Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual
   kedalam bentuk dua dimensi sebagai hasil perasaan dan pikiran.
   Gambar dapat dipergunakan sebagai media dalam penyelenggaraan
   proses pendidikan sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar-
   mengajar. Tarigan (1995:209) mengemukakan bahwa pemilihan
   gambar haruslah tepat, menarik dan dapat merangsang siswa untuk
   belajar. Media gambar yang menarik, akan menarik perhatian siswa
   dan menjadikan siswa memberikan respon awal terhadap proses
   pembelajaran. Media gambar yang digunakan dalam pembelajaran
   akan diingat lebih lama oleh siswa karena bentuknya yang konkrit dan
   tidak bersifat abstrak. Gambar adalah suatu bentuk ekspresi
   komunikasi universal yang dikenal khalayak luas.
        Buku cerita bergambar adalah buku bergambar tetapi dalam
   bentuk cerita, bukan buku informasi. Dengan demikian buku cerita
   bergambar sesuai dengan ciri-ciri buku cerita, mempunyai unsur-unsur
   cerita (tokoh, plot, alur). Buku cerita bergambar ini dapat dibedakan
   menjadi dua jenis, (1) buku cerita bergambar dengan kata-kata, (2)
   buku cerita bergambar tanpa kata-kata. Kedua buku tersebut biasanya
   untuk prasekolah atau murid sekolah dasar kelas awal.
        Buku cerita bergambar merupakan sesuatu yang tidak asing
   dalam kehidupan anak-anak. Disamping itu, buku adalah sebuah
   media yang baik bagi anak-anak untuk belajar membaca. Buku cerita
   bergambar merupakan kesatuan cerita disertai dengan gambar-gambar
   yang berfungsi sebagai penghias dan pendukung cerita yang dapat
   membantu proses pemahaman terhadap isi buku tersebut. Melalui
   buku cerita bergambar, diharapkan pembaca dapat dengan mudah
   menerima informasi dan deskripsi cerita yang hendak disampaikan.
        Untuk anak usia dini, alangkah baiknya jika kita mengenalkan
   buku cerita bergambar yang sesuai dengan usia mereka, untuk
   membantu     perkembangannya.     Karena    pada   saat   usia   dini,
perkembangan otak anak berkembang secara pesat. Sehingga kita
   harus memotivasi anak untuk selalu belajar dan media pembelajaran
   membaca permulaan yang efektif adalah melalui buku cerita
   bergambar.
        Dari beberapa paparan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
   media buku cerita bergambar sangat cocok jika diterapkan dalam
   proses pembelajaran membaca permulaan di kelas 1, karena media
   tersebut dapat merangsang siswa dalam pembelajaran membaca
   khususnya membaca permulaan, media buku cerita bergambar
   tersebut diwujudkan dalam bentuk visual ke dalam bentuk dua
   dimensi sebagai hasil pikiran dan perasaan.
       Manfaat dan Fungsi Media Buku Cerita Bergambar
                Mitchell (dalam Nurgiantoro, 2005:159) mengungkapkan
        fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar sebagai berikut:
        1. Membantu perkembangan emosi anak.
        2. Membantu anak belajar tentang dunia dan keberadaannya.
        3. Belajar tentang orang lain, hubungan yang terjadi dan
             pengembangan perasaan.
        4.   Memperoleh kesenangan.
        5.   Untuk mengapresiasi keindahan, dan
        6. Untuk menstimulasi imajinasi.

3. Minat Baca
   a. Pengertian
             Minat   secara   bahasa     diartikan   dengan     kesukaan,
      kecenderungan hati terhadap suatu keinginan. Sedangkan arti minat
      menurut istilah diartikan oleh sebagian tokoh sebagai berikut :
     a. Menurut Slamito, minat adalah suatu perasaan cenderung lebih
        atau suka kepada sesuatu hak atau aktifitas tanpa ada yang
        menyuruh.
b. Mahfud      Shalahuddin,   mengemukakan    arti   minat   secara
    sederhana, yakni, perhatian yang mengandung unsur- unsur
    perasaan.
 c. Menurut Abu Ahmadi, minat adalah sikap seseorang termasuk
    tiga fungsi jiwa (kognisi, konasi, dan emosi) yang tertuju pada
    sesuatu dan dalam hubungan itu terdapat unsur perasaan yang
    sangat kuat.
 d. Andi Mappiare berpendapat bahwa, minat adalah suatu
    perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan,
    harapan, pendirian, prasangka takut atau kecenderungan-
    kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu
    pilihan tertentu.
       Dari pemaparan menganai definisi- deinisi minat diatas dapat
 disimpulkan bahwa, minat adalah gejala psikis yang muncul dalam
 diri seseorang dan direalisasikan dengan perasaan senang dan
 menimbulkan perhatian yang khusus terhadap sasaran, sehingga
 seseorang cenderung berupaya untuk mencapai sasaran tersebut.
 Jadi untuk melihat reaksi dari gejala psikis tersebut dapat di
 pastikan dari sikap, prilaku, atau motivasi yang dimiliki seseorang
 ketika sedang beraktifitas.
       Pengertian minat baca adalah keinginan pada seseorang untuk
 membaca. Kedudukan minat dalam membaca menduduki tingkat
 teratas, karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukan
 kegiatan membaca (Rahim, 2005).

    Pengertian minat baca menurut Rahim (2005) adalah keinginan
yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang
yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya
dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian
membacanya atas kesadarannya sendiri. Rahim juga mengemukakan
bawa minat membaca seorang anak perlu sekali dikembangkan.
Menumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada
        saat dini, yaitu pada saat anak baru belajar membaca permulaan, atau
        bahkan pada saat anak baru mengenal sesuatu.

            Kemudian Sumadi (dalam Sudiana, 2004) mengungkapkan
        bahwa minat baca adalah kecenderungan jiwa yang mendorong
        seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca. Minat baca ini
        ditunjukkan oleh adanya keinginan yang kuat untuk melakukan
        kegiatan membaca.

            Berdasarkan pengertian minat dan minat baca dapat disimpulkan
        bahwa minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha
        seseorang untuk membaca mengandung aspek kognitif dan afektif.

            Di mana dalam minat baca, aspek afektif mempunyai peran
        yang lebih penting dari aspek kognitif. Hal ini disebabkan:
          1. Aspek afektif lebih besar peranannya dalam memotivasi
              tindakan daripada aspek kognitif.
          2. Aspek afektif yang sudah terbentuk cenderung lebih tahan
              terhadap perubahan dibandingkan aspek kognitif.


B. Kerangka Berfikir
        Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis
   yang bersifat reseptif karena dengan membaca, seseorang akan
   memperoleh informasi, memperoleh ilmu pengetahuan serta pengalaman-
   pengalaman yang bersifat baru. Membaca permulaan adalah salah satu
   aspek keterampilan bahasa yang diperuntukan bagi siswa kelas awal.
   Membaca merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa tulis. Melalui
   tulisan itulah siswa dituntut untuk dapat memahami dan menyuarakan
   lambang-lambang bunyi bahasa tersebut. Namun, pengucapan kata secara
   tepat hanya akan tercapai jika pengenalan bunyi itu dapat membangkitkan
   makna sebagaimana halnya dalam penggunaan bahasa lisan.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi. Media yang baik digunakan dalam
belajar membaca adalah buku cerita, namun yang paling baik digunakan
untuk belajar membaca permulaan adalah Buku Cerita Bergambar, karena
buku cerita bergambar merupakan sesuatu yang tidak asing dalam
kehidupan anak-anak. Buku cerita bergambar merupakan kesatuan cerita
disertai dengan gambar-gambar yang berfungsi sebagai penghias dan
pendukung cerita yang dapat membantu proses pemahaman terhadap isi
buku tersebut. Melalui buku cerita bergambar, diharapkan pembaca dapat
dengan mudah menerima informasi dan deskripsi cerita yang hendak
disampaikan
     Minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha
seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang
kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan
bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri. Minat
membaca seorang anak perlu sekali dikembangkan. Menumbuhkan minat
baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat
anak baru belajar membaca permulaan, atau bahkan pada saat anak baru
mengenal sesuatu..
     Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dengan     menggunakan    media    buku   cerita   bergambar   dalam
   pembelajaran bahasa khususnya pada saat pengajaran membaca
   permulaan siswa menjadi lebih tertarik dalam proses pembelajaran.
   Selain itu, siswa juga akan lebih mudah memahami maksud dari cerita
   dalam buku tersebut.
2. Dengan tertariknya siswa untuk membaca buku cerita tersebut, maka
   siswa akan lebih sering membaca buku cerita bergambar yang
   dibawanya dan secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan
   membaca permulaan siswa.
Berdasarkan paparan di atas, maka media sangat berpengaruh
   terhadap minat dan kemampuan membaca siswa. Bahkan dapat
   dimungkinkan dengan penggunaan media tersebut kemampuan dan minat
   membaca siswa akan meningkat.

        Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
   berikut:



                                                           Minat Membaca Anak



     Media Belajar

Buku Cerita Bergambar


                                                       Kemampuan Membaca
                                                             Anak




C. Hipotesa
         Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, hipotesis yang
   diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
   “Pemanfaatan buku cerita bergambar dapat meningkatkan minat dan
   kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3
   Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013”.
BAB III

                          METODE PENELITIAN




A. Tempat dan Waktu Penelitian
       Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Maospati 3 Kabupaten Magetan
   tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini akan dimulai tanggal 05 November
   2012 sampai tanggal 26 November 2012.

B. Subjek Penelitian
       Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Kabupaten
   Magetan semester 1, tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa
   sebanyak 25 anak, 24 anak laki-laki dan 18 anak perempuan. Siswa yang
   mempunyai kemampuan membaca permulaan tinggi adalah siswa yang sudah
   lancar membaca buku cerita yang dibawanya dari rumah. Sedangkan siswa
   yang mempunyai kemampuan membaca permulaan sedang dan rendah adalah
   siswa yang kurang lancar dalam membaca buku cerita yang dibawanya dari
   rumah..

C. Prosedur Penelitian
   1. Rancangan Penelitian
             Penelitian yang dilakukan adalah Classroom Action Research atau
      Penelitian   Tindakan   Kelas   (PTK).   Dikatakan   demikian   karena
      permasalahan berasal dari kelas dan penerapan penelitian di dalam kelas
      melibatkan guru dan siswa, berupa kegiatan pembelajaran serta bertujuan
      memperbaiki dan meningkatkan minat dan kualitas kemampuan membaca
      permulaan siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Kabupaten Magetan. Hal ini
      sejalan dengan pendapat Mulyasa (2011: 11) yang menyatakan bahwa
      PTK merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar
      sekelompok peserta didik dengan memberikan tindakan yang sengaja
dimunculkan     untuk    memperbaiki   dan   meningkatkan     kualitas
pembelajaran.
    Pada penelitian tindakan kelas ada beberapa tahap yang dilakukan
oleh peneliti, antara lain: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Dalam hal penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru
kelas1 SDN Maospati 3.




1. Observasi Awal
   a. Perencanaan
      Kegiatan yang dilakukan pada fase perencanaan adalah:
      1. Mengidentifikasi masalah
2. Memilih materi pelajaran
       3. Membuat RPP
       4. Membuat perlengkapan
   b. Pelaksanaan
          Dalam observasi awal guru hanya menjelaskan tanpa
       menggunakan media.
   c. Pengamatan
          Peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar dan mencatat
       beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran.
   d. Refleksi
          Penulis menganalisa kegiatan-kegiatan selama proses belajar
       mengajar. Mulai dari proses sampai hasil dari penugasan,
       kemudian mempertimbangkan apa yang selanjutnya dilakukan.

2. Siklus I
   a. Perencanaan
          Kegiatan yang dilakukan pada fase perencanaan adalah:
       1. Mengidentifikasi masalah dari observasi awal
       2. Membuat RPP
       3. Membuat perlengkapan
       4. Menyiapkan media pembelajaran
   b. Pelaksanaan
              Pada siklus I guru menggunakan media buku cerita
       bergambar dalam kegiatan belajar mengajar.
   c. Pengamatan
              Peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar dengan
       menggunakan media buku cerita bergambar, kemudian mencatat
       beberapa kelebihan dan kekurangan dalam kegiatan belajar
       mengajar.
d. Refleksi
                  Penulis menganalisa hasil observasi dan mempertimbangkan
          apa yang selanjutnya dilakukan.


   3. Siklus II
      a. Perencanaan
                  Kegiatan yang dilakukan pada fase perencanaan adalah:
          1. Mengidentifikasi masalah dari siklus I
          2. Membuat RPP
          3. Membuat perlengkapan
          4. Menyiapkan media pembelajaran
      b. Pelaksanaan
                  Pada siklus II guru kembali menggunakan media buku cerita
          bergambar dalam kegiatan belajar mengajar tetapi harus
          disesuaikan dengan hasil dari siklus I
      c. Pengamatan
                  Peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar dengan
          menggunakan media buku cerita bergambar, kemudian mencatat
          beberapa kelebihan dan kekurangan dari kemajuan belajar siswa.
      d. Refleksi
                  Penulis menganalisa kegiatan selama proses belajar mengajar
          dan menentukan apakah siklus ini membutuhkan refleksi lagi atau
          tidak.

2. Data dan Teknik Pengumpulan Data
   a. Data dan Sumber Data
            Data dan sumber data yang diperlukan mengacu pada rumusan
      masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
      berikut:
       1. Bagaimana       perencanaan    upaya     meningkatkan   minat   dan
          kemampuan membaca permulaan dengan pemanfaatan buku
cerita bergambar pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun
       Ajaran 2012/2013?
   2. Bagaimana pelaksanaan peningkatkan minat dan kemampuan
       membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar
       pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013?
   3. Bagaimana hasil dari upaya meningkatkan minat dan kemampuan
       membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar
       pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013?
          Untuk menjawab rumusan masalah pertama, data yang
    diperlukan adalah perencanaan pembelajaran yang dikembangkan
    oleh peneliti. Dalam hal ini, data perencanaan pembelajaran berupa
    Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), maka sumber datanya
    berupa dokumen RPP yang dikembangkan berdasarkan media buku
    cerita bergambar.
          Untuk menjawab rumusan masalah kedua, data yang
    diperlukan adalah data proses pembelajaran. Dalam hal ini, data
    proses pembelajaran berupa aktivitas guru dan siswa dalam proses
    pembelajaran serta interaksi antara keduanya. Maka sumber datanya
    adalah peristiwa selama proses pembelajaran yang terjadi di tempat
    penelitian.
          Untuk menjawab rumusan masalah ketiga, data yang
    diperlukan adalah data hasil pembelajaran. Dalam hal ini, data hasil
    pembelajaran berupa peningkatan minat dan kemampuan membaca
    permulaan siswa, maka sumber datanya adalah siswa.

b. Teknik Pengumpulan Data
       Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian
  ini digunakan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, teknik
  pengumpulan data didasarkan pada jenis data dan sumber data.
  1. Data yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Data ini diperoleh dari sumber data yang berupa dokumen.
      Dokumen adalah sesuatu yang dapat dijadikan sumber data yang
      berupa tulisan. Teknik pengumpulan datanya disebut teknik
      dokumentasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat
      oleh guru selaku peneliti.
   2. Data yang berupa aktivitas dalam proses pembelajaran.
      Data ini diperoleh dari aktivitas guru dan siswa selama proses
      pembelajaran berlangsung di tempat penelitian. Sumber datanya
      berupa peristiwa yang terjadi di tempat penelitian. Teknik
      pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi langsung.
      Pengamatan dilakukan sebelum, selama dan sesudah penelitian
      berlangsung.
   3. Data yang berupa hasil belajar.
      Data ini diperoleh dari sumber data yaitu siswa yang
      melaksanakan      pembelajaran.       Teknik    pengumpulan   datanya
      dengan menggunakan tes lisan.

c. Instrumen Penelitian
       Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
   mendapatkan dan mengolah data sehingga data penelitian yang ada
   akan bisa digunakan untuk menjaring fakta yang terjadi pada
   penelitian. Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam
   penelitian ini adalah sebagai berikut:
   1. Ceklis (Check-list)
      Instrumen yang disusun adalah ceklis untuk memperoleh data
      tentang data penilaian dokumen yang berupa RPP dan data
      observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran
      berlangsung.     Peneliti    diminta    untuk    mengisinya   dengan
      memberikan tanda cek (√) pada jawaban yang telah disediakan.
2. Catatan Lapangan
          Catatan lapangan adalah bentuk instrumen penelitian yang
          digunakan    pada    proses   pembelajaran     berlangsung     untuk
          memperoleh data tentang observasi kegiatan siswa dan guru yang
          mungkin tidak ada dalam ceklis.
      3. Soal Evaluasi
          Soal evaluasi merupakan instrumen penelitian yang digunakan
          untuk mengetahui hasi belajar siswa. Bentuknya bisa berupa
          pilihan ganda, isian ataupun uraian.


3. Teknik Analisis Data
         Analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan
   menyeleksi dan mengelompokkan data, kedua dengan memaparkan atau
   mendeskripsikan data dan yang terakhir adalah menyimpulkan atau
   memberi makna.
         Pada tahap pertama, data diseleksi, difokuskan, jika perlu ada yang
   direduksi karena itu tahap ini sering disebut sebagai reduksi data.
         Tahap kedua, data yang sudah terorganisasi ini dideskripsikan
   sehingga bermakna baik dalam bentuk narasi, grafik maupun tabel.
         Tahap terakhir, berdasarkan paparan atau deskripsi yang sudah
   dibuat maka ditarik kesimpulan dalam bentuk pernyataan singkat.
Daftar Pustaka




Ardi.        2012.         Minat           Baca.,       (Online).          Tersedia:
http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-minat-baca.html               (16
Desember 2012)



Sugiono.   2011.     Pengertian    Minat   Belajar   Siswa.,   (Online).   Tersedia:
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2134770-pengertian-minat-siswa-
belajar/ (14 Desember 2012)



Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja
        Rosdakarya



Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar



Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
        Aksara



Sadiman, Arief., et al. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan
        C.V. Rajawali



Sareb, Masri. 2008. Menumbuhkan Minat baca Sejak Dini. Jakarta: PT Macanan
        Jaya Cemerlang



Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

More Related Content

What's hot

LK 1.2 SUSILO WARDANI.pdf
LK 1.2 SUSILO WARDANI.pdfLK 1.2 SUSILO WARDANI.pdf
LK 1.2 SUSILO WARDANI.pdf
SusiloWardani5
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
AbdulJamil38
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
IrmadaBoheaIR
 
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxFormat Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
alfathesafiloza
 
JURNAL REFLEKSI GURU.docx
JURNAL REFLEKSI GURU.docxJURNAL REFLEKSI GURU.docx
JURNAL REFLEKSI GURU.docx
AnwarMaulana12
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
mutia171878
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
MeilanieGitchuu
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
RiriwaJeurukPurut
 
LK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docxLK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docx
HasanCkp
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
Alby Alyubi
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
AbdulJamil38
 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS IV RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS IV
EVI PAULINA SIMAREMARE
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docx
FernandoSaragihNapit
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Akang Juve
 
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docxRPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
DianKurniawati19
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
AdinnullahAdinnullah
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
Budiman '
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
erica233597
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxLK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
Aliyahya_john
 

What's hot (20)

Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
LK 1.2 SUSILO WARDANI.pdf
LK 1.2 SUSILO WARDANI.pdfLK 1.2 SUSILO WARDANI.pdf
LK 1.2 SUSILO WARDANI.pdf
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
 
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxFormat Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
 
JURNAL REFLEKSI GURU.docx
JURNAL REFLEKSI GURU.docxJURNAL REFLEKSI GURU.docx
JURNAL REFLEKSI GURU.docx
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
 
LK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docxLK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docx
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS IV RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS IV
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docx
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docxRPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxLK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
 

Viewers also liked

Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Mitha Ye Es
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
emef pramudihardjo
 
Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...
Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...
Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...
Indri Riana
 
Jurnal Pendidikan_Penggunaan Media Cerita Bergambar
Jurnal Pendidikan_Penggunaan Media Cerita BergambarJurnal Pendidikan_Penggunaan Media Cerita Bergambar
Jurnal Pendidikan_Penggunaan Media Cerita BergambarAdy Setiawan
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasMuh Yusuf Manguluang
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Boedi Santosa,
 
Proposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermaProposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermayultaerma
 
keterampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangko
keterampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangkoketerampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangko
keterampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangkoagus setiawan
 
Contoh proposal ptk (1)
Contoh proposal ptk (1)Contoh proposal ptk (1)
Contoh proposal ptk (1)sukasukaaja
 
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi Kurnia
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
julaikaazmika
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptkAgoes Sholeh
 
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copyBab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
Nona Mere
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Operator Warnet Vast Raha
 
Tema 2, kegemaranku (kelas 1)
Tema 2, kegemaranku (kelas 1)Tema 2, kegemaranku (kelas 1)
Tema 2, kegemaranku (kelas 1)
Khoiruddin Ahmuatd
 

Viewers also liked (20)

Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...
Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...
Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...
 
Jurnal Pendidikan_Penggunaan Media Cerita Bergambar
Jurnal Pendidikan_Penggunaan Media Cerita BergambarJurnal Pendidikan_Penggunaan Media Cerita Bergambar
Jurnal Pendidikan_Penggunaan Media Cerita Bergambar
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
 
Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
Proposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermaProposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 erma
 
keterampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangko
keterampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangkoketerampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangko
keterampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangko
 
Contoh proposal ptk (1)
Contoh proposal ptk (1)Contoh proposal ptk (1)
Contoh proposal ptk (1)
 
Proposal metode bercerita
Proposal metode berceritaProposal metode bercerita
Proposal metode bercerita
 
Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
 
proposal PTK
proposal PTKproposal PTK
proposal PTK
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copyBab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
 
Penerapan pendekatan rme
Penerapan pendekatan rmePenerapan pendekatan rme
Penerapan pendekatan rme
 
Tema 2, kegemaranku (kelas 1)
Tema 2, kegemaranku (kelas 1)Tema 2, kegemaranku (kelas 1)
Tema 2, kegemaranku (kelas 1)
 

Similar to Proposal ptk.1

Propopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuPropopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuSusi Yanti
 
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...Pipit Wijaya
 
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
risa zakiatul
 
Bab i
Bab i Bab i
lk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdf
lk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdflk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdf
lk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdf
Tsabitgauzankhoirgau
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Apriyanti.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Apriyanti.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi_Apriyanti.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Apriyanti.pdf
sdinpres45halbar
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiabcirohil
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
Barkun Milanisti
 
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
DidikSupriyadi6
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
rela eryd
 
Laporan tugas 3
Laporan tugas 3Laporan tugas 3
Laporan tugas 3
Relly Meiwati
 
Proposal skripsiku yang di buat dengan sepenuh hati
Proposal skripsiku yang di buat dengan sepenuh hatiProposal skripsiku yang di buat dengan sepenuh hati
Proposal skripsiku yang di buat dengan sepenuh hati
Ayu Febriyanti
 
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfKumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Ritma Ariesha
 
LK_3.1_best_Practice_Ressy.pdf
LK_3.1_best_Practice_Ressy.pdfLK_3.1_best_Practice_Ressy.pdf
LK_3.1_best_Practice_Ressy.pdf
RessyResy
 
Media pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TKMedia pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TKtitin_narjuati
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
Melly PMI
 
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PE...
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT  BELAJAR MATEMATIKA PE...PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT  BELAJAR MATEMATIKA PE...
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PE...
Alorka 114114
 

Similar to Proposal ptk.1 (20)

Presentasi ptk
Presentasi ptkPresentasi ptk
Presentasi ptk
 
sk
sksk
sk
 
Propopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuPropopsal penelitianku
Propopsal penelitianku
 
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
 
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
 
Bab i
Bab i Bab i
Bab i
 
lk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdf
lk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdflk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdf
lk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdf
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Apriyanti.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Apriyanti.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi_Apriyanti.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Apriyanti.pdf
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
 
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
 
Ptk'ku
Ptk'kuPtk'ku
Ptk'ku
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Laporan tugas 3
Laporan tugas 3Laporan tugas 3
Laporan tugas 3
 
Proposal skripsiku yang di buat dengan sepenuh hati
Proposal skripsiku yang di buat dengan sepenuh hatiProposal skripsiku yang di buat dengan sepenuh hati
Proposal skripsiku yang di buat dengan sepenuh hati
 
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfKumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
 
LK_3.1_best_Practice_Ressy.pdf
LK_3.1_best_Practice_Ressy.pdfLK_3.1_best_Practice_Ressy.pdf
LK_3.1_best_Practice_Ressy.pdf
 
Media pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TKMedia pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TK
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PE...
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT  BELAJAR MATEMATIKA PE...PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT  BELAJAR MATEMATIKA PE...
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PE...
 

Proposal ptk.1

  • 1. UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN PEMANFAATAN BUKU CERITA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS 1 SDN MAOSPATI 3 KABUPATEN MAGETAN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: PHILIP FATMA DEWI NPM. 09141164 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI MADIUN 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas sering dijumpai masalah, antara lain cara mengajar guru yang menganggap siswa hanya sebuah benda yang hanya dapat menerima pelajaran dari gurunya saja. Selain sangat banyaknya bahan pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa, guru juga kurang terbiasa menggunakan media- media pembelajaran yang bervariasi. Padahal seorang guru harus kreatif dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, baik itu dari segi materi, metode maupun media yang digunakan harus menarik agar dapat menarik minat siswa untuk giat dalam belajar di sekolah, khususnya di dalam kelas. Di samping itu, kesulitan anak dalam berbahasa juga menjadi suatu masalah yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan, karena seperti yang telah kita ketahui bahwa bahasa adalah dasar komunikasi utama pada manusia. Jika anak mengalami kesulitan dalam berbahasa, maka akan mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep atau dalam mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Bahasa juga merupakan alat utama dalam belajar membaca. Oleh karena itu, kesulitan dalam bahasa akan menyebabkan kesulitan dalam memproses belajar mengajar terutama dalam belajar membaca, karena pembelajaran membaca merupakan bagian dari pembelajaran bahasa. Dalam proses belajar-mengajar di kelas guru memegang peranan yang sangat penting. Para siswa tetap memerlukan bimbingan dan arahan untuk dapat belajar dengan baik. Selain itu, media pembelajaran yang bervariasi dapat membantu siswa mengembalikan semangat belajarnya. Di samping itu, media pembelajaran yang bervariasi membuat para siswa
  • 3. tertarik dan tertantang untuk mengikuti proses pembelajaran tanpa membuat siswa tersebut jenuh dan bosan dalam mengikuti proses balajar- mengajar tersebut. Oleh karena itu, variasi media pembelajaran di sekolah dasar sangat diperlukan, apalagi keadaan siswa sekolah dasar yang pola pikirnya masih bersifat konkret dan masih senang bermain, sangat cocok diterapkan media pembelajaran yang bervariasi. Para guru hendaknya membuat pembelajaran jadi bermakna dan buatlah semua siswa aktif dalam mengikuti proses belajar-mengajar, jangan gurunya saja yang aktif dalam proses pembelajaran. Media buku cerita bergambar sangat cocok untuk diterapkan pada siswa kelas 1 sekolah dasar dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan, karena pelajaran membaca permulaan di kelas 1 sekolah dasar merupakan awal siswa mengenal simbol-simbol dan mengalihkodekannya menjadi bermakna. Ketika anak tidak dapat melakukannya, maka proses pembelajaran akan terhambat. Membaca merupakan syarat utama dalam pembelajaran yang harus dipenuhi. Menurut teori Piaget (dalam Syamsudin, 2001:102), anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret. Hal ini menunjukkan bahwa anak sangat menyukai benda-benda yang nyata. Di samping itu, anak juga memiliki daya fantasi yang sangat tinggi. Berdasarkan asumsi tersebut, agar lebih menarik dan menumbuhkan motivasi anak terhadap sesuatu hal, diperlukan media yang dapat menyalurkan imajinasi yang kreatif pada anak. Salah satu media yang dapat dimanfaatkan diantaranya adalah media buku cerita bergambar. Dengan buku cerita bergambar kita dapat membantu mempermudah anak untuk menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam bentuk bahasa karena gambar akan memberikan inspirasi dan motivasi yang sangat tinggi kepada siswa untuk melakukan proses pembelajaran terutama dalam megajarkan membaca permulaan. Jika kesulitan belajar berbahasa khususnya belajar membaca permulaan
  • 4. dibiarkan begitu saja tanpa adanya tindak lanjut maka akan banyak siswa yang berkesulitan membaca. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Rendahnya hasil belajar bahasa siswa mungkin berkaitan dengan kemampuan membaca siswa. Terkait dengan ini muncul pertanyaan apakah semakin tinggi kemampuan membaca siswa dalam pembelajaran bahasa, maka semakin tinggi pula hasil belajar bahasanya 2. Rendahnya minat belajar bahasa siswa mungkin berkaitan dengan kurang inovatifnya penggunaan media pembelajaran. Terkait dengan ini muncul pertanyaan apakah semakin inovatif penggunaan media pembelajaran dalam belajar bahasa, maka semakin tinggi pula minat belajar bahasanya. 3. Salah satu faktor yang mungkin juga menjadi penyebab rendahnya hasil bahasa siswa adalah model pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Terkait dengan ini muncul pertanyaan apakah jika guru menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan dalam belajar bahasa, maka hasil belajar bahasa siswa akan lebih baik. C. Pemilihan Masalah Dari identifikasi masalah di atas, peneliti hanya akan memilih masalah nomor satu dan dua, yaitu yang berkaitan dengan masalah kemampuan membaca siswa serta minat siswa dalam pembelajaran bahasa. D. Pembatasan Masalah Agar penelitian dapat lebih terarah, maka permasalahan dibatasi pada eksperimentasi penggunaan media Buku Cerita Bergambar dalam
  • 5. pembelajaran membaca permulaan anak tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Magetan. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar membaca permulaan antara siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan media Buku Cerita Bergambar dan tidak menggunakan media, dengan demikian media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar membaca permulaan siswa. Begitu juga dengan minat siswa, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan minat siswa antara siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan media Buku Cerita Bergambar dan tidak menggunakan media, dengan demikian media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam membaca. Disamping itu, peneliti juga ingin mengetahui apakah ada hubungan antara media terhadap minat dan kemampuan membaca permulaan siswa. E. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah tersebut di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan upaya meningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013? 2. Bagaimana pelaksanaan peningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013? 3. Bagaimana hasil dari upaya meningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013?
  • 6. F. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang diutarakan di atas, maka tujuan penelitian ini secara umum yaitu untuk mendapatkan informasi atau gambaran tentang keefektifan pembelajaran matematika dengan penggunaan media Software Interaktif. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Bagaimana perencanaan upaya meningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Bagaimana pelaksanaan peningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013. 3. Bagaimana hasil dari upaya meningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013. G. Manfaat Penelitian Hasil peneitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai berikut: 1. Dilihat dari segi teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran bahasa. Adapun kegunaannya adalah: a. Memberikan masukkan kepada guru di sekolah tempat penelitian ini yang dapat digunakan sebagai upaya peningkatan proses pembelajaran. b. Memberikan sumbangan penelitian dalam bidang pendidikan yang ada kaitannya dengan masalah upaya peningkatan proses pembelajaran.
  • 7. 2. Dilihat dari segi praktis Hasil-hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat dari segi praktis, yaitu: Guru: a. Memberikan masukan tentang upaya peningkatan kualitas belajar dan hasil belajar siswa terutama dalam membaca permulaan serta menambah wawasan dan pengetahuan kepada guru dalam mengatasi permasalahan yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar.. b. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penggunaan media buku cerita bergambar dalam peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa di sekolah dasar, dengan demikian kita sebagai pendidik dapat menggunakan media tersebut pada saat kita mengajar. Siswa: a. Diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang baru kepada siswa dan memberikan pemahaman bahwa belajar itu tidak membosankan tetapi menyenangkan sehingga tumbuh minat untuk belajar dengan sungguh-sungguh dalam benak siswa. Sekolah: a. Diharapkan dapat memberikan masukan yang positif bagi Sekolah sehingga Sekolah dapat memperbaiki kualitas setiap siswa lulusan sekolah tersebut. b. Diharapkan dapat memberikan masukan dalam upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dalam pelaksanaan pendidikan di Sekolah.
  • 8. BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Membaca Permulaan a. Pengertian Membaca Permulaan Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif karena dengan membaca, seseorang akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu pengetahuan serta pengalaman-pengalaman yang bersifat baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan memungkinkan seseorang mampu mempertinggi pemikiran dan wawasannya dan memperluas pandangannya, karena membaca adalah jendela dunia. Membaca juga merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari- hari. Kegiatan membaca setiap saat dilakukan oleh individu. Di era global banyak informasi-informasi disampaikan melalui media- media elektronik maupun media cetak, dengan demikian kemampuan membaca merupakan kemampuan dasar yang penting yang harus dimiliki oleh individu, oleh karena itu pembelajaran membaca di sekolah mempunyai peranan yang sangat penting. Usia siswa kelas 1 Sekolah Dasar berkisar antara 6-7 tahun. Dimana pada usia ini, anak mulai diajarkan membaca secara formal. Pada usia 6-7 tahun inilah siswa mulai dapat belajar membaca dengan baik, karena siswa telah memiliki kematangan dalam berpikir dan memiliki kesiapan membaca yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang berusia 4-5 tahun. Pembelajaran membaca di kelas rendah merupakan pembelajaran membaca tahap awal, kemampuan membaca yang diperoleh dikelas rendah terutama di kelas 1 sekolah dasar akan
  • 9. menjadi dasar pembelajaran membaca di kelas-kelas berikutnya dan membaca di jenjang tersebut akrab dikenal sebagai membaca permulaan. Membaca permulaan adalah salah satu aspek keterampilan bahasa yang diperuntukan bagi siswa kelas awal. Akhadiah (dalam Resmini, 2006:108) mengemukakan bahwa permulaan membaca hanya berlangsung dua tahun, yaitu kelas 1 dan kelas 2 sekolah dasar. Bagi siswa kelas 1 dan kelas 2 tersebut, membaca merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa tulis. Melalui tulisan itulah siswa dituntut untuk dapat memahami dan menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa tersebut. Namun, pengucapan kata secara tepat hanya akan tercapai jika pengenalan bunyi itu dapat membangkitkan makna sebagaimana halnya dalam penggunaan bahasa lisan. Selain itu, latar belakang pengalaman siswa juga akan mempengaruhi. Siswa yang memiliki banyak pengalaman akan lebih mudah dalam mengembangkan pemahaman kosakata dan konsep yang didapatkannya dalam teks bacaan. Burns, Roe dan Rose (dalam Resmini, 2006:108). Pada tahap membaca permulaan siswa mulai diperkenalkan dengan berbagai simbol huruf, mulai dari simbol huruf /a/ sampai dengan /z/. Mercer (dalam Abdurrahman, 1999:204) mengidentifikasikan bahwa ada 4 kelompok karakteristik siswa yang kurang mampu membaca permulaan, yaitu dilihat dari: (1). Kebiasaan membaca. (2). Kekeliruan mengenal kata. (3). Kekeliruan pemahaman, dan (4). Gejala-gejala lainnya yang beraneka ragam. Siswa yang sulit membaca, sering memperlihatkan kebiasaan dan tingkah laku yang tidak wajar. Gejala-gejala gerakannya penuh ketegangan seperti: (1). Mengernyitkan kening. (2). Gelisah. (3). Irama suara meninggi. (4). Menggigit bibir. (5). Adanya perasaan tidak aman yang
  • 10. ditandai dengan perilaku menolak untuk membaca, menangis, atau mencoba melawan guru. Gejala-gejala tersebut muncul akibat dari kesulitan siswa dalam membaca. Indikator kesulitan siswa dalam membaca permulaan, antara lain: (1). Siswa tidak mengenali huruf. (2). Siswa sulit membedakan huruf. (3). Siswa kurang yakin dengan huruf yang dibacanya itu benar. (4). Siswa tidak mengetahui makna kata atau kalimat yang dibacanya. Pemahaman dalam membaca permulaan, disisi lain hanya menuntut siswa untuk mampu melafalkan lambang-lambang bunyi dan memahami makna bacaan secara sederhana. Menurut Ellis (dalam Resmini, 2006:109) pusat perhatian membaca permulaan adalah membantu siswa untuk belajar membaca. Maka pembelajaran membaca permulaan di kelas 1, siswa lebih banyak dituntut untuk melafalkan lambang bunyi bahasa tulis daripada untuk memahami dan menafsirkan isi bacaan. Pembelajaran membaca permulaan di sekolah dasar bertujuan agar siswa mengenal dan menguasai sistem tulisan sehingga mereka dapat membaca dengan menggunakan sistem tersebut. Siswa sekolah dasar harus mampu membaca dengan tepat. Ketepatan membaca permulaan sangat dipengaruhi oleh keaktifan dan kreativitas guru yang mengajar di kelas I sekolah dasar. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca mereka. Banyak pakar pendidikan mencari solusi bagaimana cara memperbaiki pembelajaran kemampuan membaca permulaan. Belajar membaca permulaan sebaiknya dilakukan melalui gambar-gambar dengan kata-kata sederhana.
  • 11. b. Tujuan Membaca Permulaan Pembelajaran membaca permulaan di sekolah dasar bertujuan agar siswa mengenal dan menguasai sistem tulisan sehingga mereka dapat membaca dengan menggunakan sistem tersebut. Adapun tujuan lain dari membaca permulaan adalah untuk membangkitkan, membina dan memupuk minat anak untuk membaca. Siswa sekolah dasar harus mampu membaca dengan tepat. Ketepatan membaca permulaan sangat dipengaruhi oleh keaktifan dan kreativitas guru yang mengajar di kelas I SD. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca mereka. Banyak pakar pendidikan mencari solusi bagaimana cara memperbaiki pembelajaran kemampuan membaca permulaan. c. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun, sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret. Dari usia perkembangn kognitif, siswa SD masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indera. Dalm pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media dan alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan dusampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Proses pembelajaran pada fase konkret dapat melalui tahapan konkret, semi konkret, semi abstrak, dan selanjutnya abstrak. Dalam matematika, setiap konsep yang abstrak yang baru dipahami siswa perlu segera diberi penguatan, agar mengendap
  • 12. dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya. Untuk keperluan inilah, maka diperlukan adanya pembelajaran melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja, karena hal ini akan mudah dilupakan oleh siswa. 2. Media Buku Cerita Bergambar a. Pengertian Media Pendidikan Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. (Arief Sadiman dkk,1986: 1). Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/AECT) di Amerika misalnya, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah cntoh-contohnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. b. Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar Menurut Arief Sadiman dkk (1986:05), secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut:
  • 13. 1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kta-kata tertulis atau lisan belaka). 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti: a. Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model. b. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar. c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography. d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal. e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain. f. Konsep yang terlalu luas (gunung, iklim dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain- lain. 3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. 4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam: a. Memberikan perangsang yang sama. b. Mempersamakan pengalaman. c. Menimbulkan persepsi yang sama.
  • 14. c. Buku Cerita Bergambar Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai hasil perasaan dan pikiran. Gambar dapat dipergunakan sebagai media dalam penyelenggaraan proses pendidikan sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar- mengajar. Tarigan (1995:209) mengemukakan bahwa pemilihan gambar haruslah tepat, menarik dan dapat merangsang siswa untuk belajar. Media gambar yang menarik, akan menarik perhatian siswa dan menjadikan siswa memberikan respon awal terhadap proses pembelajaran. Media gambar yang digunakan dalam pembelajaran akan diingat lebih lama oleh siswa karena bentuknya yang konkrit dan tidak bersifat abstrak. Gambar adalah suatu bentuk ekspresi komunikasi universal yang dikenal khalayak luas. Buku cerita bergambar adalah buku bergambar tetapi dalam bentuk cerita, bukan buku informasi. Dengan demikian buku cerita bergambar sesuai dengan ciri-ciri buku cerita, mempunyai unsur-unsur cerita (tokoh, plot, alur). Buku cerita bergambar ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, (1) buku cerita bergambar dengan kata-kata, (2) buku cerita bergambar tanpa kata-kata. Kedua buku tersebut biasanya untuk prasekolah atau murid sekolah dasar kelas awal. Buku cerita bergambar merupakan sesuatu yang tidak asing dalam kehidupan anak-anak. Disamping itu, buku adalah sebuah media yang baik bagi anak-anak untuk belajar membaca. Buku cerita bergambar merupakan kesatuan cerita disertai dengan gambar-gambar yang berfungsi sebagai penghias dan pendukung cerita yang dapat membantu proses pemahaman terhadap isi buku tersebut. Melalui buku cerita bergambar, diharapkan pembaca dapat dengan mudah menerima informasi dan deskripsi cerita yang hendak disampaikan. Untuk anak usia dini, alangkah baiknya jika kita mengenalkan buku cerita bergambar yang sesuai dengan usia mereka, untuk membantu perkembangannya. Karena pada saat usia dini,
  • 15. perkembangan otak anak berkembang secara pesat. Sehingga kita harus memotivasi anak untuk selalu belajar dan media pembelajaran membaca permulaan yang efektif adalah melalui buku cerita bergambar. Dari beberapa paparan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa media buku cerita bergambar sangat cocok jika diterapkan dalam proses pembelajaran membaca permulaan di kelas 1, karena media tersebut dapat merangsang siswa dalam pembelajaran membaca khususnya membaca permulaan, media buku cerita bergambar tersebut diwujudkan dalam bentuk visual ke dalam bentuk dua dimensi sebagai hasil pikiran dan perasaan. Manfaat dan Fungsi Media Buku Cerita Bergambar Mitchell (dalam Nurgiantoro, 2005:159) mengungkapkan fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar sebagai berikut: 1. Membantu perkembangan emosi anak. 2. Membantu anak belajar tentang dunia dan keberadaannya. 3. Belajar tentang orang lain, hubungan yang terjadi dan pengembangan perasaan. 4. Memperoleh kesenangan. 5. Untuk mengapresiasi keindahan, dan 6. Untuk menstimulasi imajinasi. 3. Minat Baca a. Pengertian Minat secara bahasa diartikan dengan kesukaan, kecenderungan hati terhadap suatu keinginan. Sedangkan arti minat menurut istilah diartikan oleh sebagian tokoh sebagai berikut : a. Menurut Slamito, minat adalah suatu perasaan cenderung lebih atau suka kepada sesuatu hak atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh.
  • 16. b. Mahfud Shalahuddin, mengemukakan arti minat secara sederhana, yakni, perhatian yang mengandung unsur- unsur perasaan. c. Menurut Abu Ahmadi, minat adalah sikap seseorang termasuk tiga fungsi jiwa (kognisi, konasi, dan emosi) yang tertuju pada sesuatu dan dalam hubungan itu terdapat unsur perasaan yang sangat kuat. d. Andi Mappiare berpendapat bahwa, minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka takut atau kecenderungan- kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Dari pemaparan menganai definisi- deinisi minat diatas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah gejala psikis yang muncul dalam diri seseorang dan direalisasikan dengan perasaan senang dan menimbulkan perhatian yang khusus terhadap sasaran, sehingga seseorang cenderung berupaya untuk mencapai sasaran tersebut. Jadi untuk melihat reaksi dari gejala psikis tersebut dapat di pastikan dari sikap, prilaku, atau motivasi yang dimiliki seseorang ketika sedang beraktifitas. Pengertian minat baca adalah keinginan pada seseorang untuk membaca. Kedudukan minat dalam membaca menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukan kegiatan membaca (Rahim, 2005). Pengertian minat baca menurut Rahim (2005) adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri. Rahim juga mengemukakan bawa minat membaca seorang anak perlu sekali dikembangkan.
  • 17. Menumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak baru belajar membaca permulaan, atau bahkan pada saat anak baru mengenal sesuatu. Kemudian Sumadi (dalam Sudiana, 2004) mengungkapkan bahwa minat baca adalah kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca. Minat baca ini ditunjukkan oleh adanya keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca. Berdasarkan pengertian minat dan minat baca dapat disimpulkan bahwa minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca mengandung aspek kognitif dan afektif. Di mana dalam minat baca, aspek afektif mempunyai peran yang lebih penting dari aspek kognitif. Hal ini disebabkan: 1. Aspek afektif lebih besar peranannya dalam memotivasi tindakan daripada aspek kognitif. 2. Aspek afektif yang sudah terbentuk cenderung lebih tahan terhadap perubahan dibandingkan aspek kognitif. B. Kerangka Berfikir Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif karena dengan membaca, seseorang akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu pengetahuan serta pengalaman- pengalaman yang bersifat baru. Membaca permulaan adalah salah satu aspek keterampilan bahasa yang diperuntukan bagi siswa kelas awal. Membaca merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa tulis. Melalui tulisan itulah siswa dituntut untuk dapat memahami dan menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa tersebut. Namun, pengucapan kata secara tepat hanya akan tercapai jika pengenalan bunyi itu dapat membangkitkan makna sebagaimana halnya dalam penggunaan bahasa lisan.
  • 18. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media yang baik digunakan dalam belajar membaca adalah buku cerita, namun yang paling baik digunakan untuk belajar membaca permulaan adalah Buku Cerita Bergambar, karena buku cerita bergambar merupakan sesuatu yang tidak asing dalam kehidupan anak-anak. Buku cerita bergambar merupakan kesatuan cerita disertai dengan gambar-gambar yang berfungsi sebagai penghias dan pendukung cerita yang dapat membantu proses pemahaman terhadap isi buku tersebut. Melalui buku cerita bergambar, diharapkan pembaca dapat dengan mudah menerima informasi dan deskripsi cerita yang hendak disampaikan Minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri. Minat membaca seorang anak perlu sekali dikembangkan. Menumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak baru belajar membaca permulaan, atau bahkan pada saat anak baru mengenal sesuatu.. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Dengan menggunakan media buku cerita bergambar dalam pembelajaran bahasa khususnya pada saat pengajaran membaca permulaan siswa menjadi lebih tertarik dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga akan lebih mudah memahami maksud dari cerita dalam buku tersebut. 2. Dengan tertariknya siswa untuk membaca buku cerita tersebut, maka siswa akan lebih sering membaca buku cerita bergambar yang dibawanya dan secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa.
  • 19. Berdasarkan paparan di atas, maka media sangat berpengaruh terhadap minat dan kemampuan membaca siswa. Bahkan dapat dimungkinkan dengan penggunaan media tersebut kemampuan dan minat membaca siswa akan meningkat. Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Minat Membaca Anak Media Belajar Buku Cerita Bergambar Kemampuan Membaca Anak C. Hipotesa Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Pemanfaatan buku cerita bergambar dapat meningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013”.
  • 20. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Maospati 3 Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini akan dimulai tanggal 05 November 2012 sampai tanggal 26 November 2012. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Kabupaten Magetan semester 1, tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa sebanyak 25 anak, 24 anak laki-laki dan 18 anak perempuan. Siswa yang mempunyai kemampuan membaca permulaan tinggi adalah siswa yang sudah lancar membaca buku cerita yang dibawanya dari rumah. Sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan membaca permulaan sedang dan rendah adalah siswa yang kurang lancar dalam membaca buku cerita yang dibawanya dari rumah.. C. Prosedur Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dikatakan demikian karena permasalahan berasal dari kelas dan penerapan penelitian di dalam kelas melibatkan guru dan siswa, berupa kegiatan pembelajaran serta bertujuan memperbaiki dan meningkatkan minat dan kualitas kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Kabupaten Magetan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyasa (2011: 11) yang menyatakan bahwa PTK merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan tindakan yang sengaja
  • 21. dimunculkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada penelitian tindakan kelas ada beberapa tahap yang dilakukan oleh peneliti, antara lain: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dalam hal penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas1 SDN Maospati 3. 1. Observasi Awal a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada fase perencanaan adalah: 1. Mengidentifikasi masalah
  • 22. 2. Memilih materi pelajaran 3. Membuat RPP 4. Membuat perlengkapan b. Pelaksanaan Dalam observasi awal guru hanya menjelaskan tanpa menggunakan media. c. Pengamatan Peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar dan mencatat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran. d. Refleksi Penulis menganalisa kegiatan-kegiatan selama proses belajar mengajar. Mulai dari proses sampai hasil dari penugasan, kemudian mempertimbangkan apa yang selanjutnya dilakukan. 2. Siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada fase perencanaan adalah: 1. Mengidentifikasi masalah dari observasi awal 2. Membuat RPP 3. Membuat perlengkapan 4. Menyiapkan media pembelajaran b. Pelaksanaan Pada siklus I guru menggunakan media buku cerita bergambar dalam kegiatan belajar mengajar. c. Pengamatan Peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media buku cerita bergambar, kemudian mencatat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam kegiatan belajar mengajar.
  • 23. d. Refleksi Penulis menganalisa hasil observasi dan mempertimbangkan apa yang selanjutnya dilakukan. 3. Siklus II a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada fase perencanaan adalah: 1. Mengidentifikasi masalah dari siklus I 2. Membuat RPP 3. Membuat perlengkapan 4. Menyiapkan media pembelajaran b. Pelaksanaan Pada siklus II guru kembali menggunakan media buku cerita bergambar dalam kegiatan belajar mengajar tetapi harus disesuaikan dengan hasil dari siklus I c. Pengamatan Peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media buku cerita bergambar, kemudian mencatat beberapa kelebihan dan kekurangan dari kemajuan belajar siswa. d. Refleksi Penulis menganalisa kegiatan selama proses belajar mengajar dan menentukan apakah siklus ini membutuhkan refleksi lagi atau tidak. 2. Data dan Teknik Pengumpulan Data a. Data dan Sumber Data Data dan sumber data yang diperlukan mengacu pada rumusan masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan upaya meningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan dengan pemanfaatan buku
  • 24. cerita bergambar pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013? 2. Bagaimana pelaksanaan peningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013? 3. Bagaimana hasil dari upaya meningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan dengan pemanfaatan buku cerita bergambar pada siswa kelas 1 SDN Maospati 3 Tahun Ajaran 2012/2013? Untuk menjawab rumusan masalah pertama, data yang diperlukan adalah perencanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Dalam hal ini, data perencanaan pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), maka sumber datanya berupa dokumen RPP yang dikembangkan berdasarkan media buku cerita bergambar. Untuk menjawab rumusan masalah kedua, data yang diperlukan adalah data proses pembelajaran. Dalam hal ini, data proses pembelajaran berupa aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran serta interaksi antara keduanya. Maka sumber datanya adalah peristiwa selama proses pembelajaran yang terjadi di tempat penelitian. Untuk menjawab rumusan masalah ketiga, data yang diperlukan adalah data hasil pembelajaran. Dalam hal ini, data hasil pembelajaran berupa peningkatan minat dan kemampuan membaca permulaan siswa, maka sumber datanya adalah siswa. b. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data didasarkan pada jenis data dan sumber data. 1. Data yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
  • 25. Data ini diperoleh dari sumber data yang berupa dokumen. Dokumen adalah sesuatu yang dapat dijadikan sumber data yang berupa tulisan. Teknik pengumpulan datanya disebut teknik dokumentasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat oleh guru selaku peneliti. 2. Data yang berupa aktivitas dalam proses pembelajaran. Data ini diperoleh dari aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung di tempat penelitian. Sumber datanya berupa peristiwa yang terjadi di tempat penelitian. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi langsung. Pengamatan dilakukan sebelum, selama dan sesudah penelitian berlangsung. 3. Data yang berupa hasil belajar. Data ini diperoleh dari sumber data yaitu siswa yang melaksanakan pembelajaran. Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan tes lisan. c. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mendapatkan dan mengolah data sehingga data penelitian yang ada akan bisa digunakan untuk menjaring fakta yang terjadi pada penelitian. Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ceklis (Check-list) Instrumen yang disusun adalah ceklis untuk memperoleh data tentang data penilaian dokumen yang berupa RPP dan data observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti diminta untuk mengisinya dengan memberikan tanda cek (√) pada jawaban yang telah disediakan.
  • 26. 2. Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah bentuk instrumen penelitian yang digunakan pada proses pembelajaran berlangsung untuk memperoleh data tentang observasi kegiatan siswa dan guru yang mungkin tidak ada dalam ceklis. 3. Soal Evaluasi Soal evaluasi merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengetahui hasi belajar siswa. Bentuknya bisa berupa pilihan ganda, isian ataupun uraian. 3. Teknik Analisis Data Analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi dan mengelompokkan data, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan data dan yang terakhir adalah menyimpulkan atau memberi makna. Pada tahap pertama, data diseleksi, difokuskan, jika perlu ada yang direduksi karena itu tahap ini sering disebut sebagai reduksi data. Tahap kedua, data yang sudah terorganisasi ini dideskripsikan sehingga bermakna baik dalam bentuk narasi, grafik maupun tabel. Tahap terakhir, berdasarkan paparan atau deskripsi yang sudah dibuat maka ditarik kesimpulan dalam bentuk pernyataan singkat.
  • 27. Daftar Pustaka Ardi. 2012. Minat Baca., (Online). Tersedia: http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-minat-baca.html (16 Desember 2012) Sugiono. 2011. Pengertian Minat Belajar Siswa., (Online). Tersedia: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2134770-pengertian-minat-siswa- belajar/ (14 Desember 2012) Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Sadiman, Arief., et al. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan C.V. Rajawali Sareb, Masri. 2008. Menumbuhkan Minat baca Sejak Dini. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta