3. Dustur Ilahi
•ن
َ
لَوٰى َ
ضۡر
َ
تٰ
َ
نك
َ
عٰ
ُ
ودُهَ ۡ
ٱۡلٰ
َ
لَوٰىىَرى َ
صَّٱنلٰى َّّتَحَٰعِب
َّ
ت
َ
تٰ
َّ
ِلمٰۡمُهَتٰ
ۡ
ل
ُ
ق
ٰ
َّ
نِإىَد
ُ
هِٰ
َّ
ٱّللَٰو
ُ
هٰىىَدُه
ۡ
ٱلِٰنِئ
َ
لَوَٰتۡعَب
َّ
ٱتم
ُ
هَء
ٓ
اَو
ۡ
ه
َ
أَٰدۡعَبِي
َّ
ٱَّل
َٰكَء
ٓ
اَجَِٰنمِٰم
ۡ
لِع
ۡ
ٱلاَمٰ
َ
ك
َ
لَِٰنمِٰ
َّ
ٱّللِنمٰي
ِ
ِلَوٰ
َ
لَوٰري ِص
َ
ن١٢٠
• 120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada
kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan
sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu. (Al Baqarah 2: 120)
4. An Nisaa 4: 89
•ٰوا
ُّ
دَوٰۡو
َ
لٰ
َ
ونُر
ُ
ف
ۡ
ك
َ
تاَم
َ
كٰواُر
َ
ف
َ
كٰ
َ
ون
ُ
ون
ُ
كَت
َ
فٰء
ٓ
اَوَسٰ
َ
ل
َ
فٰوا
ُ
ذِخَّت
َ
تٰ
ۡ
ِنمٰۡمُه
َٰء
ٓ
اَ ِۡلۡو
َ
أٰى َّّتَحٰواُرِجاَهُيِٰفِٰيلِبَسٰهِ
َّ
ٱّللنِإ
َ
فٰاۡو
َّ
لَو
َ
تٰۡم
ُ
وه
ُ
ذ
ُ
خ
َ
فٰ
ۡ
ٱقَوٰۡم
ُ
وه
ُ
لُت
ٰ
ُ
ثۡيَحٰۡم
ُ
وهُم
ُّ
دتَجَوٰ
َ
لَوٰوا
ُ
ذِخَّت
َ
تٰۡمُه
ۡ
ِنماِ ِۡلَوٰ
َ
لَواًي ِص
َ
ن٨٩
• 89. Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah
menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah
kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka
berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan
bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu
ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula)
menjadi penolong,
5. TA’RIF
• Secara Bahasa, ghazwul fikri terdiri dari dua suku kata
yaitu ghazwah dan fikr.
• Ghazwah berarti serangan, serbuan atau invansi.
• Sedangkan fikr berarti pemikiran.
• Jadi, secara bahasa ghazwul fikri diartikan sebagai invansi pemikiran.
6. GHAZWUL FIKRI
• Perang ideologi,
• Perang budaya,
• Perang urat syaraf,
• Perang peradaban,
• Perang opini.
• Intinya, ia adalah peperangan dengan format yang berbeda,
bukanperang fisik dengan senjata fisik, namun yaitu penyerangan
yang senjatanya berupa pemikiran, tulisan, ide-ide, teori,
argumentasi, propaganda, dialog dan perdebatan.
7. LATAR BELAKANG
• Konon, orang yang pertama kali menyadari pentingnya metode baru
dalam menaklukkan Islam adalah Raja Louis IX.
• Setelah ditawan oleh pasukan muslim di Al-Manshuriyah Mesir pada
perang salib ke VII, di dalam memoarnya ia menulis: “Setelah melalui
perjalanan panjang, segalanya menjadi jelas bagi kita. Kehancuran
kaum muslimin dengan jalan konvensional (perang fisik) adalah
mustahil. Karena mereka memiliki metode yang jelas dan tegas
diatas konsep jihad fii sabilillah. Dengan metode ini, mereka tidak
pernah mengalami kekalahan militer.”
• Ia melanjutkan: “Barat harus menempuh jalan lain (bukan militer).
Yaitu jalan ideologi dengan mencabut akar ajaran itu dan
mengosongkannya dari kekuatan, kenekatan dan keberanian.
Caranya tidak lain adalah dengan menghancurkan konsep-konsep
dasar Islam dengan berbagai penafsiran dan keragu-raguan.”
8. • Dalam artikel berjudul: “Serial Perang Salib Modern #3: Perang Salib,
Benarkah?” disebutkan bahwa Raja Louis IX berkata: ”Tidak mungkin
meraih kemenangan atas umat Islam melalui peperangan. Kita
hanya akan bisa mengalahkan mereka, dengan cara sebagai berikut:
• (a) menimbulkan perpecahan di kalangan pemimpin umat Islam. Jika
sudah terjadi, perluaslah ruangnya sehingga perselisihan ini menjadi
faktor yang melemahkan umat Islam.
• (b) Tidak memberi peluang berkuasanya seorang penguasa yang
shalih di negeri-negeri Islam dan Arab.
• (c) merusak pemerintahan di negara-negara Islam dengan suap,
kerusakan dan wanita sehingga fondasi bangunan terpisah dengan
puncak bangunan.
• (d) mencegah munculnya tentara yang meyakini hak atas tanah
airnya, rela berkorban demi membela prinsip tanah airnya.
• (e) mencegah terbentuknya persatuan bangsa Arab di kawasan Arab.
• (f) Membuat sebuah negara Barat di tengah kawasan Arab, mulai dari
Ghaza di sebelah selatan, sampai Antokia di sebelah utara, kemudian
ke arah timur, terus memanjang sampai ke Barat.
9. ISLAM DI INDONESIA
•‘Islam di Indonesia Dihancurkan Bukan
dengan Senjata, Melainkan Lewat
Framing Media’
(Ranu Muda Adi Nugroho, Jurnalis Islam
Bersatu JITU, 2017)
11. 1. Menghancurkan Aqidah Umat
• Salah satu langkahnya, praktek paranormal dan perdukunan
diekspose besar-besaran di media massa dan ruang publik. “Hampir
di semua mall-mall besar praktek paranormal diekspos luar biasa”
• Infiltrasi ramalan, horoskop, hong sui, perhitungan hari baik hari
naas, tathayyur, kahaanah, dll
• Dunia mistis, pemujaan berhala, dll
• Ziarah haram/musyrik
12. Sosialisasi Sepilis
• Badan Intelejen Amerika Serikat, CIA (Central Intellegent Agency)
membentuk lembaga dana sosial bernama “Asia Foundation” yang
mengucurkan dana 1,4 milyar dollar per tahun. Badan ini sebagai
pengusung dan sponsor gerakan SEPILIS yaitu penyakit Sekulerisme,
Pluralisme dan Liberalisme yang merusak akidah agama.
13. 2. Menjauhkan Umat Islam Dari Syariah
• Menurut data hingga Juli 2015, dari 204 anggota PBB di mana
terdapat 64 negara Islam. Hanya 6 negara yang menerapkan syariat
Islam.
• “Di bangun opini oleh media bahwa Islam itu teroris, sadis, ISIS,
radikal.
• Pola pembangunan opini seperti itu, sudah ada sejak Zaman orde
lama. Pada zaman Soekarno aktivis penegak Syariat disebut sebagai
kontra revolusioner. Kemudian, pada zaman Orde baru disebut
sebagai ekstrim kanan, lalu di zaman pemerintahan SBY disebut
sebagai Teroris. Adapun di zaman Jokowi para aktivis ditakut-takuti
dengan sebutan ISIS, radikalis, intoleran.
• “Idiom-idiom ini semuanya ke Islam.”
• Istilah-istilah tersebut dipublikasi dandiviralkan, hingga masyarakat
bilang “kami anti radikalis”, kenapa ga anti maksiat, narkoba, dll?
14. 3. Kaum Kafir Menghancurkan
Ukhuwwah Islamiyah
• Kaum kafir mengadu domba antar kelompok umat Islam.
• NU diadu domba dengan Muhammadiyah,
• Salafi diadu domba dengan jamaah tabligh.
• HTI diadu domba dengan Banser, dll
•“Sayangnya kenapa kita
terpancing?”
15. 4. Menghancurkan Kepemimpinan Islam
• Kaum kafir berusaha agar umat Islam dipimpin oleh pemimpin dari
kalangan kafir atau diupayakan pemimpin umat dari kalangan
sekuler.
• Sebagaimana terjadi di Nigeria, populasi umat Islam sebesar 60
persen berubah menjadi di bawah 50 persen, setelah dipimpin oleh
seorang Kristen selama 10 tahun. Meskipun akhirnya, kepemimpinan
bisa diambil kembali oleh orang Islam.
• Di Indonesia sudah mulai ada gubernur non muslim memimpin
mayoritas muslim. Demikian pula walikota/bupati, camat,
lurah/kepala desa.
• Dan juga pejabat publik, atau kepala-kepala dinas.
16. 5. Invasi Militer/Kekerasan Politik
• Penyelundupan senjata api?
• Penyelundupan tentara asing?
• Intimidasi umat Islam
• Kriminalisasi Ulama dan habaib
• Persekusi tokoh-tokoh Islam
• Pemblokiran Media Sosial Aktivis Islam
• “Pembiaran” GPK, OPM, dll
17. 6. Penerapan sistem Kapitalisme dalam
bidang ekonomi
• Sistem Kapitalisme hanya mengeksploitasi sumber daya alam dan
penduduknya dan sama sekali tidak menyejahterakan dan hanya
membuat sengsara saja.
• Melanggar amanah UUD 45
• Melanggar Syariat Islam
18. Target Ghazwul Fikri
• Ifsadul akhlak (merusak akhlak), yaitu memporak-porandakan etika dan moral
kaum muslimin sehingga tidak lagi berakhlak sesuai etika dan moral ajaran
Islam. Kaum muslimin diserbu dengan budaya permissivisme (paham serba
boleh), hedonisme (paham memburu kelezatan materi), gemar bersenang-
senang, melepaskan insting tanpa kendali, berlebih-lebihan dalam
memuaskan kesenangan perut, mencabut nilai-nilai kesopanan, kesantunan,
dan rasa malu dari kalangan pria maupun wanita.
• Tahthimul fikrah (menghancurkan pemikiran), yaitu mengacaukan
pemahaman kaum muslimin dengan memunculkan berbagai macam isme-
isme yang asing dan bertentangan dengan ajaran Islam, seperti: atheisme,
materialisme, komunisme, liberalisme, dan lain-lain.
• Idzabatus syakhshiyyah (melarutkan kepribadiaan), yaitu menggoyahkan sikap
hidup kaum muslimin sehingga enggan beramar ma’ruf nahi munkar dan
bahkan bersikap mujamalah (basa-basi), toleran atau ikut-ikutan kepada
orang-orang yang menyimpang dari nilai-nilai ajaran Islam. Misalnya dengan
dalih HAM, tidak sedikit kaum muslimin ikut-ikutan mentolerir, bahkan
melegalkan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Contoh:
lesbian, gay, biseksual, dan transgander (LGBT).
• Ar-Riddah (murtad), yaitu melepaskan kewajiban agama, mengingkarinya,
bahkan keluar dari agama.
19. Konsentrasi Ghazwul Fikri
1. Bangsa yang lemah atau sedang berkembang, tunduk kepada negara
penyerbu.
2. Semua negara, negara Islam khususnya, agar selalu menjadi pengekor
setia negara-negara maju, sehingga terjadi ketergantungan di segala
bidang.
3. Semua bangsa, bangsa Islam khususnya, mengadopsi ideologi dan
pemikiran kafir secara membabi buta dan serampangan, berpaling dari
manhaj Islam, Al Quran dan Sunnah.
4. Bangsa-bangsa mengambil sistem pendidikan dan pengajaran negara-
negara penyerbu.
5. Umat Islam terputus hubungannya dengan sejarah masa lalu, sirah
nabinya dan salafus saleh.
6. Bangsa-bangsa atau negara-negara yang diserbu menggunakan bahasa
penyerbu.
7. Ghazwul fikri adalah upaya melembagakan moral, tradisi, dan adat-
istiadat bangsa penyerbu di negara yang diserbunya.
21. Siapa Dia?
Christiaan Snouck Hurgronje
Dutch scholar Snouck Hurgronje.
Lahir 8 Februari 1857
Oosterhout, Belanda
Meninggal 26 Juni 1936
Leiden, Belanda
Pekerjaan Profesor, penulis, mata-
mata, penasihat
kolonial.
Kebangsaan Belanda
22.
23. DR. ADIAN HUSAINI MENULISKAN
• Natsir mengutip ungkapan Prof. Snouck Hurgronje, dalam bukunya
Nederland en de Islam, Opvoeding en onderwijs zijn in staat, de
Moslims van het Islamstelsel te emancipeeren. (Pendidikan dan
pelajaran dapat melepaskan orang Muslimin dari genggaman Islam).
• Melalui bukunya, Snouck Hurgronje en Islam (Diindonesiakan oleh
Girimukti Pusaka, dengan judul Snouck Hurgronje dan Islam, tahun
1989), P.SJ. Van Koningsveld memaparkan sosok dan kiprah Snouck
Hurgronje dalam upaya membantu penjajah Belanda untuk
menaklukkan Islam. Mengikuti jejak orientalis Yahudi, Ignaz
Goldziher, yang menjadi murid para Syaikh al-Azhar Kairo, Snouck
sampai merasa perlu untuk menyatakan diri sebagai seorang muslim
(1885) dan mengganti nama menjadi Abdul Ghaffar. Dengan itu dia
bisa diterima menjadi murid para ulama Mekkah. Menurut Van
Koningsveld, pemerintah kolonial mengerti benar sepak terjang
Snouck dalam penyamarannya sebagai Muslim. Snouck dianggap oleh
kaum Muslim di Nusantara ini sebagai ulama, bahkan ada yang
menyebutnya sebagai Mufti Hindia Belanda.
24. • Padahal, Snouck sendiri menulis tentang Islam: Sesungguhnya agama
ini meskipun cocok untuk membiasakan ketertiban kepada orang-
orang biadab, tetapi tidak dapat berdamai dengan peradaban
modern, kecuali dengan suatu perubahan radikal, namun tidak
sesuatu pun memberi kita hak untuk mengharapkannya.
• Prof. Snouck Hurgronje memang telah tiada. Namun, jalan pikirannya
tetap ada yang melanjutkan. Upaya memisahkan dan menjauhkan
Islam dari Indonesia terus dilakukan. Islam dicitrakan sebagai barang
rongsokan yang harus di-Baratkan, agar menjadi liberal dan modern.
Islam juga dicitrakan sebagai unsur asing dari bangsa ini. Bukan hanya
dalam aspek hukum, tetapi dalam aspek pendidikan dan budaya pun,
unsur-unsur liberalisme Barat dan nativisme dibangkitkan untuk
menggusur Islam.
25. Trik-trik Orientalis
Prof. Dr. Snouck Hurgronje
• Melakukan pembaratan kaum elite pribumi melalui dunia
pendidikan, sehingga mereka jauh dari islam
• Asosiasi kebudayaan, untuk menjauhkan umat dari
agamanya.
• Mengupayakan Deislamisasi dan Imperialisme
• Sesuai dengan tugasnya, Snouck merumuskan kebijakan pemerintah
Hindia Belanda dalam menangani masalah Islam.
• Ia membedakan Islam dalam arti “ibadah” dengan Islam sebagai
“kekuatan sosial politik”. (Sekuler)
• Ia membagi masalah Islam atas tiga kategori.
26. •Pertama, dalam semua masalah ritual keagamaan
atau aspek ibadah, rakyat Indonesia harus
dibiarkan bebas menjalankannya. Snouck
menyatakan bahwa pemerintah Belanda yang
”kafir” masih dapat memerintah Indonesia sejauh
mereka dapat memberikan perlakuan yang adil dan
sama-rasa sama-rata, bebas dari ancaman dan
despotisme.
27. •Kedua, sehubungan dengan lembaga-
lembaga sosial Islam atau
aspek muamalat, seperti perkawinan,
warisan, wakaf, dan hubungan-hubungan
sosial lain, pemerintah harus berupaya
mempertahankan dan menghormati
keberadaannya.
28. •Ketiga, dalam masalah-
masalah politik, Snouck menasihati
pemerintah untuk tidak menoleransi
kegiatan apa pun yang dilakukan kaum
Muslim yang dapat menyebarkan seruan-
seruan Pan-Islamisme atau menyebabkan
perlawanan politik atau bersenjata
menentang pemerintah kolonial Belanda.
32. •Jagalah Pikiran karena ia berpengaruh terhadap
Perbuatan
•Jagalah perbuatan karena ia akan membentuk
Kebiasaan
•Bentuklah kebiasaan karena ia mempengaruhi
sifat
•Bangunlah sifat karena ia akan membentuk
karakter
•Bentuklah karakter karena ia akan menentukan
nasib