SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Kemerdekaan Pers adalah
Fondasi Hak Asasi Manusia
    Muhammad Ridlo Eisy
     Anggota Dewan Pers
    Bandung, 12 Juni 2012
Jika Tidak Ada Kemerdekaan Pers
•   Orang korupsi, tidak pernah diberitakan
•   Orang memperkosa, tidak diberitakan
•   Orang menganiaya, tidak diberitakan
•   Orang membunuh, tidak diberitakan

• Karena masyarakat tidak tahu, masyarakat
  tidak bisa membela. Mungkin, masyarakat
  ketakutan
Jaminan Konstitusi untuk
        Kemerdekaan Pers
• Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
  memperoleh informasi untuk
  mengembangkan pribadi dan lingkungan
  sosialnya, serta berhak untuk mencari,
  memperoleh, memiliki, menyimpan,
  mengolah, dan menyampaikan informasi
  dengan menggunakan segala jenis saluran
  yang tersedia. (Pasal 28F)
Bagian UU Pers
• Kemerdekaan pers adalah salah satu
  wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan
  prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan
  supremasi hukum (Pasal 2).
• Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak
  asasi warga negara (Psl 4 – UU Pers)
Dampak Kemerdekaan Pers
1.   KEBEBASAN YANG KEBABLASAN
2.   PORNOGRAFI PENUMPANG GELAP KEMERDEKAAN
     PERS.
3.   HUKUM TAK LAGI DITAKUTI MEDIA
4.   PERS SEBAGAI TIRANI BARU
5.   DEWAN PERS BISAKAH DIHARAPKAN ?
6.   AROGAN KARENA MEDIA PUNYA HAK MENUNTUT
7.   SOLIDARITAS ……. MENUTUPI KELEMAHAN
8.   MENCAMPURADUKKAN ANTARA FAKTA DGN OPINI
9.   BERKEDOK FREEDOM OF EXPRESSION

•    Irjen Pol Bashir Barmawi – Divisi Humas Polri
KEJ = Jangan Salah
• Apakah berita/tulisan sudah dibaca ulang dengan
  bersuara?
• Apakah ada kesalahan fakta, 5W+1H, termasuk
  dalam penulisan ejaannya?
• Apakah ada kesalahan dalam konteks pemberitaan?
• Apakah sudah berimbang? Apakah tidak salah dalam
  memilih sumber yg bertentangan?
• Apakah kalau masuk pengadilan, berita itu tidak
  disalahkan?
Hal-hal Penting dalam
        Standar Perusahaan Pers
• Perusahaan pers harus berbadan hukum.
• Perusahaan pers memiliki Perjanjian Kerja
  Bersama (PKB).
• Modal minimal Rp50.000.000,-
• Memberi upah minimal sebesar UMP kepada
  wartawan & karyawannya, 13 kali setahun.
• Perusahaan pers wajib memberikan perlindungan
  hukum bagi karyawan & wartawannya.
• PHK wartawan & karyawan perusahaan pers
  tidak boleh bertentangan dengan prinsip
  kemerdekaan pers dan harus mengikuti UU
  Ketenagakerjaan.
Masalah Gaji Wartawan
• Standar Perusahaan Pers: Perusahaan pers wajib
  memberi upah kepada wartawan dan
  karyawannya sekurang-kurangnya sesuai dengan
  upah minimum provinsi minimal 13 kali setahun.
• UU Ketenagakerjaan: Pasal 91 (1) Pengaturan
  pengupahan yang ditetapkan atas kesepakatan
  antara pengusaha dan pekerja/buruh atau serikat
  pekerja/serikat buruh tidak boleh lebih rendah
  dari ketentuan pengupahan yang ditetapkan
  peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Masalah Gaji Wartawan
• UU Ketenagakerjaan: Pasal 185 (1) Barang siapa
  melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
  Pasal 42 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 68, Pasal 69 ayat
  (2), Pasal 80, Pasal 82, Pasal 90 ayat (1), Pasal 143, dan
  Pasal 160 ayat (4) dan ayat (7), dikenakan sanksi
  pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
  lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling sedikit
  Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling
  banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).
• (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat
  (1)merupakan tindak pidana kejahatan.
Peraturan Dewan Pers & Penjara
• KEJ: Pasal 1, Wartawan Indonesia bersikap independen,
  menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad
  buruk.
• Penafsiran: Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta
  sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan
  intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers.
• UU Pers: Pasal 18 (1) Setiap orang yang secara melawan hukum
  dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau
  menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3)
  dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda
  paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah).
• Pasal 4 (2) Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran,
  pembredelan atau pelarangan penyiaran. (3) Untuk menjamin
  kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak
  mencari,memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.
Pesan untuk Masyarakat
• Kalau pelajaran kepada wartawan adalah: jangan
  percaya kepada sumber berita 100%, maka
  pesan kepada masyarakat pun demikian: Jangan
  percaya kepada pers 100%.
• Uji kembali informasi yang disiarkan pers:
  Mungkin saja wartawannya salah menulis;
  Mungkin saja wartawannya tidak faham masalah;
  Mungkin saja pemilik media punya agenda
  tertentu; Mungkin saja wartawan ditipu sumber
  berita; Mungkin saja wartawan menulis karena
  disuap.

More Related Content

What's hot

New media
New mediaNew media
New mediapycnat
 
Materi manajemen aksi
Materi manajemen aksiMateri manajemen aksi
Materi manajemen aksiRudi Sudirdja
 
TEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptx
TEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptxTEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptx
TEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptxAlvinSetya
 
Kode Etik Jurnalistik (2008)
Kode Etik Jurnalistik (2008)Kode Etik Jurnalistik (2008)
Kode Etik Jurnalistik (2008)Eka Kristina Dewi
 
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21Ismail Fahmi
 
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan EtikaHUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan EtikaDiana Amelia Bagti
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiApriadi MA
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaUniversity of Andalas
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptJaya Purnama
 
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonalKomunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonalzainalarifin3690
 
Analisis Berita yang Melanggar Kode Etik Jurnalistik
Analisis Berita yang Melanggar Kode Etik JurnalistikAnalisis Berita yang Melanggar Kode Etik Jurnalistik
Analisis Berita yang Melanggar Kode Etik JurnalistikFitri Sintaa Handayani
 
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Afrilia Widarni
 
Teknik lobi dan negosiasi
Teknik lobi dan negosiasiTeknik lobi dan negosiasi
Teknik lobi dan negosiasiM Mubaraq
 

What's hot (20)

Manajemen aksi mahasiswa
Manajemen aksi mahasiswaManajemen aksi mahasiswa
Manajemen aksi mahasiswa
 
New media
New mediaNew media
New media
 
Materi manajemen aksi
Materi manajemen aksiMateri manajemen aksi
Materi manajemen aksi
 
TEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptx
TEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptxTEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptx
TEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptx
 
Teknologi Komunikasi
Teknologi KomunikasiTeknologi Komunikasi
Teknologi Komunikasi
 
Kode Etik Jurnalistik (2008)
Kode Etik Jurnalistik (2008)Kode Etik Jurnalistik (2008)
Kode Etik Jurnalistik (2008)
 
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
 
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan EtikaHUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasi
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonalKomunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
 
PPT Interaksi Sosial
PPT Interaksi SosialPPT Interaksi Sosial
PPT Interaksi Sosial
 
Analisis Berita yang Melanggar Kode Etik Jurnalistik
Analisis Berita yang Melanggar Kode Etik JurnalistikAnalisis Berita yang Melanggar Kode Etik Jurnalistik
Analisis Berita yang Melanggar Kode Etik Jurnalistik
 
Materi Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik IndonesiaMateri Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik Indonesia
 
Sistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi IntrapersonalSistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi Intrapersonal
 
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
 
Teknik lobi dan negosiasi
Teknik lobi dan negosiasiTeknik lobi dan negosiasi
Teknik lobi dan negosiasi
 
Sosialisasi Internet Sehat dan Aman
Sosialisasi Internet Sehat dan AmanSosialisasi Internet Sehat dan Aman
Sosialisasi Internet Sehat dan Aman
 
Ppt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologiPpt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologi
 

Viewers also liked

Kebebasan pers dan dampaknya
Kebebasan pers dan dampaknyaKebebasan pers dan dampaknya
Kebebasan pers dan dampaknyaRochimudin
 
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)Rohman Efendi
 
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersKiki Evi Wahyuliana
 
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahUU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahSuprijanto Rijadi
 
Perwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikPerwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikRochimudin
 

Viewers also liked (6)

Isi
IsiIsi
Isi
 
Kebebasan pers dan dampaknya
Kebebasan pers dan dampaknyaKebebasan pers dan dampaknya
Kebebasan pers dan dampaknya
 
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
 
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
 
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahUU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 
Perwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikPerwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatik
 

Similar to Kemerdekaan Pers adalah Fondasi Hak Asasi Manusia

Similar to Kemerdekaan Pers adalah Fondasi Hak Asasi Manusia (20)

JURNALIS BERMARTABAT
JURNALIS BERMARTABATJURNALIS BERMARTABAT
JURNALIS BERMARTABAT
 
PRESENTASI JURNALISTIK.pptx
PRESENTASI JURNALISTIK.pptxPRESENTASI JURNALISTIK.pptx
PRESENTASI JURNALISTIK.pptx
 
Uu nomor 40_tahun_1999
Uu nomor 40_tahun_1999Uu nomor 40_tahun_1999
Uu nomor 40_tahun_1999
 
Uu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 persUu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 pers
 
KODE ETIK JURNALISTIK.pptx
KODE ETIK JURNALISTIK.pptxKODE ETIK JURNALISTIK.pptx
KODE ETIK JURNALISTIK.pptx
 
Kode Etik Wartawan Indonesia
Kode Etik Wartawan IndonesiaKode Etik Wartawan Indonesia
Kode Etik Wartawan Indonesia
 
UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999
 
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik JurnalistikUu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
 
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang PersUndang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
 
7
77
7
 
Pers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabPers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawab
 
Uu no. 40 tahun 1999 tentang pers
Uu no. 40 tahun 1999 tentang persUu no. 40 tahun 1999 tentang pers
Uu no. 40 tahun 1999 tentang pers
 
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik JurnalistikProblematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
 
Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_
Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_
Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_
 
UU No.40 Tahun 1999 Tentang Pers
UU No.40 Tahun 1999 Tentang PersUU No.40 Tahun 1999 Tentang Pers
UU No.40 Tahun 1999 Tentang Pers
 
Rambu jurnalistik indonesia ppt
Rambu jurnalistik indonesia pptRambu jurnalistik indonesia ppt
Rambu jurnalistik indonesia ppt
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Kode etik jurnalistik ifj penafsiran dan praktik
Kode etik jurnalistik ifj penafsiran dan praktikKode etik jurnalistik ifj penafsiran dan praktik
Kode etik jurnalistik ifj penafsiran dan praktik
 
6
66
6
 
Kode etik profesional pers
Kode etik profesional persKode etik profesional pers
Kode etik profesional pers
 

More from INFORMASI DAN HUMAS KEMENAG PROV. JABAR (Nadzier Wiriadinata)

More from INFORMASI DAN HUMAS KEMENAG PROV. JABAR (Nadzier Wiriadinata) (20)

Kebijakan perbaikan lakip 2012
Kebijakan perbaikan lakip 2012Kebijakan perbaikan lakip 2012
Kebijakan perbaikan lakip 2012
 
Tatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakipTatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakip
 
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baruPermenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
 
Rencana kinerja tahunan
Rencana kinerja tahunanRencana kinerja tahunan
Rencana kinerja tahunan
 
Penetapan kinerja
Penetapan kinerjaPenetapan kinerja
Penetapan kinerja
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
Indikator kinerja utama
Indikator kinerja utamaIndikator kinerja utama
Indikator kinerja utama
 
PENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSI
PENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSIPENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSI
PENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSI
 
SPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCE
SPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCESPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCE
SPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCE
 
Sosialisasi spip di kemenag
Sosialisasi spip di kemenagSosialisasi spip di kemenag
Sosialisasi spip di kemenag
 
Kakanwil ranham2011
Kakanwil   ranham2011Kakanwil   ranham2011
Kakanwil ranham2011
 
Implementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa barat
Implementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa baratImplementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa barat
Implementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa barat
 
Peringkat jabatan
Peringkat jabatanPeringkat jabatan
Peringkat jabatan
 
Penyempurnaan proses kerja
Penyempurnaan proses kerjaPenyempurnaan proses kerja
Penyempurnaan proses kerja
 
Pelaksanaan quick wins
Pelaksanaan quick winsPelaksanaan quick wins
Pelaksanaan quick wins
 
Pola-Pola
Pola-PolaPola-Pola
Pola-Pola
 
Regulasi Kerukunan Umat Beragama
Regulasi Kerukunan Umat BeragamaRegulasi Kerukunan Umat Beragama
Regulasi Kerukunan Umat Beragama
 
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
 
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSILANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
 

Kemerdekaan Pers adalah Fondasi Hak Asasi Manusia

  • 1. Kemerdekaan Pers adalah Fondasi Hak Asasi Manusia Muhammad Ridlo Eisy Anggota Dewan Pers Bandung, 12 Juni 2012
  • 2. Jika Tidak Ada Kemerdekaan Pers • Orang korupsi, tidak pernah diberitakan • Orang memperkosa, tidak diberitakan • Orang menganiaya, tidak diberitakan • Orang membunuh, tidak diberitakan • Karena masyarakat tidak tahu, masyarakat tidak bisa membela. Mungkin, masyarakat ketakutan
  • 3. Jaminan Konstitusi untuk Kemerdekaan Pers • Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. (Pasal 28F)
  • 4. Bagian UU Pers • Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum (Pasal 2). • Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara (Psl 4 – UU Pers)
  • 5. Dampak Kemerdekaan Pers 1. KEBEBASAN YANG KEBABLASAN 2. PORNOGRAFI PENUMPANG GELAP KEMERDEKAAN PERS. 3. HUKUM TAK LAGI DITAKUTI MEDIA 4. PERS SEBAGAI TIRANI BARU 5. DEWAN PERS BISAKAH DIHARAPKAN ? 6. AROGAN KARENA MEDIA PUNYA HAK MENUNTUT 7. SOLIDARITAS ……. MENUTUPI KELEMAHAN 8. MENCAMPURADUKKAN ANTARA FAKTA DGN OPINI 9. BERKEDOK FREEDOM OF EXPRESSION • Irjen Pol Bashir Barmawi – Divisi Humas Polri
  • 6. KEJ = Jangan Salah • Apakah berita/tulisan sudah dibaca ulang dengan bersuara? • Apakah ada kesalahan fakta, 5W+1H, termasuk dalam penulisan ejaannya? • Apakah ada kesalahan dalam konteks pemberitaan? • Apakah sudah berimbang? Apakah tidak salah dalam memilih sumber yg bertentangan? • Apakah kalau masuk pengadilan, berita itu tidak disalahkan?
  • 7. Hal-hal Penting dalam Standar Perusahaan Pers • Perusahaan pers harus berbadan hukum. • Perusahaan pers memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB). • Modal minimal Rp50.000.000,- • Memberi upah minimal sebesar UMP kepada wartawan & karyawannya, 13 kali setahun. • Perusahaan pers wajib memberikan perlindungan hukum bagi karyawan & wartawannya. • PHK wartawan & karyawan perusahaan pers tidak boleh bertentangan dengan prinsip kemerdekaan pers dan harus mengikuti UU Ketenagakerjaan.
  • 8. Masalah Gaji Wartawan • Standar Perusahaan Pers: Perusahaan pers wajib memberi upah kepada wartawan dan karyawannya sekurang-kurangnya sesuai dengan upah minimum provinsi minimal 13 kali setahun. • UU Ketenagakerjaan: Pasal 91 (1) Pengaturan pengupahan yang ditetapkan atas kesepakatan antara pengusaha dan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh tidak boleh lebih rendah dari ketentuan pengupahan yang ditetapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 9. Masalah Gaji Wartawan • UU Ketenagakerjaan: Pasal 185 (1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 68, Pasal 69 ayat (2), Pasal 80, Pasal 82, Pasal 90 ayat (1), Pasal 143, dan Pasal 160 ayat (4) dan ayat (7), dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah). • (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)merupakan tindak pidana kejahatan.
  • 10. Peraturan Dewan Pers & Penjara • KEJ: Pasal 1, Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. • Penafsiran: Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers. • UU Pers: Pasal 18 (1) Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah). • Pasal 4 (2) Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran. (3) Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari,memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.
  • 11. Pesan untuk Masyarakat • Kalau pelajaran kepada wartawan adalah: jangan percaya kepada sumber berita 100%, maka pesan kepada masyarakat pun demikian: Jangan percaya kepada pers 100%. • Uji kembali informasi yang disiarkan pers: Mungkin saja wartawannya salah menulis; Mungkin saja wartawannya tidak faham masalah; Mungkin saja pemilik media punya agenda tertentu; Mungkin saja wartawan ditipu sumber berita; Mungkin saja wartawan menulis karena disuap.