Dokumen tersebut membahas keistimewaan wudhu bagi umat Nabi Muhammad saw. Terdapat dua dalil utama yaitu hadits yang menyebutkan bahwa Saroh, istri Nabi Ibrahim as juga berwudhu, dan hadits yang menyebutkan bahwa Juraij, salah satu ahli ibadah Bani Israil juga mengerjakan wudhu. Kedua hadits ini menunjukkan bahwa wudhu bukan hanya syariat Nabi Muhammad saw tetapi juga dilakukan oleh nabi
1. KEISTIMEWAAN WUDHU UMAT NABI MUHAMMAD SAW.
Mayoritas ulama’ menyatakan bahwa wudhu bukanlah merupakan syari’at yang hanya ada pada ajaran
Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, namun ia merupakan suatu ajaran yang juga dikerjakan
oleh para Nabi terdahulu. Pendapat ini juga merupakan pendapat yang ashoh dalam Madzhab Syafi’i.
Dalil dari pendapat ini berdasarkan hadits yang mengisahkan bahwa Saroh, Istri dari Nabi Ibrahim 'alaihis
salam juga berwudhu, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu:
َالََ لنَّبِي ُّ صِلَى هُ َّلَيَلَِ َسِلَم ََ: َاَََلَ هسيََُّّ ََابَُّ َّلَيَلَِ هسَالِم ُّ َس َلاَمَّب، َاَخَلََ لَهَّب َرَي َاََ لَهيََّ َلَّلٌَ َن ٌَّ ََّلهلهٌ ُّ، َََْ َِلابََ َن ٌَّ َّس َاَّبلَبََ ُّ، َايَّلََ: َاَخَل هسيََُّّ ََابَُّ ِسَْ َاٌَلَّب
َنََّ َن ٌَّ َّنَم َنَْ َّلنَمَّاي ُّ، َاَم َاَلََ َّلَيَ َُّ: َنَْ لَي هسيََُّّ ََابَُّ َنٌَ َّذ ََّهَ نََِّّ ُّ مَلَكٌَ َالََ: نَََّّخهْ، ِسهَّ َجََ َا لَهَيَ َُّ َالَلََ: ََ نَّبَّاهَبهَّ نََّّيَّلَن، نَّايَّ ََ َسهههَّ َاَبَخَْ َّلِيَْ نَََّّخهْ، َّ ُِّّلل ََ َنَُّ
صَلَِ ََّ َاَ ُّ َن ٌََّنهٌ ََي ََّاي َّل هَايََ ََ، َاَم َاَلََ لَهَّب َّلَيَ َُّ َلسَلََ لَهَيَ َُّ، َقٌَلَلََ هِلض ََََّ نَّالَىهَََّ، َقَ لَلََ: ِسههِل ُّ َنَُّ هقَيهب هقَيٌَُ َلَّب َلَّ َهم َاَّبََ، هقَيَى َنَْ ََ ن ََّ َاََ، ََُِّ
صَلَِ ن ََّ ََ َي َالََ َسَّالَمهَّ ِنَلَِ َاََّلَب ُّ، ِسهطََ صََِّن َََبَا َّلَّل ََ َّاَّب
“Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : "Nabi Ibrahim 'alaihis salam berhijrah bersama isterinya
Saroh, lalu memasuki suatu kampung yang dipimpin oleh seorang raja atau seorang yang diktator
diantara para penguasa bengis. Ada yang berkata; Nabi Ibrahim datang dengan seorang wanita yang
paling cantik. Lalu Nabi Ibrahim 'alaihis salam dipanggil, kemudian ditanya: Wahai Ibrahim, siapakah
wanita yang bersamamu itu?" Nabi Ibrahim 'alaihis salam berkata: "Dia adalah saudariku". Lalu Nabi
Ibrahim kembali kepada Saroh dan berkata: "Janganlah kamu mendustakan perkataanku, karena aku
telah mengabarkan kepada mereka bahwa kamu adalah saudariku. Demi Allah, sesungguhnya tidak ada
orang beriman di tempat ini selain aku dan kamu". Kemudian Saroh dibawa menghadap raja untuk hidup
bersamanya. Maka Saroh BERWUDHU', lalu sholat seraya berdo'a: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau
mengetahui bahwa aku beriman kepada-Mu dan kepada Rosul-Mu, dan aku memelihara kemaluanku,
kecuali untuk suamiku, maka janganlah Engkau satukan aku dengan orang kafir ini". Maka tiba-tiba raja
itu langkahnya terhenti, hingga kakinya tidak menempel ke tanah selain ujung-ujung jari-jemari kakinya.
(Shohih Bukhori, no.2217)
Dan berdasarkan hadits yang mengisahkan bahwa Juraij, salah seorang ahli ibadah Bani Isra’il
mengerjakan wudhu’, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits yang juga diriwayatkan oleh Abu Hurairah
rodhiyallahu ‘anhu:
َالََ هاَهم َا َّ ُِّّلل صِلَى هُ َّلَيَلَِ َسِلَم ََ: َنلَب َاهَ َا نََّ نَّيَب َايََُّّ َاَمَُّ هالَلهي هلَ َيَاهٌََ نَّالَىهي، هلَََّنلََََ هللٌهْ، هلََََِّلََ، صَبَلََ َنَْ لَهَبي ََّهي، َالَلََ: لَههبي ََّهْ َََْ نَّالَىهْ، ِسهَّ
هلَََََّّْ َقَ لَلََ: ِسههِل ُّ ََ هلٌَََّّهَّ صََِّن هلَي َّاهَّ َذَهَ هَ َّلقَم ٌََّهٌ ُّ، َنلَبََ ٌََيَاهَ نََّ َّلَََّّكٌَ َََى، َّقَ لَلََ َسَْ َاٌَُّ: َََ َ ِنَيََّّ لَََيَاهَ، َقَض ِاَكََََّ هلَ ، هلٌَََِّلَبََ صَبَلََ، ََقََّلََ َليَُِّّ َ،ا
هلَََّيَبٌََلََ َن ٌَّ لَهَّمَهَي، َقَلَ ََََ لٌََالهَ َقَ لَلََ: ََهَ َن ٌَّ ٌَِيَاهَ، هذ َََََّلََ، َُّ هاَمَبََ هلَََّكٌَ َََى، هذَه َيَيَلََ هذَلبَم ََ،َِلض ََََََّ صِلَى ََ ِسهَّ َقَْى َسَالهط ُّ، َالَلََ: َنٌَ َلَهبَْ لَي
مهسَالهَ َالََ: ن َُِّّ ِا ُّ، َُّه لََ: نَّيَبَي َلَََّكٌَ َََى َن ٌَّ ِهَََه، َالََ: ََ، ََُِّ َن ٌَّ ِينَّس
“Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada seorang laki-laki Bani Isra'il, yang dipanggil
dengan nama Juraij, sedang melaksanakan sholat lalu ibunya datang memanggilnya, namun laki-laki itu
enggan menjawabnya. Dia berkata: "Apakah aku penuhi panggilannya atau aku teruskan sholat?".
Akhirnya ibunya itu mendekatinya seraya berkata: "Ya Allah, janganlah Engkau matikan dia, kecuali
setelah dia memperoleh ujian". Suatu hari, Juraij sedang berada di biaranya, lalu ada seorang wanita
berkata,: "Aku akan goda si Juraij". Lalu wanita ini menawarkan dirinya, tapi Juraij menolaknya.
Kemudian wanita ini mendatangi seorang penggembala, lalu wanita ini tinggal bersamanya hingga
melahirkan seorang bayi. Lalu wanita itu berkata: "Ini anaknya Juraij". Maka orang-orang mendatangi
Juraij dan menghancurkan biaranya, dan memaksanya keluar lalu memaki-makinya. Juraij BERWUDHU'
lalu sholat. Kemudian dia mendatangi bayi, lalu bertanya: "Siapakah bapakmu wahai anak?". Bayi itu
menjawab: "Seorang penggembala". Orang-orang berkata: "Kami akan bangun biaramu terbuat dari
emas". Juraij berkata: "Tidak, dari tanah saja". (Shohih Bukhori, no.2482)
2. Sebagian ulama’ mendasarkan pendapat ini pada hadits yang menjelaskan, setelah nabi berwudhu’
dengan tiga kali (basuhan atau usapan) beliau bersabda:
َُّهََ نَََّهض هَ هنَهض هَ ََ َنيَّلَم َاهٌَ ُّ نَّلَبََ
“Ini adalah wudhuku dan wudhu para Rosul sebelumku”. (Sunan Baihaqi, no.348 dan Sunan Daruquthni,
no.263)
Namun, para ulama’ ahli hadits menyatakan, bahwa hadits tersebut merupakan hadits dho’if yang tidak
dapat dijadikan hujjah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam Syarah Shohih Muslim,
dan Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari.
Sedangkan yang menjadi keistimewaan dari umat nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam menurut
mereka adalah, tata cara pelaksanaan wudhu, atau “ghurroh” dan “tahjil”. Ghurroh dan tahjil adalah,
bersinarnya anggota tubuh yang dibasuh dan diusap ketika wudhu’, diakhirat nanti. Rosulullah shollallahu
‘alaihi wasallam bersabda ;
ِنَُّ ن َّض َََن هلَكَبَْ َن ٌَّ َرَلَيَْ َن ٌَّ ِنَلَِ ََههَ للَدَْ َلضلَيَب َن ٌَّ ٌََّلَِّ ُّ، صَل َنَْ ََ َن ٌَّ َّاَمَكَ ُّ َّنَبِل لَّب، َّي َنََهلهََّي هاَََّبَْ َن ٌَّ َّلَلَِ ََّسهَلي ُّ نَّايَُّ ََ للهىَ َ َلنِي ُّ هلَيَِ، لٌََب للهىَي
هاهَ ِا ُّ َاَّبَُّ َّلنِي ُّ َنَِ َّل َّض َََن َُّه لََ: لَي َاَهم َا َُّ َليهَ َّاَكَََّْ مِهٌَََّ َََي َالََ: «َسَكَي َسهبَ لٌَيَّم َقَمَيَ ِلَنَ َّ َن ٌَّ َّسٌَه َ ُّ َنَهل ََّاَّ َِِنَل ُّ ُاهَ، َنيَّلََِنهٌ َن ٌَّ َّاَََّْ َّهَنض هََ ُّ
“Sesungguhnya telagaku lebarnya lebih jauh daripada jarak Ailah ke Aden. Sungguh warna airnya lebih
putih daripada salju, lebih manis daripada madu dicampur susu, dan bejana-bejana untuk meminumnya
jumlahnya lebih banyak daripada jumlah bintang-bintang di langit. Sungguh aku akan menghalangi
orang-orang darinya (orang yang tidak berhak meminumnya), sebagaimana seorang penggembala unta
menghalangi unta orang lain dari telaganya.” Mereka bertanya, “Wahai Rosulullah, apakah engkau akan
mengenali kami pada saat itu?” Beliau menjawab, “Tentu, kalian memiliki tanda-tanda yang tidak dimiliki
oleh seorang pun dari umat-umat terdahulu. Kalian akan mendatangiku dalam keadaan wajah, tangan,
dan kaki kalian putih bersinar karena wudhu.” (Shohih Muslim, no.247)
Wallahu A'lam.
Referensi :
Mughnil Muhtaj Syarah Al-Minhaj, Juz : 1 hal : 166
له ب ضَن َ ُّ) ََ ضس ب ََُّ ُّ: مس ُّ ،كاه ل َََ كٌلاَّ م ُّ ٌلن ُّ ن َ ضلن ِْ ىر َى ٌخ َََ ٌاُّل ُّ ،يل َ َّنهل ه َب مس ُّ لٌلن
هي ُّ ضل ََّ ي ل .ب يا ََ َّح ه لبَ يهٌل َ. يا ََ ضٌهل ب ل ه ب َََ ،ههل كض ْ َََ مس ُّ ،ىلا ٌ ُه يلن َ ىلا ٌ ُّ ضن ََّ ُّ
َين ب لس ب َّ ُّ ،لس كَّ َُّ ل ََ كٌاَّ م ُّ كٌلاَّ م ُّ ،ىللا ٌ ُّ َََ ٌلخَه ٌن ضلنس َ ُّ ََن من ن ُّ ر َيظل َُّ يلن ض َُّ ٌن لٌر ظ
َه هي ُّ. ٌَْل ن َ داع ُّ َه َ كلا َْ ىر َى ٌخ َّنر َّ ه ٌ ير ي ل .ب لا َ لس ٌُّإل: َََ بلي ك َّ ُّا لا ك ي يلذ؛ ٌك ن يل َ منل ٌ َ َ
يف يظ َّ يل َ لن َب ل َََب ٌج َََه خٌن ُّ ٌلب اَُّذ ن ُّب ،ٌلَل َُّه ل َّ َُّخ ن َ َّل ي ى َى خ ههذ ب رٌ ُّ
Hasyiyah Qulyubi Ala Syarhil Mahalli, Juz : 1 Hal : 49 – 50
له ب ضَن َ ُّ : ََ َْا ىل لل ٌ سهلاس ُّ ٌلب ،ٌا لٌل ََ ،كٌٌَل َََ طر ر َيظل ُّ ن لل ى ْ ٌن ضلنس َ ُّ ََن ضلاس ي ُّ ،من ن َُّ
داِل َ كٌلاَّ م ُّ ٌلن ُّ ن َ ضلن ِْ ىر َى ٌخ َّنل َّ ه ٌ ،ير ي ب ىق َخ َهذ ضلن ِ ُّ هل ي ٌنا مله َّ ُّب ل خسلي ُّ َّن ُّ لَها ب ي
،ضَن َ ُّ َا ََ ٌج َا َ ،الس ى ُّ يا ََ كل ب َّر م دا ِ ُّدها ٌن هَاس ُّ لهس ك َ لص ِ َُّه َُّ لي ب َ لَن ى ي َ ُ ل ب بن
لص ِ يا ب م يله ُّ َْ ر َيظل ُّ ل ي ٌن ج َُّدا ُّ ،ٌر للي ُّ س َ لا ي ي َع ََ الس ى يا ط ِها ل لَي ب كل َُّا َ َا ََ َ َْ با
،الس ى س َّ مخ ي َس ي يلق خ ُّ َ ُ ٌج ،نلث ُّ لس َِ ل ْي ين ٌن ص َىل خ َهذ رٌ ُّ َ ُ اذ َّْ َََ َيل ب لل ٌن َس ي يلٌر ل ُّ
مٌص ٌ ُّ طاس ل ب يا ََّن َُّ