2. Tonisitas Larutan Obat Suntik
Isotonis
Jika suatu larutan konsentrasinya sama besar
dengan konsentrasi dalam sel darah merah,
sehingga tidak terjadi pertukaran cairan di
antara keduanya, maka larutan dikatakan
isotoni(ekivalen dengan larutan 0,9% NaCl).
3. Isoosmotik
Jika suatu larutan memiliki tekanan osmosa
sama dengan tekanan osmosa serum darah,
maka dikatakan isoosmotik (0,9 % NaCl, 154
mmol Cl perliter)
4. Hipotonis
Turunnya titik beku kecil, yaitu tekanan
osmosanya lebih rendah dari serum darah,
sehingga menyebabkan air akan melintasi
membran sel darah merah yang semipermiabel
memperbesar volume sel darah dan
menyebabkan peningkatan tekanan dalam sel.
Tekanan yang lebih besar menyebabkan
pecahnya sel sel darah merah. Peristiwa
demikian disebut hemolisa
5. Hipertonis
Turunnya titik beku besar, yaitu tekanan
osmosanya lebih tinggi dari serum darah,
sehingga menyebabkan alr keluar dari sel
darah merah melintasi membran
semipermeabel dan mengakibatkan terjadinya
penciutan sel-sel darah merah. Peristiwa
demikian disebut plasmolisa
7. Beberapa cara menjadikan larutan
Isotonis
1. Penurunan Titik Beku
2. Kesetaraan dengan garam natrium
klorida
3. Kesetaraan Volume Isotonik
4. Perhitungan dengan tetapan L iso
8. Penurunan Titik Beku
Metode paling teliti dan mudah
Penurunan titik beku darah – 0,52 C
Penurunan titik beku suatu larutan tergantung
dari jumlah bagian dalam larutan tsb, untuk
larutan encer penurunan titik beku sebanding
dengan tekanan osmosa.
9. Jadi penurunan titik beku larutan dapat
digunakan untuk mengukur kepekatan larutan,
makin pekat larutan makin rendah titik bekunya.
Maka penurunan titik beku yang digunakan
untuk perhitungan isotonis berdasarkan
anggapan bahwa larutan isotonis mempunyai
titik beku yang sama dengan titik beku cairan
tubuh
10. Untuk zat zat bukan elektrolit larutan yang sama
molaritasnya adalah isotonis, misalnya larutan
glukosa 1 molar isotonis dengan larutan
fruktosa 1 molar
Akan tetapi tidak isotonis dengan larutan
natrium klorida 1 molar , karena dalam air
terionisasi menjadi 2 ion
Jadi tekanan osmosa dan penurunan titik beku
adalah fungsi jumlah bagian zat dalam larutan
11. Cara menghitung isotonis
berdasarkan penurunan titik beku
1) 1 grmol zat dilarutkan dalam 100 g pelarut,
menunjukkan penurunan titik beku yang tetap
disebut penurunan titik beku molar. Untuk
air (pembawa obat suntik) tetapannya 18,6 C.
Jadi untuk larutan yang mgd 1 grl zat/liter
adalah 1,86 C
12. Misal :
glukosa ( BM 180) dilarutkan , maka larutan
glukosa isotonis mengandung : 0,52/1,86 X
180 gr = 50,3 g/liter atau 5 g/100 ml = 5 %
Glukosa dalam air tidak terionisasi
13. Untuk NaCl (larutan elektrolit) yang terionisasi
dalam air . Penurunan titik beku selain
ditetntukan oleh jumlah molekul juga
tergantung dari jumlah ion dalam larutan
14. 1 grmol NaCl( BM 58,5) Derajat ionisasi 0,67
dalam 1 liter air. Jadi 100 mol NaCl ada 67 mol
terionisasi menjadi 67 ion Na dan 67 ion Cl
ditambah 33 mol NaCl, total 167 ion dan
molekul
sehingga penurunan titik beku = 1,67 x 1,86 =
3,1 C. Jadi larutan isotonis NaCl = 0,52/3,1 X
58,5 = 9,8 gr/liter = 0,9 %. Dianggap larutan
NaCl terionisasi 100%
15. l
Contoh soal :
Pilikarpin nitrat 100 mg
Mf sol. Isot.c.Natrii.Chlorida qs
Aq ad 10 ml ,
Diketahui :
penurunan titik beku molar 18,6 C ,
BM 271, terionisasi dalam 2 ion
16. Perhitungan :
1 gr pilokarpin nitrat menyebabkan
penurunan titik beku 1/271/2 X 18,6
C = 0,14 C/100 ml
NaCl yg hrs ditambahkan memp
penurunan titik beku 0,52-0,14 = 0,38
C BM NaCl 58,5, terionisasi jadi 2
ion, penurunan titik beku molar 18,6
C
17. Jadi juml NaCl yg hrs ditambahkan agar
memperoleh larutan isotonis 0,38/18,6 X
58,5/2 = 0,585 untuk 100 ml. untuk 10 ml
0,585 g
18. 2) BPC
W = 0,52- a
---------
b
W = berat zat yang ditambahkan dlm
gr/100ml
a = penurunan titik beku air yang disebabkan oleh zat
terlarut , merupakan hasil kali penurunan titik beku
1% zat dan konsentrasinya
b = penurunan titik beku air yang disebabkan oleh 1 %
zat pengisotonis
19. Contoh soal ,
Efedrin HCl 0,5
Dextrosa anh q.s ad isotoni
Aq ad 100ml
Perhitungan :
a = 0,165 ( dTb efedrin HCl 1 %)X 0,5= 0,0825
b = 0,1 (dTB dextrosa 1%)
Maka dextrosa anhidrat yang hrs ditambahkan agar lar
isotonis = 0,52- 0,08 / 0,1 = 4,4 gr
20. 2. Kesetaraan dengan NaCl
Definisi : Ekivalensi dengan NaCl (E)
adalah sejumlah NaCl yang
memberikan efek osmosa yang sama
dengan 1 gram zat terlarut
Angka ini berlainan untuk setiap zat
21. E amfetamin SO4 0,2 artinya 1 gram
amfetaminsulfat dalam larutan memberikan
efek osmosa yang sama dengan 0,20 NaCl
Tetapan E diturunkan oleh Wells
22. Jika kadar zat diketahui dalam % maka harga E
dapat dihitung dengan rumus :
E = 1,7 DTb/W
W = kadar (%)
dtb = penurunan titik beku air oleh zat
23. Contoh perhitungan, harga E zat dilihat dari
buku (farmakope)
Atropin SO4 2 %
Buat isotonik dengan NaCl
Aquadest ad15 ml
24. Perhitungan :
1. Gram atropin 2 % X 15 ml = 0,3 gr
2. E atropin = 0,13 g NaCl
3. Jadi jumlah NaCl yg diperlukan 0,3 X 0,13 =
0,039 g
4. Larutan 15 ml memerlukan NaCl 0,9% X 15
ml = 0,135 g
5. Kekurangan NaCl 0,135 g- 0,039 g = 0,096
gr
25. 3). Kesetaraan dengan Volume
NaCl
Perhitungan berdasarkan pada kenyataan bahw
larutan isotonik ditambah larutan isotonik hasilnya
isotonik
Rumus V = w X Ex111,1
V= Volume larutan obat yang dicari
w= Masa bahan obat (g) dan larutan yang
dibuat
E= Ekivalensi NaCl
111,1 = Volume larutan isotonik (ml) yang mgd
1 gr NaCl = 111,1 ml
27. Cara penyelesaian :
1. Gram atropin 2 % = 2% X15 ml = 0,3 gr
2. Dari tabel diketahui 1 gr atropin isotonik
membutukan air sebanyak
14.3 ml
3. Air dibutuhkan membuat isotonis atropin =
0,3X 14,3 = 4,29 ml
4. Volume larutan isotonik yg dibutuhkan 15 –
4,3 = 11,7 ml
28. 4) Perhitungan dengan tetapan
L iso
D tf = L iso C
Berlaku bila tidak ada data pada tabel
penurunan titik beku
Tahapan perhitungan :
1. Berapa BM molekul obat
2. Tentukan jenis isotoniknya berdasarkan jenis
struktur kimia senyawa
3. Cari harga L iso dari tabel berdasarkan jenis
isotoniknya
29. 4. Hitung dengan rumus D Tf =
L iso. C penurunan titik beku
5. Hitung selisih penurunan titik
beku
6. Hitung kekurangan tonisitas
7. Dengan melihat tabel, hitung
kekurangan zat untuk
mencapai isotonis
30. Contoh:
Atropin SO4 2 %
Buat larutan isotonis dengan
Asam borat
Aquadest q.s. ad 15 ml
31. 1. BM atropin SO4 695,
molaritasnya
20 /695 = 0,0288 m
2. jenis isotonis univalen- univalen
3. Harga Liso = 4,3
4. Penurunan titik beku D Tf =
4,3 X 0,0288 = 0,12 C
32. 5. Selisih dengan penurunan titik beku =
0,52-0,12 = 0,4 C
6. Dari tabel penurunan asam borat 1 % =
0,29 C
7. Jadi asam borat yang ditambahkan
adalah (0,4 / 0,29) X 1 % = 1,4 %
8. Larutan 15 ml memerlukan asam borat
1,4% X 15 ml = 0,21 g