Dokumen tersebut membahas tentang aqidah dan syariat Islam sebagai dasar kehidupan umat Muslim. Ia menjelaskan bahwa setiap manusia lahir dalam keadaan Islam dan akan tetap beragama Islam selama tidak diubah oleh agama lain. Hanya agama Islam yang sesuai dengan fitrah manusia dan diridhai oleh Allah SWT.
1. Kapan kita masuk islam?
Setiap janin manusia telah bersaksi bahwa Allah adalah sesembahan mereka
satu-satunya sejak berada di dalam sulbi bapaknya dan rahim ibunya.
Oleh sebab itu itulah , setiap manusia yang lahir , maka dia lahir dalam keadaan islam ,
mengenal Allah Rabb semesta alam dan mengakuiNya sebagai sesembahannya
Apakah memeluk agama diridhai Allah?
Ayat ini mempertegas bahwa yang dimaksud dengan fithrah manusia adalah
agama yang hanif ( agama islam ) yang mengajak kepada penyembahan semata-mata
terhadap Allah Rabb semesta alam .
Dari ayat dan hadist di atas kita mengerti bahwa semua manusia dilahirkan dalam
keadaan islam , dan dia tetap akan islam selama tidak ada yang mengubahnya menjadi
yahudi , nashrani , majusi dll.
Dengan sekian banyak agama, hanya agama Islam yang diridhai oleh Allah SWT.
Dari keterangan di atas kita bisa mengambil beberapa kesimpulan:
1. Pada asalnya semua manusia sudah islam semenjak di dalam perut ibunya.
2. Dia bisa menjadi kafir setelah itu karena pengaruh syetan dari kalangan jin dan
manusia
3. Seseorang yang masih dalam keadaan fithrah maka tidak perlu dia bersyahadat
dengan maksud supaya masuk dalam agama islam, karena dia sudah masuk dan masih
di dalam agama islam. Akan tetapi silakan dia memperbanyak membaca syahadat untuk
memperkuat keimanan dia sebagai seorang muslim . Sebagaimana yang kita baca di
dalam dzikir – dzikir seperti adzan , tasyahhud , khutbah , dan di dalam kehidupan setiap
muslim sehari-hari
4. Seseorang yang sudah rusak fithrahnya maka dia harus kembali bersyahadat sebagai
syarat untuk masuk islam lagi. Ini wajib diucapkan oleh orang kafir atau orang murtad
yang mau masuk islam karena fithrahnya telah berubah . Sehingga untuk
mengembalikan fithrah itu harus bersyahadat lagi .
Wallahu a'lamu .
2. A. Aqidah
Pendidikan aqidah merupakan asas kepada pembinaan Islam pada diri
seseorang.Ia merupakan inti kepada amalan Islam seseorang. Seseorang yang tidak
memiliki aqidah menyebabkan amalannya tidak mendapat pengiktirafan oleh Allah
SWT.Ayat-ayat yang terawal yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad
SAW di Makkah menjurus kepada pembinaan aqidah.
Aqidah menurut istilah syara’ pula bermaksud kepercayaan atau keimanan kepada
hakikat-hakikat atau nilai-nilai yang mutlak, yang tetap dan kekal, yang pasti dan hakiki,
yang kudus dan suci seperti yang diwajibkan oleh syara" yaitu beriman Kepada Allah
SWT, rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam dan perkara-perkara ghaibiyyat.
Dalam sebuah hadis riwayat imam Muslim di sebutkan:
”Hendaklah engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
para rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan hendaklah engkau beriman kepada qadar
ketentuan baik dan buruk. ’(Al-Hadits).
Tujuan Aqidah Islam
Tujuan aqidah Islam bagi setiap muslim adalah:
a. Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang ada sejak lahir. Hal ini karena
manusia adalah makhluk yang berketuhanan sejak ia dilahirkan.
b. Untuk mencegah manusia dari kemusyrikan perlu adanya tuntutan yang jelas tentang
kepercayaan terhadap Tuhan YME.
3. c. Menghindarkan diri dari pengaruh akal yang menyesatkan manusia. Manusia diberi
kelebihan oleh Allah berupa akal pikiran.Pendapat atau faham ini semata-mata
didasarkan akal manusia, kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri.
b. Syari’ah
Syari’ah arti bahasanya jalan, sedang arti istilahnya ialah peraturan Allah yang mengatur
hubungan manusia dengan tiga pihak Tuhan, sesama manusia dan alam seluruhnya,
peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan disebut ibadah, dan
yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan alam seluruhnya
disebut Muamalah. Rukun Islam yang lima yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji
termasuk ibadah, yaitu ibadah dalam artinya yang khusus yang materi dan tata caranya
telah ditentukan secara parmanen dan rinci dalam al-Qur’an dan sunnah Rasululah Saw
Akhlak adalah berasal dari bahasa Arab jamat dari “khuluq” yang artinya perangai atau
tabiat. Sesuai dengan arti bahasa ini, maka akhlak adalah bagian ajaran islam yang
mengatur tingkahlaku perangai manusia. Ibnu Maskawaih mendefenisikan akhlak
dengan “keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya melakukan perbuatan-perbuatan
tanpa melalui pertimbangan fikiran”.
Karakteristik Agama Islam
I. Rabbaniyah ( ketuhanan )
Islam bersifat ketuhan yang meliputi tujuan, sudut pandang, sumber dan jalan hidup.
II. Insaniyah ( kemanusian )
Ajaran Islam tersebut bersifat kemanusian atau manusia.
III. Syumul ( universal )
Islam merupakan agama universal
IV. Al-wasthiyah ( moderat )
4. Keseimbangan antara dua jalan atau arah yang saling berhadapan atau bertentangan
> Keseimbangan antara akal dan dogma
> Keseimbangan antara ibadah dan syiar agama
> Keseimbangan sistem akhlak
> Keseimbangan antara rohiyyah dan madyyah
> Keseimbangan tasyri
> Keseimbangan antara individu dan jamaah
V. Al-waqiyah ( kontekstual )
Mengakui realitas alam ini sebagai suatu hakikat yang faktual dan memiliki eksistensi
yang terlihat. Mencakup akidah, akhlak, hukum.
VI. Al-wudhu jelas )
Kejelasan ajran islam terlihat pada ushul da kaidah-kaidahnya, sumber, sasaran dan
tujuan, serta yang berhubungan dengan jalan dan sarana.
VII. Menyatukan antara tathawwur ( transformasi ) dan tsabat (konsistensi )
.>Ajaran islam memiliki hal-hal yang bisa berkembang terus dari waktu ke waktu
Tetapi dari aspek lain, ajaran islam itu bersifat konsisten tidak berupa bersamaan
dengan perubahan waktu, hal itu seperti yang terlihat pada sistem akidah dan bentuk
peribadat
Ciri-ciri Kepribadian Muslim
Dengan menyimak pengertian dan batasan kepribadian muslim di atas, bahwa dasar
kepribadian muslim adalah ajaran-ajaran Islam. Maka aspek-aspek yang dibangunnya
5. tentu dilandasi dengan ajaran Islam pula..
Untuk itu adapun ciri-ciri kepribadian muslim diantaranya adalah:
1. Beriman
2. Beramal
3. Berakhlak Mulia.
1. Beriman
seseorang dikatakan berkepribadian muslim apabila didalam hatinya telah tertanam
keimanan atau keyakinan tentang adanya Tuhan Allah Yang Maha Esa, Malaikat
malaikat-nya, Kitab-kitab-nya, Rasul-rasul-nya, Hari Kiamat dan Qodarnya. Keyakinan itu
disertai dengan pengakuan yang diucapkan dalam bentuk syahadat.Kemudian
dibuktikan dalam bentuk amalan yang nyata yaitu beribadah kepada Allah.
Rumusan ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Nisa’ ayat 136 sebagai berikut:
يَااَيَُّه ااَََّه ُّانَ اَماناواه اامنُّوَااهاَلاَيَُّه ااَََّه ُّانَ اَ ااََّاهنَلَ ُّاننَََز ُّاننازااانُّوَااهَااَّْواَااو
َهنالنَنَُّياوُّناز ااَنُّلاُِّنَزاه ماُّناُُّوَااهَيََ َاَمَز ُّااوَُّه ااَََّه ُّانَ اَ ااَََّلناني ااَََّاايَِناز ااََّ
ََقُّوَضَلالَّناَضلاضاعاَُّقاِاا (َاء ن :َه )
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman , tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya serta kitab Allah yang
diturunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-
kitabnya, Rasul-rasul-Nya dan hari kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat
sejauh-jauhnya.53(Al-Nisa’:136).
Keimanan merupakan ciri pokok yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Dengan
kepercayaan kepada Allah itu akan mempunyai efek kepercayaan kepada unsur lainnya
yaitu percaya kepada Malaikat dan Rasul-Nya. Percaya kepada Rasul-Nya
mengakibatkan percaya kepada kitab-kitab-Nya yang berisi peraturan dan ajaran-ajaran
dari Allah selanjutnya akan percaya hari kiamat dan qodarnya.
2. Beramal.
Kepribadian muslim adalah kepribadian yang tingkah lakunya menunjukkan diri
pengabdian kepada Allah.
Penyerahan dan pengabdian diri kepada Allah dan beramal sholeh yaitu berbuat
kebaikan sesuai dengan ajaran-ajaran Islam yang tertulis dalam sabda nabi sebagai
berikut:
يَنُّزامماناوازاََُّّ َُّااوَننلازاناَ ااََُّّواناونَّماهناناَََّهن ََ ُّانَ اَاهااال اَازنوَنُّلاَناٍ
انزااالَة ااََّهن ََ ُّانَ اَََقازاهنزاناَ اانََّهناََااَّاهََاُّّناَنإاقااَّاايَإااي اَهمنءاااُّوَة ااَإاّاَه
يااااَاز اَنز ُّااََه ااْماهَُّه اا (لماَى اههَ)َا
Artinya: ”Dari ibnu Umar bersabda Rasulullah SAW.” Dirikanlah Islam atas lima perkara
yaitu:
1. Mengakui tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah
2. Mengerjakan Sholat
3. Mengerjakan Puasa Ramadhan
4. Membayar zakat
5. Menuniakan ibadah haji bagi yang mampu.54(HR.Bukhari).
6. Kepribadian muslim adalah kepribadian dimana setelah ia beriman akan dilanjutkan
dengan melaksanakan syariat Islam dengan patuh mengerjakan ibadah sesuai dengan
rukun Islam dengan penuh kesadaran dan pengertian.
Allah juga mengingatkan bahwa barang siapa yang betul-betul beriman dan mengaharap
perjumpaan dengan-Nya di akhirat supaya beramal sholeh, sebagaimana firman Allah
dalam surat Al-Kahfi ayat 110 sebagai berikut:
ياءااَِهَ ُّانم َُّاواناايُّنازااُق ََه ااََُّهاُّزنينََّهَاازاناااماهَاُّم َه ُّانوُّزنيننُّنَزَُااالااناَاازانَ ُّّنال
يَبلَل اَ, ََقاهااََّلَل اََإاقاالَوَلُّي ََُّانواَ اااَهَهااََّازاوُّنازُّواوُّناا (َّفي :َه ۱۱۰)
Artinya: ”Katakanlah: sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku:”Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa.
Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhan, maka hendaklah ia mengerjakan
amal sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada
Tuhannya.55 (Al-Kahfi:110).
3. Berakhlak Mulia.
Berkahlak mulia merupakan tingkah laku atau budi pekerti yang diajarkan dalam
Islam.Jadi selain mereka yang berkepribadian, mereka harus taqwa, taat menjalankan
ajaran-ajaran agama, harus memiliki budi pekerti yang luhur atau akhlak yang mulia.
Akhlak mulia menurut ukuran Islam ialah setiap perbuatan yang sesuai dengan apa yang
diperintahkan dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Tuhan telah memperintahkan kita untuk menghiasi diri dengan akhlak yang mulia,
sebagaimana firmannya dalam surat Al-Qoshos ayat 77 sebagai berikut:
يَاُّلاااَ ااايُّواهَانَّااهنناَُّهاَاازايُّنََُّهاَ ااااوُّنْقااهنَازيالُّو ََانماَُّناااَ ااَإ اَ َم ََُّ اََاقاهنَّااهنياَاازُّوَََاااُّلَ اياَقَََُّنزُّاهْل َهنواّاَّاهنانَا ََ َُّا َُُّّاوَااقااَاَُّياهاُّاو
(َص ِ :َه ٧٧ )
Artinya: ”Dan carilah apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan negeri
akhirat), dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepadaorang lain) sebagaiman Allah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan”.56 (Al-Qoahos: 77)
Dari ayat tersebut jelaslah, Allah menghendaki agar umat manusia (terutama orang
Islam) berbuat baik, berbudi pekerti luhur. Dan Allah sangat membenci orang-orang
yang berbuat kerusakan dimuka bumi ini.
Akhlak mulia yang dikehendaki oleh Islam telah tercermin dalam pribadi Nabi
Muhammad SAW.Beliau telah memberi contoh akhlak yang mulia yaitu melalui
perkataan, perbuatan dan tingkah lakunya.
7. Alasan memilih Islam
- Al-Islam adalah agama Allah
Al-Islam adalah merupakan agama yang diturunkan langsung oleh Allah dan
satu-satunya agama yang dijanjikan oleh Allah sebagai agama keselamatan.
Ajaran dalam Islam tidak dibuat semata-mata oleh manusia tapi dibuat oleh
Allah Azza wa Jalla sehingga tidak ada cacat sedikitpun dalam Al-Islam. Semua
urusan mulai dari kita bangun tidur hingga kita tertidur kembali semua Islam
atur dan tidak ada celah yang luput sama sekali dalam islam.
- Rohmatan Lil’alamin (Rahmat bagi seluruh Alam)
Dalam islam kekerasan sangat dihindari bahkan adalah cara paling terakhir
yang dapat dilakukan jika semua jalan damai menemui kebuntuan. Dalam
penyebarannya pun islam menggunakan jalan damai tanpa adanya kekerasan,
setidaknya itu yang dilakukan para waliyullah yang menyebarkan Islam di
Indonesia. Mereka menggunakan pendekatan secara kebudayaan sehingga
akhirnya dapat diterima, dipeluk dan menjadi agama mayoritas walaupun
datangnya paling terakhir di Indonesia.
Bukan hanya itu, Islam juga merupakan rahmat bagi alam artinya tidak hanya
manusia semata yang merasakan kelembutan dan keakraban Islam, tapi juga
bangsa binatang, tumbuhan dan semua makhluk yang ada dialam ini
merasakan kelembutan dari para pemeluknya.
Islam mengajarkan tentang bagaimana bersikap dengan alam, binatang,
tumbuhan dan sesama manusia. Bahkan dalam islam kita dilarang kencing ke
lubang yang ada dalam tanah, ini adalah suatu penghormatan islam akan
kehidupan yang mungkin ada dilubang itu. Islam mengajarkan kita untuk
bersikap bijak terhadap alam karena dari alamlah rizki manusia berasal. Maka
dari itulah islam menyebut dirinya Rohmatan Lil’alamin (rahmat bagi seluruh
alam) karena memang mengajar kepada para pemeluknya tentang sikap
santun terhadap alam.
- Semua yang kita kerjakan adalah ibadah
Inilah nilai lebih dari Al-Islam, semua yang kita kerjakan bahkan tidurpun
adalah ibadah dalam islam. Sungguh suatu nilai lebih yang bukan sekedar
promosi belaka, tapi ini belaku kepada siapapun baik ia mualaf (baru
memeluk islam) ataupun yang sudah menjadi mukalaf (orang yang sudah
baligh), dan kapanpun hingga dunia ini hancur. Bukan hanya itu, diantara
agama lain hanya islamlah yang mempunyai ibadah pokok yang jumlahnya
paling banyak yaitu sholat lima waktu tujuh belas rokaat.
Bila kita ingin membuat perumpamaan, sholat itu ibarat kita mandi, yang
dibersihkan tidak tanggung-tanggung lagi bukan kotoran, atau kuman tapi
dosa yang dibersihkan. Bila seseorang itu mandi sehari lima kali sehari, kira-
8. kira bersih tidak? Pastilah bersih dibanding dengan mandi sehari sekali
ataupun tiga hari sekali atau malah seminggu sekali mungkin juga sebulan
sekali. Ini masih baru mandi wajib, belum lagi mandi-mandi sunnah yang
jumlahnya bisa sampai lima atau bahkan sepuluh kali sehari. Masih mau pilih
yang lain?
- Agama social
Islam adalah agama yang mengajarkan pemeluknya bagaimana menata hidup
dan kehidupannya. termasuk tata cara bersosialisasi. Islam sangat menghargai
perbedaan bahkan islam sangat menghormati pemeluk agama lain. Ini
dibuktikan dengan sabda Rasulullah “Barang siapa menyakiti orang kafir yang
hendak hidup damai bersama orang-orang muslim maka ia
menyakitiku”(Kurang lebih demikian hadistnya). Ini adalah nilai yang sangat
tinggi yang dijunjung islam dalam sosialisasinya bahkan penghormatan yang
tertinggi diberikan kepada siapa yang ingin berdamai dan bersosialisasi
dengan para pemeluknya.
- Agama keselamatan
Islam merupakan agama keselamatan yang tiap pemeluknya dijamin akan
selamat baik didunia terlebih lagi diakherat dengan syarat menjalankan islam
secara menyeluruh dan bersungguh-sungguh. Islam menjamin setiap
pemeluknya masuk syurga bila dalam diri seseorang itu tidak menduakan
Allah. Karena itu adalah dosa terbesar yang tiada dapat tertebus kecuali
dengan taubatan nashuha yaitu tobat dengan seluruh jiwa dan raga yang
berarti tidak akan mendekati dan melakukan hal yang demikian lagi.
Tapi mungkinkah tidak ada pemeluk islam yang masuk neraka? Karena nereka
itu ibarat bak pencucian yang teramat sangat besar dan kitalah manusia yang
akan dicuci dan dibersihkan untuk nantinya dimasukkan kesyurga. Karena
sekecil apapun itu, yang namanya iman itu adalah cahaya yang bersinar dari
dalam Qolbu atau hati. Jadi ia akan tetap bersinar walau dalam hati itu keruh
dan kotor, dan hanya neraka-lah tempat pembersihan yang terakhir agar
cahaya itu menjadi murni tanpa kegelapan dan noda yang meredupkan
sinarnya.
Kenapa pembersihan terakhir?
Karena selama kita masih menghirup nafas, jantung masih berdetak dan
darah masih mengalir maka kesempatan untuk melakukan pembersihan hati
terbuka lebar, hingga nafas berada diujung kerongkongan. Didunialah
pembersihan yang pertama dan utama, dan seburuk-buruk tempat adalah
nereka walau itu ditingkat paling atas. Jadi jika melaksanakan ajaran islam
secara sungguh-sungguh dan istiqomah (berkelanjutan) maka insyaAllah
keselamatan akan selalu bersama kita. Ada yang tahu Dr. Zakir Naik? Dia dulu
seorang pemeluk Hindu. Namun kini ia merupakan salah seorang tokoh Islam
9. terkemuka berasal dari India karena kefasihannya beliau dalam berdebat
mengenai perbedaan agama. Beliau hafal Al-Qur’an bahkan ribuan hadits
serta kitab2 agama lainnya. Nah sekarang saya ingin menyampaikan hal yang
dibahas oleh beliau.
Banyak orang-orang yang menyatakan bahwa ‘Agama-lah yang menjadi penyebab
hancurnya perdamaian dunia’. Nah, Dr. Zakir Naik memberikan perumpamaan “Model
mobil sebelum tahun 2012 masih menggunakan kunci mobil untuk nge-starter
mobilnya. Tapi sekarang? Cukup dengan satu tombol untuk menyalakan mobil tersebut.
Kalo kita ketinggalan zaman, tentunya akan terasa kalo kita itu norak kan? Kita perlu
baca manual book-nya yak an?”. Apa maksudnya?
Maksudnya ialah “Jika kita mencari sesuatu yang sangat dekat baginya, tapi dia tidak
mengerti, karena dia tidak tahu tentangnya. Jadi Allah S.W.T berkenaan dengan
kedamaian, Sumber utama kedamaian adalah As-Salam. Allah S.W.T. sang Pencipta
adalah sumber kedamaian yang sejati. Jika kau tidak dapat memahami Sang Pencipta,
kau tidak akan pernah mendapatkan kedamaian sejati. Ada beberapa jenis kedamaian,
kebanyakan orang beranggapan bahwa memiliki kemewahan,fasilitas,dsbnya
merupakan kedamaian. Akan tetapi itu semua hanyalah kedamaian sesaat! Bukan
kedamaian sejati. Kedamaian sejati adalah kedamaian dalam hati,jiwa, dan pikiran.
Ketika hatimu damai, ketika pikiranmu damai, ketika tubuhmu damai, dan semua ini
hanya bisa bisa dicapai dengan memahami Sang Pencipta. Jadi, orang-orang yang tidak
memahami Sang Pencipta, mereka hanya mengejar angan-angan belaka. Kalian tau
fatamorgana di gurun pasir? Ya itulah hanya mengejar angan-angan. Kita mengejar
angan-angan karena apa? Karena kita belum memahami Sang Pencipta yaitu Allah Azza
Wajalla. Dan untuk memahami Sang Pencipta kita membutuhkan manual book-nya yaitu
Al-Qur’an. Dengan begitu kita akan menemukan kedamaian.
Francis Bacon berkata “Sedikit pengetahuan menjadikanmu Atheis.
Pengetahuanmu yang dalam menjadikanmu seorang yang beriman pada Tuhan”.
Tuhan telah memberikan berbagai macam pilihan, kitalah yang menentukan. Jadi kitalah
yang bertanggung jawab, bukan Tuhan.
Lalu ada pertanyaan lain di kajian Dr. Zakir Naik, yaitu “Bukankah tidak adil, kita
membuat kesaksian bahwa Allah ialah Tuhan kita dan perjanjian lainnya. Lalu ingatan
kita akan perjanjian itu dihilangkan?”
10. Jawaban dari Dr. Zakir Naik ialah, beliau memberikan sebuah perumpamaan “Ketika
kalian mengikuti sebuah ujian, bolehkah kita membuka buku? Tentu tidak bukan? Nah,
itulah yang disebut ujian untuk kita. Allah telah memberikan akal untuk kita berpikir dan
mencari ilmu sebanyak-banyaknya di dunia. Hanya saja semuanya kembali ke diri
masing-masing, menerima ajaran Islam atau menolaknya. Allah tidak rugi jika kita tidak
taat pada-Nya, yang rugi ialah diri kita sendiri.
Memang benar dalam Islam ada jihad, tapi itu semata-mata adalah bentuk
pengabdian dan pengorbanan demi mempertahankan apa yang menjadi hak
kita. Islam sangat menghargai hak milik dan melindunginya secara penuh, dan
jihad adalah salah satu cara untuk melindungi apa yang kita miliki dan apa
yang kita punyai. Sehingga tidak dibenarkan dalam islam jihad dalam
memerangi orang-orang yang hendak hidup damai, suatu salah besar jika
mengatasnamakan jihad untuk sebuah teror yang meresahkan manusia yang
tadinya hidup damai.
Namun adakalanya juga ummat islam ditekan, dan terus menerus ditekan
sehingga jihad adalah merupakan satu-satunya jalan untuk menegakkan
kembali sendi-sendi islam tersebut. Bukan untuk tujuan menebar teror
ataupun menjajah tapi lebih kepada mengembalikan hak-hak yang dirampas,
menegakkan kembali panji islam dan memberantas penindasan atas warga
muslim. Tidak ada dalam tatanan hukum islam bahwa Al-Islam harus
menebarkan teror, membuat keresahan dan menghilangkan perdamaian.
Kami hidup berdasarkan prinsip lebah, memakan dari yang baik, menebarkan
kebaikan dan memberi manfaat bagi seluruh alam. Tapi jangan pernah
mengusik lebah, karena ia tidak akan mengusik anda. Namun bila lebah diusik
maka mereka akan mati-mati dan dengan segenap nyawa dan tenaga akan
melawan hingga kedamaian itu kembali tercipta.
Semoga dapat memberi gambaran dan dapat menguatkan keimanan kita sekalian.
Segala kebaikan itu dari Allah semata datangnya dan segala kekhilafan dan kesalahan itu
karena saya dan karena ilmu saya yang memang kurang.
Allahu’alam Bishshowaf