SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH REKAYASA GEMPA
GEMPA BUMI YANG TERJADI DI INDONESIA DAN DUNIA DALAM LIMA (5)
TAHUN TERAKHIR (2017-2021)
Makalah ini dibuat utuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Gempa
Dosen : Diana Ningrum, S.Pd , M.T
DISUSUN OLEH :
Hardiyanto Lukmana (2017520054)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Gempa Bumi Yang Terjadi Di
Indonesia Dan Dunia Dalam Lima (5) Tahun Terakhir (2017-2021)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Diana
Ningrum, S.Pd , M.T pada Mata Kuliah Rekayasa Gempa. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Gempa Bumi Yang Terjadi Di Indonesia Dan
Dunia Dalam Lima (5) Tahun Terakhir (2017-2021)” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Diana Ningrum, S.Pd , M.T , selaku dosen
Rekayasa Gempa yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR………………………...……………………………………..………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...….….ii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………….....………1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………......1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….............1
1.3 Tujuan………………………………………………………………...................................2
1.4 Manfaat……………………………………………………………….................................2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………..……………….3
2.1 Pengertian……………………………………………………………….............................3
2.2 Jenis Jembatan………………………………………………………………......................3
2.3 Kelebihan Jembatan……………………………………………………………..………....6
2.4 Kekurangan Jembatan…………………………………………………………...………....7
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………….………8
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...…………………....8
3.2 Saran……………………………………………………………………….……………....8
DAFAR PUSTAKA……………………………………………………..…………………....9
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gempa Bumi, merupakan fenomena alam yang tidak dapat dipredeksi dan bisa terjadi
kapan saja. Besar kekuatan guncangan gempa bumi ada beragam jenisnya dari yang
berkekuatan kecil sehingga sulit dirasakan sampai kekuatan dahsyat yang dapat menimbulkan
banyak kerusakan bagi alam itu sndiri hingga bangunan dan bahkan bisa menimbulkan korban
jiwa yang sangat besar. Gempa bumi sudah terjadi hampir diseluruh belahan dunia termasuk
Indonesia, Indonesia merupakan salah negara dengan tingkat aktivitas gempa bumi tertinggi,
hal ini dikarenakan Indonesia terletak pada jalur pertemuan tiga lempeng tektonik dunia yakni,
lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia. Oleh karena itu Indonesia
merupakan daerah yang rawan gempa bumi secara tektonik. (BNPB, 2016)
Setiap kejadian gempa bumi akan menghasilkan goncangan tanah yang dapat dianalisis
melalui nilai percepatan getaran tanah (PGA) pada suatu tempat. Semakin besar nilai
percepatan getaran tanah yang terjadi maka semakin besar pula bahaya gempa bumi yang
terjadi. Besar kecilnya nilai percepatan getaran tanah tersebut menjadi faktor yang dapat
menunjukkan tingkat bahaya bencana gempa bumi. Faktor untuk menentukan tingkat
kerentanan bencana gempa bumi yakni ; faktor fisik bangunan, sosial, dan ekonomi.
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah penulis baca, diantaranya: Identifikasi
Tingkat Resiko Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Serta Arahan Mitigasi Bencana di
Wilayah Pesisir Kabupaten Sukabumi (Hasyim, 2011). Dalam penelitian ini dijelaskan tingkat
resiko bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah pesisir kabupaten Sukabumi serta arahan
terhadap tindakan mitigasi bencana agar dapat mengurangi resiko. Penelitian lainnya berjudul
Analisa Tingkat Resiko Bencana Gempa Bumi di Wilayah Bali (Rudi Darsono, 2014). Dalam
penelitian ini dijelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat resiko, penentuan rumuz
empiris yang cocok digunakkan untuk menghitung PGA serta pembuatan peta zonasi resiko
bencana di wilayah Bali.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mencari data data mengenai gempa bumi yang terjadi dalam lima tahun terakhir
secara detail dan gambling!
2. Menganalisis gempa gempoa yang terjadi dalam lima tahun terakhir!
2
3. Mempelajari bagaimana reaksi bangunan disekitar tempat gempa bumi tersebut, dan
mencari tahu penyebab kerusakan yang terjadi pada bangunan tersebut.
1.3 Tujuan
1. Menganalisis tingkat bahaya dari setiap gempa
2. Mengidentifikasi daerah daerah yang rawan terjadi gempa
3. Mempelajari data – data dari gempa gempa tersebut agar bisa diteliti dikemudian hari.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini untuk menginformasikan kepada masyarakat aaupun
pemerintah melalui analisis tingkat bahaya dari daerah - daerah yang rawan gempa yang
mungkin saja nantinya bisa di jadikan acuan dalam mitigasi bencana gempa bumi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Gempa Bumi
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi
secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan
lempenglempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa
gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi
(BMKG). Gempabumi juga dapat diakibatkan aktifitas gunung berapi, tanah longsor dan
meteor yang menumbuk bumi. Menurut teori lempeng tektonik, kerak bumi terpecah-
pecah menjadi beberapa bagian yang disebut lempeng. Lempeng-lempeng tersebut
bergerak dengan arah dan kecepatan berbeda. Pergerakan lempeng ini disebabkan oleh
arus konveksi. Lapisan atas bumi terdiri dari lithosfer dan asthenosfer. Lithosfer
mempunyai densitas yang lebih besar, mudah patah, dan bersifat kaku. Asthenosfer
mempunyai densitas yang lebih kecil dibandingkan lithosfer, bersuhu tinggi dan kental.
Akibat gerakan perputaran bumi yang terus-menerus menimbulkan arus pada asthenosfer
yang bersuhu tinggi. Arus ini disebut arus konveksi, yang bergerak dari tekanan tinggi ke
tempat yang bertekanan rendah. Gerakan asthenosfer akan menggerakkan lithosfer yang
mengapung di atasnya, akibatnya lithosfer yang berupa lempeng-lempeng akan bergerak.
secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
2.2 Jenis Gempabumi
Gempabumi adalah fenomenal alam yang sifatnya merusak dan menimbulkan bencana
dan dapat digolongkan menjadi empat jenis yakni :
a. Gempa Vulkanik (Gunung Api)
Gempabumi ini terjadi akibat danya aktivitas magma, yang biasa terjadi
sebelumgunung api meletus. Jika tingkat keaktifan tinggi maka dapat menimbulkan ledakan
dan dapat memicu terjadinya gempabumi di sekitar gunung api tersebut.
b. Gempabumi Tektonik
Gempabumi ini diakibatkan adanya aktifitas tektonik, yaitu pergeseran
lempeng–lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
4
sangat kecil hingga sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan
ataupun bencana alam di bumi, getaranya yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian
bumi.
c. Gempabumi Runtuhan
Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan, gempa ini jarang terjadi dan bersifat local.
d. Gempabumi Buatan
Gempabumi buatan adalh gempa yang disebabkan oleh aktivitas manusia,
seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukul dipermukaan bumi.
Berdasarkan kekuatannya atau magnetudo (M), gempabumi dapat dibedakan atas :
a. Gempabumi sangat besar dengan magnitude lebih besar dari 8 SR.
b. Gempabumi besar magnitude antara 7 hingga 8 SR.
c. Gempabumi merusak magnitude antara 5 hingga 6 SR.
d. Gempabumi sedang magnitude antara 4 hingga 5 SR.
e. Gempabumi kecil dengan magnitude antara 3 hingga 4 SR .
f. Gempabumi mikro magnitude antara 1 hingga 3 SR .
g. Gempabumi ultra mikro dengan magnitude lebih kecil dari 1 SR .
Berdasarkan kedalaman sumber (h), gempabumi digolongkan atas :
a. Gempabumi dalam h > 300 Km .
b. Gempabumi menengah 60 < h < 300 Km .
c. Gempabumi dangkal h < 60 Km .
2.3 Analisi Gempabumi
2.3.1 Gempa Donggala, Palu
Gempa bumi donggala, palu 28/09/2018 adalah gempa bumi Tsunamigenik yang berkekuatan
7,4 SR pada kedalaman 10 km (6,2 mil) dibawah permukaan tanah yang terjadi akibat aktivitas
patahan mendatar mengiri turun. Gempa ini berpusat di Kabupaten Donggala, Sulawesi
Tenga. Kordinat 0°11′S 119°51′E / 0.18°S 119.85°E, terjadi pada tanggal 28/09/2018 pukul
18:02:44 WITA Berdurasi 3-7 menit. gempa ini juga menyebabkan tsunami di kawasan bibir
pantai Kota Palu dan Mamuju Setinggi 1,5 meter, sekitar pukul 18.22 WITA. Pada tanggal 10
5
Oktober 2018, seikatar pukul 13.00 WITA gempa ini mengakibatkan 2045 orang tewas ratusan
lain dinyatakan hilang dan ribuan lainya dicemaskan tewas tak teridentifikasi karena likuifaksi,
jumlah pengungsi 82.775 orang dan 8731 di antaranya di luar Sulawesi Tengah dan sekitar
kurang lebih 66.390 Rumah rusak .
Guncangan Gempa: Berdasarkan Kerusakan dan kekuatan dari gempa ini, gempa ini adalah
tergolong dalam gempa berkekuatan besar Pusat gempa bumi (episentrum) berada di darat,
sekitar Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala. Guncangan gempa bumi ini dilaporkan telah
dirasakan cukup kuat di sebagian besar provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan
sebagian Kalimantan Timur serta Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Utara. Di
Makassar misalnya, getaran sempat dirasakan beberapa detik. Di Menara Bosowa, karyawan
berlarian meninggalkan gedung. Di Palopo, Sulawesi Selatan, guncangan membuat warga
berlarian meninggalkan rumah. Di Samarinda, gempa turut dirasakan sampai warga keluar
berhamburan dari gedung dan pusat perbelanjaan. Di Balikpapan, guncangan gempa turut
dirasakan di rusunawa, dan hotel. Secara umum gempa dirasakan berintensitas kuat selama 2-
10 detik. Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposenttrum gempa bumi,
tampak bahwa gempa bumi dangkal ini terjadi akibat aktivitas di zona sesar Palu Koro. Sesar
ini merupakan sesar yang teraktif di Sulawesi, dan bisa pula disenut paling aktif di Indonesia
dengan pergerakan 7 cm pertahun. Sesar yang diteliti di LIPI baru sampai sesar darat.
Sedangkan sesar di laut sama sekali nihil dari penelitian. Menurut Sutopo Purwo Nugroho,
gempa bumi yang terjadi "merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Palu
Koro, yang dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar
mendatar mengiri (slike-slip sinistral)". Sehubungan gempa ini, Wahyu W. Pandoes dari pihak
BPPT menyatakan bahwa gempa ini berkekuatan 2,5 × 1020 Nm atau setara 3 × 106 ton TNT.
Ini serupa 200 kali bom Hiroshima.
Dampak: Pada awalnya, 1 orang tewas dan 10 orang luka-luka dikabarkan akibat gempa
pertama berkekuatan 6,0 Mw pukul 15.00 WITA. Namun begitu, angka begitu cepat
meningkat, sampai diketahuilah jumlah korban telah sampai 420 orang meninggal. Pada Selasa
2 Oktober, Sutopo mengabarkan bahwa, korban meninggal telah mencapai 1234 orang.
Adapun jumlah orang tertimbun yang dilaporkan masyarakat telah mencapai 152 orang. Orang
yang terluka dibawa ke rumah sakit untuk cepat mendapatkan perawatan. Korban yang tewas
maupun yang terluka, merupakan korban tertimpa bangunan yang roboh. BPBD Kabupaten
Donggala juga menyatakan bahwa puluhan rumah rusak karena adanya gempa ini.
6
Sementara akibat gempa 7,4 Mw yang disusul Tsunami di Kota Palu hingga Sabtu, 29
September 2018, pukul 15.00 WITA korban tewas mencapai 844 jiwa, lebih dari 500 orang
luka berat, 29 orang hilang dan sebanyak 65.733 rumah rusak menurut Kapendam Kodam XIII
Merdeka Kolonel (Inf) M Thohir. Dari antara orang-orang yang hilang itu, sebanyak satu
keluarga sebanyak 5 orang hilang di tengah tsunami di Pantai Talise. Dari antara 400 lebih
orang yang meninggal itu, baru teridentifikasi sebanyak 97 orang. Sejumlah tempat rata dengan
tanah. Sepanjang cakrawala, ternampaklah kayu yang bersepah di mana-mana, pepuingan, dan
atap-atap yang terserak. Jalan raya juga terkena longsor akibat gempa ini. Menurut laporan
Kompas mengutip dari seorang saksi, bahwa banyak sekali mayat yang tewas bergelimpangan
di pantai. Dilaporkan bahwa kondisi korban meninggal dunia sangat memprihantinkan.
Jenazah dilaporkan bercampur dengan puing-puing material yang beserakan. Seorang warga
Korsel dilaporkan hilang dalam bencana ini. Dikabarkan bahwa ia ditelpon pada pukul 16.50,
dan telpon itu tidak diangkatnya. Orang Indonesia yang pergi bersamanya juga tak dapat
ditelpon.
Terakhir, setelah diumumkan oleh BNPB pada 10 Oktober bahwa korban meninggal gfempa
itu mencapai 2.045 orang, didapati paling banyak ada di Palu sebesar 1.636 orang dan disusul
Sigi kemudian Parigi. Sementara itu, korban yang mengungsi sebanyak 82.775 orang, dan
8.731 orang pengungsi berad di luar Sulawesi.
Sebagai akibat dari guncangan gempa ini, Hotel Roa-Roa yang ada di Jalan Pattimura Palu,
juga Rumah Sakit Anuntapura di Jalan Kangkung, yang berlantai 4, juga roboh. Mal terbesar
di Palu, Mal Tatura, juga roboh. Ada puluhan sampai ratusan orang yang terjebak di dalamnya.
Tsunami di Palu sampai membuat KM Sabuk Nusantara terhempas puluhan meter dari
Pelabuhan Wani. Pelabuhan itu sendiri rusak pula dermaga dan bangunannya. Pelabuhan
Pantoloan rusak paling parah di sana. Quay crane atau keran peti kemas yang biasa digunakan
untuk bongkar muat peti kemas juga roboh. Dari sejumlah foto yang beredar, gempa Palu
tergolong dahsyat. Kios-kios di pesisir Teluk Palu atau Pantai Talise tersapu gelombang besar.
Jembatan Kuning yang merupakan ikon kota Palu turut ambruk. Terlihat di Teluk Talise,
reruntuhan jembatan yang memisah antara Palu Barat dan Palu Utara. Selain itu, terlihat juga
Masjid Arqam Bab Al Rahman atau Masjid Apung Palu yang roboh masuk ke dalam laut.
Terlihat pula reruntuhan menara ATC Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu serta kerusakan di
pelabuhan. Sebagai akibat daripada kerusakan pada Bandara Palu pula, bandara ini telah
7
ditutup pada hari Jumat pukul 07.26 malam sampai 7.20 malam. Dilaporkan, Sigi, Parigi
Moutong dan Donggala juga terdampak gempa ini. Jaringan air bersih, listrik, dan bahan bakar
minyak menjadi sulit diakses. Perhubungan komunikasi antara Donggala dan Palu menjadi
sulit diakses akibat tak berfungsinya ratusan BTS tersebut. Kemenkominfo menyatakan bahwa
dari antara 3007 BTS, ada 431 BTS yang tak berfungsi, yakni 14,31%nya. Ini disebakan oleh
karena mereka tidak mendapatkan akses listrik. ada beberapa jaringan telekomunikasi dari Palu
ke Santigi, Mamuju, dan Poso terputus akibat gempa bumi berkekutan 7,4 skala richter itu.
Menurut sumber Kumparan.com, apa-apa sudah mulai pada susah. BBM ada yang dijual Rp
100 ribu perbotol mineral. Kondisi lalu lintas pun menjadi semrawut, macet pun tak
terhindarkan. Mobil dan motor tertahan di jalan raya karena mogok kehabisan bahan bakar.
Selain itu, air bersih mulai sulit dicari dan listrikpun padam. Pada Jumat malam, ratusan warga
Mamuju telah pergi mengungsi karena khawatir akan datangnya tsunami. Kemudian akibat
dari bencana ini, sekitar 16000 korban gempa mengungsi, pada 24 titik di kota Palu.
2.3.2 Gempa Lombok
Gempa Lombok 05/08/2018 adalah gempabumi yang berkekuatan 7,0 SR pada kedalaman 32
Kilometer (20 mil) yang terjadi pada 5 Agustus 2018 Pukul 19:46:35 (WITA) berlokasi di
Perbatasan Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur Guncangan Gempa Hampir
diseluruh daratan pulau Lombok, Bali, Bima, Sumbawa, Jawa Timur hingga Waengapu
Guncangan Gempa: Gempa bumi ini berpusat di sekitar wilayah perbatasan Kabupaten
Lombok Utara dengan Kabupaten Lombok Timur. Guncangan gempa bumi ini dilaporkan
USGS telah dirasakan di seluruh Pulau Lombok, Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Madura,
Pulau Jawa bagian timur serta sebagian Pulau Sumba dan Pulau Flores. Guncangan gempa
bumi terkuat berada di seluruh wilayah Pulau Lombok berupa guncangan VI-VIII MMI
terutama Lombok Utara. Sedangkan di Pulau Bali dan Pulau Sumbawa bagian barat dirasakan
kuat berupa V-VI MMI.
Kemudian Madura, Banyuwangi, Bima dirasakan IV MMI serta II-III MMI di Malang,
Tulungagung dan Waingapu. Guncangan gempa ini juga dirasakan warga Pacitan, Jawa Timur.
Setelah gempa utama 7,0 Mw pada pukul 19.4 WITA hingga tanggal 10 Agustus 2018 pukul
07.00 WITA telah terjadi 447 gempa bumi susulan, 18 diantaranya dirasakan dengan gempa
susulan terbesar 6,2 Mw pada 9 Agustus 2018, pukul 13.25 WITA.
Dampak: Data Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyebutkan 259 orang
meninggal dunia, 1.033 luka berat dan 270.168 warga mengungsi. Di Nusa Tenggara Barat
8
berasal dari Kabupaten Lombok Utara 212 orang, Lombok Barat 26 orang, Lombok Tengah 2
orang, Kota Mataram 6 orang, dan Lombok Timur 11 orang. Di Bali dua orang dilaporkan
meninggal yaitu 1 warga Denpasar dan 1 lainnya merupakan wisatawan asal Bandung.
Sedangkan dan Kabupaten Karangasem sebanyak 20 warga alami luka-luka. Menurut gubernur
terpilih NTB Zulkieflimansyah, warga meninggal mencapai 381 orang, dan luka-luka 1033
orang. Kerugian rumah mencapai 22.721 unit yang rusak. Sejumlah data lain disodorkan pihak
yang berbeda-beda. TNI menyebut data yang senada dengan Zulkieflimansyah, yakni 381
orang meninggal. Kabupaten Lombok Utara dan BPBD setempat mencatat korban mencapai
347, Basarnas menyatakan korban jatuh adalah 226 orang.
2.3.3 Gempabumi Jawa
Gempa bumi Jawa 2017 adalah sebuah gempa berkekuatan 6.5 SR yang melanda Indonesia
pada tanggal 15 Desember 2017, Pukul 23.47 WIB di Pulau Jawa. Pusat gempa berjarak 63 km
dari Tasikmalaya, Jawa Barat berlokasi di darat dengan pusat gempa sekitar Cipatujah.
Guncangan gempa bumi dirasakan sekitar 5-30 detik di sebagian besar masyarakat di Pulau
Jawa mulai dari Pangandaran, Bandung, Kebumen, Yogyakarta, Pekalongan, Jabodetabek
hingga sejumlah wilayah di Jawa Timur. Masyarakat yang panik berhamburan keluar rumah.
Dampak: Guncangan terkuat berada di sekitar Tasikmalaya berupa V-VI MMI dan di sekitar
Jawa Barat lainnya berkisar adalah III-IV MMI serta dirasakan cukup keras di Bandung dan
Kebumen II SIG-BMKG (III-IV MMI). Data sementara Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) menyebutkan sebanyak 4 orang tewas, 36 orang Luka-luka dan 4.969 rumah
rusak terdiri 730 rusak berat, 1.323 rusak sedang dan 2.916 rusak ringan di sejumlah wilayah
terdampak. Wilayah tersebut adalah Jawa Barat meliputi Kabupaten Ciamis (1.847 Unit),
Kabupaten Tasikmalaya (1.568 Unit), Kota Tasikmalaya (665 Unit), Kabupaten Pangandaran
(610 Unit), Kabupaten Garut (139 Unit), Kota Banjar (133 Unit), Kabupaten Sukabumi (3
Unit), Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung masing-masing 2 Unit. Di Jawa Tengah
terdapat di Kabupaten Cilacap (24 Unit), Kabupaten Banyumas, (22 Unit), Kabupaten
Kebumen (12 Unit), Kabupaten Pekalongan (3 Unit), Kabupaten Banjarnegara (1 Unit) serta
Kabupaten Sleman di Yogyakarta sebanyak 1 Unit rumah rusak. Selain itu terdapat kerusakan
46 unit sekolah atau madrasah, 38 unit tempat ibadah, sembilan kantor, dan empat rumah sakit
serta puskesmas.
9
2.4 Kekurangan Jembatan
a. Jembatan Sederhana
- Jembatan ini tidak cukup kuat karena memang jembatan ini diperuntukan untuk
manusai dan kendaraan kendaraan kecil
b. Jembatan Pelat Beton
- Mungkin jembatan ini cukup kuat akan tetapi tidak dapat menampung beban
kendaraan yang memiliki berat berton ton atau bobot kendaraan yang lebar.
c. Jembatan Baja
- Jembatan ini membutuhkan perhatian dan pengawasan asecara berkala un tuk
menghindari kerusakan seperti karat dll.
d. Jembatan Komposit
- Seperti jembatan baja, jembatan ini juga harus rutin diperhatikan sebab kesalahan
kecil dapat berakibat fatal bagi pengguna jembatan.
e. Jembatamn lengkung
- Jembataan ini sanggat mahal
- Mekipun kuat jembatan ini juga harus selalu diperhatikaan secara rutin.
f. Jembatan gantung
- Jembatan ini tidak mampu menahan goncangan yang bsar sehingga kendraan
kendaraan besar atau bermuatan berat tidak dapat melewati jembatan ini karena bias
menghasilkan goncngan atau mungkin jembatan tidak akan mampu menahan
beratnya dan hal itu mungkin dapat berakibat cukup fatal dan berbahay.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Jembatan adalah salah satu infrastruktur yang sangat membantu dalam
menghubungkan setiap daerah.
2. Pembuatan jembatan mengedepankana keselamatan dari pengguna.
3. Memperhatikan kondisi lapangan untuk memilih jenis jembatan apa yang sesuai
3.2 Saran
Masih perlu dikembangkan dan dilakukan riset lagi agar konstruksi jembatan dapat maksimal,
baik secara kekuatan dan biyaya.
11
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.academia.edu/30389005/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Stru
ktur_Jembatan_dan_Jenis_jenisnya_
- https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.umm.ac.
id/54388/3/BAB%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjtnNDYsJ7wAhUeIbcAHWM4AO
IQFjAOegQIBxAG&usg=AOvVaw1FA69iBpOJ0uCEVAPSmqRV
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jembatan_gantung

More Related Content

What's hot

Pengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhanaPengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhana
inka -chan
 
Buku penggunaan peta gempa indonesia 2010 final
Buku penggunaan peta gempa indonesia 2010 finalBuku penggunaan peta gempa indonesia 2010 final
Buku penggunaan peta gempa indonesia 2010 final
Ladang Tuhan
 
analisa-struktur
analisa-strukturanalisa-struktur
analisa-struktur
Yogi Madznaxsltde
 
Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6
Shaleh Afif Hasibuan
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Struktur Baja
Struktur BajaStruktur Baja
Struktur Baja
TianPs27
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajafrans2014
 
PERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS
PERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUSPERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS
PERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS
moses hadun
 
Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanahMektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
Shaleh Afif Hasibuan
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
Shaleh Afif Hasibuan
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasijoeariel fandy
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
noussevarenna
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
MOSES HADUN
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
Nurul Angreliany
 
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
 
Bab ii distribusi momen
Bab ii distribusi momenBab ii distribusi momen
Bab ii distribusi momen
dika andika
 
Daya dukung tanah berlapis 1
Daya dukung tanah berlapis 1Daya dukung tanah berlapis 1
Daya dukung tanah berlapis 1aanqwerty
 
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rian Irvandi
 

What's hot (20)

Pengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhanaPengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhana
 
Buku penggunaan peta gempa indonesia 2010 final
Buku penggunaan peta gempa indonesia 2010 finalBuku penggunaan peta gempa indonesia 2010 final
Buku penggunaan peta gempa indonesia 2010 final
 
Kegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksiKegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksi
 
analisa-struktur
analisa-strukturanalisa-struktur
analisa-struktur
 
Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Struktur Baja
Struktur BajaStruktur Baja
Struktur Baja
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
PERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS
PERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUSPERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS
PERENCANAAN ULANG PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS
 
Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanahMektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
 
1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
 
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
 
Bab ii distribusi momen
Bab ii distribusi momenBab ii distribusi momen
Bab ii distribusi momen
 
Daya dukung tanah berlapis 1
Daya dukung tanah berlapis 1Daya dukung tanah berlapis 1
Daya dukung tanah berlapis 1
 
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
 

Similar to Makalah konstruksi jembatan

Makala Rekayasa Gempa
Makala Rekayasa GempaMakala Rekayasa Gempa
Makala Rekayasa Gempa
HardiyantoLukmana1
 
Gempabumi tektonik fix
Gempabumi tektonik fixGempabumi tektonik fix
Gempabumi tektonik fix
Nadyaokta
 
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
Nurul Shufa
 
2774-6094-1-PB.pdf
2774-6094-1-PB.pdf2774-6094-1-PB.pdf
2774-6094-1-PB.pdf
JoseDa4
 
Bangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan GempaBangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan Gempa
afifsalim12
 
Tektonik lempeng
Tektonik lempengTektonik lempeng
Tektonik lempeng
Mul Hadramy
 
Geografi gempa bumi
Geografi gempa bumiGeografi gempa bumi
Geografi gempa bumi
Lia Melinda
 
-bab 2 gsi
-bab 2 gsi-bab 2 gsi
-bab 2 gsi
alifmhammad
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPINanda Reda
 
Artikel iptek
Artikel iptekArtikel iptek
Artikel ipteksebotcrew
 
Tsunami
TsunamiTsunami
257759909 seismologi
257759909 seismologi257759909 seismologi
257759909 seismologi
Nora Abner
 
Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3Saeful Fadillah
 
706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf
706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf
706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf
JoseDa4
 
Penentuan Epicentrum gempa Metode Epicentra.pdf
Penentuan Epicentrum gempa Metode Epicentra.pdfPenentuan Epicentrum gempa Metode Epicentra.pdf
Penentuan Epicentrum gempa Metode Epicentra.pdf
VidiSury
 
Teks Eksplanasi Gempa Bumi
Teks Eksplanasi Gempa BumiTeks Eksplanasi Gempa Bumi
Teks Eksplanasi Gempa Bumi
Dela Pandu Asworo
 
Teks eksplanasi gempa
Teks eksplanasi gempaTeks eksplanasi gempa
Teks eksplanasi gempa
Audhira Azzahra
 
Geologi lusi
Geologi lusiGeologi lusi
Geologi lusi
eko_p
 
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptxPPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
SandraOgie
 
BENCANA
BENCANABENCANA
BENCANA
Rini Wahyuni
 

Similar to Makalah konstruksi jembatan (20)

Makala Rekayasa Gempa
Makala Rekayasa GempaMakala Rekayasa Gempa
Makala Rekayasa Gempa
 
Gempabumi tektonik fix
Gempabumi tektonik fixGempabumi tektonik fix
Gempabumi tektonik fix
 
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
 
2774-6094-1-PB.pdf
2774-6094-1-PB.pdf2774-6094-1-PB.pdf
2774-6094-1-PB.pdf
 
Bangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan GempaBangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan Gempa
 
Tektonik lempeng
Tektonik lempengTektonik lempeng
Tektonik lempeng
 
Geografi gempa bumi
Geografi gempa bumiGeografi gempa bumi
Geografi gempa bumi
 
-bab 2 gsi
-bab 2 gsi-bab 2 gsi
-bab 2 gsi
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 
Artikel iptek
Artikel iptekArtikel iptek
Artikel iptek
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
257759909 seismologi
257759909 seismologi257759909 seismologi
257759909 seismologi
 
Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3
 
706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf
706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf
706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf
 
Penentuan Epicentrum gempa Metode Epicentra.pdf
Penentuan Epicentrum gempa Metode Epicentra.pdfPenentuan Epicentrum gempa Metode Epicentra.pdf
Penentuan Epicentrum gempa Metode Epicentra.pdf
 
Teks Eksplanasi Gempa Bumi
Teks Eksplanasi Gempa BumiTeks Eksplanasi Gempa Bumi
Teks Eksplanasi Gempa Bumi
 
Teks eksplanasi gempa
Teks eksplanasi gempaTeks eksplanasi gempa
Teks eksplanasi gempa
 
Geologi lusi
Geologi lusiGeologi lusi
Geologi lusi
 
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptxPPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
 
BENCANA
BENCANABENCANA
BENCANA
 

Recently uploaded

654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 

Recently uploaded (14)

654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 

Makalah konstruksi jembatan

  • 1. MAKALAH REKAYASA GEMPA GEMPA BUMI YANG TERJADI DI INDONESIA DAN DUNIA DALAM LIMA (5) TAHUN TERAKHIR (2017-2021) Makalah ini dibuat utuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Gempa Dosen : Diana Ningrum, S.Pd , M.T DISUSUN OLEH : Hardiyanto Lukmana (2017520054) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
  • 2. i Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Gempa Bumi Yang Terjadi Di Indonesia Dan Dunia Dalam Lima (5) Tahun Terakhir (2017-2021)” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Diana Ningrum, S.Pd , M.T pada Mata Kuliah Rekayasa Gempa. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Gempa Bumi Yang Terjadi Di Indonesia Dan Dunia Dalam Lima (5) Tahun Terakhir (2017-2021)” bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Diana Ningrum, S.Pd , M.T , selaku dosen Rekayasa Gempa yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
  • 3. ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR………………………...……………………………………..………..i DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...….….ii BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….....………1 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………......1 1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….............1 1.3 Tujuan………………………………………………………………...................................2 1.4 Manfaat……………………………………………………………….................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………..……………….3 2.1 Pengertian……………………………………………………………….............................3 2.2 Jenis Jembatan………………………………………………………………......................3 2.3 Kelebihan Jembatan……………………………………………………………..………....6 2.4 Kekurangan Jembatan…………………………………………………………...………....7 BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….………8 3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...…………………....8 3.2 Saran……………………………………………………………………….……………....8 DAFAR PUSTAKA……………………………………………………..…………………....9
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gempa Bumi, merupakan fenomena alam yang tidak dapat dipredeksi dan bisa terjadi kapan saja. Besar kekuatan guncangan gempa bumi ada beragam jenisnya dari yang berkekuatan kecil sehingga sulit dirasakan sampai kekuatan dahsyat yang dapat menimbulkan banyak kerusakan bagi alam itu sndiri hingga bangunan dan bahkan bisa menimbulkan korban jiwa yang sangat besar. Gempa bumi sudah terjadi hampir diseluruh belahan dunia termasuk Indonesia, Indonesia merupakan salah negara dengan tingkat aktivitas gempa bumi tertinggi, hal ini dikarenakan Indonesia terletak pada jalur pertemuan tiga lempeng tektonik dunia yakni, lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia. Oleh karena itu Indonesia merupakan daerah yang rawan gempa bumi secara tektonik. (BNPB, 2016) Setiap kejadian gempa bumi akan menghasilkan goncangan tanah yang dapat dianalisis melalui nilai percepatan getaran tanah (PGA) pada suatu tempat. Semakin besar nilai percepatan getaran tanah yang terjadi maka semakin besar pula bahaya gempa bumi yang terjadi. Besar kecilnya nilai percepatan getaran tanah tersebut menjadi faktor yang dapat menunjukkan tingkat bahaya bencana gempa bumi. Faktor untuk menentukan tingkat kerentanan bencana gempa bumi yakni ; faktor fisik bangunan, sosial, dan ekonomi. Beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah penulis baca, diantaranya: Identifikasi Tingkat Resiko Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Serta Arahan Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisir Kabupaten Sukabumi (Hasyim, 2011). Dalam penelitian ini dijelaskan tingkat resiko bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah pesisir kabupaten Sukabumi serta arahan terhadap tindakan mitigasi bencana agar dapat mengurangi resiko. Penelitian lainnya berjudul Analisa Tingkat Resiko Bencana Gempa Bumi di Wilayah Bali (Rudi Darsono, 2014). Dalam penelitian ini dijelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat resiko, penentuan rumuz empiris yang cocok digunakkan untuk menghitung PGA serta pembuatan peta zonasi resiko bencana di wilayah Bali. 1.2 Rumusan Masalah 1. Mencari data data mengenai gempa bumi yang terjadi dalam lima tahun terakhir secara detail dan gambling! 2. Menganalisis gempa gempoa yang terjadi dalam lima tahun terakhir!
  • 5. 2 3. Mempelajari bagaimana reaksi bangunan disekitar tempat gempa bumi tersebut, dan mencari tahu penyebab kerusakan yang terjadi pada bangunan tersebut. 1.3 Tujuan 1. Menganalisis tingkat bahaya dari setiap gempa 2. Mengidentifikasi daerah daerah yang rawan terjadi gempa 3. Mempelajari data – data dari gempa gempa tersebut agar bisa diteliti dikemudian hari. 1.4 Manfaat Manfaat dari penelitian ini untuk menginformasikan kepada masyarakat aaupun pemerintah melalui analisis tingkat bahaya dari daerah - daerah yang rawan gempa yang mungkin saja nantinya bisa di jadikan acuan dalam mitigasi bencana gempa bumi.
  • 6. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gempa Bumi Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempenglempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi (BMKG). Gempabumi juga dapat diakibatkan aktifitas gunung berapi, tanah longsor dan meteor yang menumbuk bumi. Menurut teori lempeng tektonik, kerak bumi terpecah- pecah menjadi beberapa bagian yang disebut lempeng. Lempeng-lempeng tersebut bergerak dengan arah dan kecepatan berbeda. Pergerakan lempeng ini disebabkan oleh arus konveksi. Lapisan atas bumi terdiri dari lithosfer dan asthenosfer. Lithosfer mempunyai densitas yang lebih besar, mudah patah, dan bersifat kaku. Asthenosfer mempunyai densitas yang lebih kecil dibandingkan lithosfer, bersuhu tinggi dan kental. Akibat gerakan perputaran bumi yang terus-menerus menimbulkan arus pada asthenosfer yang bersuhu tinggi. Arus ini disebut arus konveksi, yang bergerak dari tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Gerakan asthenosfer akan menggerakkan lithosfer yang mengapung di atasnya, akibatnya lithosfer yang berupa lempeng-lempeng akan bergerak. secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. 2.2 Jenis Gempabumi Gempabumi adalah fenomenal alam yang sifatnya merusak dan menimbulkan bencana dan dapat digolongkan menjadi empat jenis yakni : a. Gempa Vulkanik (Gunung Api) Gempabumi ini terjadi akibat danya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelumgunung api meletus. Jika tingkat keaktifan tinggi maka dapat menimbulkan ledakan dan dapat memicu terjadinya gempabumi di sekitar gunung api tersebut. b. Gempabumi Tektonik Gempabumi ini diakibatkan adanya aktifitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng–lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
  • 7. 4 sangat kecil hingga sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan ataupun bencana alam di bumi, getaranya yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. c. Gempabumi Runtuhan Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempa ini jarang terjadi dan bersifat local. d. Gempabumi Buatan Gempabumi buatan adalh gempa yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukul dipermukaan bumi. Berdasarkan kekuatannya atau magnetudo (M), gempabumi dapat dibedakan atas : a. Gempabumi sangat besar dengan magnitude lebih besar dari 8 SR. b. Gempabumi besar magnitude antara 7 hingga 8 SR. c. Gempabumi merusak magnitude antara 5 hingga 6 SR. d. Gempabumi sedang magnitude antara 4 hingga 5 SR. e. Gempabumi kecil dengan magnitude antara 3 hingga 4 SR . f. Gempabumi mikro magnitude antara 1 hingga 3 SR . g. Gempabumi ultra mikro dengan magnitude lebih kecil dari 1 SR . Berdasarkan kedalaman sumber (h), gempabumi digolongkan atas : a. Gempabumi dalam h > 300 Km . b. Gempabumi menengah 60 < h < 300 Km . c. Gempabumi dangkal h < 60 Km . 2.3 Analisi Gempabumi 2.3.1 Gempa Donggala, Palu Gempa bumi donggala, palu 28/09/2018 adalah gempa bumi Tsunamigenik yang berkekuatan 7,4 SR pada kedalaman 10 km (6,2 mil) dibawah permukaan tanah yang terjadi akibat aktivitas patahan mendatar mengiri turun. Gempa ini berpusat di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tenga. Kordinat 0°11′S 119°51′E / 0.18°S 119.85°E, terjadi pada tanggal 28/09/2018 pukul 18:02:44 WITA Berdurasi 3-7 menit. gempa ini juga menyebabkan tsunami di kawasan bibir pantai Kota Palu dan Mamuju Setinggi 1,5 meter, sekitar pukul 18.22 WITA. Pada tanggal 10
  • 8. 5 Oktober 2018, seikatar pukul 13.00 WITA gempa ini mengakibatkan 2045 orang tewas ratusan lain dinyatakan hilang dan ribuan lainya dicemaskan tewas tak teridentifikasi karena likuifaksi, jumlah pengungsi 82.775 orang dan 8731 di antaranya di luar Sulawesi Tengah dan sekitar kurang lebih 66.390 Rumah rusak . Guncangan Gempa: Berdasarkan Kerusakan dan kekuatan dari gempa ini, gempa ini adalah tergolong dalam gempa berkekuatan besar Pusat gempa bumi (episentrum) berada di darat, sekitar Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala. Guncangan gempa bumi ini dilaporkan telah dirasakan cukup kuat di sebagian besar provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan sebagian Kalimantan Timur serta Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Utara. Di Makassar misalnya, getaran sempat dirasakan beberapa detik. Di Menara Bosowa, karyawan berlarian meninggalkan gedung. Di Palopo, Sulawesi Selatan, guncangan membuat warga berlarian meninggalkan rumah. Di Samarinda, gempa turut dirasakan sampai warga keluar berhamburan dari gedung dan pusat perbelanjaan. Di Balikpapan, guncangan gempa turut dirasakan di rusunawa, dan hotel. Secara umum gempa dirasakan berintensitas kuat selama 2- 10 detik. Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposenttrum gempa bumi, tampak bahwa gempa bumi dangkal ini terjadi akibat aktivitas di zona sesar Palu Koro. Sesar ini merupakan sesar yang teraktif di Sulawesi, dan bisa pula disenut paling aktif di Indonesia dengan pergerakan 7 cm pertahun. Sesar yang diteliti di LIPI baru sampai sesar darat. Sedangkan sesar di laut sama sekali nihil dari penelitian. Menurut Sutopo Purwo Nugroho, gempa bumi yang terjadi "merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Palu Koro, yang dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar mengiri (slike-slip sinistral)". Sehubungan gempa ini, Wahyu W. Pandoes dari pihak BPPT menyatakan bahwa gempa ini berkekuatan 2,5 × 1020 Nm atau setara 3 × 106 ton TNT. Ini serupa 200 kali bom Hiroshima. Dampak: Pada awalnya, 1 orang tewas dan 10 orang luka-luka dikabarkan akibat gempa pertama berkekuatan 6,0 Mw pukul 15.00 WITA. Namun begitu, angka begitu cepat meningkat, sampai diketahuilah jumlah korban telah sampai 420 orang meninggal. Pada Selasa 2 Oktober, Sutopo mengabarkan bahwa, korban meninggal telah mencapai 1234 orang. Adapun jumlah orang tertimbun yang dilaporkan masyarakat telah mencapai 152 orang. Orang yang terluka dibawa ke rumah sakit untuk cepat mendapatkan perawatan. Korban yang tewas maupun yang terluka, merupakan korban tertimpa bangunan yang roboh. BPBD Kabupaten Donggala juga menyatakan bahwa puluhan rumah rusak karena adanya gempa ini.
  • 9. 6 Sementara akibat gempa 7,4 Mw yang disusul Tsunami di Kota Palu hingga Sabtu, 29 September 2018, pukul 15.00 WITA korban tewas mencapai 844 jiwa, lebih dari 500 orang luka berat, 29 orang hilang dan sebanyak 65.733 rumah rusak menurut Kapendam Kodam XIII Merdeka Kolonel (Inf) M Thohir. Dari antara orang-orang yang hilang itu, sebanyak satu keluarga sebanyak 5 orang hilang di tengah tsunami di Pantai Talise. Dari antara 400 lebih orang yang meninggal itu, baru teridentifikasi sebanyak 97 orang. Sejumlah tempat rata dengan tanah. Sepanjang cakrawala, ternampaklah kayu yang bersepah di mana-mana, pepuingan, dan atap-atap yang terserak. Jalan raya juga terkena longsor akibat gempa ini. Menurut laporan Kompas mengutip dari seorang saksi, bahwa banyak sekali mayat yang tewas bergelimpangan di pantai. Dilaporkan bahwa kondisi korban meninggal dunia sangat memprihantinkan. Jenazah dilaporkan bercampur dengan puing-puing material yang beserakan. Seorang warga Korsel dilaporkan hilang dalam bencana ini. Dikabarkan bahwa ia ditelpon pada pukul 16.50, dan telpon itu tidak diangkatnya. Orang Indonesia yang pergi bersamanya juga tak dapat ditelpon. Terakhir, setelah diumumkan oleh BNPB pada 10 Oktober bahwa korban meninggal gfempa itu mencapai 2.045 orang, didapati paling banyak ada di Palu sebesar 1.636 orang dan disusul Sigi kemudian Parigi. Sementara itu, korban yang mengungsi sebanyak 82.775 orang, dan 8.731 orang pengungsi berad di luar Sulawesi. Sebagai akibat dari guncangan gempa ini, Hotel Roa-Roa yang ada di Jalan Pattimura Palu, juga Rumah Sakit Anuntapura di Jalan Kangkung, yang berlantai 4, juga roboh. Mal terbesar di Palu, Mal Tatura, juga roboh. Ada puluhan sampai ratusan orang yang terjebak di dalamnya. Tsunami di Palu sampai membuat KM Sabuk Nusantara terhempas puluhan meter dari Pelabuhan Wani. Pelabuhan itu sendiri rusak pula dermaga dan bangunannya. Pelabuhan Pantoloan rusak paling parah di sana. Quay crane atau keran peti kemas yang biasa digunakan untuk bongkar muat peti kemas juga roboh. Dari sejumlah foto yang beredar, gempa Palu tergolong dahsyat. Kios-kios di pesisir Teluk Palu atau Pantai Talise tersapu gelombang besar. Jembatan Kuning yang merupakan ikon kota Palu turut ambruk. Terlihat di Teluk Talise, reruntuhan jembatan yang memisah antara Palu Barat dan Palu Utara. Selain itu, terlihat juga Masjid Arqam Bab Al Rahman atau Masjid Apung Palu yang roboh masuk ke dalam laut. Terlihat pula reruntuhan menara ATC Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu serta kerusakan di pelabuhan. Sebagai akibat daripada kerusakan pada Bandara Palu pula, bandara ini telah
  • 10. 7 ditutup pada hari Jumat pukul 07.26 malam sampai 7.20 malam. Dilaporkan, Sigi, Parigi Moutong dan Donggala juga terdampak gempa ini. Jaringan air bersih, listrik, dan bahan bakar minyak menjadi sulit diakses. Perhubungan komunikasi antara Donggala dan Palu menjadi sulit diakses akibat tak berfungsinya ratusan BTS tersebut. Kemenkominfo menyatakan bahwa dari antara 3007 BTS, ada 431 BTS yang tak berfungsi, yakni 14,31%nya. Ini disebakan oleh karena mereka tidak mendapatkan akses listrik. ada beberapa jaringan telekomunikasi dari Palu ke Santigi, Mamuju, dan Poso terputus akibat gempa bumi berkekutan 7,4 skala richter itu. Menurut sumber Kumparan.com, apa-apa sudah mulai pada susah. BBM ada yang dijual Rp 100 ribu perbotol mineral. Kondisi lalu lintas pun menjadi semrawut, macet pun tak terhindarkan. Mobil dan motor tertahan di jalan raya karena mogok kehabisan bahan bakar. Selain itu, air bersih mulai sulit dicari dan listrikpun padam. Pada Jumat malam, ratusan warga Mamuju telah pergi mengungsi karena khawatir akan datangnya tsunami. Kemudian akibat dari bencana ini, sekitar 16000 korban gempa mengungsi, pada 24 titik di kota Palu. 2.3.2 Gempa Lombok Gempa Lombok 05/08/2018 adalah gempabumi yang berkekuatan 7,0 SR pada kedalaman 32 Kilometer (20 mil) yang terjadi pada 5 Agustus 2018 Pukul 19:46:35 (WITA) berlokasi di Perbatasan Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur Guncangan Gempa Hampir diseluruh daratan pulau Lombok, Bali, Bima, Sumbawa, Jawa Timur hingga Waengapu Guncangan Gempa: Gempa bumi ini berpusat di sekitar wilayah perbatasan Kabupaten Lombok Utara dengan Kabupaten Lombok Timur. Guncangan gempa bumi ini dilaporkan USGS telah dirasakan di seluruh Pulau Lombok, Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Madura, Pulau Jawa bagian timur serta sebagian Pulau Sumba dan Pulau Flores. Guncangan gempa bumi terkuat berada di seluruh wilayah Pulau Lombok berupa guncangan VI-VIII MMI terutama Lombok Utara. Sedangkan di Pulau Bali dan Pulau Sumbawa bagian barat dirasakan kuat berupa V-VI MMI. Kemudian Madura, Banyuwangi, Bima dirasakan IV MMI serta II-III MMI di Malang, Tulungagung dan Waingapu. Guncangan gempa ini juga dirasakan warga Pacitan, Jawa Timur. Setelah gempa utama 7,0 Mw pada pukul 19.4 WITA hingga tanggal 10 Agustus 2018 pukul 07.00 WITA telah terjadi 447 gempa bumi susulan, 18 diantaranya dirasakan dengan gempa susulan terbesar 6,2 Mw pada 9 Agustus 2018, pukul 13.25 WITA. Dampak: Data Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyebutkan 259 orang meninggal dunia, 1.033 luka berat dan 270.168 warga mengungsi. Di Nusa Tenggara Barat
  • 11. 8 berasal dari Kabupaten Lombok Utara 212 orang, Lombok Barat 26 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 6 orang, dan Lombok Timur 11 orang. Di Bali dua orang dilaporkan meninggal yaitu 1 warga Denpasar dan 1 lainnya merupakan wisatawan asal Bandung. Sedangkan dan Kabupaten Karangasem sebanyak 20 warga alami luka-luka. Menurut gubernur terpilih NTB Zulkieflimansyah, warga meninggal mencapai 381 orang, dan luka-luka 1033 orang. Kerugian rumah mencapai 22.721 unit yang rusak. Sejumlah data lain disodorkan pihak yang berbeda-beda. TNI menyebut data yang senada dengan Zulkieflimansyah, yakni 381 orang meninggal. Kabupaten Lombok Utara dan BPBD setempat mencatat korban mencapai 347, Basarnas menyatakan korban jatuh adalah 226 orang. 2.3.3 Gempabumi Jawa Gempa bumi Jawa 2017 adalah sebuah gempa berkekuatan 6.5 SR yang melanda Indonesia pada tanggal 15 Desember 2017, Pukul 23.47 WIB di Pulau Jawa. Pusat gempa berjarak 63 km dari Tasikmalaya, Jawa Barat berlokasi di darat dengan pusat gempa sekitar Cipatujah. Guncangan gempa bumi dirasakan sekitar 5-30 detik di sebagian besar masyarakat di Pulau Jawa mulai dari Pangandaran, Bandung, Kebumen, Yogyakarta, Pekalongan, Jabodetabek hingga sejumlah wilayah di Jawa Timur. Masyarakat yang panik berhamburan keluar rumah. Dampak: Guncangan terkuat berada di sekitar Tasikmalaya berupa V-VI MMI dan di sekitar Jawa Barat lainnya berkisar adalah III-IV MMI serta dirasakan cukup keras di Bandung dan Kebumen II SIG-BMKG (III-IV MMI). Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sebanyak 4 orang tewas, 36 orang Luka-luka dan 4.969 rumah rusak terdiri 730 rusak berat, 1.323 rusak sedang dan 2.916 rusak ringan di sejumlah wilayah terdampak. Wilayah tersebut adalah Jawa Barat meliputi Kabupaten Ciamis (1.847 Unit), Kabupaten Tasikmalaya (1.568 Unit), Kota Tasikmalaya (665 Unit), Kabupaten Pangandaran (610 Unit), Kabupaten Garut (139 Unit), Kota Banjar (133 Unit), Kabupaten Sukabumi (3 Unit), Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung masing-masing 2 Unit. Di Jawa Tengah terdapat di Kabupaten Cilacap (24 Unit), Kabupaten Banyumas, (22 Unit), Kabupaten Kebumen (12 Unit), Kabupaten Pekalongan (3 Unit), Kabupaten Banjarnegara (1 Unit) serta Kabupaten Sleman di Yogyakarta sebanyak 1 Unit rumah rusak. Selain itu terdapat kerusakan 46 unit sekolah atau madrasah, 38 unit tempat ibadah, sembilan kantor, dan empat rumah sakit serta puskesmas.
  • 12. 9 2.4 Kekurangan Jembatan a. Jembatan Sederhana - Jembatan ini tidak cukup kuat karena memang jembatan ini diperuntukan untuk manusai dan kendaraan kendaraan kecil b. Jembatan Pelat Beton - Mungkin jembatan ini cukup kuat akan tetapi tidak dapat menampung beban kendaraan yang memiliki berat berton ton atau bobot kendaraan yang lebar. c. Jembatan Baja - Jembatan ini membutuhkan perhatian dan pengawasan asecara berkala un tuk menghindari kerusakan seperti karat dll. d. Jembatan Komposit - Seperti jembatan baja, jembatan ini juga harus rutin diperhatikan sebab kesalahan kecil dapat berakibat fatal bagi pengguna jembatan. e. Jembatamn lengkung - Jembataan ini sanggat mahal - Mekipun kuat jembatan ini juga harus selalu diperhatikaan secara rutin. f. Jembatan gantung - Jembatan ini tidak mampu menahan goncangan yang bsar sehingga kendraan kendaraan besar atau bermuatan berat tidak dapat melewati jembatan ini karena bias menghasilkan goncngan atau mungkin jembatan tidak akan mampu menahan beratnya dan hal itu mungkin dapat berakibat cukup fatal dan berbahay.
  • 13. 10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Jembatan adalah salah satu infrastruktur yang sangat membantu dalam menghubungkan setiap daerah. 2. Pembuatan jembatan mengedepankana keselamatan dari pengguna. 3. Memperhatikan kondisi lapangan untuk memilih jenis jembatan apa yang sesuai 3.2 Saran Masih perlu dikembangkan dan dilakukan riset lagi agar konstruksi jembatan dapat maksimal, baik secara kekuatan dan biyaya.
  • 14. 11 DAFTAR PUSTAKA - https://www.academia.edu/30389005/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Stru ktur_Jembatan_dan_Jenis_jenisnya_ - https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.umm.ac. id/54388/3/BAB%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjtnNDYsJ7wAhUeIbcAHWM4AO IQFjAOegQIBxAG&usg=AOvVaw1FA69iBpOJ0uCEVAPSmqRV - https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jembatan_gantung