SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Angket kedisiplinan Siswa
DISIPLIN SEKOLAH
1. Pengertian Disiplin
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari aktivitas atau kegiatan, kadang kegiatan itu kita
lakukan dengan tepat waktu tapi kadang juga tidak. Kegiatan yang kita laksanakan secara tepat
waktu dan dilaksanakan secara kontinyu, maka akan menimbulkan suatu kebiasaan. Kebiasaan
dalam melaksanakan kegiatan secara teratur dan tepat waktulah yang biasanya disebut disiplin
dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin diperlukan di manapun, karena dengan disiplin akan
tercipta kehidupan yang teratur dan tertata. Untuk lebih memahami tentang disiplin, berikut akan
diuraikan pengertian disiplin dari beberapa ahli.
a) Menurut Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia (Lemhanas) (1997:12) disiplin adalah
kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk
kepada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku.
b) Menurut Prijodarminto (1994) dalam Tu’u (2004:31) disiplin adalah suatu kondisi yang
tercipta dan berbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan keterikatan.
c) Menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u (2004:32) menyatakan disiplin sebagai upaya
mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan
kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran
yang muncul dari dalam hatinya.
d) Gordon (1996:3-4) membedakan kata disiplin dengan mendisiplin. Disiplin biasanya diartikan
sebagai perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang
diperoleh dari pelatihan, seperti disiplin dalam kelas atau disiplin dalam tim bola basket yang
baik. Sedangkan kata mendisiplin didefinisikan sebagai menciptakan keadaan tertib dan patuh
dengan pelatihan dan pengawasan dan menghukum atau mengenakan denda, membetulkan,
menghukum demi kebiasaan.
Dari uraian pengertian disiplin di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud disiplin adalah
perilaku seseorang yang sesuai dengan tata tertib atau aturan yang berlaku baik yang muncul dari
kesadaran dirinya maupun karena adanya sanksi atau hukuman.
2. Pengertian Disiplin Belajar
Dari pengertian disiplin dan pengertian belajar di atas maka yang dimaksud disiplin belajar
dalam penelitian ini adalah sikap atau tingkahlaku siswa yang taat dan patuh untuk dapat
menjalankan kewajibannya untuk belajar, baik belajar di sekolah maupun belajar di rumah.
Indikator disiplin belajar dalam penelitian ini adalah: ketaatan terhadap tata tertib sekolah,
ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran,
dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.
3. Perlunya Disiplin
Disiplin diperlukan oleh siapapun dan di manapun, begitupun seorang siswa dia harus disiplin
baik itu disiplin dalam menaati tata tertib sekolah, disiplin dalam belajar di sekolah, disiplin
dalam mengerjakan tugas, maupun disiplin dalam belajar di rumah, sehingga akan dicapai hasil
belajar yang optimal. Disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri
keunggulam. Menurut Tu’u (2004:37) disiplin penting karena alasan berikut ini:
a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya.
Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat
optimalisasi potensi dan prestasinya
b. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi
kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi
proses pembelajaran
c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma norma, nilai
kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur,
dan disiplin.
d. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja.
Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasarat kesuksesan
seseorang Sedangkan menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u (2004:35) pentingnya
disiplin bagi para siswa adalah sebagai berikut:
a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang
b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan
c. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan peserta didik terhadap lingkunganya
d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya
e. Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah
f. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar
g. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat
baginya dan lingkungannya
h. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap
siswa. Disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan tata kehidupan
yang teratur yang akan menjadikan siswa sukses dalam belajar.
4. Fungsi Disiplin
Fungsi disiplin sangat penting untuk ditanamkan pada siswa, sehingga siswa menjadi sadar
bahwa dengan disiplin akan tercapai hasilbelajar yang optimal. Fungsi disiplin menurut Tu’u
(2004:38-44) adalahsebagai berikut:
a. Menata kehidupan bersama
Manusia merupakan mahluk sosial. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa batuan orang lain.
Dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi pertikaian antara sesama orang yang disebabkan
karena benturan kepentingan, karena manusia selain sebagai mahluk sosial ia juga sebagai
mahluk individu yang tidak lepas dari sifat egonya, sehingga kadangkadang di masyarakat terjadi
benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama. Di sinilah pentingnya disiplin
untuk mengaur tata kehidupan manusia dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat.
Sehingga kehidupan bermasyarakat akan tentram dan teratur.
b. Membangun kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sifat, tingkah laku yang khas yang dimiliki oleh seseorang.
Antara orang yang satu dengan orang yang lain mempunyai kepribadian yang berbeda.
Lingkungan yang berdisiplin baik sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi
seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur,
tenang, dan tentram sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
c. Melatih kepribadian yang baik
Kepribadian yang baik selain perlu dibangun sejak dini, juga perlu dilatih karena kepribadian
yang baik tidak muncul dengan sendirinya. Kepribadian yang baik perlu dilatih dan dibiasakan,
sikap perilaku dan pola kehidupan dan disiplin tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, namun
melalui suatu proses yang membutuhkan waktu lama.
d. Pemaksaan
Disiplin akan tercipta dengan kesadaran seseorang untuk mematuhi semua ketentuan, peraturan,
dan noma yang berlaku dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Disiplin dengan motif
kesadaran diri lebih baik dan kuat. Dangan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran
diri bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya disiplin dapat pula terjadi karena
adanya pemaksaan dan tekanan dari luar. Misalnya, ketika seorang siswa yang kurang disiplin
masuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, maka ia terpaksa harus menaati dan mematuhi tata
tertib yang ada di sekolah tersebut.
e. Hukuman
Dalam suatu sekolah tentunya ada aturan atau tata tertib. Tata tertib ini berisi hal-hal yang positif
dan harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar
tata tertib tersebut. Hukuman berperan sangat penting karena dapat memberi motifasi dan
kekuatan bagi siswa untuk mematuhi tata tertib dan peraturan-peraturan yang ada, karena tanpa
adanya hukuman sangat diragukan siswa akan mematuhi paraturan yang sudah ditentukan.
f. Menciptakan lingkungan yang kondusif
Disiplin di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses kegiatan pendidikan berjalan
lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru dan
bagi para siswa, serta peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara
konsisten dan konsekuen, dengan demikian diharapkan sekolah akan menjadi lingkungan
pendidikan yang aman, tenang, tentram, dan teratur.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Disiplin
Perilaku disiplin tidak akan tumbuh dengan sendirinya, melainkan perlu kesadaran diri, latihan,
kebiasaan, dan juga adanya hukuman. Bagi siswa disiplin belajar juga tidak akan tercipta apabila
siswa tidak mempunyai kesadaran diri. Siswa akan disiplin dalam belajar apabila siswa sadar
akan pentingnya belajar dalam kehidupannya. Penanaman disiplin perlu dimulai sedini mungkin
mulai dari dalam lingkungan keluarga. Mulai dari kebiasaan bangun pagi, makan, tidur, dan
mandi harus dilakukan secara tepat waktu sehingga anak akan terbiasa melakukan kegiatan itu
secara kontinyu. Menurut Tu’u (2004:48-49) mengatakan ada empat faktor dominan yang
mempengaruhi dan membentuk disiplin yaitu:
a) Kesadaran diri
Sebagai pemahaman diri bahwa disiplin penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain
itu kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi terwujudnya disiplin. Disiplin yang terbentuk
atas kesadarn diri akan kuat pengaruhnya dan akan lebih tahan lama dibandingkan dengan
disiplin yang terbentuk karena unsur paksaan atau hukuman.
b) Pengikutan dan ketaatan
Sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku
individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh
kemampuan dan kemauan diri yang kuat.
c) Alat pendidikan
Untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai yang ditentukan atau diajarkan.
d) Hukuman
Seseorang yang taat pada aturan cenderung disebabkan karena dua hal, yang pertama karena
adanya kesadarn diri, kemudian yang kedua karena adanya hukuman. Hukuman akan
menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan yang salah, sehingga orang kembali pada perilaku
yang sesuai dengan harapan.
Lebih lanjut Tu’u (2004:49-50) menambahkan masih ada faktorfaktor lain yang berpengaruh
dalam pembentukan disiplin yaitu.
a. Teladan
Teladan adalah contoh yang baik yang seharusnya ditiru oleh orang lain. Dalam hal ini siswa
lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai teladan (orang yang dianggap baik dan patut
ditiru) daripada dengan apa yang mereka dengar. Karena itu contoh dan teladan disiplin dari
atasan, kepala sekolah dan guru-guru serta penata usaha sangatberpengaruh terhadap disiplin
para siswa.
b. Lingkungan berdisiplin
Lingkungan berdisiplin kuat pengaruhnya dalam pembentukan disiplin dibandingkan dengan
lingkungan yang belum menerapkan disiplin. Bila berada di lingkungan yang berdisiplin,
seseorang akan terbawa oleh lingkungan tersebut.
c. Latihan berdisiplin
Disiplin dapat tercapai dan dibentuk melalui latihan dan kebiasaan. Artinya melakuakn disiplin
secara berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik-praktik disiplin sehari-hari.
Sedangkan menurut Lemhanas (1997:15) terbentuknya disiplin karena alasan berikut.
a. Disiplin tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus ditumbuhkan, dikembangkan, dan
diterapkan dalam semua aspek, menerapkan sanksi serta dengan bentuk ganjaran dan hukuman
sesuai dengan amal perbuatan para pelaku.
b. Disiplin seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya,
terutama lingkungan sosial. Oleh karena itu, pembentukan disiplin tunduk pada kaidah-kaidah
proses belajar.
c. Dalam membentuk disiplin ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih besar, sehingga mampu
mempengaruhi tingkah laku pihak lain karena tingkah laku yang diinginkannya.
6. Indikator Disiplin Belajar
Menurut Arikunto (1990:137) dalam penelitian mengenai kedisiplinnannya membagi tiga macam
indikator kedisiplinan, yaitu: 1) perilaku kedisiplinan di dalam kelas, 2) perilaku kedisiplinan di
luar kelas di lingkungan sekolah, dan 3) perilaku kedsiplinan di rumah. Tu’u (2004:91) dalam
penelitian mengenai disiplin sekolah mengemukakan bahwa indikator yang menunjukan
pergeseran/perubahan hasil belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan
sekolah adalah meliputi: dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar,
perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan ketertiban diri saat belajar di kelas. Sedangkan
menurut Syafrudin dalam jurnal Edukasi (2005:80) membagi indikator disiplin belajar menjadi
empat macam, yaitu: 1) ketaatan terhadap waktu belajar, 2) ketaatan terhadap tugas-tugas
pelajaran, 3) ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar, dan 4) ketaatan menggunakan waktu
datang dan pulang.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis membagi indikator disiplin belajar
menjadi empat macam, yaitu:
a. Ketaatan terhadap tata tertib sekolah
b. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah
c. Ketaaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran
d. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah
Angket Kedisiplinan Siswa Disekolah
Disiplin sekolah adalah usaha sekolah dalam memelihara prilaku siswa agar tidak menyimpang
dan dapat mendorong siswa untuk sesuai norma, peraturan dan tata tertip yang berlaku di
sekolah. Untuk menilai sejauh mana kedisiplinan siswa disekolah dapat dilihat dari kriteria
disiplin sekolah dalam angket berikut :
I. Petunjuk pengisian
1. Bacalah setiap daftar pernyataan dengan teliti
2. Semua jawaban tidak ada yang benar dan yang salah sehingga yang diharapkan adalah
jawaban yang sesungguhnya dari anda
3. Beri tanda contreng (√ ) pada salah satu pilihan jawaban yang menurut anda paling tepat dan
sesuai dengan kondisi yang ada
4. Ada lima sekala yang digunakan dalam tiap pernyataan yaitu
SL = selalu
SR = sering
J = jarang
JS = jarang sekali
TP = tidak pernah
Selamat bekerja
No Pernyataan SL SR J JS TP
A. Pernyataan positif (+)
1 Memakai seragam sekolah
2 Memakai kelengkapan seragam sekolah
3 Datang ke sekolah tepat waktu ( tak pernah
terlambat)
4 Masuk ke kelas tepat waktu
5 Mengerjakan tugas dari guru tepat waktu
6 Mengikuti upacara bendera
7 Memberi keterangan saat tidak hadir
8 Meminta izin kepada guru piket ketika ingin
meninggalkan sekolah
9 Meminta izin kepada guru mata pelajaran ketika
ingin meninggalkan pelajaran
10 Melaksanakan tugas piket dengan penuh tanggung
jawab
11 Membuang sampah pada tempatnya
12 Terlibat dalam kegiatan jumat bersih/jumat sehat
13 Membayar SPP tepat waktu
14 Membayar sumbangan lainnya tepat waktu
15 Berbicara sopan pada kepala sekolah, guru,
karyawan dan teman
B. Pernyataan negatif (-)
1 Datang terlambat atau tidak tepat waktu
2 Tidak hadir tanpa keterangan
3 Meninggalkan sekolah tanpa izin
4 Tidak mengikuti upacara bendera, tanpa alasan
5 Tidak hadir dalam kegiatan ekstrakulikuler yang
dipilihnya
6 Tidak hadir dalam kegiatan pramuka
7 Tidak mengerjakan tugas dari guru
8 Tidak mengikuti kegiatan keagamaan
9 Menyalahgunakan iuran dana komite sekolah dan
keuangan sekolah lainnya
10 Bersikap tidak sopan kepada kepala sekolah, guru,
karyawan atau siswa lain di lingkunan sekolah
11 Membuat surat izin palsu
12 Makan dikelas pada saat mengikuti pelajaran
13 Meludah di kelas
14 Membawa atau menyulut petasan dan bunyi-
bunyian yang lain dilingkungan sekolah
15 Terlibat perkelahian atau tawuran pelajar
16 Membawa bacaan, gambar atau VCD porno
17 Berurusan dengan senjata tajam, minuman keras
dan narkoba
18 Membawa dan menghisap rokok dilingkungan
sekolah
19 Terlibat dalam pemerasan, pengancaman dan
pencurian di lingkungan sekolah
20 Membunag sampah tidak pada tempatnya
21 Terlibat perjudian atau taruhan dan sejenisnya
22 Merusak fasilitas sekolah, mencoret-coret tembok
dilingkungan sekolah
23 Membuat gaduh, mengganggu proses KBM atau
pada saat upacara
24 Melakukan tindakan asusila
25 Melompat jendela atau pagar sekolah
26 Melawan secara fisik terhadap kepala sekolah,
guru dan karyawan
27 Membawa VCD / walkman yang tidak berkaitan
dengan pembelajaran
28 Memalsukan tanda tangan
29 Mengganti nilai rapor
30 Menyontek saat ulangan/ujian
31 Memukul, mencederai teman atau orang lain
32 Tidak memakai seragam yang ditentukan sekolah
33 Berpakaian seragam tanpa atribut, tidak lengkap
34 Berpakaian tidak semestinya ( rok terlalu pendek,
panjang celana tidak sesuai ketentuan
35 Celana/baju seragam dicoret-coret/disobek/tidak
dijahit
36 Bertato, ramput disemir, rambut gondrong
37 Potong rambut gundul
38 Memakai gelang, anting, kalung atau aksesori
lainnya ( bagi siswa putra)
39 Memakai perhiasan/ aksesoris/bersolek secara
berlebihan, memakai gelang kaki, tintik lebih
sepasang ( bagi siswa putri)
40 Meninggalkan pelajaran tanpa izin guru yang
bersangkutan
41 Mengotori kelas / lingkungan sekolah
42 Mencemarkan nama baik sekolah
43 Tidak melaksanakan tugas piket
44 Melalaikan tugas jumat bersih/ jumat sehat/
pembinaan wali kelas
45 Lalai mengembalikan barang milik sekolah
Angket kedisiplinan siswa

More Related Content

What's hot

DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.pptDISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.pptEdiSuryadi12
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingachmad hidayat
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstualrindakusmayanti
 
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptxTeknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptxRickyRisma1
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
Pemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptxPemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptxSultonRizal
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaYati Rostiati
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfAPRILIANYUNTIARI
 
Evaluasi diri guru
Evaluasi diri guruEvaluasi diri guru
Evaluasi diri guruJamaludin ..
 
Pelaksanaan tata tertib sekolah sebagai wujud disiplin
Pelaksanaan tata tertib sekolah sebagai wujud disiplinPelaksanaan tata tertib sekolah sebagai wujud disiplin
Pelaksanaan tata tertib sekolah sebagai wujud disiplinMaftukah Ara
 
Lembaga pendidikan dan fungsinya ppt
Lembaga pendidikan dan fungsinya pptLembaga pendidikan dan fungsinya ppt
Lembaga pendidikan dan fungsinya pptsri rahayu
 
9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilanJiehan Liya
 
KEYAKINAN KELAS
KEYAKINAN KELASKEYAKINAN KELAS
KEYAKINAN KELASAlQariah
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptxPPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptxJuniatiLasma
 
Ppt penguatan pendampingan individu
Ppt  penguatan pendampingan individuPpt  penguatan pendampingan individu
Ppt penguatan pendampingan individuDian Sari
 

What's hot (20)

DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.pptDISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
 
aksi nyata Disiplin Positif
aksi nyata Disiplin Positifaksi nyata Disiplin Positif
aksi nyata Disiplin Positif
 
Sosiometri
SosiometriSosiometri
Sosiometri
 
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptxTeknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
Pemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptxPemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptx
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswa
 
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkpContoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
 
Evaluasi diri guru
Evaluasi diri guruEvaluasi diri guru
Evaluasi diri guru
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 
Pelaksanaan tata tertib sekolah sebagai wujud disiplin
Pelaksanaan tata tertib sekolah sebagai wujud disiplinPelaksanaan tata tertib sekolah sebagai wujud disiplin
Pelaksanaan tata tertib sekolah sebagai wujud disiplin
 
Lembaga pendidikan dan fungsinya ppt
Lembaga pendidikan dan fungsinya pptLembaga pendidikan dan fungsinya ppt
Lembaga pendidikan dan fungsinya ppt
 
9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan
 
KEYAKINAN KELAS
KEYAKINAN KELASKEYAKINAN KELAS
KEYAKINAN KELAS
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptxPPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
 
Ppt penguatan pendampingan individu
Ppt  penguatan pendampingan individuPpt  penguatan pendampingan individu
Ppt penguatan pendampingan individu
 

Similar to Angket kedisiplinan siswa

up-ptk smp 017.pdf
up-ptk smp 017.pdfup-ptk smp 017.pdf
up-ptk smp 017.pdfsartawijaya
 
Pengertian disiplin dalam belajar
Pengertian disiplin dalam belajarPengertian disiplin dalam belajar
Pengertian disiplin dalam belajarade fikri
 
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individuMATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individuuswaroy
 
Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....
Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....
Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....uswaroy
 
Desiplin dlm perfektif pddk l
Desiplin dlm perfektif pddk lDesiplin dlm perfektif pddk l
Desiplin dlm perfektif pddk lManaf Abdul
 
Manajemen Kelas.pptx
Manajemen Kelas.pptxManajemen Kelas.pptx
Manajemen Kelas.pptxIMOK12
 
Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin muridPengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin muridfiezas0363
 
Menanamkan Disiplin Belajar
Menanamkan Disiplin BelajarMenanamkan Disiplin Belajar
Menanamkan Disiplin Belajar1115500020BBK
 
PPT PRISKA.pptx
PPT PRISKA.pptxPPT PRISKA.pptx
PPT PRISKA.pptxPriskaLeta
 
Kids Art Creativity PowerPoint Templates.pptx
Kids Art Creativity PowerPoint Templates.pptxKids Art Creativity PowerPoint Templates.pptx
Kids Art Creativity PowerPoint Templates.pptxlindawati99
 
M. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luang
M. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luangM. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luang
M. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luangM Rayyan HS
 
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAHMP2020B
 
Disiplin dalam situasi pembelajaran
Disiplin dalam situasi pembelajaranDisiplin dalam situasi pembelajaran
Disiplin dalam situasi pembelajaranfarisiman0821
 
Ppt displin
Ppt displinPpt displin
Ppt displinalpoetry
 
Presentasi UMMI.pdf
Presentasi UMMI.pdfPresentasi UMMI.pdf
Presentasi UMMI.pdfOmiYensi1
 
PPT_INDIVIDU_SHERLY_MERLIANA_A.pptx
PPT_INDIVIDU_SHERLY_MERLIANA_A.pptxPPT_INDIVIDU_SHERLY_MERLIANA_A.pptx
PPT_INDIVIDU_SHERLY_MERLIANA_A.pptxaris32444
 
Perkembangan peserta didik2
Perkembangan peserta didik2Perkembangan peserta didik2
Perkembangan peserta didik2Susi Novita
 

Similar to Angket kedisiplinan siswa (20)

Bab ii disiplin
Bab ii disiplinBab ii disiplin
Bab ii disiplin
 
Disiplin dalam belajar
Disiplin dalam belajarDisiplin dalam belajar
Disiplin dalam belajar
 
up-ptk smp 017.pdf
up-ptk smp 017.pdfup-ptk smp 017.pdf
up-ptk smp 017.pdf
 
Ppt satuan layanan
Ppt satuan layananPpt satuan layanan
Ppt satuan layanan
 
Pengertian disiplin dalam belajar
Pengertian disiplin dalam belajarPengertian disiplin dalam belajar
Pengertian disiplin dalam belajar
 
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individuMATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
 
Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....
Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....
Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....
 
Desiplin dlm perfektif pddk l
Desiplin dlm perfektif pddk lDesiplin dlm perfektif pddk l
Desiplin dlm perfektif pddk l
 
Manajemen Kelas.pptx
Manajemen Kelas.pptxManajemen Kelas.pptx
Manajemen Kelas.pptx
 
Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin muridPengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
 
Menanamkan Disiplin Belajar
Menanamkan Disiplin BelajarMenanamkan Disiplin Belajar
Menanamkan Disiplin Belajar
 
PPT PRISKA.pptx
PPT PRISKA.pptxPPT PRISKA.pptx
PPT PRISKA.pptx
 
Kids Art Creativity PowerPoint Templates.pptx
Kids Art Creativity PowerPoint Templates.pptxKids Art Creativity PowerPoint Templates.pptx
Kids Art Creativity PowerPoint Templates.pptx
 
M. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luang
M. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luangM. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luang
M. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luang
 
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH
 
Disiplin dalam situasi pembelajaran
Disiplin dalam situasi pembelajaranDisiplin dalam situasi pembelajaran
Disiplin dalam situasi pembelajaran
 
Ppt displin
Ppt displinPpt displin
Ppt displin
 
Presentasi UMMI.pdf
Presentasi UMMI.pdfPresentasi UMMI.pdf
Presentasi UMMI.pdf
 
PPT_INDIVIDU_SHERLY_MERLIANA_A.pptx
PPT_INDIVIDU_SHERLY_MERLIANA_A.pptxPPT_INDIVIDU_SHERLY_MERLIANA_A.pptx
PPT_INDIVIDU_SHERLY_MERLIANA_A.pptx
 
Perkembangan peserta didik2
Perkembangan peserta didik2Perkembangan peserta didik2
Perkembangan peserta didik2
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Angket kedisiplinan siswa

  • 1. Angket kedisiplinan Siswa DISIPLIN SEKOLAH 1. Pengertian Disiplin Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari aktivitas atau kegiatan, kadang kegiatan itu kita lakukan dengan tepat waktu tapi kadang juga tidak. Kegiatan yang kita laksanakan secara tepat waktu dan dilaksanakan secara kontinyu, maka akan menimbulkan suatu kebiasaan. Kebiasaan dalam melaksanakan kegiatan secara teratur dan tepat waktulah yang biasanya disebut disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin diperlukan di manapun, karena dengan disiplin akan tercipta kehidupan yang teratur dan tertata. Untuk lebih memahami tentang disiplin, berikut akan diuraikan pengertian disiplin dari beberapa ahli. a) Menurut Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia (Lemhanas) (1997:12) disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk kepada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku. b) Menurut Prijodarminto (1994) dalam Tu’u (2004:31) disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan berbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan keterikatan. c) Menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u (2004:32) menyatakan disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. d) Gordon (1996:3-4) membedakan kata disiplin dengan mendisiplin. Disiplin biasanya diartikan sebagai perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan, seperti disiplin dalam kelas atau disiplin dalam tim bola basket yang baik. Sedangkan kata mendisiplin didefinisikan sebagai menciptakan keadaan tertib dan patuh dengan pelatihan dan pengawasan dan menghukum atau mengenakan denda, membetulkan, menghukum demi kebiasaan. Dari uraian pengertian disiplin di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud disiplin adalah perilaku seseorang yang sesuai dengan tata tertib atau aturan yang berlaku baik yang muncul dari kesadaran dirinya maupun karena adanya sanksi atau hukuman. 2. Pengertian Disiplin Belajar Dari pengertian disiplin dan pengertian belajar di atas maka yang dimaksud disiplin belajar dalam penelitian ini adalah sikap atau tingkahlaku siswa yang taat dan patuh untuk dapat menjalankan kewajibannya untuk belajar, baik belajar di sekolah maupun belajar di rumah. Indikator disiplin belajar dalam penelitian ini adalah: ketaatan terhadap tata tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah. 3. Perlunya Disiplin Disiplin diperlukan oleh siapapun dan di manapun, begitupun seorang siswa dia harus disiplin baik itu disiplin dalam menaati tata tertib sekolah, disiplin dalam belajar di sekolah, disiplin dalam mengerjakan tugas, maupun disiplin dalam belajar di rumah, sehingga akan dicapai hasil belajar yang optimal. Disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulam. Menurut Tu’u (2004:37) disiplin penting karena alasan berikut ini: a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya
  • 2. b. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur, dan disiplin. d. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasarat kesuksesan seseorang Sedangkan menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u (2004:35) pentingnya disiplin bagi para siswa adalah sebagai berikut: a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan c. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan peserta didik terhadap lingkunganya d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya e. Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah f. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar g. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya h. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa sukses dalam belajar. 4. Fungsi Disiplin Fungsi disiplin sangat penting untuk ditanamkan pada siswa, sehingga siswa menjadi sadar bahwa dengan disiplin akan tercapai hasilbelajar yang optimal. Fungsi disiplin menurut Tu’u (2004:38-44) adalahsebagai berikut: a. Menata kehidupan bersama Manusia merupakan mahluk sosial. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa batuan orang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi pertikaian antara sesama orang yang disebabkan karena benturan kepentingan, karena manusia selain sebagai mahluk sosial ia juga sebagai mahluk individu yang tidak lepas dari sifat egonya, sehingga kadangkadang di masyarakat terjadi benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama. Di sinilah pentingnya disiplin untuk mengaur tata kehidupan manusia dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Sehingga kehidupan bermasyarakat akan tentram dan teratur. b. Membangun kepribadian Kepribadian adalah keseluruhan sifat, tingkah laku yang khas yang dimiliki oleh seseorang. Antara orang yang satu dengan orang yang lain mempunyai kepribadian yang berbeda. Lingkungan yang berdisiplin baik sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, dan tentram sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik. c. Melatih kepribadian yang baik
  • 3. Kepribadian yang baik selain perlu dibangun sejak dini, juga perlu dilatih karena kepribadian yang baik tidak muncul dengan sendirinya. Kepribadian yang baik perlu dilatih dan dibiasakan, sikap perilaku dan pola kehidupan dan disiplin tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, namun melalui suatu proses yang membutuhkan waktu lama. d. Pemaksaan Disiplin akan tercipta dengan kesadaran seseorang untuk mematuhi semua ketentuan, peraturan, dan noma yang berlaku dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Disiplin dengan motif kesadaran diri lebih baik dan kuat. Dangan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar. Misalnya, ketika seorang siswa yang kurang disiplin masuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, maka ia terpaksa harus menaati dan mematuhi tata tertib yang ada di sekolah tersebut. e. Hukuman Dalam suatu sekolah tentunya ada aturan atau tata tertib. Tata tertib ini berisi hal-hal yang positif dan harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Hukuman berperan sangat penting karena dapat memberi motifasi dan kekuatan bagi siswa untuk mematuhi tata tertib dan peraturan-peraturan yang ada, karena tanpa adanya hukuman sangat diragukan siswa akan mematuhi paraturan yang sudah ditentukan. f. Menciptakan lingkungan yang kondusif Disiplin di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses kegiatan pendidikan berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru dan bagi para siswa, serta peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen, dengan demikian diharapkan sekolah akan menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram, dan teratur. 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Disiplin Perilaku disiplin tidak akan tumbuh dengan sendirinya, melainkan perlu kesadaran diri, latihan, kebiasaan, dan juga adanya hukuman. Bagi siswa disiplin belajar juga tidak akan tercipta apabila siswa tidak mempunyai kesadaran diri. Siswa akan disiplin dalam belajar apabila siswa sadar akan pentingnya belajar dalam kehidupannya. Penanaman disiplin perlu dimulai sedini mungkin mulai dari dalam lingkungan keluarga. Mulai dari kebiasaan bangun pagi, makan, tidur, dan mandi harus dilakukan secara tepat waktu sehingga anak akan terbiasa melakukan kegiatan itu secara kontinyu. Menurut Tu’u (2004:48-49) mengatakan ada empat faktor dominan yang mempengaruhi dan membentuk disiplin yaitu: a) Kesadaran diri Sebagai pemahaman diri bahwa disiplin penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi terwujudnya disiplin. Disiplin yang terbentuk atas kesadarn diri akan kuat pengaruhnya dan akan lebih tahan lama dibandingkan dengan disiplin yang terbentuk karena unsur paksaan atau hukuman. b) Pengikutan dan ketaatan Sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri yang kuat. c) Alat pendidikan Untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai- nilai yang ditentukan atau diajarkan. d) Hukuman
  • 4. Seseorang yang taat pada aturan cenderung disebabkan karena dua hal, yang pertama karena adanya kesadarn diri, kemudian yang kedua karena adanya hukuman. Hukuman akan menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan yang salah, sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan. Lebih lanjut Tu’u (2004:49-50) menambahkan masih ada faktorfaktor lain yang berpengaruh dalam pembentukan disiplin yaitu. a. Teladan Teladan adalah contoh yang baik yang seharusnya ditiru oleh orang lain. Dalam hal ini siswa lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai teladan (orang yang dianggap baik dan patut ditiru) daripada dengan apa yang mereka dengar. Karena itu contoh dan teladan disiplin dari atasan, kepala sekolah dan guru-guru serta penata usaha sangatberpengaruh terhadap disiplin para siswa. b. Lingkungan berdisiplin Lingkungan berdisiplin kuat pengaruhnya dalam pembentukan disiplin dibandingkan dengan lingkungan yang belum menerapkan disiplin. Bila berada di lingkungan yang berdisiplin, seseorang akan terbawa oleh lingkungan tersebut. c. Latihan berdisiplin Disiplin dapat tercapai dan dibentuk melalui latihan dan kebiasaan. Artinya melakuakn disiplin secara berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik-praktik disiplin sehari-hari. Sedangkan menurut Lemhanas (1997:15) terbentuknya disiplin karena alasan berikut. a. Disiplin tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus ditumbuhkan, dikembangkan, dan diterapkan dalam semua aspek, menerapkan sanksi serta dengan bentuk ganjaran dan hukuman sesuai dengan amal perbuatan para pelaku. b. Disiplin seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosial. Oleh karena itu, pembentukan disiplin tunduk pada kaidah-kaidah proses belajar. c. Dalam membentuk disiplin ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih besar, sehingga mampu mempengaruhi tingkah laku pihak lain karena tingkah laku yang diinginkannya. 6. Indikator Disiplin Belajar Menurut Arikunto (1990:137) dalam penelitian mengenai kedisiplinnannya membagi tiga macam indikator kedisiplinan, yaitu: 1) perilaku kedisiplinan di dalam kelas, 2) perilaku kedisiplinan di luar kelas di lingkungan sekolah, dan 3) perilaku kedsiplinan di rumah. Tu’u (2004:91) dalam penelitian mengenai disiplin sekolah mengemukakan bahwa indikator yang menunjukan pergeseran/perubahan hasil belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah adalah meliputi: dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan ketertiban diri saat belajar di kelas. Sedangkan menurut Syafrudin dalam jurnal Edukasi (2005:80) membagi indikator disiplin belajar menjadi empat macam, yaitu: 1) ketaatan terhadap waktu belajar, 2) ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran, 3) ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar, dan 4) ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis membagi indikator disiplin belajar menjadi empat macam, yaitu: a. Ketaatan terhadap tata tertib sekolah b. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah c. Ketaaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran
  • 5. d. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah Angket Kedisiplinan Siswa Disekolah Disiplin sekolah adalah usaha sekolah dalam memelihara prilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk sesuai norma, peraturan dan tata tertip yang berlaku di sekolah. Untuk menilai sejauh mana kedisiplinan siswa disekolah dapat dilihat dari kriteria disiplin sekolah dalam angket berikut : I. Petunjuk pengisian 1. Bacalah setiap daftar pernyataan dengan teliti 2. Semua jawaban tidak ada yang benar dan yang salah sehingga yang diharapkan adalah jawaban yang sesungguhnya dari anda 3. Beri tanda contreng (√ ) pada salah satu pilihan jawaban yang menurut anda paling tepat dan sesuai dengan kondisi yang ada 4. Ada lima sekala yang digunakan dalam tiap pernyataan yaitu SL = selalu SR = sering J = jarang JS = jarang sekali TP = tidak pernah Selamat bekerja No Pernyataan SL SR J JS TP A. Pernyataan positif (+) 1 Memakai seragam sekolah 2 Memakai kelengkapan seragam sekolah 3 Datang ke sekolah tepat waktu ( tak pernah terlambat) 4 Masuk ke kelas tepat waktu 5 Mengerjakan tugas dari guru tepat waktu 6 Mengikuti upacara bendera 7 Memberi keterangan saat tidak hadir 8 Meminta izin kepada guru piket ketika ingin meninggalkan sekolah 9 Meminta izin kepada guru mata pelajaran ketika ingin meninggalkan pelajaran 10 Melaksanakan tugas piket dengan penuh tanggung jawab 11 Membuang sampah pada tempatnya 12 Terlibat dalam kegiatan jumat bersih/jumat sehat 13 Membayar SPP tepat waktu 14 Membayar sumbangan lainnya tepat waktu 15 Berbicara sopan pada kepala sekolah, guru, karyawan dan teman B. Pernyataan negatif (-) 1 Datang terlambat atau tidak tepat waktu 2 Tidak hadir tanpa keterangan 3 Meninggalkan sekolah tanpa izin 4 Tidak mengikuti upacara bendera, tanpa alasan 5 Tidak hadir dalam kegiatan ekstrakulikuler yang dipilihnya
  • 6. 6 Tidak hadir dalam kegiatan pramuka 7 Tidak mengerjakan tugas dari guru 8 Tidak mengikuti kegiatan keagamaan 9 Menyalahgunakan iuran dana komite sekolah dan keuangan sekolah lainnya 10 Bersikap tidak sopan kepada kepala sekolah, guru, karyawan atau siswa lain di lingkunan sekolah 11 Membuat surat izin palsu 12 Makan dikelas pada saat mengikuti pelajaran 13 Meludah di kelas 14 Membawa atau menyulut petasan dan bunyi- bunyian yang lain dilingkungan sekolah 15 Terlibat perkelahian atau tawuran pelajar 16 Membawa bacaan, gambar atau VCD porno 17 Berurusan dengan senjata tajam, minuman keras dan narkoba 18 Membawa dan menghisap rokok dilingkungan sekolah 19 Terlibat dalam pemerasan, pengancaman dan pencurian di lingkungan sekolah 20 Membunag sampah tidak pada tempatnya 21 Terlibat perjudian atau taruhan dan sejenisnya 22 Merusak fasilitas sekolah, mencoret-coret tembok dilingkungan sekolah 23 Membuat gaduh, mengganggu proses KBM atau pada saat upacara 24 Melakukan tindakan asusila 25 Melompat jendela atau pagar sekolah 26 Melawan secara fisik terhadap kepala sekolah, guru dan karyawan 27 Membawa VCD / walkman yang tidak berkaitan dengan pembelajaran 28 Memalsukan tanda tangan 29 Mengganti nilai rapor 30 Menyontek saat ulangan/ujian 31 Memukul, mencederai teman atau orang lain 32 Tidak memakai seragam yang ditentukan sekolah 33 Berpakaian seragam tanpa atribut, tidak lengkap 34 Berpakaian tidak semestinya ( rok terlalu pendek, panjang celana tidak sesuai ketentuan 35 Celana/baju seragam dicoret-coret/disobek/tidak dijahit 36 Bertato, ramput disemir, rambut gondrong 37 Potong rambut gundul 38 Memakai gelang, anting, kalung atau aksesori lainnya ( bagi siswa putra) 39 Memakai perhiasan/ aksesoris/bersolek secara berlebihan, memakai gelang kaki, tintik lebih sepasang ( bagi siswa putri) 40 Meninggalkan pelajaran tanpa izin guru yang bersangkutan 41 Mengotori kelas / lingkungan sekolah 42 Mencemarkan nama baik sekolah 43 Tidak melaksanakan tugas piket 44 Melalaikan tugas jumat bersih/ jumat sehat/ pembinaan wali kelas 45 Lalai mengembalikan barang milik sekolah