SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Penyusunan Dokumen Rencana
Kontingensi
Karakteristik Bahaya, Skenario Kejadian Dan Asumsi Dampak Bencana
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum
Setelah Pembelajaran Peserta diharapkan Mampu memahami
karakteristik bahaya, scenario kejadian, dan asumsi dampak bencana
dengan baik
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan pembelajaran, mata Pelatihan Konsep
Rencana Kontinjensi Bencana, peserta diharapkan mampu
memahami Penentuan dan Karakteristik Bahaya dan Penyusunan
scenario Kejadian dan asumsi dampak bencana
Materi
Karakteristik Bahaya,
Skenario Kejadian dan
Asumsi Dampak
Bencana
Sub Materi Pokok
• Penentuan Bahaya
• Karakteristik Bahaya
• Skenario Kejadian
(parameter, kisi2, dimensi lokasi)
• Asumsi Dampak
(konsekuensi seketika dari kejadian bencana
dalam hal luasan dari kajadiannya, akibat
kepada manusia,fisik, pelayanan dasar)
Format Dokumen Renkon
(Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Kontingensi. Edisi IV)
1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Landasan Hukum
c. Kebijakan dan Strategi
d. Maksud dan Tujuan
e. Ruang Lingkup
2. SITUASI JENIS BAHAYA, SKENARIO KEJADIAN DAN
DAMPAK
a. Karakteristik Bahaya
b. Skenario Kejadian
c. Asumsi Dampak
3. TUGAS POKOK
a. Tugas Pokok
b. Sasaran
4. PELAKSANAAN
a. Konsep Operasi dan Sasaran Tindakan
b. Struktur Organisasi Komando
c. Kegiatan Pokok
d. Tugas Bidang-Bindang
e. Instruksi Koordinasi
5. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK
a. Administrasi
b. Logistik
6. PENGENDALIAN
a. Komando
b. Kendali
c. Koordinasi
d. Komunikasi
e. Informasi
7. Daftar Lampiran
SITUASI JENIS BAHAYA
KARAKTERISTIK BAHAYA BENCANA (ANCAMAN)
Setiap jenis bencana mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan
masalah yang diakibatkannya dimana indikatornya ditentukan oleh
komponen pembangun bencana itu sendiri dan dampak yang
ditimbulkan.
Setiap ancaman mempunyai karakteristik yang khas yang dipengaruhi
oleh posisi geologis, posisi astronomis, sumberdaya yang tersedia di
lokasi tersebut (lingkungan, infrastruktur, ekonomi, sosial-budaya,
kebijakan), dan perilaku manusianya.
Contoh: Karakter Letusan Erupsi Gunung Agung
Pola dan sebaran hasil erupsi lampau sebelum tahun 1808, 1821, 1843, dan 1963
menunjukkan tipe letusan yang hampir sama, diantaranya adalah bersifat eksplosif
(letusan, dengan melontarkan batuan pijar, pecahan lava, hujan piroklastik dan abu), dan
efusif berupa aliran awan panas, dan aliran lava. Lava yang meleler antara 19 Februari
dan 17 Maret 1963 mengalir dari kawah utama di puncak ke utara, lewat tepi kawah yang
paling rendah, berhenti pada garis ketinggian 505,64 m dan mencapai jarak ± 7.290 m
Di Gunungapi Agung terdapat dua macam awan panas, yakni awan panas letusan dan awan
panas guguran. Awan panas letusan terjadi pada waktu ada letusan besar. Kecepatan dari
awan letusan ini menurut pengamatan dari Pos Rendang adalah rata-rata 60 km per jam
dan di sebelah selatan mencapai jarak paling jauh 13 km, yakni di T. Luah dan di sebelah
utara 14 km di T. Daya.
Daerah yang terserang awan panas letusan pada kegiatan 1963 terbatas pada lereng
selatan dan utara saja, karena baik di barat maupun di sebelah timur kawah ada sebuah
punggung. Kedua punggung ini memanjang dari barat ke timur.
Awan panas letusan yang melampaui tepi kawah bagian timur dipecah oleh punggung
menjadi dua jurusan ialah timur laut dan tenggara. Demikian awan panas di sebelah barat
dipecah oleh punggung barat ke jurusan baratdaya dan utara. Awan panas letusan yang
terjadi selama kegiatan 1963 telah melanda tanah seluas ±70km2 dan menyebabkan jatuh
863 korban manusia.
SKENARIO KEJADIAN
Skenario kejadian adalah prakiraan kejadian yang mungkin timbul
akibat suatu bencana yg melanda.
Pengembangan skenario kejadian bencana meliputi lokasi, waktu,
durasi, frekuensi, durasi, periode, luasan terdampak, intensitas,
kecepatan kejadian, jarak, proses, serta potensi ancaman lanjutan atau
ikutannya
Skenario kejadian disusun berdasarkan data ilmiah dan potensi
bencana terbaru. Skenario kejadian dikembangkan oleh pemangku
kepentingan dengan memperhatikan masukan dari narasumber atau
pakar yang kompeten dibidangnya serta mempertimbangkan sejarah
kebencanaan.
Contoh Skenario Gempa Sesar Lembang M6.8
• Waktu kejadian: Jumat, 26 April 2019, Pk.
10.00 WIB
• Magnitudo 6,8 (PuSGeN, 2017)
• Episenter: 6°50'1.17"S ; 107°38'5.98"E
(bintang merah)
• Kedalaman : 10 km
• Durasi goncangan gempa utama: 60 detik
• Gempa susulan: 60 kali dalam 24 jam,
terdistribusi arah barat-timur
• Bahaya ikutan:
- Longsor di beberapa lokasi
- Kebakaran
Garis Sesar Lembang: Mudrikh Daryono dkk, 2019; PuSGeN 2017
http://bit.ly/Sesarlembang
Contoh Ringkasan Skenario Kejadian
ASUMSI WAKTU
KEJADIAN
Rabu, 1 Januari XXXX
Pukul 02:00:00 WIB Dini hari
LOKASI GEMPA /
EPISENTRUM &
MAGNITUDE
6°50'1.17"S ; 107°38'5.98"E (Lembang Kab. Bandung Barat)
Magnitude 6,8
Intensitas VI-VII MMI.
Kedalaman 10 KM
Durasi goncangan 60”
Gempa susulan 60 kali dalam 24 jam terdistribusi arah barat-timur.
CAKUPAN WILAYAH
TERDAMPAK
Kabupaten Bandung Barat, meliputi wilayah kecamatan Lembang, Parongpong,
Cisarua, Padalarang & Ngamprah.
Wilayah lain di Kota Cimahi, Kota Bandung, Kab. Bandung bagian utara, Kab. Subang
dan Kab. Sumedang bagian barat.
BAHAYA PRIMER Kerusakan akibat goncangan gempa yang sangat kuat hingga sulit berdiri serta
deformasi permukaan pada patahan
BAHAYA SEKUNDER Longsor dan kebakaran di beberapa lokasi
Covid 19
JUMLAH PENDUDUK Jumlah Penduduk Terdampak di Kab. Bandung Barat adalah 1.622.453 jiwa;
Jumlah Penduduk di Kecamatan Lembang, Parongpong, Cisarua, Padalarang,
Ngamprah : 624.876 jiwa; terdiri dari … jiwa laki-laki dan … jiwa perempuan
Pengembangan Skenario Kejadian
ASUMSI DAMPAK
Asumsi dampak adalah prakiraan dampak negatif yang mungkin
timbul akibat suatu bencana yang melanda.
Kondisi yang diperkirakan terjadi akibat kejadian sesuai skenario yang
sudah disusun sebelumnya.
Asumsi dampak bencana dapat dikembangkan berdasarkan peta risiko
atau peta bahaya, yang mempertimbangkan aspek kerentanan dan
kapasitas publik/ swasta/komunitas yang terkena dampak bencana.
Berupa lingkungan, kependudukan, ekonomi, sarana dan prasarana,
dan layanan sipil pemerintahan. Dapat berupa asumsi terburuk
berdasarkan sejarah kejadian, atau asumsi yang paling mungkin terjadi.
Dikembangkan berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan.
Contoh Asumsi Dampak
Aspek Asumsi Dampak
1. Kependudukan Meninggal dunia: 7.498 jiwa (1.2 % dari jumlah penduduk terpapar di 5
Kecamatan)
Mengungsi: 499.900 jiwa (80 % dari jumlah penduduk terpapar di 5
Kecamatan)
Luka-luka: 124.975 jiwa (20% dari total jumlah penduduk terpapar), dengan
rincian sbb:
Luka berat: 24.955 jiwa (20% dari total penduduk luka - luka)
Luka sedang: 24.955 jiwa (20% dari total penduduk luka - luka)
Luka ringan: 74.985 jiwa (60% dari total penduduk luka - luka)
Wisatawan Lembang tahun 2018 adalah 3.267.086, terdiri dari:
Wisatawan Nusantara 3.247.503 jiwa
Wisatawan Asing 19.583 jiwa
Catatan: Asumsi mengacu kejadian di Gempa Yogya 2006. Mengingat waktu
kejadian pada malam hari, maka perhitungannya digandakan 2 kali lipat
persentasenya
Contoh Asumsi Dampak
Aspek Asumsi Dampak
2. Fisik &
Infrastruktur
Rumah terdampak yang rusak: 320.000 unit; rusak berat : 70 % x 320.000 = 224.000 unit; rusak ringan
:30 % x 320.000= 96.000 unit
Jalan: Jalan provinsi 35 m, jalan kab 30 m, jalan nasional 12 m, jalan tol padalarang putus sekitar 5 Km
Jembatan terputus: 5 unit
Bangunan perkantoran bisnis, TNI &Polri: 26 unit + Kecamatan dan Desa 57 unit; ditambah Sekolah Rusak
60 unit di jalur sesar, ditambah sekolah di 5 kecamatan terdampak yang sesuai statistik yaitu SD, SMP,
SMA sederajat sebanyak 1.009 komplek dan 2 perguruan tinggi, maka mengalami kerusakan sedang dan
berat sebesar 70%
Fasilitas kesehatan yang sesuai statistik : 2.811 unit, terdiri dari Rumah bersalin: 77 unit, Rumah Sakit: 7
unit, Puskesmas: 45 unit, Posyandu: 2.190 unit, Praktek Bidan: 394 unit, Apotek: 98 unit; Mengalami
kerusakan & tidak operasional 1.967 unit; Tidak kena dampak & bisa operasional 844 unit
Tempat Ibadah rusak: 80 unit
Tempat Wisata rusak: 63 lokasi
Fasilitas PLN/ Gardu dan BTS rusak : 20 unit
Pipa distribusi air terganggu. PDAM rusak: 2 lokasi
Industri rusak: 9 kawasan
Pasar rusak: 4 kawasan
Stasiun kereta api padalarang rusak: 1 kawasan
Stasiun kereta api cilame rusak : 1 kawasan
Contoh Asumsi Dampak
Aspek Asumsi Dampak
3. Ekonomi kecamatan, 52 desa; akses dan layanan nasabah oleh perbankan terganggu harus ke KC induk atau
mengaktifasi layanan darurat perbankan;
Kehilangan dari Sektor Pasar: (pasar buah, pasar sayur, pasar tradisional) aktivitas pasar terhenti dan
pasokan terhenti
Kehilangan dari Sektor Peternakan: Lembang memiliki 25.000 ekor sapi yang mengalami stress, maka
produksi susu berkurang. (KPSBU), ditambah beberapa ternak lain seperti Ayam, Kelinci, dll pun
terdampak langsung. (Dinas Peternakan KBB).
Kehilangan dari Sektor Pertanian: Pasokan pupuk terhenti, Distribusi hasil pertanian terhenti, Tanaman
pertanian mati, Harga hasil pertanian anjlok, Penghasilan/pendapatan petani menurun.
Kehilangan sektor perindustrian: Home industry tidak berjalan dan pemasaran produk terhambat.
Kehilangan dari Sektor Pariwisata:
Biasanya ditahun baru perhotelan dan restaurant di Kawasan Lembang penuh. Maka secara signifikan
Kunjungan wisatawan, hunian hotel & penginapan serta tempat hiburan menurun bahkan ditutup.
Pendapatan di sektor pariwisata akan menurun drastis, khususnya Lembang – Cisarua – Parongpong,
terdapat 10 destinasi yang akan terdampak dan 18 hotel. Hunian hotel akan menurun sampai 60%.
Hotel/penginapan tetap akan terisi oleh para pekerja kemanusiaan.
Pendapatan sektor pariwisata dalam satu tahun sebesar 1,9 milyar. Data 2018 dari pajak hotel 15
milyar & restoran 22 milyar serta hiburan 3,5 milyar. (kasus erupsi tangkubanparahu dalam seminggu
kehilangan pemasukan sebesar 70 %, tetapi kegiatan ekonomi kerakyatan tetap berjalan).
Kehilangan dari sektor transportasi umum: Fasilitas jalan banyak yang rusak maka jasa transportasi
umum tidak beroperasi.
Contoh Asumsi Dampak
Aspek Asumsi Dampak
4. Lingkungan Air: terganggunya infrastruktur pengairan (air bersih dan pengairan pertanian),
hilangnya beberapa sumber mata air yang dikelola Perumda Air Minum yaitu
mata air cikole gede, pasir ipis, cipulus, cikudapati parongpong, cisintog.
Sumber air dari sungai: instalasi cisarua dan instalasi cimahi, sumber dari desa
kertawangi di parongpong. Sumur dalam menjadi keruh di Padalarang (2 unit)
Tanah/Lahan: Hilangnya/terganggunya lahan untuk perkebunan, pertanian,
dan permukiman. Akses jalan akan terganggu, menyulitkan proses evakuasi.
Udara: peningkatan debu dikarenakan reruntuhan, asap ketika terjadi
kebakaran dan menjadi bau.
Hutan: ekosistem yang ada saat ini terganggu, Kawasan konservasi (HTI dan
hutan lindung). Terjadi longsor dan gerakan tanah disertai hujan pada bulan
januari.
Contoh Asumsi Dampak
Aspek Asumsi Dampak
5. Pelayanan sipil
pemerintah
Sebagian perangkat desa dan aparatur kecamatan/opd mengalami trauma,
cedera/luka dan kehilangan jiwa, maka pelayanan pemerintahan di 5
kecamatan dan 52 desa dalam 3 hari kedepan terganggu/terhambat;
Bangunan kantor OPD, kecamatan dan desa mengalami kerusakan fisik dan
jaringan telekomunikasi, air, listrik, data server yang perlu perbaikan darurat;
Instalasi militerpun (TNI/POLRI) mengalami kerusakan dan kehilangan
personilnya, tetapi dapat dimobilisasi dalam membantu pelayanan dan peran
pemerintahan selama masa tanggap darurat;
Maka layanan pemerintahan berupa:Data catatan sipil dan kependudukan
terganggu; Data kepemilikan tanah/lahan/rumah/asset pribadi dan lembaga
terganggu; Fasilitas dan Pelayanan Medis di puskesmas, pustu, klinik dan
rumah sakit terganggu; Fasilitas dan pengajar di Lembaga Pendidikan tidak
dapat dioperasionalkan karena bangunan dan fasilitasnya hilang/rusak;
TUGAS KELOMPOK
• Diskusi dan tuliskan karakter bahaya masing-masing
kelompok dengan terlebih dulu menyepakati wilayah/daerah
yang diketahui atau dikenali oleh semua anggota kelompok.
• Diskusi dan tuliskan scenario kejadian
• Isilah matrik asumsi dampak.

More Related Content

Similar to Karakteristik_Skenario_Asumsi Dampak.ppt

Final Report Presentation
Final Report PresentationFinal Report Presentation
Final Report PresentationFarhan Helmy
 
LAPORAN KKN (Erva Rahmawati)..docx
LAPORAN KKN (Erva Rahmawati)..docxLAPORAN KKN (Erva Rahmawati)..docx
LAPORAN KKN (Erva Rahmawati)..docxErvaRahmawati
 
Tsunami Buoy, Perangkat Pintar Untuk Peringatan Dini Bencana Tsunami - Presen...
Tsunami Buoy, Perangkat Pintar Untuk Peringatan Dini Bencana Tsunami - Presen...Tsunami Buoy, Perangkat Pintar Untuk Peringatan Dini Bencana Tsunami - Presen...
Tsunami Buoy, Perangkat Pintar Untuk Peringatan Dini Bencana Tsunami - Presen...Alfian Isnan
 
Manajemen bencana erupsi merapi
Manajemen bencana erupsi merapiManajemen bencana erupsi merapi
Manajemen bencana erupsi merapiUssy Rahmawati
 
Ekspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana AlamEkspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana AlamAr Tinambunan
 
Pendidikan Lingkungsn Hidup di sekolah dasar
Pendidikan Lingkungsn Hidup di sekolah dasarPendidikan Lingkungsn Hidup di sekolah dasar
Pendidikan Lingkungsn Hidup di sekolah dasarAgustinNurul1
 
Geo-Bencana - Tsunami [Kumpulan Lestari]
Geo-Bencana - Tsunami [Kumpulan Lestari]Geo-Bencana - Tsunami [Kumpulan Lestari]
Geo-Bencana - Tsunami [Kumpulan Lestari]Mahirah Jazlan
 
Bahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdf
Bahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdfBahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdf
Bahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdfRiaPurnamasari5
 
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaManajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaBambang Fadhil
 
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsulaAgustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsulaAgus kastanya
 
files48514koordinasi karhutla2016.ppt
files48514koordinasi karhutla2016.pptfiles48514koordinasi karhutla2016.ppt
files48514koordinasi karhutla2016.pptpolsekpanga
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Luhur Moekti Prayogo
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauliaeka15
 
[PPT SEM AKHIR] LIQUIFAKSI KABUPATEN KONAWE UTARA.pptx
[PPT SEM AKHIR] LIQUIFAKSI KABUPATEN KONAWE UTARA.pptx[PPT SEM AKHIR] LIQUIFAKSI KABUPATEN KONAWE UTARA.pptx
[PPT SEM AKHIR] LIQUIFAKSI KABUPATEN KONAWE UTARA.pptxRioCendrajaya
 
PPT SUHU UDARA 2019.pptx
PPT SUHU UDARA 2019.pptxPPT SUHU UDARA 2019.pptx
PPT SUHU UDARA 2019.pptxZeroTwice
 

Similar to Karakteristik_Skenario_Asumsi Dampak.ppt (20)

Final Report Presentation
Final Report PresentationFinal Report Presentation
Final Report Presentation
 
Materi kesiapsiagaan
Materi kesiapsiagaanMateri kesiapsiagaan
Materi kesiapsiagaan
 
LAPORAN KKN (Erva Rahmawati)..docx
LAPORAN KKN (Erva Rahmawati)..docxLAPORAN KKN (Erva Rahmawati)..docx
LAPORAN KKN (Erva Rahmawati)..docx
 
Tsunami Buoy, Perangkat Pintar Untuk Peringatan Dini Bencana Tsunami - Presen...
Tsunami Buoy, Perangkat Pintar Untuk Peringatan Dini Bencana Tsunami - Presen...Tsunami Buoy, Perangkat Pintar Untuk Peringatan Dini Bencana Tsunami - Presen...
Tsunami Buoy, Perangkat Pintar Untuk Peringatan Dini Bencana Tsunami - Presen...
 
Manajemen bencana erupsi merapi
Manajemen bencana erupsi merapiManajemen bencana erupsi merapi
Manajemen bencana erupsi merapi
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Ekspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana AlamEkspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana Alam
 
Makalah konstruksi jembatan
Makalah konstruksi jembatanMakalah konstruksi jembatan
Makalah konstruksi jembatan
 
Pendidikan Lingkungsn Hidup di sekolah dasar
Pendidikan Lingkungsn Hidup di sekolah dasarPendidikan Lingkungsn Hidup di sekolah dasar
Pendidikan Lingkungsn Hidup di sekolah dasar
 
Geo-Bencana - Tsunami [Kumpulan Lestari]
Geo-Bencana - Tsunami [Kumpulan Lestari]Geo-Bencana - Tsunami [Kumpulan Lestari]
Geo-Bencana - Tsunami [Kumpulan Lestari]
 
BENCANA
BENCANABENCANA
BENCANA
 
Bahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdf
Bahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdfBahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdf
Bahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdf
 
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaManajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
 
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsulaAgustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
 
files48514koordinasi karhutla2016.ppt
files48514koordinasi karhutla2016.pptfiles48514koordinasi karhutla2016.ppt
files48514koordinasi karhutla2016.ppt
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
 
Makala Rekayasa Gempa
Makala Rekayasa GempaMakala Rekayasa Gempa
Makala Rekayasa Gempa
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
[PPT SEM AKHIR] LIQUIFAKSI KABUPATEN KONAWE UTARA.pptx
[PPT SEM AKHIR] LIQUIFAKSI KABUPATEN KONAWE UTARA.pptx[PPT SEM AKHIR] LIQUIFAKSI KABUPATEN KONAWE UTARA.pptx
[PPT SEM AKHIR] LIQUIFAKSI KABUPATEN KONAWE UTARA.pptx
 
PPT SUHU UDARA 2019.pptx
PPT SUHU UDARA 2019.pptxPPT SUHU UDARA 2019.pptx
PPT SUHU UDARA 2019.pptx
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfAndiCoc
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakOcieocietralalatrilili Tharigan
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxEkoPoerwantoe2
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASsusilowati82
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 

Karakteristik_Skenario_Asumsi Dampak.ppt

  • 1. Penyusunan Dokumen Rencana Kontingensi Karakteristik Bahaya, Skenario Kejadian Dan Asumsi Dampak Bencana
  • 2. Tujuan Pembelajaran Tujuan Umum Setelah Pembelajaran Peserta diharapkan Mampu memahami karakteristik bahaya, scenario kejadian, dan asumsi dampak bencana dengan baik Tujuan Khusus Setelah menyelesaikan pembelajaran, mata Pelatihan Konsep Rencana Kontinjensi Bencana, peserta diharapkan mampu memahami Penentuan dan Karakteristik Bahaya dan Penyusunan scenario Kejadian dan asumsi dampak bencana
  • 3. Materi Karakteristik Bahaya, Skenario Kejadian dan Asumsi Dampak Bencana Sub Materi Pokok • Penentuan Bahaya • Karakteristik Bahaya • Skenario Kejadian (parameter, kisi2, dimensi lokasi) • Asumsi Dampak (konsekuensi seketika dari kejadian bencana dalam hal luasan dari kajadiannya, akibat kepada manusia,fisik, pelayanan dasar)
  • 4. Format Dokumen Renkon (Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Kontingensi. Edisi IV) 1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang b. Landasan Hukum c. Kebijakan dan Strategi d. Maksud dan Tujuan e. Ruang Lingkup 2. SITUASI JENIS BAHAYA, SKENARIO KEJADIAN DAN DAMPAK a. Karakteristik Bahaya b. Skenario Kejadian c. Asumsi Dampak 3. TUGAS POKOK a. Tugas Pokok b. Sasaran 4. PELAKSANAAN a. Konsep Operasi dan Sasaran Tindakan b. Struktur Organisasi Komando c. Kegiatan Pokok d. Tugas Bidang-Bindang e. Instruksi Koordinasi 5. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK a. Administrasi b. Logistik 6. PENGENDALIAN a. Komando b. Kendali c. Koordinasi d. Komunikasi e. Informasi 7. Daftar Lampiran
  • 5. SITUASI JENIS BAHAYA KARAKTERISTIK BAHAYA BENCANA (ANCAMAN) Setiap jenis bencana mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan masalah yang diakibatkannya dimana indikatornya ditentukan oleh komponen pembangun bencana itu sendiri dan dampak yang ditimbulkan. Setiap ancaman mempunyai karakteristik yang khas yang dipengaruhi oleh posisi geologis, posisi astronomis, sumberdaya yang tersedia di lokasi tersebut (lingkungan, infrastruktur, ekonomi, sosial-budaya, kebijakan), dan perilaku manusianya.
  • 6. Contoh: Karakter Letusan Erupsi Gunung Agung Pola dan sebaran hasil erupsi lampau sebelum tahun 1808, 1821, 1843, dan 1963 menunjukkan tipe letusan yang hampir sama, diantaranya adalah bersifat eksplosif (letusan, dengan melontarkan batuan pijar, pecahan lava, hujan piroklastik dan abu), dan efusif berupa aliran awan panas, dan aliran lava. Lava yang meleler antara 19 Februari dan 17 Maret 1963 mengalir dari kawah utama di puncak ke utara, lewat tepi kawah yang paling rendah, berhenti pada garis ketinggian 505,64 m dan mencapai jarak ± 7.290 m Di Gunungapi Agung terdapat dua macam awan panas, yakni awan panas letusan dan awan panas guguran. Awan panas letusan terjadi pada waktu ada letusan besar. Kecepatan dari awan letusan ini menurut pengamatan dari Pos Rendang adalah rata-rata 60 km per jam dan di sebelah selatan mencapai jarak paling jauh 13 km, yakni di T. Luah dan di sebelah utara 14 km di T. Daya. Daerah yang terserang awan panas letusan pada kegiatan 1963 terbatas pada lereng selatan dan utara saja, karena baik di barat maupun di sebelah timur kawah ada sebuah punggung. Kedua punggung ini memanjang dari barat ke timur. Awan panas letusan yang melampaui tepi kawah bagian timur dipecah oleh punggung menjadi dua jurusan ialah timur laut dan tenggara. Demikian awan panas di sebelah barat dipecah oleh punggung barat ke jurusan baratdaya dan utara. Awan panas letusan yang terjadi selama kegiatan 1963 telah melanda tanah seluas ±70km2 dan menyebabkan jatuh 863 korban manusia.
  • 7. SKENARIO KEJADIAN Skenario kejadian adalah prakiraan kejadian yang mungkin timbul akibat suatu bencana yg melanda. Pengembangan skenario kejadian bencana meliputi lokasi, waktu, durasi, frekuensi, durasi, periode, luasan terdampak, intensitas, kecepatan kejadian, jarak, proses, serta potensi ancaman lanjutan atau ikutannya Skenario kejadian disusun berdasarkan data ilmiah dan potensi bencana terbaru. Skenario kejadian dikembangkan oleh pemangku kepentingan dengan memperhatikan masukan dari narasumber atau pakar yang kompeten dibidangnya serta mempertimbangkan sejarah kebencanaan.
  • 8. Contoh Skenario Gempa Sesar Lembang M6.8 • Waktu kejadian: Jumat, 26 April 2019, Pk. 10.00 WIB • Magnitudo 6,8 (PuSGeN, 2017) • Episenter: 6°50'1.17"S ; 107°38'5.98"E (bintang merah) • Kedalaman : 10 km • Durasi goncangan gempa utama: 60 detik • Gempa susulan: 60 kali dalam 24 jam, terdistribusi arah barat-timur • Bahaya ikutan: - Longsor di beberapa lokasi - Kebakaran Garis Sesar Lembang: Mudrikh Daryono dkk, 2019; PuSGeN 2017 http://bit.ly/Sesarlembang
  • 9. Contoh Ringkasan Skenario Kejadian ASUMSI WAKTU KEJADIAN Rabu, 1 Januari XXXX Pukul 02:00:00 WIB Dini hari LOKASI GEMPA / EPISENTRUM & MAGNITUDE 6°50'1.17"S ; 107°38'5.98"E (Lembang Kab. Bandung Barat) Magnitude 6,8 Intensitas VI-VII MMI. Kedalaman 10 KM Durasi goncangan 60” Gempa susulan 60 kali dalam 24 jam terdistribusi arah barat-timur. CAKUPAN WILAYAH TERDAMPAK Kabupaten Bandung Barat, meliputi wilayah kecamatan Lembang, Parongpong, Cisarua, Padalarang & Ngamprah. Wilayah lain di Kota Cimahi, Kota Bandung, Kab. Bandung bagian utara, Kab. Subang dan Kab. Sumedang bagian barat. BAHAYA PRIMER Kerusakan akibat goncangan gempa yang sangat kuat hingga sulit berdiri serta deformasi permukaan pada patahan BAHAYA SEKUNDER Longsor dan kebakaran di beberapa lokasi Covid 19 JUMLAH PENDUDUK Jumlah Penduduk Terdampak di Kab. Bandung Barat adalah 1.622.453 jiwa; Jumlah Penduduk di Kecamatan Lembang, Parongpong, Cisarua, Padalarang, Ngamprah : 624.876 jiwa; terdiri dari … jiwa laki-laki dan … jiwa perempuan
  • 11. ASUMSI DAMPAK Asumsi dampak adalah prakiraan dampak negatif yang mungkin timbul akibat suatu bencana yang melanda. Kondisi yang diperkirakan terjadi akibat kejadian sesuai skenario yang sudah disusun sebelumnya. Asumsi dampak bencana dapat dikembangkan berdasarkan peta risiko atau peta bahaya, yang mempertimbangkan aspek kerentanan dan kapasitas publik/ swasta/komunitas yang terkena dampak bencana. Berupa lingkungan, kependudukan, ekonomi, sarana dan prasarana, dan layanan sipil pemerintahan. Dapat berupa asumsi terburuk berdasarkan sejarah kejadian, atau asumsi yang paling mungkin terjadi. Dikembangkan berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan.
  • 12. Contoh Asumsi Dampak Aspek Asumsi Dampak 1. Kependudukan Meninggal dunia: 7.498 jiwa (1.2 % dari jumlah penduduk terpapar di 5 Kecamatan) Mengungsi: 499.900 jiwa (80 % dari jumlah penduduk terpapar di 5 Kecamatan) Luka-luka: 124.975 jiwa (20% dari total jumlah penduduk terpapar), dengan rincian sbb: Luka berat: 24.955 jiwa (20% dari total penduduk luka - luka) Luka sedang: 24.955 jiwa (20% dari total penduduk luka - luka) Luka ringan: 74.985 jiwa (60% dari total penduduk luka - luka) Wisatawan Lembang tahun 2018 adalah 3.267.086, terdiri dari: Wisatawan Nusantara 3.247.503 jiwa Wisatawan Asing 19.583 jiwa Catatan: Asumsi mengacu kejadian di Gempa Yogya 2006. Mengingat waktu kejadian pada malam hari, maka perhitungannya digandakan 2 kali lipat persentasenya
  • 13. Contoh Asumsi Dampak Aspek Asumsi Dampak 2. Fisik & Infrastruktur Rumah terdampak yang rusak: 320.000 unit; rusak berat : 70 % x 320.000 = 224.000 unit; rusak ringan :30 % x 320.000= 96.000 unit Jalan: Jalan provinsi 35 m, jalan kab 30 m, jalan nasional 12 m, jalan tol padalarang putus sekitar 5 Km Jembatan terputus: 5 unit Bangunan perkantoran bisnis, TNI &Polri: 26 unit + Kecamatan dan Desa 57 unit; ditambah Sekolah Rusak 60 unit di jalur sesar, ditambah sekolah di 5 kecamatan terdampak yang sesuai statistik yaitu SD, SMP, SMA sederajat sebanyak 1.009 komplek dan 2 perguruan tinggi, maka mengalami kerusakan sedang dan berat sebesar 70% Fasilitas kesehatan yang sesuai statistik : 2.811 unit, terdiri dari Rumah bersalin: 77 unit, Rumah Sakit: 7 unit, Puskesmas: 45 unit, Posyandu: 2.190 unit, Praktek Bidan: 394 unit, Apotek: 98 unit; Mengalami kerusakan & tidak operasional 1.967 unit; Tidak kena dampak & bisa operasional 844 unit Tempat Ibadah rusak: 80 unit Tempat Wisata rusak: 63 lokasi Fasilitas PLN/ Gardu dan BTS rusak : 20 unit Pipa distribusi air terganggu. PDAM rusak: 2 lokasi Industri rusak: 9 kawasan Pasar rusak: 4 kawasan Stasiun kereta api padalarang rusak: 1 kawasan Stasiun kereta api cilame rusak : 1 kawasan
  • 14. Contoh Asumsi Dampak Aspek Asumsi Dampak 3. Ekonomi kecamatan, 52 desa; akses dan layanan nasabah oleh perbankan terganggu harus ke KC induk atau mengaktifasi layanan darurat perbankan; Kehilangan dari Sektor Pasar: (pasar buah, pasar sayur, pasar tradisional) aktivitas pasar terhenti dan pasokan terhenti Kehilangan dari Sektor Peternakan: Lembang memiliki 25.000 ekor sapi yang mengalami stress, maka produksi susu berkurang. (KPSBU), ditambah beberapa ternak lain seperti Ayam, Kelinci, dll pun terdampak langsung. (Dinas Peternakan KBB). Kehilangan dari Sektor Pertanian: Pasokan pupuk terhenti, Distribusi hasil pertanian terhenti, Tanaman pertanian mati, Harga hasil pertanian anjlok, Penghasilan/pendapatan petani menurun. Kehilangan sektor perindustrian: Home industry tidak berjalan dan pemasaran produk terhambat. Kehilangan dari Sektor Pariwisata: Biasanya ditahun baru perhotelan dan restaurant di Kawasan Lembang penuh. Maka secara signifikan Kunjungan wisatawan, hunian hotel & penginapan serta tempat hiburan menurun bahkan ditutup. Pendapatan di sektor pariwisata akan menurun drastis, khususnya Lembang – Cisarua – Parongpong, terdapat 10 destinasi yang akan terdampak dan 18 hotel. Hunian hotel akan menurun sampai 60%. Hotel/penginapan tetap akan terisi oleh para pekerja kemanusiaan. Pendapatan sektor pariwisata dalam satu tahun sebesar 1,9 milyar. Data 2018 dari pajak hotel 15 milyar & restoran 22 milyar serta hiburan 3,5 milyar. (kasus erupsi tangkubanparahu dalam seminggu kehilangan pemasukan sebesar 70 %, tetapi kegiatan ekonomi kerakyatan tetap berjalan). Kehilangan dari sektor transportasi umum: Fasilitas jalan banyak yang rusak maka jasa transportasi umum tidak beroperasi.
  • 15. Contoh Asumsi Dampak Aspek Asumsi Dampak 4. Lingkungan Air: terganggunya infrastruktur pengairan (air bersih dan pengairan pertanian), hilangnya beberapa sumber mata air yang dikelola Perumda Air Minum yaitu mata air cikole gede, pasir ipis, cipulus, cikudapati parongpong, cisintog. Sumber air dari sungai: instalasi cisarua dan instalasi cimahi, sumber dari desa kertawangi di parongpong. Sumur dalam menjadi keruh di Padalarang (2 unit) Tanah/Lahan: Hilangnya/terganggunya lahan untuk perkebunan, pertanian, dan permukiman. Akses jalan akan terganggu, menyulitkan proses evakuasi. Udara: peningkatan debu dikarenakan reruntuhan, asap ketika terjadi kebakaran dan menjadi bau. Hutan: ekosistem yang ada saat ini terganggu, Kawasan konservasi (HTI dan hutan lindung). Terjadi longsor dan gerakan tanah disertai hujan pada bulan januari.
  • 16. Contoh Asumsi Dampak Aspek Asumsi Dampak 5. Pelayanan sipil pemerintah Sebagian perangkat desa dan aparatur kecamatan/opd mengalami trauma, cedera/luka dan kehilangan jiwa, maka pelayanan pemerintahan di 5 kecamatan dan 52 desa dalam 3 hari kedepan terganggu/terhambat; Bangunan kantor OPD, kecamatan dan desa mengalami kerusakan fisik dan jaringan telekomunikasi, air, listrik, data server yang perlu perbaikan darurat; Instalasi militerpun (TNI/POLRI) mengalami kerusakan dan kehilangan personilnya, tetapi dapat dimobilisasi dalam membantu pelayanan dan peran pemerintahan selama masa tanggap darurat; Maka layanan pemerintahan berupa:Data catatan sipil dan kependudukan terganggu; Data kepemilikan tanah/lahan/rumah/asset pribadi dan lembaga terganggu; Fasilitas dan Pelayanan Medis di puskesmas, pustu, klinik dan rumah sakit terganggu; Fasilitas dan pengajar di Lembaga Pendidikan tidak dapat dioperasionalkan karena bangunan dan fasilitasnya hilang/rusak;
  • 17. TUGAS KELOMPOK • Diskusi dan tuliskan karakter bahaya masing-masing kelompok dengan terlebih dulu menyepakati wilayah/daerah yang diketahui atau dikenali oleh semua anggota kelompok. • Diskusi dan tuliskan scenario kejadian • Isilah matrik asumsi dampak.

Editor's Notes

  1. Karakteristik bencana yang mengancam sebagian besar wilayah tanah air perlu dipahami dengan baik, karena salah satu penyebab timbulnya kerugian dan penderitaan yang cukup berat adalah kurangnya pemahaman terhadap karakteristik ancaman bencanam, sehingga masyarakat kurang siap menghadapinya