SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
MAKALAH
KONSEP SYIRIK DALAM PERSPEKTIF ASWAJA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Islam Aswaja
Dosen Pembimbing: Moh. Samsul Arifin, M.M
Kelompok 5
Syaiful haris
Titik mugiarti
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
2022/2023
i
KATAPENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq,
hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis telah selesai dalam menyusun makalah
ini. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan
keluarga dan para sahabatnya serta para pengikut beliau yang setia.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu
yang telah memberikan tugas berupa pembuatan makalah. Mudah-mudahan
dengan adanya tugas makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi penulis.Dari pada itu, penulis juga mengharapkan agar para
pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.
Sekiranya dalam makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan, penulis
mengharapakan kritik dan sarannya yang sifatnya membangun guna menyusun
makalah yang berikutnya.
Probolinggo, 08
Maret 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.Latar Belakang .......................................................................................... 1
2.Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
3.Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2
1.Pengertian Syirik Dan Macam-Macam Syirik........................................... 2
2.Posisi Khaliq Dan Makhluk ....................................................................... 2
3.Bahaya Syirik............................................................................................. 3
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 8
1.Kesimpulan ............................................................................................... 8
2.Saran........................................................................................................... 8
3Daftar Pustaka............................................................................................. 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu:
Al-Jahlu (kebodohan)
Al- jahlu sebab pertama perbuatan syirik, karenanya masyarakat sebelum
datangnya islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu
mana yang benar dan mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan
kebodohan itu, orang-orang cenderung berbuat syirik.
Dhai`iful iman (lemahnya iman) Seorang yang imannya lemah cenderung
berbuat maksiat, Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa takut
kepada Allah ini akan di manfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri
seseorang.
Taqliid (Ikut-ikutan secara membabi buta) Al-Qur`an selalu
menggambarkan bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah selalu memberi
alas an mereka melakukan itu karna mengikuti jejak nenek moyang mereka.
2.1 Rumusan Masalah
1. Pengertian Syirik Dan Macam-Macam Syirik?
2. Posisi Khaliq Dan Makhluk?
3. Bahaya Syirik?
3.1 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Syirik Dan Macam-Macam Syirik.
2. Untuk Mengetahui Posisi Khaliq Dan Makhluk.
3. Untuk Mengetahui Bahaya Syirik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syirik Dan Macam-Macam Syirik
Secara Bahasa syirik berasal dari Bahasa arab as-syirku, yang artinya
kemusyrikan. Sedangkan secara istilah syirik adalah perbuatan, anggapan
atau i`tikad menyekutukan Allah SWT dengan yang lainnya, seakan-akan
ada yang maha kuasa disamping Allah SWT. Orang yang menyekutukan
Allah disebut musyrik. Syirik merupakan dosa besar yang tidak dapat
terampuni, seperti yang difirmankan oleh Allah SWT. “Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang
siapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa
yang besar. (QS. An-Nisa`[4] ayat 48).
 Macam-Macam Syirik
Syirik terbagi menjadi 2 macam, yakni syirik akbar(syirik besar) atau
disebut juga dengan syirik jali (syirik nyata) dan Syirik Asghar (syirik
kecil) atau disebut juga dengan syirik khafi(samar-samar).
1) Syirik Akbar
Disebut syirik akbar atau syirik jali jika;
 Melakukan perbuatan yang jelas-jelas menganggap ada tuhan lain
selain Allah SWT. Dan tuhan itu dijadikan tandingan disamping
Allah SWT.
 Menganggap sesembahan selain Allah.
 Menganggap tuhan mempunyai anak mempunyai anak atau segala
perbuatan yang mengingkari kemahakuasaan Allah.
Dan barang siapa yang melakukan syirik akbar maka seluruh
amalannya akan gugur ,Kemudian jika ia meninggal dalam keadaan
belum bertaubat maka tidak akan diampuni oleh Allah Swt dan akan
dikekalkan didalam Neraka.
Oleh karena itu mereka disebut musyrik sehingga perlu dimurnikan
ketauhidannya.
3
2) Syirik Asghar
Syirik Asghar (Syirik Khafi) ialah perbuatan yang secara tersirat
mengandung pengakuan ada yang maha kuasa disamping Allah
Swt. Misalnya pernyataab seseorang “ jika seandainya saya tidak
ditolong oleh dokter itu, saya pasti akan mati. Pernyataan seperti
ini menyiratkan seakan-akan ada pengakuan bahwa ada sesuatu
yang berkuasa selain Allah Swt. Seorang mukmin yang baik dalam
peristiwa seperti tersebut diatas akan berkata: “Seandainya tidak
ada pertolongan Allah melalui dokter itu, saya pasti akan mati”.
B. Posisi Khaliq Dan Makhluk.
Posisi antara kedudukan sang pencipta dengan makhluk adalah
Batasan yang memisahkan anatara kekufuran dan iman. Keyakinan
Aswaja adalah mencampur aduk kedua kedudukan tersebut akan
mengakibatkan kekufuran. Bagi setiap kedudukan ada hak-hak khusus.
Tetapi disana terdapat masalah -masalah, terutama yang berhubungan
dengan Rasulullah SAW,dan keistimewaan-keistimewaan beliau yang
membedakan diri beliau dengan manusia dan mengunggulkan beliau
dengan yang lain. Masalah-masalah ini terkadang menjadi rancu bagi
Sebagian orang, akibat dangkalnya akal,lemahnya pikiran, terbatasnya
pandangan dan buruknya prasangka. Hingga mengkafirkan Sebagian umat
islam, karena menyangka bahwa mereka telah mengcampuradukkan
kedudukan sang pencipta dan kedudukan makhluk, serta menganggap
mereka telah mengangkat derajat Rasulullah kepada kedudukan Tuhan.
Kalangan Ahlussunnah wal jamaah tahu apa yang wajib bagi Allah dan
apa yang wajib bagi RasulNya. Aswaja juga tahu apa yang hanya menjadi
hak Allah dan apa yang menjadi hak RasulNya, dengan tanpa berlebihan
dan pemujaan yang mencapai batas pensifatan Rasulullah dengan Sifat-
sifat uluhiyah. Sebenarnya , sikap berlebihan dalam mencintai Rasulullah
SAW, taat dan bergantung kepada beliau merupakan sikap terpuji dan
dianjurkan , sebagaimana hadist berikut;
‫ا‬ ‫تطروني‬ ‫كما‬ ‫أطرت‬ ‫النصارى‬ ‫ابن‬ ‫مر‬
‫يم‬
4
“Jangan kalian memujiku seperti umat Nasrani memuji Isa Bin Maryam”
Arti hadist menyebutkan bahwa memuji Rasulullah SAW dan
berlebihan didalamnya dengan sikap tidak seperti sikap umat Nasrani
adalah terpuji. Jika arti hadist tidak demikian, maka yang dimaksud dalam
hadist adalah larangan untuk mencintai dan memuji Rasulullah secara
mutlak. Pernyataan ini tidak disampaikan oleh orang terbodoh dikalangan
muslimin, karena Allah telah memberi pengagungan kepada Rasulullah
serta memerintahkan kita untuk mengagungkannya, sebatas tidak
memberinya sifat-sifat Tuhan. Al-Bushiri mengatakan:
‫دع‬ ‫ما‬ ‫ادعت‬ ‫النصارى‬ ‫في‬ ‫نبيهم‬ ** ‫واحكم‬ ‫بما‬ ‫شئت‬ ‫مدحا‬ ‫فيه‬ ‫واحتكم‬
“Tinggalkan apa yang disangka umat Nasrani terhadap nabi mereka, dan
berilah sifat-sifat untuk Rasulullah sesuai keinginanmu”.
Pengagungan terhadap Rasulullah SAW, dengan tanpa memberinya
sifat-sifat tuhan bukan merupakan bagian dari kekufuran, bahkan hal iyu
merupakan bagian dari kekufuran, bahkan hal itu merupakan se agung-
agung ketaatan dan taqarrub. Ini pun juga berlaku bagi orang-orang yang
telah diagungkan Allah, seperti para Nabi, para Rasul, para malaikat, para
syuhada` dan orang-orang shalih. Allah berfirman;
َ
‫ك‬ِ‫ل‬ً‫ذ‬ َ
‫ن‬‫م‬‫و‬ َ
‫م‬ِِّ‫ظ‬‫ُع‬‫ي‬ َِ‫ت‬‫ا‬‫م‬ُ‫ر‬ُ‫ح‬ َ
ِ‫للا‬ َ
‫و‬ُ‫ه‬‫ف‬ َ
‫ر‬‫ي‬‫خ‬ َ
ُ‫ه‬‫ل‬ َ
‫د‬‫ن‬ِ‫ع‬ َ
ِ‫ه‬ِِّ‫ب‬‫ر‬
“Demikianlah (perintah Allah) dan barang siapa yang mengagungkan apa-
apa yang terhormat disisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya disisi
Tuhannya”. (QS. Al hajj:30)
Ka`bah, Hajar Aswad, dan Maqam Ibrahim adalah sebongkah batu.
Tetapi Allah telah memerintahkan kita mengagungkannya, semisal dengan
cara Thawaf, mencium hajar aswad, berdo`a dipintu ka`bah dan Multazam.
5
Ketika kita melakukan semua itu, kita yidak menyembah selain AllahSWT
dan tidak berkeyakinan adanya manfaat atau bahaya didalam benda-benda
itu. Tentang Rasulullah SAW, Aswaja mengatakan, Beliau adalah
manusia, yang dimungkinkan mengalami hal-hal yang sama dengan yang
lain, sebatas tidak mengurangi kedudukan beliau dan mengakibatkan umat
lari dari beliau. Pengarang Aqidatul Awam mengatakan:
‫وجائز‬ ‫في‬ ‫حقهم‬ ‫من‬ ‫عرض‬ ** ‫بغير‬ ‫نقص‬ ‫كخفيف‬ ‫المرض‬
“Jaiz bagi mereka (Nabi dan para utusan) menemukan hal-hal yang
bersifat mnusiawi dengan tanpa mengurangi derajat beliau, seperti sakin
yang ringan.”
Beliau adalah hamba yang tidak mempunyai manfaat dan bahaya, tidak
pula memberi kematian dan kehidupan. Beliau telah menyampaikan
risalah, menyampaikan Amanah, dan berjuang dijalan Allah. Beliaupun
Kembali kepada Allah dan diridhai Allah. Maka, dari sini jelas bahwa
memberinya sifat manusia harus disertai sikap yang dapat membedakan
diri beliau dengan manusia pada umumnya, dimana hal ini bersifat umum
bagi semua nabi dan rasul, supaya pandangan kita kepada mereka sesuai
dengan kedudukan mereka. Karena menyamakan para nabi dan utusan
dengan manusia pada umumnya adalah paham jahiliah, seperti yang
difirmankan Allah ;
َ
‫ال‬‫ق‬‫ف‬ َ
ُ‫ل‬‫م‬‫ال‬ َ
‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ر‬‫ف‬‫ك‬ َ
‫ن‬ِ‫م‬ َ
ِ‫ه‬ِ‫م‬‫و‬‫ق‬ ‫ا‬‫م‬ َ
‫اك‬‫ر‬‫ن‬ ََّ
‫ّل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ ً‫ر‬‫ش‬‫ب‬ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬‫ث‬ِ‫م‬
“Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya;”Kami
tidak melihat kamu , melainkan (sebagai) seorang manusia(biasa) seperti
kami”. (QS. Hud :27).
‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬‫ق‬‫و‬ َِ‫ل‬‫ا‬‫م‬ ‫ا‬‫ذ‬‫ه‬ َِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ َُ‫ل‬ُ‫ك‬‫أ‬‫ي‬ َ
‫ام‬‫ع‬َّ‫ط‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ش‬‫م‬‫ي‬‫و‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َِ‫ق‬‫ا‬‫و‬‫س‬‫اْل‬
“Dan mereka berkata:”Mengapa Rasul itu memakan makanandab berjalan
di pasar-pasar?.”(QS Al Fuqan;7)
6
Itulah diantara firman-rirman Allah dalam Al-Qur`an yang menjadi
saksi, bagaimana anggapan kaum jahiliah terhadap Nabi mereka.
C. Bahaya Syirik
Syirik adalah sebesar-besar dosa yang wajib kita ketahui. Adapun
bahaya dari syrik sebagai berikut;
1. Tidak mendapatkan pengampunan dari Allah SWT, sebagaimana
permulaan ayat mengatakan bahwa, tidak mengampuni-Nya dosa
syirik karena akibatnya dapat merusak diri.
2. Tergolong dosa yang amat besar, sebagaimana penutup bahkan
sebesar-besarnya dosa besar, sebagaimana hadist Nabi SAW bersabda:
“ Telash dikemukakan kepada Rasulullah SAW. (ditanyainya) tentang
dosa-dosa besar, lalu Rasulullah Saw bersabda: syirik kepada Allah,
membunuh jiwa dan durhaka kepada kedua orang tua.(Al-Buchary)”.
Ibnu Katsir mengatakan, bahwa syirik digolongkan dosa besar , sebab
perbuatan syirik menyamakan kedudukan tuhan yang hanya dari dialah
semua nikmat dengan berhala-berhala yang tidak memiliki nikmat.
3. Sesesat-sesat kesesatan, sebagaimana penutup ayat 116, al-Maraghiy
mengatakan , “Bahwasanya orang-orang yang melakukan perbuatan
syirik itu telah tersesat dari tujuan atau terjauh dari jalan yang lurus,
sebab syirik merupakan kesesatan yang merusak akal, menodai
kejernihan ruh, dan menjadikannya tunduk kepada hamba lain seperti
dirinya sendiri.
4. Penyembahan terhadap syaitan, sebagaimana penutup ayat 117, al-
Maraghiy mengatakan “ diantara pekerjaan dan tuntutan tabiat setan
ialah menyesatkan dan menyibukkan para hamba dengan angan-angan
kosong yang bathil (jauh dari haq dan hidayah) seperti penyesat-tannya
kepada hamba(manusia) yang berpendapat, bahwa orang-orang
berdosa akan mendapatkan rahmat Allah tanpa bertaubat dan akan
keluar dari neraka setelah mendapatkan syafaat , serta membujuk
manusia untuk senang dunu dan lupa akhirat.”
7
5. Kezaliman yang besar, sebagaimana penutup ayat 13surah Lukman
(13). “Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah kezaliman yang
besar)”
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Syirik merupakan refleksi jiwa, akal, dan fisik dalam menyekutukan
Allah yang mungkin dalam bentuk eksiernal, yakni demonstratif yang
dapat disaksikan oleh orang lain dan internal. Yakni yang dirasakan oleh
yang bersangkutan. Bentuk eksternal dan internal syirik dapat berupa
paganislik(penyembahan berhala) dengan segala macam wujud apa saja
yang dijadikan objek sekaligus objek itu, yang dalam isyarat Al-Qur`an
disebut syirik Akbar. Syirik tidaj diragukan sebagai perbuatan yang
membawa implikasi kehidupan keagamaan yang amat berbahaya sebab
indikasinya tidak terampuni, sebesar-besar dosa besar, sesesat sesat
kesesatan, penyembah syaitan dan kezaliman yang besar.
B. Saran
Diakhir tulisan ini, kami menitipkan beberapa buah saran untuk
pembaca dan penelaah dengan harapan semoga Allah SWT memudahkan
hamba_Nya meraih berjuta pintu kebaikan dan semoga Allah SWT
senantiasa memelihara kewaspadaan diri agar tidakterjerumus dalam
perbuatan syrik.
9
DAFTAR PUSTAKA
Al-Munajjid, Muhammad Shalih. 2012. Dosa-Dosa yang Diremehkan Manusia.
Solo: Zamzam. Halaman 28-29.
Hadi, Khairul. 2013. Makna Syirik dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Tematik dan
Kaitannya Fenomena Kehidupan Sekarang). Thesis. Riau: Universitas Islam
Negeri Sultas Syarif Kasim Riau.
Hamang, M Nasri. 2003. Sirik dan Wasilah dalam Al-Qur’an Sebuah Kajian
Syar’iyyah Berdasarkan Metode Tafsir Maudhu’i. Jurnal Ilmiah Al-Syir‟ah.
Volume 1. Nomor 1. Halaman: 1 -10.
Ilyas, Yunahar. 2016. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: LPPI.
Manzur, Ibunu. Lisanul „Arabi. Jilid IV. Halaman: 2248-2249.
Sumber: Huwa Allah, Karya Sayid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki.
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
bb

More Related Content

What's hot (20)

Note 1
Note 1Note 1
Note 1
 
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
 
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iJizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
 
Aliran Khawarij
Aliran KhawarijAliran Khawarij
Aliran Khawarij
 
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
 
Pengurusan islam 1
Pengurusan islam 1Pengurusan islam 1
Pengurusan islam 1
 
Nasikh wal mansukh
Nasikh wal mansukhNasikh wal mansukh
Nasikh wal mansukh
 
It Spending 2010
It Spending 2010It Spending 2010
It Spending 2010
 
Hadis Dhaif
Hadis DhaifHadis Dhaif
Hadis Dhaif
 
Usul fiqh, hadith.
Usul fiqh, hadith.Usul fiqh, hadith.
Usul fiqh, hadith.
 
BAB 1: AQIDAH ISLAM
BAB 1: AQIDAH ISLAMBAB 1: AQIDAH ISLAM
BAB 1: AQIDAH ISLAM
 
Syiah
SyiahSyiah
Syiah
 
Konsep asas asas pengurusan islam
Konsep asas asas pengurusan islamKonsep asas asas pengurusan islam
Konsep asas asas pengurusan islam
 
Konsep Ekonomi Islam
Konsep Ekonomi IslamKonsep Ekonomi Islam
Konsep Ekonomi Islam
 
Pengagihan Menurut Ekonomi Islam
Pengagihan Menurut Ekonomi IslamPengagihan Menurut Ekonomi Islam
Pengagihan Menurut Ekonomi Islam
 
Amar nahi
Amar nahiAmar nahi
Amar nahi
 
KUFUR AKIDAH & AKHLAK
KUFUR AKIDAH & AKHLAK KUFUR AKIDAH & AKHLAK
KUFUR AKIDAH & AKHLAK
 
2.8.2012 konsep nasikh mansukh complete
2.8.2012   konsep nasikh mansukh complete2.8.2012   konsep nasikh mansukh complete
2.8.2012 konsep nasikh mansukh complete
 
Dr yazid beriman kpd malaikat
Dr yazid beriman kpd malaikatDr yazid beriman kpd malaikat
Dr yazid beriman kpd malaikat
 
Bughah shahrir -
Bughah shahrir -Bughah shahrir -
Bughah shahrir -
 

Similar to Konsep Syirik dalam Perspektif Aswaja.pdf

Week 4 konsep syahadah&tuntutannya
Week 4 konsep syahadah&tuntutannyaWeek 4 konsep syahadah&tuntutannya
Week 4 konsep syahadah&tuntutannyaredrumming
 
5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang
5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang
5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorangHelmon Chan
 
Makalah Iman kepada malaikat
Makalah Iman kepada malaikatMakalah Iman kepada malaikat
Makalah Iman kepada malaikatFanji Ahadi
 
Mengapa Harus Islam
Mengapa Harus IslamMengapa Harus Islam
Mengapa Harus IslamKhansaCNW
 
Beriman kepada allah edit. pdfdocx
Beriman kepada allah edit.   pdfdocxBeriman kepada allah edit.   pdfdocx
Beriman kepada allah edit. pdfdocxAhmad Yahya
 
Meraih Kasih Allah dengan Ihsan.docx
Meraih  Kasih Allah dengan Ihsan.docxMeraih  Kasih Allah dengan Ihsan.docx
Meraih Kasih Allah dengan Ihsan.docxZukét Printing
 
Meraih Kasih Allah dengan Ihsan.pdf
Meraih  Kasih Allah dengan Ihsan.pdfMeraih  Kasih Allah dengan Ihsan.pdf
Meraih Kasih Allah dengan Ihsan.pdfZukét Printing
 
Aqidah hakikat syirik
Aqidah   hakikat syirikAqidah   hakikat syirik
Aqidah hakikat syirikTriana Zulfa
 
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaAqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaChamid Imamsyafi'i
 
Pembatalan dan kerosakan iman
Pembatalan dan kerosakan imanPembatalan dan kerosakan iman
Pembatalan dan kerosakan imanKau Ilhamku
 
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubatBab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubatwildiaekafutikha
 
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubatBab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubatwildiaekafutikha
 

Similar to Konsep Syirik dalam Perspektif Aswaja.pdf (20)

Week 4 konsep syahadah&tuntutannya
Week 4 konsep syahadah&tuntutannyaWeek 4 konsep syahadah&tuntutannya
Week 4 konsep syahadah&tuntutannya
 
Ruang lingkup agama
Ruang lingkup agamaRuang lingkup agama
Ruang lingkup agama
 
Ruang Lingkup Agama
Ruang Lingkup AgamaRuang Lingkup Agama
Ruang Lingkup Agama
 
null.pptx
null.pptxnull.pptx
null.pptx
 
Akidah akhlak
Akidah akhlakAkidah akhlak
Akidah akhlak
 
5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang
5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang
5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang
 
Makalah Iman kepada malaikat
Makalah Iman kepada malaikatMakalah Iman kepada malaikat
Makalah Iman kepada malaikat
 
Mengapa Harus Islam
Mengapa Harus IslamMengapa Harus Islam
Mengapa Harus Islam
 
Beriman kepada allah edit. pdfdocx
Beriman kepada allah edit.   pdfdocxBeriman kepada allah edit.   pdfdocx
Beriman kepada allah edit. pdfdocx
 
Tugas tik(makalah)
Tugas tik(makalah)Tugas tik(makalah)
Tugas tik(makalah)
 
pendidikan islam
pendidikan islampendidikan islam
pendidikan islam
 
Meraih Kasih Allah dengan Ihsan.docx
Meraih  Kasih Allah dengan Ihsan.docxMeraih  Kasih Allah dengan Ihsan.docx
Meraih Kasih Allah dengan Ihsan.docx
 
Meraih Kasih Allah dengan Ihsan.pdf
Meraih  Kasih Allah dengan Ihsan.pdfMeraih  Kasih Allah dengan Ihsan.pdf
Meraih Kasih Allah dengan Ihsan.pdf
 
Aqidah hakikat syirik
Aqidah   hakikat syirikAqidah   hakikat syirik
Aqidah hakikat syirik
 
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaAqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
 
Tugas ridwansyah
Tugas ridwansyahTugas ridwansyah
Tugas ridwansyah
 
19245815 perkara-yang-merosakkan-aqidah (1)
19245815 perkara-yang-merosakkan-aqidah (1)19245815 perkara-yang-merosakkan-aqidah (1)
19245815 perkara-yang-merosakkan-aqidah (1)
 
Pembatalan dan kerosakan iman
Pembatalan dan kerosakan imanPembatalan dan kerosakan iman
Pembatalan dan kerosakan iman
 
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubatBab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
 
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubatBab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
 

More from Zukét Printing

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxZukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfZukét Printing
 

More from Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Konsep Syirik dalam Perspektif Aswaja.pdf

  • 1. MAKALAH KONSEP SYIRIK DALAM PERSPEKTIF ASWAJA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Islam Aswaja Dosen Pembimbing: Moh. Samsul Arifin, M.M Kelompok 5 Syaiful haris Titik mugiarti FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG 2022/2023
  • 2. i KATAPENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis telah selesai dalam menyusun makalah ini. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarga dan para sahabatnya serta para pengikut beliau yang setia. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah memberikan tugas berupa pembuatan makalah. Mudah-mudahan dengan adanya tugas makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis.Dari pada itu, penulis juga mengharapkan agar para pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini. Sekiranya dalam makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan, penulis mengharapakan kritik dan sarannya yang sifatnya membangun guna menyusun makalah yang berikutnya. Probolinggo, 08 Maret 2023 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................ i DAFTAR ISI ................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.Latar Belakang .......................................................................................... 1 2.Rumusan Masalah ..................................................................................... 1 3.Tujuan ....................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2 1.Pengertian Syirik Dan Macam-Macam Syirik........................................... 2 2.Posisi Khaliq Dan Makhluk ....................................................................... 2 3.Bahaya Syirik............................................................................................. 3 BAB III PENUTUP ..................................................................................... 8 1.Kesimpulan ............................................................................................... 8 2.Saran........................................................................................................... 8 3Daftar Pustaka............................................................................................. 9
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu: Al-Jahlu (kebodohan) Al- jahlu sebab pertama perbuatan syirik, karenanya masyarakat sebelum datangnya islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cenderung berbuat syirik. Dhai`iful iman (lemahnya iman) Seorang yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat, Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan di manfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang. Taqliid (Ikut-ikutan secara membabi buta) Al-Qur`an selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah selalu memberi alas an mereka melakukan itu karna mengikuti jejak nenek moyang mereka. 2.1 Rumusan Masalah 1. Pengertian Syirik Dan Macam-Macam Syirik? 2. Posisi Khaliq Dan Makhluk? 3. Bahaya Syirik? 3.1 Tujuan 1. Untuk Mengetahui Apa Itu Syirik Dan Macam-Macam Syirik. 2. Untuk Mengetahui Posisi Khaliq Dan Makhluk. 3. Untuk Mengetahui Bahaya Syirik.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Syirik Dan Macam-Macam Syirik Secara Bahasa syirik berasal dari Bahasa arab as-syirku, yang artinya kemusyrikan. Sedangkan secara istilah syirik adalah perbuatan, anggapan atau i`tikad menyekutukan Allah SWT dengan yang lainnya, seakan-akan ada yang maha kuasa disamping Allah SWT. Orang yang menyekutukan Allah disebut musyrik. Syirik merupakan dosa besar yang tidak dapat terampuni, seperti yang difirmankan oleh Allah SWT. “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisa`[4] ayat 48).  Macam-Macam Syirik Syirik terbagi menjadi 2 macam, yakni syirik akbar(syirik besar) atau disebut juga dengan syirik jali (syirik nyata) dan Syirik Asghar (syirik kecil) atau disebut juga dengan syirik khafi(samar-samar). 1) Syirik Akbar Disebut syirik akbar atau syirik jali jika;  Melakukan perbuatan yang jelas-jelas menganggap ada tuhan lain selain Allah SWT. Dan tuhan itu dijadikan tandingan disamping Allah SWT.  Menganggap sesembahan selain Allah.  Menganggap tuhan mempunyai anak mempunyai anak atau segala perbuatan yang mengingkari kemahakuasaan Allah. Dan barang siapa yang melakukan syirik akbar maka seluruh amalannya akan gugur ,Kemudian jika ia meninggal dalam keadaan belum bertaubat maka tidak akan diampuni oleh Allah Swt dan akan dikekalkan didalam Neraka. Oleh karena itu mereka disebut musyrik sehingga perlu dimurnikan ketauhidannya.
  • 6. 3 2) Syirik Asghar Syirik Asghar (Syirik Khafi) ialah perbuatan yang secara tersirat mengandung pengakuan ada yang maha kuasa disamping Allah Swt. Misalnya pernyataab seseorang “ jika seandainya saya tidak ditolong oleh dokter itu, saya pasti akan mati. Pernyataan seperti ini menyiratkan seakan-akan ada pengakuan bahwa ada sesuatu yang berkuasa selain Allah Swt. Seorang mukmin yang baik dalam peristiwa seperti tersebut diatas akan berkata: “Seandainya tidak ada pertolongan Allah melalui dokter itu, saya pasti akan mati”. B. Posisi Khaliq Dan Makhluk. Posisi antara kedudukan sang pencipta dengan makhluk adalah Batasan yang memisahkan anatara kekufuran dan iman. Keyakinan Aswaja adalah mencampur aduk kedua kedudukan tersebut akan mengakibatkan kekufuran. Bagi setiap kedudukan ada hak-hak khusus. Tetapi disana terdapat masalah -masalah, terutama yang berhubungan dengan Rasulullah SAW,dan keistimewaan-keistimewaan beliau yang membedakan diri beliau dengan manusia dan mengunggulkan beliau dengan yang lain. Masalah-masalah ini terkadang menjadi rancu bagi Sebagian orang, akibat dangkalnya akal,lemahnya pikiran, terbatasnya pandangan dan buruknya prasangka. Hingga mengkafirkan Sebagian umat islam, karena menyangka bahwa mereka telah mengcampuradukkan kedudukan sang pencipta dan kedudukan makhluk, serta menganggap mereka telah mengangkat derajat Rasulullah kepada kedudukan Tuhan. Kalangan Ahlussunnah wal jamaah tahu apa yang wajib bagi Allah dan apa yang wajib bagi RasulNya. Aswaja juga tahu apa yang hanya menjadi hak Allah dan apa yang menjadi hak RasulNya, dengan tanpa berlebihan dan pemujaan yang mencapai batas pensifatan Rasulullah dengan Sifat- sifat uluhiyah. Sebenarnya , sikap berlebihan dalam mencintai Rasulullah SAW, taat dan bergantung kepada beliau merupakan sikap terpuji dan dianjurkan , sebagaimana hadist berikut; ‫ا‬ ‫تطروني‬ ‫كما‬ ‫أطرت‬ ‫النصارى‬ ‫ابن‬ ‫مر‬ ‫يم‬
  • 7. 4 “Jangan kalian memujiku seperti umat Nasrani memuji Isa Bin Maryam” Arti hadist menyebutkan bahwa memuji Rasulullah SAW dan berlebihan didalamnya dengan sikap tidak seperti sikap umat Nasrani adalah terpuji. Jika arti hadist tidak demikian, maka yang dimaksud dalam hadist adalah larangan untuk mencintai dan memuji Rasulullah secara mutlak. Pernyataan ini tidak disampaikan oleh orang terbodoh dikalangan muslimin, karena Allah telah memberi pengagungan kepada Rasulullah serta memerintahkan kita untuk mengagungkannya, sebatas tidak memberinya sifat-sifat Tuhan. Al-Bushiri mengatakan: ‫دع‬ ‫ما‬ ‫ادعت‬ ‫النصارى‬ ‫في‬ ‫نبيهم‬ ** ‫واحكم‬ ‫بما‬ ‫شئت‬ ‫مدحا‬ ‫فيه‬ ‫واحتكم‬ “Tinggalkan apa yang disangka umat Nasrani terhadap nabi mereka, dan berilah sifat-sifat untuk Rasulullah sesuai keinginanmu”. Pengagungan terhadap Rasulullah SAW, dengan tanpa memberinya sifat-sifat tuhan bukan merupakan bagian dari kekufuran, bahkan hal iyu merupakan bagian dari kekufuran, bahkan hal itu merupakan se agung- agung ketaatan dan taqarrub. Ini pun juga berlaku bagi orang-orang yang telah diagungkan Allah, seperti para Nabi, para Rasul, para malaikat, para syuhada` dan orang-orang shalih. Allah berfirman; َ ‫ك‬ِ‫ل‬ً‫ذ‬ َ ‫ن‬‫م‬‫و‬ َ ‫م‬ِِّ‫ظ‬‫ُع‬‫ي‬ َِ‫ت‬‫ا‬‫م‬ُ‫ر‬ُ‫ح‬ َ ِ‫للا‬ َ ‫و‬ُ‫ه‬‫ف‬ َ ‫ر‬‫ي‬‫خ‬ َ ُ‫ه‬‫ل‬ َ ‫د‬‫ن‬ِ‫ع‬ َ ِ‫ه‬ِِّ‫ب‬‫ر‬ “Demikianlah (perintah Allah) dan barang siapa yang mengagungkan apa- apa yang terhormat disisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya disisi Tuhannya”. (QS. Al hajj:30) Ka`bah, Hajar Aswad, dan Maqam Ibrahim adalah sebongkah batu. Tetapi Allah telah memerintahkan kita mengagungkannya, semisal dengan cara Thawaf, mencium hajar aswad, berdo`a dipintu ka`bah dan Multazam.
  • 8. 5 Ketika kita melakukan semua itu, kita yidak menyembah selain AllahSWT dan tidak berkeyakinan adanya manfaat atau bahaya didalam benda-benda itu. Tentang Rasulullah SAW, Aswaja mengatakan, Beliau adalah manusia, yang dimungkinkan mengalami hal-hal yang sama dengan yang lain, sebatas tidak mengurangi kedudukan beliau dan mengakibatkan umat lari dari beliau. Pengarang Aqidatul Awam mengatakan: ‫وجائز‬ ‫في‬ ‫حقهم‬ ‫من‬ ‫عرض‬ ** ‫بغير‬ ‫نقص‬ ‫كخفيف‬ ‫المرض‬ “Jaiz bagi mereka (Nabi dan para utusan) menemukan hal-hal yang bersifat mnusiawi dengan tanpa mengurangi derajat beliau, seperti sakin yang ringan.” Beliau adalah hamba yang tidak mempunyai manfaat dan bahaya, tidak pula memberi kematian dan kehidupan. Beliau telah menyampaikan risalah, menyampaikan Amanah, dan berjuang dijalan Allah. Beliaupun Kembali kepada Allah dan diridhai Allah. Maka, dari sini jelas bahwa memberinya sifat manusia harus disertai sikap yang dapat membedakan diri beliau dengan manusia pada umumnya, dimana hal ini bersifat umum bagi semua nabi dan rasul, supaya pandangan kita kepada mereka sesuai dengan kedudukan mereka. Karena menyamakan para nabi dan utusan dengan manusia pada umumnya adalah paham jahiliah, seperti yang difirmankan Allah ; َ ‫ال‬‫ق‬‫ف‬ َ ُ‫ل‬‫م‬‫ال‬ َ ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ر‬‫ف‬‫ك‬ َ ‫ن‬ِ‫م‬ َ ِ‫ه‬ِ‫م‬‫و‬‫ق‬ ‫ا‬‫م‬ َ ‫اك‬‫ر‬‫ن‬ ََّ ‫ّل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ ً‫ر‬‫ش‬‫ب‬ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬‫ث‬ِ‫م‬ “Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya;”Kami tidak melihat kamu , melainkan (sebagai) seorang manusia(biasa) seperti kami”. (QS. Hud :27). ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬‫ق‬‫و‬ َِ‫ل‬‫ا‬‫م‬ ‫ا‬‫ذ‬‫ه‬ َِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ َُ‫ل‬ُ‫ك‬‫أ‬‫ي‬ َ ‫ام‬‫ع‬َّ‫ط‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ش‬‫م‬‫ي‬‫و‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َِ‫ق‬‫ا‬‫و‬‫س‬‫اْل‬ “Dan mereka berkata:”Mengapa Rasul itu memakan makanandab berjalan di pasar-pasar?.”(QS Al Fuqan;7)
  • 9. 6 Itulah diantara firman-rirman Allah dalam Al-Qur`an yang menjadi saksi, bagaimana anggapan kaum jahiliah terhadap Nabi mereka. C. Bahaya Syirik Syirik adalah sebesar-besar dosa yang wajib kita ketahui. Adapun bahaya dari syrik sebagai berikut; 1. Tidak mendapatkan pengampunan dari Allah SWT, sebagaimana permulaan ayat mengatakan bahwa, tidak mengampuni-Nya dosa syirik karena akibatnya dapat merusak diri. 2. Tergolong dosa yang amat besar, sebagaimana penutup bahkan sebesar-besarnya dosa besar, sebagaimana hadist Nabi SAW bersabda: “ Telash dikemukakan kepada Rasulullah SAW. (ditanyainya) tentang dosa-dosa besar, lalu Rasulullah Saw bersabda: syirik kepada Allah, membunuh jiwa dan durhaka kepada kedua orang tua.(Al-Buchary)”. Ibnu Katsir mengatakan, bahwa syirik digolongkan dosa besar , sebab perbuatan syirik menyamakan kedudukan tuhan yang hanya dari dialah semua nikmat dengan berhala-berhala yang tidak memiliki nikmat. 3. Sesesat-sesat kesesatan, sebagaimana penutup ayat 116, al-Maraghiy mengatakan , “Bahwasanya orang-orang yang melakukan perbuatan syirik itu telah tersesat dari tujuan atau terjauh dari jalan yang lurus, sebab syirik merupakan kesesatan yang merusak akal, menodai kejernihan ruh, dan menjadikannya tunduk kepada hamba lain seperti dirinya sendiri. 4. Penyembahan terhadap syaitan, sebagaimana penutup ayat 117, al- Maraghiy mengatakan “ diantara pekerjaan dan tuntutan tabiat setan ialah menyesatkan dan menyibukkan para hamba dengan angan-angan kosong yang bathil (jauh dari haq dan hidayah) seperti penyesat-tannya kepada hamba(manusia) yang berpendapat, bahwa orang-orang berdosa akan mendapatkan rahmat Allah tanpa bertaubat dan akan keluar dari neraka setelah mendapatkan syafaat , serta membujuk manusia untuk senang dunu dan lupa akhirat.”
  • 10. 7 5. Kezaliman yang besar, sebagaimana penutup ayat 13surah Lukman (13). “Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah kezaliman yang besar)”
  • 11. 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Syirik merupakan refleksi jiwa, akal, dan fisik dalam menyekutukan Allah yang mungkin dalam bentuk eksiernal, yakni demonstratif yang dapat disaksikan oleh orang lain dan internal. Yakni yang dirasakan oleh yang bersangkutan. Bentuk eksternal dan internal syirik dapat berupa paganislik(penyembahan berhala) dengan segala macam wujud apa saja yang dijadikan objek sekaligus objek itu, yang dalam isyarat Al-Qur`an disebut syirik Akbar. Syirik tidaj diragukan sebagai perbuatan yang membawa implikasi kehidupan keagamaan yang amat berbahaya sebab indikasinya tidak terampuni, sebesar-besar dosa besar, sesesat sesat kesesatan, penyembah syaitan dan kezaliman yang besar. B. Saran Diakhir tulisan ini, kami menitipkan beberapa buah saran untuk pembaca dan penelaah dengan harapan semoga Allah SWT memudahkan hamba_Nya meraih berjuta pintu kebaikan dan semoga Allah SWT senantiasa memelihara kewaspadaan diri agar tidakterjerumus dalam perbuatan syrik.
  • 12. 9 DAFTAR PUSTAKA Al-Munajjid, Muhammad Shalih. 2012. Dosa-Dosa yang Diremehkan Manusia. Solo: Zamzam. Halaman 28-29. Hadi, Khairul. 2013. Makna Syirik dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Tematik dan Kaitannya Fenomena Kehidupan Sekarang). Thesis. Riau: Universitas Islam Negeri Sultas Syarif Kasim Riau. Hamang, M Nasri. 2003. Sirik dan Wasilah dalam Al-Qur’an Sebuah Kajian Syar’iyyah Berdasarkan Metode Tafsir Maudhu’i. Jurnal Ilmiah Al-Syir‟ah. Volume 1. Nomor 1. Halaman: 1 -10. Ilyas, Yunahar. 2016. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: LPPI. Manzur, Ibunu. Lisanul „Arabi. Jilid IV. Halaman: 2248-2249. Sumber: Huwa Allah, Karya Sayid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki. Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. bb