SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Rambu Jurnalistik Indonesia
oleh :
Edi kurnia
Jaya purnama
Pengantar Jurnalistik
A. Rambu Kebebasan Pers
Indonesia
Undang-undang,
Kode Etik Jurnalistik,
Dan Code of Conduct.
Batas pemberitaan resmi di Indonesia ada 3 yaitu;
UU No. 40/1999 tentang Pers :
Undang-undang yang mengatur tentang
pers dan penyiaran
1. Pers nasional
berkewajiban
memberikan peristiwa
dan opini dengan
menghormati norma-
norma agama dan rasa
kesusilaan masyarakat
serta asas praduga tak
bersalah.
2. Pers wajib melayani hak
jawab.
3. Pers wajib melayani hak
koreksi
Pasal 3 UU No.32/2002 tentang Penyiaran:
• “Penyiaran diselenggarakan dengan
tujuan untuk memperkukuh integrasi
nasional, terbinanya watak dan jati diri
bangsa yang beriman dan bertaqwa,
mencerdaskan kehidupan bangsa,
memajukan kesejahteraan umum, dalam
rangka membangun masyarakat yang
mandiri, demokratis, adil, dan sejahtera,
serta menumbuhkan industri penyiaran
Indonesia”
Kode Etik Jurnalistik
• Membatasi wartawan seputar apa yang
baik dan tidak baik diberitakan. Ia
dikeluarkan oleh asosiasi profesi
wartawan. Karena itu, sanksi bagi
pelanggarnya diberikan oleh mereka.
Sanksi ini lebih bersifat moral, karena itu
wartawan yang melanggarnya akan
disebut tidak bermoral, dikucilkan dari
kehidupan pers dan diskors
Code of conduct
• merupakan rambu yang dikeluarkan oleh
sebuah media pers tentang apa yang
boleh dan tidak boleh diberitakan. Ia
mengikat wartawan sebagai pekerja di
sebuah media pers. Karena itu, sanksi
bagi pelanggarnya diberikan oleh media
pers yang menerbitkannya. Tidak jarang
sanksinya lebih keras, seperti pemutusan
hubungan kerja (PHK)
Delik pers
• Delik pers adalah
pelanggaran hokum
yang dilakukan oleh
pers. Pelanggaran yang
dimaksud dapat berupa
tindak pidana atas :
1. ketertiban umum,
2. Penghinaan,
3. Hasutan,
4. Penyebaran kabar
bohong,
5. Hingga pelanggaran
susila
Delik aduan dan delik biasa
• Delik aduan adalah delik
yang proses hukumnya
hanya akan terjadi bila ada
yang merasa terganggu
atau mengadukannya
kepada pihak berwajib.
• Delik biasa adalah delik
yang tanpa pengaduan pun
harus diproses menurut
jalur hokum yang berlaku.
B. Rambu Kode Etik Jurnalistik
• Kode Etik Jurnalistik
(KEJ) adalah kode
etik yang disepakati
organisasi wartawan
dan ditetapkan oleh
Dewan Pers. KEJ
pertama kali
dikeluarkan oleh
Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI).
7 Pasal KEJ PWI,
1. Kepribadian Wartawan
Indonesia
2. Pertanggung jawaban
3. Cara pemberitaan dan
menyatakan pendapat
4. Pelanggaran Hak Jawab
5. Sumber Berita
6. Kekuatan Kode Etik
7. Pengawasan Pentaatan
Kode Etik
KEWI berisi 7 hal sebagai berikut:
1. Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar.
2. Wartawan Indonesia menempuh tatacara yang etis untuk
memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas
kepada sumber informasi.
3. Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak
mencampurkan fakta dengan opini, berimbang dan selalu meneliti
kebenaran informasi serta tidak melakukan plagiat.
4. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta,
fitnah, sadis, cabul, serta tidak menyembunyikan identitas korban
kejahatan susila.
5. Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak
menyalahgunakan profesi.
6. Wartawan Indonesia memiliki hak tolak, menghargai ketentuan
embargo, informasi latar belakang dan off the record sesuai
kesepakatan.
7. Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan
dalam pemberitaan serta melayani hak jawab.
C. Sumber Berita
• Sumber berita atau
narasumber adalah siapa saja
yang berada pada posisi
mengetahui suatu fakta,
peristiwa/kejadian, informasi,
gagasan dan data yang
mengandung nilai berita.
• Deddy Iskandar Muda (2008)
menyebutkan bahwa sumber
berita harus layak dipercaya
dan menyebutkan nama
sumber tersebut. Sumber-
sumber yang tidak disebutkan
identitasnya merupakan isu
yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Labelling Theory
Labelling TheoryLabelling Theory
Labelling Theorymankoma2013
 
Etika dan profesionalisme pr
Etika dan profesionalisme prEtika dan profesionalisme pr
Etika dan profesionalisme preryeryey
 
Awal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukum
Awal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukumAwal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukum
Awal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukumgreghendy
 
Konglomerasi Media
Konglomerasi MediaKonglomerasi Media
Konglomerasi Mediarzkamanda
 
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisiKelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisiUniversity of Andalas
 
Indepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reportingIndepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reportingajijogja
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Rudi Sudirdja
 
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan EtikaHUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan EtikaDiana Amelia Bagti
 
Kode Etik Jurnalistik Wartawan.pdf
Kode Etik Jurnalistik Wartawan.pdfKode Etik Jurnalistik Wartawan.pdf
Kode Etik Jurnalistik Wartawan.pdfmeira8
 
Hakekat Jurnalistik
Hakekat JurnalistikHakekat Jurnalistik
Hakekat Jurnalistikmikikihg
 
Memaknai Nilai-Nilai Keindonesiaan
Memaknai Nilai-Nilai KeindonesiaanMemaknai Nilai-Nilai Keindonesiaan
Memaknai Nilai-Nilai KeindonesiaanLestari Moerdijat
 

What's hot (20)

Materi jurnalistik
Materi jurnalistikMateri jurnalistik
Materi jurnalistik
 
Labelling Theory
Labelling TheoryLabelling Theory
Labelling Theory
 
Pengertian delik pers
Pengertian delik persPengertian delik pers
Pengertian delik pers
 
Etika dan profesionalisme pr
Etika dan profesionalisme prEtika dan profesionalisme pr
Etika dan profesionalisme pr
 
Awal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukum
Awal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukumAwal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukum
Awal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukum
 
Konglomerasi Media
Konglomerasi MediaKonglomerasi Media
Konglomerasi Media
 
Ppt jurnalistik
Ppt jurnalistikPpt jurnalistik
Ppt jurnalistik
 
1 kriminologi copy
1 kriminologi   copy1 kriminologi   copy
1 kriminologi copy
 
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisiKelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
 
Indepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reportingIndepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reporting
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
 
Tata hukum indonesia
Tata hukum indonesiaTata hukum indonesia
Tata hukum indonesia
 
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan EtikaHUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Kode Etik Jurnalistik Wartawan.pdf
Kode Etik Jurnalistik Wartawan.pdfKode Etik Jurnalistik Wartawan.pdf
Kode Etik Jurnalistik Wartawan.pdf
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Hakekat Jurnalistik
Hakekat JurnalistikHakekat Jurnalistik
Hakekat Jurnalistik
 
Memaknai Nilai-Nilai Keindonesiaan
Memaknai Nilai-Nilai KeindonesiaanMemaknai Nilai-Nilai Keindonesiaan
Memaknai Nilai-Nilai Keindonesiaan
 

Similar to Rambu jurnalistik indonesia ppt

Similar to Rambu jurnalistik indonesia ppt (20)

KODE ETIK JURNALISTIK.pptx
KODE ETIK JURNALISTIK.pptxKODE ETIK JURNALISTIK.pptx
KODE ETIK JURNALISTIK.pptx
 
PRESENTASI JURNALISTIK.pptx
PRESENTASI JURNALISTIK.pptxPRESENTASI JURNALISTIK.pptx
PRESENTASI JURNALISTIK.pptx
 
Kode Etik Jurnalistik
Kode Etik JurnalistikKode Etik Jurnalistik
Kode Etik Jurnalistik
 
Kode etik
Kode etikKode etik
Kode etik
 
Kode Etik Jurnalistik (2008)
Kode Etik Jurnalistik (2008)Kode Etik Jurnalistik (2008)
Kode Etik Jurnalistik (2008)
 
UU No.40 Tahun 1999 Tentang Pers
UU No.40 Tahun 1999 Tentang PersUU No.40 Tahun 1999 Tentang Pers
UU No.40 Tahun 1999 Tentang Pers
 
Uu nomor 40_tahun_1999
Uu nomor 40_tahun_1999Uu nomor 40_tahun_1999
Uu nomor 40_tahun_1999
 
Uu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 persUu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 pers
 
Insani vol 3_no_1_jun_2016_marleen_m_ukim-f8cc3-2142_531
Insani vol 3_no_1_jun_2016_marleen_m_ukim-f8cc3-2142_531Insani vol 3_no_1_jun_2016_marleen_m_ukim-f8cc3-2142_531
Insani vol 3_no_1_jun_2016_marleen_m_ukim-f8cc3-2142_531
 
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistikPKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
 
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik JurnalistikProblematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
 
KEMERDEKAAN PERS
KEMERDEKAAN PERSKEMERDEKAAN PERS
KEMERDEKAAN PERS
 
7
77
7
 
Bab 3 teknik penyiaran
Bab 3 teknik penyiaranBab 3 teknik penyiaran
Bab 3 teknik penyiaran
 
Uu no. 40 tahun 1999 tentang pers
Uu no. 40 tahun 1999 tentang persUu no. 40 tahun 1999 tentang pers
Uu no. 40 tahun 1999 tentang pers
 
Jurnalistik.pptx
Jurnalistik.pptxJurnalistik.pptx
Jurnalistik.pptx
 
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang PersUndang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
 
Kode Etik Jurnalistik
Kode Etik JurnalistikKode Etik Jurnalistik
Kode Etik Jurnalistik
 
UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999
 
Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_
Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_
Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_
 

More from Jaya Purnama

Presentasi kreatif-go-jek-kelompok-6 [Ruangojol.com]
Presentasi kreatif-go-jek-kelompok-6  [Ruangojol.com]Presentasi kreatif-go-jek-kelompok-6  [Ruangojol.com]
Presentasi kreatif-go-jek-kelompok-6 [Ruangojol.com]Jaya Purnama
 
editing copy: Pemeriksaan Tulisan
editing copy: Pemeriksaan Tulisanediting copy: Pemeriksaan Tulisan
editing copy: Pemeriksaan TulisanJaya Purnama
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptJaya Purnama
 
Chapter 17 ppt (cognitive dissonance theory)
Chapter 17 ppt (cognitive dissonance theory)Chapter 17 ppt (cognitive dissonance theory)
Chapter 17 ppt (cognitive dissonance theory)Jaya Purnama
 
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)Jaya Purnama
 
Chapter 15 ppt (social judgment theory)
Chapter 15 ppt (social judgment theory)Chapter 15 ppt (social judgment theory)
Chapter 15 ppt (social judgment theory)Jaya Purnama
 
Chapter 13 ppt (communication privacy management theory)
Chapter 13 ppt (communication privacy management theory)Chapter 13 ppt (communication privacy management theory)
Chapter 13 ppt (communication privacy management theory)Jaya Purnama
 
Chapter 12 ppt (relational dialectics)
Chapter 12 ppt (relational dialectics)Chapter 12 ppt (relational dialectics)
Chapter 12 ppt (relational dialectics)Jaya Purnama
 
Chapter 09 ppt (social penetration theory)
Chapter 09 ppt (social penetration theory)Chapter 09 ppt (social penetration theory)
Chapter 09 ppt (social penetration theory)Jaya Purnama
 
Chapter 21 ppt (critical theory of communication in organizations)
Chapter 21 ppt (critical theory of communication in organizations)Chapter 21 ppt (critical theory of communication in organizations)
Chapter 21 ppt (critical theory of communication in organizations)Jaya Purnama
 
Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)
Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)
Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)Jaya Purnama
 
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers ppt
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers pptJurnalistik, Komunikasi, dan Pers ppt
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers pptJaya Purnama
 
cara penulisan public relations
cara penulisan public relationscara penulisan public relations
cara penulisan public relationsJaya Purnama
 
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)Jaya Purnama
 
Aneka ragam budaya dan masyarakat
Aneka ragam budaya dan masyarakatAneka ragam budaya dan masyarakat
Aneka ragam budaya dan masyarakatJaya Purnama
 

More from Jaya Purnama (17)

Presentasi kreatif-go-jek-kelompok-6 [Ruangojol.com]
Presentasi kreatif-go-jek-kelompok-6  [Ruangojol.com]Presentasi kreatif-go-jek-kelompok-6  [Ruangojol.com]
Presentasi kreatif-go-jek-kelompok-6 [Ruangojol.com]
 
editing copy: Pemeriksaan Tulisan
editing copy: Pemeriksaan Tulisanediting copy: Pemeriksaan Tulisan
editing copy: Pemeriksaan Tulisan
 
Tugas isbd
Tugas isbdTugas isbd
Tugas isbd
 
Ppt isbd venny
Ppt isbd vennyPpt isbd venny
Ppt isbd venny
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
Chapter 17 ppt (cognitive dissonance theory)
Chapter 17 ppt (cognitive dissonance theory)Chapter 17 ppt (cognitive dissonance theory)
Chapter 17 ppt (cognitive dissonance theory)
 
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
 
Chapter 15 ppt (social judgment theory)
Chapter 15 ppt (social judgment theory)Chapter 15 ppt (social judgment theory)
Chapter 15 ppt (social judgment theory)
 
Chapter 13 ppt (communication privacy management theory)
Chapter 13 ppt (communication privacy management theory)Chapter 13 ppt (communication privacy management theory)
Chapter 13 ppt (communication privacy management theory)
 
Chapter 12 ppt (relational dialectics)
Chapter 12 ppt (relational dialectics)Chapter 12 ppt (relational dialectics)
Chapter 12 ppt (relational dialectics)
 
Chapter 09 ppt (social penetration theory)
Chapter 09 ppt (social penetration theory)Chapter 09 ppt (social penetration theory)
Chapter 09 ppt (social penetration theory)
 
Chapter 21 ppt (critical theory of communication in organizations)
Chapter 21 ppt (critical theory of communication in organizations)Chapter 21 ppt (critical theory of communication in organizations)
Chapter 21 ppt (critical theory of communication in organizations)
 
Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)
Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)
Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)
 
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers ppt
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers pptJurnalistik, Komunikasi, dan Pers ppt
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers ppt
 
cara penulisan public relations
cara penulisan public relationscara penulisan public relations
cara penulisan public relations
 
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
 
Aneka ragam budaya dan masyarakat
Aneka ragam budaya dan masyarakatAneka ragam budaya dan masyarakat
Aneka ragam budaya dan masyarakat
 

Recently uploaded

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Rambu jurnalistik indonesia ppt

  • 1. Rambu Jurnalistik Indonesia oleh : Edi kurnia Jaya purnama Pengantar Jurnalistik
  • 2. A. Rambu Kebebasan Pers Indonesia Undang-undang, Kode Etik Jurnalistik, Dan Code of Conduct. Batas pemberitaan resmi di Indonesia ada 3 yaitu;
  • 3. UU No. 40/1999 tentang Pers : Undang-undang yang mengatur tentang pers dan penyiaran 1. Pers nasional berkewajiban memberikan peristiwa dan opini dengan menghormati norma- norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah. 2. Pers wajib melayani hak jawab. 3. Pers wajib melayani hak koreksi
  • 4. Pasal 3 UU No.32/2002 tentang Penyiaran: • “Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertaqwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil, dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia”
  • 5. Kode Etik Jurnalistik • Membatasi wartawan seputar apa yang baik dan tidak baik diberitakan. Ia dikeluarkan oleh asosiasi profesi wartawan. Karena itu, sanksi bagi pelanggarnya diberikan oleh mereka. Sanksi ini lebih bersifat moral, karena itu wartawan yang melanggarnya akan disebut tidak bermoral, dikucilkan dari kehidupan pers dan diskors
  • 6. Code of conduct • merupakan rambu yang dikeluarkan oleh sebuah media pers tentang apa yang boleh dan tidak boleh diberitakan. Ia mengikat wartawan sebagai pekerja di sebuah media pers. Karena itu, sanksi bagi pelanggarnya diberikan oleh media pers yang menerbitkannya. Tidak jarang sanksinya lebih keras, seperti pemutusan hubungan kerja (PHK)
  • 7.
  • 8. Delik pers • Delik pers adalah pelanggaran hokum yang dilakukan oleh pers. Pelanggaran yang dimaksud dapat berupa tindak pidana atas : 1. ketertiban umum, 2. Penghinaan, 3. Hasutan, 4. Penyebaran kabar bohong, 5. Hingga pelanggaran susila
  • 9. Delik aduan dan delik biasa • Delik aduan adalah delik yang proses hukumnya hanya akan terjadi bila ada yang merasa terganggu atau mengadukannya kepada pihak berwajib. • Delik biasa adalah delik yang tanpa pengaduan pun harus diproses menurut jalur hokum yang berlaku.
  • 10. B. Rambu Kode Etik Jurnalistik • Kode Etik Jurnalistik (KEJ) adalah kode etik yang disepakati organisasi wartawan dan ditetapkan oleh Dewan Pers. KEJ pertama kali dikeluarkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
  • 11. 7 Pasal KEJ PWI, 1. Kepribadian Wartawan Indonesia 2. Pertanggung jawaban 3. Cara pemberitaan dan menyatakan pendapat 4. Pelanggaran Hak Jawab 5. Sumber Berita 6. Kekuatan Kode Etik 7. Pengawasan Pentaatan Kode Etik
  • 12. KEWI berisi 7 hal sebagai berikut: 1. Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar. 2. Wartawan Indonesia menempuh tatacara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi. 3. Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak mencampurkan fakta dengan opini, berimbang dan selalu meneliti kebenaran informasi serta tidak melakukan plagiat. 4. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis, cabul, serta tidak menyembunyikan identitas korban kejahatan susila. 5. Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi. 6. Wartawan Indonesia memiliki hak tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang dan off the record sesuai kesepakatan. 7. Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam pemberitaan serta melayani hak jawab.
  • 13.
  • 14. C. Sumber Berita • Sumber berita atau narasumber adalah siapa saja yang berada pada posisi mengetahui suatu fakta, peristiwa/kejadian, informasi, gagasan dan data yang mengandung nilai berita. • Deddy Iskandar Muda (2008) menyebutkan bahwa sumber berita harus layak dipercaya dan menyebutkan nama sumber tersebut. Sumber- sumber yang tidak disebutkan identitasnya merupakan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.