Dokumen tersebut membahas tentang ghozwul fikri atau invasi pemikiran yang digunakan oleh kelompok non-Muslim untuk merusak aqidah umat Islam, antara lain dengan menyebarkan ide-ide sekuler dan nasionalisme, melemahkan pendidikan agama, dan mengirim pemuda Islam ke Barat. Dokumen tersebut juga membahas tentang upaya-upaya misionaris Kristen untuk memisahkan umat Islam dari agamanya, serta dampak-dampak neg
2. Ghozwul Fikri terdiri dari dua kata; ghozwah dan
Fikr. Ghazwu artinya al har yang berarti perang,
Invasi, Serangan. Fikr berarti pemikiran .
3. Secara istilah invasi/ Perang pemikiran adalah
salah satu sarana perang selain militer yang
digunakan oleh Kuffar untuk merusak fikrah dan
Aqidah Kaum Muslimin.
4.
5. Raja Louis IX (panglima perang salib ke 7)
dikalahkan oleh Al Manshurah, dan menjadi
tawanan perang. Dipenjara ia membuat suatu
pernyataan:
“Setelah menempuh perjalanan panjang,
segalanya telah menjadi jelas bahwa
mengalahkan kaum muslimin dengan jalan
peperangan adalah mustahil karena mereka
memiliki manhaj yang jelas dan tegak di atas
konsep jihad fi sabilillah. Dengan manhaj ini
mereka tidak akan pernah dikalahkan dengan
perang militer. Barat harus menempuh jalan
lain, selain militer. Yaitu jalan ideologi.”
6. *
Misi utama kita sebagai seorang Kristen
bukan menghancurkan kaum Muslimin,
namun memisahkan mereka dari Islam,
agar jadi orang Muslim yang tidak
berakhlak. Dengan begitu akan membuka
pintu bagi kemenangan imperialis di
negeri Islam.
*
Tujuan kalian adalah mempersiapkan
generasi baru yang sesuai dengan
kehendak kaum penjajah.
Samuel Zwemer, pada Konferensi Missionaris 1935.
7. Misionaris Legendaris Henry
Martyn (1781-1812)
“ Saya datang menemui umat
Islam, tidak dengan senjata
tapi dengan kata-kata, tidak
dengan pasukan tapi dengan
akal sehat, tidak dengan
kebencian tapi dengan cinta”
8. • Menjauhkan umat Islam dari
Dien-nya. (liht. Dalil)
• Berusaha memasukkan yang
sudah lemah Islamnya ke dalam
agama kafir, atau mengikuti
millah mereka. (liht. Dalil)
• Memadamkan cahaya (agama)
Allah. (liht. Dalil)
9. • Membatasi supaya Islam tidak tersebar luas
1. Tasykik (pendangkalan/keragu-raguan)
2. Tasywih (Pencemaran/pelecehan)
3. Tadhlil (penyesatan)
4. Taghrib (pembaratan/westernisasi)
• Menyerang Islam dari dalam
1. Penyebaran faham sekuralisme
2. Penyebaran faham nasionalisme
3. Pengrusakan akhlak umat lslam terutama
para pemudanya.
10. 1. Kurikulum pendidikan Islam
2. Mendirikan/membangun sekolah-sekolah
khusus/sekolah asing
3. Mengabaikan materi agama di perkuliahan
4. Membatasi agama hanya pada materi-materi syariah
saja, jauh dari agama
5. Menyempitkan makna agama hanya pada sisi
syariyahnya saja.
6. Memanfaatkan media cetak, radio, televisi, internet
7. adat istiadat dan hal-hal yang sudah memasyarakat
8. Mengirim pemuda-pemuda Islam untuk belajar di Barat.
9. Menuduh kaum muslimin sebagai teroris
11. 1. Penyimpangan aqidah islam dan penggambaran
buruk terhadapnya.
2. Melemahnya perasaan keislaman / ruh maknawiyah
islamiyah.
3. Melemahkan ruh ukhuwah dan perasaan/
maknawiyah sebagai satu tubuh antara kaum
muslimin.
4. Keraguan akan kemampuan kaum muslimin untuk
menguasai peradaban dunia.
5. Mengambil system pendidikan / tarbiyah/ pembinaan
dan ta’lim dari system barat.
6. Bertaklid pada barat dalam adat istiadat dan
akhlaknya.
12. 7. Mengadopsi atau mengambil hukum dan
perundang-undangan baik dalam masalah
politik, ekonomi, dan social.
8. Melemahkan ruh jihad dan ruh perlawanan
untuk mempertahankan ummat.
9. Kerusakan moral/ akhlak.
10.Menyebarkan mahzab- mahzab pemikiran
yang menyimpang: Sekularisme dan
modernism dalam konteks negative.
11.Ketergantungan negara- negara islam kepada
negara –negara kafir dari sisi politik dan
ekonomi.
16. Nama : Nasr Hamid Abu Zaid
TTL : 10 July 1943, Mesir.
Perjalanan Intelektual:
S1 - S3 jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Univ.
Kairo. Pernah tinggal di Amerika selama 2 tahun
(1978-1980) untuk penelitian doktoralnya di
University of Pensylvania, Philadelphia, USA.
Di Universitas ini ia mempelajari folklore dan
metodologi kajian lapangan (fieldwork)
Pada tahun 2002, ia mengajukan karya-
karyanya, di antaranya Naqd al-Kitab al-Diniy
yang diterbitkan pada tahun ini juga, dan saat itu
pula namanya melejit di dunia Islam. Di tahun
ini pula dimulai "Kasus Abu Zaid" di
persidangan yang berakhir dengan vonis murtad
atas dirinya oleh pengadilan tinggi Mesir dan ia
dituntut menceraikan istrinya.
17. ف ِبَابقة الديين اخلَاب اعمزمل التفات والالرسول هم
للنص الذاتية للداللة...إىل يؤدي الزعم هذا إننوع
وال املَلق بني يَابق إنه حيث من الشرك منوبني نسيب
اإل القصد بني يَابق حني واملتغري الثابتوالفهم هلي
القصد هلذا اإلنساين
ولوالرسول فهم كان.
Tak perlu dipedulikan asumsi-asumsi
wacana keagamaan yang
menyatakan kesesuaian pemahaman
Nabi terhadap dilalah asli teks...
Asumsi semacam ini akan menjurus
kepada
karena telah menyamakan antara yang absolut dan
yang nisbi (tafsir Nabi).. antara maksud Tuhan
dangan pemahaman manusia,
Mustahil manusia
yang relatif
memahami
kehendak Tuhan
yang absolut
Nasr Hamid Abu Zaid, Hermeneutika
Inklusif, Judul asli: Isykaaliyaat ‘l-Qiraaah
wa Aaliyaa ‘l-Ta’wi,i l (Jakarta: ICIP,
2004), hal. 7
18. Aksin Wijaya, Menggugat Otentisitas Wahyu
Tuhan, 2004, h.123: Mushaf itu tidak sakral
dan absolute, melainkan profan dan fleksibel.
Yang sakral dan absolut hanyalah pesan Tuhan
yg terdapat di dalamnya, yg masih dalam proses
pencarian. Karena itu, kini kita diperkenankan
bermain-main dengan mushaf tersebut, tanpa
ada beban sedikitpun, beban sakralitas yg
melingkupi perasaan dan pikiran kita.
Tesis Master UIN
Yogyakarta yang
dibimbing Murid
Nasr Hamid Abu
Zaid. Kini sudah
dipublikasikan
untuk dikonsumsi
publik.
19. Prof. Dr. Abdur Munir Mulkan, dosen UIN Yogyakarta, menulis dalam buku
ajaran dan Jalan Kematian Syekh Siti Jenar, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2002), hal. 44.
"Jika semua agama memang benar sendiri, penting diyakini bahwa surga Tuhan yang satu
itu sendiri terdiri banyak pintu dan kamar. Tiap pintu adalah jalan pemeluk tiap agama
memasuki kamar surganya. Syarat memasuki surga ialah keikhlasan pembebasan manusia
dari kelaparan, penderitaan, kekerasan dan ketakutan, tanpa melihat agamanya. Inilah
jalan universal surga bagi semua agama. Dari sini kerjasama dan dialog pemeluk berbeda
agama jadi mungkin."
Ulil Abshar Abdalla mengatakan:
“Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran.
Jadi, Islam bukan yang paling benar."
(Majalah GATRA, edisi 21 Desember 2002.”
20. Biodata :
Nama Lengkap : ULIL ABSHAR ABDHALLA
Lahir : Pati, Jawa Tengah, 11 Januari 1967
Pendidikan :
- Madrasah Mathali’ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah
- Pondok Pesantren Mansajul ‘Ulum, Cebolek, Kajen, Pati
- Pondok Pesantren al-Anwar, Sarang, Rembang.
- Pernah kuliah di Fakultas Syari’ah Lembaga Ilmu
Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta, dan
mengenyam pendidikan di STF (Sekolah Tinggi Filsafat)
Driyakara, Jakarta.
- S2 dan S3 di bidang Perbandingan Agama Boston, Amerika
Serikat.
Karir :
- Ketua Lakpesdam (Lembaga kajian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia) Nahdatul ‘Ulama, Jakarta.
- Staf di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Jakarta.
- Direktur Program Indonesian Conference on Religion and
Peace (ICRP)
- Penasehat Ahli Harian Duta Masyarakat.
- Koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL)
- Direktur Freedom Institute, Jakarta.
21. Zainul Kamal, Fiqh Lintas Agama,
(Paramadina: 2004), p.164.
“ Soal pernikahan laki-laki non-Muslim dengan
wanita Muslim merupakan wilayah ijtihadi dan
terikat dengan konteks tertentu, diantaranya
konteks dakwah Islam pada saat itu. Yang mana
jumlah umat Islam tidak sebesar saat ini,
sehingga pernikahan antar agama merupakan
sesuatu yang terlarang. Karena kedudukannya
sebagai hukum yang lahir atas proses ijtihad,
maka amat dimungkinkan bila dicetuskan
pendapat baru, bahwa wanita Muslim boleh
menikah dengan laki-laki non-Muslim, atau
pernikahan beda agama secara lebih luas amat
diperbolehkan, apapun agama dan alirannya.
23. Homoseksualitas & Pernikahan Gay: Suara dari IAIN!
Mahasiswa Fak. Syariah IAIN Semarang :
“Hanya orang primitif saja yang melihat
perkawinan sejenis sebagai sesuatu yang
abnormal dan berbahaya. Bagi kami, tiada alasan
kuat bagi siapapun dengan dalih apapun, untuk
melarang perkawinan sejenis. Sebab, Tuhan pun
sudah maklum, bahwa proyeknya menciptakan
manusia sudah berhasil bahkan kebablasan
24. Dalam salah satu buku karangan Jalaluddin
Rakhmat, “Meraih Cinta Ilahi” terbitan Rosda, Cet
VI. 2005, hal 294-295, pada catatan kaki nomor 9
ditulis,
“Lihat Shahih Al-Bukhari, “Kitab Bad’ Al-Khalq”.
“Kitab Al-Nikah”; Shahih Muslim, “Kitab Fadha’il
Al-Shahabah”; diriwayatkan juga dalam Al-
Turmudzi 2:319; Mustadrak Al-Shahabah3: 158.
Dalam catatan ini, Jalaluddin Rakhmat yakin bahwa Abu Bakar dan
Umar radhiyallahu ‘anhuma membuat Fathimah radhiyallahu ‘anha marah.
Bahkan sampai mendoakan keburukan pada mereka berdua. Karena itulah
Menurut Jalaluddin R, “Syiah melaknat orang-orang yang
menyakiti Fathimah as.”
25. Muawiyah tidak hanya fasik bahkan
kafir, tidak meyakini kenabian. Ia
besama dengan Abu Sufyan dan Amr
bin ash telah dilaknat oleh Nabi
saw. (Jalaluddin Rakhmat. Al Mushthafa
(Manusia Pilihan yang Disucikan).
Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2008. hal. 24 dan 73)
Dan Para sahabat murtad. (Jalaluddin
Rakhmat. Artikel dalam Buletin al
Tanwir Yayasan Muthahhari Edisi Khusus
No. 298. 10 Muharram 1431 H. hal. 3)
29. Pernikahan Sesama Jenis
6 September 2003: Bertempat di Planet Pyramid,
Parangtritis, Yogyakarta, berlangsung perkawinan
homo William Johanes (Belanda) dan Philip
Iswardono (Indonesia)
2006: Pemilihan Putri Waria 2006. Kali
ini Merlyn Sopjan yang bernama asli
Aryo Pamungkas terpilih menjadi
pemenangnya.
30. 15 Januari 2006: Terbentuk Arus Pelangi di
Jakarta, yakni LSM tempat mangkalnya kaum
lesbian dan, gay, bisexual dan transgender
(LGBT).
Perpanjangan tangan Gay Pride yg berpusat
di Belanda
Gerakan Waria Indobesia
31.
32.
33.
34. Menghalalkan Homoseksual
Prof. DR. Siti Musdah Mulia
Lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 3 Maret 1958, Ahli peneliti
Utama Bidang Lektur Keagamaan, Badan Penelitian dan
Pengembangan Agama, Depag.
S1 di IAIN Alauddin Makassar. S2 dan S3 di IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pendidikan Informal :
- Islam dan CivilSociety di Universitas Melboune Australia 1998.
- Pendidikan HAM di University of Chulalangkorn Thailan 2000.
- Management Pendidikan dan Kepemimpinan di University of
George Maison Virginia AS 2001.
- Kursus Singkat Management Pendidikan dan Kepemimpinan
Perempuan di Bangladesh Institute of Administration and
Managhement, Dhakka, Bangladesh 2002.