PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
KESIMPULAN DAN SARAN
1. 137
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi
terhadap kinerja karyawan, untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap
kinerja karyawan, dan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi
bersama-sama terhadap kinerja karyawan. Dari bab-bab sebelumnya telah
dilakukan berbagai analisis terhadap variabel-variabel penelitian. Setelah
melakukan analisis, maka didapatkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT
Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang. Berdasarkan pembahasan hasil
penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara parsial variabel Kompensasi (X1) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) dengan nilai thitung
sebesar 4,123. Jika dibandingakan dengan ttabel dari sampel 95 dan tingkat
signifikan 5% sebesar 1,986, maka dapat diambil kesimpulan bahwa thitung
> ttabel dengan nilai 4,123 > 1,986, berarti hipotesis awal yaitu, adanya
pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan
dapat diterima.
Dari uji korelasi diperoleh nilai dari R2
sebesar 0.155, berarti pengaruh
variabel Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan hanya sebesar 0,155
atau 15.5% sedangkan sisanya 0,845 atau 84.5% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak ada dalam penelitian.
2. 138
Uji regresi secara parsial, maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut: Y = 50,817 + 0,372 X1. Persamaan ini memiliki arti yaitu, jika
kompensasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan atau nilai
kompensasi sama dengan 0, maka kinerja karyawan masih memiliki nilai
sebesar 50,817. Dan jika kompensasi mengalami peningkatan sebesar 1
maka, kinerja karyawan akan bertambah secara proposional sebesar 0,372.
2. Secara parsial variabel Motivasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) dengan nilai thitung sebesar 6,551.
Jika dibandingakan dengan ttabel dari sampel 95 dan tingkat signifikan 5%
sebesar 1,986, maka dapat diambil kesimpulan bahwa thitung > ttabel dengan
nilai 6,551 > 1,986, berarti hipotesis awal yaitu, adanya pengaruh yang
signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan dapat diterima.
Dari uji korelasi diperoleh nilai dari R2
sebesar 0,316, berarti pengaruh
variabel Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan hanya sebesar 0,316
atau 31,6% sedangkan sisanya 0,684 atau 68,4% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak ada dalam penelitian.
Uji regresi secara parsial, maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut: Y = 43,101 + 0,466 X2. Persamaan ini memiliki arti yaitu, jika
motivasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan atau nilai
motivasi sama dengan 0, maka kinerja karyawan masih memiliki nilai
sebesar 43,101. Dan jika motivasi mengalami peningkatan sebesar 1 maka,
kinerja karyawan akan bertambah secara proposional sebesar 0,466.
3. 139
3. Secara simultan variabel Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) dengan
nilai Fhitung sebesar 21,239. Jika dibandingakan dengan Ftabel dari sampel
95 dan tingkat signifikan 5% sebesar 3,905, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Fhitung > Ftabel dengan nilai 21,239 > 3,905, berarti
hipotesis awal yaitu, adanya pengaruh yang signifikan antara kompensasi
dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan dapat
diterima.
Dari uji korelasi, maka diperoleh nilai dari adjusted R2
sebesar 0,301,
berarti pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan
hanya sebesar 0,301 atau 30,1% sedangkan sisanya 0,699 atau 69,9%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian.
Uji regresi secara simultan maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut: Y = 42,715 + 0,014 X1 + 0,458 X2. Persamaan ini memiliki arti
yaitu, jika kompensasi dan motivasi tidak memiliki pengaruh terhadap
kinerja karyawan atau nilai kompensasi dan motivasi sama dengan 0, maka
kinerja karyawan masih memiliki nilai sebesar 42,715. Dan jika
kompensasi mengalami peningkatan sebesar 1 sedangkan motivasi tidak
mengalami peningkatan atau nilainya adalah 0, maka kinerja karyawan
akan bertambah secara proposional sebesar 0,014. Dan apabila yang
mengalami peningkatan adalah motivasi, maka kinerja karyawan akan
4. 140
bertambah secara proposional sebesar 0,458. Dan jika kedua-duanya
mengalai peningkatan, maka nilai dari kinerja karyawan bertambah 0,472.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisa data kuesioner yang telah diolah, maka beberapa
saran yang dapat dipertimbangkan adalah:
1. Variabel Kompensasi (X1)
Berdasarkan hasil analisa kuesioner variabel Kompensasi (X1)
yang mendapatkan respon negatif yaitu pernyataan “gaji yang diberikan
belum sesuai dengan yang diharapkan oleh karyawan”. Pernyataan ini
mendapatkan respon 42,1 % menyatakan setuju, ini menunjukan bahwa
karyawan tidak puas dengan gaji yang mereka terima. Selain itu
pernyataan “ saya sering mendapatkan bonus dari perusahaan”
mendapatkan respon 53,7% tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berarti
karyawan merasa kurang puas terhadap insentif yang mereka terima
terutama hal bonus yang diberikan. Untuk itu perusahaan perlu mengaji
ulang tentang gaji dan bonus yang diberikan kepada karyawan. Sehingga
kinerja yang dicapai oleh karyawan bisa optimal dan berdampak baik
terhadap perusahaan.
2. Variabel Motivasi (X2)
Berdasarkan hasil analisa kuesioner variabel Motivasi (X2)
yang mendapatkan respon negatif yaitu, pernyataan “pimpinan selalu
memberikan reward (penghargaan) kepada karyawan yang berhasil
mencapai targetnya”, pernyataan ini mendapatkan respon 48,9%
5. 141
menyatakan tidak setuju. Menunjukan bahwa perusahaan terutama
pimpinan jarang memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah
mencapi target kerjanya. Dan pernyataan “perusahaan memberikan
liburan bersama apabila mencapai target yang ditentukan”, pernyataan ini
mendapatkan respon 20% menyatakan tidak setuju. Menunjukan bahwa
perusahaan jarang memberikan liburan kepada karyawan meskipun target
perusahaan tercapai.Untuk memperbaiki motivasi terhadap karyawan
sebaiknya perusahaan memberikan penghargaan terhadap karyawan yang
berprestasi, yang dapat mencapai target. Penghargaan itu bisa berupa
karyawan teladan dan liburan bersama-sama. Sehingga karyawan
mendapatkan motivasi untuk lebih baik bekerja mencapai target
perusahaan.
3. Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan hasil analisa kuesioner variabel kinerja karyawan
(Y) yang mendapatkan respon negatif yatiu, pernyataan “ kerjasama
antara karyawan diperusahaan ini sangat kental”, pernyataan ini
mendapatkan respon 10.5% menyatakan tidak setuju. Menunjukan bahwa
kerjasama di PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang masih belum
baik. Dan pernyataan “semakin banyak pekerjaan yang saya selesaikan,
maka kompensasi yang saya terima akan bertambah”, pernyataan ini
mendapatkan respon 7.4% menyatakan sangat tidak setuju. Menunjukan
bahwa karyawan mengerjakan banyak pekerjaan tetapi hasil yang
diterima tidak bertambah, sehingga mereka akan bermalas-malasan untuk
6. 142
bekerja yang berdampak pada kinerja mereka yang menurun. Demi
meningkatkan kinerja karyawan, maka perusahaan harus memperat
kerjasama karyawan seperti mengadakan forum berbagai bagi semua
karyawan sehingga tercipta suatu kerjasama. Selain itu, perusahaan harus
memperbaiki sistem kompensasi sehingga karyawan akan berlomba-
lomba untuk menyelesaikan pekerjaan sebanyak-banyaknya.
Berdasarkan hasil uji regresi secara simultan antara kompensasi
dan motivasi terhadap kinerja karyawan, penulis menyarankan untuk
meningkatkan kinerja karyawan maka kompensasi dan motivasi harus
ditingkatkan, apabila kedua variabel tersebut mendukung untuk di tingkatkan.
Tetapi bila hanya salah satu variabel yang mendukung untuk ditingkatkan
nilainya, maka variabel motivasi yang lebih baik untuk ditingkatkan dari pada
kompensasi dalam meningkatkan kinerja karyawan. Sesuai dengan hasil
regresi sebagai berikut : Y = 42,715 + 0,014 X1 + 0,458 X2.