Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menjaga kesehatan mental selama pandemi Covid-19. Beberapa poin pentingnya adalah mengenai swakelola diri secara optimal melalui pikiran, perasaan, fisik dan perilaku positif serta dukungan sosial yang kuat dapat membantu seseorang tetap sehat secara mental selama masa pandemi.
2. Curiculum Vitae
• Nama :Dr. Kartika Nur Fathiyah, M.Si.
• Tempat/Tgl Lahir : Nganjuk, 7 Agustus 1971
• Status : Menikah, Ibu 2 putra
• Aktivitas
- Dosen Jurusan Psikologi Universitas Negeri
Yogyakarta
- Konselor Unit layanan Bimb. Konseling UNY
• Alamat Rumah : Blotan RT 3/RW 40
Wedomartani, Ngemplak
• Telp: 0274-889509/WA.08164896051
• Alamat e-mail : kartika@uny.ac.id
• Pendidikan : S1, S2, S3 Psikologi UGM
6. Sehat Mental ?
• Berfungsi optimal
sesuai dengan kapasitas
dan selaras dengan
lingkungan (Michael &
Kirk Patrick dalam
Notosudirjo, 2002)
• Tumbuh dan
berkembang secara
positif Frank dalam
Notosudirjo, 2002)
7. Kriteria Kesehatan Mental
(WHO, 2014)
Mengenali
potensinya
Mampu
menghadapi
stres sehari-hari
Produktif
Bermanfaat
untuk orang lain
8. Problem Kesehatan mental Akibat
Covid-19
• Pikiran negatif terkait covid 19 semakin menjadi-jadi. Kapasitas diri untuk menjalani
kehidupan sehari-hari menurun karena energi terkuras untuk melakukan dan merespon
pikiran negatif.
Pikiran
•Muncul rasa takut, panik, dan cemas berlebihan karena informasi massive terkait Covid-19
•Muncul rasa bosan karena harus menghabiskan waktu sepanjang waktu di rumah.
•Muncul perasaan tidak berdaya (hopeless)
Perasaan
•Muncul keluhan pusing, badan tidak nyaman, bahkan ada keluhan-keluhan yang mirip dengan
simtom korona padahal tidak.
•Mata perih, mual dan pusing karena terlalu lama terpapar layar internet (untuk yang
beraktivitas dan bekerja secara online di rumah)
Fisik
9. Covid-19 = Peristiwa stresfull
1 Peristiwa Negatif
2 Peristiwa yang tidak
diduga atau tidak
dapat dikontrol
3 Peristiwa yang
ambigu
MM.DD.20XX ADD A FOOTER 9
4 Overload
10. Pandemi Corona Merubah Drastis
Kehidupan manusia …
• Kehidupan sosial individu kian terbatas karena berbagai kebijakan pemerintah untuk
menekan angka penyebaran virus COVID-19. Mulai dari lockdown, self quarantine, work
from home hingga social distancing. Berbagai aktivitas mulai dari belajar, berkerja,
maupun aktivitas sosial lain kini lebih banyak dilakukan secara daring (online)
• Krisis kesehatan yang dipublikasikan secara luas dan terus menerus di TV dan medsos.
Krisis Kesehatan muncul karena seluruh negara mengalami, penyebaran virus sangat
cepat, korban sangat besar dan berakibat fatal (kematian) kehidupan, belum ada vaksin
penangkal, dan minimnya kesiapan berbagai pihak menghadapi wabah ini (virus hadir
tiba-tiba dan belum pernah ada sebelumnya)
• Keadaan ekonomi yang tidak pasti ditunjukkan oleh banyaknya toko tutup, PHK,
pendapatan tidak pasti
• Krisis sosial yang ditunjukkan Meningkatnya prasangka pada orang lain (memandang
bahwa orang lain berpotensi menularkan).
11. Proses Seseorang Mengalami
Tekanan mental (stress) saat Covid-19
Peristiwa
Menilai Peristiwa:
ancaman? Tantangan?
Ukur Kemampuan Diri
Lawan atau Lari ?
13. Perbedaan Individu dalam Kesehatan Mental
terkait Dampak Covid 19
• Semakin rendah swakelola diri (pikiran, perasaan,
fisik, dan perilaku) semakin rentan seseorang
mengalami problem kesehatan mental
Kapasitas swakelola diri
• Semakin rendah dukungan sosial menghadapi
dampak negatif, semakin tinggi problem kesehatan
mental muncul
Dukungan Sosial
14. Individu Mampu Bertahan Jika ….
Swakelola diri optimal
(kognitif, afektif, fisik,
dan sosial)
Dukungan sosial tinggi
15. Individu Gagal Bertahan Jika ….
Dukungan Sosial
Rendah
Tidak mampu
swakelola diri (kognitif,
afektif, fisik, dan sosial)
17. Swakelola Pikiran untuk menghadapi
Covid-19
• Mempertahankan untuk selalu berfikir positif
dan melakukan positivity
• Merubah pikiran negatif menjadi pikiran
positif
• Menilai covid bukan sebagai ancaman tetapi
tantangan dan sarana untuk maju dan
berkembang
19. EMOSI ?
• Emosi adalah suatu perasaan atau gejolak jiwa yang
muncul di dalam diri sebagai akibat adanya
rangsangan, baik dari dalam diri sendiri maupun dari
luar.
• Jenis emosi ada 2 : positif dan emosi negatif.
Emosi positif mengekspresikan sebuah evaluasi atau
perasaan menguntungkan atau menyenangkan,
sedangkan emosi negatif mengekspresikan
kesedihan dan ketidakberuntungan
22. Peran Emosi Positif dan Negatif
Emosi Negatif
Narrowing
(mempersempit kapasitas dan
sumberdaya Individu)
Emosi Positif
Broadening & Building
(memperluas dan membangun
kapasitas dan sumberdaya
individu
23.
24. Temuan Berbagai Riset:
• Pengalaman emosi positif menjadikan
seseorang mampu mengubah diri menjadi
lebih kreatif, berpengetahuan luas, tangguh,
sehat, terintegrasi secara sosial, mampu
mengubah ancaman kehidupan menjadi
peluang (Fredrickson, 1998, 2004;
Fredrickson, et al, 2000, 2001,Fredrickson &
Joiner, 2002)
25. Peran Emosi Positif Sehingga Individu Bertahan saat Pandemi Covid 19
The Broaden and Build theory (Fredrickson)
Broadening
(memperluas)
Potensi dan
kapasitas positif
yang dimiliki
Building
(membangun)
Sumberdaya pribadi
yang dimiliki)
undoing
(menunda)
penangkal emosi
negatif dan
mengurangi
pengaruh yang
merusak
26.
27. Bagaimana Mengelola Emosi Sehingga Tetap
Positif di Era Covid-19
• Menikmati aktivitas di rumah dengan penuh syukur (memiliki banyak waktu untuk
keluarga, bisa bekerja sambil berkumpul bersama keluarga, memperhatikan
tumbuh kembang anak secara cermat dan mengasuhnya secara teliti, mengerjakan
aktivitas tanpa terburu-buru)
• Membuat kegiatan di rumah selalu penuh variasi dan menyenangkan (memasak
bersama keluarga, menulis, menikmati hiburan)
• Merubah kesulitan akibat covid-19 menjadi kesempatan untuk berkembang/maju
(misalnya berjualan bahan makanan online karena orang membatasi keluar, jualan
masker, menyelesaikan pekerjaan yang tertunda karena kesibukan, berbagi ilmu
dan kemampuan via online, dan sebagainya.
• mempertahankan rasa kebersamaan dan kekompakan menghadapi covid-19. Tidak
saling menyalahkan. Kondisi ini dialami semua negara, jadi kita tidak sendiri.
Hadapi musuh bersama ini dengan tetap patuh untuk stay at home, jaga jarak, dan
cuci tangan dengan sabun
• Menerapkan ketrampilan untuk meregulasi emosi (calming, focusing, impuls
control optimism)
28.
29.
30. Swakelola Fisik saat Covid-19
• Patuh pada SOP menghadapi
Covid (jaga jarak, cuci tangan
dengan sabun atau desinfektan,
tinggal di rumah
• Olahraga
• Konsumsi Makanan bergizi dan
Sehat
• Periksa ke dokter jika merasa tidak
sehat
31. Swakelola Perilaku saat Covid-16
• Disiplin melakukan pengaturan diri
• Batasi info berlebihan tentang covid-19
• Isi waktu dengan kegiatan bermanfaat dan
positif
• Menjalin relasi sosial , saling support