2. Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam adalah
suatu cabang ilmu pengetahuan yang
berupaya untuk memandang, menganalisis,
dan akhirnya menyelesaikan permasalahan
ekonomi dengan cara-cara Islami (cara-cara
yg didasarkan atas ajaran Islam yaitu
berlandaskan Al Quran dan Sunah Nabi)
9/17/2020 2Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
3. adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia
untuk mengalokasikan dan mengelola
sumberdaya untuk mencapai falah
berdasarkan pada prinsip-prinsip & nilai-nilai
Al Quran dan Sunnah
Difinisi Ekonomi Islam
9/17/2020 3Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
4. 9/17/2020 Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
4
Arsitektur Ekonomi Islam
AQIDAH
SYARIAH AKHLAQ
UKHUWAH
Keadilan
Menghindari
Riba
Maysir
Gharar
Dzalim
Haram
Keseimbangan
Riil-finansial
Risk-return
Bisnis-sosial
Material-spiritual
Manfaat-lestari
Kemaslahatan
Iman/takwa
Regenerasi
Jiwa
Harta
Akal
Falah
Kesejahteraan dunia dan akhirat
5. Al-Falah yaitu kesuksesan yang
hakiki berupa tercapainya
kebahagiaan dalam segi
material dan spiritual serta
tercapainya kesejahteraan di
dunia dan akhirat. Suatu
kesuksesan dalam aspek
material tidaklah menjadi
sesuatu yang bermakna
apabila mengakibatkan
kerusakan dalam aspek
kemanusiaan lainnya seperti
persaudaraan dan moralitas.9/17/2020 Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
5
1 Tujuan
6. Tiga Pilar Ekonomi Syariah adalah
Keadilan, Keseimbangan dan
Kemaslahatan yang tercermin dari
aktifitas ekonomi yang menghindari
riba,maysir,gharar,dzalim dan
haram, adanya keseimbangan
aktivitas di sektor riil-finansial,
pengelolaan risk-return, aktivitas
bisnis-sosial, aspek spiritual-
material dan azas manfaat-
kelestarian lingkungan, serta
melindungi keselamatan kehidupan
beragama, proses regenarasi,
perlindungan jiwa, harta daan akal.
9/17/2020 Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
6
3 Pilar
7. Fondasi Ekonomi Syariah:
Ukhuwwah yang meletakkan tata
hubungan bisnis dalam konteks
persaudaraan universal untuk mencapai
kesuksesan bersama.
Syariah yang membimbing aktivitas
ekonomi sehingga sesuai dg kaidah-kaidah
syariah.
Akhlaq yang membimbing aktivitas
ekonomi senantiasa mengedepankan
moralitas sbg cara mencapai tujuan.
Aqidah membentuk integritas yang
membentuk good governance dan market
discipline yang baik.
9/17/2020 Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
7
4 Fondasi
8. Ekonomi Islam
Inti kehidupan manusia di dunia ini
adalah mencapai falah (kemuliaan
didunia dan di akhirat).
9/17/2020 8Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
9. I- Hakikat Ekonomi:
Istilah Ekonomi:
Eko (mengatur) dan Nomos (rumah tangga) = Greek (Yunani Kuno);
Maka, ekonomi berarti kegiatan mengatur urusan harta kekayaan, baik
yang berkaitan dengan: (1) memperbanyak jumlah, dan (2) menjaga
pengadaannya, maupun (3) tatacara pendistribusiannya kepada
masyarakat.
Bidang Ekonomi
Ilmu Ekonomi Sistem Ekonomi
Memperbanyak jumlah, dan
menjaga pengadaannya
(Faktor Produksi)
Tatacara distribusi kekayaan di tengah
masyarakat
(Pemikiran dan Konsep Ekonomi)9/17/2020 9Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
12. Kebutuhan
per Individu
Kebutuhan
Kelompok
Kebutuhan Pokok
(Primary Needs)
Kebutuhan Sekunder
(Scondary Needs)
Kebutuhan Mewah
(Luxury Needs)
Human Needs
Kebutuhan
Manusia
Pendidikan (Needs
for Education)
Kesehatan (Needs
for Health)
Keamanan (Needs
for Savety)
Wajib Dipenuhi
Tidak Wajib tapi
Dibantu
Wajib Dipenuhi
Khilafah
Islam
• Kebijakan Ekonomi Islam:
9/17/2020 12Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
13. II- Kepemilikan :
Definisi Kepemilikan:
Izin pembuatan syariat (as-syari’) untuk memanfaatkan zat dan jasa tertentu, yang
menyebabkan pemiliknya berhak mendapatkan kegunaan (utility)-nya, serta
mendapatkan kompensasi darinya.
Kepemilikan
(Ownership)
Kepemilikan Umum
(Public Ownership)
Kepemilikan
Negara (State’s
Ownership)
Kepemilikan
Individu (Private
Ownership)
Hukum syara’ yang berlaku untuk
barang dan jasa, dimana pemiliknya
berhak memanfaatkan dan mendapat
kompensasi darinya
Izin pembuat syariat (as-syari’)
kepada suatu kelompok untuk sama-
sama memanfaatkan benda.
Harta yang merupakan hak seluruh
kaum Muslim, sedangkan
pengelolaannya menjadi wewenang
Khalifah.
Bentuk Kepemilikan:
9/17/2020 13Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
14. Tatacara Memiliki:
Batil (Salah)
Shahih (Benar)
Manusia
Hubb at-Tamalluk:
Keinginan untuk
memiliki
Gharizah al-Baqa’:
Naluri Survival
Hajat ‘Adhuwiyah:
Kebutuhan Jasmani
Kaifiyah Tamalluk:
Sebab Pemilikan
Kammiyah
Tamalluk:
Pembatasan
Jumlah
Hurriyah Tamalluk:
Kebebasan Hak
Mlk
Islam
Sosialisme
Kapitalisme
9/17/2020 14Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
15. Sebab Kepemilikan Islam:
Bekerja
Kebutuhan Harta
Penyambung Hidup
Pemberian
Negara
Waris
Harta yang
Diperoleh tanpa
Kompensasi
Sebab
Kepemilikan
(Asbab at-Tamalluk)
Menghidupkan
Tanah Mati
Menggali
Kandungan
Bumi
Berburu
Makelar
Mudharabah
Musaqat
Ijarah
Cara memperoleh harta yang sebelumnya belum menjadi
hak milik, atau memperoleh harta yang belum dimiliki
sebelumnya.
9/17/2020 15Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
16. III- Disposisi (Tasharruf):
Disposisi
(Tasharruf)
Kepemilikan
Barang dan
Jasa
Infaq
(Perbelanjaa
n)
Pengembang
an Harta
Hukum Syara’
dalam
Memanfaatkan
Barang dan Jasa
Faktor Hubungan: Wasiat,
Hadiah
Faktor Nafkah: Ayah
kepada anak
Yang Diperoleh dgn Mengubah
Bentuk
Tanah
Harta yang Diperolah dari
Pertukaran
Pertanian (Zira’ah)
Perdagangan (Tijarah)
Perindustrian (Shina’ah)
9/17/2020 16Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
17. Hukum Tanah Pertanian:
Intensifikasi Tanah
Pertanian
Ekstensifikasi Tanah
Pertanian
Pengembangan
Tanah Pertanian
Sebab Kepemilikan
Wajib Mengelola Tanah
Pertanian
Haram Menyewakan
Tanah Pertanian
Ihya’ al-Mawat:
Menghidupkan Tanah Mati
Iqtha’ ad-Dawlah:
Pemberian Negara pd
Petani
Pembelian Lahan
Tahjir: Memagari
Sebab
Pengembangan
9/17/2020 17Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
18. Hukum Perdagangan:
Jual-Beli
Halal
Salam
Istishna’
Sharf
Barang dg
Barang
Uang dg
Uang
Ghabn Fahisy
Tadlis
Uang dg
Uang
Barang dg
Barang
Riba
Haram
Penimbunan
Perdagangan
Domestik
Perdagangan
Luar Negeri
Bentuk
Perdagangan
9/17/2020 18Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
19. Hukum Perindustrian:
َنْصَي ِِْتَّلا ِةَدَاامل َمْكُح ُذـُخََي ِعَـنْصَامل ُـمْكُحاَهُـع:
Hukum pabrik (kilang) mengikuti hukum barang yang
diproduksinya.
Hukum Pabrik
dan Kilang
Milik Umum
Milik Negara
Milik Individu
Hukum Produk
(Barang yang
Diproduksi)
Produk Halal
(Pabrik /
Kilang yang
halal)
Produk
Haram
(Pabrik /
Kilang yang
haram)9/17/2020 19Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
20. Hukum Syarikah:
Syarikah adalah akad antara dua orang atau lebih, yang keduanya
sepakat untuk melakukan kerjasama dalam bentuk kekayaan
dengan tujuan untuk mencari keuntungan.
Akad Syar’i:
Ijab dan Qabul
Obyek Akad:
Sesuatu yang Bisa
Diakadkan
Sepakat
Melakukan
Syarikah dalam
Urusan Tertentu
Sepakat
Melakukan
Syarikah
Sepakat
Memberikan
Modal
Hukum Syarikah
dalam Islam
Barang
Jasa
Sah
Belum
Sah
Sah
Orang yang Boleh
Melakukan
Tasharruf
9/17/2020 20Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
21. Syarikah ‘Inan: Badan-
Badan(+)Harta
Syarikah Abdan:
Badan-Badan(-)Harta
Mudharabah:
Badan(+)Harta
Syarikah Wujuh:
Badan-Badan(+)Harta
Orang Lain
Badan-Badan(+)Harta
Pembelian Berdua
Mufawadhah:
Gabungan Syarikah
Syarikah Amlak:
Zat Barang
Bentuk Syarikah
dalam Islam
Syarikah Uqud:
Pengembangan Harta
Semua Kerugian
Dikembalikan kepada
Harta dan Pemiliknya,
Sementara Keuntungan
Milik Kedua Belah Pihak.
Pemburan
Syarikah
Gila
Mati
Mahjur
Dibubar
kan
Sepihak
9/17/2020 21Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
22. Hukum Syarikah Kapitalis:
Hukumnya Haram
Perseroan FIRMA:
Badan-Badan
Dagang
Perseroan Terbatas:
Bentuk Syarikah
Kapitalis
Koperasi:
Asuransi:
Kerjasama
Penjaminan
Bertentangan dengan
Syarat Syarikah Islam
Bertentangan dengan
Fakta Akad Syar’i
Bertentangan dengan
Obyek Akad Syar’i
Tidak Dijalankan oleh
Badan tapi Modal
9/17/2020 22Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
23. Tasharruf yang Diharamkan:
Isyraf - Tabdzir
Taraf (Foya-foya)
Taqtir (Kikir-Bakhil)
Judi
Riba
Syarikah Kapitalis
Ghabn Fakhisy
Tadlis
Ihtikar
Mematok Harga
Tasharruf yang
Diharamkan
Pengembangan
Harta:
Infaq:
9/17/2020 23Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
24. IV- Kepemilikan Umum:
Izin pembuat syariat (as-syari’) kepada suatu kelompok untuk
sama-sama memanfaatkan benda.
Bentuk dan Ciri
Harta Milik Umum
Fasilitas Umum: Hilangnya Fasilitas
Umum ini Menyebabkan Sengketa
bagi Masya-rakat
Sumber Daya Alam: Sumber yang
Sifat Pembentukannya Menghalangi
Dimiliki Secara Perorangan
Bahan Tambang yang Tidak
Terbatas: Seperti Air, Minyak, Emas,
dll.
Privatisasi
Haram
9/17/2020 24Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
25. Hima dan Pemeliharaan Fasum:
Hima adalah tempat yang dipertahankan, kebalikannya Mubah
(tempat yang dibiarkan).
Hima adalah fasilitas atau harta milik umum yang dimonopoli oleh
pihak tertentu, sehingga orang lain tidak bisa memanfaatkannya
sesuai dengan fungsi asalnya. Seperti jalan, air, udara, dll. Islam telah
membatalkan monopoli seperti ini, yang disebut hima, sehingga fasum
tersebut kembali kepada fungsi asalnya.
Larangan Hima (proteksi) tersebut berlaku untuk dua hal: (1) tanah
mati, yang bisa dihidupkan dan dipertahankan oleh setiap individu; (2)
fasilitas umum yang sama-sama dibutuhkan oleh banyak orang,
seperti air, padang dan api. Tapi, tidak bagi negara. Negara boleh
memproteksi dua hal di atas.
Rasulullah saw. pernah memproteksi (hima) tanah Naqi’ yang memiliki
sumber air dan tanaman yang subur. Tanah tersebut diproteksi oleh
Rasul dari orang yang hendak menghidupkan dan memanfaatkannya,
selain untuk menggembala kuda-kuda perang mereka.
9/17/2020 25Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
26. V- Kepemilikan Negara:
Harta yang menjadi hak seluruh kaum Muslim, sementara
pengelolaannya menjadi kewenangan khalifah, dimana dia bisa
mengkhususkan sesuatu kepada sebagian kaum Muslim
berdasarkan pandangan dan ijtihadnya.
Fai’, Ghanimah, Anfal: Ghanimah dan Anfal adalah harta rampasan yang
diperoleh melalui peperangan. Sementara Fai’ adalah harta rampasan yang
ditinggalkan musuh, tanpa melalui peperangan.
Khumus: khumus di sini adalah seperlima dari harta rampasan perang (ghanimah).
Kharaj: Hak kaum Muslim yang ditetapkan pada tanah yang telah dijadikan
rampasan perang dari kaum Kufar, baik melalui peperangan, maupun perdamaian.
Jizyah: hak yang diberikan oleh Allah dari kalangan kaum Kufar kepada kaum
Muslim karena ketundukan mereka kepada sistem Islam.
Dharibah dan ‘Usyur (Bea Cukai): Harta yang diwajibkan oleh Allah kepada
kaum Muslim untuk dibelanjakan pada kebutuhan yang diwajibkan kepada mereka,
sementara tidak ada harta di Baitul Mal.
Harta haram: Hasil korupsi, keuntungan dari perdagangan yang diharamkan,
seperti Narkoba, dll.
Harta Kalalah:
Harta Orang Murtad
9/17/2020 26Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
27. Baitul Mal:
Sumber Pemasukan Pos-pos Pengeluaran
Fai’
Ghanimah, dan Anfal
Khumus
Kharaj
Jizyah
Dharibah dan ‘Usyur (Bea
Cukai)
Harta haram
Harta Kalalah
Harta Orang Murtad
Zakat
Ashnaf Delapan: Fakir, Miskin,
Gharim, Ibn Sabil, Budak, Jihad,
Amil, Muallafah al-Qulub
Kebutuhan tetap: Fakir, Miskin,
Ibn Sabil, dan Jihad.
Kompensasi: gaji PNS, TNI, dll.
Kebutuhan Non Kompensasi:
fasum, seperti masjid, jalan raya,
sekolah, rumah sakit, dll.
Kebutuhan Non Kompensasi
Sekunder
Dana Emergency: Bencana
alam, serangan musuh, dll..
9/17/2020 27Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
28. Penyusunan APBN:
APBN disusun pertahun oleh
pemerintah disahkan oleh
Parlemen
RAPBN diajukan oleh
pemerintah melalui Menteri
Keuangan kepada Panitia
Anggaran Parlemen
Setelah jadi APBN, dikeluarkan
peraturan perundang-undangan
untuk mengesahkan APBN
Sistem Kapitalis Sistem Khilafah
APBN tidak disusun pertahun
oleh pemerintah, dan tidak perlu
disahkan oleh Majlis Ummah,
karena pendapat mereka tidak
mengikat Khalifah.
Ketentuan APBN, sumber dan
pos-posnya telah diatur oleh
hukum syara’, dan di sini
berlaku ijtihad khalifah. Khalifah
juga tidak perlu mengeluarkan
peraturan baru, karena
hukumnya sudah tetap..
9/17/2020 28Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
29. Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu & Norma
Dalam mempelajari Ekonomi Islam merupakan suatu hal
yang penting dalam memahami terminologi :
1. Positive economics (membahas kenyataan yang
terjadi)
2. Normative economics (membahas apa yang
seharusnya terjadi atau apa yang seharusnya
dilakukan
Alfred Marshal
9/17/2020 29Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
30. Pernyataan normatif.
Kemiskinan di negara-negara berkembang
tidak seharusnya semakin memburuk.
Pernyataan positive.
Kemiskinan di negara-negara berkembang
semakin buruk
9/17/2020 30Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
31. Ekonomi konvensional
1. Aspek positif dan aspek normative terpisah.
2. Fakta ekonomi merupakan suatu
independen terhadap norma.
3. Tidak ada kausalitas antara norma dan
fakta.
atau realitas ekonomi merupakan suatu yg
bersifat independen, dan karena bersifat
objective dan akhirnya berlaku universal
9/17/2020 31Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
32. Contoh pernyataan :
Hukum penawaran,
jika suatu barang meningkat, maka jumlah barang
yang ditawarkan meningkat.
cateris paribus adalah pernyataan positif
Hukum tersebut berlaku karena para produsen
memandang bahwa kenaikkan harga barang adalah
kenaikkan pendapatan, dan motivasi produsen adalah
mencetak pendapatan (keuntungan) setinggi tingginya
produsen mengharuskan mencari keuantungan
maksimum adalah pernyataan normative9/17/2020 32Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
33. Ekonomi Islam pada dasarnya mengedepankan
pendekatan integratif antara normative economics
dan positif economics.
Islam menempatkan nilai yang tercermin dalam
etika pada posisi yang lebih tinggi, jadi etika harus
menjadi kerangka awal dalam ilmu ekonomi (etika
lah yg harus menguasai ekonomi, bukan
sebaiknya)
9/17/2020 33Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
34. Metodologi Ekonomi Islam
Konsep Rasionalitas Islam.
Etika & Rationalitas Ekonomi Islam.
Syariah, Fiqh dan Ekonomi Islam.
Kerangka Metodologis Ekonomi Islam
9/17/2020 34Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
35. Konsep Rasionalitas Islam
Asumsi dalam analisis ekonomi didasarkan
pada pertimbangan rasionalitas.
Argumentasi yg dibangun memenuhi kaidah-
kaidah logika & diterima akal serta diterima
secara universal
9/17/2020 35Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
36. Kaidah umum dan universal, sesuai dengan
universalitas islam dalam konsep ekonomi
Islam adalah setiap pelaku ekonomi harus :
a. bertujuan untuk mendapatkan mashlahah.
b. tidak melakukan kemubaziran.
c. Berusaha meminimize resiko.
d. Dihadapkan pada ketidak pastian.
Konsep Rasionalitas Islam
9/17/2020 36Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
37. Aspek moral & etika dalam ekonomi konvensional
adalah batasan ilmu ekonomi (kerena perilaku etis
dipandang sebagai perilaku yg tidak rasional).
Ekonomi Islam mempelajari perilaku ekonomi pelaku
ekonomi yg rasional islami, sehingga standar moral
perilaku ekonomi didasarkan pada ajaran islam
bukan didasarkan pada nilai-nilai yg dibangun oleh
kesepakatan sosial
Etika & Rasionalitas Enomi Islam
9/17/2020 37Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
38. Sikap rasional Islam mendorong pelaku ekonomi
islami untuk mencari informasi agar dapat meraih
fallah.
Sumber informasi meliputi dua hal :
1. ayat kauniyah (fakta empiris).
2. ayat qauliyah (sumber yg berasal langsung
dari sang pencipta)
Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam
9/17/2020 38Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
39. Syariah diartikan sebagai seperangkat
peraturan atau ketentuan Allah untuk
manusia yg disampaikan melalui rasulNya
Untuk memahami syariah diperlukan tiga hal
mendasar :
1. keimanan.
2. moral.
3. fiqh (sumber hukum)
Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam
9/17/2020 39Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
40. Fiqh (sumber hukum) yang diakui ahli hukum Islam yang
utama/pertama terdiri dari :
a. Al Quran.
b. Sunnah.
c. Ijma (Kesepakatan bersama para ulama)
d. Qiyas (analogi masalah terhadap hukum yg terdapat dalam
Al Quran & Sunnah)
Sumber hukum yang kedua yg diakui ahli hukum Islam adalah :
a. Istihsan (pertimbangan kepentingan hukum)
b. Mashlahah mursalah (pertimbangan kepentingan umum)
c. Istishab (meneruskan hukum yg sudah berjalan sblm
muncul hukum baru
d. Urf (membiarkan tradisi yg tidak bertentangan dg syariat)
Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam
9/17/2020 40Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
41. Kerangka Metodologi Ekonomi Islam
Kebenaran & kebaikan.
Metodologi ilmu alam vs Metodologi ilmu
sosial.
Objek ekonomi Islam (bagan terlampir).
9/17/2020 41Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
42. Quran & Sunah
Ushul Fiqh & Qawaid
SyariahAkidah Akhlak
Fiqh Muamalah
-Nilai Ekonomi Islam
-Prinsip Ekonomi Islam
Sejarah
Islam
Metode
Deduksi
Realitas
ekonomi
Metode
Induksi
Teori
Ekonomi
Konsumsi
Produksi
Distribusi
Makro Ekonomi
Kerangka Metodologis Ekonomi Islam
9/17/2020 42Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
43. Karakteristik Ekonomi Islam
Tujuan ekonomi Islam.
Moral sebagai pilar ekonomi Islam
Nialai-nilai dasar ekonomi Islam
Prinsip ekonomi dalam Islam
Basis kebijakan ekonomi islam
Paradigma ekonomi islam
9/17/2020 43Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
44. Tujuan ekonomi Islam.
Fallah (bahagia dunia – akhirat)
Hayyah thayibah (baik & terhormat)
Mashlahah al ibad (kesejahteraan hakiki)
9/17/2020 44Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
45. Moral sebagai pilar ekonomi Islam
Nilai ekonomi Islam.
konsisten, jujur, adil, santun, transparan
dll.
Prinsip ekonomi Islam.
memenuhi kaedah-kaedah fikih baik
rukun, syarat dan implementasinya
9/17/2020 45Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
46. Nialai-nilai dasar ekonomi Islam
Adl
1. persamaan kompensasi.
2. persamaan hukum.
3. moderat.
4. proporsional
Khilafah (tanggung jawab) sebagai khalifah dimuka
bumi yg meliputi tanggung jawab :
1. berperilaku ekonomi dg cara yg benar.
2. mewujudkan mashlahah maksimum
3. perbaikan kesejahteraan setiap individu
Takaful (penjamina masyarakat) yg meliputi jaminan :
1. pemilikan & pengelolaan sumber daya oleh individu.
2. menikmati hasil pembangunan untuk setiap individu.
3. membangun keluarga sakinah bagi setiap individu.
4. amar ma’ruf nahi munkar9/17/2020 46Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
47. Prinsip ekonomi dalam Islam
Kerja.
Kompensasi.
Efisiensi.
Profesionalisme.
Kecukupan.
Pemerataan kesempatan.
Kebasan.
Kerjasama
Persaingan.
Keseimbangan.
Solidaritas.
Informasi simetri
9/17/2020 47Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
48. Basis kebijakan ekonomi islam
Penghapusan riba.
Pelembagaan zakat.
Pelarangan gharar.
Pelarangan yang haram
9/17/2020 48Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
49. Paradigma ekonomi islam
Pradigma berpikir & berperilaku (behaviour
paradigm).
adalah spirit dan pedoman masyarakat dalam berperilaku , yaitu nilai-
nilai ekonomi Islam
Paradigma umum (grand patern)
adalah gambaran yang mencerminkankeadaan suatu masyarakatyg
berpegang teguh pada paradigma perilaku.
Misalnya : Paradigma yg terbentuk dari kapitalisme adalah individu
meterialisme dalam berpikir & mekanisme pasar
9/17/2020 49Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
50. Karakteristik ekonomi Islam
Paradigma : Adil & Harmoni
Prinsip Ekonomi Islam
Nilai : Adl, Khilafah, Takaful
Tujuan:
Fallah
9/17/2020 50Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
52. PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI
Ekonomi
Kapitalis
Ekonomi
Islam
Ekonomi
Sosialis
Paradigma
Materialisme
Paradigma
Syariah
Paradigma
Dialektika
Seluruh aktivitas
ekonomi bernilai
materi / bermanfaat
boleh dilakukan
Seluruh aktivitas
ekonomi
berdasarkan
syariah Islam
Seluruh aktivitas ekonomi
mengikuti dialektika
masyarakat yang
ditetapkan negara
Liberalisme ekonomi Otoriterianisme negara
9/17/2020 52Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
53. PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI
Ilmu Ekonomi Sistem Ekonomi Islam
Teknik/upaya mengadakan
dan meningkatkan
produktivitas
Pengaturan cara kepemilikan,
pengelolaan dan distribusi
kekayaan
Ekonomi Islam
Universal, tidak terkait
ideologi tertentu
Terkait dengan Ideologi Islam
dan diatur oleh Syariah
Mengikat individu, masyarakat
dan negara
9/17/2020 53Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
54. Jaminan tercapainya pemenuhan kebutuhan primer tiap
individu secara menyeluruh, berikut kemungkinan tiap
orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekunder
dan tersiernya sesuai dengan kadar kesanggupannya.
POLITIK EKONOMI ISLAM
Tercapai karena :
1. Kewajiban bekerja setiap individu yang mampu
2. Tanggungan ahli warisnya
3. Kewajiban Negara
4. Kewajiban seluruh kaum muslimin
9/17/2020 54Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
55. PILAR SISTEM EKONOMI ISLAM
KEPEMILIKAN
PENGELOLAAN
DISTRIBUSI
1
2
3
Jenis
Kepemilikan
Cara
Kepemilikan
Individu
Umum
Negara
Halal
Haram
Pembelanjaan Pengembangan
Halal
Haram
Halal
Haram
9/17/2020 55Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
56. PENGELOLAAN KEPEMILIKAN
PILAR EKONOMI ISLAM
KEPEMILIKAN
PENGELOLA
SEKTOR
BIDANG
HUKUM
PENGELOLAAN
K. UMUMK. INDIVIDU K. NEGARA
NEGARAINDIVIDU
Ekonomi Privat Ekonomi Negara
Konsumsi Produksi
Konsumsi
PERDAGANGANPERTANIAN PERINDUSTRIAN
Pertanahan
(al Aradhi)
Jual Beli (al Bai’)
dan Syarikah
Industr &,
Ketenagakerjaan
9/17/2020 56Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
57. PERAN NEGARA
Mewujudkan politik ekonomi Islam tentang jaminan
kebutuhan primer individu
Menyusun dan menerapkan kebijakan ekonomi
Kebijakan Pertanian
Kebijakan Industri
Kebijakan Perdagangan
Kebijakan Moneter
Pengelolaan kepemilikan umum dan negara melalui baitul
maal
Menjaga mekanisme pasar
Pengawasan dan penghukuman penjahat ekonomi
Menciptakan SDM unggul
9/17/2020 57Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
58. DISTRIBUSI KEKAYAAN
Setiap Individu harus memperoleh jaminan
pemenuhan kebutuhan primer
Upaya mencapai keseimbangan ekonomi
(equilibrium)
Tercapai jika :
1. Terdapat kekayaan dalam masyarakat
2. Seluruh masyarakat menerapkan sistem Islam
9/17/2020 58Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
59. DISTRIBUSI KEKAYAAN
Perbedaan kemampuan pikiran dan fisik
Kesenjangan Ekonomi
Distribusi kekayaan
1. Mekanisme ekonomi : baitul mal, larangan
menimbun emas dan perak
2. Mekanisme non ekonomi : zakat, waris
9/17/2020 59Ekonomi Islam FEB Universitas Teknologi
Sumbawa
60. Fathanah : mendorong terbentuknya perilaku profesional dan
kompeten untuk mempertahankan kualitas dan efisiensi
operasi yang tinggi.
Amanah : menciptakan disiplin dan komitmen yang akan
meningkatkan akuntabilitas dan tingkat keandalan
lembaga keuangan.
Shidiq : menciptakan integritas dan konsistensi yang
diharapkan dapat meningkatkan keamanan transaksi
keuangan yang akan berpengaruh pada tingkat
kepercayaan masyarakat yang tinggi.
Tabligh : mewujudkan perilaku transparan dan komunikatif yang
secara konstruktif akan mengurangi intensitas agency
problem yang ada akibat asymmetric information. Nilai-
nilai yang dibangun tentunya sangat sejalan dengan
konsep Good Corporate Governance (GCG) dan market
discipline yang telah menjadi semangat pengembangan
sistem keuangan dan perbankan secara internasional
9/17/2020
Ekonomi Islam FEB Universitas
Teknologi Sumbawa 60
Level individu
Konsep syariah mewarnai proses pembangunan sistem ekonomi
mulai dari tingkat mikro-ekonomi dalam hal pembentukan preferensi
pelaku.
61. 1. Harta dalam ekonomi syariah memiliki peran yang
efektif dalam memfasilitasi kegiatan investasi,
perdagangan, dan peningkatan kesejahteraan sosial
masyarakat.
2. Ekonomi syariah menekankan kebersamaan dalam
memperoleh manfaat (sharing economics).
3. Esensi pembatasan bentuk transaksi yang
mengandung maysir melarang lembaga untuk
terlibat dalam transaksi keuangan yang tidak
memiliki kaitan yang jelas dengan sektor riil.
4. Orientasi kegiatan perdagangan dan investasi
ditujukan pada hal-hal yang halal dan thayyib.
9/17/2020
Ekonomi Islam FEB Universitas
Teknologi Sumbawa 61
Level makro
Kerangka umum syariah dalam kegiatan
ekonomi yang ditopang oleh tiga pilar utama
memberikan implikasi sbb:
62. 5. Produk-produk keuangan/perbankan yang disusun
mencitrakan tujuan ekonomi syariah yang telah
ditetapkan. Produk-produk perbankan syariah
secara garis besar dibagi dua yaitu yang bersifat
profit motive dan yang bersifat social motive.
Keduanya memiliki keterkaitan dan saling
mendukung terutama sekali dalam melayani usaha
mikro dan kecil.
6. Arah pengembangan perbankan syariah didasarkan
pada tujuan yang lebih luas dimana perbankan
syariah dapat memiliki akses ke arah sinergi yang
lebih luas dengan lembaga-lembaga keuangan
syariah non bank lainnya.
9/17/2020
Ekonomi Islam FEB Universitas
Teknologi Sumbawa 62
Level makro
63. 1. Seberapa jauh kesadaran ummat
2. Ketersediaan SDM secara
kuantitas dan kualitas
pengetahuan dan manajerial.
3. Dukungan sistem yang tidak
kondusif
4. Globalisasi sebagai eufemisme
kapitalisme global
9/17/2020
Ekonomi Islam FEB Universitas
Teknologi Sumbawa 63
64. 1. Mempelajari perilaku aktual
individu, kelompok, perusahaan,
pasar dan pemerintah
2. Menunjukkan jenis perilaku yang
dibutuhkan dalam merealisasikan
tujuan
3. Menjelaskan terjadinya perilaku
menyimpang
4. Memberi anjuran perilaku yang
benar mendekati ideal
9/17/2020
Ekonomi Islam FEB Universitas
Teknologi Sumbawa 64