1. TUGAS KAJIAN ISLAM
“ADAB TERHADAP RASULULLAH
SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM”
DISUSUN OLEH:
RIDWANSYAH
PESANTREN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
2. Segala puji bagi Allah, kita memujinya, memohon ampunan dan perlindungan-Nya. Kita
berlindung dari kejahatan diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang
Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya dan barangsiapa yang
Allah sesatkan, maka tidak ada yang mampu menyesatkannya.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan Haq kecuali Allah dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-nya.
Alhamdulillah berkat limpahan nikmat dan karunia Allah, saya bisa menyelesaikan
pembahasan Adab Terhadap Rasulullah Shallallahu ‘Aliihi wa Sallam
Saya sadar bahwa tulisan ini walau masih jauh dari sempurna.
Saya berharap saran/kritik dari para ulama dan thalabul ilmi sebagai bahan pengkoreksian
tulisan ini.
Semoga Allah meridhai kita semua.
Depok, 14 Januari 2015
Penyusun
Ridwansyah
Muqaddimah
3. Ada beberapa pendapat mengenai
pengertian adab menurut para ulama.
Setidaknya saya menemukan 5 pendapat
yaitu:
A. Definisi Adab
4. adab adalah menggunakan perkataan, perbuatan,
dan hal ihwal yang bagus.
adab adalah meninggalkan sesuatu yang membawa
kejelekan (aib).
adab adalah menghiasi diri dengan hiasan orang-
orang yang memiliki keutamaan
adab adalah tidak bermaksiat kepada Allah dan
tidak merusak harga diri.
adab berarti takwa kepada Allah. Jadi, orang yang
bertakwa kepada Allah adalah orang yang beradab.
5. •Imam Asy-
Syafi’i
rahimahullah
“Barangsiapa yang ingin Allah
membukakan hatinya atau
meneranginya, hendaklah ia ber-khalwat
(menyendiri), sedikit makan,
meninggalkan pergaulan dengan orang-
orang bodoh, dan membenci ahli ilmu
yang tidak memiliki inshaf (sikap
obyektif) dan adab.” (Muqaddimah al-
Majmuu’ Syarah Muhadzdzab, I/31)
B. Kedudukan Adab Menurut Ulama
6. “Para salaf mempelajari adab sebagaimana mereka
mempelajari ilmu.” (Tadzkiratus Saami’ wal
Mutakallim, hlm. 2
• Ibnu Sirin rahimahullah
“Bahwasanya majelis Imam Ahmad bin Hanbal
dihadiri oleh lima ribu orang. Lima ratus di antaranya
mencatat, sedangkan selebihnya mengambil
manfaat dari perilaku, akhlak, dan adab beliau.”
• Adz-Dzahabi rahimahullah
7. Salah satu tanda kesempurnaan adab seseorang terhadap
Allah Subhanahu wa Ta’ala, adalah juga memelihara adab
yang baik dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Jika kedua bentuk adab ini telah terpatri pada diri seseorang
maka kepribadiannya akan sempurna, demikian juga dengan
keimanan, keyakinan, serta ketakwaannya akan tumbuh
kuat.
Urgensi Adab terhadap Rasulullah
8. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:“Demi Allah
yang jiwa Muhammad ada di tanganNya! Tidak seorangpun
yang mendengar tentang aku dari umat (manusia) ini,
seorang Yahudi atau Nasrani, kemudian meninggal dunia dan
tidak beriman kepada yang aku diutus karenanya, kecuali ia
termasuk menjadi penduduk Neraka”. (HR. Muslim).
Dalilnya
9. Itulah pentingnya beriman kepada Rasul yang merupakan
pondasi agama dan amal-amal ibadah. Sehingga tanpa
mengimani Rasul alias ingkar kufur pada Rasul, maka
gugurlah amal kebaikan serta jauh dari rahmat Allah.
Allah berfirman:“Dan barangsiapa yang kafir sesudah
beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka
hapuslah amal-amalnya dan ia di hari akhirat termasuk orang-
orang yang merugi”. (Al-Maidah: 5)
“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya
maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahanam, mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya”.
11. Menaati perintah Rasulullah
َأ َو َ َّاَّلل واُعيِطَأ واُنَمآ َينِذَّلا اَهُّيَأ اَيُلِْطبُت ََل َو َلوُسَّالر واُعيِطوا
ْمُكَلاَمْعَأ[محمد:33
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan
(pahala) amal-amalmu.(Muhammad (47) : 33
12. 2. Mencintai Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam
Mencintai Rasulullah
adalah kewajiban yang
dibebankan kepada
setiap mukmin
disamping kewajiban-
kewajiban syariat Islam
lainnya. Bahkan cinta
kepada Rasululah serta
mengikuti tuntunannya
adalah bukti cinta
kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala
13. Suatu hari Umar bin Khattab Radhiyalahu’anhu bersama Rasulullah saw,
sebagaimana biasa beberapa hal menjadi pembicaraan Rasulullah dan para
sahabat lainnya.”Ya Rasulullah, aku lebih mencintai engkau dari segala
sesuatu kecuali dari diriku sendiri”, ucap Umar saat itu kepada Rasulullah.
“Wahai Umar, cintamu itu belum bisa diterima, sampai engkau mencintai aku
dari segala sesuatu termasuk dari dirimu sendiri”, sahut Rasululah.
Mendengar jawaban Rasulullah itu, seketika itu juga Umar bin Khattab
mengatakan, “Ya Rasulullah kini aku mencintai engkau lebih dari mencintai
diriku sendiri”, maka Rasululah menyambung, “Barulah sekarang benar
wahai Umar”. Dari dialoq itu, Rasulullah lantas bersabda, “Tidak sempurna
iman salah seorang diantara kamu sehingga aku lebih dicintai baginya dari
dirinya, orangtuanya, anak-anaknya dan semua manusia” [HR. Bukhari].
14. Diawal sejarah Islam, seorang Abu Bakar disiksa
oleh kafir Quraisy karena berani membaca ayat-
ayat Al Qur’an dihadapan mereka, sampai babak
belur dan pingsan. Begitu siuman, yang
ditanyakan Abu Bakar adalah Rasulullah,
“Bagaimana keadaan Muhammad Rasulullah?” .
15. 2. Membenarkan apa yang dibawakan Rasulullah
“…Maka berimanlah kamu kepada Allah dan
Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada
Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-
kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu
mendapat petunjuk.” (QS. Al-A’raaf: 158)
16. 4. Meneladani Akhlak Rasulullah
Seorang muslim berkewajiban untuk meneladani akhlak
Rasulullah dalam seluruh aspek kehidupan karena
memang kehadiran beliau di dunia ini untuk
memperbaiki akhlak manusia, lebih jauh Allah
menjelaskan tentang beliau
“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”[Al Ahzab
33;21]
17. Beberapa contoh akhlak Rasulullah
yang perlu diteladani
beliau hidup di dunia ini semata-mata
hanya mencari ridha Allah, tidak ada
motivasi dunia, berupa harta dan
kedudukan serta status sosial,
walaupun semua itu dapat diperoleh.
Kedua, beliau adalah seorang nabi,
setiap perkataan yang keluar dari
mulutnya adalah perkataan yang
benar, sehingga bercanda beliaupun
tidak pernah keluar kedustaan,
18. Ketiga, peran nabi Muhammad di dunia ini adalah menegakkan
keadilan yaitu sikap dan sifat yang menempatkan sesuatu
sesuai pada proforsinya. Selama ini kezhaliman telah
menyengsarakan manusia, hukum hanya berpihak kepada
penguasa sementara rakyat diabaikan, inilah yang sangat
dibenci oleh Rasulullah sehingga keluarlah ucapan
beliau,”seandainya anakku Fatimah mencuri maka pasti aku
potong tangannya”.
19. Allah berfirman dalam surat
An Nahl 16;90
“Sesungguhnya Allah
menyuruh (kamu) berlaku
adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang
dari perbuatan keji,
kemungkaran dan
permusuhan. dia memberi
pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil
pelajaran.”
20. 5. Banyak Bershalawat Kepada Nabi Shallallahu ’Alaihi
wa Sallam
Pada hakikatnya, wajibnya bershalawat kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika disebut nama beliau,
akan muncul dai ma’rifah (kepahaman) seorang
Mukmin. Firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya Allah dan
Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai,
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk
Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
21. Kerusakan yang terjadi di tengah kaum Muslimin; kekurangan dalam
berbagai sisi kehidupan mereka; musush-musuh berkuasa, menimpakan
adzab, serta mengambil apa yang ada di tangan mereka; harga-harga
melambung tinggi, tersebarnya berbagai macam penyakit dan wabah;
serta munculnya virus-virus penyakit yang tidak pernah dikenal
sebelumnya, itu terjadi karena ummat telah berpaling dari petunjuk
Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam. Padahal, petunjuk Nabi sudah
cukup untuk memperbaiki keadaan mereka di dunia, mengangkat
kedudukan mereka, mengalahkan musuh, dan meraih kemenangan di
akhirat. Yaitu, dengan mengikuti petunjuk tersebut dan berpegang teguh
dengannya.
22. Inilah yang dapat saya sajikan dari beberapa cara beradab
terhadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Semoga dapat
bermanfaat untuk kebaikan umat.
PENUTUP