Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
BAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
1. TUGAS AKHIR
YOGA DWI SAPUTRA (2013310019)
TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA 102
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Proyeksi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS)
Dari hasil analisa yang dilakukan pada APBS dengan berdasarkan data 5
tahun terakhir dari tahun 2012 hingga tahun 2016 didapat beberapa kesimpulan
yaitu sebagai berikut:
Tabel 6.1 Hasil Analisa Alur Pelayaran
No. Kondisi Lebar APBS (m)
Kedalaman APBS
(m)
1 Saat ini 200.0 13
2 Jangka Pendek 266.6 16.1
3 Jangka Menengah 292.4 20.7
4 Jangka Panjang 344.0 23.0
Sumber: Hasil Analisa
Selanjutnya hasil analisa untuk proyeksi kunjungan kapal berdasarkan
dimensi kapal dan jumlah kapal yang memasuki APBS adalah sebagai berikut:
Tabel 6.2 Hasil Analisa Proyeksi Kunjungan Kapal
No. Tahun
Jumlah
(Unit)
Dimensi Rata-Rata Per Kapal (m)
LOA Draft Lebar
1 2017 12,164 245 11 28
2 2022 10,817 295 14 31
3 2027 8,123 330 16 34
4 2032 5,429 365 18 37
5 2037 3,184 400 20 40
Sumber: Hasil Analisa
2. TUGAS AKHIR
YOGA DWI SAPUTRA (2013310019)
TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA 103
6.1.2 Faktor Penyebab Kecelakaan Kapal dan Cara Penanggulangan
Kecelakaan Kapal di APBS
Berdasarkan hasil analisa dari data kecelakaan yang didapat selama 5 tahun
terakhir maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Faktor-Faktor Yang Mengakibatkan Kecelakaan Kapal di APBS
Dari perhitungan ini didapat kesimpulan bahwa kriteria faktor yang
menyebabkan kecelakaan di APBS adalah sebagai berikut:
a. Faktor Manusia : 57%
b. Faktor Management : 19%
c. Faktor Lingkungan : 14%
d. Faktor Kapal : 10%
Dari keempat kriteria faktor tersebut Faktor Manusia adalah
penyebab utama kecelakaan di APBS, lalu faktor management, faktor
lingkungan dan terakhir faktor kapal.
Dari hasil penilaian responden terhadap APBS, didapat keseimpulan
bahwa Pandu di APBS mendapat nilai paling rendah sehingga pandu adalah
salah satu penyebab kecelakaan yang dominan terjadi di APBS, sehingga
penting bagi kapal-kapal yang wajib pandu untuk mengikuti peraturan yang
sudah di terapkan di APBS untuk menunjang kelesamatan pelayaran di
perairan pelabuhan Tanjung Perak.
2. Penanganan Yang Dilakukan Terhadap Kecelakaan Kapal di
APBS
Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan metode FSA dan AHP
didapat kesimpulan untuk menangani kecelakaan yang disebabkan oleh
faktor manusia sebagai berikut:
a. Diadakan Pelatihan dan Sertifikasi Pelaut (PSP)
b. Diadakan Patroli Rutin dan Pemasangan Rambu Alur Pelayaran
(PPA)
c. Diadakan Pelatihan Penyelamatan Manusia (PPM)
d. Perketat Area pelabuhan (PAP)
e. Perketat Pengawasan Ijin Berlayar (PPB)
3. TUGAS AKHIR
YOGA DWI SAPUTRA (2013310019)
TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA 104
Dengan estimasi biaya untuk menurunkan kecelakaan kapal yang
diakibatkan oleh faktor manusia sebagai berikut:
Tabel 6.3 Biaya Penurunan Risiko Kecelakaan Kapal di APBS
No Penanggulangan
Biaya
Penanggulangan
(∆C)
Biaya
Manfaat
(∆B)
ICAR
1
Pelatihan dan Sertifikasi
Pelaut (PSP)
± Rp.9 M ± Rp.1.1 M ± Rp.27.23 M
2
Patroli Rutin dan
Pemasangan Rambu Alur
Pelayaran (PPA)
± Rp.7 M ± Rp.1.3 M ± Rp.10.29 M
3
Pelatihan Penyelamatan
Manusia (PPM)
± Rp.9 M ± Rp.950 Juta ± Rp.4.97 M
4
Perketat Area pelabuhan
(PAP)
± Rp.7 M ± Rp.145 Juta ± Rp.7 M
5
Perketat Pengawasan
Ijin Berlayar (PPB)
± Rp.7 M ± Rp.1.0 M ± Rp.3.8 M
Sumber: Hasil Analisa
6.2 Saran
Dari kesimpulan yang sudah dijabarkan diatas, dapat diambil garis besar
untuk meningkatkan keselamatan pelayaran di APBS salah satunya ialah
meningkatkan SDM untuk menambah pengalaman para pekerja baik dari pihak
kapal maupun dari pihak pelabuhan, sehingga menciptakan pengalaman dan
pengetahuan yang dapat menunjang keselamatan pelayaran, serta opsi-opsi yang
keluar dari perhitungan Implied Cost of Averting a Risk (ICAR) sebaiknya
dilakukan agar penurunan resiko kecelakaan di APBS dapat berkurang.
Selain itu, Pandu juga perlu mendapatkan perhatian lebih mengingat Pandu
yang memiliki nilai paling rendah sehingga kesadaran manusia akan pentingnya
keselamatan pelayaran di pelabuhan, serta sanksi bagi kapal yang melanggar
pemanduan di APBS harus ditegaskan untuk efek jera.