Sosialisasi persiapan dan pelaksanaan uji kompetensi bagi karyawan untuk menentukan tingkat kualifikasi jabatan mereka. Termasuk penjelasan tentang persyaratan pendaftaran, tahapan pelaksanaan uji tulis, praktek, dan wawancara, serta contoh soal untuk tingkat 2 hingga 4.
3. Proses Sertifikasi Kompetensi
Persiapan Dokumen
Persyaratan CA
Pendaftaran
( H-21 sd H-3)
Pendaftaran CA dan
Tim Asesor
(pada H-7)
Pelaksanaan
Ujikom(H1 sd H3)
3
1
2
4. 1. Penetapan :Level Kualifikasi
Jabatan,Kemungkinan Jabatan & Judul
Kompetensi Calon Asesi (CA)
• Penetapan Level Kualifikasi Jabatan CA
berdasarkan /mengacu Levelisasi TEU – PT.PIP
• Pemilihan Kemungkinan Jabatan dan Judul
Kompetensi harus mengacu kepada SKTTK
• Pemilihan Judul Kompetensi harus disesuaikan
dengan tugas / pekerjaannya
• Judul Kompetensi terdiri dari :
- Kompetensi Inti
- Kompetensi Pilihan
• Judul kompetensi Pilihan bisa lebih dari satu
5.
6. Penetapan Level Kualifikasi Kemungkinan Jabatan & Judul Kompetensi
Sepakati kepada para CA disaksikan oleh PIC Unit , hasil pemetaan yang telah diolah oleh Tim
Asesor & PJT untuk judul Okupasi & kompetensi berdasarkan Levelize TEU-PIP dan SKTTK yang
sesuai dalam format standar yg dimiliki TEU selama ini sebagai final untuk didaftarkan ke DJK.
7. H-10
1. CA wajib menyerahkan soft copy KTP & Foto
2. Admin TEU sudah memilitidak bisa merevisi Kembaki daftar CA lengkap dengan Okupasi Jabatan & kompetensi inti &
pilihan FINAL.
3. Surat permohonan ujikom TEU ke DJK
4. Surat Perintah Tugas Dirut TEU ke Tim Asesor
• Dokumen 1 sd 4 Pendaftaran harus masuk ke DJK min. 7 hari sebelum ujikom
• Setelah terdaftar di DJK , CA li.
• Institusi pemohon CA menyerahkan PI.1-1 dan PI.1-2
5.CA wajib mengisi “Blanko Pendaftaran”, terdiri dari :
• Blanko : P.P 1.1 – Permohonan Perorangan / Institusi
• Blanko : P.P 1.2 – Daftar Riwayat Hidup
• Blanko : P.P 1.3 – Okupasi Jabatan
• Blanko : P.P 1.4 – Penilaian Mandiri
• P.P 1.1 sd 1.4 selesai diisi kemudian dikumpulkan PIC Unit CA selanjutnya dikirimkan ke Admin LSK-TEU paling lambat pada
H-2 ujikom
• Ketua Tim Asesor memastikan dan telah menetapkan TUK yang disetuji PIC –Unit CA pada H-3 ujikom
2. Persyaratan Pendaftaran Uji Kompetensi
Daftar
Ke DJK
9. Pas Foto
- Background merah
- Menghadap kedepan
- Tampak wajah 80%
- Ukuran : 3 x 4 cm
- Jumlah = 2 lbr
10. Admin TEU Memastikan Persyaratan Dokumen Permohonan
Pendaftaran (PI .1-1 dan PI.1-2) telah diterima PIC Unit
11. Tim Asesor memastikan CA telah paham
mengisi blanko Pendaftaran PP.1-1 sd
PP.1-4
Format PP 1.1 , Permohonan
Perorangan
Format PP 1. 2 , Daftar Riwayat
Hidup
Format PP 1-3, Okupasi Jabatan
Format PP 1-4, Penilaian
Mandiri
1
2
3
4
Notes :
Penulisan Nama , tanggal lahir dan Alamat pada
Blanko Pendaftaran harus sama dengan KTP
15. Asesor memeriksa Pembuatan video Praktek
harus sesuai dengan SOP/IK dari ruang lingkup
jabatan, kompetensi inti & pilihan pada PP1-4
sesuai yg didaftarkan ke DJK. Jika SOP/IK yg
belum tersedia diunit Kit, bisa diganti dengan Job
Plan pada Maximo, dan atau buku petunjuk
operasi dan atau pemeliharaan (manual book)
DAN Dokumen yang relevan lainnya (SK jabatan,
surat tugas,SPK, journal dll)
18. Catatan : Status data per 4 Januari 2017 (dalam operasional, sebelum rekonsiliasi)
Tim Asesor memastikan CA Paham Ujikom secara
“On Line” dan paham formulasi soal Uji Tulis
Soal dikirimkan ke Admin Unit melalui Email dalam format “ pdf “
Soal di print out oleh Admin Unit dan dibagikan kepada Asesi saat uji tulis
Jawaban Soft copy & Hardcopy dikirim kepada Admin Team Uji .
Uji tulis dimonitor oleh Asesor via Aplikasi Zoom Meeting
Pelaksana & Analis Muda Analis Madya & Utama
Uji Tulis Level 1-4 dikerjakan secara Close Book
selama 90 menit , terdiri dari :
a. Essay 10 soal dg bobot nilai 40 %
b. Pilihan ganda 10 soal dg bobot nilai 20 %
c. Benar / Salah 10 soal dg bobot nilai 15 %
d. Menjodohkan 10 soal dg bobot nilai 15 %
e. Labelling 10 soal dg bobot nilai 10 %
Uji Tulis Level 5-6 dikerjakan secara Open Book
selama 60 menit terdiri dari 10 Soal Essay, dengan
bobot 20 %
Studi Kasus sesuai peran jabatan dg bobot nilai
80%, terdiri dari :
a. Kreatifitas Gagasan, bobot 20%
b. Topik Gagasan, bobot 10%
c. Sumber Data, bobot 10% dan
d. Analisis & Kesimpulan, bobot 40%
19. Catatan : Status data per 4 Januari 2017 (dalam operasional, sebelum rekonsiliasi)
UJI TULIS
- Soal dikirim ke Admin Unit melalui Email dalam format “ pdf “ dan di print-out “
oleh admin unit.
- Jawaban dikerjakan di Form soal uji tulis yang diprint-out pada kolom jawaban
yang sudah disediakan
- Uji tulis dimonitor oleh Asesor melalui aplikasi Zoom Meeting
- Uji Tulis Level 1-4 dikerjakan secara Close Book dalam waktu 90 menit , terdiri
dari :
a. Soal Uraian/ Essay 10 Soal, bobot 40%
b. Soal Pilihan Ganda 10 Soal, bobot 20%
c. Soal Benar/Salah 10 Soal, bobot 15%
d. Soal Menjodohkan 10 Soal, bobot 15%
e. Soal Labelling 10 Soal, bobot 10%
20. Catatan : Status data per 4 Januari 2017 (dalam operasional, sebelum rekonsiliasi)
Tim Asesor memastikan CA paham Uji Kompetensi
Uji Praktek / Observasi secara Off Line atau On Line
UJI OBSERVASI
Bagi Analis Madya & Utama
Asesi wajib melakukan presentasi sesuai dengan Study
Kasusnya
Durasi waktu presentasi max. 15 menit / asesi
Penilaian uji prsentasi, meliputi :
A. Pemaparan dengan bobot 40 %, terdiri dari :
a. Sistimatika penyajian dan isi Pembahasan = 10 %
b. Penggunaan bahasa tutur yang baku = 10 %
c. Cara dan sikap saat paparan = 10 %
d. Ketepatan waktu paparan = 10 %
B. Gagasan dengan bobot nilai 60 %, terdiri dari :
a. Kreativitas, inovatif dan manfaat gagasan = 20 %
b. Kelayakan untuk diterapkan = 40 %
UJI PRAKTEK
Bagi Pelaksana & Analis Muda
Uji Praktek harus menggambarkan pekerjaan sesuai dengan
Okupasi dan kompetensi Inti maupun Pilihan
Uji Praktek dilakukan dengan memutar “VIDEO”
Admin Team Uji bertindak sebagai HOST
Rekaman Video Praktek harus diserahkan kepada Admin Team
Uji paling lambat 3 hari sebelum Uji Kompetensi
Durasi waktu tayang max. 8 menit kecuali yg judulnya > 1
Apabila suara tidak jelas , asesi wajib memberikan narasi
dumbing saat ditayangkan
Saat Uji Praktek asesi wajib untuk menggunakan : Pakaian
seragam kerja, APD dan Identitas (KTP/Kartu Pegawai),
21. Catatan : Status data per 4 Januari 2017 (dalam operasional, sebelum rekonsiliasi)
UJI PRAKTEK
1. Uji praktek merupakan Pekerjaan, Pengalaman dan Kompetensi di
bidangnya serta sesuai dengan Okupasi Jabatan yang diambil;
2. Uji praktek dilaksanakan baik secara langsung (off line) atau
berupa rekaman (on line) oleh Asesi, diawasi oleh Atasan langsung
atau yang mewakili;
a. Uji Praktek yang dilaksanakan secara langsung dilaksanakan
selama ± 15 - 30 menit / asesi;
b. Jika tidak memungkinkan dilaksanakan secara langsung, asesi
membuat rekaman dan narasi sekitar max 8 menit diambil event
terpenting;
c. Setiap pelaksanaan a dan/atau b, asesi wajib untuk menggunakan
JSA, APD yang sesuai, Identitas (ID Card/KTP/Kartu Pegawai),
SOP/IK, Perintah Kerja, Tools dan Material serta LOTO.
3. Uji Praktek dilaksanakan oleh Asesi Level 1-4.
22. Catatan : Status data per 4 Januari 2017 (dalam operasional, sebelum rekonsiliasi)
UJI LISAN (WAWANCARA)
Uji lisan dilaksanakan sesuai dengan Fasilitas Video Conference dan TUK yang
disediakan oleh Mitra;
Admin Uji LSK menjadi Host atas Fasilitas Video Conference selama proses Uji
Kompetensi;
1. Level 1-4
- Asesor akan menguji lisan satu persatu;
- Waktu max. 30 menit / asesi;
- Setiap Asesi wajib untuk standby selama jadwal Uji Lisan (Waiting List);
- Setiap Asesi disarankan untuk memakai Headset/Earphone selama Uji Lisan;
- Jika dibutuhkan, Asesi dapat menyediakan ATK: Flip Chart, Spidol & Penghapus.
23. Kisi-Kisi Materi Level 2 , meliputi :
1. Memahami Undang-Undang Keselamatan Ketenagalistrikan ( K2 )
2. Memahami : SOP / IK, Manual Book, Check List , Log Sheet, Log Book
3. Mamahami : Tagging System / Lock Out-Take Out / LOTO
4. Dapat membaca Gambar “Piping & Instrument Diagram”
5. Dapat membaca Gambar “One Line Diagram - Instalasi listrik”
6. Mengenal : Logic Diagram – Peralatan Instrument
7. Memahami Fungsi peralatan dan komponennya sesuai dg judul Komp.
8. Memahami Jenis-Jenis Pemeliharaan
9. Mampu melaksanakan pekerjaan Rutinitas sesuai perintah atasan
10. Melaporakan hasil pekerjaan kpd atasan
Kisi-Kisi Materi Level 3 , meliputi :
1. Seluruh Kisi-Kisi level 2 ditambah :
2. Mampu melaksanakan Pengoperasian / Pemeliharaan Peralatan Utama
3. Memahami Peralatan Pengaman ( Safety Device ) pada peralatan Utama
4. Mampu mengkoordinir atau melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
Kisi-Kisi Materi Level 4 , meliputi :
1. Seluruh Kisi-Kisi level 3 ditambah :
2. Mampu mensupervisi pekerjaan pengoperasian / pemeliharaan Unit KIT
3. Mampu melakukan Trouble Shooting dan menganalisa gangguan
4. Mampu mengarahkan, mengawasi, meng-evaluasi, dan merekomendasikan
Kisi-Kisi Materi
24. Catatan : Status data per 4 Januari 2017 (dalam operasional, sebelum rekonsiliasi)
Contoh soal Uji Tulis untuk L2 – L4
24
25. Catatan : Status data per 4 Januari 2017 (dalam operasional, sebelum rekonsiliasi)
25
26. Catatan : Status data per 4 Januari 2017 (dalam operasional, sebelum rekonsiliasi)
26
27. Catatan : Status data per 4 Januari 2017 (dalam operasional, sebelum rekonsiliasi)
27
28. • Mengingat masih dalam masa pandemi, maka Uji
Kompetensi akan dilakukan secara ON LINE
• Oleh sebab itu semua Asesi wajib membuat VIDEO
PRAKTEK
• Video praktek harus menggambarkan pekerjaan sesuai
dengan Kompetensi Inti dn Pilihannya
• Jika ada asesi yang mengambil kompetensi Pilihan lebih
dari Satu judul maka pembuatan Video prakteknya juga
harus disesuaikan artinya tidak cukup hanya 1 judul
29. Sebutkan :
1. Nama dan Jabatan anda
2. Judul praktek
3. Nama atasan langsung / yang mengawasinya
4. SOP atau IK yang akan digunakan
5. APD yang digunakan
6. Peralatan kerja ( Tools )
7. Peragaan Praktek (Ambil point-point penting saja)
8. Durasi tayang video berkisar (5 – 8) menit kecuali
yang judulnya > 1
Notes : Rekaman Video Praktek tidak perlu MUSIC
karena akan mengganggu Ketikaditayangkan
31. Hal-hal yang perlu
diperhatikan video praktek
• Durasi waktu video min. 5 menit dan max. 8 menit
• Tidak perlu musik karena mengganggu saat
ditayangkan
• Tahapan mulai dari : menyiapkan melaksanakan
melaporkan
• Khusus level 4 sebelum bekerja harus ada briefing
dengan Team kerja dan mensupervisi pekerjaan.
32.
33. Contoh : Judul Praktek – Level 2
Mengoperasikan
Peralatan Sistem
Pelumasan
Notes :
• Pelaksana Madya ( Level 2 )
• Operator Lokal
• bekerja dibawah pengawasan
langsung Atasannya
Mengenalkan
Diri & Atasan
Menyebutkan
- Judul Praktek
- SOP / IK
- APD
- Tools dan sarana lainnya
Mendapat
Perintah dari CCR
Menyiapkan
Peralatan sesuai SOP
( melakukan line up )
Lapor ke CCR
bahwa Peralatan
Siap dioperasikan
Via Radio HT
Operator CCR
mengoperasikan
Peralatan
Operator Lokal
Memeriksa kondisi
peralatan yang sudah
dioperasikan
Operator Lokal Lapor
ke CCR bahwa
Peralatan normal
Operator lokal
buat catatan di Log
Book
Alur Pembuatan Video Praktek ( Level 2 - Operasi )
1 2 3
4 5 6
7 8 9
34. Contoh : Judul Praktek – Level 3
Mengkoordinir Pengoperasian
Sistem Bahan Bakar
Batu Bara
Notes :
• Pelaksana Utama ( Level 3 )
• Operator CCR Coal Handling atau
CCR Auxiliary Island
• Bekerja dibawah pengawasan tidak
langsung, mandiri & mengkoordinir
Mengenalkan
Diri & Atasan
Menyebutkan
- Judul Praktek
- SOP / IK
- APD
- Tools dan sarana lainnya
Melakukan Breifing
dg operator Lokal
Operator Lokal
Menyiapkan
Peralatan
( line up )
Operator Lokal
Lapor ke CCR
bahwa Peralatan
Siap dioperasikan
Operator CCR
mengoperasikan
Peralatan sesuai SOP
Operator Lokal
Memeriksa kondisi
peralatan yang sudah
dioperasikan
Operator Lokal Lapor
ke CCR bahwa
Peralatan normal
Operator CCR
membuat laporan
Alur Pembuatan Video Praktek ( Level 3 - Operasi )
1 2 3
4 5 6
7 8 9
35. Contoh : Judul Praktek – Level 4
Memimpin pengoperasian
PLTU Batu Bara
Notes :
• Analis Muda ( Level 4 )
• Operator Control Room UnitKit
• Mampu memimpin pekerjaan
pengoperasian , menganalisis
permasalahan & mensupervisi
Mengenalkan
Diri & Atasan
Menyebutkan
- Judul Praktek
- SOP / IK
- APD
- Tools dan sarana lainnya
Melakukan Breifing
dg operator Lokal
Operator Lokal
Menyiapkan
Peralatan
( line up )
Operator Lokal
Lapor ke CCR
bahwa Peralatan
Siap dioperasikan
Operator CCR
Melakukan
pengoperasian Unit
PLTU sesuai SOP
Operator Lokal
Melakukan Patrol
Check
Operator CCR
memonitor dan
mengevaluasi
Operator CCR
membuat laporan
Alur Pembuatan Video Praktek ( Level 4 - Operasi )
1 2 3
4 5 6
7 8 9
36. • PUTAR SALAH SATU ATAU BEBERAPA VIDEO PRAKTEK UNTUK L2 – L4
37. 4. Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
• Undang-Undang Republik Indonesia No : 30 / 2009
• Pasal 44 – Keselamatan Ketenagalistrikan ( K2 )
• Tujuan adalah untuk mewujudkan keamanan dan
keandalan terhadap :
a). Instalasi
b). Manusia dan Makhluk Hidup lainnya
c). Ramah Lingkungan
38. Keselamatan Ketenagalistrikan ( K2 )
• Dalam melaksanakan pekerjaan Pemeliharaan
wajib mentaati Keselamatan Ketenagalistrikan
• Oleh sebab itu seorang Teknisi harus memahami
aturan Keselamatan Ketenagalistrikan
• Bagaimana menerapkan K2 ditempat tugas ?
• Berikut adalah kisi-kisi inti yang harus dipahami
dan diimplementasikan terkait dengan K2
39. Implementasi K2
a. Aman dan andal terhadap Instalasi :
- Penggunaan SOP / IK
- Penerapan Tagging ( LOTO )
- Penerapan Work Permit
- Penerapan Check List
- Meng-aktifkan semua peralatan pengaman & Proteksi
- Sertifikasi Laik Operasi Unit Pembangkit ( SLO )
- Melakukan Patrol Check, dsb
b. Aman terhadap Manusia dan Makhluk Hidup lainnya
- Penggunaan APD
- Penerapan Tagging ( LOTO )
- Penerapan Job Safety Analysis ( JSA )
- Penerapan Check List
- Sertifikasi Kompetensi, dsb
c. Ramah terhadap Lingkungan :
- Pengelolaan Limbah
- Menjaga Kebersihan lingkungan
- Penerapan SMK3
- Penghijauan lingkungan, dsb
40. Menegakkan Kedisiplinan Dalam Penerapan
Keselamatan Ketenagalistrikan
Tindakan atasan dalam menegakkan penerapan :
Keselamatan Ketenagalistrikan terutama penerapan :
APD, SOP, Tagging, Work Permit, dsb. terhadap
Petugas Pemeliharaan :
• Memberikan Sosialisasi K2
• Melakukan tinjauan lapangan
• Melakukan monitoring dan pengawasan
• Melakukan Evaluasi
• Memberikan pembinaan
• Mengadakan safety meeting setiap bulan guna
melakukan evaluasi .
41. Perbedaan K2 dan K3
K2 = Keselamatan Ketenagalistrikan :
• Dasar hukum : Undang -Undang No. 30 / 2009
• Tujuannya : mewujudkan keamanan dan keandalan bagi
instalasi, manusia dan makhluk hidup lainnnya serta ramah
lingkungan
• Bersifat khusus hanya Instalasi Tenaga Listrik
• Target : tercapainya keamanan dan keandalan instalasi, dan
ramah lingkungan khusus Instalasi Listrik
K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja :
• Dasar hukum : Undang-Undang No. 1 / 1970
• Tujuannya : mewujudkan keselamatan dan Kesehatan bagi
Tenaga Kerja
• Bersifat umum ( tidak hanya instalasi tenaga listrik )
• Target : tercapainya Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja
42. 4
2
5. SOAL STUDY KASUS
01
02
03
Asesi Mengerjakan Soal Uji Tulis Essay Selama 1 Jam.
Asesor Menyampaikan Soal Study Kasus Ke Asesi. ( H1 )
Asesi menyerahkan kasus-kasus krusial di unitnya kepada Asesor.
Kasus Yang Sudah Dilaksanakan atau Dalam Pelaksanaan,( H-14 sd H-
7 )
Asesi Mempresentasikan Study Kasus Dihadapan Asesor Dan
Dilanjutkan Uji Observasi/ Uji Lisan. ( H2 )
43. 4
3
4. FORMAT PENULISAN STUDY KASUS
UJI KOMPETENSI LEVEL 5 & 6
1.ASESOR MEMBERIKAN CONTOH
/TAMPLATE STUDY KASUS KEPADA CA
LEVEL 5 & 6
2. PJT atau ASESOR MEMBERIKAN
PENJELASAN CARA STUDY KASUS KEPADA
CA LEVEL 5 & 6
3.ASESOR MEMBERIKAN CONTOH STANDAR
POWER POINT KASUS KEPADA CA LEVEL 5
& 6 UNTUK PRESNTASI
44. • Level 5
• Menyelesaikan permasalah yang
berulang,sehingga
masalah/gangguan yg berulang
tidak timbul lagi dengan output
adanya perubahan SOP /IK
• Level 6
• Menyelesaikan dengan
metode/cara baru yang belum
ada SOP dan atau yang tidak ada
dalam manual book yang
ouputnya bisa potensi sebagai
karya Inovasi
45. Pada soal uji tulis Study Kasus Level 5 & 6
a. CA harus mengulas secara deskriptif spesifik dari topik studi kasusnya.
b. Asesor wajib memberikan petunjuk isi jawaban/paparan study kasus dari peserta uji level 5 dan
6,yang ditampilkan dalam topik/judul studi kasus yang memuat sekurang-kurangnnya informasi
tentang:
1. Data Single line Diagram atau data sejenis (sesuai lingkup sub bidang pekerjaannya).
2. Identifikasi Permasalahan.
3. Analisis Pemecahan permasalahan (Kualitatif dan Kuantitatif) dengan pendekatan aspek Tekno-
Ekonomi dan Lingkungan dan lainnya jika diperlukan (sesuai konteks studi kasus).
4. Alternatif solusi pemecahan masalah.
5. Kesimpulan dan Saran Rekomendasi. (adakah perbaikan terhadap SOP/IK yang sudah ada atau
perbaikan terhadap kinerja unit).
46. Study
Kasus
MS Word
MS Power
Point
Tata Tulis / Penulisan Study Kasus :
a). Diketik dalam bentuk MS Ward dengan font 12
b). Ukuran kertas A4
c). Jumlah halaman ( 10 – 15 ) halaman
d). Ditanda tangani oleh Penulis dan Ketua Team Uji
e). Disamping itu dibuat dalam bentuk Power Point
dengan font ( 18-20 )
f). Jumlah halaman ( 10 – 15 ) halaman
g). Metode pemecahan masalah menggunakan KSA
sesuai SKTTK dan elemen Kompetensi serta KUK
nya terpenuhi
47. 47
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Makalah :
Nama Okupasi Jabatan :
Kode Okupasi Jabatan :
Nama Penulis :
N I K :
Jabatan :
Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi
pada jenjang Ahli Utama
Jakarta, …tgl/bulan/tahun
Mengetahui, Disusun oleh, ASESI
Atasan Langsung,
48. • Study kasus wajib dibuat dalam
bentuk Power Point
• Study kasus dipresentasikan
Ketika uji Observasi
• Durasi waktu Presentasi max. 15
menit
51. 5
1
PERBEDAAN TOPIK STUDY KASUS
LEVEL 5 & 6
LEVEL 5
• menyelesaikan permasalah yang berulang,sehingga
masalah/gangguan yg berulang tidak timbul lagi dengan
output adanya perubahan SOP /IK
LEVEL 6
• menyelesaikan permasalahan dengan metode/cara baru yang
belum ada SOP dan atau yang tidak ada dalam manual book
yang ouputnya bisa potensi sebagai karya Inovasi
52.
53. A. Konsep suatu Study Kasus
Study/Makalah Kasus pada umumnya dipakai untuk karya tulis laporan penelitian sederhana
dan harus memiliki konsep atau karakteristik pengangkatan topik pembahasan masalah
dengan melibatkan suatu kajian pustaka/literatur dan atau merupakan laporan pelaksanaan
kegiatan penelitian ,pekerjaan di lapangan.
Study Kasus , Makalah biasanya ditulis sebagai sebuah Saran penyelesaian suatu permasalahan
secara ilmiah dan memerlukan studi kepustakaan dengan mencantumkan berbagai sumber
referensi.
Ciri – ciri Study Kasus/ Makalah
Beberapa diantara ciri-ciri dari makalah adalah sbb.:
1. Merupakan hasil laporan pelaksanaan kegiatan di lapangan tentang suatu permasalahan
yang terjadi.
2. Mendemostrasikan pemahaman teori maupun kemampuan untuk menerapkan prosedur-
prosedur yang ada kaitannya dengan permasalahan.
3. Menunjukkan kemampuan tentang pemahaman teori maupun sumber-sumber yang
digunakan untuk menyusun makalah.
4. Mendemontrasikan kemampuan dalam menyusun berbagai macam sumber informasi
untuk menyelesaikan permasalahan.
54. B. Menetapkan Topik menjadi Judul STUDY KASUS
• Hendak menyusun study kasus, makalah atau jurnal,langkah awal yang perlu
dilakukan sebelum menentukan judul adalah menentukan topik.
• Topik merupakan suatu landasan dasar yang harus ada sebelum melakukan
penelitian dilaksanakan. Topik penelitian biasanya berdasarkan pada bidang
studi,bidang pekerjaan masing-masing. Ini yang sering kebingungan dalam
memilih topik yang sesuai untuk kita dan apa yang kita kuasai
55. Terdapat dua unsur topik penelitian yang perlu diperhatikan, yaitu unsur utama dan
unsur penunjang.
Unsur utama yaitu unsur topik penelitian yang utama memiliki beberapa catatan, yaitu
topik belum pernah diangkat dan diteliti oleh peneliti yang lain. Misalnya topik
mirip, fokus penelitian harus berbeda. Selain itu topik yang baik harus bisa
dijangkau. Terakhir, setiap topik yang diangkat, dapat diselidiki lebih lanjut.
Unsur penunjang dalam menentukan topik penelitian wajib dikuasai oleh peneliti. Hal
ini bertujuan agar peneliti tidak mengalami kesulitan. Jika tidak menguasai topik
tersebut, mengapa harus dipaksakan untuk diteliti, jatuhnya justru akan
menyusahkan diri sendiri. Unsur penunjang dalam topik penelitian yang lain adalah,
data yang tersedia untuk topik penelitian yang yang dipilih.
Terdapat satu tambahan lagi, pastikan topik yang akan diambil setidaknya menarik
untuk diselidiki. Agar pembaca pun juga tertarik untuk membaca sampai akhir.
56. 6 (enam ) Langkah Menentukan Topik Untuk Judul
1. Ketahui Kriteria Topik yang akan dibahas /ditulis
Terdapat beberapa kriteria dalam menentukan topik study kasus, diantaranya:
Pertama, topik yang dibuat harus sesuai dengan bidang yang ditekuni. Topik yang baik
hendaknya disesuaikan dengan minat dari CA supaya bisa membangkitkan semangat untuk
menyelesaikan penulisan tersebut.
Kedua, topik yang diangkat setidaknya harus mempunyai nilai manfaat baik itu untuk bidang
studi yang ditekuni oleh CA maupun untuk perusahaan, masyarakat luas.
Ketiga, topik yang diambil termasuk topik yang baru dan tidak ada unsur plagiasi dari topik
study kasus sebelumnya.
Keempat, suatu topik yang dipilih akan lebih baik bila masuk dalam jangkauan CA. Dalam kata
lain, topik tersebut termasuk dalam kapasitas kemampuan CA, serta proses pengerjaannya
diperkirakan bisa selesai sesuai dengan deadline yang ditentukan.
Kelima, topik yang akan dibahas pada dasarnya merupakan permasalahan yang butuh untuk
dijelaskan, dipecahkan, dan dideskripsikan lebih lanjut lagi. Oleh karenanya, ketika suatu
topik tidak memerlukan pemecahan masalah, maka topik tersebut tak dapat diangkat dalam
sebuah study kasus.
57. 2. Gali Minat dan Passion Secara Spesifik
Cara selanjutnya adalah dengan mengetahui dan menggali minat serta passion anda di tempat kerja
dengan cara spesifik. Jika kita memilih bidang yang sesuai maka kita tidak akan merasa terbebani dengan
tugas ini.
3. Perbanyak Literatur dan Update mengenai Informasi-Informasi terbaru
Salah satu kunci untuk menulis study kasus/makalah dengan materi yang berbobot adalah dengan banyak
membaca dan mengetahui banyak informasi. Dengan selalu mendengar informasi terbaru dan kekinian
yang terjadi di lingkungan perusahaan maka akan tercipta satu judul yang menarik dan orisinil. Selain
itu dengan banyaknya literatur yang dibaca maka menemukan ide untuk membuat judul juga akan jauh
lebih cepat. Banyaknya bacaan dan informasi yang diserap juga akan memperbanyak bahan tulisan untuk
study kasus/ makalah yang akan disusun.
4. Mulai Mendalami Suatu Topik Study Kasus Secara Spesifik
Untuk lebih mempermudah proses ini, anda dapat mendalami topik lebih spesifik dengan mencari lebih
banyak sumber yang berhubungan dengan topik tersebut. Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui apakah
topik yang dipilih mempunyai dukungan sumber-sumber yang memadahi atau tidak.
Dalam pencarian sumber atau referensi , terdapat beberapa kata kunci yang dapat dijadikan patokan
seperti tempat, waktu, individu atau kelompok, dan kejadian yang berhubungan langsung dengan
topik yang diangkat.
58. 5.Berkonsultasi dengan Tim Pembimbing (Para Asesor)
Tak ada salahnya untuk bertanya dan membuka dialog aktif dengan tim pembimbing yang
telah menjadi pedamping study kasus/makalah saat ini. Jangan ragu untuk bertanya, bertemu
pembimbing untuk berkonsultasi. Ada baiknya jika sebelum bertemu dengan pembimbing
membawa beberapa judul yang mau diajukan. Setelah itu berkonsultasilah.
6. Berdiskusi dengan Teman Senior (yang sudah pernah membuat)
Usahakan untuk berdiskusi dengan teman yang lebih senior atau teman yang telah
mengerjakan tugas sehingga bisa mendapat gambaran yang jelas untuk memulai menentukan
topik, membuat judul dan proses menyusun makalah berikutnya