SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Download to read offline
KEARSIPAN
33Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran34
KEARSIPAN
Kegiatan Belajar 2
KAIDAH KEARSIPAN
1. Rasional dan Deskripsi Singkat
Arsip merupakan catatan rekaman kegiatan atau sumber informasi dengan
berbagai macam bentuk yang dibuat oleh lembaga, organisasi maupun
perseorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan. Arsip dapat berupa surat,
warkat, akta, piagam, buku, dan sebagainya, yang dapat dijadikan bukti sahih
untuk suatu tindakan dan keputusan. Dengan adanya perkembangan teknologi,
arsip dapat berbentuk audio, video dan digital.
Secara umum arsip memiliki fungsi untuk penunjang aktivitas
administrasi, alat pengambil keputusan, bukti pertanggungjawaban, sumber
informasi, dan wahana komunikasi, arsip dan Kearsipan yang diselenggarakan
secara optimal akan memperlancar kegiatan dan tujuan lembaga atau organisasi
oleh karena itu untuk mewujudkannya perlu adanya proses pembelajaran dalam
hal pengelolaan arsip itu sendiri.
Sebagai salah satu sumber belajar diharapkan modul ini memberi
pengayaan secara substansial maupun pedagogik kepada guru-guru peserta PPG,
sehingga selesai mengikuti program pelatihan kompetensi guru meningkat dan
memungkinkan guru dapat mengubah paradigmanya dalam pembelajaran di kelas
yang dalam jangka tertentu dapat meingkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Kaidah atau Norma adalah pedoman yang mengatur segala sesuatu yang
berhubungan dengan kearsipan. Untuk itu, diperlukan perangkat peraturan agar
penyelenggaraan kearsipan dapat dilaksanakan dengan baik. Sementara itu,
standar adalah norma, aturan, atau persyaratan yang dijadikan acuan, yang
biasanya berupa dokumen formal agar ada keseragaman dalam pelaksanaannya
Dalam menjalankan tugas-tugas dan pekerjaan di kantor, tentunya
diperlukan pihak-pihak yang bertanggungjawab menjalankannya. Tugas-tugas
A. PENDAHULUAN
KEARSIPAN
35Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
dan pekerjaan di kantor sangat beragam. Salah satunya tugas mengarsip. Untuk
mengerjakan tugas mengarsip tentunya diperlukan seorang yang kompeten untuk
mengerjakan tugas tersebut. Pihak yang bertanggungjawab atas tugas
pengarsipan lazim disebut dengan nama arsiparis. Untuk menjadi personel
arsiparis, tentunya terdapat persyaratan yang harus dipenuhi untuk membuktikan
bahwa seseorang mampu mengerjakan tugas dengan baik. Olehnya itu kegiatan
belajar 2 ini perlu menjadi perhatian peserta PPG agar mampu mengetahui
mengenai procedural kaidah kearsipan
Kegiatan belajar 2 ini disusun untuk memberikan pengetahuan dasar
mengenai kearsipan, sehingga peserta PPG pada akhirnya mampu
mengaktualisasikan ilmu yang diperoleh untuk diajarkan pada sekolah terkhusus
pada program studi manajemen perkantoran.
Kegiatan belajar 2 ini dimulai dengan mengukur kemampuan peserta PPG
mengenai konsep pengertian norma, standar, prosedur, dan kaidah kearsipan,
peraturan perundang-undangan kearsipan, organisasi kearsipan, Asas
Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan, dan syarat-syarat pegawai arsip yang
baik.
Hasil akhir dari kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan peserta PPG
mampu konsep pengertian norma, standar, prosedur, dan kaidah kearsipan,
peraturan perundang-undangan kearsipan, organisasi kearsipan, Asas
Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan, dan syarat-syarat pegawai arsip yang
baik
2. Relevansi
Kearsipan merupakan mata pelajaran yang paling bermanfaat bagi
instansi/lembaga/organisasi dalam membatu mengelola arsip yang tercipta dan
beredar dalam lembaga tersebut. Relevansi antara tuntutan dunia kerja dan
urgensi dunia pendidikan untuk menyiapkan pembelajaran yang memiliki
kompetensi dalam pembelajaran kearsipan. Dengan adanya kegiatan belajar 2 ini
akan memberikan pengetahuan tentang kaidah kearsipan yang berisi mengenai
aturan tentang konsep pengertian norma, standar, prosedur, dan kaidah
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran36
KEARSIPAN
kearsipan, peraturan perundang-undangan kearsipan, organisasi kearsipan, Asas
Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan, dan syarat-syarat pegawai arsip yang
baik.
Kompetensi-kompetensi tersebut sangat diperlukan, khususnya bagi siapa
saja yang bergelut dengan kearsipan. Dengan demikian, kehadiran modul ini
memberikan pengetahuan tentang konsep pengertian norma, standar, prosedur,
dan kaidah kearsipan, peraturan perundang-undangan kearsipan, organisasi
kearsipan, Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan, dan syarat-syarat
pegawai arsip yang bai.
3. Panduan Belajar
Sebelum mempelajari modul ini peserta PPG Dalam Jabatan harus memiliki
kemampuan awal atau penguasaan tentang kearsipan secara umum. Beberapa hal
yang harus dikuasai dengan tuntas sebelum mempelajari modul ini seperti materi
Bahasa Indonesia dan bahasa asing, khususnya yang membahas tentang
penggunaan bahasa yang komunikatif, penggunaan ejaan yang benar, akan lebih
baik jika didukung penguasaan bahasa asing. Penguasaan bahasa yang baik akan
memberikan efek positif terhadap keterlaksanaan proses pembelajaran. langkah-
langkah atau petunjuk belajar adalah sebagai berikut:
Peserta:
A. Bacalah setiap materi dalam modul ini dengan cermat dan pahami
dengan baik sub capaian mata kegiatan
B. Diskusikan dengan sesama peserta apa yang telah Anda cermati untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan
kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka
tanyakan kepada instruktur sampai betul-betul Anda sudah paham.
C. Bila proses memahami materi Anda menemui kesulitan, diskusikan
dengan teman-teman Anda atau konsultasikan dengan instruktur.
D. Kerjakan tugas-tugas, baik secara individu dengan jujur dan teliti serta
bertanggungjawab yang terdapat dalam modul ini.
KEARSIPAN
37Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
E. Peserta tidak dibenarkan melanjutkan ke kegiatan belajar 3, jika sudah
menguasai 80% silahkan lanjut modul berikutnya, jika kurang dari 80%
tolong diulangi lagi.
F. Untuk kegiatan praktek diharapkan peserta selalu membaca dan
memahami teori yang mendukung materi praktek.
G. Perhatikan tentang alat-alat untuk kegiatan praktek, termasuk tentang
keselamatan kerja dalam menggunakan alat-alat praktek.
H. Setelah semua bahan ajar untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas
dipelajari, maka ajukan uji kompetensi
Instruktur:
A. Informasikan tentang bagaimana cara menggunakan modul, metode
pembelajaran, cara penilaian, media yang digunakan dan waktu yang
dibutuhkan.
B. Berilah bimbingan kepada peserta bila mereka mendapatkan kesulitan
C. Monitor dan catat kemajuan peserta dan berikan feedback atas
pencapaian pembelajaran peserta didik.
D. Selama proses pembelajaran tetaplah berada di dalam kelas/tempat
belajar.
E. Untuk kegiatan praktek, gunakan sarana dan alat-alat yang disesuaikan
dengan modul, dapat dilakukan di kelas.
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Menguasai kearsipan dan dokumentasi yang meliputi manajemen
kearsipan dan aplikasi pengolahan dokumen
B. INTI
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran38
KEARSIPAN
2. Pokok-Pokok Materi
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2, diharapkan peserta dapat:
A. Pengertian norma, standar, prosedur, dan kaidah kearsipan
B. Peraturan Perundangan Kearsipan
C. Organisasi kearsipan
D. Masalah pokok kearsipan dan cara pemecahannya
E. Syarat-syarat pegawai arsip
3. Uraian Materi
A. Pengertian Norma, Standar Prosedur, dan Kaidah Kearsipan
Norma adalah pedoman yang mengatur segala sesuatu yang
berhubungan dengan kearsipan. Untuk itu, diperlukan perangkat peraturan
agar penyelenggaraan kearsipan dapat dilaksanakan dengan baik.
Sementara itu, standar adalah norma, aturan, atau persyaratan yang
dijadikan acuan, yang biasanya berupa dokumen formal agar ada
keseragaman dalam pelaksanaannya.
Standar terbagi menjadi dua, yaitu standar yuridis dan standar de
facto. Standar yuridis biasanya terbentuk perundang-undangan yang
digunakan sebagai bahan rujukan dan mencakup wilayah yang luas,
misalnya secara nasional, regional, atau wilayah. Standar de facto adalah
standar yang dikembangkan secara sendiri-sendiri oleh perusahaan-
perusahaan, yang biasanya berupa SOP (Standard Operating Procedur).
Prosedur kearsipan adalah suatu langkah kegiatan yang harus
dilakukan dengan baik. Kaidah kearsipan adalah ketentuan yang mengatur
segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan
tata kelola kearsipan secara prosedural dan sistematis.
KEARSIPAN
39Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
K
a
i
d
a
h
Kearsipan adalah Ketentuan yang mengatur segala bentuk
pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola
kearsipan secara prosedural dan sistemik
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa dalam penyelenggaraan kearsipan diperlukan norma atau kaidah
baik berupa peraturan perundangan maupun kebiasaan-kebiasaan yang
dibuat oleh perusahaan dalam bentuk standar atau prosedur. Hal ini
dilakukan agar penyelenggaraan kearsipan dapat dilakukan dengan baik
sehingga tujuan kearsipan dapat tercapai.
B. Peraturan Perundang-Undangan Kearsipan
Penyelenggaraan kearsipan, khususnya arsip yang berkaitan
dengan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan, perlu dijalankan dengan
dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan aturan yang dapat dijaadikan
Gambar 2.1. Alir Prosedur penyimpanan arsip
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran40
KEARSIPAN
dasar dan panduan. Berikut ini adalah beberapa peraturan perundangan
kearsipan yang berlaku di Indonesia sejak tahun 1960 hingga sekarang.
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1961
Tentang Pokok-Pokok Kearsipan Nasional
Peraturan ini di buat dengan dasar pertimbangan untuk
melindungi bahan pertanggungjawaban nasional bangsa Indonesia
dan untuk keperluan generasi bangsa berikutnya. Peraturan ini terdiri
atas empat bab dan sembilan pasal, yaitu:
BAB I Ketentuan-Ketentuan Umum
BAB II Tugas Pemerintah
BAB III Organisasi Kearsipan Nasional
BAB IV Ketentuan-Ketentuan Penutup
Peraturan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik
Indonesia, Ir. Soekarno, pada 26 Desembar 1961, dan diundangkan
di Jakarta oleh Sekretaris Negara, Mohammad Ichsan pada hari yang
sama.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1961
tentang Tugas Kewajiban dan Lapangan Pekerjaan Dokumentasi dan
Perpustakaan dalam Lingkungan Pemerintah
Peraturan ini dibuat dengan dasar pertimbangan agar ada
keseragaman dalam sistem, metode, dan teknik dokumentasi dan
perpustakaan, serta keseragaman istilah-istilah yang bersangkutan.
Peraturan ini terdiri atas enam bab dan delapan pasal, yaitu:
BAB I Tentang Dokumentasi
BAB II Tentang Perpustakaan
BAB III Tentang Pusat Dokumentasi dan Perpustakaan
BAB IV Tentang Peraturan Peralihan
BAB V Tentang Pelaksanaan
BAB VI Penutup
Peraturan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik
Indonesia, Ir. Soekarno, pada 26 Desember 1961, dan diundangkan
KEARSIPAN
41Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
di Jakarta oleh Sekretaris Negara, Mohammad Ichsan, pada hari
yang sama.
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Kearsipan
Undang-undang ini merupakan pengganti Perpres RI Nomor
19 Tahun 1961 dan dibuat dengan dasar pertimbangan untuk
kepentingan generasi yang akan datang mengenai pentingnya
arsip/bukti nyata, dan untuk meningkatkan penyempurnaan
penyelenggaraan administrasi aparatur negara. Undang-undang ini
terdiri atas enam bab dan tiga belas pasal, yaitu:
BAB I Ketentuan-Ketentuan Umum
BAB II Tugas Pemerintah
BAB III Organisasi Kearsipan
BAB IV Kewajiban Kearsipan
BAB V Ketentuan-Ketentuan Pidana
BAB VI Ketentuan-Ketentua Penutup
Undang-undang ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden
Republik Indonesia, Soeharto, pada 18 Mei 1971, dan diundangkan
di Jakarta oleh Sekretaris Negara, Alamsjah, pada hari yang sama.
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1974
tentang Arsip Nasional Republik Indonesia
Keputusan ini dibuat atas dasar pertimbangan dalam rangka
pengembangan serta pelaksanaan peningkatan tugas. Keputusan ini
terdiri atas enam bab dan delapan pasal, yaitu:
BAB I Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
BAB II Wewenang
BAB III Struktur Organisasi dan Tata Kerja
BAB IV Pengangkatan dan Pemberhentian
BAB V Pembiayaan
BAB VI Ketentuan Penutup
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran42
KEARSIPAN
Keputusan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik
Indonesia, Soeharto, pada 24 April 1974.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1979
tentang Penyusutan Arsip
Peraturan ini dibuat atas dasar tiga pertimbangan, yaitu 1)
semakin berkembangnya pembangunan dan volume arsip sebagai
akibat kegiatan administrasi pemerintah; 2) untuk meningkatkan
daya guna dan tepat guna kearsipan; dan 3) untuk menjamin
keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional. Peraturan ini
terdiri atas delapan bab dan dua puluh pasal, yaitu:
BAB I Ketentuan Umum
BAB II Jadwal Retensi Arsip
BAB III Pemindahan Arsip
BAB IV Pemusnahan Arsip
BAB V Penyerahan Arsip
BAB VI Ketentuan Lain-Lain
BAB VII Ketentuan Peralihan
BAB VIII Ketentuan Penutup
Peraturan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik
Indonesia, Soeharto, pada 4 Oktober 1979.
6. Surat Edaran Nomor SE/01/1981 tentang Penanganan Arsip Inaktif
sebagai Pelaksanaan Ketentuan Peralihan Peraturan Pemerintah
tentang Penyusutan Arsip
Surat edaran ini dibuat atas dasar pertimbangan perlu adanya
petunjuk teknis untuk mengatur lebih lanjut tentang pelaksanaan
ketentuan peralihan mengenai penyusutan arsip, seperti yang
tercantum pada Pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun
1979. Surat edaran ini memuat hal-hal yang terkait dengan arsip
inaktif dan terdiri atas empat bagian, yaitu:
I Pendahuluan
A. Umum
KEARSIPAN
43Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
D. Sasaran
E. Ruang Lingkup
F. Pengertian
II Prioritas Penanganan
III Tahap Pelaksanaan
A. Pendaftaran Arsip Inaktif
B. Penataan Kembali Arsip Inaktif
C. Pemusnahan Arsip
D. Penyerahan Arsip
IV Penutup
Surat edaran ini dibuat pada 5 Agustus 1981 dan ditujukan kepada:
1. Para Menteri
2. Jaksa Agung
3. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi
Negara
4. Para Pemimpin Lembaga Pemerintah Nondepartemen, serta
5. Para Gubernur dan Kepala Daerah Tingkat I
Surat edaran ini ditandatangani oleh Kepala Arsip Nasional
Republik Indonesia, Soemartini.
7. Surat Edaran Nomor SE/02/1983 tentang Pedoman Umum untuk
Menentukan Nilai Guna Arsip
Surat edaran ini dibuat atas dasar perlu adanya pedoman sebagai
petunjuk untuk menentukan nilai guna arsip, seperti yang dimaksud
pada Pasal 4 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979.
Surat edaran ini memuat hal-hal yang terkait dengan Penentuan Nilai
Guna Arsip dan terdiri atas empat bagian, yaitu:
I. Pendahuluan
A. Umum
B. Khusus
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran44
KEARSIPAN
C. Dasar Hukum
D. Tujuan
II Nilai Guna Arsip
III Penentuan Nilai Guna Arsip
IV Penutup
Surat edaran ini dibuat pada tanggal 16 Mei 1983 dan ditujukan kepada:
1. Para Menteri
2. Jaksa Agung
3. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi
Negara
4. Para Pemimpin Lembaga Pemerintah Nondepartemen, serta
5. Para Gubernur dan Kepala Daerah Tingkat I
Surat edaran ini ditandatangani oleh Kepala Arsip Nasional
Republik Indonesia, Soemartini
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2004
tentang Pengelolaan Arsip Statis
Keputusan ini dibuat atas dasar pertimbangan untuk memelihara
arsip statis sebagai bukti kinerja yang merekam aktivitas
penyelenggaraan pemerintahan agar lebih berhasil dan berdaya guna.
Keputusan ini terdiri atas empat bab dan 42 pasal, yaitu:
BAB I Ketentuan Umum
BAB II Pengelolaan Arsip Statis
BAB III Jaringan Informasi Kearsipan Nasional
BAB IV Ketentuan Penutup
Keputusan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik
Indonesia, Megawati Soekarnoputri, pada 18 Oktober 2004.
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan
Undang-undang ini dibuat atas lima dasar pertimbangan, yaitu
sebagai berikut:
KEARSIPAN
45Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
1) Arsip sebagai identitas dan jati diri bangsa, serta sebagai
memori, acuan, dan bahan pertanggungjawaban dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus
dikelola dan diselamatkan oleh negara.
2) Perlu adanya sistem penyelenggaraan kearsipan nasional
yang andal untuk menjamin ketersediaan arsip yang autentik
dan terpercaya.
3) Perlu adanya suatu sistem penyelenggaraan kearsipan
nasional yang komprehensif dan terpadu dalam menghadapi
tantangan globalisasi dan penyelenggaraan pemerintahan
yang lebih baik.
4) Perlu adanya peraturan perundangan yang komprehensif dan
mengikuti perkembangan zaman untuk menyatukan berbagai
macam peraturan kearsipan yang telah ada sebelumnya dan
terpisah-pisah.
5) Adanya pemahaman dan pemaknaan tentang arsip yang
masih bersifat terbatas dan sempit.
Undang-undang ini terdiri atas sebelas bab dan 92 pasal, yaitu:
BAB I Ketentuan Umum
BAB II Maksud, Tujuan, Asas, dan Ruang Lingkup
BAB III Penyelenggaraan Kearsipan
BAB IV Pengelolaan Arsip Dinamis
BAB V Pengelolaan Arsip Statis
BAB VI Autentifikasi
BAB VII Organisasi Profesi dan Peran Serta Masyarakat
BAB VIII Sanksi Administratif
BAB IX Ketentuan Pidana
BAB X Ketentuan Peralihan
BAB XI Ketentuan Penutup
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran46
KEARSIPAN
Undang-undang ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik
Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 23 Oktober
2009.
Menurut Yayan Daryan (2015), selain regulasi tentang kearsipan
tersebut, terdapat juga acuan lain berupa standar (nasional dan
internasional) yang mengatur pengelolaan arsip antara lain.
1. ISO 15489 – 2001 tentang Records Manajemen
2. SNI 19-6962.1 – 2003 tentang Dokumentasi dan Informasi –
Manajemen Rekaman;
3. ISO 23081 – 2004 tentang Metadata For Records;
4. ICA Standard, yaitu ISAAD, ISAAR, ISDF, ISDI, dan standar Teknis
lainnya
Dalam Konteks internasional, terdapat juga acuan dalam mengelolah
arsip dalam bentuk konvensi dan kaidah kearsipan internasinal yaitu:
1. Konvensi Den Haag 1954 tentang perlindungan arsip dari konflik
bersenjata dan perang;
2. Konvensi Wina 1983 tentang pengaturan Arsip Pasca Kemerdekaan;
3. Asas asas di Bidang Kearsipan; (a) principle of provenance /respect
des fonds; (b) principle of original order
Gambar 2.2. Dasar Hukum Kearsipan
Sumber : https://slideplayer.info/slide/13923823/
KEARSIPAN
47Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
C. Organisasi Kearsipan
Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 menyebutkan “ Organisasi
kearsipan terdiri atas unit kearsipan pada pencipta arsip dan lembaga
kearsipan. Pencipta arsip adalah pihak yang mempunyai kemandirian dan
otoritas dalam pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang
pengelolaan arsip dinamis. Organisasi yang termasuk lembaga pencipta
arsip adalah Lembaga Negera, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi,
BUMN, dan BUMD”.
Menurut Yayan Daryan (2015), tanggung jawab pencipta arsip
meliputi:
1. Membuat kebijakan penyelenggaraan kearsipan dilingkungannya
berdasarkan ketentuan Undang-UndangNomor 43 Tahun 2009
2. Melaksanakan pengelolaan arsip dinamis
3. Membentuk unit kearsipan
4. Menyediakan prasarana dan sarana kearsipan untuk pengelolaan arsip
dinamis
5. Secara khusus melakukan perlindungan dan penyelamatan serta
memberitahukan dan melaporkan kepada ANRI arsip yang berkaitan
dengan kependudukan, kewilayahan, kepuluan, perbatasan, perjanjian
internasional, kontrak kerja, dan masalah pemerintahan yang strategis
6. Melaksanakan perlindungan dan penyelamatan arsip apabila terjadi
bencana, serta berkoordinasi dengan ANRI
7. Membuat tata naskahdinas, klasifikassi arsip, jadwal retensi arsip
(JRA), serta sistem klasifikasi keamanan danakses arsip.
8. Menjaga keautentikan, keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip
yang dikelola
9. Mengatur dan mendokumentasikan proses pembuatan dan penerimaan
arsip
10. Menyediakan arsip dinamis bagi kepentingan pengguna yang berhak
11. Membuat daftar arsip dinamis, yaitu arsip terjaga dan arsip umum
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran48
KEARSIPAN
12. Menjaga keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip dinamis terjaga
13. Menjaga kerahasian arsip tertutup
14. Menentukan prosedur layanan berdasarkan standar
15. Melaksanakan penyusutan arsip berdasarkan JRA
16. Memiliki JRA
17. Melaksanakan pemusnahan arsip sesuai dengan prosedur yang benar
18. Menyerahkan arsip statis kepada ANRI atau lembaga kearsipan daerah
19. Menjaga autensitas, reabilitas, dan keutuhan arsip statis yang
diserahkan kepada lembaga kearsipan
20. Melaksanakan pengelolaan arsip yang diciptakan oleh pihak lembaga
yang diberi pekerjaan dengan anggaran negara.
Berkaitan dengan fungs unit kearsipan yang ada dilembaga
pencipta arisp, dalam UU No. 43 tahun 2009 disebutkan: (1) pengelolaan
arsip inaktif dari unit pengolah dilingkungannya, (2) pengolahan arsip dan
penyajian arsip menjadi informasi, (3) pemusnahan arsip di lingkungan
lembaganya, (4) penyerahan arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip
kepada lembaga kearsipan dan (5) Pembinaan dan pengevaluasian dalam
rangka penyelenggaraan kearsipan dilingkunagnnya.
Lembaga kearsipan adalah lembaga yang memiliki fungsi, tugas,
dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan
kearsipan, lembaga yang mengelola arsip statis, yang termasuk lembaga
kearsipan adalah Arsip Nasional Repobelik Indonesia (ANRI), arisp
daerah provinsi, arsip daerah kabupaten atau kota, danarsip perguruan
tinggi.
Adapun fungsi unit kearsipan dilembaga kearsipan, yaitu:
1. Melaksanakan pengelolaan arsip inaktif dari unit pengolah
dilingkungannya
2. Mengolah arsip dan menyajikan arsip menjadi informasi dalan
Kerangka Sistem Kearsipan Nasional (SKN) dan Sistem Informasi
Kearsipan Nasional (SIKN)
3. Melaksanakan pemusnahan arsip dilingkungan lembaganya
KEARSIPAN
49Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
4. Mempersiapkan penyerahan arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip
ke ANRI
5. Melaksankan pembinaan dan evaluasi dalam rangka penyelenggaraan
kearsipan di lingkungannya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan, terdiri atas beberapa organisasi. Berikut ini adalah jenis-jenis
organisasi dalam kearsipan.
Gambar. 2.3. Organisasi Kearsipan (Sumber UU Kearsipan No.43/2009)
1. Unit Kearsipan pada Pencipta Kearsipan
Unit kearsipan ini wajib dibentuk oleh setiap lembaga negara,
pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, badan usaha milik negara
(BUMN), dan badan usaha milik daerah (BUMD). Berikut ini adalah tugas
unit kearsipan pada pencipta arsip.
ANRI, Arsip Daerah Provinsi,
Arsip Daerah
Kabupaten/Kota dan
Perguruan Tinggi
Lembaga Kearsipan
Pengelolaan Arsip StatisPengelolaan Arsip Dinamis
Pencipta Arsip
Lembaga Negara,
Pemerintah Daerah,
Perguruan Tinggi, BUMN,
dan BUMD
Organisasi Kearsipan
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran50
KEARSIPAN
a. Melaksanakan pengelolaan arsip inakti dari unit pengolah di
lingkungannya.
b. Melaksanakan pengolahan arsip dan pneyajian arsip menjadi informasi.
c. Melaksanakan pemusnahan arsip di lingkungan lembaganya.
d. Melaksanakan penyerahan arsip statis oleh pemimpin pencipta arsip
kepada lembaga kearsipan.
e. Melaksanakan pembinaan dan evaluasi dalam rangka penyelenggaraan
kearsipan di lingkungannya.
2. Lembaga Kearsipan
Lembaga kearsipan merupakan salah satu jenis organisasi kearsipan.
Lembaga kearsipan terbagi lagi menjadi berbagai jenis organisasi, yaitu:
a. ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia)
ANRI merupakan salah satu lembaga pemerintahan nondepartemen
yang mengurusi kearsipan dan bertanggungjawab langsung kepada
Presiden. ANRI memiliki tugas sebagai berikut:
1) Mengelola arsip statis yang berskala nasional, yang diterima dari
lembaga negara, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan.
2) Melaksanakan pembinaan kearsipan secara nasional terhadap
pencipta arsip tingkat pusat dan daerah, arsip daerah provinsi, arsip
daerah kabupaten/kota, dan arsip perguruan tinggi.
Gambar. 2.4. Gedung ANRI
Sumber:https://www.google.com
/imgres?imgurl=http%3A%2F%
2Fwisatasekolah.com%2Fwp-
content%2Fuploads%2F2014%2
F04%2FGedungANRI.jpg&imgr
efurl=https%3A%2F%2Fwisatas
ekolah.com%2Fgedung-arsip-
KEARSIPAN
51Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
b. Arsip Daerah Provinsi
Arsip daerah provinsi merupakan unsur penunjang pemerintah
daerah di bidang kearsipan. Organisasi ini dipimpin oleh kepala kantor
yang bertanggungjawab langsung kepada gubernur melalui sekretaris
daerah. Berikut ini adalah tugas arsip daerah provinsi.
1) Melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan penyelenggara pemerintahan
daerah provinsi, lembaga negara di daerah, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan, dan perorangan.
2) Melaksanakan pengelolaan arsip inaktif yang memiliki retensi
sekurang-kurangnya 10 tahun, yang berasal dari satuan kerja
perangkat daerah provinsi dan penyelenggara pemerintahan daerah
provinsi.
3) Melaksanakan pembinaan kearsipan terhadap pencipta arsip di
lingkungan daerah provinsi dan terhadap arsip kabupaten/kota.
c. Arsip Daerah Kabupaten
Arsip daerah kabupaten merupakan unsur penunjang pemerintah
daerah, khususnya kabupaten, di bidang kearsipan. Berikut ini adalah
tugas arsip daerah kabupaten:
1) Melaksanakan pengelolaan arsip statis yang dari satuan kerja
perangkat daerah kabupaten/kota dan penyelenggara pemerintahan
daerah kabupaten/kota, desa, perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakat, dan perseorangan.
2) Mengelola arsip inaktif yang memiliki retensi sekurang-kurangnya
10 tahun, yang berasal dari satuan kerja perangkat daerah
kabupaten/kota dan penyelenggara pemerintahan daerah
kabupaten/kota.
3) Melaksanakan pembinaan kearsipan terhadap pencipta arsip di
lingkungan daerah kabupaten/kota.
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran52
KEARSIPAN
d. Arsip Perguruan Tinggi
Arsip perguruan tinggi merupakan organisasi yang mengatur
pengelolaan arsip di perguruan tinggi. Arsip diperguruan tinggi penting
untuk dikelola karena arsip dapat menggambarkan seluruh aktivitas
yang terjadi di perguruan tinggi itu. Berikut ini adalah tugas arsip
perguruan tinggi:
1) Melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari satuan
kerja perguruan tinggi dan civitas academica di lingkungan
perguruan tinggi.
2) Melaksanakan pengelolaan arsip inaktif yang memiliki retensi
sekurang-kurangnya 10 tahun, yang berasal dari satuan kerja dan
civitas academica di lingkungan perguruan tinggi.
3) Melaksanakan pembinaan kearsipan di lingkungan perguruan tinggi
yang bersangkutan.
D. Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan
Penyimpanan arsip merupakan bagian dari pengelolaan kearsipan.
Terdapat beberapa asas dalam pengelolaan kearsipan. Asas pengelolaan
surat/arsip adalah penentuan kebijakan pengorganisasian kegiatan
pengelolaan surat secara baku pada suatu instansi. Pengelolaan arsip
sebenarnya telah dimulai sejak suatu surat (naskah, warkat) dibuat atau
diterima oleh suatu organisasi perusahaan sampai kemudian ditetapkan
untuk disimpan, selanjutnya disusutkan (retensi), dan dimusnahkan. Oleh
karena itu, di dalam kearsipan terkandung unsur-unsur kegiatan
penerimaan, penyimpanan, penemuan kembali, dan penyusutan arsip.
Untuk keperluan pengelolaan arsip, ada beberapa pilihan asas
pengelolaan arsip yang dapat diterapkan sesuai dengan tipe organisasi
perusahaan yang bersangkutan, antara lain sebagai berikut:
1. Asas Sentralisasi
Asas sentralisasi adalah pengendalian kegiatan pengurusan
surat/arsip, baik surat Masuk maupun surat keluar, sepenuhnya dibebankan
KEARSIPAN
53Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
dan dipertanggung jawabkan secara terpusat pada suatu organisasi yang
disebut unit kearsipan. Jadi dengan kata lain unit kearsipan adalah satuan
kerja yang kegiatan pokoknya meliputi pengendalian dan pengurusan
surat/arsip. Sedangkan unit kerja adalah satuan kerja tertentu yang
menangani suatu bidang dalam suatu organisasi.
Dengan asas sentralisasi ini, maka:
a. Penerimaan dan pengiriman surat, penggolongan serta pengendalian
dan penyimpanan surat dilaksanakan sepenuhnya oleh unit kearsipan,
b. Surat masuk yang diterima oleh unit pengolah harus disampaikan
terlebih dahulu kepada unit kearsipan dan baru boleh diterima oleh unit
pengolah setelah dilakukan pencatatan oleh unit kearsipan sesuai
dengan tugasnya,
c. Penggunaan sarana pencatatan sudah lebih efisien, baik kartu kendali
maupun lembar pengantar, karena cukup dengan rangkap dua.
Asas ini akan berjalan dengan baik dan lancar apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Organisasi masih kecil dan telah memiliki program manajemen
kearsipan yang mantap.
b. Adanya jaminan kerahasiaan arsip, khususnya yang terkait dengan
kebijakan arsip rahasia, termasuk arsip personil. Seringkali konsep
sentralisasi ditolak oleh para pengguna karena khawatir kerahasiaan
informasi tidak terjamin, khusunya yang terkait dengan arsip
kepegawaian dan keuangan.
c. Kondisi lingkungan gedung tidak terpisah-pisah (saling berdekatan).
Adapun keuntungan asas sentralisasi, antara lain sebagai
berikut:
a. Adanya keseragaman sistem dan prosedur.
b. Arsip hilang atau kesalahan penyimpanan kecil sekali terjadi, karena
arsip dikelola oleh tenaga-tenaga yang telah dipersiapkan untuk tugas
pengelolaan arsip (tenaga professional).
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran54
KEARSIPAN
c. Kemungkinan penyimpanan arsip ganda kecil sekali karena akan
segera diketahui apakah arsip yang bersangkutan merupakan duplikasi
atau bukan.
d. Penggunaan ruangan dan peralatan lebih efisien dan efektif.
e. Pelaksanaan penyusutan arsip akan lebih lancer. Secara terprogram
akan dapat dilakukan pemusnahan atau pemindahan ke arsip inaktif.
f. Pengawasan lebih mudah.
Selain keuntungan, asas sentralisasi juga memiliki kelemahan,
antara lain sebagai berikut.
a. Keseragaman asas belum tentu cocok untuk semua unit kerja.
b. Bagi organisasi kantor yang bagian-bagiannya tidak berada dalam satu
kompleks dan terpencar-pencar di beberapa tempat, maka pelaksanaan
asas sentralisasi kurang tepat karena pekerjaan menjadi lebih lambat.
c. Petugas kearsipan belum tentu paham dengan permasalahan-
permasalahan unit kerja, sehingga dapat terjadi salah persepsi dalam
menilai sebuah arsip.
d. Kemungkinan arsip tidak dapat ditemukan besar karena arsip hilang
atau terselip
Berikut gambar struktur organisasi yang menggunakan asas
sentralisasi dalam penyelenggaraan kearsipan.
2. Asas Desentralisasi
Asas desentralisasi adalah pengendalian kegiatan pengelolaan
surat/arsip, baik surat masuk maupun surat keluar sepenuhnya dilaksanaan
Gambar 2.5. Asas Sentralisasi
KEARSIPAN
55Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
oleh masing-masing unit kerja dalam suatu organisasi. Masing-masing unit
kerja dalam organisasi melaksanakan dan mempertanggung jawabkan
pengelolaan surat/arsipnya, dari penerimaan, pencatatan, sampai dengan
pengiriman surat.
Dengan asas desentralisasi ini, maka:
a. Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian surat dilaksanakan
sepenuhnya oleh unit pengolah,
b. Fungsi dan wewenang unit kearsipan terbatas pada penerimaan dan
pengelolaan, serta penyimpanan arsip inaktif,
c. Penggunaan sarana pencatatan surat, baik kartu kendali maupun
lembar pengantar.
Adapun keuntungan asas desentralisasi, antara lain sebagai
berikut.
a. Unit kerja dapat menerapkan asas pengelolaan kearsipan yang sesuai
dengan bidang pekerjaan,
b. Proses kerja lebih lancar sehingga arsip dapat ditemukan dengan cepat.
c. Penetapan nilai guna arsip lebih tepat.
d. Setiap karyawan akan lebih berkembang pengetahuannya tentang
kearsipan.
Selain keuntungan, asas desentralisasi juga memiliki kelemahan,
antara lain sebagai berikut.
a. Kemungkinan terjadinya ketidakseragaman asas dan prosedur,
termasuk peralatan, akan semakin besar.
b. Kemungkinan banyak arsip yang sama disimpan pada tiap unit kerja.
c. Tidak adanya pengawasan terhadap pelaksanaan tata kearsipan,
khususnya pelaksanaan penataan berkas. Penataan berjas pada unit
kerja seringkali tidak diperhatikan, karena kegiatan ini dianggap
kegiatan yang kurang penting, sehingga mendapat prioritas terakhir.
Akibatnya, arsip seringkali tidak terorganisir secara baik bahkan
cenderung kacau.
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran56
KEARSIPAN
d. Kebijaksanaan penyusutan arsip tidak diikut, sehingga pertumbuhan
arsip semakin meningkat memenuhi ruang kerja. Pemusnahan arsip
dilaksanakan tidak melalui ketentuan yang berlaku, seringkali terjadi
pemusnahan arsip dilaksanakan tidak melalui ketentuan yang berlaku,
seringkali terjadi pemusnahan terhadap arisp yang selayaknya
dipertahankan. Sehingga tidak jarang organisasi kehilangan bahan
bukti.
e. Petugas kearsipan di unit-unit kerja kurang memiliki pengetahuan dan
keterampilan di bidang kearsipan. Hal ini disebabkan pekerjaan
kearsipan dianggap bukan pekerjaan pokok mereka.
Berikut gambar struktur organisasi yang menggunakan asas desentralisasi
dalam penyelenggaraan kearsipan.
Gambar 2.6. Asas Desentralisasi
KEARSIPAN
57Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
3. Asas Kombinasi (Gabungan Sentralisasi dan Desentralisasi)
Asas ini merupakan gabungan dari sistem sentralisasi dan desentralisasi,
yaitu masing-masing unit kerja dapat melaksanakan pengelolaan suratnya sendiri-
sendiri, namun pengendaliannya dilakukan secara terpusat. Asas ini bertujuan
meningkatkan kelebihan dari suatu asas dan meminimalkan kekurangannya.
Didalam penanganan arsip secara kombinasi, arsip yang masih aktif
dipergunakan atau disebut arsip aktif dikelola diunit kerja masing-masing
pengeloah, dan arsip yang sudah kurang dipergunakan atau disebut inaktif
dikelola di sentral arsip. Dengan demikian, dalam asas ini terdapat dua tempat
pengelolaan arsip, yaitu unit kearsipan di pusat yang mengelola arsip inaktif, dan
unit kerja (pengolah) yang mengelola arsip aktif.
Adapun keuntungan sistem gabungan ini, antara lain sebagai berikut.
1) Keseragaman prosedur dan tata kerja.
2) Proses kerja lancar, karena arsip aktif berada di unit pengolah.
3) Efisiensi kerja di unit pengolah, karena adanya pemisahan antara arsip aktif
dan inaktif.
4) Lebih mudah dalam pengendalian dan pembinaannya.
5) Karyawan di unit kerja dapat bertambah.
Walaupun asas ini digunakan untuk meminimalkan kekurangan dari kedua
asas tersebut, namun tetap saja asas ini memiliki kelemahan, yaitu sebagai berikut.
a. Karena diselenggarakan di dua tempat, maka tentu saja peralatan yang
digunakan cukup banyak.
b. Kemungkinan adanya arsip kembar dapat terjadi.
c. Membutuhkan tenaga yang lebih banyak.
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran58
KEARSIPAN
Berikut gambar struktur organisasi yang menggunakan asas desentralisasi
terkendali dalam penyelenggaraan kearsipan.
E. Masalah Pokok Kearsipan Dan Cara Pemecahannya
Pada era pembangunan dewasa ini tampak kegiatan semakin meningkat.
Peningkatan kegiatan berarti meningkatan pula arsip-arsip yang tersedia atau
tercipta. Ledakan arsip ini bukan saja berupa arsip hasil korespondensi, tetapi
juga arsip lain, misalnya formulir atau blanko yang beredar.
Hadirnya alat elektronik di dunia perkantoran seperti fotokopi dan
computer bukannya menekan arsip yang tercipta, bahkan sebaliknya.
Pengalaman menunjukkan bahwa satu surat atau laporan sekurang-kurangnya
akan disimpan dua copy atau lebih. Dengan demikain, arsip yang tercipta akan
semakin menignkat, ini jelas tidak efesien dan tidak menghemat,
Gambar 2. 7. Asas Kombinasi
KEARSIPAN
59Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Untuk mengetahui lebih rinci permasalahan pokok kearsipan, berikut
ini dikemukan beberapa pendapat para ahli:
Menurut Drs. The Liang Gie dalam bukunya Administrasi
Perkantoran Modern, masalah-masalah pokok di bidang kearsipan yang
umumnya dihadapi oleh instansi-instansi bertalian dengan hal-hal berikut:
1. Tidak dapat menemukan kembali secara cepat arsip suatu surat yang
diperlukan oleh pimpinan instansi atau organisasi.
2. Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh unit lain dalam waktu
lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan.
3. Bertambahnya surat-surat ek dalam arsip tanpa ada penyusutan,
sehingga tempat dan peralatan tidak lagi mencukupi.
4. Tata kerja dan peralatan kearsipan tidak berkembang (Out of date) dan
tidak mengikuti perkembangan zaman (up to date) karena kurang
pengarahan kepada petugas kearsipan.
Menurut Drs. E. Martono, masalah yang sering timbul bertalian
dengan warkat, antara lain:
1. Warkat tidak dapat ditemukan kembali karena hilang.
2. Warkat ditemukan setelah lama mencari dengan membongkar seluruh
tumpukan warkat.
Gambar 2. 8. Masalah di bidang kearsipan
(Sumber:https://www.google.com/imgres?i
mgurl=http%3A%2F%2Fujiansma.com%2
Fwp-
content%2Fuploads%2F2015%2F10%2Ffo
to-
pengolahan.jpg&imgrefurl=http%3A%2F
%2Fujiansma.com%2Fmasalah-masalah-
dalam-pengolahan-
arsip&docid=1ZSh6gQcPaZMxM&tbnid=-
uX_4XsYAZR-
iM%3A&vet=10ahUKEwjMv5P0r7nlAhU
XdCsKHS-
qA60QMwhJKAMwAw..i&w=412&h=20
3&safe=strict&bih=529&biw=1280&q=ga
mbar%20masalah%20arsip&ved=0ahUKE
wjMv5P0r7nlAhUXdCsKHS-
qA60QMwhJKAMwAw&iact=mrc&uact=
8
)
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran60
KEARSIPAN
3. Jumlah warkat tiap hari selalu bertambah.
4. Tempat penyimpanan warkat terlalu kecil bila dibandingkan jumlah
warkat, sehingga tempatnya kurang.
5. Pegawai dibidang penyimpanan warkat kurang terlatih.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
masalah-masalah yang pada umumnya dihadapi perusahaan/instanasi, baik
pemerintah maupun swasta, adalah sebagai berikut:
1. Arsip tidak dapat ditemukan dengan cepat apabila dibutuhkan.
2. Arsip yang dipinjam sering kali tidak dikembalikan.
3. Arsip hilang.
4. Arsip rusak.
5. Arsip setiap hari selalu bertambah tanpa adanya penyusutan.
6. Pegawai arsip yang tidak berlatih.
7. Tidak ada tata kerja atau prosedur kearsipan tertentu.
8. Peralatan arsip yang tidak mengikuti perkembangan zaman (tidak up to
date).
Masalah-masalah di atas dapat dihindari selama ada upaya yang
dijalankan secara konsisten dan komitmen dari semua pihak, mulai dari
pemimpin tertinggi hingga pegawai terendah. Berikut ini adalah beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut:
1. Pergunakan system penyimpanan secara tepat
System penyimpanan arsip adalah suatu rangkaian tata cara yang
teratur memuat sesuatu pedoman tertentu untuk menyusun/menyimpan
warkat, sehingga bilamana diperlukan dapat ditemukan kembali secara
tepat dan cepat.
KEARSIPAN
61Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Terdapat 5 sistem penyimpanan arsip, yaitu :
a. System abjad (alphabetic system)
b. System masalah (subject system)
c. System tanggal (chronologi system)
d. System wilayah (geographic system)
e. System nomer (numberic system)
2. Perlu adanya pengaturan prosedur peminjaman, pengawasan / kontrol
dan pengandilian yang ketat.
3. Secara rutin diadakan perawatan dan pencegahan kerusakan.
a. Ruang tempat penyimpanan harus tetap kering (tidak lembab atau
terlalu lembab). Ruang harus cukup retang (sinar matahari harus
dapat masuk ke ruang penyimpanan). Ruang penyimpanan harus
mempunyai penghawaan (ventilasi) yang memadai. Ruang
penyimpanan harus dijaga dari serangan api, serangga pemakan
kertas, dan percikan air.
Gambar 2.9. Penggunaan
sistem kearsipan
Sumber:https://www.google.com/imgres?i
mgurl=https%3A%2F%2Flh5.googleuserco
ntent.com%2FosfOpNCh9Uk9tW6AW6hg
ZFvGscDJcnyfMjI7-
kLSzJrHweC39ElSdw%3Dw1200-h630-
p&imgrefurl=https%3A%2F%2Fdocs.goog
le.com%2Ffile%2Fd%2F0B2QxK7pz0sDIe
DVweXY5STJfZWM%2Fedit&docid=lyJf
6nK42qNh0M&tbnid=Hmoyj2wPmGDZi
M%3A&vet=12ahUKEwjXjL64sbnlAhXK
uo8KHSBWAvI4yAEQMygeMB56BAgB
EB8..i&w=1200&h=630&safe=active&bih
=529&biw=1280&q=gambar%20sistem%2
0kearsipan&ved=2ahUKEwjXjL64sbnlAh
XKuo8KHSBWAvI4yAEQMygeMB56BA
gBEB8&iact=mrc&uact=8
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran62
KEARSIPAN
b. Penggunaan racun serangga. Diharapkan setiap enam bulan ruang
tempat penyimpanan disemprot DDT atau yang sejenis.
Penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terkena
langsung pada kertas arsip. Penyemprotan ditujukan ke lantai,
dinding, dan rongga ruangan. Kapur barus juga dapat digunakan
untuk mencegah serangan serangga dan kutu buku, yang dapat
diletakkan disela-sela arsip.
c. Tindakan preventif (pencegahan) yaitu melarang petugas atau
siapapun membawa makanan ke ruang tempat kearsipan. Larangan
merokok diruang arsip bagi petugas kearsipan atau orang lain.
Dipasang tabung pemadam kebakaran.
d. Memperhatikan kondisi arsip. Menjaga kondisi arsip tetap prima
dengan cara membersihan arsip dengan kemucing maupun denga
peralatan modern, mengeringkan arsip yang basah dengan kipas
angin.
4. Fasilitas kearsipan harus memenuhi syarat
a. Ruangan yang tepat : luas, suhu, kelembaban dll
b. Alat-alat korespondensi, seperti kertas, mesin tik, mesin stensil,
stempel, karbon dll.
c. Alat-alat penerimaan surat, seperti bak surat, meja tulis, rak,
dsb.
d. Alat penyimpanan surat, seperti filling cabinet, lemari.
e. Alat-alat lainnya, seperti tuangan, cahaya dsb.
F. Syarat- Syarat Pegawai Arsip
Penyelenggaraan arsip yang baik tidak hanya ditentukan oleh
peralatannya yang serba canggih, dan pemilihan system
penyimpanannya yang tepat saja. Tetapi yang lebih penting lagi adalah
pengelolaan arsip itu sendiri. Sebab tiap orang mempunyai bakat dan
kemampuan yang berbeda. Ada orang yang mempunyai bakat dan
kemampuan untuk bekerja pada bagian keuangan, tidak pada bagian
KEARSIPAN
63Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
public relation. Ada orang yang memiliki bakat dan kemampuan di
bidang pemasaran, tetapi tidak berbakat di bidang produksi atau
sebaliknya. Itulah sebabnya tidak semua orang yang berbakat dan
memiliki kemampuan dan katerampilan untuk mengelola arsip dengan
baik.
Untuk dapat mengemban tugas, pegawai yang bekerja pada unit
kearsipan bukan hanya ditunjang oleh factor kemauan terhadap
pekerjaannya, melainkan juga harus dibekali keterampilan khusus
mengenai bidang kearsipan. Pegawai yang telah terlatih baik dan
mempunyai ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam satu unit
pengelolaan kearsipan. Di samping itu tanggung jawab terhadap
pekerjaan yang diberikan harus dijalankan sebaik-baiknya. Namun
pada kenyataannya, sebagian pegawai masih enggan untuk menerima
tugas-tugas kearsipan karena mereka memandang bahwa unit
kearsipan pada setiap kantor adalah tempat yang membosankan.
Adanya pandangan yang seperti ini menunjukkan bahwa pegawai
tersebut kurang menyadari akan pentingnya pengelolaan arsip dalam
suatu kantor untuk menunjang efektivitas suatu pekerjaan.
Pemikiran-pemikiran seperti inilah yang harus dihindari dan
sebaiknya ditanamkan rasa cinta terhadap arsip sehingga manusia
sebagai faktor penentu dalam pengelolaan kearsipan yang berdaya
guna dan berhasil guna dapat tercapai dengan baik.
Syarat-syarat pegawai arsip selain sehat jasmani dan rohani,
berpengetahuan luas, memiliki keterampilan dan berkepribadian
menarik.
Menurut Littlefield dan Peterson, seorang arsiparis harus
memenuhi enam (6) syarat pokok yang mutlak dan harus dimiliki,
yaitu:
1. Berpendidikan sekolah menengah dan memiliki kecerdasan
normal
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran64
KEARSIPAN
2. Memahami susunan abjad dengan baik dan memiiliki penglihatan
yang tajam untuk dapat membedakan nama kecil dan angka-
angka dalam warkat.
3. Memiliki kecermatan
4. Memiliki suatu pikiran yang tertarik pada perincian-perincian
yang kecl.
5. Memiliki sifat kerapian dalam bekerja.
6. Memiliki sifat pertimbangan yang baik.
Menurut Drs Anhar, seorang arsiparis harus memenuhi
minimal empat (4) syarat, yaitu ketelitian, kecerdasan dan
pengetahuan umum, keterampilan, dan kerapihan. Bila
dikelompokkan syarat-syarat pegawai arsip sebagai berikut:
1. Syarat Pengetahuan
Setiap karyawan harus memiliki syarat pengetahuan sesuai
dengan bidang tugas dan pekerjaannya. Syarat ini dimaksudkan agar
karyawan yang bersangkutan tidak mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya. Bentuk formal dari syarat-syarat
pengetahuan dapat dibuktikan dengan sertifikat, ijazah yang mereka
memiliki atau disebut juga dengan syarat pendidikan. Dengan
demikian syarat pengetahuan seorang pegawai arsip adalah:
a. Telah mengikuti kursus administrasi
b. Memiliki sertifikat mengetik atau computer
c. Mempunyai pengetahuan yang berhubungan dengan kearsipan
d. Paham singkat-singkatan yang lazim dipakai dalam organisasi.
e. Mengetahui masing-masing bagian yang terdapat dalam
organisasi sekaligus tugas-tugas yang umum.
f. Dapat membaca surat dengan cepat dan mengerti isi dan maksud
surat tersebut.
g. Memiliki pengetahuan tentang koresponden
h. Mengetahui relasi-relasi organisasi
KEARSIPAN
65Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
2. Syarat Keterampilan
Syarat keterampilan yang dituntut disini adalah keterampilan
melakukan tugas dan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Seorang karyawan dinyatakan terampil apabila ia dapat
bekerja sesuai dengan standar yang diharapkan. Apabila karyawan
dapat bekerja secara mutu, jumlah dan waktu yang telah ditetapkan.
Apabila karyawan dapat bekerja melebihi standar ia adalah pegawai
yang amat terampil, sebaliknya apabila ia tidak dapat memenuhi
standar, maka karyawan tersebut dianggap tidak terampil.
Syarat-syarat keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
petugas arsip adalah:
a. Terampil menggunakan macam-macam system filling
b. Terampil memilih dan menyeleksi warkat
c. Terampil menyimpan berbagai macam warkat/arsip
d. Terampi menemukan kembali arsip yang dibutuhkan (1/2 menit
untuk 1 arsip)
e. Terampil menggunakan peralatan yang dipergunakan dalam
kearsipan
f. Terampil menggunakan peralatan yang dipergunakan dalam
kearsipan
g. Terampil mengetik berbagai kartu/formulir yang dipakai
h. Terampil menggunakan alat bantu kearsipan lainya.
3. Syarat Kepribadian Pegawai Arsip
a. Loyalitas
Seorang pegawai arsip hendaknya memiliki loyalitas yang tinggi
untuk kepentingan organisasi dimana ia bekerja. Loyalitas adalah
perasaan yang berwujud kesetiaan kesetiaan terhadap organisasi
dan pekerjaannya, sehingga ia merasa memiliki, penuh gairah
dalam melaksanakan tugas, mencintai pekerjaannya dan menjaga
nama baik organisasinya. Dan bila perlu mendukung dan
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran66
KEARSIPAN
memandang pekerjaan mengurus arsip adalah pekerjaan yang
menyenangkan.
b. Sabar, ramah dan periang
Oleh karena pagawai arsip melayani dan membantu bidang
operatif baik dalam penyimpanan maupun dalam penemuan
kembali arsip yang disimpan, maka terhadap orang-orang yang
dilayani dan bertingkah laku macam-macam seorang arsiparis
harus banyak sabar, ramah dan periang. Kesabaran tidak berarti
lamban, tetapi sabar dalam arti tidak cepat putus asa, serta ulet
penuh inisiatif dalam melaksanakan pekerjaannya.
c. Ketekunan dan kerajinan
Pegawai arsip harus tekun dan rajin dalam melaksanakan
pekerjaannya karena pekerjaan dalam organisasi sering berkaitan.
Bila seorang pegawai arsip tidak tekun dan tidak rajin bekerja,
maka akan mengganggu kelancaran tugas pekerjaan operatif
lainnya. Karena pekerjaan kearsipan merupakan pekerjaan
penunjang yang sangat penting.
d. Ketelitian
Pegawai arsip harus dapat membedakan kata-kata, nama-nama,
atau angka-angka yang sepintas lalu kelihatannya sama.
Disamping bekerja cermat, teliti, cekatan (campin), Ia harus pula
mempunyai penglihatan yang cukup tajam. Sehingga
penyimpanan dan penemuan kembali arsip dapat dilakukan
dengan cepat dan tepat.
e. Kerapian
Sikap rapi dalam bekerja harus diutamakan, agar kartu-kartu,
surat-surat, berkas-berkas, dan warkat-warkat tersusun dengan
rapi. Arsip-arsip yang tersusun rapid an teratur lebih mudah
ditemukan. Kecuali itu arsip-arsip akan terpelihara dan awet
karena tidak ditumpuk sembarangan, tidak terlipat, berkerut, atau
robek.
KEARSIPAN
67Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
f. Jujur dan dapat menyimpan rahasia
Pegawai arsip harus bisa dipercaya (jujur) dan dapat menyimpan
rahasia. Karena arsip-arsip yang disimpan adalah arsip-arsip yang
berguna dan mungkin rahasia. Kebocoran rahasia arsip berarti
bocornya rahasia organisasi. Hal ini dapat merugikan organisasi
yang bersangkutan. Oleh sebab itu bagian arsip harus diurus oleh
orang-orang yang berkepentingan dan tidak boleh dicampuri oleh
semua karyawan.
4. Forum Diskusi
Dalam Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan terkadang kita
menghadapi kendala atau masalah dalam hal penentuan asas penyelenggaran
kearsipan tersebut, diskusikanlah masalah Asas Pengorganisasian
Pengeloalaan Kearsipan yang terdiri dari asas Sentralisasi, Asas
Desentralisasi, Asas Gabungan
C. PENUTUP
1. Rangkuman
Norma adalah pedoman yang mengatur segala sesuatu yang
berhubungan dengan kearsipan. Untuk itu, diperlukan perangkat peraturan
agar penyelenggaraan kearsipan dapat dilaksanakan dengan baik. Sementara
itu, standar adalah norma, aturan, atau persyaratan yang dijadikan acuan, yang
biasanya berupa dokumen formal agar ada keseragaman dalam
pelaksanaannya.
Standar terbagi menjadi dua, yaitu standar yuridis dan standar de facto.
Standar yuridis biasanya terbentuk perundang-undangan yang digunakan
sebagai bahan rujukan dan mencakup wilayah yang luas, misalnya secara
nasional, regional, atau wilayah. Standar de facto adalah standar yang
dikembangkan secara sendiri-sendiri oleh perusahaan-perusahaan, yang
biasanya berupa SOP (Standard Operating Procedur).
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran68
KEARSIPAN
Prosedur kearsipan adalah suatu langkah kegiatan yang harus
dilakukan dengan baik. Kaidah kearsipan adalah ketentuan yang mengatur
segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan tata
kelola kearsipan secara prosedural dan sistematis. Kaidah Kearsipan adalah
Ketentuan yang mengatur segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan
untuk mewujudkan tata kelola kearsipan secara prosedural dan sistemik
Peraturan Perundangan Kearsipan yang pernah dan berlaku sampai
sekarang yaitu: 1). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
1961 Tentang Pokok-Pokok Kearsipan Nasional, 2). Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1961 tentang Tugas Kewajiban dan
Lapangan Pekerjaan Dokumentasi dan Perpustakaan dalam Lingkungan
Pemerintah. 3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Kearsipan. 4). Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 26 Tahun 1974 tentang Arsip Nasional Republik Indonesia. 5).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1979 tentang
Penyusutan Arsip. 6).Surat Edaran Nomor SE/01/1981 tentang Penanganan
Arsip Inaktif sebagai Pelaksanaan Ketentuan Peralihan Peraturan Pemerintah
tentang Penyusutan Arsip. 7). Surat Edaran Nomor SE/02/1983 tentang
Pedoman Umum untuk Menentukan Nilai Guna Arsip. 8). Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Arsip Statis.
9). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan.
Organisasi Kearsipan Berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 terdiri dari a). Unit Kearsipan pada Pencipta
Kearsipan, b). Lembaga Kearsipan (ANRI, Arsip Daerah Provinsi, Arsip
Daerah Kabupaten, Arsip Perguruan Tinggi). Untuk keperluan pengelolaan
arsip, ada beberapa pilihan asas pengelolaan arsip yang dapat diterapkan
sesuai dengan tipe organisasi perusahaan yang bersangkutan, antara lain Asas
Sentralisasi, Asas Desentralisasi, Asas Gabungan
KEARSIPAN
69Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Masalah kearsipan yang pada umumnya dihadapi perusahaan/instanasi,
baik pemerintah maupun swasta, adalah 1. Arsip tidak dapat ditemukan
dengan cepat apabila dibutuhkan. 2. Arsip yang dipinjam sering kali tidak
dikembalikan. 3. Arsip hilang, 4. Arsip rusak. 5. Arsip setiap hari selalu
bertambah tanpa adanya penyusutan. 6. Pegawai arsip yang tidak berlatih. 7.
Tidak ada tata kerja atau prosedur kearsipan tertentu. 8. Peralatan arsip yang
tidak mengikuti perkembangan zaman (tidak up to date). Cara yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut: Pergunakan system
penyimpanan secara tepat, Perlu adanya pengaturan prosedur peminjaman,
pengawasan / kontrol dan pengandilian yang ketat, Secara rutin diadakan
perawatan dan pencegahan kerusakan, Fasilitas kearsipan harus memenuhi
syarat, Petugas kearsipan yang memenuhi syarat, Penyelenggaraan penyusutan
warkat. Persyaratan yang harus dimiliki oleh pegawai arsip adalah: Syarat
Pengetahuan, Syarat Keterampilan, Syarat Kepribadian Pegawai Arsip
(Loyalitas, Sabar, ramah dan periang, Ketekunan dan kerajinan, Ketelitian,
Kerapian, Jujur dan dapat menyimpan rahasia).
2. Tes Formatif
PETUNJUK UMUM
1. Periksa dan bacalah soal-soal dengan saksama sebelum Anda
menjawabnya.
2. Kerjakan pada Lembar Jawaban yang sediakan dengan pulpen atau
ballpoint yang bertinta hitam/biru.
3. Dahulukan menjawab soal-soal yang Anda anggap mudah.
4. Berikan tanda silang (X) pada salah satu huruf pada Lembar Jawaban yang
Anda anggap paling benar
5. Pada soal pilihan ganda; apabila ada jawaban yang Anda anggap salah dan
Anda ingin memperbaikinya, coretlah dengan dua garis lurus mendatar
pada jawaban Anda yang salah, kemudian beri tanda silang (X) pada huruf
yang Anda anggap benar.
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran70
KEARSIPAN
SOAL
1. Peraturan yang dibuat oleh perusahaan terkait dalam bidang kearsipan
biasanya dibuat dalam bentuk . . . .
A. Etika
B. Norma
C. Kaidah
D. Organisasi
E. Prosedur
2. Saat mencari arsip di lemari arsip, Anda membutuhkan waktu yang lama
untuk mencarinya atau justru arsip itu tidak ditemukan. Berikut ini yang
tidak termasuk simpulan yang dapat diambil dari contoh kasus tersebut
adalah . . . .
A. Penyimpanan arsip tidak menggunakan sistem tertentu
B. Petugas arsip tidak terampil dalam mencari arsip
C. Arsip hilang
D. Arsip tidak ditata
E. Peminjaman arsip sesuai dengan prosedur
3. Salah satu tugas ANRI adalah . . . .
A. Mengelola arsip aktif yang diterima dari perusahaan
B. Mengelola arsip statis dari lembaga negara
C. Mengelola arsip inaktif dari organisasi kemasyarakatan
D. Mengelola arsip vital dari perseorangan
E. Melakukan pembinaan kearsipan dilingkungan provinsi
4. Penyelenggaraan kearsipan dipusatkan pada suatu bagian organisasi, yakni
semua warkat disimpan dalam suatu tempat dan dikelola oleh suatu unit
tersendiri, merupakan pengertian dari . . .
A. Asas sentralisasi
B. Asas desentralisasi
C. Asas gabungan
D. Asas primer
E. Asas sekunder
5. Yang bukan termasuk keuntungan pengguna asas sentralisasi adalah . . .
A. Adanya keseragaman prosedur dan perlengkapan arsip
B. Pengembangan pegawai ahlil dalam wawasan
C. Penyelenggara dan pengawasan lebih efektif
KEARSIPAN
71Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
D. Pegawai arsip tidak memiliki pengetahuan bagian lain
E. Penghematan biaya
6. Peraturan Pemerintah yang mengatur arsip untuk organisasi non
pemerintah adalah.
A. UU Nomor 8 Tahun 1996
B. UU Nomor 43 Tahun 2009
C. PP Nomor 28 Tahun 2012
D. PP Nomo 34 Tahun 2010
E. UU Nomor 7 Tahun 1998
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2004 tentang
Pengelolaan Arsip Statis ditetapkan oleh Presiden . . . .
A. Soeharto
B. B. J. Habibie
C. Megawati Soekarnoputri
D. K. H. Abdurrahman Wahid
E. Susilo Bambang Yudhoyono
8. Salah satu pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk dalam persyaratan
untuk menjadi arsiparis adalah . . . .
A. Berpendidikan minimal sarjana
B. Mempunyai kreativitas
C. Mempunyai wawasan yang baik tentang bidang kearsipan
D. Sikap Profesional dalam bekerja
E. Mempunyai keterampilan yang sesuai
9. Regulasi yang mengatur standar pengelolaan arsip secara internasional
adalah. . . .
A. ISO 15489
B. SNI 19-6962.1
C. ARMA
D. Keputusan PBB
E. Konvensi Wina
10. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
kearsipan adalah . . . .
A. Melaksanakan diklat kearsipan bagi pegawai arsip
B. Membeli alat kearsipan yang mahal
C. Tidak memperbolehkan arsip dipinjam oleh siapapun
D. Semua arsip dilaminating
E. Tidak perlu ada kegiatan penyusutan
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1979
mengatur tentang . . . .
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran72
KEARSIPAN
A. ANRI
B. Penyusutan arsip
C. Pokok-pokok kearsipan nasional
D. Pengelolaan arsip statis
E. Ketentuan-ketentuan pokok kearsipan
12. Salah satu lembaga nondepartemen yang menguasai kearsipan dan
bertanggungjawab langsung kepada Presiden adalah . . . .
A. Arsip daerah provinsi
B. Arsip Perguruan Tinggi
C. Arsip Daerah Kabupaten
D. ANRI
E. Unit Arsip pada Pencipta Arsip
3. DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Sri Endang, dkk. 2018. Kearsipan. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Sugiarto, Agus, dkk. 2015. Manajemen Kearsipan Modern, Yogyakarta:
Gava Media
Susmanto, Daryo. 2018, Kearsipan. Jakarta. Penerbit Yudistira
Muhidin, Sambas Ali, dkk. 2016. Manajemen Kearsipan. Bandung. Penerbit
Pustaka Setia
Tambe, Nippi. 2008. Manajemen Kearsipan dan Dokumentasi. Makassar:
Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar
Kurniawan, Dwi. 2018. Kearsipan untuk SMK/MAK kelas X. Kedungan,
Pedan, Klaten. Sinar Mandiri
https://nadiaputriariska.blogspot.com/2019/01/norma-standar-prosedur-dan-
kaidah.html
http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/16.-SOP-
PENGARSIPAN-DOKUMEN.ok_.xlsx
http://buk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/05/08.-SOP-Penyimpanan-
Arsip.pdf
https://slideplayer.info/slide/13923823/

More Related Content

Similar to KEARSIPAN-MODUL

M2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsip
M2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsipM2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsip
M2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsipYayan Yanuar Rahman
 
Silabus Training "Peranan Pengelolaan Arsip Bagi Keberlangsungan Bisnis di Er...
Silabus Training "Peranan Pengelolaan Arsip Bagi Keberlangsungan Bisnis di Er...Silabus Training "Peranan Pengelolaan Arsip Bagi Keberlangsungan Bisnis di Er...
Silabus Training "Peranan Pengelolaan Arsip Bagi Keberlangsungan Bisnis di Er...Kanaidi ken
 
MANAJEMEN STANDAR PROSES.pptx
MANAJEMEN STANDAR PROSES.pptxMANAJEMEN STANDAR PROSES.pptx
MANAJEMEN STANDAR PROSES.pptxssuser7b48f01
 
Rpp 5 teknik penyusunan pos
Rpp 5 teknik penyusunan posRpp 5 teknik penyusunan pos
Rpp 5 teknik penyusunan posArjuna Ahmadi
 
CP ATP Modul Ajar.pptx
CP ATP Modul Ajar.pptxCP ATP Modul Ajar.pptx
CP ATP Modul Ajar.pptxnurdian13
 
Rpp 4 teknik penyusunan pos
Rpp 4 teknik penyusunan posRpp 4 teknik penyusunan pos
Rpp 4 teknik penyusunan posArjuna Ahmadi
 
Rpp 3 jenis dan prinsip pos
Rpp 3 jenis dan prinsip posRpp 3 jenis dan prinsip pos
Rpp 3 jenis dan prinsip posArjuna Ahmadi
 
Pengurusan bengkel dan keselamatan dan kesihatan pekerjaan
Pengurusan bengkel dan keselamatan dan kesihatan pekerjaanPengurusan bengkel dan keselamatan dan kesihatan pekerjaan
Pengurusan bengkel dan keselamatan dan kesihatan pekerjaanREBECCA MULGRAND
 
BUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdf
BUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdfBUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdf
BUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdfRosilahSamad1
 
Rpp 1 pengertian prosedur dan pos
Rpp 1 pengertian prosedur dan posRpp 1 pengertian prosedur dan pos
Rpp 1 pengertian prosedur dan posArjuna Ahmadi
 
Panduan Penyusunan Rpp
Panduan Penyusunan RppPanduan Penyusunan Rpp
Panduan Penyusunan Rppmrwhy
 
Penyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajarPenyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajarHarry Rebel
 
M6 kb2 prosedur pengujian kesesuaian
M6 kb2 prosedur pengujian kesesuaianM6 kb2 prosedur pengujian kesesuaian
M6 kb2 prosedur pengujian kesesuaianPPGHybrid2
 
M6 kb2 prosedur pengujian kesesuaian
M6 kb2  prosedur pengujian kesesuaianM6 kb2  prosedur pengujian kesesuaian
M6 kb2 prosedur pengujian kesesuaianYayan Yanuar Rahman
 

Similar to KEARSIPAN-MODUL (20)

M2 kb3 peralatan kearsipan
M2 kb3 peralatan kearsipanM2 kb3 peralatan kearsipan
M2 kb3 peralatan kearsipan
 
M2 kb1 arsip dan kearsipan
M2 kb1 arsip dan kearsipanM2 kb1 arsip dan kearsipan
M2 kb1 arsip dan kearsipan
 
M2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsip
M2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsipM2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsip
M2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsip
 
Silabus Training "Peranan Pengelolaan Arsip Bagi Keberlangsungan Bisnis di Er...
Silabus Training "Peranan Pengelolaan Arsip Bagi Keberlangsungan Bisnis di Er...Silabus Training "Peranan Pengelolaan Arsip Bagi Keberlangsungan Bisnis di Er...
Silabus Training "Peranan Pengelolaan Arsip Bagi Keberlangsungan Bisnis di Er...
 
MANAJEMEN STANDAR PROSES.pptx
MANAJEMEN STANDAR PROSES.pptxMANAJEMEN STANDAR PROSES.pptx
MANAJEMEN STANDAR PROSES.pptx
 
Rpp 5 teknik penyusunan pos
Rpp 5 teknik penyusunan posRpp 5 teknik penyusunan pos
Rpp 5 teknik penyusunan pos
 
CP ATP Modul Ajar.pptx
CP ATP Modul Ajar.pptxCP ATP Modul Ajar.pptx
CP ATP Modul Ajar.pptx
 
Rpp 4 teknik penyusunan pos
Rpp 4 teknik penyusunan posRpp 4 teknik penyusunan pos
Rpp 4 teknik penyusunan pos
 
Rpp 3 jenis dan prinsip pos
Rpp 3 jenis dan prinsip posRpp 3 jenis dan prinsip pos
Rpp 3 jenis dan prinsip pos
 
Pengurusan bengkel dan keselamatan dan kesihatan pekerjaan
Pengurusan bengkel dan keselamatan dan kesihatan pekerjaanPengurusan bengkel dan keselamatan dan kesihatan pekerjaan
Pengurusan bengkel dan keselamatan dan kesihatan pekerjaan
 
BUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdf
BUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdfBUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdf
BUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdf
 
Rpp 1 pengertian prosedur dan pos
Rpp 1 pengertian prosedur dan posRpp 1 pengertian prosedur dan pos
Rpp 1 pengertian prosedur dan pos
 
Panduan Penyusunan Rpp
Panduan Penyusunan RppPanduan Penyusunan Rpp
Panduan Penyusunan Rpp
 
Rpp 10 uh 1
Rpp 10 uh 1Rpp 10 uh 1
Rpp 10 uh 1
 
Rpp 5 uh 1
Rpp 5 uh 1Rpp 5 uh 1
Rpp 5 uh 1
 
Rpp 17 uh 2
Rpp 17 uh 2Rpp 17 uh 2
Rpp 17 uh 2
 
Penyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajarPenyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajar
 
M6 kb2 prosedur pengujian kesesuaian
M6 kb2 prosedur pengujian kesesuaianM6 kb2 prosedur pengujian kesesuaian
M6 kb2 prosedur pengujian kesesuaian
 
M6 kb2 prosedur pengujian kesesuaian
M6 kb2  prosedur pengujian kesesuaianM6 kb2  prosedur pengujian kesesuaian
M6 kb2 prosedur pengujian kesesuaian
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

More from Yayan Yanuar Rahman (20)

Presentasi desi penilaian
Presentasi desi   penilaianPresentasi desi   penilaian
Presentasi desi penilaian
 
03 Pendekatan pendidikan karakter masa belajar dari rumah (bdr)
03 Pendekatan pendidikan karakter masa belajar dari rumah (bdr)03 Pendekatan pendidikan karakter masa belajar dari rumah (bdr)
03 Pendekatan pendidikan karakter masa belajar dari rumah (bdr)
 
02 Strategi Implementasi PNK
02 Strategi Implementasi PNK02 Strategi Implementasi PNK
02 Strategi Implementasi PNK
 
Ppt 01 PNK
Ppt 01 PNKPpt 01 PNK
Ppt 01 PNK
 
Ppt modul 4 pjj tk
Ppt modul 4 pjj tkPpt modul 4 pjj tk
Ppt modul 4 pjj tk
 
Materi, media, dan sumber pjj
Materi, media, dan sumber pjjMateri, media, dan sumber pjj
Materi, media, dan sumber pjj
 
Ppt modul 2 pjj
Ppt modul 2 pjjPpt modul 2 pjj
Ppt modul 2 pjj
 
Perencanaan pjj
Perencanaan pjjPerencanaan pjj
Perencanaan pjj
 
Ppt m2 kb 1_kearsipan
Ppt m2 kb 1_kearsipanPpt m2 kb 1_kearsipan
Ppt m2 kb 1_kearsipan
 
Ppt m2 kb 4_evaluasi pengelolaan arsip
Ppt m2 kb 4_evaluasi pengelolaan arsipPpt m2 kb 4_evaluasi pengelolaan arsip
Ppt m2 kb 4_evaluasi pengelolaan arsip
 
Ppt m2 kb 3_prosedur penggunaan peralatan kearsipan
Ppt m2 kb 3_prosedur penggunaan peralatan kearsipanPpt m2 kb 3_prosedur penggunaan peralatan kearsipan
Ppt m2 kb 3_prosedur penggunaan peralatan kearsipan
 
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipanPpt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipan
 
Ppt m1 kb 2_struktur organisasi
Ppt m1 kb 2_struktur organisasiPpt m1 kb 2_struktur organisasi
Ppt m1 kb 2_struktur organisasi
 
Ppt m1 kb 1_administrasi umum
Ppt m1 kb 1_administrasi umumPpt m1 kb 1_administrasi umum
Ppt m1 kb 1_administrasi umum
 
Ppt m1 kb 4_adm. keuangan
Ppt m1 kb 4_adm. keuanganPpt m1 kb 4_adm. keuangan
Ppt m1 kb 4_adm. keuangan
 
Ppt m1~3
Ppt m1~3Ppt m1~3
Ppt m1~3
 
modul 6 kb 2 kuliner
modul 6 kb 2 kulinermodul 6 kb 2 kuliner
modul 6 kb 2 kuliner
 
modul 6 kb 1 kuliner
modul 6 kb 1 kulinermodul 6 kb 1 kuliner
modul 6 kb 1 kuliner
 
modul 6 kb 4 kuliner
modul 6 kb 4 kulinermodul 6 kb 4 kuliner
modul 6 kb 4 kuliner
 
modul 6 kb 3 kuliner
modul 6 kb 3 kulinermodul 6 kb 3 kuliner
modul 6 kb 3 kuliner
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

KEARSIPAN-MODUL

  • 1. KEARSIPAN 33Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
  • 2. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran34 KEARSIPAN Kegiatan Belajar 2 KAIDAH KEARSIPAN 1. Rasional dan Deskripsi Singkat Arsip merupakan catatan rekaman kegiatan atau sumber informasi dengan berbagai macam bentuk yang dibuat oleh lembaga, organisasi maupun perseorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan. Arsip dapat berupa surat, warkat, akta, piagam, buku, dan sebagainya, yang dapat dijadikan bukti sahih untuk suatu tindakan dan keputusan. Dengan adanya perkembangan teknologi, arsip dapat berbentuk audio, video dan digital. Secara umum arsip memiliki fungsi untuk penunjang aktivitas administrasi, alat pengambil keputusan, bukti pertanggungjawaban, sumber informasi, dan wahana komunikasi, arsip dan Kearsipan yang diselenggarakan secara optimal akan memperlancar kegiatan dan tujuan lembaga atau organisasi oleh karena itu untuk mewujudkannya perlu adanya proses pembelajaran dalam hal pengelolaan arsip itu sendiri. Sebagai salah satu sumber belajar diharapkan modul ini memberi pengayaan secara substansial maupun pedagogik kepada guru-guru peserta PPG, sehingga selesai mengikuti program pelatihan kompetensi guru meningkat dan memungkinkan guru dapat mengubah paradigmanya dalam pembelajaran di kelas yang dalam jangka tertentu dapat meingkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Kaidah atau Norma adalah pedoman yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan kearsipan. Untuk itu, diperlukan perangkat peraturan agar penyelenggaraan kearsipan dapat dilaksanakan dengan baik. Sementara itu, standar adalah norma, aturan, atau persyaratan yang dijadikan acuan, yang biasanya berupa dokumen formal agar ada keseragaman dalam pelaksanaannya Dalam menjalankan tugas-tugas dan pekerjaan di kantor, tentunya diperlukan pihak-pihak yang bertanggungjawab menjalankannya. Tugas-tugas A. PENDAHULUAN
  • 3. KEARSIPAN 35Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran dan pekerjaan di kantor sangat beragam. Salah satunya tugas mengarsip. Untuk mengerjakan tugas mengarsip tentunya diperlukan seorang yang kompeten untuk mengerjakan tugas tersebut. Pihak yang bertanggungjawab atas tugas pengarsipan lazim disebut dengan nama arsiparis. Untuk menjadi personel arsiparis, tentunya terdapat persyaratan yang harus dipenuhi untuk membuktikan bahwa seseorang mampu mengerjakan tugas dengan baik. Olehnya itu kegiatan belajar 2 ini perlu menjadi perhatian peserta PPG agar mampu mengetahui mengenai procedural kaidah kearsipan Kegiatan belajar 2 ini disusun untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai kearsipan, sehingga peserta PPG pada akhirnya mampu mengaktualisasikan ilmu yang diperoleh untuk diajarkan pada sekolah terkhusus pada program studi manajemen perkantoran. Kegiatan belajar 2 ini dimulai dengan mengukur kemampuan peserta PPG mengenai konsep pengertian norma, standar, prosedur, dan kaidah kearsipan, peraturan perundang-undangan kearsipan, organisasi kearsipan, Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan, dan syarat-syarat pegawai arsip yang baik. Hasil akhir dari kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan peserta PPG mampu konsep pengertian norma, standar, prosedur, dan kaidah kearsipan, peraturan perundang-undangan kearsipan, organisasi kearsipan, Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan, dan syarat-syarat pegawai arsip yang baik 2. Relevansi Kearsipan merupakan mata pelajaran yang paling bermanfaat bagi instansi/lembaga/organisasi dalam membatu mengelola arsip yang tercipta dan beredar dalam lembaga tersebut. Relevansi antara tuntutan dunia kerja dan urgensi dunia pendidikan untuk menyiapkan pembelajaran yang memiliki kompetensi dalam pembelajaran kearsipan. Dengan adanya kegiatan belajar 2 ini akan memberikan pengetahuan tentang kaidah kearsipan yang berisi mengenai aturan tentang konsep pengertian norma, standar, prosedur, dan kaidah
  • 4. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran36 KEARSIPAN kearsipan, peraturan perundang-undangan kearsipan, organisasi kearsipan, Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan, dan syarat-syarat pegawai arsip yang baik. Kompetensi-kompetensi tersebut sangat diperlukan, khususnya bagi siapa saja yang bergelut dengan kearsipan. Dengan demikian, kehadiran modul ini memberikan pengetahuan tentang konsep pengertian norma, standar, prosedur, dan kaidah kearsipan, peraturan perundang-undangan kearsipan, organisasi kearsipan, Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan, dan syarat-syarat pegawai arsip yang bai. 3. Panduan Belajar Sebelum mempelajari modul ini peserta PPG Dalam Jabatan harus memiliki kemampuan awal atau penguasaan tentang kearsipan secara umum. Beberapa hal yang harus dikuasai dengan tuntas sebelum mempelajari modul ini seperti materi Bahasa Indonesia dan bahasa asing, khususnya yang membahas tentang penggunaan bahasa yang komunikatif, penggunaan ejaan yang benar, akan lebih baik jika didukung penguasaan bahasa asing. Penguasaan bahasa yang baik akan memberikan efek positif terhadap keterlaksanaan proses pembelajaran. langkah- langkah atau petunjuk belajar adalah sebagai berikut: Peserta: A. Bacalah setiap materi dalam modul ini dengan cermat dan pahami dengan baik sub capaian mata kegiatan B. Diskusikan dengan sesama peserta apa yang telah Anda cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka tanyakan kepada instruktur sampai betul-betul Anda sudah paham. C. Bila proses memahami materi Anda menemui kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Anda atau konsultasikan dengan instruktur. D. Kerjakan tugas-tugas, baik secara individu dengan jujur dan teliti serta bertanggungjawab yang terdapat dalam modul ini.
  • 5. KEARSIPAN 37Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran E. Peserta tidak dibenarkan melanjutkan ke kegiatan belajar 3, jika sudah menguasai 80% silahkan lanjut modul berikutnya, jika kurang dari 80% tolong diulangi lagi. F. Untuk kegiatan praktek diharapkan peserta selalu membaca dan memahami teori yang mendukung materi praktek. G. Perhatikan tentang alat-alat untuk kegiatan praktek, termasuk tentang keselamatan kerja dalam menggunakan alat-alat praktek. H. Setelah semua bahan ajar untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas dipelajari, maka ajukan uji kompetensi Instruktur: A. Informasikan tentang bagaimana cara menggunakan modul, metode pembelajaran, cara penilaian, media yang digunakan dan waktu yang dibutuhkan. B. Berilah bimbingan kepada peserta bila mereka mendapatkan kesulitan C. Monitor dan catat kemajuan peserta dan berikan feedback atas pencapaian pembelajaran peserta didik. D. Selama proses pembelajaran tetaplah berada di dalam kelas/tempat belajar. E. Untuk kegiatan praktek, gunakan sarana dan alat-alat yang disesuaikan dengan modul, dapat dilakukan di kelas. 1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Menguasai kearsipan dan dokumentasi yang meliputi manajemen kearsipan dan aplikasi pengolahan dokumen B. INTI
  • 6. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran38 KEARSIPAN 2. Pokok-Pokok Materi Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2, diharapkan peserta dapat: A. Pengertian norma, standar, prosedur, dan kaidah kearsipan B. Peraturan Perundangan Kearsipan C. Organisasi kearsipan D. Masalah pokok kearsipan dan cara pemecahannya E. Syarat-syarat pegawai arsip 3. Uraian Materi A. Pengertian Norma, Standar Prosedur, dan Kaidah Kearsipan Norma adalah pedoman yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan kearsipan. Untuk itu, diperlukan perangkat peraturan agar penyelenggaraan kearsipan dapat dilaksanakan dengan baik. Sementara itu, standar adalah norma, aturan, atau persyaratan yang dijadikan acuan, yang biasanya berupa dokumen formal agar ada keseragaman dalam pelaksanaannya. Standar terbagi menjadi dua, yaitu standar yuridis dan standar de facto. Standar yuridis biasanya terbentuk perundang-undangan yang digunakan sebagai bahan rujukan dan mencakup wilayah yang luas, misalnya secara nasional, regional, atau wilayah. Standar de facto adalah standar yang dikembangkan secara sendiri-sendiri oleh perusahaan- perusahaan, yang biasanya berupa SOP (Standard Operating Procedur). Prosedur kearsipan adalah suatu langkah kegiatan yang harus dilakukan dengan baik. Kaidah kearsipan adalah ketentuan yang mengatur segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola kearsipan secara prosedural dan sistematis.
  • 7. KEARSIPAN 39Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran K a i d a h Kearsipan adalah Ketentuan yang mengatur segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola kearsipan secara prosedural dan sistemik Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam penyelenggaraan kearsipan diperlukan norma atau kaidah baik berupa peraturan perundangan maupun kebiasaan-kebiasaan yang dibuat oleh perusahaan dalam bentuk standar atau prosedur. Hal ini dilakukan agar penyelenggaraan kearsipan dapat dilakukan dengan baik sehingga tujuan kearsipan dapat tercapai. B. Peraturan Perundang-Undangan Kearsipan Penyelenggaraan kearsipan, khususnya arsip yang berkaitan dengan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan, perlu dijalankan dengan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan aturan yang dapat dijaadikan Gambar 2.1. Alir Prosedur penyimpanan arsip
  • 8. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran40 KEARSIPAN dasar dan panduan. Berikut ini adalah beberapa peraturan perundangan kearsipan yang berlaku di Indonesia sejak tahun 1960 hingga sekarang. 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1961 Tentang Pokok-Pokok Kearsipan Nasional Peraturan ini di buat dengan dasar pertimbangan untuk melindungi bahan pertanggungjawaban nasional bangsa Indonesia dan untuk keperluan generasi bangsa berikutnya. Peraturan ini terdiri atas empat bab dan sembilan pasal, yaitu: BAB I Ketentuan-Ketentuan Umum BAB II Tugas Pemerintah BAB III Organisasi Kearsipan Nasional BAB IV Ketentuan-Ketentuan Penutup Peraturan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno, pada 26 Desembar 1961, dan diundangkan di Jakarta oleh Sekretaris Negara, Mohammad Ichsan pada hari yang sama. 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1961 tentang Tugas Kewajiban dan Lapangan Pekerjaan Dokumentasi dan Perpustakaan dalam Lingkungan Pemerintah Peraturan ini dibuat dengan dasar pertimbangan agar ada keseragaman dalam sistem, metode, dan teknik dokumentasi dan perpustakaan, serta keseragaman istilah-istilah yang bersangkutan. Peraturan ini terdiri atas enam bab dan delapan pasal, yaitu: BAB I Tentang Dokumentasi BAB II Tentang Perpustakaan BAB III Tentang Pusat Dokumentasi dan Perpustakaan BAB IV Tentang Peraturan Peralihan BAB V Tentang Pelaksanaan BAB VI Penutup Peraturan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno, pada 26 Desember 1961, dan diundangkan
  • 9. KEARSIPAN 41Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran di Jakarta oleh Sekretaris Negara, Mohammad Ichsan, pada hari yang sama. 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan Undang-undang ini merupakan pengganti Perpres RI Nomor 19 Tahun 1961 dan dibuat dengan dasar pertimbangan untuk kepentingan generasi yang akan datang mengenai pentingnya arsip/bukti nyata, dan untuk meningkatkan penyempurnaan penyelenggaraan administrasi aparatur negara. Undang-undang ini terdiri atas enam bab dan tiga belas pasal, yaitu: BAB I Ketentuan-Ketentuan Umum BAB II Tugas Pemerintah BAB III Organisasi Kearsipan BAB IV Kewajiban Kearsipan BAB V Ketentuan-Ketentuan Pidana BAB VI Ketentuan-Ketentua Penutup Undang-undang ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto, pada 18 Mei 1971, dan diundangkan di Jakarta oleh Sekretaris Negara, Alamsjah, pada hari yang sama. 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1974 tentang Arsip Nasional Republik Indonesia Keputusan ini dibuat atas dasar pertimbangan dalam rangka pengembangan serta pelaksanaan peningkatan tugas. Keputusan ini terdiri atas enam bab dan delapan pasal, yaitu: BAB I Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi BAB II Wewenang BAB III Struktur Organisasi dan Tata Kerja BAB IV Pengangkatan dan Pemberhentian BAB V Pembiayaan BAB VI Ketentuan Penutup
  • 10. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran42 KEARSIPAN Keputusan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto, pada 24 April 1974. 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip Peraturan ini dibuat atas dasar tiga pertimbangan, yaitu 1) semakin berkembangnya pembangunan dan volume arsip sebagai akibat kegiatan administrasi pemerintah; 2) untuk meningkatkan daya guna dan tepat guna kearsipan; dan 3) untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional. Peraturan ini terdiri atas delapan bab dan dua puluh pasal, yaitu: BAB I Ketentuan Umum BAB II Jadwal Retensi Arsip BAB III Pemindahan Arsip BAB IV Pemusnahan Arsip BAB V Penyerahan Arsip BAB VI Ketentuan Lain-Lain BAB VII Ketentuan Peralihan BAB VIII Ketentuan Penutup Peraturan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto, pada 4 Oktober 1979. 6. Surat Edaran Nomor SE/01/1981 tentang Penanganan Arsip Inaktif sebagai Pelaksanaan Ketentuan Peralihan Peraturan Pemerintah tentang Penyusutan Arsip Surat edaran ini dibuat atas dasar pertimbangan perlu adanya petunjuk teknis untuk mengatur lebih lanjut tentang pelaksanaan ketentuan peralihan mengenai penyusutan arsip, seperti yang tercantum pada Pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979. Surat edaran ini memuat hal-hal yang terkait dengan arsip inaktif dan terdiri atas empat bagian, yaitu: I Pendahuluan A. Umum
  • 11. KEARSIPAN 43Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran B. Dasar Hukum C. Tujuan D. Sasaran E. Ruang Lingkup F. Pengertian II Prioritas Penanganan III Tahap Pelaksanaan A. Pendaftaran Arsip Inaktif B. Penataan Kembali Arsip Inaktif C. Pemusnahan Arsip D. Penyerahan Arsip IV Penutup Surat edaran ini dibuat pada 5 Agustus 1981 dan ditujukan kepada: 1. Para Menteri 2. Jaksa Agung 3. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara 4. Para Pemimpin Lembaga Pemerintah Nondepartemen, serta 5. Para Gubernur dan Kepala Daerah Tingkat I Surat edaran ini ditandatangani oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Soemartini. 7. Surat Edaran Nomor SE/02/1983 tentang Pedoman Umum untuk Menentukan Nilai Guna Arsip Surat edaran ini dibuat atas dasar perlu adanya pedoman sebagai petunjuk untuk menentukan nilai guna arsip, seperti yang dimaksud pada Pasal 4 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979. Surat edaran ini memuat hal-hal yang terkait dengan Penentuan Nilai Guna Arsip dan terdiri atas empat bagian, yaitu: I. Pendahuluan A. Umum B. Khusus
  • 12. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran44 KEARSIPAN C. Dasar Hukum D. Tujuan II Nilai Guna Arsip III Penentuan Nilai Guna Arsip IV Penutup Surat edaran ini dibuat pada tanggal 16 Mei 1983 dan ditujukan kepada: 1. Para Menteri 2. Jaksa Agung 3. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara 4. Para Pemimpin Lembaga Pemerintah Nondepartemen, serta 5. Para Gubernur dan Kepala Daerah Tingkat I Surat edaran ini ditandatangani oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Soemartini 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Arsip Statis Keputusan ini dibuat atas dasar pertimbangan untuk memelihara arsip statis sebagai bukti kinerja yang merekam aktivitas penyelenggaraan pemerintahan agar lebih berhasil dan berdaya guna. Keputusan ini terdiri atas empat bab dan 42 pasal, yaitu: BAB I Ketentuan Umum BAB II Pengelolaan Arsip Statis BAB III Jaringan Informasi Kearsipan Nasional BAB IV Ketentuan Penutup Keputusan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, pada 18 Oktober 2004. 9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan Undang-undang ini dibuat atas lima dasar pertimbangan, yaitu sebagai berikut:
  • 13. KEARSIPAN 45Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 1) Arsip sebagai identitas dan jati diri bangsa, serta sebagai memori, acuan, dan bahan pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus dikelola dan diselamatkan oleh negara. 2) Perlu adanya sistem penyelenggaraan kearsipan nasional yang andal untuk menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya. 3) Perlu adanya suatu sistem penyelenggaraan kearsipan nasional yang komprehensif dan terpadu dalam menghadapi tantangan globalisasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. 4) Perlu adanya peraturan perundangan yang komprehensif dan mengikuti perkembangan zaman untuk menyatukan berbagai macam peraturan kearsipan yang telah ada sebelumnya dan terpisah-pisah. 5) Adanya pemahaman dan pemaknaan tentang arsip yang masih bersifat terbatas dan sempit. Undang-undang ini terdiri atas sebelas bab dan 92 pasal, yaitu: BAB I Ketentuan Umum BAB II Maksud, Tujuan, Asas, dan Ruang Lingkup BAB III Penyelenggaraan Kearsipan BAB IV Pengelolaan Arsip Dinamis BAB V Pengelolaan Arsip Statis BAB VI Autentifikasi BAB VII Organisasi Profesi dan Peran Serta Masyarakat BAB VIII Sanksi Administratif BAB IX Ketentuan Pidana BAB X Ketentuan Peralihan BAB XI Ketentuan Penutup
  • 14. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran46 KEARSIPAN Undang-undang ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 23 Oktober 2009. Menurut Yayan Daryan (2015), selain regulasi tentang kearsipan tersebut, terdapat juga acuan lain berupa standar (nasional dan internasional) yang mengatur pengelolaan arsip antara lain. 1. ISO 15489 – 2001 tentang Records Manajemen 2. SNI 19-6962.1 – 2003 tentang Dokumentasi dan Informasi – Manajemen Rekaman; 3. ISO 23081 – 2004 tentang Metadata For Records; 4. ICA Standard, yaitu ISAAD, ISAAR, ISDF, ISDI, dan standar Teknis lainnya Dalam Konteks internasional, terdapat juga acuan dalam mengelolah arsip dalam bentuk konvensi dan kaidah kearsipan internasinal yaitu: 1. Konvensi Den Haag 1954 tentang perlindungan arsip dari konflik bersenjata dan perang; 2. Konvensi Wina 1983 tentang pengaturan Arsip Pasca Kemerdekaan; 3. Asas asas di Bidang Kearsipan; (a) principle of provenance /respect des fonds; (b) principle of original order Gambar 2.2. Dasar Hukum Kearsipan Sumber : https://slideplayer.info/slide/13923823/
  • 15. KEARSIPAN 47Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran C. Organisasi Kearsipan Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 menyebutkan “ Organisasi kearsipan terdiri atas unit kearsipan pada pencipta arsip dan lembaga kearsipan. Pencipta arsip adalah pihak yang mempunyai kemandirian dan otoritas dalam pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip dinamis. Organisasi yang termasuk lembaga pencipta arsip adalah Lembaga Negera, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, BUMN, dan BUMD”. Menurut Yayan Daryan (2015), tanggung jawab pencipta arsip meliputi: 1. Membuat kebijakan penyelenggaraan kearsipan dilingkungannya berdasarkan ketentuan Undang-UndangNomor 43 Tahun 2009 2. Melaksanakan pengelolaan arsip dinamis 3. Membentuk unit kearsipan 4. Menyediakan prasarana dan sarana kearsipan untuk pengelolaan arsip dinamis 5. Secara khusus melakukan perlindungan dan penyelamatan serta memberitahukan dan melaporkan kepada ANRI arsip yang berkaitan dengan kependudukan, kewilayahan, kepuluan, perbatasan, perjanjian internasional, kontrak kerja, dan masalah pemerintahan yang strategis 6. Melaksanakan perlindungan dan penyelamatan arsip apabila terjadi bencana, serta berkoordinasi dengan ANRI 7. Membuat tata naskahdinas, klasifikassi arsip, jadwal retensi arsip (JRA), serta sistem klasifikasi keamanan danakses arsip. 8. Menjaga keautentikan, keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip yang dikelola 9. Mengatur dan mendokumentasikan proses pembuatan dan penerimaan arsip 10. Menyediakan arsip dinamis bagi kepentingan pengguna yang berhak 11. Membuat daftar arsip dinamis, yaitu arsip terjaga dan arsip umum
  • 16. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran48 KEARSIPAN 12. Menjaga keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip dinamis terjaga 13. Menjaga kerahasian arsip tertutup 14. Menentukan prosedur layanan berdasarkan standar 15. Melaksanakan penyusutan arsip berdasarkan JRA 16. Memiliki JRA 17. Melaksanakan pemusnahan arsip sesuai dengan prosedur yang benar 18. Menyerahkan arsip statis kepada ANRI atau lembaga kearsipan daerah 19. Menjaga autensitas, reabilitas, dan keutuhan arsip statis yang diserahkan kepada lembaga kearsipan 20. Melaksanakan pengelolaan arsip yang diciptakan oleh pihak lembaga yang diberi pekerjaan dengan anggaran negara. Berkaitan dengan fungs unit kearsipan yang ada dilembaga pencipta arisp, dalam UU No. 43 tahun 2009 disebutkan: (1) pengelolaan arsip inaktif dari unit pengolah dilingkungannya, (2) pengolahan arsip dan penyajian arsip menjadi informasi, (3) pemusnahan arsip di lingkungan lembaganya, (4) penyerahan arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip kepada lembaga kearsipan dan (5) Pembinaan dan pengevaluasian dalam rangka penyelenggaraan kearsipan dilingkunagnnya. Lembaga kearsipan adalah lembaga yang memiliki fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan kearsipan, lembaga yang mengelola arsip statis, yang termasuk lembaga kearsipan adalah Arsip Nasional Repobelik Indonesia (ANRI), arisp daerah provinsi, arsip daerah kabupaten atau kota, danarsip perguruan tinggi. Adapun fungsi unit kearsipan dilembaga kearsipan, yaitu: 1. Melaksanakan pengelolaan arsip inaktif dari unit pengolah dilingkungannya 2. Mengolah arsip dan menyajikan arsip menjadi informasi dalan Kerangka Sistem Kearsipan Nasional (SKN) dan Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) 3. Melaksanakan pemusnahan arsip dilingkungan lembaganya
  • 17. KEARSIPAN 49Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 4. Mempersiapkan penyerahan arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip ke ANRI 5. Melaksankan pembinaan dan evaluasi dalam rangka penyelenggaraan kearsipan di lingkungannya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, terdiri atas beberapa organisasi. Berikut ini adalah jenis-jenis organisasi dalam kearsipan. Gambar. 2.3. Organisasi Kearsipan (Sumber UU Kearsipan No.43/2009) 1. Unit Kearsipan pada Pencipta Kearsipan Unit kearsipan ini wajib dibentuk oleh setiap lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, badan usaha milik negara (BUMN), dan badan usaha milik daerah (BUMD). Berikut ini adalah tugas unit kearsipan pada pencipta arsip. ANRI, Arsip Daerah Provinsi, Arsip Daerah Kabupaten/Kota dan Perguruan Tinggi Lembaga Kearsipan Pengelolaan Arsip StatisPengelolaan Arsip Dinamis Pencipta Arsip Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, BUMN, dan BUMD Organisasi Kearsipan
  • 18. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran50 KEARSIPAN a. Melaksanakan pengelolaan arsip inakti dari unit pengolah di lingkungannya. b. Melaksanakan pengolahan arsip dan pneyajian arsip menjadi informasi. c. Melaksanakan pemusnahan arsip di lingkungan lembaganya. d. Melaksanakan penyerahan arsip statis oleh pemimpin pencipta arsip kepada lembaga kearsipan. e. Melaksanakan pembinaan dan evaluasi dalam rangka penyelenggaraan kearsipan di lingkungannya. 2. Lembaga Kearsipan Lembaga kearsipan merupakan salah satu jenis organisasi kearsipan. Lembaga kearsipan terbagi lagi menjadi berbagai jenis organisasi, yaitu: a. ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) ANRI merupakan salah satu lembaga pemerintahan nondepartemen yang mengurusi kearsipan dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden. ANRI memiliki tugas sebagai berikut: 1) Mengelola arsip statis yang berskala nasional, yang diterima dari lembaga negara, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan. 2) Melaksanakan pembinaan kearsipan secara nasional terhadap pencipta arsip tingkat pusat dan daerah, arsip daerah provinsi, arsip daerah kabupaten/kota, dan arsip perguruan tinggi. Gambar. 2.4. Gedung ANRI Sumber:https://www.google.com /imgres?imgurl=http%3A%2F% 2Fwisatasekolah.com%2Fwp- content%2Fuploads%2F2014%2 F04%2FGedungANRI.jpg&imgr efurl=https%3A%2F%2Fwisatas ekolah.com%2Fgedung-arsip-
  • 19. KEARSIPAN 51Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran b. Arsip Daerah Provinsi Arsip daerah provinsi merupakan unsur penunjang pemerintah daerah di bidang kearsipan. Organisasi ini dipimpin oleh kepala kantor yang bertanggungjawab langsung kepada gubernur melalui sekretaris daerah. Berikut ini adalah tugas arsip daerah provinsi. 1) Melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan penyelenggara pemerintahan daerah provinsi, lembaga negara di daerah, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perorangan. 2) Melaksanakan pengelolaan arsip inaktif yang memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 tahun, yang berasal dari satuan kerja perangkat daerah provinsi dan penyelenggara pemerintahan daerah provinsi. 3) Melaksanakan pembinaan kearsipan terhadap pencipta arsip di lingkungan daerah provinsi dan terhadap arsip kabupaten/kota. c. Arsip Daerah Kabupaten Arsip daerah kabupaten merupakan unsur penunjang pemerintah daerah, khususnya kabupaten, di bidang kearsipan. Berikut ini adalah tugas arsip daerah kabupaten: 1) Melaksanakan pengelolaan arsip statis yang dari satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota, desa, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakat, dan perseorangan. 2) Mengelola arsip inaktif yang memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 tahun, yang berasal dari satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota. 3) Melaksanakan pembinaan kearsipan terhadap pencipta arsip di lingkungan daerah kabupaten/kota.
  • 20. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran52 KEARSIPAN d. Arsip Perguruan Tinggi Arsip perguruan tinggi merupakan organisasi yang mengatur pengelolaan arsip di perguruan tinggi. Arsip diperguruan tinggi penting untuk dikelola karena arsip dapat menggambarkan seluruh aktivitas yang terjadi di perguruan tinggi itu. Berikut ini adalah tugas arsip perguruan tinggi: 1) Melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari satuan kerja perguruan tinggi dan civitas academica di lingkungan perguruan tinggi. 2) Melaksanakan pengelolaan arsip inaktif yang memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 tahun, yang berasal dari satuan kerja dan civitas academica di lingkungan perguruan tinggi. 3) Melaksanakan pembinaan kearsipan di lingkungan perguruan tinggi yang bersangkutan. D. Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan Penyimpanan arsip merupakan bagian dari pengelolaan kearsipan. Terdapat beberapa asas dalam pengelolaan kearsipan. Asas pengelolaan surat/arsip adalah penentuan kebijakan pengorganisasian kegiatan pengelolaan surat secara baku pada suatu instansi. Pengelolaan arsip sebenarnya telah dimulai sejak suatu surat (naskah, warkat) dibuat atau diterima oleh suatu organisasi perusahaan sampai kemudian ditetapkan untuk disimpan, selanjutnya disusutkan (retensi), dan dimusnahkan. Oleh karena itu, di dalam kearsipan terkandung unsur-unsur kegiatan penerimaan, penyimpanan, penemuan kembali, dan penyusutan arsip. Untuk keperluan pengelolaan arsip, ada beberapa pilihan asas pengelolaan arsip yang dapat diterapkan sesuai dengan tipe organisasi perusahaan yang bersangkutan, antara lain sebagai berikut: 1. Asas Sentralisasi Asas sentralisasi adalah pengendalian kegiatan pengurusan surat/arsip, baik surat Masuk maupun surat keluar, sepenuhnya dibebankan
  • 21. KEARSIPAN 53Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran dan dipertanggung jawabkan secara terpusat pada suatu organisasi yang disebut unit kearsipan. Jadi dengan kata lain unit kearsipan adalah satuan kerja yang kegiatan pokoknya meliputi pengendalian dan pengurusan surat/arsip. Sedangkan unit kerja adalah satuan kerja tertentu yang menangani suatu bidang dalam suatu organisasi. Dengan asas sentralisasi ini, maka: a. Penerimaan dan pengiriman surat, penggolongan serta pengendalian dan penyimpanan surat dilaksanakan sepenuhnya oleh unit kearsipan, b. Surat masuk yang diterima oleh unit pengolah harus disampaikan terlebih dahulu kepada unit kearsipan dan baru boleh diterima oleh unit pengolah setelah dilakukan pencatatan oleh unit kearsipan sesuai dengan tugasnya, c. Penggunaan sarana pencatatan sudah lebih efisien, baik kartu kendali maupun lembar pengantar, karena cukup dengan rangkap dua. Asas ini akan berjalan dengan baik dan lancar apabila memenuhi kriteria sebagai berikut. a. Organisasi masih kecil dan telah memiliki program manajemen kearsipan yang mantap. b. Adanya jaminan kerahasiaan arsip, khususnya yang terkait dengan kebijakan arsip rahasia, termasuk arsip personil. Seringkali konsep sentralisasi ditolak oleh para pengguna karena khawatir kerahasiaan informasi tidak terjamin, khusunya yang terkait dengan arsip kepegawaian dan keuangan. c. Kondisi lingkungan gedung tidak terpisah-pisah (saling berdekatan). Adapun keuntungan asas sentralisasi, antara lain sebagai berikut: a. Adanya keseragaman sistem dan prosedur. b. Arsip hilang atau kesalahan penyimpanan kecil sekali terjadi, karena arsip dikelola oleh tenaga-tenaga yang telah dipersiapkan untuk tugas pengelolaan arsip (tenaga professional).
  • 22. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran54 KEARSIPAN c. Kemungkinan penyimpanan arsip ganda kecil sekali karena akan segera diketahui apakah arsip yang bersangkutan merupakan duplikasi atau bukan. d. Penggunaan ruangan dan peralatan lebih efisien dan efektif. e. Pelaksanaan penyusutan arsip akan lebih lancer. Secara terprogram akan dapat dilakukan pemusnahan atau pemindahan ke arsip inaktif. f. Pengawasan lebih mudah. Selain keuntungan, asas sentralisasi juga memiliki kelemahan, antara lain sebagai berikut. a. Keseragaman asas belum tentu cocok untuk semua unit kerja. b. Bagi organisasi kantor yang bagian-bagiannya tidak berada dalam satu kompleks dan terpencar-pencar di beberapa tempat, maka pelaksanaan asas sentralisasi kurang tepat karena pekerjaan menjadi lebih lambat. c. Petugas kearsipan belum tentu paham dengan permasalahan- permasalahan unit kerja, sehingga dapat terjadi salah persepsi dalam menilai sebuah arsip. d. Kemungkinan arsip tidak dapat ditemukan besar karena arsip hilang atau terselip Berikut gambar struktur organisasi yang menggunakan asas sentralisasi dalam penyelenggaraan kearsipan. 2. Asas Desentralisasi Asas desentralisasi adalah pengendalian kegiatan pengelolaan surat/arsip, baik surat masuk maupun surat keluar sepenuhnya dilaksanaan Gambar 2.5. Asas Sentralisasi
  • 23. KEARSIPAN 55Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran oleh masing-masing unit kerja dalam suatu organisasi. Masing-masing unit kerja dalam organisasi melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan surat/arsipnya, dari penerimaan, pencatatan, sampai dengan pengiriman surat. Dengan asas desentralisasi ini, maka: a. Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian surat dilaksanakan sepenuhnya oleh unit pengolah, b. Fungsi dan wewenang unit kearsipan terbatas pada penerimaan dan pengelolaan, serta penyimpanan arsip inaktif, c. Penggunaan sarana pencatatan surat, baik kartu kendali maupun lembar pengantar. Adapun keuntungan asas desentralisasi, antara lain sebagai berikut. a. Unit kerja dapat menerapkan asas pengelolaan kearsipan yang sesuai dengan bidang pekerjaan, b. Proses kerja lebih lancar sehingga arsip dapat ditemukan dengan cepat. c. Penetapan nilai guna arsip lebih tepat. d. Setiap karyawan akan lebih berkembang pengetahuannya tentang kearsipan. Selain keuntungan, asas desentralisasi juga memiliki kelemahan, antara lain sebagai berikut. a. Kemungkinan terjadinya ketidakseragaman asas dan prosedur, termasuk peralatan, akan semakin besar. b. Kemungkinan banyak arsip yang sama disimpan pada tiap unit kerja. c. Tidak adanya pengawasan terhadap pelaksanaan tata kearsipan, khususnya pelaksanaan penataan berkas. Penataan berjas pada unit kerja seringkali tidak diperhatikan, karena kegiatan ini dianggap kegiatan yang kurang penting, sehingga mendapat prioritas terakhir. Akibatnya, arsip seringkali tidak terorganisir secara baik bahkan cenderung kacau.
  • 24. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran56 KEARSIPAN d. Kebijaksanaan penyusutan arsip tidak diikut, sehingga pertumbuhan arsip semakin meningkat memenuhi ruang kerja. Pemusnahan arsip dilaksanakan tidak melalui ketentuan yang berlaku, seringkali terjadi pemusnahan arsip dilaksanakan tidak melalui ketentuan yang berlaku, seringkali terjadi pemusnahan terhadap arisp yang selayaknya dipertahankan. Sehingga tidak jarang organisasi kehilangan bahan bukti. e. Petugas kearsipan di unit-unit kerja kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang kearsipan. Hal ini disebabkan pekerjaan kearsipan dianggap bukan pekerjaan pokok mereka. Berikut gambar struktur organisasi yang menggunakan asas desentralisasi dalam penyelenggaraan kearsipan. Gambar 2.6. Asas Desentralisasi
  • 25. KEARSIPAN 57Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 3. Asas Kombinasi (Gabungan Sentralisasi dan Desentralisasi) Asas ini merupakan gabungan dari sistem sentralisasi dan desentralisasi, yaitu masing-masing unit kerja dapat melaksanakan pengelolaan suratnya sendiri- sendiri, namun pengendaliannya dilakukan secara terpusat. Asas ini bertujuan meningkatkan kelebihan dari suatu asas dan meminimalkan kekurangannya. Didalam penanganan arsip secara kombinasi, arsip yang masih aktif dipergunakan atau disebut arsip aktif dikelola diunit kerja masing-masing pengeloah, dan arsip yang sudah kurang dipergunakan atau disebut inaktif dikelola di sentral arsip. Dengan demikian, dalam asas ini terdapat dua tempat pengelolaan arsip, yaitu unit kearsipan di pusat yang mengelola arsip inaktif, dan unit kerja (pengolah) yang mengelola arsip aktif. Adapun keuntungan sistem gabungan ini, antara lain sebagai berikut. 1) Keseragaman prosedur dan tata kerja. 2) Proses kerja lancar, karena arsip aktif berada di unit pengolah. 3) Efisiensi kerja di unit pengolah, karena adanya pemisahan antara arsip aktif dan inaktif. 4) Lebih mudah dalam pengendalian dan pembinaannya. 5) Karyawan di unit kerja dapat bertambah. Walaupun asas ini digunakan untuk meminimalkan kekurangan dari kedua asas tersebut, namun tetap saja asas ini memiliki kelemahan, yaitu sebagai berikut. a. Karena diselenggarakan di dua tempat, maka tentu saja peralatan yang digunakan cukup banyak. b. Kemungkinan adanya arsip kembar dapat terjadi. c. Membutuhkan tenaga yang lebih banyak.
  • 26. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran58 KEARSIPAN Berikut gambar struktur organisasi yang menggunakan asas desentralisasi terkendali dalam penyelenggaraan kearsipan. E. Masalah Pokok Kearsipan Dan Cara Pemecahannya Pada era pembangunan dewasa ini tampak kegiatan semakin meningkat. Peningkatan kegiatan berarti meningkatan pula arsip-arsip yang tersedia atau tercipta. Ledakan arsip ini bukan saja berupa arsip hasil korespondensi, tetapi juga arsip lain, misalnya formulir atau blanko yang beredar. Hadirnya alat elektronik di dunia perkantoran seperti fotokopi dan computer bukannya menekan arsip yang tercipta, bahkan sebaliknya. Pengalaman menunjukkan bahwa satu surat atau laporan sekurang-kurangnya akan disimpan dua copy atau lebih. Dengan demikain, arsip yang tercipta akan semakin menignkat, ini jelas tidak efesien dan tidak menghemat, Gambar 2. 7. Asas Kombinasi
  • 27. KEARSIPAN 59Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Untuk mengetahui lebih rinci permasalahan pokok kearsipan, berikut ini dikemukan beberapa pendapat para ahli: Menurut Drs. The Liang Gie dalam bukunya Administrasi Perkantoran Modern, masalah-masalah pokok di bidang kearsipan yang umumnya dihadapi oleh instansi-instansi bertalian dengan hal-hal berikut: 1. Tidak dapat menemukan kembali secara cepat arsip suatu surat yang diperlukan oleh pimpinan instansi atau organisasi. 2. Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh unit lain dalam waktu lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan. 3. Bertambahnya surat-surat ek dalam arsip tanpa ada penyusutan, sehingga tempat dan peralatan tidak lagi mencukupi. 4. Tata kerja dan peralatan kearsipan tidak berkembang (Out of date) dan tidak mengikuti perkembangan zaman (up to date) karena kurang pengarahan kepada petugas kearsipan. Menurut Drs. E. Martono, masalah yang sering timbul bertalian dengan warkat, antara lain: 1. Warkat tidak dapat ditemukan kembali karena hilang. 2. Warkat ditemukan setelah lama mencari dengan membongkar seluruh tumpukan warkat. Gambar 2. 8. Masalah di bidang kearsipan (Sumber:https://www.google.com/imgres?i mgurl=http%3A%2F%2Fujiansma.com%2 Fwp- content%2Fuploads%2F2015%2F10%2Ffo to- pengolahan.jpg&imgrefurl=http%3A%2F %2Fujiansma.com%2Fmasalah-masalah- dalam-pengolahan- arsip&docid=1ZSh6gQcPaZMxM&tbnid=- uX_4XsYAZR- iM%3A&vet=10ahUKEwjMv5P0r7nlAhU XdCsKHS- qA60QMwhJKAMwAw..i&w=412&h=20 3&safe=strict&bih=529&biw=1280&q=ga mbar%20masalah%20arsip&ved=0ahUKE wjMv5P0r7nlAhUXdCsKHS- qA60QMwhJKAMwAw&iact=mrc&uact= 8 )
  • 28. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran60 KEARSIPAN 3. Jumlah warkat tiap hari selalu bertambah. 4. Tempat penyimpanan warkat terlalu kecil bila dibandingkan jumlah warkat, sehingga tempatnya kurang. 5. Pegawai dibidang penyimpanan warkat kurang terlatih. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah-masalah yang pada umumnya dihadapi perusahaan/instanasi, baik pemerintah maupun swasta, adalah sebagai berikut: 1. Arsip tidak dapat ditemukan dengan cepat apabila dibutuhkan. 2. Arsip yang dipinjam sering kali tidak dikembalikan. 3. Arsip hilang. 4. Arsip rusak. 5. Arsip setiap hari selalu bertambah tanpa adanya penyusutan. 6. Pegawai arsip yang tidak berlatih. 7. Tidak ada tata kerja atau prosedur kearsipan tertentu. 8. Peralatan arsip yang tidak mengikuti perkembangan zaman (tidak up to date). Masalah-masalah di atas dapat dihindari selama ada upaya yang dijalankan secara konsisten dan komitmen dari semua pihak, mulai dari pemimpin tertinggi hingga pegawai terendah. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut: 1. Pergunakan system penyimpanan secara tepat System penyimpanan arsip adalah suatu rangkaian tata cara yang teratur memuat sesuatu pedoman tertentu untuk menyusun/menyimpan warkat, sehingga bilamana diperlukan dapat ditemukan kembali secara tepat dan cepat.
  • 29. KEARSIPAN 61Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Terdapat 5 sistem penyimpanan arsip, yaitu : a. System abjad (alphabetic system) b. System masalah (subject system) c. System tanggal (chronologi system) d. System wilayah (geographic system) e. System nomer (numberic system) 2. Perlu adanya pengaturan prosedur peminjaman, pengawasan / kontrol dan pengandilian yang ketat. 3. Secara rutin diadakan perawatan dan pencegahan kerusakan. a. Ruang tempat penyimpanan harus tetap kering (tidak lembab atau terlalu lembab). Ruang harus cukup retang (sinar matahari harus dapat masuk ke ruang penyimpanan). Ruang penyimpanan harus mempunyai penghawaan (ventilasi) yang memadai. Ruang penyimpanan harus dijaga dari serangan api, serangga pemakan kertas, dan percikan air. Gambar 2.9. Penggunaan sistem kearsipan Sumber:https://www.google.com/imgres?i mgurl=https%3A%2F%2Flh5.googleuserco ntent.com%2FosfOpNCh9Uk9tW6AW6hg ZFvGscDJcnyfMjI7- kLSzJrHweC39ElSdw%3Dw1200-h630- p&imgrefurl=https%3A%2F%2Fdocs.goog le.com%2Ffile%2Fd%2F0B2QxK7pz0sDIe DVweXY5STJfZWM%2Fedit&docid=lyJf 6nK42qNh0M&tbnid=Hmoyj2wPmGDZi M%3A&vet=12ahUKEwjXjL64sbnlAhXK uo8KHSBWAvI4yAEQMygeMB56BAgB EB8..i&w=1200&h=630&safe=active&bih =529&biw=1280&q=gambar%20sistem%2 0kearsipan&ved=2ahUKEwjXjL64sbnlAh XKuo8KHSBWAvI4yAEQMygeMB56BA gBEB8&iact=mrc&uact=8
  • 30. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran62 KEARSIPAN b. Penggunaan racun serangga. Diharapkan setiap enam bulan ruang tempat penyimpanan disemprot DDT atau yang sejenis. Penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terkena langsung pada kertas arsip. Penyemprotan ditujukan ke lantai, dinding, dan rongga ruangan. Kapur barus juga dapat digunakan untuk mencegah serangan serangga dan kutu buku, yang dapat diletakkan disela-sela arsip. c. Tindakan preventif (pencegahan) yaitu melarang petugas atau siapapun membawa makanan ke ruang tempat kearsipan. Larangan merokok diruang arsip bagi petugas kearsipan atau orang lain. Dipasang tabung pemadam kebakaran. d. Memperhatikan kondisi arsip. Menjaga kondisi arsip tetap prima dengan cara membersihan arsip dengan kemucing maupun denga peralatan modern, mengeringkan arsip yang basah dengan kipas angin. 4. Fasilitas kearsipan harus memenuhi syarat a. Ruangan yang tepat : luas, suhu, kelembaban dll b. Alat-alat korespondensi, seperti kertas, mesin tik, mesin stensil, stempel, karbon dll. c. Alat-alat penerimaan surat, seperti bak surat, meja tulis, rak, dsb. d. Alat penyimpanan surat, seperti filling cabinet, lemari. e. Alat-alat lainnya, seperti tuangan, cahaya dsb. F. Syarat- Syarat Pegawai Arsip Penyelenggaraan arsip yang baik tidak hanya ditentukan oleh peralatannya yang serba canggih, dan pemilihan system penyimpanannya yang tepat saja. Tetapi yang lebih penting lagi adalah pengelolaan arsip itu sendiri. Sebab tiap orang mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda. Ada orang yang mempunyai bakat dan kemampuan untuk bekerja pada bagian keuangan, tidak pada bagian
  • 31. KEARSIPAN 63Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran public relation. Ada orang yang memiliki bakat dan kemampuan di bidang pemasaran, tetapi tidak berbakat di bidang produksi atau sebaliknya. Itulah sebabnya tidak semua orang yang berbakat dan memiliki kemampuan dan katerampilan untuk mengelola arsip dengan baik. Untuk dapat mengemban tugas, pegawai yang bekerja pada unit kearsipan bukan hanya ditunjang oleh factor kemauan terhadap pekerjaannya, melainkan juga harus dibekali keterampilan khusus mengenai bidang kearsipan. Pegawai yang telah terlatih baik dan mempunyai ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam satu unit pengelolaan kearsipan. Di samping itu tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan harus dijalankan sebaik-baiknya. Namun pada kenyataannya, sebagian pegawai masih enggan untuk menerima tugas-tugas kearsipan karena mereka memandang bahwa unit kearsipan pada setiap kantor adalah tempat yang membosankan. Adanya pandangan yang seperti ini menunjukkan bahwa pegawai tersebut kurang menyadari akan pentingnya pengelolaan arsip dalam suatu kantor untuk menunjang efektivitas suatu pekerjaan. Pemikiran-pemikiran seperti inilah yang harus dihindari dan sebaiknya ditanamkan rasa cinta terhadap arsip sehingga manusia sebagai faktor penentu dalam pengelolaan kearsipan yang berdaya guna dan berhasil guna dapat tercapai dengan baik. Syarat-syarat pegawai arsip selain sehat jasmani dan rohani, berpengetahuan luas, memiliki keterampilan dan berkepribadian menarik. Menurut Littlefield dan Peterson, seorang arsiparis harus memenuhi enam (6) syarat pokok yang mutlak dan harus dimiliki, yaitu: 1. Berpendidikan sekolah menengah dan memiliki kecerdasan normal
  • 32. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran64 KEARSIPAN 2. Memahami susunan abjad dengan baik dan memiiliki penglihatan yang tajam untuk dapat membedakan nama kecil dan angka- angka dalam warkat. 3. Memiliki kecermatan 4. Memiliki suatu pikiran yang tertarik pada perincian-perincian yang kecl. 5. Memiliki sifat kerapian dalam bekerja. 6. Memiliki sifat pertimbangan yang baik. Menurut Drs Anhar, seorang arsiparis harus memenuhi minimal empat (4) syarat, yaitu ketelitian, kecerdasan dan pengetahuan umum, keterampilan, dan kerapihan. Bila dikelompokkan syarat-syarat pegawai arsip sebagai berikut: 1. Syarat Pengetahuan Setiap karyawan harus memiliki syarat pengetahuan sesuai dengan bidang tugas dan pekerjaannya. Syarat ini dimaksudkan agar karyawan yang bersangkutan tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya. Bentuk formal dari syarat-syarat pengetahuan dapat dibuktikan dengan sertifikat, ijazah yang mereka memiliki atau disebut juga dengan syarat pendidikan. Dengan demikian syarat pengetahuan seorang pegawai arsip adalah: a. Telah mengikuti kursus administrasi b. Memiliki sertifikat mengetik atau computer c. Mempunyai pengetahuan yang berhubungan dengan kearsipan d. Paham singkat-singkatan yang lazim dipakai dalam organisasi. e. Mengetahui masing-masing bagian yang terdapat dalam organisasi sekaligus tugas-tugas yang umum. f. Dapat membaca surat dengan cepat dan mengerti isi dan maksud surat tersebut. g. Memiliki pengetahuan tentang koresponden h. Mengetahui relasi-relasi organisasi
  • 33. KEARSIPAN 65Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 2. Syarat Keterampilan Syarat keterampilan yang dituntut disini adalah keterampilan melakukan tugas dan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing- masing. Seorang karyawan dinyatakan terampil apabila ia dapat bekerja sesuai dengan standar yang diharapkan. Apabila karyawan dapat bekerja secara mutu, jumlah dan waktu yang telah ditetapkan. Apabila karyawan dapat bekerja melebihi standar ia adalah pegawai yang amat terampil, sebaliknya apabila ia tidak dapat memenuhi standar, maka karyawan tersebut dianggap tidak terampil. Syarat-syarat keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang petugas arsip adalah: a. Terampil menggunakan macam-macam system filling b. Terampil memilih dan menyeleksi warkat c. Terampil menyimpan berbagai macam warkat/arsip d. Terampi menemukan kembali arsip yang dibutuhkan (1/2 menit untuk 1 arsip) e. Terampil menggunakan peralatan yang dipergunakan dalam kearsipan f. Terampil menggunakan peralatan yang dipergunakan dalam kearsipan g. Terampil mengetik berbagai kartu/formulir yang dipakai h. Terampil menggunakan alat bantu kearsipan lainya. 3. Syarat Kepribadian Pegawai Arsip a. Loyalitas Seorang pegawai arsip hendaknya memiliki loyalitas yang tinggi untuk kepentingan organisasi dimana ia bekerja. Loyalitas adalah perasaan yang berwujud kesetiaan kesetiaan terhadap organisasi dan pekerjaannya, sehingga ia merasa memiliki, penuh gairah dalam melaksanakan tugas, mencintai pekerjaannya dan menjaga nama baik organisasinya. Dan bila perlu mendukung dan
  • 34. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran66 KEARSIPAN memandang pekerjaan mengurus arsip adalah pekerjaan yang menyenangkan. b. Sabar, ramah dan periang Oleh karena pagawai arsip melayani dan membantu bidang operatif baik dalam penyimpanan maupun dalam penemuan kembali arsip yang disimpan, maka terhadap orang-orang yang dilayani dan bertingkah laku macam-macam seorang arsiparis harus banyak sabar, ramah dan periang. Kesabaran tidak berarti lamban, tetapi sabar dalam arti tidak cepat putus asa, serta ulet penuh inisiatif dalam melaksanakan pekerjaannya. c. Ketekunan dan kerajinan Pegawai arsip harus tekun dan rajin dalam melaksanakan pekerjaannya karena pekerjaan dalam organisasi sering berkaitan. Bila seorang pegawai arsip tidak tekun dan tidak rajin bekerja, maka akan mengganggu kelancaran tugas pekerjaan operatif lainnya. Karena pekerjaan kearsipan merupakan pekerjaan penunjang yang sangat penting. d. Ketelitian Pegawai arsip harus dapat membedakan kata-kata, nama-nama, atau angka-angka yang sepintas lalu kelihatannya sama. Disamping bekerja cermat, teliti, cekatan (campin), Ia harus pula mempunyai penglihatan yang cukup tajam. Sehingga penyimpanan dan penemuan kembali arsip dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. e. Kerapian Sikap rapi dalam bekerja harus diutamakan, agar kartu-kartu, surat-surat, berkas-berkas, dan warkat-warkat tersusun dengan rapi. Arsip-arsip yang tersusun rapid an teratur lebih mudah ditemukan. Kecuali itu arsip-arsip akan terpelihara dan awet karena tidak ditumpuk sembarangan, tidak terlipat, berkerut, atau robek.
  • 35. KEARSIPAN 67Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran f. Jujur dan dapat menyimpan rahasia Pegawai arsip harus bisa dipercaya (jujur) dan dapat menyimpan rahasia. Karena arsip-arsip yang disimpan adalah arsip-arsip yang berguna dan mungkin rahasia. Kebocoran rahasia arsip berarti bocornya rahasia organisasi. Hal ini dapat merugikan organisasi yang bersangkutan. Oleh sebab itu bagian arsip harus diurus oleh orang-orang yang berkepentingan dan tidak boleh dicampuri oleh semua karyawan. 4. Forum Diskusi Dalam Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan terkadang kita menghadapi kendala atau masalah dalam hal penentuan asas penyelenggaran kearsipan tersebut, diskusikanlah masalah Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan yang terdiri dari asas Sentralisasi, Asas Desentralisasi, Asas Gabungan C. PENUTUP 1. Rangkuman Norma adalah pedoman yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan kearsipan. Untuk itu, diperlukan perangkat peraturan agar penyelenggaraan kearsipan dapat dilaksanakan dengan baik. Sementara itu, standar adalah norma, aturan, atau persyaratan yang dijadikan acuan, yang biasanya berupa dokumen formal agar ada keseragaman dalam pelaksanaannya. Standar terbagi menjadi dua, yaitu standar yuridis dan standar de facto. Standar yuridis biasanya terbentuk perundang-undangan yang digunakan sebagai bahan rujukan dan mencakup wilayah yang luas, misalnya secara nasional, regional, atau wilayah. Standar de facto adalah standar yang dikembangkan secara sendiri-sendiri oleh perusahaan-perusahaan, yang biasanya berupa SOP (Standard Operating Procedur).
  • 36. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran68 KEARSIPAN Prosedur kearsipan adalah suatu langkah kegiatan yang harus dilakukan dengan baik. Kaidah kearsipan adalah ketentuan yang mengatur segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola kearsipan secara prosedural dan sistematis. Kaidah Kearsipan adalah Ketentuan yang mengatur segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola kearsipan secara prosedural dan sistemik Peraturan Perundangan Kearsipan yang pernah dan berlaku sampai sekarang yaitu: 1). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1961 Tentang Pokok-Pokok Kearsipan Nasional, 2). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1961 tentang Tugas Kewajiban dan Lapangan Pekerjaan Dokumentasi dan Perpustakaan dalam Lingkungan Pemerintah. 3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Kearsipan. 4). Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1974 tentang Arsip Nasional Republik Indonesia. 5). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip. 6).Surat Edaran Nomor SE/01/1981 tentang Penanganan Arsip Inaktif sebagai Pelaksanaan Ketentuan Peralihan Peraturan Pemerintah tentang Penyusutan Arsip. 7). Surat Edaran Nomor SE/02/1983 tentang Pedoman Umum untuk Menentukan Nilai Guna Arsip. 8). Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Arsip Statis. 9). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. Organisasi Kearsipan Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 terdiri dari a). Unit Kearsipan pada Pencipta Kearsipan, b). Lembaga Kearsipan (ANRI, Arsip Daerah Provinsi, Arsip Daerah Kabupaten, Arsip Perguruan Tinggi). Untuk keperluan pengelolaan arsip, ada beberapa pilihan asas pengelolaan arsip yang dapat diterapkan sesuai dengan tipe organisasi perusahaan yang bersangkutan, antara lain Asas Sentralisasi, Asas Desentralisasi, Asas Gabungan
  • 37. KEARSIPAN 69Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Masalah kearsipan yang pada umumnya dihadapi perusahaan/instanasi, baik pemerintah maupun swasta, adalah 1. Arsip tidak dapat ditemukan dengan cepat apabila dibutuhkan. 2. Arsip yang dipinjam sering kali tidak dikembalikan. 3. Arsip hilang, 4. Arsip rusak. 5. Arsip setiap hari selalu bertambah tanpa adanya penyusutan. 6. Pegawai arsip yang tidak berlatih. 7. Tidak ada tata kerja atau prosedur kearsipan tertentu. 8. Peralatan arsip yang tidak mengikuti perkembangan zaman (tidak up to date). Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut: Pergunakan system penyimpanan secara tepat, Perlu adanya pengaturan prosedur peminjaman, pengawasan / kontrol dan pengandilian yang ketat, Secara rutin diadakan perawatan dan pencegahan kerusakan, Fasilitas kearsipan harus memenuhi syarat, Petugas kearsipan yang memenuhi syarat, Penyelenggaraan penyusutan warkat. Persyaratan yang harus dimiliki oleh pegawai arsip adalah: Syarat Pengetahuan, Syarat Keterampilan, Syarat Kepribadian Pegawai Arsip (Loyalitas, Sabar, ramah dan periang, Ketekunan dan kerajinan, Ketelitian, Kerapian, Jujur dan dapat menyimpan rahasia). 2. Tes Formatif PETUNJUK UMUM 1. Periksa dan bacalah soal-soal dengan saksama sebelum Anda menjawabnya. 2. Kerjakan pada Lembar Jawaban yang sediakan dengan pulpen atau ballpoint yang bertinta hitam/biru. 3. Dahulukan menjawab soal-soal yang Anda anggap mudah. 4. Berikan tanda silang (X) pada salah satu huruf pada Lembar Jawaban yang Anda anggap paling benar 5. Pada soal pilihan ganda; apabila ada jawaban yang Anda anggap salah dan Anda ingin memperbaikinya, coretlah dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban Anda yang salah, kemudian beri tanda silang (X) pada huruf yang Anda anggap benar.
  • 38. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran70 KEARSIPAN SOAL 1. Peraturan yang dibuat oleh perusahaan terkait dalam bidang kearsipan biasanya dibuat dalam bentuk . . . . A. Etika B. Norma C. Kaidah D. Organisasi E. Prosedur 2. Saat mencari arsip di lemari arsip, Anda membutuhkan waktu yang lama untuk mencarinya atau justru arsip itu tidak ditemukan. Berikut ini yang tidak termasuk simpulan yang dapat diambil dari contoh kasus tersebut adalah . . . . A. Penyimpanan arsip tidak menggunakan sistem tertentu B. Petugas arsip tidak terampil dalam mencari arsip C. Arsip hilang D. Arsip tidak ditata E. Peminjaman arsip sesuai dengan prosedur 3. Salah satu tugas ANRI adalah . . . . A. Mengelola arsip aktif yang diterima dari perusahaan B. Mengelola arsip statis dari lembaga negara C. Mengelola arsip inaktif dari organisasi kemasyarakatan D. Mengelola arsip vital dari perseorangan E. Melakukan pembinaan kearsipan dilingkungan provinsi 4. Penyelenggaraan kearsipan dipusatkan pada suatu bagian organisasi, yakni semua warkat disimpan dalam suatu tempat dan dikelola oleh suatu unit tersendiri, merupakan pengertian dari . . . A. Asas sentralisasi B. Asas desentralisasi C. Asas gabungan D. Asas primer E. Asas sekunder 5. Yang bukan termasuk keuntungan pengguna asas sentralisasi adalah . . . A. Adanya keseragaman prosedur dan perlengkapan arsip B. Pengembangan pegawai ahlil dalam wawasan C. Penyelenggara dan pengawasan lebih efektif
  • 39. KEARSIPAN 71Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran D. Pegawai arsip tidak memiliki pengetahuan bagian lain E. Penghematan biaya 6. Peraturan Pemerintah yang mengatur arsip untuk organisasi non pemerintah adalah. A. UU Nomor 8 Tahun 1996 B. UU Nomor 43 Tahun 2009 C. PP Nomor 28 Tahun 2012 D. PP Nomo 34 Tahun 2010 E. UU Nomor 7 Tahun 1998 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Arsip Statis ditetapkan oleh Presiden . . . . A. Soeharto B. B. J. Habibie C. Megawati Soekarnoputri D. K. H. Abdurrahman Wahid E. Susilo Bambang Yudhoyono 8. Salah satu pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk dalam persyaratan untuk menjadi arsiparis adalah . . . . A. Berpendidikan minimal sarjana B. Mempunyai kreativitas C. Mempunyai wawasan yang baik tentang bidang kearsipan D. Sikap Profesional dalam bekerja E. Mempunyai keterampilan yang sesuai 9. Regulasi yang mengatur standar pengelolaan arsip secara internasional adalah. . . . A. ISO 15489 B. SNI 19-6962.1 C. ARMA D. Keputusan PBB E. Konvensi Wina 10. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan kearsipan adalah . . . . A. Melaksanakan diklat kearsipan bagi pegawai arsip B. Membeli alat kearsipan yang mahal C. Tidak memperbolehkan arsip dipinjam oleh siapapun D. Semua arsip dilaminating E. Tidak perlu ada kegiatan penyusutan 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1979 mengatur tentang . . . .
  • 40. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran72 KEARSIPAN A. ANRI B. Penyusutan arsip C. Pokok-pokok kearsipan nasional D. Pengelolaan arsip statis E. Ketentuan-ketentuan pokok kearsipan 12. Salah satu lembaga nondepartemen yang menguasai kearsipan dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden adalah . . . . A. Arsip daerah provinsi B. Arsip Perguruan Tinggi C. Arsip Daerah Kabupaten D. ANRI E. Unit Arsip pada Pencipta Arsip 3. DAFTAR PUSTAKA Rahayu, Sri Endang, dkk. 2018. Kearsipan. Jakarta. Penerbit Erlangga. Sugiarto, Agus, dkk. 2015. Manajemen Kearsipan Modern, Yogyakarta: Gava Media Susmanto, Daryo. 2018, Kearsipan. Jakarta. Penerbit Yudistira Muhidin, Sambas Ali, dkk. 2016. Manajemen Kearsipan. Bandung. Penerbit Pustaka Setia Tambe, Nippi. 2008. Manajemen Kearsipan dan Dokumentasi. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar Kurniawan, Dwi. 2018. Kearsipan untuk SMK/MAK kelas X. Kedungan, Pedan, Klaten. Sinar Mandiri https://nadiaputriariska.blogspot.com/2019/01/norma-standar-prosedur-dan- kaidah.html http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/16.-SOP- PENGARSIPAN-DOKUMEN.ok_.xlsx http://buk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/05/08.-SOP-Penyimpanan- Arsip.pdf https://slideplayer.info/slide/13923823/