SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
AKTIVA TETAP BERWUJUD
Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
Kusmayadi
Adalah aktiva - aktiva
yang berwujud yang
sifatnya relatif permanen
yang digunakan dalam
kegiatan perusahaan
yang normal.
PENGERTIAN AKTIVA
TETAP BERWUJUD
Aktiva tetap berwujud yang dimiliki
oleh suatu perusahaan dapat
mempunyai macam - macam bentuk
seperti Tanah, Bangunan, Mesin -
mesin, dan Alat - alat, Kendaraan,
Mebel Air, dan Lain - lain.
Perlakuan akuntansi
terhadap pengeluaran -
pengeluaran yang
berhubunngan dengan
perolehan dan
penggunaan aktiva tetap
dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :
Pengeluaran Modal
(capital expenditures)
Pengeluaran Pendapatan
(revenue expenditures)
PENGELUARAN -
PENGELUARAN MODAL DAN
PENDAPATAN
PRINSIP PENILAIAN
AKTIVA TETAP
BERWUJUD
Dalam hubungannya dengan penilaian aktiva
tetap berwujud, PSAK No. 16 menyatakan :
“ Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk
diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva
tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan ”
Yang dimaksud dengan biaya (harga) perolehan aktiva tetap adalah jumlah kas
atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan
untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai
dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.
HARGA PEROLEHAN AKTIVA
TETAP BERWUJUD
1) Tanah;
2) Bangunan;
3) Mesin dan Alar - alat;
4) Alat - alat Kerja;
5) Pattern dan Dies/ Cetakan - cetakan;
6) Perabot (Mebelair) dan Alat - alat Kantor;
7) Kendaraan;
8) Tempat Barang Yang Dapat Dikembalikan (Returnable Container).
CARA - CARA
PEROLEHAN AKTIVA
TETAP
Pembelian
Tunai
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari
pembelian tunai dicatat dalam buku-buku
dengan jumlah sebesar uang yang
dikeluarkan. Apabila dalam pembelian
aktiva tetap ada potongan tunai, maka
potongan tunai tersebut merupakan
pengurangan terhadap harga faktur, tidak
memandang apakah potongan tersebut
didapat atau tidak. Jurnal untuk membeli
aktiva tetap, misalnya tanah adalah :
Tanah Rpxx
Kas Rpxx
Pembelian Secara
Lumpsum/Gabungan
Apabila dalam suatu pembelian diperoleh
lebih dari satu macam aktiva tetap maka
harga perolehan harus dialokasikan pada
masing-masing aktiva tetap. Menurut
PSAK No.16 :
“Harga perolehan dari setiap aktiva yang
diperoleh secara gabungan ditentukan
dengan mengalokasikan harga gabungan
tersebut berdasarkan perbandingan nilai
wajar setiap aktiva yang bersangkutan”.
Contoh :
PT. Risa Fadila membeli aktiva tetap dari sebuah perusahaan dalam proses
likuidasi. Aktiva tetap yang dibeli terdiri dari Tanah, Bangunan, dan Mesin-
mesin. Pembelian dilakukan secara paket (lumpsum) dengan harga
Rp80.000.000,00 . Harga pasar setiap aktiva tetap itu diketahui sebagai berikut :
Gedung : Rp 25.000.000,00
Tanah : Rp 50.000.000,00
Mesin : Rp 25.000.000,00
Harga perolehan setiap aktiva dihitung dengan cara sebagai berikut :
Gedung
Tanah
Mesin
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah :
Gedung Rp 20.000.000,00
Tanah Rp 40.000.000,00
Mesin Rp 20.000.000,00
Kas Rp 80.000.000,00
PEROLEHAN MELALUI
PERTUKARAN
Aktiva yang
Dibuat Sendiri
Ditukar dengan
surat-surat
berharga
Ditukar dengan
Aktiva Tetap yang
Lain
Pembelian
Angsuran
Diperoleh dari
Hadiah/Donasi
1
2
3
5
4
1
Ada dua cara untuk mencatat biaya reparasi besar yaitu :
a) Menambah harga perolehan aktiva tetap, apabila biaya ini dikeluarkan untuk
menaikkan nilai kegunaan aktiva dan tidak menambah umurnya.
b) Mengurangi akumulai depresiasi, apabila biaya ini dikeluarkan untuk
memperpanjang umur aktiva tetap dan mungkinjuga nilai residunya. Karena
jumlah akumulasi depresiasi berkurang berarti nilai bukunya menjadi bertambah
besar. Perhitungan depresiasi untuk tahun-tahun berikutnya harus direvisi sesuai
dengan perubahan nilai buku aktiva dan umur ekonomis yang baru.
Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang
jumlahnya kecil jika reparasi biasa, dan jumlahnya
cukup esar jika reparasinya besar.
2
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti
aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang
baru yang tipenya sama, misalnya penggantian
dinamo mesin.
Misalnya mesin harga perolehannya Rp10.000.000,00 sesudah depresiasi 70%, sebuah
suku cadang yang diperkirakan harga perolehannyasebesar 20% dari harga perolehan
mesin diganti dengan suku cadang yang baru, harganya Rp3.000.000,00. Jurnal unutuk
mencatat penggantian suku cadang terebut sebagai berikut :
Akumulasi depresiasi - Mesin Rp1.400.000,00
Rugi penggantian suku cadang Rp 600.000,00
Mesin Rp 2.000.000,00
LANJUTAN . . .
Perhitungan :
Harga perolehan suku cadang yang diganti :
20% x Rp10.000.000,00 = Rp 2.000.000,00
Akumulasi depresiasi 70% x Rp2.000.000,00 = Rp 1.400.000,00
Rugi sebesar nilai buku suku cadang tersebut = Rp 600.000,00
Pemasangan suku cadang yang baru dicatat dengan jurnal sebagai berikut :
Mesin Rp 3.000.000,00
Kas Rp 3.000.000,00
Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh
kegunaan yang lebiih besar.
Penambahan (Addition)
3
4
Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti
penambahan ruang dalam bangunan, ruang parkir dan lain – lain.
Penyusunan Kembali Aktiva
Tetap (Rearrangement) 5
Adalah Biaya – biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kembali aktiva tetap atau
perubahan route produksi, atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup
berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode
akuntansi maka harus dikapitalisasi
PEMBERHENTIAN
AKTIVA
Aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual,
ditukarkan, ataupun karena rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan
dari pemakaian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva
tersebut dihapuskan. Apabila aktiva itu dijual maka selisih antara harga
jual dengan nilai buku atau nilai residu dicatat sebagai laba atau rugi.
Misalnya, mesin yang dibeli pada tanggal 1 Februari 2005 dengan harga Rp3.200.000,00,
pada tanggal 1 juli 2009 dijual dengan harga Rp650.000,00. Mesin tersebut ditaksir
umurnya 5 tahun dari depresiasinya dengan cara garis lurus, taksiran nilai residu
Rp200.000,00. Penjualan pada tanggal 1 juli 2009 dicatat dengan jurnal sebagai berikut :
Depresiasi mesin Rp 300.000,00
Akumulasi depresiasi mesin Rp 300.000,00
Depresiasi 6 bulan :
6/12 x 1/5 x Rp (3.200.000,00 – 200.000,00) = Rp 300.000,00
Kas Rp 650.000,00
Akumulasi depresiasi mesin Rp 2.650.000,00
Mesin Rp 3.200.000,00
Laba Penjualan mesin Rp 100.000,00
Perhitungan :
Harga jual Rp 650.000,00
Nilai buku mesin :
Harga perolehan Rp 3.200.000,00
Akumulasi depresiasi :
2005 : 11 bulan = Rp 550.000,00
2006 : 12 bulan = Rp 600.000,00
2007 : 12 bulan = Rp 600.000,00
2008 : 12 bulan = Rp 600.000,00
2009 : 6 bulan = Rp 300.000,00
Rp 2.650.000,00
Rp 550.000,00
Laba Aktiva Tetap Rp 100.000,00
ASURANSI
KEBAKARAN
Perusahaan biasanya mengasuransikan harta bendanya
terhadapkemungkinan timbulnya kerugian karena kebakaran.
Perusahaan yang mengasuransikan harta bendanya membayar premi
asuransi dan biasanya pembayarannya dimuka untuk jangka waktu
tertentu.
Misalnya PT. Arina mengasuransikangedungnya dengan jumlah
pertanggungan sebesar Rp 5.000.000,00. Pada tanggal 20 Oktober 2006
gedung tersebut habis terbakar. Setelah dinilai, disetujui nilai gedung
pada saat terbakar sebesar Rp 5.500.000,00 (harga pasar). Karena jumlah
kerugian (Rp5.500.000,00) lebih besar dari jumlah pertanggungan maka
yang diganti oleh perusahaan asuransi hanya sebesar jumlah
pertanggungannya (Rp 5.000.000,00). Apabila jumlah kerugian di bawah
jumlah pertanggungan makaperusahaan asuransiakan mengganti seluruh
kerugian.
ASURANSI BERSAMA
Syarat asuransi bersama adalah syarat yang menyatakan bahwa
apabila harta benda diasuransikan (dipertanggungkan) dengan
jumlah yang lebih rendah daripada suatu persentase tertentu dari
harga pasar benda tersebut pada saatnya terjadi kebakaran, maka
perusahaan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian
karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan
dengan persentase tertentu harga pasar harta tersebut.
Misalnya :
Mesin diasuransikan sebesar Rp 1.500.000,00. Pada suatu
ketika mesin tersebut terbakar, dan kerugian yang timbul
sebesar Rp 1.200.000,00. Pada saat kebakaran, harga pasar
mesin tersebut sebesar Rp 3.000.000,00. Polis asuransi
menyebutkan syarat asuraansi bersamasa 80%. Dari contoh
di atas maka kerugian akan ditanggung sebagai berikut :
Jumlah Pertanggungan : Rp 1.500.000,00
Coinsurance requirement : 80% x Rp 3.000.000 = Rp 2.400.000
Selisih jumlah pertanggungan dengan coinsurance
requirement :
Rp 2.400.000 – Rp 1.500.000 =Rp 900.000
Perusahaan asuransi =
Pihak yang mengasuransikan =
Jumlah kerugian
Persentase asuransi dikalikan harga pasar aktiva pada saat
kebakaran disebut coinsurance requirement. Apabila kerugian
yang dtimbul lebih besarr dari jumlah pertanggungan (Rp
1.500.000) maka perusahaan asuransi akan mengganti
kerugian yang timbul maksimum sebesar pertanggungan.
Misalnya dari data di atas, kerugian yang timbul sebesar Rp2.500.000,00
maka jumlah yang akan diganti oleh perusahaan asuransi dihitung
sebagai berikut :
Perusahaan asuransi =
Pihak yang mengasuransi =
Dengan perhitungan di atas seharusnya perusahaan asuransi mengganti
kerugian sebesar Rp 1.562.500,00. Tetapi karena jumlah tersebut
melebihi jumlah pertanggungan, maka perusahaan asuransi hanya
wajib mengganti kerugian sebesar Rp1.500.000,00 dan sisa kerugian
(Rp1.562.500 – Rp1.500.000) = Rp 62.500,00 akan dipikul oleh
perusahaan.
POLIS
GABUNGAN
Apabila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva
dalam satu polis, maka polis itu akan menunjukkan
syarat alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktiva-
aktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran.
Misalnya polis asuransi dengan jumlah pertanggungan sebesar
Rp3.000.000,00, untuk mesin-mesin dan gedung, dengan syarat asuransi
bersama 80%. Pada saat kebakaran, harga pasar mesin sebesar
Rp2.000.000,00 dan gedung Rp4.000.000,00. Kebakaran melanda gedung
dan perhitungan ganti rugi untuk gedung sebagai berikut :
Pertanggungan Rp3.000.000,00 dialokasikan kepada :
Mesin =
Gedung =
Coinsurance requirement : 80% x Rp 4.000.000,00 = Rp 3.200.000,00
Perhitungan rumus coinsurance :
Karena jumlah pertanggungan yang dialokasikan untuk gedung
(Rp2.000.000,00) lebih rendah dari kerugian (Rp4.000.000,00) dan
hasil perhitungan dengan rumus asuransi bersama (Rp2.500.000,00),
maka gaanti ruginya sebesar Rp2.000.000,00.
PENCATATAN ASURANSI
KEBAKARAN
Apabila terjadi kebakaran atas harta yang
diasuransikan maka langkah -langkah yang dilakukan
untuk mengdakan pencatatan akuntansiny adalah
sebagai berikut :
1. Menyusun kembali catatan-catatan yang terbakar (jika ada).
2. Menyesuaikan buku-buku agar dapat menunjukkan keadaan yang
sebenarnya pada saat terjadinya kebakaran.
3. Menentukan nilai buku aktiva yang terbakar.
4. Membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya-biaya yang
timbul pada saat kebakaran, ke rekening kerugian kebakaran.
5. Menentukan jumlah yang akan diterima dari perusahaan asuransi.
6. Rekening kerugian kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah
yang diterima daari penjualan aktiva yang terbakar.
7. Menutup saldo rekening kerugian ke rekening laba rugi. Saldo ini
menunjukkan rugi atau laba dari kebakaran.
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian

More Related Content

What's hot

Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPerum Perumnas
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4Jiantari Marthen
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangFirdha Aryati
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSujatmiko Wibowo
 
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti ManehatPpt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti ManehatBeatrix Yunarti
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarahcitra Joni
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAMahyuni Bjm
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma findira
 
Bahan ajar rekonsiliasi bank
Bahan ajar rekonsiliasi bankBahan ajar rekonsiliasi bank
Bahan ajar rekonsiliasi bankGendhuk Nugroho
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Penghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetapPenghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetapAnis Fithriyani
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutanmsahuleka
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanjoni_aprilyanto
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2DIANA LESTARI
 
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendahAkuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendahSelfia Dewi
 

What's hot (20)

Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
 
Akm ch 17 obligasi
Akm ch 17 obligasi Akm ch 17 obligasi
Akm ch 17 obligasi
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti ManehatPpt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Aktiva tetap ii
Aktiva tetap iiAktiva tetap ii
Aktiva tetap ii
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma
 
Bahan ajar rekonsiliasi bank
Bahan ajar rekonsiliasi bankBahan ajar rekonsiliasi bank
Bahan ajar rekonsiliasi bank
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Piutang wesel
Piutang weselPiutang wesel
Piutang wesel
 
Penghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetapPenghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetap
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutan
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
 
Ekuitas modal disetor
Ekuitas modal disetorEkuitas modal disetor
Ekuitas modal disetor
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
 
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendahAkuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
 

Similar to @kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian

Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)Indah ND
 
Hyperlink aktv tetap
Hyperlink  aktv tetapHyperlink  aktv tetap
Hyperlink aktv tetapyulidarman
 
Hyperlink aktv tetap
Hyperlink  aktv tetapHyperlink  aktv tetap
Hyperlink aktv tetapsalmiah mia
 
Aktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanAktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanYan Chen
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapSunarwan Se
 
Makalah 2 manajemen keuangan
Makalah 2 manajemen keuanganMakalah 2 manajemen keuangan
Makalah 2 manajemen keuanganyogga adiwigunaa
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudWawan Dwi Hadisaputro
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateMaiya Maiya
 
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptxPertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptxDwiSupriani
 
Bab 7 analisis investasi bagian 2
Bab 7 analisis investasi bagian 2Bab 7 analisis investasi bagian 2
Bab 7 analisis investasi bagian 2Dodi Suryadi
 
Akuntansi pajak-saham-investasi
Akuntansi pajak-saham-investasiAkuntansi pajak-saham-investasi
Akuntansi pajak-saham-investasirap27
 
Pengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehanPengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehanUchiha Emzhie
 
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.pptMATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.pptFikriAbdillah12
 
Pencatatan ekuitas
Pencatatan ekuitasPencatatan ekuitas
Pencatatan ekuitasKasmadi Rais
 
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki ArdoniAkuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki ArdoniRiki Ardoni
 

Similar to @kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian (20)

Aktiva tetap
Aktiva tetapAktiva tetap
Aktiva tetap
 
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
 
ASET_TETAP.ppt
ASET_TETAP.pptASET_TETAP.ppt
ASET_TETAP.ppt
 
Hyperlink aktv tetap
Hyperlink  aktv tetapHyperlink  aktv tetap
Hyperlink aktv tetap
 
Hyperlink aktv tetap
Hyperlink  aktv tetapHyperlink  aktv tetap
Hyperlink aktv tetap
 
aset tetap
aset tetapaset tetap
aset tetap
 
Materi aktiva tetap
Materi aktiva tetapMateri aktiva tetap
Materi aktiva tetap
 
Aktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanAktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan Penyusutan
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET Tetap
 
Makalah 2 manajemen keuangan
Makalah 2 manajemen keuanganMakalah 2 manajemen keuangan
Makalah 2 manajemen keuangan
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
 
Goodwill impairment test
Goodwill impairment testGoodwill impairment test
Goodwill impairment test
 
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptxPertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
 
Bab 7 analisis investasi bagian 2
Bab 7 analisis investasi bagian 2Bab 7 analisis investasi bagian 2
Bab 7 analisis investasi bagian 2
 
Akuntansi pajak-saham-investasi
Akuntansi pajak-saham-investasiAkuntansi pajak-saham-investasi
Akuntansi pajak-saham-investasi
 
Pengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehanPengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehan
 
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.pptMATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
 
Pencatatan ekuitas
Pencatatan ekuitasPencatatan ekuitas
Pencatatan ekuitas
 
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki ArdoniAkuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
 

More from Domi DomDom

Presentation laporan pertanggung jawaban
Presentation laporan pertanggung jawabanPresentation laporan pertanggung jawaban
Presentation laporan pertanggung jawabanDomi DomDom
 
@kusmayadi_Jenis dan komponen laporan keuangan
@kusmayadi_Jenis dan komponen laporan keuangan@kusmayadi_Jenis dan komponen laporan keuangan
@kusmayadi_Jenis dan komponen laporan keuanganDomi DomDom
 
@Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN dan CABANG
@Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN  dan CABANG @Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN  dan CABANG
@Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN dan CABANG Domi DomDom
 
Bab 1 Auditing 1
Bab 1 Auditing 1Bab 1 Auditing 1
Bab 1 Auditing 1Domi DomDom
 
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiSistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiDomi DomDom
 

More from Domi DomDom (7)

Presentation laporan pertanggung jawaban
Presentation laporan pertanggung jawabanPresentation laporan pertanggung jawaban
Presentation laporan pertanggung jawaban
 
@kusmayadi_Jenis dan komponen laporan keuangan
@kusmayadi_Jenis dan komponen laporan keuangan@kusmayadi_Jenis dan komponen laporan keuangan
@kusmayadi_Jenis dan komponen laporan keuangan
 
@Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN dan CABANG
@Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN  dan CABANG @Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN  dan CABANG
@Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN dan CABANG
 
Auditing bab 3
Auditing bab 3Auditing bab 3
Auditing bab 3
 
auditing bab 1
auditing bab 1auditing bab 1
auditing bab 1
 
Bab 1 Auditing 1
Bab 1 Auditing 1Bab 1 Auditing 1
Bab 1 Auditing 1
 
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiSistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansi
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian

  • 1. AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian Kusmayadi
  • 2. Adalah aktiva - aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. PENGERTIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam - macam bentuk seperti Tanah, Bangunan, Mesin - mesin, dan Alat - alat, Kendaraan, Mebel Air, dan Lain - lain.
  • 3. Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran - pengeluaran yang berhubunngan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Pengeluaran Modal (capital expenditures) Pengeluaran Pendapatan (revenue expenditures) PENGELUARAN - PENGELUARAN MODAL DAN PENDAPATAN
  • 4. PRINSIP PENILAIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD Dalam hubungannya dengan penilaian aktiva tetap berwujud, PSAK No. 16 menyatakan : “ Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan ” Yang dimaksud dengan biaya (harga) perolehan aktiva tetap adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.
  • 5. HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP BERWUJUD 1) Tanah; 2) Bangunan; 3) Mesin dan Alar - alat; 4) Alat - alat Kerja; 5) Pattern dan Dies/ Cetakan - cetakan; 6) Perabot (Mebelair) dan Alat - alat Kantor; 7) Kendaraan; 8) Tempat Barang Yang Dapat Dikembalikan (Returnable Container).
  • 6. CARA - CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP Pembelian Tunai Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan. Apabila dalam pembelian aktiva tetap ada potongan tunai, maka potongan tunai tersebut merupakan pengurangan terhadap harga faktur, tidak memandang apakah potongan tersebut didapat atau tidak. Jurnal untuk membeli aktiva tetap, misalnya tanah adalah : Tanah Rpxx Kas Rpxx
  • 7. Pembelian Secara Lumpsum/Gabungan Apabila dalam suatu pembelian diperoleh lebih dari satu macam aktiva tetap maka harga perolehan harus dialokasikan pada masing-masing aktiva tetap. Menurut PSAK No.16 : “Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan”.
  • 8. Contoh : PT. Risa Fadila membeli aktiva tetap dari sebuah perusahaan dalam proses likuidasi. Aktiva tetap yang dibeli terdiri dari Tanah, Bangunan, dan Mesin- mesin. Pembelian dilakukan secara paket (lumpsum) dengan harga Rp80.000.000,00 . Harga pasar setiap aktiva tetap itu diketahui sebagai berikut : Gedung : Rp 25.000.000,00 Tanah : Rp 50.000.000,00 Mesin : Rp 25.000.000,00 Harga perolehan setiap aktiva dihitung dengan cara sebagai berikut : Gedung Tanah Mesin Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah : Gedung Rp 20.000.000,00 Tanah Rp 40.000.000,00 Mesin Rp 20.000.000,00 Kas Rp 80.000.000,00
  • 9. PEROLEHAN MELALUI PERTUKARAN Aktiva yang Dibuat Sendiri Ditukar dengan surat-surat berharga Ditukar dengan Aktiva Tetap yang Lain Pembelian Angsuran Diperoleh dari Hadiah/Donasi 1 2 3 5 4
  • 10. 1 Ada dua cara untuk mencatat biaya reparasi besar yaitu : a) Menambah harga perolehan aktiva tetap, apabila biaya ini dikeluarkan untuk menaikkan nilai kegunaan aktiva dan tidak menambah umurnya. b) Mengurangi akumulai depresiasi, apabila biaya ini dikeluarkan untuk memperpanjang umur aktiva tetap dan mungkinjuga nilai residunya. Karena jumlah akumulasi depresiasi berkurang berarti nilai bukunya menjadi bertambah besar. Perhitungan depresiasi untuk tahun-tahun berikutnya harus direvisi sesuai dengan perubahan nilai buku aktiva dan umur ekonomis yang baru. Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasi biasa, dan jumlahnya cukup esar jika reparasinya besar.
  • 11. 2 Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama, misalnya penggantian dinamo mesin. Misalnya mesin harga perolehannya Rp10.000.000,00 sesudah depresiasi 70%, sebuah suku cadang yang diperkirakan harga perolehannyasebesar 20% dari harga perolehan mesin diganti dengan suku cadang yang baru, harganya Rp3.000.000,00. Jurnal unutuk mencatat penggantian suku cadang terebut sebagai berikut : Akumulasi depresiasi - Mesin Rp1.400.000,00 Rugi penggantian suku cadang Rp 600.000,00 Mesin Rp 2.000.000,00
  • 12. LANJUTAN . . . Perhitungan : Harga perolehan suku cadang yang diganti : 20% x Rp10.000.000,00 = Rp 2.000.000,00 Akumulasi depresiasi 70% x Rp2.000.000,00 = Rp 1.400.000,00 Rugi sebesar nilai buku suku cadang tersebut = Rp 600.000,00 Pemasangan suku cadang yang baru dicatat dengan jurnal sebagai berikut : Mesin Rp 3.000.000,00 Kas Rp 3.000.000,00
  • 13. Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebiih besar. Penambahan (Addition) 3 4 Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam bangunan, ruang parkir dan lain – lain. Penyusunan Kembali Aktiva Tetap (Rearrangement) 5 Adalah Biaya – biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kembali aktiva tetap atau perubahan route produksi, atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus dikapitalisasi
  • 14. PEMBERHENTIAN AKTIVA Aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, ataupun karena rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakaian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan. Apabila aktiva itu dijual maka selisih antara harga jual dengan nilai buku atau nilai residu dicatat sebagai laba atau rugi.
  • 15. Misalnya, mesin yang dibeli pada tanggal 1 Februari 2005 dengan harga Rp3.200.000,00, pada tanggal 1 juli 2009 dijual dengan harga Rp650.000,00. Mesin tersebut ditaksir umurnya 5 tahun dari depresiasinya dengan cara garis lurus, taksiran nilai residu Rp200.000,00. Penjualan pada tanggal 1 juli 2009 dicatat dengan jurnal sebagai berikut : Depresiasi mesin Rp 300.000,00 Akumulasi depresiasi mesin Rp 300.000,00 Depresiasi 6 bulan : 6/12 x 1/5 x Rp (3.200.000,00 – 200.000,00) = Rp 300.000,00 Kas Rp 650.000,00 Akumulasi depresiasi mesin Rp 2.650.000,00 Mesin Rp 3.200.000,00 Laba Penjualan mesin Rp 100.000,00
  • 16. Perhitungan : Harga jual Rp 650.000,00 Nilai buku mesin : Harga perolehan Rp 3.200.000,00 Akumulasi depresiasi : 2005 : 11 bulan = Rp 550.000,00 2006 : 12 bulan = Rp 600.000,00 2007 : 12 bulan = Rp 600.000,00 2008 : 12 bulan = Rp 600.000,00 2009 : 6 bulan = Rp 300.000,00 Rp 2.650.000,00 Rp 550.000,00 Laba Aktiva Tetap Rp 100.000,00
  • 17. ASURANSI KEBAKARAN Perusahaan biasanya mengasuransikan harta bendanya terhadapkemungkinan timbulnya kerugian karena kebakaran. Perusahaan yang mengasuransikan harta bendanya membayar premi asuransi dan biasanya pembayarannya dimuka untuk jangka waktu tertentu. Misalnya PT. Arina mengasuransikangedungnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 5.000.000,00. Pada tanggal 20 Oktober 2006 gedung tersebut habis terbakar. Setelah dinilai, disetujui nilai gedung pada saat terbakar sebesar Rp 5.500.000,00 (harga pasar). Karena jumlah kerugian (Rp5.500.000,00) lebih besar dari jumlah pertanggungan maka yang diganti oleh perusahaan asuransi hanya sebesar jumlah pertanggungannya (Rp 5.000.000,00). Apabila jumlah kerugian di bawah jumlah pertanggungan makaperusahaan asuransiakan mengganti seluruh kerugian.
  • 18. ASURANSI BERSAMA Syarat asuransi bersama adalah syarat yang menyatakan bahwa apabila harta benda diasuransikan (dipertanggungkan) dengan jumlah yang lebih rendah daripada suatu persentase tertentu dari harga pasar benda tersebut pada saatnya terjadi kebakaran, maka perusahaan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan dengan persentase tertentu harga pasar harta tersebut.
  • 19. Misalnya : Mesin diasuransikan sebesar Rp 1.500.000,00. Pada suatu ketika mesin tersebut terbakar, dan kerugian yang timbul sebesar Rp 1.200.000,00. Pada saat kebakaran, harga pasar mesin tersebut sebesar Rp 3.000.000,00. Polis asuransi menyebutkan syarat asuraansi bersamasa 80%. Dari contoh di atas maka kerugian akan ditanggung sebagai berikut : Jumlah Pertanggungan : Rp 1.500.000,00 Coinsurance requirement : 80% x Rp 3.000.000 = Rp 2.400.000 Selisih jumlah pertanggungan dengan coinsurance requirement : Rp 2.400.000 – Rp 1.500.000 =Rp 900.000
  • 20. Perusahaan asuransi = Pihak yang mengasuransikan = Jumlah kerugian Persentase asuransi dikalikan harga pasar aktiva pada saat kebakaran disebut coinsurance requirement. Apabila kerugian yang dtimbul lebih besarr dari jumlah pertanggungan (Rp 1.500.000) maka perusahaan asuransi akan mengganti kerugian yang timbul maksimum sebesar pertanggungan.
  • 21. Misalnya dari data di atas, kerugian yang timbul sebesar Rp2.500.000,00 maka jumlah yang akan diganti oleh perusahaan asuransi dihitung sebagai berikut : Perusahaan asuransi = Pihak yang mengasuransi = Dengan perhitungan di atas seharusnya perusahaan asuransi mengganti kerugian sebesar Rp 1.562.500,00. Tetapi karena jumlah tersebut melebihi jumlah pertanggungan, maka perusahaan asuransi hanya wajib mengganti kerugian sebesar Rp1.500.000,00 dan sisa kerugian (Rp1.562.500 – Rp1.500.000) = Rp 62.500,00 akan dipikul oleh perusahaan.
  • 22. POLIS GABUNGAN Apabila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis itu akan menunjukkan syarat alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktiva- aktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran. Misalnya polis asuransi dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp3.000.000,00, untuk mesin-mesin dan gedung, dengan syarat asuransi bersama 80%. Pada saat kebakaran, harga pasar mesin sebesar Rp2.000.000,00 dan gedung Rp4.000.000,00. Kebakaran melanda gedung dan perhitungan ganti rugi untuk gedung sebagai berikut : Pertanggungan Rp3.000.000,00 dialokasikan kepada : Mesin =
  • 23. Gedung = Coinsurance requirement : 80% x Rp 4.000.000,00 = Rp 3.200.000,00 Perhitungan rumus coinsurance : Karena jumlah pertanggungan yang dialokasikan untuk gedung (Rp2.000.000,00) lebih rendah dari kerugian (Rp4.000.000,00) dan hasil perhitungan dengan rumus asuransi bersama (Rp2.500.000,00), maka gaanti ruginya sebesar Rp2.000.000,00.
  • 24. PENCATATAN ASURANSI KEBAKARAN Apabila terjadi kebakaran atas harta yang diasuransikan maka langkah -langkah yang dilakukan untuk mengdakan pencatatan akuntansiny adalah sebagai berikut : 1. Menyusun kembali catatan-catatan yang terbakar (jika ada). 2. Menyesuaikan buku-buku agar dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya pada saat terjadinya kebakaran. 3. Menentukan nilai buku aktiva yang terbakar. 4. Membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya-biaya yang timbul pada saat kebakaran, ke rekening kerugian kebakaran. 5. Menentukan jumlah yang akan diterima dari perusahaan asuransi. 6. Rekening kerugian kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah yang diterima daari penjualan aktiva yang terbakar. 7. Menutup saldo rekening kerugian ke rekening laba rugi. Saldo ini menunjukkan rugi atau laba dari kebakaran.