2. • Virus umumnya masih dapat hidup beberapa saat di benda mati
(penelitian: ditemukan hingga 9 jam di tubuh mayat)
• Waktu di atas 4 jam mulai terjadi kerusakan sel sehingga virus
keluar ke ekstra-sel bersama cairan tubuh berbahaya menular
(meskipun juga terdegradasi cepat).
BAGAIMANA JENAZAH BISA MENULARKAN?
3. • Perlindungan kesehatan masyarakat dan pencegahan
penularan penyakit
• Petugas pun harus memakai APD dan selalu jaga jarak
• Disinfeksi peralatan dan fasilitas lain
• Dibersihkan, ditutup lubang2, disinfeksi
• Manipulasi seminimal mungkin
• Bungkus kain dan/atau plastik tidak tembus air
KENAPA HARUS PETUGAS MEDIS
4. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
LEVEL 2
• Boots/Shoe cover
• Apron plastic
• Head cap
• Masker surgical
Goggle/Face shield
• Hanscoon
LEVEL 3
• Boots/Shoe cover
• Apron plastic
• Head cap
• Masker N95
• Goggle/Face shield
• Hanscoon
5.
6. PEMBUSUKAN
• 24 - 72 jam setelah kematian
• mulai memasuki tahap pembusukan
• 3 - 5 hari setelah kematian
• tubuh mulai bengkak dan keluar cairan
• 8 - 10 hari setelah kematian
• warna tubuh berubah dari hijau menjadi gelap
• 1 bulan setelah kematian
• organ tubuh mulai lunak dan mencair
• Beberapa tahun setelah kematian
• tulang mulai hancur dan semua hilang menjadi debu.
7. RISIKO PENULARAN DARI JENAZAH
Pemindahan
dari ruang
rawat
MENURUNKAN
JENAZAH DI
LIANG LAHAT
Pemandian
jenazah
Pemindahan
jenazah ke
mobil jenazah
Penularan melalui droplet
yang dapat keluar dari
lubang tubuh ketika
jenazah dipindahkan.
Penting untuk menutup
lubang-lubang tubuh dan
mencegah cairan tubuh
keluar.
8. PEMANDIAN JENAZAH
DIMANDIKAN
SESUAI AGAMA &
KEPERCAYAAN
KAFAN
/ PAKAIAN
KANTONG JENAZAH /
DIBUNGKUS PLASIK
(DIIKAT RAPAT)
• Dilakukan di KAMAR JENAZAH
• Dilakukan setelah desinfeksi jenazah
• Petugas pemandi (max. 2) & APD lengkap level 2
• Bila tidak memiliki petugas untuk melakukan desinfeksi
jenazah, maka bagian luar plastik pembungkus jenazah
didesinfeksi dengan larutan klorin.
9. STANDAR PEMETIAN
• Peti jenazah:
• Kayu, kuat, tebal min. 3 cm
• Ditutup rapat
• Disegel sealant / silikon
• Dipaku / disekrup (4 - 6 titik), jarak 20 cm
• Peti jenazah dibungkus kembali dengan bahan
plastik lalu didesinfeksi sebelum masuk mobil
jenazah.
10. LAYANAN KEDUKAAN / SHALAT JENAZAH
• Dilakukan di RS rujukan
• Dapat dilakukan di masjid yang sudah dilakukan
proses pemeriksaan sanitasi secara menyeluruh &
dilakukan desinfeksi setelahnya
• Sesegera mungkin
• Shalat jenazah dapat dilaksanakan oleh 1 orang
• Tidak disarankan disemayamkan lagi di rumah
11. TRANSPORTASI JENAZAH
• Supir mobil jenazah ada pembatas antara supir
dan jenazah : APD masker bedah
• Jenazah dapat ditransportasikan ke tempat
pemakaman jenazah namun : Tidak keluar/masuk
pelabuhan, bandar udara, atau pos lintas batas darat
negara.
12. PEMAKAMAN JENAZAH
• Lokasi Pemakaman Jenazah:
— Jarak dengan sumber air tanah untuk minum : 50 meter
— Jarak dari pemukiman terdekat : 500 meter
• Setelah semua prosedur jenazah dilaksanakan dengan baik,
maka keluarga dapat turut dalam penguburan jenazah.
Pastikan penguburan/kremasi tanpa membuka kembali peti
jenazah.
• Penguburan dapat dilaksanakan di tempat pemakaman
umum sesuai syarat-syarat TPU
13. • Bab V: Upaya Penanggulangan, Pasal 5:
Upaya penanggulangan wabah meliputi:
• penyelidikan epidemiologis;
• pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi
penderita, termasuk tindakan karantina;
• pencegahan dan pengebalan;
• pemusnahan penyebab penyakit;
• penanganan jenazah akibat wabah
• penyuluhan kepada masyarakat;
• upaya penanggulangan lainnya.
14. Pasal 14
1. Barang siapa dengan sengaja menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, diancam dengan pidana penjara selama-
lamanya 1 (satu) tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 1.000.000,- (satu juta
rupiah).
2. Bila lalai: 6 bulan penjara dan/atau denda Rp 500.000.-
Pasal 15
1. Barang siapa dengan sengaja mengelola secara tidak
benar bahan-bahan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini sehingga dapat
menimbulkan wabah, diancam dengan pidana penjara selama- lamanya 10 (sepuluh)
tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 100.000.000,-.
2. Bila lalai: 1 tahun penjara dan/atau denda Rp 10 juta
15. KESIMPULAN
• Kunci penularan dari jenazah adalah droplet yang
dapat keluar dari lubang-lubang tubuh saat dilakukan
tindakan pada jenazah.
• Tatalaksana jenazah pasien PDP dan konfirmasi COVID
ditujukan untuk menghindarkan risiko pengeluaran
droplet dari jenazah.
• Setelah jenazah ditatalaksana sesuai prosedur, jenazah
dapat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum
(TPU).