1. LAPORAN KERJA PRAKTEK
Penulis : Lanjar Raharjo (1778/APTA/2021)
Pembimbing 1 : Ir. Nurul Hidayati, M.S
Pembimbing 2 : Dwi Supantar
PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
AKADEMI PERTANIAN YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2024
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT
DI KELOMPOK TANI MARDI TANI
DESA BURIKAN KECAMATAN CAWAS KABUPATEN
KLATEN
2. Pertanian digunakan untuk perkembangan ekonomi di
Indonesia[1] :
• Memenuhi kebutuhan pangan
• Memperluas kesempatan kerja
• Mendorong pemerataan usaha
Perkembangan ekonomi di pedesaan[2] :
• Memanfaatkan kebutuhan pupuk yang tinggi
• Mengganti pupuk kimia buatan dengan pupuk organik
• Menggunakan kotoran ternak sebagai bahan utama pupuk
organik
Memotivasi petani menggunakan pupuk organik perlu karena
dapat menjadi solusi untuk[3]:
• Pencemaran lingkungan
• Alternatif pupuk kimia yang semakin mahal dan langka
LATAR BELAKANG
3. DASAR TEORI
Pemupukan adalah usaha untuk menambah ketersediaan
unsur hara dalam tanah dengan bahan organik dan non
organik[4].
Pupuk berdasarkan cara pembuatan[5] :
• Pupuk alam/organik
• Pupuk buatan/anorganik
Pupuk organik berasal dari kotoran hewan dan tubuhan mati
yang direkayasa diperkaya dengan mikroba dan bahan
mineral lain[6].
Bentuk pupuk organik yang dibuat dari kotoran hewan adalah
pupuk organik padat, dibuat dengan cara pengomposan
menggunakan bantuan mikroba[7].
4. TUJUAN KERJA PRAKTEK
1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam menerapkan ilmu
yang diperoleh di perkuliahan ke dunia kerja secara langsung.
2. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa dapat membuat pupuk
organik padat.
3. Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa dalam pembuatan pupuk
organik padat.
MANFAAT KERJA PRAKTEK
1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan ke
dunia kerja secara langsung
2. Mahasiswa dapat melakukan praktek langsung dalam pembuatan
pupuk organik padat.
5. PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
TEMPAT KERJA PRAKTEK
Kelompok Tani Mardi Tani
Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten
WAKTU KERJA PRAKTEK
Tanggal 1-31 Agustus 2023
METODE KERJA PRAKTEK
1) Studi Pustaka
2) Observasi
3) Wawancara
4) Praktek Lapangan
6. KEGIATAN KERJA PRAKTEK
A. JADWAL KEGIATAN KERJA PRAKTEK
BULAN AGUSTUS 2023
TANGGAL KEGIATAN
1 Observasi lokasi
2 Persiapan alat & bahan
3 Pembuatan pupuk organik padat
4 Perencanaan pengadukan; Kunjungan dosen
5 Pengecekan suhu
6
7 Persiapan pengadukan pertama
8 Pengadukan pertama
9 Kunjungan PPL BBP Kec. Cawas
10 Pengecekan suhu
7. KEGIATAN KERJA PRAKTEK
TANGGAL KEGIATAN
11 Pengecekan suhu
12 Diskusi
14 Pembuatan arang sekam; Persiapan
pengadukan kedua
15 Pengadukan kedua
16 Diskusi
17 Pengecekan suhu
18 Pengecekan suhu
19 Perbanyakan EM4
20 -
21 Persiapan pengadukan ketiga
8. KEGIATAN KERJA PRAKTEK
TANGGAL KEGIATAN
22 Pengadukan ketika
23 Pembuatan ayakan
24 Pengecekan suhu
25 Pengecekan suhu
26 Kunjungan PPL BPP Kec. Cawas
27 -
28 Persiapan pengadukan keempat
29 Pengadukan keempat
30 Persiapan pengayakan
31 Pengayakan
9. KEGIATAN KERJA PRAKTEK
PROFIL
Kelompok tani Mardi Tani adalah salah satu kelompok tani dari 2
kelompok tani yang ada di Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Kabupaten
Klaten. Kelompok tani Mardi Tani berdiri pada tahun 1978 dengan jumlah
anggota laki-laki 205 orang dan perempuan 45 orang. Wilayah hamparan
kelompok tani Mardi Tani meliputi 4 dukuh yaitu Dukuh Geneng, Dukuh
Burikan, Dukuh Mundon dan Dukuh Groyokan. Luas hamparan kelompok
tani Mardi Tani seluas 51 Ha. Jenis komoditas yang diusahakan adalah
komoditas tanaman padi dan kedelai. Kelompok tani Mardi Tani juga
memanfaatkan potensi ternak sapi yang ada di 4 dukuh dengan
menggunakan kotoran sapi sebagai bahan utama pembuatan pupuk
organik padat untuk mencukupi ketersediaan pupuk buatan bersubsidi
yang semakin berkurang.
KELOMPOK TANI
MARDI TANI
B. PROFIL TEMPAT KERJA PRAKTEK
10. KEGIATAN KERJA PRAKTEK
C. PELAKSANAAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK
1. ALAT KERJA PRAKTEK
a. Sekop
b. Angkong
c. Gembor
d. Parang
e. Ember
f. Cangkul
g. Plastik penutup
h. Termometer
i. Ayakan
j. Karung
k. Timbangan
2. BAHAN KERJA PRAKTEK
a. Kotoran sapi
b. Tetes tebu
c. EM4
d. Sekam padi
e. Pelepah batang pisang
f. Dolomit
g. Bekatul
h. Air
11. KEGIATAN KERJA PRAKTEK
3. LANGKAH PEMBUATAN
a. PERSIAPAN LARUTAN EM4
b. PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT
1) Pembuatan lapisan pertama
Larutan EM4 dicampur tetes (1 : 1)
Campuran diambil 1 L, lalu ditambahi air sampai 50 L
Sekam padi ditumpuki kohe sapiDitaburi dolomit + bekatul
dan disiram larutan EM4
Ditambahi cacahan pelepah batang pisang
Lapisan kedua, ketiga dst dibuat sama persis lapisan pertama
hingga tumpukan lapisan menggunduk sampai tinggi 1 m.
2) Pembuatan lapisan kedua
3) Penutupan dengan plastik (didiamkan 1 minggu)
12. KEGIATAN KERJA PRAKTEK
4) Pengadukan dan pengecekan suhu
Selama 1 bulan (5 minggu), pada tiap rentang waktu 1 minggu
dilakukan :
Pengadukan dilakukan pada hari ke-1
Pada minggu ke-2 dan ke-3, gundukan disirami larutan EM4
Pada minggu ke-4 gundukan disirami air
Pada minggu ke-5 gundukan dibuka dengan tebal 40 cm
Pengecekan suhu dilakukan pada hari ke-3 dan ke-4
c. PENYIMPANAN PUPUK ORGANIK PADAT
1) Pengayakan (ayakan ukuran 0,5 x 0,5 cm)
2) Penyimpanan
Hasil ayakan dikumpulkan dalam karung
Disimpan di tempat terhindar dari sinar martahari dan air
hujan
13. PEMBAHASAN
Pembuatan pupuk organik padat dilakukan di kelompok tani
Mardi Tani Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Kabupaten
Klaten.
Pupuk organik padat yang dibuat adalah pupuk kompos.
Bahan-bahan diambil dari lingkungan setempat
Bahan Pupuk Kompos
Sekam padi
Kohe sapi
Pelepah batang pisang
EM4, Tetes, Air
Dedak, Dolomit
Proses Pembuatan
Persiapan larutan EM4
Pengadukan
Pengecekan suhu
Pengayakan
Penyimpanan
14. PEMBAHASAN
Pembuatan pupuk organik padat dilakukan di kelompok tani
Mardi Tani Desa Burikan (4 dukuh), Kecamatan Cawas,
Kabupaten Klaten. Waktu pembuatan 1 bulan (5 minggu).
Kandungan N, P dan K dalam Kotoran Sapi Potong[8].
Bobot Badan (kg) N (%) P (%) K (%)
277 28,1 9,1 20,0
340 42,2 13,6 30,0
454 56,2 18,2 39,9
567 70,3 22,7 49,9
[1] Prihandini & Purwanto. 2007. Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi. BPPP.
Kohe Sapi
Pupuk Organik Padat
“Pupuk Kompos”
15. PEMBAHASAN
PERSIAPAN LARUTAN EM4
EM4 merupakan kultur mikroorganisme pengurai bahan organik
secara aerob. Kandungan mikroorganisme[7] :
Lactobacillus sp, Streptomyces sp, bakteri fotosintetik, yeast
EM4 dicampur tetes yang berfungsi sebagai sumber energi
mikroorganisme EM4 sehingga dekomposisi berlangsung
optimal.
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT
Bahan-bahan pupuk organik padat ditumpuk berlapis-lapis.
Urutan bahan dari bawah ke atas :
• Sekam padi
• Kohe sapi
• Dolomit + Bekatul
• EM4
• Cacahan pelepah batang pisang
Kandungan C tinggi
16. PEMBAHASAN
PENGADUKAN
Gundukan bahan pupuk organik
padat ditutupi plastik.
Didiamkan 1 minggu sebelum
diaduk.
Fungsi pengadukan :
Meratakan distribusi nutrien
mikroorganisme
Memberi suplai oksigen pada
bagian yang tidak bisa
ditembus mikroorganisme
17. PEMBAHASAN
Tahap pengadukan :
Pengadukan minggu ke-1 (tanpa pengadukan)
Pengadukan minggu ke-2 dan ke-3, ditambahi EM4 untuk
menambah suplai mikroorganisme
Pengadukan minggu ke-4, ditambahi air
Pengadukan minggu ke-5, pupuk organik padat dibuka
dengan ketebalan 40 cm
PENGECEKAN SUHU
Karakteristik pengomposan aerob adalah suhu tinggi, tidak
timbul bau dan berlangsung cepat (21-41 hari)[9].
Mikroorganisme berinteraksi dengan bahan organik, air dan
oksigen melepaskan energi ke lingkungan dalam bentuk
panas.
18. PEMBAHASAN
Fase pengomposan berdasarkan suhu:
Minggu ke-1
Minggu ke-2
Minggu ke-3 = 45-65oC (Fase Termofilik)
Minggu ke-4 = 14-40oC (Fase Mesofilik)
Minggu ke-5 = 25-30oC
14-40oC (Fase Mesofilik)
Nilai suhu pada minggu ke-5 menunjukkan pupuk kompos
sudah matang.
PENGAYAKAN
Tujuan :
Membersihkan sisa-sisa kotoran
Memperkecil ukuran pupuk organik padat
19. PEMBAHASAN
PENYIMPANAN
Tampilan fisik pupuk organik padat
yang dibuat [10] :
Berwarna coklat, tekstur remah,
konsistensi ringan, berbau seperti daun
lapuk
Pupuk organik padat disimpan di tempat kering terhindar dari
sinar matahari dan air hujan
20. KESIMPULAN
1. Persiapan larutan EM4
2. Pengadukan bahan-bahan pupuk organik padat
3. Pengomposan bahan-bahan organik menjadi pupuk organik
padat
4. Pengayakan pupuk organik padat
5. Penyimpanan pupuk organik padat
SARAN
1. Sarana prasarana pembuatan pupuk organik padat perlu
ditingkatkan supaya kualitas pupuk organik menjadi semakin
baik.
2. Peningkatan produksi pupuk organik padat karena suplai pupuk
bersubsidi semakin berkurang dan bertambah mahal.
21. REFERENSI
[1] Sudaryanto. 2020. Magister Agribisnis, 20(2).
[2] Nurdin dkk. 2023. Jurnal Ilmiah Agribisnis, 8(3).
[3] Mangalisu dkk. 2022. Media Kontak Tani Ternak, 4(1).
[4] Mansyur dkk. 2021. Pupuk dan Pemupukan. Aceh.
[5] Anonim. 2018. Pupuk dan Pemupukan. [Online]https://simdos.unud.
ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/0be5016130304c15aa51413af8e43a
e2.pdf.
[6] Hartatik dkk. 2016. Jurnal Sumberdaya Lahan, 9(2).
[7] Fasyah. 2022. Studi Awal Pengembangan Modul Pembuatan Pupuk
Organik. [Online]http://repository.radenintan.ac.id/20097/1/SKRIPSI%
20BAB%201%262.pdf
[8] Prihandini &Purwanto. 2007. Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran
Sapi. Pasuruan.
[9] Siswati dkk. 2009. Buana Sains, 9(1).
[10] Juweni. 2020. Efektivitas Mikroorganisme Berbasis Kotoran Sapi,
Kambing dan Ayam dalam Proses Pengomposan untuk Produksi
Pupuk Organik. [Online] http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/
1234 56789/17254/F.%0BAB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y.